Timbangan adalah alat untuk menghitung m

 Timbangan adalah alat untuk menghitung massa dari suatu benda.  Setiap benda
mempunyai masa, bobot atau gaya berat akibat daya tarik bumi. Kian besar masa sebuah
benda kian besar pula gaya berat benda itu, karena itu masa sebuah benda yang belum
diketahui dapat diukur.  Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak
memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pada reaksi kimia, seperti menimbang
cawan, gelas kimia dan lain-lain.  Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang
dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini
diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan
kertas timbang
 3. Jenis-Jenis Neraca Neraca kasar, yaitu neraca yang dipakai untuk umum dan bisa
dipakai dipasaran. Neraca halus atau neraca analitk, yaitu neraca yang biasa digunakan di
laboratorium. Neraca analitik sangat sensitip dan bisa digunakan untuk menimbang dari 0,1
mg sampai maksimum 200g 1. Berdasarkan Kegunaannya
 4. 2. Berdasarkan Konstruksi dan Cara Kerjanya  Neraca pegas (dinamometer) adalah
timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda
yang diukurnya neraca pegas mengukur ketegangan peg
as, yang sebenarnya adalah tekanannya.  Neraca pegas membandingkan gaya tarik balik
sebuah pegas yang timbul apabila pegas diregangkan. Semakin besar bobot sebuah benda
semakin besar pula renggangan yang terjadi pada sebuah pegas. a. Neraca Pegas
 5. Penggunaan Neraca Pegas 1. Kalibrasi Dengan cara memutar sekrup yang ada di bagian
atas dinamometer tanpa beban hingga garis penunjuk skala menunjukan pada skala nol. 2.

Cara Pengukuran Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat
di bagian bawah pegas. Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh
penunjuk skala. Lanjutan.....
 6. b. Timbangan Manual o Timbangan manual bekerja dengan mekanis menggunakan
sistem pegas. Pada umumnya jenis ini memiliki indikator berbentuk jarum sebagai petunjuk
ukuran masa yang disediakan. o Timbangan manual, jarum biasa digunakan di warung atau
toko untuk menimbang telur, gula, dsb dalam skala berat terbatas. Pada timbangan jarum
tidak menggunakan pemberat namun menggunakan jarum yang akan berputar kearah angka
yang menunjukan berat barang tersebut.
 7. C. Neraca Digital  Neraca digital bekerja dengan elektronis menggunakan tenaga
listrik. Pada umumnya menggunakan arus lemah dan indikatornya berbentuk angka digital
yang tertera pada layar.  Neraca digital terbagi menjadi dua yaitu, Neraca digital umum dan
Neraca digital analitik a. Neraca digital umum Timbangan Digital biasanya digunakan
disupermarket,kita mengenal timbangan digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Bagianbagiannya : - Layar Display - Flat/tempat barang - Tombol-tombol : Tombol angka, Tombol
fungsi dan Tombol print/label total hasil
 8. Cara Pengoperasiannya : · Sediakan timbangan digital. · Sediakan barang yang akan
ditimbang. · Letakan barang pada flat. · Masukan kode barang yang akan ditimbang. · Tunggu
hinga digit angka perhitungan barang berhenti. · Memperhatikan berat dan harga barang. ·
Tekan tombol print untuk mencetak label barang. · Tempelkan label barang pada kemasan
barang tersebut Lanjutan.....

 9. Neraca analitik dua lengan ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas,
batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram. 
Penanganan Neraca • Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat
horizontal sewaktu-waktu timbangan bergerak. • Timbangan harus terhindar dari gerakan
(angin) sebelum menimbang angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. • Setiap
orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan

terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab. •
Timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja. Neraca Analitik Dua Lengan
 10. Lanjutan.....  Kebersihan Neraca • Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali
selesai digunakan, • Bagian timbangan harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain
halus atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan, • Kemudian
piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan
menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. •
Sesudah dibersihkan cek kembali.
 11. Neraca analitik dua lengan tanpa menggunakan kaca pelindung Neraca analitik dua
lengan menggunakan kaca pelindung
 12. Neraca Analitik Tiga Lengan Neraca Ohaus Tiga Lengan Neraca ini memiliki tiga
lengan, yakni sebagai berikut: • Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser
dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing- masing terdiri 10 skala tiap skala 1

gr.jadi skala terkecil 0,1 gram • Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala
100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr. • Lengan belakang, anting lengan dapat
digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.
 13. Lanjutan..... • Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan
diukur. • Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur. • Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga
lengan dan untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan. • Pemberat (anting) yang
diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil
pengukuran. • Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.Kalibrasi Bagian-Bagian Neraca Ohaus
 14. Neraca digital analitik Neraca digital analitik merupakan alat yang sering ada dalam
laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang sangat kecil yang akan
digunakan. Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka Dalam praktikum biologi
neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering memerlukan alat ini yaitu praktikum
mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca ini digunakan untuk menimbang bahan yang
akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur ataupun untuk media tanam
kultur jaringan. Neraca Digital Analitik
 15. Prinsip kerja neraca analitik Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik
digital dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Prinsip kerjanya yaitudengan penggunaan

sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum
digunakankemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang tertera pada layar,
angka itu merupakan berat dari bahan yangditimbang. Manfaat neraca analitik Alat ini
berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk
bakteri, jamur atau media tanamkultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Jumlah media yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap
konsentrasi zat dalam media sehingga dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil
praktikum.
 16.  Kekurangan neraca analitik 1. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210
g, jika melewati batas tersebut maka ketelitian perhitungan akan berkurang. 2. Tidak dapat
menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus menggunakan stavolt. Jika
tidak, makabenang di bawah pan akan putus. 3. Harga yang mahal.  Kelebihan neraca
analitik 1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda
sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg.2. 2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan
dengan timbangan manual, sehingga lebih efisien dalam hal waktudan tenaga.

 17. Cara Menimbang Pada Neraca Digital 1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala. 2.
Bersihkan piring neraca harus bersih dari sisa bahan. 3. Setimbangkan neraca sehingga jarum
menunjukkan akngka nol ( 0 ) dengan cara mengggeser Sekrup pengatur. 4. Timbang tempat
bahan seperti botol, kaca arloji, atau alas lainnya dengan meletakkan pada piringan

timbangan dan catat beban berat dari tempat bahan tersebut. 5. Memasukkan bahan yang
akan ditimbang ke dalam tempat atau wadah (piringan tempat benda). Pasang beban
timbangan seberat berat tempat atau wadah bahan ditambah berat bahan yang diperlukan.
Timbanglah sampai benar setimbang. 6. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai
skala satuan timbangan tersebut. 7. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu
menunggu 30 menit, karena hanya dapat bekerjapada batas temperatur yang ditetapkan. 8.
Jika selesai menimbang kembalikan semuanya seperti semula pada posisi awal, yaitu sekala
pada sekala nol, dan penahan piring neraca dinaikkan agar piring neraca tidak bergoyang.
 18. Cara Merawat Neraca Digital  Tidak Menimbang benda dengan berat benda yang
melebihi ketentuan ukuran maksimal akan mengakibatkan timbangan digital tidak sanggup
menampilkan bobot barang dengan jelas. kurangi benda yang lebih dari beban timbangan
tersebut untuk melindungi dari kerusakan permanen pada timbangan digital.  Timbangan
digital memiliki sensor halus, maka jangan perlakukan kasar, goncangan dan getaran. 
Perhatikan baterai timbangan digital harus mempunyai daya dengan cukup. Timbangan
digital tidak mampu membaca dengan akurat kalau kekuatan baterai lemah.  Timbangan
digital tidak tahan air. Maka jangan menempatkan ditempat yang lembab.  gunakan
Timbangan dikital dalam permukaan datar yang rata.  Pastikan timbangan digital berada
dalam suhu ruangan dengan normal. Kalau Timbangan digital tidak dalam suhu ruangan
dengan normal, harap tunggu beberapa waktu sebelum memakainya.
 19. Neraca analitik menggunakan kaca pelindung Neraca analitik tanpa menggunakan kaca

pelindung

NERACA
Adalah suatu alat untuk mengukur massa benda.
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda.
Satuan SI-nya adalah kilogram (kg).
Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya
tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N).
Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan.
Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti :


neraca Ohauss



neraca digital.




neraca analitis dua lengan



neraca lengan gantung

Neraca Ohauss
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan
menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss
yaitu 0,1 gram.
Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang
akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus
berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat
diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak
timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa
benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak
timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang.
Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.
Jenis Neraca Ohaus

Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya:
1. Neraca Ohaus dua lengan

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya
di putar. Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini
memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang
digeser-geser dari 0, 10, 20, …, 100g. Sedangkan lengan belakang
lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, …, 500 g. Selain dua lengan,
neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9
g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.
Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
1. Lengan depan
2. Lengan belakang
3. System magnetic
4. Penggeser anak timbangan
5. Venier

6. Kait
7. Skala
8. Lekuk

9. Wadah
10. Alas
2. Neraca Ohaus tiga lengan

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di
geser.
Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:
Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0,
1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1
gr.jadi skala terkecil 0,1 gram
Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr,
dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr.
Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram,
dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.

Bagian-bagian Neraca Ohauss:
• Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan
diukur.
• Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika
neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.

• Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan
untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
• Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang
dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
• Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan
titik kesetimbangan.

Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur
sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional
maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif,
termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi,
untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025
memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
• Perangkat baru
• Suatu perangkat setiap waktu tertentu
• Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)

• Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang
berpotensi mengubah kalibrasi
• Ketika hasil observasi dipertanyakan
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan
keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai
dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan
memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik
kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbanagn
, namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat
pada angka nol di masing-masing lengan.
Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus
Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau
tiga lengan sama. Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran
dengan menggunakan neraca ohaus, antara lain:


Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk
menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping
atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada
neraca sejajar;



Meletakkan benda yang akan diukur massanya;



Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan
skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0;
dan



Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca
hasil pengukurannya.

Neraca digital

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang
digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan.
Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara
kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak
kurang.
Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang
hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010).
Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat.
Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan
neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai
alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa
menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010).
Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan
tempat dan biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti
menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah
menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau
akan direaksikan.
Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat
digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang
Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang
ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan
sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat
yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat
menimbang.
Neraca Analitik Digital
Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat

ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai
batas 0,0001 g.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah:
• Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu
bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati.
• Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang
dibutuhkan dalam penimbangan
• Langkah kerja penimbangan yang meliputi:
a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat
yang akan ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap.
b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa
kebersihan neraca (terutama piring-piring neraca), kedataran dan
kesetimbangan neraca.
c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang
pada neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah
penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula
Kalibrasi
a. Pengontrolan Neraca Digital
Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang
sudah terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr
dan 100 gr. Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk
mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif,
hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan
harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol”
harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat
pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula
berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan
sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).
b. Penanganan Neraca
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat
horizontal dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan
bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan
elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika
menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja
pada batas temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang
angka “nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang
menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga timbangan tetap
bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus melaporkan
kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan
ruang kerja.
c.Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian
dan menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus
atau kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan
timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat

diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan
pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol.
Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek
kembali dengan menggunakan anak timbangan.
Prosedur pengoperasian neraca analitik digital yang harus diharus
diketahui dan harus dilakukan dalam mengoprasikan neraca digital
sebelum hingga setelah penimbangan:
1. Keadaan neraca harus siap pakai
2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)
3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap
4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan
5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca
6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan
7. Melaporkan hasil penimbangan
8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula
Proses Pengukuran
Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital
adalah:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka ”nol”( jika tidak perlu di
koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat
benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan
timbangan tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30
menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang
ditetapkan.
Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:
1. Persiapan alat bantu penimbangan
Untuk menimbang zat padat diperlukan:
• Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung
kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh
dikembalikan ke botol zat.
• Sendok (biasanya sendok plastik)
• Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat
memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam
neraca
• Botol timbang sebagai tempat penimbangan
• Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat
harus dikembalikan ke tempatnya
2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:
• Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat
dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca

• Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water
pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air
di water pass tepat berada di tengah
• Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan
membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali.
Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan kira-kira sama jauh maka
neraca dalam keadaan setimbang
3. Cara menggunakan neraca analitis
• Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
• Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
• Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
• Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

NERACA ANALITIS DUA LENGAN

Guna : Jenis neraca ini digunakan untuk mengukur massa benda
misalnya emas, batu, dan kristal benda.
Batas ketelitian alat ini : 0,1 gr.

Bagian-bagian dari alat ini :
1. Letak anak timbang
2. Anak timbang
3. Jarum indikator
4. Tempat zat yang akan ditimbang.

Dalam penggunaan neraca ini harus diingat bahwa :
1. Letak anak timbang disebelah kiri hadapan penimbang.
2. Letak zat yang akan ditimbang disebelah kanan hadapan
penimbang.
3. Apabila jarum indikator bergerak kekiri itu berarti
beban/massa lebih berat disebelah kanan.
4. Apabila jarum indikator bergerak kekanan itu berarti
beban/massa lebih berat disebelah kiri.
5. Pada saat menimbang harus selalu dalam keadaan tertutup.
6. Selalu menggunakan kertas timbang.

NERACA LENGAN GANTUNG

Guna :Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda dan biasanya
digunakan oleh pedagang.

Cara penggunaanya relative mudah:
1. Tempatkan benda yang akan diukur pada tempat penyimpan beban.
2. Kemudian geser beban pemberat disepanjang batang bersekala
sampai setimbang.
3. Baca skala pada batang tersebut.
4. Catat hasil pengukurannya.

Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca
Ohaus. Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering
dijumpai di toko-toko atau di warung. Neraca Ohaus adalah alat ukur massa
benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar
membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak
timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan
pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan
sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros
neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi
anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang.
Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.
2.3 Skala dalam Neraca Ohaus
Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan.
Setiap neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan
yang digunakannya.
Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca yang
digunakan disaat pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan
dan batas pengukuran 310 gram mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat
kaitannya ketika hendak menentukan besarnya ketidakpastian dalam
pengukuran. Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ½ dari
ketelitian alat. Secara matematis dapat ditulis:
Ketidakpastian = ½ x skala terkecil
Misalnya untuk neraca dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai
skala terkecil 0,1 gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0,1 = 0,05
2.4 Jenis Neraca Ohaus
Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya:
1. Neraca Ohaus dua lengan
Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di
putar. Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki
dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0,
10, 20, ..., 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100,
200, ..., 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala
nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.
Gambar 1.10 Neraca Ohaus dua lengan
Neraca Ohaus dua lengan terdiri darri beberapa komponen, di antaranya:
1. Lengan depan
2. Lengan belakang
3. System magnetic

4. Penggeser anak timbangan
5. Venier
6. Kait
7. Skala
8. Lekuk
9. Wadah
10. Alas

2. Neraca Ohaus tiga lengan
Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.
Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus tiga lengan. Neraca ini memiliki tiga
lengan, yakni sebagai berikut:
(1) Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1,
2, 3, 4,…..10gr,
Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1
gram
(2) Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr,
dengan skala dari 0,100, 200, ………500gr.
(3) Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram,
dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.

Bagian-bagian Neraca Ohauss:

• Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
• Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca
tidak dapat digunakan untuk mengukur.
• Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk
neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
• Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat
digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
• Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.
2.5 Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan
bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif,
termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk
semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem

kalibrasi yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
• Perangkat baru
• Suatu perangkat setiap waktu tertentu
• Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
• Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi
mengubah kalibrasi
• Ketika hasil observasi dipertanyakan
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau
indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari
standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar
tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan
atau ujung lengan tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya
pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masingmasing lengan.
2.6 Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus
Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau tiga
lengan sama. Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan
menggunakan neraca ohaus, antara lain:
1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang,
dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke
kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar;
2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya;
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang
kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0; dan
4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.
Cara pakai neraca ohaus dua lengan:
Lakukan kalibrasi. Taruh benda pada piringan neraca lalu geser skalanya dimulai
dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah
berada di titik setimbang 0, massa benda bisa dibaca.
contoh: pada skala ratusan 100, skala puluhan 20, skala satuan 5 dan skala kecil
0.56.berarti massa yang terukur adalah 125.56 g.
Cara pakai neraca ohaus tiga lengan:
Cara menggunakannya hampir sama seperti No.1, hanya berbeda cara membaca
skala 0/100.
Misalkan sudah terbaca antara skala ratusan dan puluhannya (100+20). Lalu
putar skala satuannya (dalam 1 skala satuannya, dibagi lagi 10 skala), lihat skala
yang terlewatkan dari angka nol (misal 5.6 g).
Langkah terakhir yaitu memutar skala 1/100 nya(nilainya berskala 0.01-0.1).
Disini cara membacanya hampir sama dengan menggunakan jangka sorong.

Lihat skala nonius (0-0.1) yang sejajar dengan skala utama (skala 0-10).
misalnya yang sejajar adalah di 0.06. Terakhir dijumlahkan
100+20+5.6+0.06=125.66 g
Jadi massa benda tersebut adalah:
Massa = xo ± ketidakpastian
= 125,66 gram ± 0,05 gram
Sehingga massa benda tersebut berkisar antara 125,61 gram sampai 125,71
gram.

2.7 Pembacaan dan penulisan hasil pengukuran dari neraca Ohaus
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :
• Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-masing
lengan neraca.
• Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan
Misalnya pada neraca Ohauss III lengan berarti hasilnya= LenganI + Lengan II
+Lengan III.
Seperti halnya pada alat ukur panjang, hasil pengukuran menggunakan neraca
dapat anda laporkan sebagai :
Massa M = xo ± ketidakpastian
1. Menimbang dengan neraca Ohaus dua lengan
Gambar (a) menunjukkan neraca ohaus dua lengan digunakan untuk menimbang
anak timbangan tertulis 50 gram. Cara membaca hasil pengukurannya sebagai
berikut:
(1) Baca posisi anting ;pada lengan belakang, yakni: 0
(2) Baca posisi anting pada lengan depan sebelum ujung lengan depan tepat
pada setimbang (masih di atas tanda setimbang), yakni 40 g
(3) Baca skala utama setelah diputar ke kanan sebelum ujung lengan depan
dengan tepat pada posisi setimbang (masih di atas tanda setimbang), yakni 9 g.
(4) Baca skala nonius yang berimpitan dengan salah satu garis skala utama,
garis skala nonius ke-7, sehingga nilai nonius 0,7 g.
(5) Hasil pengukuran massa anak timbangan adalah (40 + 9 +0,7) g = 49,7 g

2. Menimbang dengan neraca ohaus tiga lengan
Pada gambar (1.12) tampak sebuah neraca Ohaus tiga lengan yang digunakan
untuk menimbang rol meter kecil. Cara membaca hasil pengukuran massa
dengan neraca ini adalah sebagai berikut:
(1) Baca posisi anting pada lengan belakang, yakni 90 gr.
(2) Baca posisi anting pada lengan tengah, yakni 0 gr.
(3) Baca posisi anting pada lengan depan (gambar 1.12a), yakni:
(a) Posisi angka di sebelah kiri anting penunjuk skala, yakni 7 gr;
(b) Posisi anting penunjuk skala pada skala ke-6, yakni: 6(0,1)= 0,6.

Hasil pengukuran massa dari rol meter adalah (90 + 7 + 0,6) gr = 97,6 Jadi
massa benda tersebut adalah:
Massa = xo ± ketidakpastian
= 97,6gram ± 0,05 gram
Sehingga massa benda tersebut berkisar antara 97,55 gram sampai 97,65 gram.
(c) gr.
Gambar anting lengan depan

Gambar 1.12 menimbang dengan neraca ohaus tiga lengan
Contoh:
Dari pengukuran massa suatu benda dengan menggunakan neraca ohauss tiga
lengan diperoleh hasil seperti pada gambar di bawah. Tentukan hasil pengukuran
massa tersebut?

Jadi massa benda tersebut adalah:
Massa = xo ± ketidakpastian
= 375,4 gram ± 0,05 gram
Sehingga massa benda tersebut berkisar antara 375,35 gram sampai 375,45
gram.
Contoh 2:
Misalnya dilakukan suatu pengukuran yang hasilnya diperoleh sebagai berikut:

Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar diatas adalah:
• Lengan pertama sebesar 0 gram
• Lengan kedua sebesar 40 gram
• Lengan ketiga sebesar 7 gram
• Lengan keempat sebesar 0,52 gram +
47,52 gram
Jadi massa benda tersebut adalah:
Massa = xo ± ketidakpastian
= 47,52 gram ± 0,05 gram
Sehingga massa benda tersebut berkisar antara 47,47 gram sampai 47,57 gram.

2.8 Pengontrolan Timbangan
Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah

terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr.
Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar
tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak
dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen
(supplier).
2.9 Penanganan Timbangan
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal
dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh
karena itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus
menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan
yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang
ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka
“nol” harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.
Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga
timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus
melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda
meninggalkan ruang kerja.
2.10 Membersihkan Timbangan
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan
menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau
kertas (tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan
harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh
timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen
yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan
dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak
timbangan.

III. KESIMPULAN

Kesimpulan dari pratikum yang berjudul Alat ukur Besaran massa neraca Ohaus
adalah sebagai berikut:
5. Fungsi neraca Ohaus sebagai alat untuk mengukur massa benda dan prinsip
neraca Ohaus adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur
dengan anak timbangan atau prinsip kerja tuas;
6. Cara melakukan kalibrasi pada alat ukur besaran massa seperti neraca Ohaus
adalah dengan cara memutar skrup yang berada disamping atas piringan neraca
ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar;

7. Cara membaca hasil pengukuran dari neraca Ohaus adalah
Neraca dua lengan: Baca posisi anting ;pada lengan belakang,
Baca posisi anting pada lengan depan sebelum ujung lengan depan tepat pada
setimbang (masih di atas tanda setimbang),
Baca skala utama setelah diputar ke kanan sebelum ujung lengan depan dengan
tepat pada posisi setimbang (masih di atas tanda setimbang),
Baca skala nonius yang berimpitan dengan salah satu garis skala utama,
Neraca tiga lengan: Baca posisi anting pada lengan belakang
Baca posisi anting pada lengan tengah
Baca posisi anting pada lengan;
8. Menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus dua lengan adalah sebagai
berikut: jumlahdari nilai posisi anting lengan belakang dan lengan depan, skala
utama dan skala nonius. Sedangkan menulis hasil pengukuran dengan neraca
ohaus tiga lengan adalah jumlah dari nilai anting pada lengan belakang, anting
pada lengan tengah, anting pada lengan.
DAFTAR PUSTAKA

http://fisikagasing.blogspot.com/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080727010947AAZ8rAg
http://books.google.co.id/books
http://www./ prog3.com
http://www.anselm.edu/homepage/jpitocch/genbio/slidesother/diffusosmolab.htm
l
http://www.mustofaabihamid.blogspot.com