T SEJ 1407328 Chapter5

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Simpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian dan pembahasan ini
sebagai berikut.

2.1 Simpulan
Pertama, desain pembelajaran ekopedagogik pada mata pelajaran sejarah
untuk meningkatkan kesadaran sejarah dapat menggunakan kurikulum KTSP
2006 karena berdasarkan Peraturan Menteri Diknas No. 22,23, dan 24 tahun 2006,
guru memiliki otonomi untuk mengembangkan kurikulum yang ada. Materi
pembelajaran untuk pembelajaran ekopedagogik pada mata pelajaran sejarah ini
adalah materi pelajaran sejarah yang sudah biasa dipelajari di tingkat SMA yang
dihubungkan dengan isu-isu kerusakan lingkungan. Metode pembelajaran yang
digunakan dapat bervariasi, bisa ceramah dan ditambah dengan tanya jawab, dan
ditambah dengan pemecahan masalah. Pembelajaran ekopedagogik pada mata
pelajaran sejarah akan lebih jelas jika menggunakan media seperti video atau
gambar-gambar. Evaluasi pembelajaran dapat menggunakan tes uraian karena
ingin mengetahui pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran.
Kedua, implementasi pembelajaran ekopedagogik pada mata pelajaran
sejarah adalah tindakan-tindakan terhadap RPP yang telah dibuat yang dalam

pengimplementasiannya masih kurang dari apa yang diharapkan dari tujuan
pembelajaran ini karena masih ada kelemahan dalam penerapannya. Kelemahan
yang pertama yaitu masalah sumber belajar yang dikarenakan kesulitan sinyal
internet di sekolah; tidak adanya literatur di sekolah yang mendukung untuk
pembelajaran ini; keaktifan siswa yang masih kurang untuk mencari sumber
belajar. kelemahan berikutnya, masih kurangnya kemampuan siswa untuk
mengolah informasi dan menganalisis informasi dalam memecahkan masalah.
Kelemahan berikutnya, guru/peneliti mendominasi dalam pembelajaran yang
mana guru/peneliti yang aktif dalam memberi sumber belajar dalam bentuk LKS
dan siswa dalam menjawab pertanyaan masih cenderung teksbook. Dalam
Rosmawati Berlin Gultom, 2016
PEMBELAJARAN EKOPEDAGOGIK PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengimplementasian pembelajaran ekopedagogik ini bukan hanya pada materi
pembelajaran

yang


menghubungkan

lingkungan

dengan

sejarah

tetapi

ekopedagogik sebagai suatu pendekatan memberi kebebasan kepada guru sejarah
untuk melatih siswa untuk memiliki gaya hidup ramah lingkungan misalnya
menganjurkan siswa untuk membawa botol minuman sendiri, menghemat
penggunaan kertas, menanam pohon dan lain-lain.
Ketiga, wujud kesadaran sejarah dalam pembelajaran ekopedagogik yang
ada dalam pembelajaran sejarah ini yaitu pengetahuan dan pemahaman siswa
tentang perubahan lingkungan akibat industrialisasi, minat/keaktifan belajar
sejarah, kerja sama, inspirasi/contoh, manfaat belajar sejarah, dan cinta tanah air.
Kesadaran sejarah ini diketahui melalui hasil tes uraian, observasi, dan wawancara
dengan siswa.

Keempat, kendala-kendala yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu
kendala yang bersifat fasilitas belajar karena masih kurangnya fasilitas
belajar/sumber belajar untuk menunjang kemampuan siswa dalam mengolah dan
menganalisis informasi. Hal ini menjadi kekurangan dikarenakan metode
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah pemecahan masalah
yang menghendaki siswa aktif (student centered) namun dalam pelaksanaannya
masih terkesan berpusat pada guru (teacher centered ). Kendala berikutnya adalah
kemampuan dari guru/peneliti sebagai pelaksana tindakan masih belum bisa
mengarahkan siswa untuk aktif dalam mencari sumber belajar dan membimbing
siswa untuk memiliki sikap dan perilaku ekopedagogik seperti membawa bekal
makanan dengan wadah sendiri dan membawa botol minuman sendiri. Kendala
berikutnya adalah masalah kehadiran siswa yang menyita waktu untuk menunggu
siswa yang masih di luar kelas. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi
kendala-kendala tersebut masih belum membuahkan hasil yang diharapkan antara
lain belum

terlihat kemampuan siswa dalam menganalisis informasi dalam

memecahkan masalah.


Rosmawati Berlin Gultom, 2016
PEMBELAJARAN EKOPEDAGOGIK PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2 Rekomendasi
Dari hasil penelitian, penulis menemukan bahwa kesadaran sejarah siswa
meningkat melalui pembelajaran ekopedagogik, dalam hal ini adalah adanya
minat siswa dalam belajar sejarah. Kesadaran sejarah akan lebih meningkat jika
didukung oleh sumber belajar, fasilitas belajar, serta kehadiran dan keaktifan
siswa. Untuk itu penulis memberikan rekomendasi kepada beberapa pihak terkait
yang memiliki kontribusi untuk meningkatkan kesadaran sejarah siswa melalui
pembelajaran ekopedagogik ini, yaitu:
1. Kepala sekolah
Kemajuan kualitas pendidikan ditentukan juga dari kebijakan kepala
sekolah. Untuk jenjang SMA kemampuan siswa yang diharapkan sudah sampai ke
taraf inkuiri dan menganalisis serta merekonstruksi informasi dalam pembelajaran
sejarah. Untuk mendukung hal ini maka ada baiknya di sekolah ada fasilitas
sumber belajar seperti buku-buku selain buku teks untuk menunjang kualitas
pembelajaran sejarah kemudian perlu diadakan juga ruang multimedia agar efisien

dari segi waktu karena dapat membuat siswa menjadi semangat dalam belajar.
2. Guru mata pelajaran sejarah SMA
Dalam mengatasi masalah kehadiran siswa dan sumber belajar membuat
peningkatan yang dicapai itu rendah, maka masalah-masalah ini perlu
diperhatikan oleh guru sejarah. Jika sumber belajar dan kehadiran siswa itu tidak
ada masalah maka peningkatan yang terjadi akan lebih tinggi. Kesadaran sejarah
siswa SMA perlu ditingkatkan dalam pembelajaran sejarah karena kesadaran
sejarah itu merupakan sesuatu yang bermakna dan juga karena generasi masa
sekarang ini membutuhkan nilai-nilai dan contoh-contoh dari masa lalu yang perlu
digali mengingat krisis nilai yang dialami oleh generasi muda saat ini.
Pembelajaran ekopedagogik untuk meningkatkan kesadaran sejarah dalam
penerapannya, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan
dengan kondisi sekolah dan kemampuan siswa. Jika siswa belum mampu dengan
metode pemecahan masalah maka metode sosiodrama yang dilengkapi dengan
penggunaan media film dapat digunakan untuk pembelajaran ekopedagogik ini
karena sosiodrama dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran dan
Rosmawati Berlin Gultom, 2016
PEMBELAJARAN EKOPEDAGOGIK PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


menggugah emosi siswa untuk membangkitkan kesadaran sejarah dan sesuatu
yang visual dapat membangkitkan minat siswa dalam belajar sejarah.
3. Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti masih belum menghasilkan
tipe-tipe kesadaran sejarah menurut Jorn Rusen yaitu tradition, exemplary, critic,
dan genetic untuk itu bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti pembelajaran
ekopedagogik untuk meningkatkan kesadaran sejarah tipe Jorn Rusen.

Rosmawati Berlin Gultom, 2016
PEMBELAJARAN EKOPEDAGOGIK PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SEBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu