MAKALAH Perbandingan Batu Bata Dan Beton

- MAKALAH PERBANDINGAN BATU BATA MERAH DAN BETON
RINGAN PADA PASANGAN DINDING
DOSEN PEMBIMBING : IMAM BAIHAQI, DR

2011
Disusun
Nama
NIM.
FAK.

Oleh :
: Moh. Zainal Anshori
: 11512289
: Teknik Sipil

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan hidayahNya kami
dapat
menyelesaikan makalah tentang “ PERBANDINGAN BATU BATA
MERAH DAN BETON RINGAN PADA PASANGAN DINDING ”.

Dalam menyusun makalah ini penulis banyak menemukan
kesulitan di karenakan oleh kurangnya pengalamana khususnya
dalam menyusun makalah ini. Namun dengan bantuan dari
berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun jauh dari kesempurnaan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca.

Kediri, 04 Januari 2012
Moh. Zainal Anshori

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG

Semakin Berkembangnya Teknologi Pada Bidang Konstruksi

diIndonesia Ini Pada Khussusnya dan didunia Pada Umumnya, Membuat Kita
(orang-orang yang bergerak dibidang Struktur Bangunan) Harus
Membandingkan Penggunaan Material Pada Suatu Konstruksi, Baik dari segi
efisiensi, kekuatan, harga dll.

Pada Makalah Kali Ini, Kami Membandingkan Antara Penggunaan
Material Batu Bata Merah dengan Beton Ringan (Hebel) pada Pasangan
Dinding, Untuk Dapat digunakan Sebagai Pertimbangan Dalam Konstruksi
yang Berhubungan.

1.2.

RUMUSAN MASALAH
1. Kelebihan dan Kekurangan Batu Bata Merah Dibanding Beton Ringan.
2. Efisiensi Penggunaan Batu Bata Merah dan Beton Ringan.
3. Aplikasi Material Batu Bata Merah dan Beton Ringan.

1.3.

TUJUAN

1. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Batu Bata Merah dibanding Beton
Ringan.
2. Mengetahui Efisiensi Penggunaan Batu Bata Merah dan Beton Ringan,
Untuk Selanjutnya dapat Memilih Material Mana yang Lebih Efisien Untuk
digunakan Pada Struktur.
3. Lingkup Pengaplikasian Batu Bata Merah dan Beton Ringan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

SEJARAH

2.1.1. Hebel (Beton Ringan)
Dinding, dahulu orang cenderung menggunakan batako ataupun batu
bata.namun saat ini orang sudah mengenal hebel ( beton ringan ).
Sebenarnya beton ringan ini sudah dipergunakan oleh masyarakat swedia pada
tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan
hutan.Kemudian pada tahun 1943 diJerman dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel.
Dan di Indonesia sendiri hebel mulai dikenal sejak tahun 1995.

Hebel atau beton ringan untuk bahan adonannya antara lain terdiri dari pasir kwarsa,
semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan
pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna,
nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan
dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam
mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen
dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton
aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.

2.1.2. Batu Bata Merah
batu bata sudah dikenal Sejak Jaman Dulu dan digunakan oleh masyarakat
Indonesia sejak sebelum adanya Penjajahan. Batu Bata terdiri atas jenis bata tanah
liat atau lempung, bata pasir kapur, dan bata mortar. Sedangkan dari segi
pembuatannya, ada batu bata merah konvensional dan bata press.

Batu Bata Merah Konvensional

Batu bata ini dibuat dengan cara tradisional dan menggunakan alat-alat yang
sederhana. Tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan, diberi sedikit air
dan selanjutnya dicetak menjadi bentuk kotak-kotak. Cetakan batu bata biasanya

terbuat dari kayu yang secara sederhana dibuat menjadi kotak.
Adonan yang telah dicetak, dikeluarkan dan dijemur di bawah matahari sampai
kering. Batu bata yang sudah kering kemudian disusun menyerupai bangunan yang
tinggi kemudian dibakar dalam jangka waktu yang cukup lama, kurang lebih selama
1 hari sampai batu terlihat hangus. Suhu api pada saat pembakaran dapat mencapai
1000 derajat Celcius. Dalam pembakaran batu bata biasa menggunakan rumput atau
sekam yang akan membuat batu bata memilki lubang-lubang kecil menyerupai poripori.
Salah satu ciri dari batu bata konvensional adalah bentuk yang tidak selalu sama,
tidak rapi dan bertekstur kasar. Ini dapat dipahami karena pembuatan batu bata
konvensional menggunakan alat-alat yang sederhana dan lebih mengutamakan
sumber daya manusia dalam pembuatannya.

Batu Bata Merah Press
Pembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan mesin-mesin. Hasilnya adalah batubata yang memiliki tekstur halus, memiliki ukuran yang sama dan terlihat lebih rapi.

2.2.

PERBANDINGAN BATU BATA MERAH DAN HEBEL

2.2.1.


Dari Segi Ukuran

Untuk segi ukuran batu bata 25 x 12 x 4,5 cm atau lebih kecil beberapa centi.
Dalam penggunanan bata sebagai penutup dinding biasa digunakan kurang lebih
sekitar 85 buah.
Untuk hebel ukuran lazimnya 20 x 60 x 10 cm atau tebalnya dapat lebih kecil sedikit.
Dalam penggunanan bata sebagai penutup dinding biasa digunakan rata-rata sekitar
8,5 buah.

2.2.2.

Dari Segi Harga

Apabila dilihat dari segi harga untuk satu buah batu bata berkisar Rp 375,- /
buahnya.Untuk hebel Rp 650.000,- /m3. Sehingga harga satuan rata-rata Rp. 6.500,/ buah. Sehingga dalam 1m2 untuk batu bata besar biaya Rp 375,- x 85 = Rp.
31.875,- ( diluar dari speci ).Dan untuk Hebel dalam 1m2 adalah Rp. 6.500,- x 8,5 =

Rp. 55.250,- ( diluar dari speci ).
Memang untuk hebel harga jatuh lebih tinggi. Namun dari segi berat untuk

distruktur,hebel lebih ringan dan lebih cepat pengerjaannya.

2.2.3.

Dari Segi Persediaan Material

Di Indonesia, Bahan Baku Batu Bata Cenderung Mudah didapat. Batu bata juga
mudah dibuat, hanya membutuhkan alat-alat sederhana dan modal yang kecil
sehingga banyak masyarakat yang dapat membuatnya. Persediaan batu bata
menjadi mudah diperoleh dibandingkan dengan Beton Ringan (Hebel).

Namun tidak untuk dikota-kota besar, Beton Ringan Cenderung lebih mudah didapat
dibandingkan dengan Batu Bata, dikarenakan Sentra Produksi diperkotaan yang
lebih unggul.

BAB III
PENUTUP
3.1.

KESIMPULAN

Penggunaan Beton Ringan (Hebel) Lebih Efisien dan Unggul dibandingkan
dengan Penggunaan Material Batu Bata Merah pada Pasangan dinding ,
Namun tidak untuk dipedesaan, dikarenakan material Beton Ringan (Hebel)
lebih sulit didapat dan Upah dipedesaan yang relative rendah, maka
penggunaan Batu Bata Merah Menjadi lebih Efisien dan Unggul dibandingkan
Beton Ringan (Hebel).

3.2.

SARAN
Berdasarkan Uraian diatas Kiranya Kita dapat memilih mana material yang
lebih efisien untuk digunakan pada pasangan dinding, dan tentunya tidak
selalu Beton Ringan yang lebih unggul, tidak pula sebaliknya.

Untuk dapat memaksimalkan Konstruksi dengan biaya yang tidak terlalu
tinggi.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------DAFTAR PUSTAKA :
-


Supriyatna, Yatna. Estimasi Biaya Konstruksi Pekerjaan Batu dan Plesteran :
Majalah Ilmiah UNIKOM ; Vol.6, No.2

-

Anonim. (2002). Teknologi Pasangan Bata dan Plesteran

-

http://windesign83.blogspot.com/2010/12/perbandingan-batu-bata-dan-hebelbeton.html