Hubungan Kadar Serum Ferritin Terhadap Gangguan Pertumbuhan Pada Anak Penderita Talasemia Beta Mayor

Association between serum ferritin level and growth disorder in
children with beta thalassemia major
Johan Christian Silaen, Hakimi, Nelly Rosdiana, Melda Deliana, Siska
Mayasari Lubis
Department of Child Health, Medical School, University of Sumatera Utara,
Haji Adam Malik General Hospital, Medan, Indonesia
Abstract
Background: Beta thalassemia is a genetic hematologic disorder with
anemia that needs a lifetime transfusion. It remains endocrinopathies
including delayed puberty, diabetes mellitus, growth disorder and final height
in adulthood. Several studies revealed association between hemosiderosis
and growth disorder during transfusion measured by serum ferritin level but
still few in Indonesia.
Objective : To determine the association between serum ferritin level and
growth disorder in children with beta thalasemia major.
Methods :This was a case control study with a total of 60 child age 5 until 18
years old devided
to thalassemia children as case group and non
thalassemia children as control group. Serum ferritin, child height, parental
height, and bone age were measured. Association between serum ferritin
level and growth disorder was assessed using Fisher exact test. Statistical

analysis using P value < 0.05 being considered significant.
Result : Serum ferritin level was significantly differed and related from both
groups. Odds Ratio (OR) 4.75 indicated a strong relationship with ferritin
level > 2000 µg/L.
Conclusion : There was a significant association between serum ferritin level
and growth disorder in children with beta thalassemia major.
Keywords :child, beta thalassemia, major, growth, ferritin

xv

xviii

Hubungan kadar serum ferritin terhadap gangguan pertumbuhan pada
penderita talasemia beta mayor
Johan Christian Silaen, Hakimi, Nelly Rosdiana, Melda Deliana, Siska
Mayasari Lubis
Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Uniersitas Sumatera
Utara, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Abstrak
Latar belakang: Talasemia beta mayor merupakan kelainan hematologi

genetik dengan anemia yang memerlukan transfuse darah seumur hidup. Hal
ini akan menimbulkan berbagai kelainan endokrin, pubertas terlambat,
diabetes mellitus, gangguan pertumbuhan termasuk tinggi badan akhir saat
dewasa. Beberapa studi menyatakan hubungan antara hemosiderosis
dengan gangguan pertumbuhan yang diukur dengan kadar serum ferritin
namun studi di Indonesia masih sedikit.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan serum ferritin terhadap gangguan
pertumbuhan pada penderita talasemia beta mayor.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian case control dengan total 60 anak
usia 5 sampai 18 tahun yang dibagi menjadi kelompok kasus yaitu penderita
talasemia beta mayor dan kelompok kontrol bukan talasemia beta
mayor.Pada penelitian ini dialkukan pemeriksaan serum ferritin, tinggi badan
anak, tinggi badan orang tua dan bone age. Gangguan pertumbuhan
dianalisis dengan menggunakan uji Fisher exact dengan nilai kemaknaan p <
0.05.
Hasil : Serum ferritin berbeda dan berhubungan bermakna secara signifikan
pada kedua kelompok (p 2000 µg/L.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara serum ferritin
dengan gangguan pertumbuhan pada penderita talasemia beta mayor
Kata Kunci : talasemia beta mayor, pertumbuhan, ferritin


xvi

xix