uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi etilasetat daun jambu mete (aNACARDIUM oCCIDENTALE l.)

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

Lampiran 2. Gambar tumbuhan jambu mete

Tumbuhan jambu mete (Anacardium occidentale L)

Lampiran 3. Gambar daun segar dan simplisia dari daun jambu mete
(Anacardium occidentale L)

Daun jambu mete segar(Anacardium occidentale L)

Simplisia daun jambu mete(Anacardium occidentale L)

Lampiran 4.Bagan pembuatan ekstrak dan fraksinasi
Serbuk simplisia daun jambu mete
Dimasukkan kedalam wadah
Ditambahkan etanol80% sampai serbuk
terendam sempurna
Direndam selama 5 hari terlindung dari cahaya,
sambil sesekali diaduk
Disaring

Maserat

Ampas
Dimaserasi kembali
dengan pelarut etanol
80%
Maserat

Ampas

Dipekatkan dengan rotary evaporator
Dikeringkan dengan freeze dryer
Ekstrak etanol
Ditambah sedikit etanol
Dimasukkan ke dalam corong pisah
Ditambah akuades
Ditambah dengan n-heksan
Fraksi n-heksan

Sisa

Dimasukkan ke dalam
corong pisah
Ditambah
dengan
kloroform
Fraksi kloroform

Sisa
Ditambah
dengan etilasetat
Fraksi etilasetat

Sisa

Di rotary evaporator
Di freeze dryer
Fraksi n-heksan

Fraksi kloroform


Fraksi etilasetat

Lampiran 5. Bagan pengujian aktivitas antibakteri

Stok kultur
Diambil 1 ose
Disuspensikan ke dalam 10 ml
NB
Diukur kekeruhan pada panjang
gelombang 580 nm sampai
diperoleh transmitan 25 %
Inokulum bakteri
Dimasukkan 0,1 ml inokulum
ke dalam cawan petri
Ditambahkan 20 ml media
nutrient agar ke dalam cawan
petri
Dihomogenkan dan dibiarkan
memadat
Media padat

Ditanamkan silinder logam
Dimasukkan 0,1 ml ekstrak
dengan berbagai konsentrasi
Diinkubasi pada suhu 36-37ÂșC
selama 18-24 jam
Diukur
diameter
daerah
hamabatan di sekitar silinder
logam
Hasil

Lampiran 6.

Hasil pengukuran diameter daerah hambat ekstrak etanol daun
jambu mete terhadap pertumbuhan bakteriStaphylococcus
epidermidis

Konsentrasi
Ekstrak

etanol
(mg/ml)
500

Diameter daerah hambatan (mm)
D1
(mm)

D2
(mm)

D3
(mm)

D*
(mm)

24,40

23,70


23,10

23,73

400

22,60

23,45

23,05

23,03

350

21,05

20,50


21,50

21,01

300

20,05

19,80

19,70

19,85

250

19,40

19,30


19,45

19,38

200

18,10

18,50

19,10

18,56

150

17,90

17,00


17,25

17,38

100

16,60

16,10

16,00

16,23

75

15,00

15,20


15,10

15,10

50

14,20

13,60

14,20

14,20

25

13,40

11,10


13,00

13,00

10

12,60

10,30

12,10

12,10

5

-

-

-

-

Blanko

-

-

-

-

Keterangan: (D*) diameter hambatan rata-rata, (-) tidak terdapat daerah
hambatan, Blanko = DMS

Lampiran 7. Hasil pengukuran diameter daerah hambat ekstrak etanol daun
jambu mete terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans

Konsentrasi
Ekstrak
etanol
(mg/ml)
500

Diameter daerah hambatan (mm)
D1
(mm)

D2
(mm)

D3
(mm)

D*
(mm)

22,30

21,50

22,60

22,13

400

20,20

17,60

21,40

19,73

350

19,55

16,10

21,15

18,93

300

18,70

16,05

20,05

18,26

250

17,00

16,00

19,00

17,33

200

16,50

15,70

17,05

16,41

150

16,30

15,50

15,45

15,75

100

16,05

13,50

15,05

15,01

75

15,25

13,05

13,05

13,78

50

13,05

12,00

13,00

12,68

25

13,00

11,85

12,50

12,45

10

12,50

10,50

10,30

11,10

5

-

-

-

-

Blanko

-

-

-

-

Keterangan: (D*) diameter hambatan rata-rata, (-) tidak terdapat daerah
hambatan, Blanko = DMSO

Lampiran 8. Hasil pengukuran diameter daerah hambat ekstrak etanol
daunjambu mete terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus

Konsentrasi
Ekstrak
etanol
(mg/ml)
500

Diameter daerah hambatan (mm)
D1
(mm)

D2
(mm)

D3
(mm)

D*
(mm)

22,00

21,50

22,50

22,00

400

21,70

19,00

22,40

21,03

350

18,05

18,40

19,20

18,55

300

17,60

17,10

18,00

17,56

250

16,75

16,60

17,50

16,95

200

15,25

15,10

16,10

15,48

150

15,05

15,00

15,40

15,15

100

15,00

14,40

15,20

14,73

75

14,05

13,50

14,10

13,88

50

13,05

12,50

13,50

13,01

25

13,00

11,90

12,00

12,30

10

12,00

10,10

11,30

11,13

5

-

-

-

-

Blanko

-

-

-

-

Keterangan: (D*) diameter hambatan rata-rata, (-) tidak terdapat daerah
hambatan, Blanko = DMSO

Lampiran 9.

Hasil pengukuran diameter daerah hambat ekstrak etanol daun
jambu mete terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli

Konsentrasi
Ekstrak
etanol
(mg/ml)
500

Diameter daerah hambatan (mm)
D1
(mm)

D2
(mm)

D3
(mm)

D*
(mm)

22,60

21,60

21,50

21,90

400

21,10

21,50

21,00

21,20

350

20,20

20,00

20,60

20,26

300

19,10

19,00

19,60

19,23

250

19,00

18,10

19,00

18,70

200

18,30

17,50

18,00

17,90

150

17,05

16,40

16,50

16,65

100

16,00

15,40

16,00

15,80

75

15,00

15,10

15,20

15,10

50

14,20

12,10

15,05

13,78

25

12,20

11,00

13,30

12,16

10

12,05

10,30

10,60

10,98

5

-

-

-

-

Blanko

-

-

-

-

Keterangan: (D*) diameter hambatan rata-rata, (-) tidak terdapat daerah
hambatan, Blanko = D

Lampiran 10. Hasil pengukuran diameter daerah hambat fraksi etilasetat
daunjambu mete terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
epidermidis
Konsentrasi
Fraksi
etilasetat
(mg/ml)
500

Diameter daerah hambatan (mm)
D1
(mm)

D2
(mm)

D3
(mm)

D*
(mm)

26,70

26,35

25,50

26,18

400

24,80

25,70

24,60

25,03

350

23,90

25,70

23,50

24,36

300

23,90

24,50

23,10

23,83

250

23,45

24,30

22,45

23,40

200

22,10

24,25

22,15

22,83

150

21,05

22,70

21,70

21,81

100

19,40

21,60

20,50

20,50

75

18,05

21,10

18,60

19,25

50

17,00

20,80

17,40

18,40

25

15,00

18,80

15,50

16,43

10

14,50

17,50

16,45

16,15

5

13,20

13,05

13,15

13,13

Blanko

-

-

-

-

Keterangan: (D*) diameter hambatan rata-rata, (-) tidak terdapat daerah
hambatan, Blanko = DMSO

Lampiran 11. Hasil pengukuran diameter daerah hambat fraksi etilasetat
daunjambu mete terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutans
Konsentrasi
Fraksi
etilasetat
(mg/ml)
500

Diameter daerah hambatan (mm)
D1
(mm)

D2
(mm)

D3
(mm)

D*
(mm)

23,90

22,60

23,20

23,23

400

22,80

21,40

22,20

22,13

350

21,40

21,15

20,55

21,03

300

20,60

21,05

20,20

20,61

250

20,30

20,45

19,55

20,10

200

19,90

20,05

18,45

19,46

150

19,60

18,05

18,20

18,61

100

19,55

18,00

17,05

18,20

75

17,70

17,50

16,45

17,21

50

15,40

16,30

15,05

15,58

25

14,30

14,70

15,00

14,66

10

14,00

14,25

14,35

14,20

5

13,25

13,15

13,00

13,33

Blanko

-

-

-

-

Keterangan : (D*) diameter hambatan rata-rata, (-) tidak terdapat daerah
hambatan, Blanko = DMSO

Lampiran 12. Hasil pengukuran diameter daerah hambat fraksi etilasetat daun
jambu mete terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Konsentrasi
Fraksi
etilasetat
(mg/ml)
500

Diameter daerah hambatan (mm)
D1
(mm)

D2
(mm)

D3
(mm)

D*
(mm)

24,30

22,40

22,05

22,91

400

22,45

20,70

21,50

21,55

350

21,10

21,60

20,15

20,95

300

20,60

20,45

19,80

20,28

250

19,70

19,45

19,20

19,45

200

19,60

19,20

18,00

18,93

150

19,05

19,00

17,60

18,55

100

18,30

18,60

17,15

18,01

75

17,20

17,05

16,45

16,90

50

17,00

16,50

15,60

16,36

25

15,50

15,25

14,20

14,98

10

14,70

14,70

14,05

14,48

5

14,15

14,15

14,20

14,11

Blanko

-

-

-

-

Keterangan:(D*) diameter hambatan rata-rata, (-) tidak terdapat daerah
hambatan, Blanko = DMSO

Lampiran 13. Hasil pengukuran diameter daerah hambat fraksi etilasetat daun
jambu mete terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli
Konsentrasi
Fraksi
etilasetat
(mg/ml)
500

Diameter daerah hambatan (mm)
D1
(mm)

D2
(mm)

D3
(mm)

D*
(mm)

26,50

25,40

26,20

26,03

400

25,05

24,15

25,10

24,76

350

24,70

23,70

24,40

24,26

300

23,30

22,15

23,10

22,85

250

23,05

21,70

22,00

22,25

200

22,05

20,15

20,15

20,78

150

21,30

21,05

20,00

20,78

100

21,05

20,50

19,50

20,35

75

20,70

19,45

18,00

19,38

50

18,15

19,05

17,45

18,21

25

16,10

18,10

16,25

16,81

10

14,45

16,25

15,00

15,23

5

14,15

14,05

14,10

14,10

Blanko

-

-

-

-

Keterangan: (D*) diameter hambatan rata-rata, (-) tidak terdapat daerah
hambatan, Blanko = DMSO

Lampiran 14. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu
mete terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis

Lampiran15. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu
mete terhadap bakteri Streptococcus mutans

Lampiran16. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu mete
terhadap bakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 17. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu mete
terhadap bakteri Escherichia coli

Lampiran 18. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan daun jambu mete
terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis

Lampiran 19. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan daun jambu mete
terhadap bakteri Streptococcus mutans

Lampiran 20. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan daun jambu mete
terhadap bakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 21. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksan daun jambu mete
terhadap bakteri Escherichia coli

Lampiran 22. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi kloroform daun jambu mete
terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis

Lampiran 23. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi kloroform daun jambu mete
terhadap bakteri Streptococcus mutans

Lampiran 24. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi kloroform daun jambu mete
terhadap bakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 25. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi kloroform daun jambu mete
terhadap bakteri Escherichia coli

Lampiran 26. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat daun jambu mete
terhadap bakteri Staphylococcusepidermidis

Lampiran 27. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat daun jambu mete
terhadap bakteri Streptococcusmutans

Lampiran 28. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat daun jambu mete
terhadap bakteri Staphylococcus aureus

Lampiran 29. Hasil uji aktivitas antibakteri fraksi etil asetat daun jambu mete
terhadap bakteri Escherichia coli

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit Secara In Vitro

2 46 111

uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi etilasetat daun jambu mete (aNACARDIUM oCCIDENTALE l.)

13 63 89

POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI ETANOL-AIR DAN FRAKSI N-HEKSAN EKSTRAK ETANOL Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi Etanol-Air dan Fraksi n-Heksan Daun Anggur (Vitis vinifera L) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa m

0 2 11

POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI ETANOL-AIR DAN FRAKSI N-HEKSAN EKSTRAK ETANOL DAUN ANGGUR Potensi Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi Etanol-Air dan Fraksi n-Heksan Daun Anggur (Vitis vinifera L) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas

0 4 14

uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi etilasetat daun jambu mete (aNACARDIUM oCCIDENTALE l.)

1 2 14

uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi etilasetat daun jambu mete (aNACARDIUM oCCIDENTALE l.)

0 0 2

uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi etilasetat daun jambu mete (aNACARDIUM oCCIDENTALE l.)

0 0 4

uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi etilasetat daun jambu mete (aNACARDIUM oCCIDENTALE l.)

0 3 19

uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi etilasetat daun jambu mete (aNACARDIUM oCCIDENTALE l.)

0 0 3

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI n-HEKSANA DAN ETILASETAT DAUN MINDI

0 0 15