Hubungan Kadar Albumin Saat Awal Masuk Rumah Sakit Terhadap Kematian 30 Hari Pada Pasien Pneumonia Komunitas Chapter III V

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian dilakukan secara cohort study yang bersifat prospektif.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2016 s/d Maret 2017 atau sampai
dengan jumlah sampel terpenuhi. Penelitian dilakukan di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) dan ruang rawat inap RSUP. H. Adam Malik Medan dengan persetujuan
Komisi Etik Penelitian FK USU.

3.3Subjek Penelitian
Penderita Pneumonia Komunitas yang baru masuk IGD dan rawat inap di RSUP
H. Adam Malik Medan.

3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
3.4.1 Kriteria inklusi
-

Pasien baru masuk IGD


-

Usia diatas 18 tahun

-

Gambaran klinis, laboratorium dan radiologik sesuai dengan diagnosis
pneumonia.

-

Bersedia mengikuti penelitian
3.4.2 Kriteria eksklusi

-

Pasien pindahan dari rumah sakit lain.

-


Baru pulang dari rumah sakit 10 hari yang lalu.

-

Menderita pneumonia dalam 30 hari terakhir.

-

Pasien dengan fibrosis kistik paru maupun tuberkulosis paru yang aktif.

-

Pasien penyakit ginjal kronik

-

Pasien dengan status gizi malnutrisi

-


Pasien hamil, HIV, alkoholisme, sindroma nefrotik dan adanya penyakit
hati (Sirosis Hepatis, Hepatitis virus akut dan kronik).

Universitas Sumatera Utara

-

Pasien imunosupresi kronik (didefinisikan sebagai imunosupresi untuk
transplantasi tumor solid, post splenoktomi, mendapat prednisolon atau
sejenisnya dengan dosis ≥ 10 mg/hari untuk < 30 hari, pengobatan dengan
obat imunosupresi lain atau neutropenia ( < 1 X 109/L neutrofil)).

3.5 Besar Sampel

Z
n

(1 / 2 )

Po (1  Po )  Z (1  ) ) Pa (1  Pa )


Po  Pa 2



2

Dimana :

Z (1 / 2 ) = deviat baku alpha. utk  = 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96
Z (1  ) = deviat baku betha. utk  = 0,2 maka nilai baku normalnya 0,842

P0 = proporsi kematian pada populasi dengan pneumonia komunitas 0,12
(12 %) (3)

Pa = proporsi kematian pada populasi pneumonia komunitas dengan
hipoalbumin 0,27
Pa  Po = beda proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar 0,15

Maka besar sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak 45,4 penderita

pneumonia komunitas. Namun untuk menghindari bias, maka pada penelitian ini
ditetapkan sampel minimal untuk penelitian sebanyak 50 penderita pneumonia
komunitas.
3.6. Cara Penelitian
a. Seluruh pasien yang didiagnosis menderita pneumonia komunitas dari
Anamnesis,

pemeriksaan

fisik,

pemeriksaan

radiologi,

dilakukan

anamnesis untuk mendapatkan data : umur, jenis kelamin dan data pribadi
lainnya.
b. Setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, pada pasien dilakukan

pengambilan sampel darah pada daerah fossa cubiti utnuk dilakukan
pemeriksaan darah lengkap, ureum, creatinin,albumin. Pengambilan darah
dilakukan oleh analis laboratorium.

Universitas Sumatera Utara

c. Dilakukan penilaian derajat keparahan pneumonia dengan skor CURB-65.
Jika subjek memiliki skor 0-2 maka disebut ringan-sedang dan jika
berada pada skor 3-5 disebut berat.
d. Kadar Albumin diukur menggunakan metode bromocresol green (Shinotest Corporation). Berdasarkan kadar albumin, maka subjek penelitian
dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Albumin ≥ 3,5 gr/L (Normal)
2. Albumin 2,5-3,4gr/L (Hipoalbuminemia ringan-sedang)
3. Albumin < 2,5 gr/L (Hipoalbuminemia berat)
e. Selanjutnya pasien akan diobservasi selama 30 hari, dilihat berapa pasien
yang hidup dan yang mati
f. Selanjutnya akan dicari hubungan kadar albumin terhadap kematian 30 hari
menggunakan Chi-squere test.

3.6.1 Kultur Sputum

-

Satu ose bahan sputum ditanam ke media padat blood agar dan Mc
Conkey, masukkan ke inkubator 370C selama 24 jam.

-

Dibaca dan dilihat pertumbuhan bakterinya, jika tumbuh dibuat direct
smear dan dilakukan pengecatan gram.

-

Bahan yang tumbuh di Mc Konkey agar, dilanjutkan ke reaksi biokimia
untuk dimasukkan lagi ke inkubator selama 24 jam dan dibaca serta
ditentukan jenis kumannya.

-

Kalau hanya tumbuh pada blood agar, langsung dibaca dan ditentukan
jenis bakterinya.


3.6.2 Kultur Darah
Prinsip pemeriksaan : membiakkan dan menginokulasikan bakteri yang terdapat
pada sampel darah pada media agar. Jika terdapat pertumbuhan koloni bakteri,
dilakukan identifikasi dan selanjutnya dilakukan uji kepekaan.
Metode : Kultur
Sampel :
-

Jenis

: Darah

Universitas Sumatera Utara

-

Volume

: 8-10 ml (untuk pasien dewasa), 1-3 ml (untuk pasien anak)


-

Stabilitas : 24 jam pada suhu ruang pada media Bactec Plus Aerobic.

Langkah kerja :
-

Persiapan

-

Prosedur kerja

Penanganan Sampel :
-

Desiinfeksi penutup botol dengan kapas alkohol 70%

-


Dengan menggunakan spuit, masukkan 8-10 ml darah ke dalam botol
Bactec Plus Aerobic.

-

Masukkan botol ke alat Bactec 9050

-

Inkubasi botol fan aerobic selama 5 hari

-

Keluarkan botol dari alat Bactec 9050

Inokulasi Sampel :
-

Dengan menggunakan spuit, ambil 1 ml sampel dari botol yang

menunjukkan hasil positif kemudian ratakan dengan ose (dilakukan
secara aseptis) pada permukaan media agar.

-

Inkubasi pada suhu 370C selama 18-24 jam.

-

Lakukan pewarnaan Gram, identifikasi dan atau uji kepekaan terhadap
koloni tersangka.

3.7 Definisi Operasional
a. Pneumonia komunitas adalah infeksi akut pada parenkim paru yang
berhubungan dengan setidaknya beberapa gejala infeksi akut, disertai adanya
gambaran infiltrat akut pada radiologi toraks atau temuan auskultasi yang
sesuai dengan pneumonia (perubahan suara nafas atau ronkhi setempat) pada
orang yang tidak dirawat di rumah sakit atau tidak berada pada fasilitas
perawatan jangka panjang selama ≥ 14 hari sebelum timbulnya gejala ataupun
dalam rawatan rumah sakit ≤ 48 jam.21
b. Albumin adalah protein plasma yang terdiri dari asam amino rantai tunggal
polipeptida yang diproduksi dihati, dengan nilai normal ≥ 3,5 gr/dl dan
dikatakan hipoalbuminemia bila kadar albumin < 3,5 gr/dl.

Universitas Sumatera Utara

Pada penelitian ini kadar albumin subjek penelitian dibagi menjadi 3
kelompok yaitu:
1. Albumin ≥ 3,5 gr/dl (Normal)
2. Albumin 2,5-3,4gr/dl(Hipoalbuminemia ringan-sedang)
3. Albumin < 2,5 gr/dl (Hipoalbuminemia berat)
c. Penilaian derajat keparahan penyakit adalah suatu alat bantu klinisi untuk
membuat keputusan klinik seperti kebutuhan rawat inap, pemberian terapi
intravena dan rencana monitoring lanjutan yang diperlukan oleh klinisi di
tingkat primer maupun sekunder.16
d. Derajat keparahan pneumonia dinilai berdasarkan skor CURB-65 menurut
acuan BTS (British Thoracic Society) 2009, seperti yang terlihat pada uraian
di bawah ini :35
1. Konfusio / Confusion : gangguan kesadaran yang baru terjadi atau
adanya abnormalitas skor mental.
2. BUN (Blood Urea Nitrogen) > 20 mg/dl
3. Laju pernapasan /Respiratory rate : ≥ 30x/menit.
4. Tekanan darah / Blood Pressure : adanya tekanan darah rendah (sistolik
≤ 90 mmHg dan atau diastolic ≤ 60 mmHg)
5. Umur / Age ≥ 65 tahun.
Rentang nilai pada skor di atas adalah 0-5 dimana setiap kriteria bernilai
satu. Jika subjek memiliki skor 0-1 maka disebut ringan, skor 2 disebut
sedang dan jika berada pada skor 3-5 disebut berat.
Untuk penilaian konfusio dapat dibantu dengan skor mental yang telah
dimodifikasi sesuai dengan pengetahuan di Indonesia.
Skor Mental ( disesuaikan)
1. Berapa usia anda?
2. Kapan tanggal lahir anda?
3. Jam berapa saat ini? ( tidak perlu menitnya)
4. Tahun berapa saat ini?
5. Apa nama Rumah Sakit yang anda datangi ini ?
6. Mengenal 2 orang ( contoh : dokter, perawat, anggota keluarga)
7. Alamat rumah saudara?

Universitas Sumatera Utara

8. Menghitung mundur angka 20 sampai 1
9. Siapa nama Presiden Indonesia saat ini?
10. Tahun berapa Indonesia merdeka?
Setiap pertanyaan bernilai 1 dan jika nilai yang didapat ≤ 8, maka dapat
ditegakkan adanya konfusio pada penderita PK.
e. Blood Urea Nitrogen (BUN) : pengukuran konsentrasi Nitrogen dalam darah
yang hadir dalam bentuk urea.
Cara perhitungan BUN (mg/dl) = Urea x 0,467
Nilai normal BUN = 8-21 mg/dl.
f. Penyakit hati : dilihat secara klinis dan pemeriksaan laboratorium dan
ultrasonografi.

3.8 Analisa Data
a. Data karakteristik dianalisis secara deskriptif dengan menyajikan nilai
frekuensi dan persentase untuk data yang bersifat kategorik dan menyajikan
nilai rerata dan simpangan baku (SB) untuk data numerik.
b. Hubungan kadar albumin dan skor CURB-65 dianalisis dengan uji korelasi
Spearman karena data albumin dan data skor CURB-65 merupakan data
numerik dengan distribusi yang tidak normal. Uji korelasi digunakan untuk
melihat kekuatan hubungan antara dua variabel serta arah hubungan kedua
variabel tersebut.
c. Untuk melihat risiko yang ditimbulkan kondisi hipoalbumin terhadap
terjadinya kematian 30 hari dipakai uji Chi Square, karena variabel
hipoalbumin dan kematian 30 hari adalah data kategorik.
d. Data diolah dan dianalisa dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan
batas kemaknaan p < 0,05 dinyatakan signifikan.

3.9 Ethical Clearence dan Informed consent
Ethical Clearence (izin untuk melakukan penelitian) diperoleh dari Komisi
Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara yang ditanda tangani oleh Prof.Dr.Sutomo Kasiman,Sp.PD.Sp.JP(K) pada
tanggal 30 Desember 2016 dengan nomor 912/KOMET/FK USU/2016.

Universitas Sumatera Utara

Informed consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian yang
bersedia untuk ikut dalam penelitian setelah mendapatkan penjelasan mengenai
maksud dan tujuan penelitian.
3.10 Kerangka Operasional
Kriteria
Eksklusi
Penderita
Pneumonia
Kriteria
Inklusi







Darah lengkap
Ureum, creatinin
Thorak PA
Kultur Sputum/ST
Kultur darah/ST

Kadar albumin
?

Skor CURB-65

Jumlah kematian
dalam 30 hari
Gambar 3.1. Kerangka Operasional

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN
Selama periode penelitian (Desember 2016 s/d Februari 2017) di Instalasi
Gawat Darurat dan ruang rawat inap RSUP H.Adam Malik Medan, diperoleh 50
subjek penelitian pneumonia komunitas yang memenuhi kriteria inklusi. Subjek
penelitian terdiri dari 9 orang laki-laki (18%) dan 41 orang wanita (82%) dengan
rerata umur pasien adalah 66,28 tahun.
Dari pemeriksaan tanda vital diketahui rerata TD Sistole (TDS) adalah
114,40 mmHg dan TD Diastole (TDD) 70,20 mmHg, frekuensi nafas 30,7
x/menit, frekuensi nadi 99,54 x/menit.
Untuk hasil laboratorium didapatkan rerata nilai Hemoglobin (Hb) yaitu
10,29 gr/dl, leukosit 17,03/mm3, BUN (blood Urea Nitrogen) 23,97 mg/dl, rerata
kreatinin 1 mg/dl, rerata kadar albumin 2,56 gr/dl.
Dari 20 subjek (40%) yang dilakukan pemeriksaan kultur sputum, 10
pasiennya (50%) dijumpai positif pertumbuhan bakteri. Dimana bakteri yang
dijumpai adalah Klebsiela Pneumonia, Pseudomonas Aeuriginosa, Acinobacter
Baumanii, Streptococcus Conte, Streptococcus Mitis. Sedangkan dari 23 subjek
(46%) yang dilakukan pemeriksaan kultur darah, didapati 4 subjek (17,39%) yang
dijumpai pertumbuhan bakterinya. Dimana kuman yang terdeteksi adalah
Klebsiela

Pneumonia,

Pseudomonas

Aeuriginosa,

Streptococcus

Pleuranimallium, danAeromonas Hydrophillia.
Dari 50 subjek Pneumonia Komunitas yang diikuti selama 30 hari
didapatkan sebanyak 31 subjek (62%) yang meninggal dan 19 subjek (38%)yang
hidup (Tabel 4.1).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1. Karakteristik Dasar Responden Penelitian
Karakteristik Subyek,
Jenis Kelamin, n (%)
Laki- laki
Perempuan
Umur, rerata (SB), tahun
Tanda Vital
Kesadaran
Sadar
Confussion
TDS, rerata (SB), mmHg
TDD, rerata (SB), mmHg
Frek. Nadi, rerata (SB), x/menit
Frek. Nafas, rerata (SB), x/menit
Suhu, rerata (SB), °C
Laboratorium
Hemoglobin, rerata (SB), gr/dl
Leukosit, rerata (SB), ribu, /mm3
Hematokrit, rerata (SB), %
Trombosit, rerata (SB), ribu, /mm3
BUN, rerata (SB), mg/dl
Kreatinin, rerata (SB), mg/dl
Albumin, rerata (SB), gr/dl
Skor CURB-65, rerata (SB), n (%)
0
1
2
3
4
5
Kultur Darah, n (%)
Positif
Negatif
Kultur Sputum, n (%)
Positif
Negatif
Kematian 30 hari, n (%)
Hidup
Mati

n = 50
9 (18)
41 (82)
66,28 (8,45)

29 (58)
21 (42)
114,40 (22,51)
70,20 (12,49)
99,74 (11,10)
30,70 (4,95)
37.68 (0,82)
10,29 (2,1)
17,03 (13,87)
30,57 (6,09)
234,02 (141,75)
23,97 (39,12)
1 (0,61)
2,56 (0,59)
2,08 (1,24)
2 (4)
6 (8)
8 (16)
10 (20)
11 (22)
13 (26)
4 (17,39)
19 (82,6)
10 (50)
10 (50)
19 (38)
31 (62)

SB = Simpangan Baku, TDS = Tekanan Darah Sistol, TDD = Tekanan Darah
Diastol

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2. Kadar Albumin dan Skor CURB-65
Karakteristik Subyek
Albumin, n (%)
Hipoalbumin ringan sedang (2,5 – 3,4 gr/dl)
Hipoalbumin berat
Skor CURB-65, n (%)
Ringan (skor 0-1)
Sedang (skor 2)
Berat ( skor ≥ 3)

n = 50
30 (60)
20 (40)
8 (16)
8 (16)
34 (68)

Subyek penelitian dengan kadar hipoalbumin ringan sedang adalah 30
orang (60%) dan hipoalbumin berat sebanyak 20 orang (40%). Dari perhitungan
Skor CURB-65, sebanyak 8 orang (16%) dengan derajat ringan,8 orang (16%)
derajat sedang dan derajat berat sebanyak 34 orang (68%).

Tabel 4.3 Korelasi Spearman antara Albumin dan Skor CURB-65
Skor CURB-65
Albumin

P