Sejarah olahraga sepak bola di

Sejarah olahraga sepak bola (permainan menendang bola) dimulai sejak abad
ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi di Tiongkok. Pada masa Dinasti Han tersebut,
masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.
Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari.
Peraturan Permainan Sepak Bola Lengkap
1. Lapangan

Panjang lapangan =100 – 110 m
Lebar lapangan = 64 – 75 m
Luas daerah gawang = 18,35 x 5,5 m
Jari-jari lingkaran tengah = 9,15 m
Daerah hukuman pinalti = 40,39 x 16,5 m
Jarak titik hukuman dengan garis gawang = 11 m

2. Gawang

Tinggi gawang = 2,44 m
Lebar gawang = 7,32 m

3. Bola


Bahan bola = kulit
Bentuk bola = bulat
Berat bola = 396 – 453 gram
Keliling lingkaran bola = 68 – 71 cm

4. Peraturan Memulai Pertandingan

Sebelum pertandingan dimulai, pemain harus berjabat tangan antar sesama
pemain atau lawan dan berbaris ke arah penonton.

Wasit membawa uang logam dan kapten setiap tim akan memilih sisi uang
logam, kemudian wasit melempar uang logam, dan pilihan sisi uang logam yang
sesuai oleh kapten bisa memilih bola awal atau gawang.

5. Jumlah Pemain Sepak Bola
Terdapat 2 tim dan masing-masing tim terdiri 11 orang (salah satunya penjaga
gawang). Jika pemain tim kurang dari 7 atau 4 pemain terkena kartu merah dan
keluar maka tim tersebut dianggap kalah.

6. Pemimpin Tim (Captain)

Diharuskan setiap tim mempunyai captain, dengan tujuan apabila ada masalah
dengan tim maka captain yang akan berdiskusi dengan wasit.

7. Peraturan Dalam Memakai Aksesoris

Jersey, dalam satu pertandingan kedua tim tidak diperbolehkan memakai
jersey satu warna. Setiap tim harus mempunyai identitas berbeda, setiap tim
harus mempunyai 2 warna jersey. 1 untuk pertandingan rumah (Home) dan satu
lagi untuk laga tandang (Away).
Kaos kaki, dalam pertandingan resmi sepak bola warna kaos kaki harus sama.
Kaos kaki juga bertujuan untuk melindungi tulang kering dan mencegah cidera.
Sarung tangan, hanya boleh dipakai kiper (penjaga gawang) untuk
mempermudah dalam menangkap bola dan melindungi tangan dari tendangan
bola yang keras. Pemain lain juga diperbolehkan memakainya tetapi ketika
berada di tempat dingin atau bersalju.
Penutup kepala, hanya bisa digunakan pemain yang cidera.
Aksesoris yang dilarang, meliputi anting, kalung, gelang, dan lainnya.

8. Wasit


Wasit memegang penuh jalannya pertandingan dan memberi keputusan apabila
pemain bola melanggar peraturan yang dilakukan. Wasit utama dibantu dengan
2 asisten wasit.

9. Asisten Wasit
Asisten wasit disebut linesman. Memberitahukan kepada wasit utama apabila
terjadi offside dengan tanda bendera dan mengawasi apabila terjadi throw in dan
tendangan sudut.

10. Peraturan Waktu Permainan Sepak Bola
Permainan dilakukan selamat 90 menit dan dibagi menjadi 2 babak, setiap babak
mempunyai waktu 45. Dengan waktu istirahat tidak lebih dari 15 menit.

Apabila 90 menit itu habis dan pertandingan membutuhkan pemenang maka
dilakukan tambahan waktu (extra time) dengan durasi 2 x 15 menit. Jika
kedudukan masih sama maka akan diadakan adu finalty.

11. Peraturan Kick Off
Kick off dilakukan ketika akan memulai suatu permainan, dalam sepak bola
dilakukan ketika:


Memulai pertandingan
Terjadinya sebuah gol
Memulai babak yang kedua
Memulai babak extra time

12. Peraturan Gol
Perhitungan gol dilakukan ketika bola masuk ke dalam jaring dan melewati
gawang serta tidak ada pemain dalam posisi offside, pelanggaran, maupun
hands ball. Semua keputusan ada ditangan wasit yang menentukan gol tersebut
sah atau tidak.

Baca juga: Teknik Dasar Permainan Bola Voli dan Gambarnya

13. Peraturan Offside dan Onside
Offside terjadi ketika teman satu tim mengoper ke pemain lain tetapi berada
sedikit didepan bek pertahanan lawan. Asisten wasit yang menentukan
terjadinya offside atau onside dengan mengangkat bendera. Peraturan onside
sebaliknya.


14. Peraturan Bola Keluar (Out)
Ketika bola keluar dari lapangan samping maka akan terjadi lemparan kedalam.
Dan jika keluar di samping gawang maka akan terjadi tendangan sudut. Wasit
berhak memerintahkan pemain untuk mengeluarkan bola jika ada pemain yang
mengalami cidera.

15. Lemparan kedalam (Throw in)
Dilakukan ketika bola keluar dari lapangan, tim yang mengambil lemparan
kedalam adalah tim yang tidak mengeluarkan bola. Ketika melakukan lemparan,
pemain tidak boleh membuang waktu lama dan satu kaki tidak boleh terangkat.

16. Tendangan Gawang
Dilakukan ketika bola melewati garis gawang karena pemain lawan. Penjaga atau
teman satu tim boleh melakukan tendangan gawang dengan syarat bola tidak
melebihi area garis kiper.

17. Tendangan Sudut (Corner kick)
Dilakukan ketika bola keluar melewati garis gawang yang disebabkan oleh
pemain bek, tendangan dilakukan oleh pemain lawan. Letak tendangan gawang
sesuai dengan tempat (kanan atau kiri) bola keluar.


18. Peraturan Pergantian Pemain
Pergantian pemain hanya bisa dilakukan maksimal 3 orang. Tetapi jika dalam
keadaan pertandingan persahabatan maka pergantian pemain boleh dilakukan 7
kali.

19. Peraturan Terjadinya Pelanggaran

Pelanggaran bisa terjadi karena tackle yang terlalu keras, hands ball, mendorong
lawan, menarik baju lawan, mengganggu pergerakan penjaga gawang, dan
masih banyak lagi. Wasit akan mengeluarkan 2 macam kartu yaitu kartu merah
dan kartu kuning.

Jika mendapat kartu merah, maka pemain keluar dari lapangan pertandingan.
Jika mendapat kartu kuning maka mendapat peringatan keras, dan jika dapat 2
kali kartu kuning maka otomatis mendapat kartu merah.

20. Peraturan Tendangan Bebas (Free kick)
Tendangan bebas dilakukan di tempat terjadinya pelanggaran, terdapat 2 pilihan
yang biasa pemain lakukan yaitu menendang langsung ke gawang atau

mengoper ke teman satu tim.

21. Terjadinya Penalty
Terjadi karena pemain melakukan pelanggaran di area penjaga gawang. Seperti
hands ball, tackle, dan pelanggaran lainnya. Salah satu pemain akan ditunjuk
sebagai orang yang menendang bola.

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama
Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang
Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama
William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke,
Massachusetts (Amerika Serikat).

Sistem Pertandingan Pada Peraturan Permainan Bola Voli. Sumber gambar:
fivb.org

Pada sistem pertandingan memakai aturan setengah kompetisi di dalamnya
terdapat 8 tim yang akan dibagi menjadi 2 group, setiap group terdiri dari 4 tim.
Jumlah maksimal pemain dalam pertandingan resmi bola voli standar
Internasional dalam satu tim adalah 10 orang, Kemudian yang boleh bermain di

lapangan hanya 6 orang dan 4 orang sebagai pemain cadangan.
Saat pertandingan berlangsung pelatih boleh mengganti pemain inti dengan
pemain cadangan dan tidak ada batasan jumlah pergantian pemain.

Jika salah seorang atau lebih dari tim satu anggota tim sedang melakukan
pertandingan untuk cabang olahraga lain, maka pertandingan tidak akan
ditunda.
Dalam pertandingan bola voli jumlah minimal pemain yang boleh bermain di
lapangan dalam satu tim adalah 4 orang.
Jika di lapangan dalam satu tim jumlah pemain kurang dari 4 orang, maka tim
tersebut dianggap kalah oleh panitia pertandingan.
Setiap pertandingan bola voli berlangsung harus melewati 3 babak (best of
three), Ketika pada babak pertama dan kedua telah dimenangkan oleh salah satu
tim maka pertandingan babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
Pada pertandingan bola voli sistem perhitungan angka menggunakan rally
point maksmal pada 25 point.
Jika saat pertandingan berlangsung kedua tim mendapatkan poin yang sama
di akhir yaitu (24 – 24), maka pertandingan akan ditamabah 2 poin. Tim yang
pertama berhasil unggul dengan selisih 2 poin akan memenangkan pertandingan
bola voli.

Tim akan mendapatkan nilai 1 apabila memenangkan permainan saat
pertandingan penyisihan.
Jika kedua tim atau lebih memperoleh nilai yang sama, maka panitia
pertandingan akan menentukan pemenang juara group dan runner-up dari
kualitas angka yang didapat dari setiap set pada pertandingan sebelumnya.
Dalam pertandingan bola voli setiap mengakhiri babak, tim diwajibkan
bertukar sisi lapangan. Apabila kedua tim telah mencapai babak ketiga, maka
tim yang memperoleh nilai terendah dapat meminta kepada wasit untuk
bertukar posisi lapangan. Hal ini hanya dilakukan jika poin telah mencapai angka
13.
Setiap tim boleh meminta waktu time out dan hanya boleh dilakukan 1 kali
dalam setiap babak.
Wasit memberikan waktu time out hanya 1 menit.

Sistem Perhitungan Angka Pada Peraturan Permainan Bola Voli

Dalam melakukan pertandingan Internasional Wasit Bola Voli Menetukan Angka
untuk Tim dalam Peraturan Permainan Olahraga Bola Voli

Sistem Perhitungan Angka Pada Peraturan Permainan Bola Voli. Sumber gambar:

fivb.org

Tugas wasit bola voli adalah mengawasi jalanya pertandingan dan menentukan
sistem perolehan poin untuk tim.

Apabila pihak tim lawan dapat memasukan bola ke dalam area lapangan kita,
maka tim tersebut akan kehilangan angka sedangkan tim lawan yang akan
medapatkan poin.
Pemain harus melakukan serve untuk memulai jalanya pertandingan. Serve
yang dilakukan harus melewati net dan masuk ke dalam area tim lawan, jika bola
tidak masuk, melebar atau menyangkut di net maka tim lawan akan
mendapatkan poin.

Kesalahan Pemain yang Ada Dalam Peraturan Permainan Bola Voli

Kesalahan Pemain yang Ada Dalam Peraturan Permainan Olahraga Bola Voli

Kesalahan Pemain yang Ada Dalam PeraturanPermainan Bola Voli. Sumber
Gambar: wikimedia.org


Pemain ketika melakukan teknik serve melewati garis lapangan bola voli.
Saat permainan bola voli berlangsung pemain menyentuh garis tengah
lapangan lawan.
Bola voli harus dipantulkan tanpa mengenai latai lapangan pertandingan.
Pemain tidak boleh melempar atau menangkap bola voli.
Apabila bola telah keluar lapangan pertandingan, namun masih bisa diambil
oleh pemain lain dalam satu tim dan belum meyentuh permukaan lapangan,
maka belum dihitung sebagai out.
Pada saat serve dilakukan semua pemain harus berada di dalam lapangan
pertandingan.
Apabila pemain memantulkan bola lebih dari satu kali, maka akan dihitung
sebagai double foults.
1.

Lapangan Bulu Tangkis

Lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan peraturan International Badminton
Federation (IBF) sebagai berikut.
a. Panjang lapangan: 13,40 meter digunakan untuk partai tunggal (single) dan
ganda (double).
b. Lebar lapangan: 6,10 meter digunakan untuk partai ganda dan ukuran 5,18
meter digunakan untuk partai tunggal.

Ketentuan lain bahwa garis lapangan bulu tangkis diusahakan yang berwarna
jelas dan mudah dilihat, misalnya warna putih, kuning, dan sebagainya.

2.

Net atau Jaring

Net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna hijau tua. Ukuran net
sebagai berikut.
a.

Panjang net : 610 cm.

b.

Lebar net: 76 cm.

c.

Pita putih di sisi atas net berukuran 3,8 cm.

3.

Tiang Net

Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang net bentuknya
bulat dengan jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net dipasang di luar garis
samping.

4.

Tinggi Net

Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524 meter.

5.

Kok (Shuttlecock)

Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu kepala. Bahan untuk
membuat kok (shuttlecock), yaitu gabus yang berbentuk setengah bulatan yang
dilapisi dengan kulit.
Pada gabus ditancapkan bulu unggas yang jumlahnya 14 sampai 16 helai. Garis
tengah gabus, yaitu 25–28 mm garis tengah diujung atas adalah 54–56 mm.
Bulu-bulu itu diikat dengan benang. Ketinggian bulu dari permukaan gabus

hingga permukaan atas, yaitu 64–74 mm. Kok yang standart beratnya antara
4,73–5,50 gram.

6.

Raket (Pemukul)

Alat untuk memukul kok (suttlecock) dalam permainan bulu tangkis disebut
raket. Raket beratnya kurang dari 150 gram. Bahan yang digunakan untuk
membuat raket yaitu:
a.

Kayu

b.

Aluminium

c.

kayu dan aluminium

d. fiberglas, dan
e.

Arang (carbonex)

2. Sejarah Atletik

Yunani adalah bangsa pertama yang menyelenggarakan perlombaan olahraga
Atletik. Atletik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu "Athlos" artinya adalah
Lomba. Pada waktu itu cabang olahraga atletik dikenal dengan pentahlon atau
panca lomba dan decathlon atau dasa lomba.

Pada sebuah Buku Odysus karya dari Hemerun menjelaskan jika petualangan
Odysus saat berkunjung ke kepulauan di sebelah selatan Yunani disambut oleh
kepala suku dengan mengadakan upacara penyambutan. Diacara tersebut ada
beberapa lomba yang diperlombakan seperti lompat, lari, lempar cakram, gulat
dan tinju. Sedangkan pada tahun 776 SM bangsa Yunani mengadakan
Olympiade. Dalam lomba tersebut pemenang adalah yang menjadi juara
Petahlon.

Olympiade yang modern dilaksanakan atas usulan dari seorang berasal dari
Perancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 di Athena,
Yunani. Dalam ajang ini cabang atletik merupakan tambang medali yang menjadi
perebutan.

Organisasi Olahraga Atletik Internasional terbentuk pada 17 Juli 1912 di
Stockhom, Swedia. Pembentukan tersebut bersamaan dengan Olympiade ke-5,
Organisasi tersebut bernama “International Amateur Athletic Federation” atau
dapat disingkat dengan IAAF.

Sejarah Atletik di Indonesia mulai terbentuk pada 3 September 1950, pada tahun
tersebut Indonesia mendirikan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau biasa
disingkat dengan PASI.
A. Lari
Pengertian Lari menurut kamus besar bahasa indonesi adalah Gerakan
melangkah dengan kecepatan tinggi, akan tetapi lari sangatlah berbeda dengan
melangkah dikarenakan ketika kita melakukan lari kaki tidak bersamaan
menyentuh tanah seperti kita berjalan. dalam Olahraga Atletik lari menjadi salah
satu Nomor yang dipertandingkan dan dibagi kedalam 3 (tiga) macam
diantaranya :
1. Lari jarak pendek

a. putra: 100 m, 200 m, dan 400 m

b. putri; 100 m, 200 m, dan 400 m

2. Lari Jarak Menengah

a. Putra : 800 m, 1500 m,, dan 3000 m (special Chose)

b. Putri: 800 m, 1500 m, dan 3000 m

3. Lari jarak Jauh Putra dan Putri 5000 dan 10000 m.
4. Lari Estafet
5. Lari Gawang
a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual)

Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan
kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya.
Penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4 x
400 meter.

teknik dasar lari estafet
b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)

Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat
tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat
biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter. Dilihat dari cara menerima
tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat lebih sulit dari
pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan
pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang
tepat.

B. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet

Prinsip lari sambung atau estafet adalah berusaha membawa tongkat secepatcepatnya yang dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu
pelari kepada pelari lainnya, agar dapat melakukan teknik tersebut, pelari harus
menguasai keterampilan gerak lari dan keterampilan memberi serta menerima
tongkat yang dibawanya.
6. Lari Marathon Putra/Putri 42.195 m.