Hubungan Pola Pertumbuhan Vertikal Wajah (Analisis Steiner) dengan Lebar Lengkung Rahang pada Pasien Usia Dewasa di Klinik Ortodonti FKG USU

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ortodonsia
Tahun 2017

Alfi Ramanda Pasaribu
Hubungan Pola Pertumbuhan Vertikal Wajah (Analisis Steiner) dengan Lebar
Lengkung Rahang pada Pasien Usia Dewasa di Klinik Ortodonti FKG USU
xi +38 halaman
Perubahan estetika wajah dan gigi menjadi salah satu alasan utama
masyarakat mencari perawatan ortodonti. Analisis tipe wajah juga dapat
memperlihatkan kemungkinan adanya deviasi pertumbuhan dalam arah vertikal.
Pertumbuhan vertikal wajah yang kurang dari normal dapat menyebabkan deepbite
serta penurunan sudut antara ramus dan bidang mandibula. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara pola pertumbuhan vertikal wajah
dengan lebar lengkung rahang pada pasien klinik PPDGS FKG USU dengan
maloklusi Klas I, II, III Angle. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik
observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah
sefalogram lateral dan model studi gigi (sebelum perawatan) yang diperoleh dari data
rekam medik pasien di klinik PPDGS ortodonti FKG USU dengan jumlah 45 sampel.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling
berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Kemudian dilakukan pengukuran sudut pada

sefalogram lateral menggunakan busur dan model studi menggunakan kaliper digital.
Hasil penelitian menunjukkan rerata sudut MP-SN adalah 30,64o. Rerata lebar

Universitas Sumatera Utara

lengkung rahang atas, interkaninus sisi bukal sebesar 37,47 mm, interkaninus sisi
palatal 25,56 mm, intermolar sisi bukal 61,47 mm, dan intermolar sisi palatal 35,57
mm. Rerata lebar lengkung rahang bawah, interkaninus sisi bukal 28,83 mm,
interkaninus sisi lingual 20,00 mm, intermolar sisi bukal 56,41 mm, dan intermolar
sisi lingual 32,93 mm. Hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin besar sudut MPSN, maka lebar lengkung gigi menjadi lebih sempit pada semua pengukuran kecuali
lebar interkaninus bukal rahang bawah.
Daftar Rujukan: 40(1964-2010)

Universitas Sumatera Utara