Peranan Kepemimpinan dalam Kinerja Pelayanan Pada Badan Kesbangpol Linmas Kota Pematangsiantar Chapter III VI

BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan
Masyarakat
Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota
Pematangsiantar berlokasi di jalan H.Adam Malik No.2 Kota Pematangsiantar.
Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakatterbentuk sejalan
dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 7 tahun
2010, yang didasarkan atas Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah.
Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat mempuyai
tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat
spesifik dibidang Administrasi Umum, Pembinaan Ideologi dan Kewaspadaan
bangsa,

Kewaspadaan Nasional,

Pembinaan Politik

dalam Negeri dan


Perlindungan Masyarakat serta Tugas Pembantuan.
Penyelenggaraan urusan wajib Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat diarahkan untuk menjaga stabilitas keamanan,
ketertiban

daerah,

mengembangkan

memberikan

strategis

suasana

pengamanan

aman

daerah,


bagi

seluruh

pengembangan

warga,
wawasan

kebangsaan dan Ipoleksosbud (Iptek, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya) serta
meningkatkan rasa nasionalisme kebangsaan.

Universitas Sumatera Utara

3.2 Visi dan Misi Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan
Masyarakat
Adapun yang menjadi visi dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat kota Pematangsiantar adalah “Terwujudnya Stabilitas
Daerah yang Semakin Mantap dan Dinamis”. Makna dari visi tersebut antara lain:

a. Stabilitas Daerah adalah kondisi kestabilam Kota Pematangsiantar dan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, termasuk
berbagai bidang yang melingkupinya.
b. Mantap dan Dinamis adalah suatu kondisi dimana penyelenggaraan
Pemerintahan berjalan dengan baik dan berkesinambungan dengan
adanya dukungan masyarakat dalam Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat.
Untuk mewujudkan visi tersebut maka Badan Kesatuan Bangsa, Politik
Dan Perlindungan Masyarakat kota Pematangsiantar menetapkan misi antara lain :
1. Mendorong suatu kondisi yang ideal terhadap Persatuan dan Kesatuan
bangsa yang kokoh dan adil di Kota Pematangsiantar.
2. Mendorong kondisi sosial kemasyarakatan yang tertib, aman dan dinamis.
3. Melaksanakan kewaspadaan terhadap bahaya yang mengancam integritas
Pancasila sebagai Ideologi Negara.
4. Mendorong Persatuan dan Kesatuan dikalangan Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang merupakan Aparat penyelenggara Negara yang setia, taat
kepada Pancasila dan UUD 1945, Negara dan Pemerintah (PUNP).
5. Penyempurnaan dan Penguatan kapasitas kelembagaan Politik.

Universitas Sumatera Utara


6. Meningkatkan potensi rakyat terhadap berbagai gangguan, keamanan,
ketertiban, terror, maupun hal lain yang dapat menjadi ancaman dalam
persatuan dan kesatuan serta pembinaan kepada rakyat dalam rangka
peningkatan Kesadaran Bela Negara.
Strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Kesbang Pol Dan
Linmas adalah.
1. Memelihara Ketentraman dan Ketertiban masyarakat.
2.

Melaksanakan kehidupan Demokrasi.

3. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan
semua perangkat daerah.
4. Meningkatkan kewaspadaan bencana.

3.3 Profil Sumber Daya Manusia
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat kota Pematangsiantar Per 31 Desember 2014 untuk
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik

dan Perlindungan Masyarakat adalah sebanyak 30 orang, dengan komposisi SDM
tersebut berdasarkan strata Pendidikan dan golongan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1 Profil SDM Aparatur Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat
No

Uraian
1.

Jumlah Pegawai

Jumlah (orang)
30

2. Kualifikasi menurut Pendidikan :
1.1


SMP

3

1.2

SLTA sederajat

12

1.3

D-I

1

1.4

D-III


-

1.5

S1

12

1.6

S2

2

3. Kualifikasi menurut Golongan:
1.1.

Golongan II

10


1.2.

Golongan III

14

1.3.

Golongan IV

6

Sumber : Daftar Urut Kepangkatan (DUK) kantor Kesbang Politik dan Linmas
Kota Pematangsiantar.
Sedangkan Jumlah Tenaga Honorer di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kota Pematangsiantar sebanyak 9 (sembilan) orang.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010, Penjabaran
Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan Kesatuan Bangsa,

Politik dan Perlindungan Masyarakat kota Pematangsiantar terdiri dari:
1) Kepala Badan eselon IVc
2) Sekretaris eselon IVb
3) 2 orang Kepala Sub Bagian eselon IIId
4) 1 orang Kepala Sub Bagian eselon IIIc

Universitas Sumatera Utara

5) 4 orang Kepala Bidang eselon IVa
6) 8 orang Kepala Sub Bidang eselon IIIc

Table 3.2 Jumlah SDM Perbidang
Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat
No.

Uraian

Jumlah (orang)

1. Kepala Badan


1

2. Sekretariat

1

a.

b.

Kasubbag Umum

1

Staff/pegawai

8

Kasubbag Kepegawaian


1

Staff/Pegawai
c.

1

Kasubbag Keuangan

1

Staff/Pegawai

3.

2

Kabid Pembinaan Ideologi dan Wasbang

1

a.

Kasubbid Ideologi

1

Staff/Pegawai

2

b.

Kasubbid Pelestarian Negara dan Bela Negara
Staff/Pegawai

3

4. Kabid Kewaspadaan Nasional
a.

1

Kasubbid Analisa Potensi dan Konflik Deteksi
Staff/Pegawai

b.

1
2

Kasubbid Penanganan Konflik dan Keamanan
Staff/Pegawai

1

1
2

Universitas Sumatera Utara

5. Kabid Pembinaan Politik Dalam Negeri

1

a. Kasubbid Pembinaan Ormas dan LSM

1

Staff/Pegawai

1

b. Kasubbid Hub. Legislatif Parpol dan Fas.Umum
Staff/Pegawai

1
1

6. Kabid Perlindungan Masyarakat

1

a. Kasubbid Potensi dan Pelatihan

1

b. Kasubbid Kesiagaan dan Rahdal

1

Jumlah

39

Sumber : Daftar Urut Kepangkatan (DUK) kantor Kesbang Politik dan Linmas
Kota Pematangsiantar.

3.4 Program dan Kegiatan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
perlindungan Masyarakat Kota Pematangsiantar
Untuk mewujudkan kebijakan dibidang pembinaan ideologi dan wawasan
kebangsaan, kewaspadaan nasional, pembinaan politik dalam negeri, dan
perlindungan masyarakat, maka secara operasional dijabarkan kedalam programprogram berdasarkan prioritas kota dan SKPD tahun 2015 sebagai berikut:
A. Program berdasarkan prioritas kota
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
2. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
3. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
4. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

Universitas Sumatera Utara

5. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan
Keamanan Masyarakat
6. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
Alam.
7. Program Pendidikan Politik Masyarakat
B. Program berdasarkan prioritas SKPD
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
3.5 Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan perlindungan
Masyarakat Kota Pematangsiantar
Pelayanan administrasi yang tersedia pada Badan Kesbangpol Linmas Kota
Pematangsiantar adalah Pendaftaran Organisasi Masyarakat (Ormas) dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Tahapan – tahapan pendaftaran orkemas antara lain :
a. Pengajuan permohonan
b. Penelitian dokumen persyaratan
c. Penelitian lapangan
d. Penerbitan surat keterangan terdaftar (skt).

Universitas Sumatera Utara

Dokumen kelengkapan pendaftaran orkemas :
1. Surat permohonan pendaftaran;
2. Akte pendirian atau status orkemas yang disahkan notaris;
3. Anggaran dasar dan angaran rumah tangga yang disahkan notaries;
4. Tujuan dan program kerja organisasi;
5. Surat keputusan tentang susunan pengurus orkemas secara lengkap yang
sah sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
6. Biodata pengurus organisasi, yaitu ketua, sekretaris dan bendahara atau
sebutan lainnya;
7. Pas foto pengurus organisasi berwarna, ukuran 4 x 6, terbaru dalam 3
(tiga) bulan terakhir;
8. Foto copy Kartu Tanda Penduduk pengurus organisasi;
9. Surat keterangan domisili organisasi dari Kepala Desa/Lurah/Camat/ atau
sebutan lainnya;
10. Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama organisasi;
11. Foto kantor atau sekretariat orkemas, tampak depan yang memuat papan
nama;
12. Keabsahan kantor atau sekretariat orkemas dilampiri bukti kepemilikan,
atau surat perjanjian kontrak atau ijin pakai dari pemilik/pengelola;
13. Surat pernyataan kesediaan menertibkan kegiatan, pengurus dan/atau
anggota organisasi;
14. Surat pernyataan tidak berafiliasi secara kelembagaan dengan partai
politik yang ditandatangani oleh ketua dan/atau sekretaris atau sebutan
lainnya;

Universitas Sumatera Utara

15. Surat pernyataan tidak terjadi konflik kepengurusan, yang ditandatangani
oleh ketua dan sekretaris atau sebutan lainnya;
16. Surat pernyataan bahwa nama, lambang, bendera, tanda gambar, simbol,
atribut, cap stempel yang digunakan belum menjadi hak paten dan/atau
hak cipta pihak lain, yang ditandatangani ketua dan sekretaris atau sebutan
lainnya;
17. Surat pernyataan bahwa sanggup menyampaikan laporan perkembangan
dan kegiatan orkemas setiap akhir tahun yang ditandatangani ketua dan
sekretaris atau sebutan lainnya;
18. Surat pernyataan bertanggungjawab terhadap keabsahaan keseluruhan isi,
data dan informasi dokumen/berkas yang diserahkan dan bersedia dituntut
secara hukum, yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris atau sebutan
lainnya;
19. Rekomendasi dari kementerian agama untuk orkemas yang memiliki
kekhususan bidang keagamaan;
20. Rekomendasi dari kementerian dan SKPD yang membidangi urusan
kebudayaan utuk orkemas yang memiliki kekhususan bidang kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa ;
21. Rekomendasi dari kementrian/lembaga dan/atau SKPD yang membidangi
urusan tenaga kerja untuk orkemas serikat buruh dan serikat pekerja; dan
22. Surat pernyataan kesediaan atau persetujuan, untuk orkemas yang dalam
kepengurusannya

mencantumkan

nama

pejabat

negara,

pejabat

pemerintahan, dan tokoh masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

3.6 Struktur Organisasi BadanKesatuan Bangsa Politik dan perlindungan
Masyarakat Kota Pematangsiantar
Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi.
Dengan adanya organisasi sebagai wadah kerjasama berbagai orang atau pegawai
untuk mencapai tujuan tertentu, maka setiap pegawai yang bekerja dalam
organisasi tersebut secara jelas akan mengetahui kedudukan dan kewenangannya,
tugas fungsi, serta tanggung jawabnya, sistem komunikasi dan bagaimana sistem
kontrol dijalankan.
Dengan demikian akan dapat diketahui oleh pegawai apa yang harus
dilaksanakan, dan kepada siapa dia harus bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan tersebut. Sehingga dari bagan struktur organisasi tersebut akan
diperoleh gamabaran dan aktifitas secara keseluruhan dan dari struktur organisasi
dapat menunjukkan dengan jelas arus dari wewenang dan tanggung jawab
masing-masing anggota organisasi sesuai dengan fungsinya tiap jabatan dan
terlihat jelas pembagian tugas masing-masing.

Universitas Sumatera Utara

Gambar.1 STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK
DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA PEMATANGSIANTAR

Universitas Sumatera Utara

3.7 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan
Perlindungan Masyarakat Kota Pematangsiantar
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota
Pematangsiantar mempunya tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah di Bidang Pembinaan Kesatuan bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat.
Fungsi badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota
Pematangsiantar, meliput i:
1. Menyusun rencana pelaksanaan tugas-tugas, pengaturan dan pemberian
bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan di bidang kesatuan bangsa,
politik, dan perlindungan masyarakat terhadap berbagai ancaman bencana.
2. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang kesatuan
bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
3. Melaksanakan hubungan kerja sama antar lembaga dalam rangka membina
dan memelihara stabilitas politik di daerah.
4. Merumuskan kebijakan dalam pelaksanaan penyelamatan korban bencana.
5. Mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan.
keuangan, kepegawaian dan perlengkapan/ peralatan.
6. Menyusun rencana kegiatan dan fasilitas terhadap dukungan kelancaran
penyelenggaraan Pemilu (Legislatif, Pilpres dan KDH).
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Universitas Sumatera Utara

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2010, Penjabaran
Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2010 tentang pembentukkan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar dan
Peraturan walikota Pematangsiantar Nomor 29 tahun 2011 Tentang Uraian Tugas
dan Fungsi lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar, maka Tugas Pokok dan
Fungsi sesuai dengan Struktur Organisasi adalah :
A. KEPALA BADAN
B. SEKRETARIAT
1. Sub. Bagian Umum, terdiri dari:
a. Pengadministrasi barang mempunyai tugas:
1. Membeli alat tulis kantor
2. Menerima dan memeriksa bahan data objek kerja sesuai
prosedur sebagai bahan kajian dalam rangka penyimpanan
objek kerja.
3. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan bahan dan data objek
kerja sesuai spesifikasi dan prosedur untuk tertib administrasi
dalam penyimpanan.
4. Membuat catalog dan mencatat dalam buku pengendalian objek
kerja sesuai prosedur untuk memudahkan pengendalian objek
kerja.
5. Menyusun dan menyimpan objek kerja sesuai dengan prosedur
untuk tercapainya sasaran yang diharapkan.
6. Melaporkan penyimpanan objek kerja sesuai prosedur sebagai
bahan evaluasi pertanggungjawaban.

Universitas Sumatera Utara

7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan baik secara tertulis maupun lisan.

b. Operator Komputer, mempunyai tugas:
1. Mengoprasikan computer untuk tugas-tugas kantor sesuai
dengan uraian tugas masing-masing Bidang/Sekretariat seperti
menghimpun data, menyusunan data dan membuat laporan.
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.
3. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan
secara seksama agar terhindar dari kesalahan dan kekeliruan
dalam pelaksanaannya.
4. Mengoreksi hasil olahan data sesuai konsep yang diberikan
atasan untuk menemukan kesalahan guna perbaikan.
5. Memelihara perangkat komputer dan memperbaiki kerusakan
ringan sesuai prosedur agar komputer selalu dalam keadaan
siap pakai

c. Pengadministrasian umum, mempunyai tugas:
1. Menerima, mencatat dan menyortir surat masuk, sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku agar memudahkan
pencarian.
2. Memberi lembar pengantar pada surat sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku agar memudahkan pengendalian.

Universitas Sumatera Utara

3. Mengelompokkan surat atau dokumen menurut jenis dan
sifatnya sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
agar memudahkan pendistribusian.
4. Mendokumentasikan surat

sesuai dengan prosedur

dan

ketentuan yang berlaku agar tertib administrasi.
5. Penomoran dan cap stempel.

d. Pengemudi , mempunyai tugas :
1. Memeriksa kelengkapan kendaraan dengan cara mengecek rem,
oli dan lampu dimesin, air radiator, air aki dan tekanan udara
ban agar kendaraan dapat dikendarai dengan baik.
2. Memanaskan mesin kendaraan guna mengetahui kelainan
mesin.
3. Merawat kendaraan dengan cara membersihkan mesin, ruang
dalam dan luar kendaraan agar kendaraan terlihat bersih.
4. Mengemudikan kendaraan berdasarkan tujuan dan ketentuan
lalu lintas yang berlaku agar dapat tiba ditujuan dengan
selamat.
5. Memperbaiki kerusakan kecil agar kendaraan agar kendaraan
dapat beroperasional secara baik.
6. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggung jawaban.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan baik lisan maupun tulisan.

Universitas Sumatera Utara

2. Sub Bagian Keuangan, terdiri dari:
a. Bendahara, mempunyai tugas:
1. Membukukan penerimaan dan pengeluaran uang.
2. Membayarkan pengeluaran.
3. Menyiapkan SPP, SPM dan mengarsipkan.
4. Mengelola uang/surat

berharga/ barang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku untuk bahan pertanggungjawaban.
5. Melayani permintaan uang muka berdasarkan surat perintah
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
6. Menyiapkan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS Gaji dan
Tunjangan PNS

serta penghasilan lainnya

yang

telah

dilengkapi dengan dokumen kelengkapannya dan mengajukan
kepada PKK-SKPD.
7. Menerima dan menyimpan uang persediaan.

b. Bendahara gaji, mempunyai tugas:
1. Membuat daftar gaji, rapel untuk diserahkan kebendahara
sebagai dasar pembuatan SPP/SPM gaji/ rapel.
2. Meneliti kelengkapan berkas berkala dan kenaikan pangkat
PNS.
3. Menbayarkan gaji PNS/THL.
4. Membantu bendahara pengeluaran.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan baik lisan maupun tulisan.

Universitas Sumatera Utara

c. Operator Simda, mempunyai tugas:
1. Mengoperasikan sistem keuangan daerah.
2. Membuat RKA dan DPA.
3. Membuat Surat Perintah Membayar (SPM)
4. Membuat Surat Perintah Pembayaran (SPP)
5. Membuat buku kas umum dan surat pertanggungjawaban.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan baik lisan maupun tulisan.

3. Sub Bagian Kepegawaian terdiri dari:
a. Pengadministrasian kepegawaian, mempunyai tugas:
1. Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan
secara seksama agar terhindar dari kesalahan dan kekliruan
dalam pelaksanaannya.
2. Menghimpun dan mengonsep Daftar Urut Kepangkatan (DUK)
3. Meneliti, memeriksa kelengkpan bahan dan mengonsep usaha
pembuatan Kartu Istri/Suami, Kenaikan Pangkat, Kenaikan
Gaji Berkala, Peserta Ujian Dinas, Pendidikan dan Pelatihan
serta

administrasi

berdasarkan

biodata

pegawai

agar

terwujudnya hak pegawai sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Merekapitulasi daftar hadir pegawai sesuai data kehadiran
setiap hari agar terlaksananya pola pembinaan pegawai dan
membuat konsep naskah dinas yang berkaitan dengan
ketatausahaan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Universitas Sumatera Utara

5. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
baik secara lisan maupun terlis sesuai tugas dan fungsinya
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Verifikator, mempunyai tugas:
1. Menyusun dan mendistribusikan surat0menyurat terkait dengan
penilaian hasil kerja PNS.
2. Memeriksa penilaian kinerja PNS sebagai bahan untuk
perhitungan TPP.
3. Menghimpun hasil pemeriksaan penilaian kinerja PNS kedalam
rekapitulasi penilaian kinerja.
4. Melaporkan rekapitulasi penilaian kinerja kepada sekretaris
melalui kasubbag kepegawaian.
5. Membantu BKPP dalam pelaksanaan verifikasi penilaian
kinerja.
6. Memfasilitasi PNS dalam proses banding hasil penilaian
kinerja PNS.
7. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban.

C. BIDANG POLITIK
1. Kasubbid. Pembinaan Ormas / LSM terdiri dari :
a. Analis Kelembagaan/Organisasi, mempunyai tugas:
1. Menerima Berkas Pendaftaran Ormas/LSM.

Universitas Sumatera Utara

2. Meneliti Kelengkapan Berkas Pendaftaran Ormas/LSM.
3. Menyiapkan Konsep Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
Ormas/LSM.
4. Menyiapkan Jadwal Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan
Dan Lembaga Sosial Masyarakat
5. Turut

Kelapangan

Memonitoring

Tentang

Keabsahan

Sekretariat Ormas/LSM
6. Menyiapkan Dokumen-dokumen surat masuk dan keluar
tentang pendaftaran Ormas/LSM.
7. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diperintahkan
atasan baik secara tertulis maupun lisan.

2. Kasubbid Hubungan legislatif, Partai Politik dan Fasilitas Umum.
a. Pengadministrasi Partai, mempunyai tugas :
1. Mengumpul laporan-laporan kegiatan partai politik dan fasilitas
umum.
2. Membuat jadwal monitoring kelapangan sesuai dengan
perintah atasan.
3. Membantu Kepala Bidang Politik Dalam Melaksanaan Tugas.
4. Menyiapkan Dokumen-Dokumen yang Masuk dan Keluar
Tentang Partai Politik dan Fasilitas Umum.
5. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diperintahkan
atasan baik secara tertulis maupun lisan.

Universitas Sumatera Utara

D. BIDANG PEMBINAAN IDEOLOGI DAN WASBANG
1. Sub Bidang Pelestarian Negara dan Bela Negara, terdiri dari:
a. Pranata Upacara, mempunyai tugas:
1. Menunjuk para petugas upacara.
2. Menunjuk para petugas penggeladi.
3. Mempersiapkan tata urutan upacara.
4. Mempersiapkan kelengkapan bahan dan peralatan upacara
setiap ada upacara hari besar nasional dan upacara tanggal 17
setiap bulannya.
5. Berkoordinasi dengan instansi terkait yang berhubungan
dengan upacara besar nasional.
6. Membuat jadwal rapat persiapan dan pemantauan untuk
upacara nasional.
7. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan baik secara tertulis maupun lisan.

2. Sub. Bidang ideologi terdiri dari:
a. Analis Kerukunan Antar Etis dan Umat Beragama, mempunyai
tugas:
1. Melakukan pembinaan guna pelestarian ideology melalui rapat
koordinasi secara rutin/berkala dengan forum-forum yang ada
yaitu Forkala, FKUB, dan FPK.
2. Mempersiapkan bahan rapat koordinasi dengan Forum tentang
issu aktual yang ada.

Universitas Sumatera Utara

3. Membantu Kepala Bidang Ideologi dalam melakukan tugastugas kedinasan.
4. Membuat surat edaran yang diperlukan atas rekomendasi dan
hasil rapat koordinasi.
5. Mempersiapkan

absensi

rapat

forum-forum

yang

akan

dilaksanakan.
6. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diperintahkan atasan
baik secara tertulis maupun lisan.

E. BIDANG PERLINDUNGAN MASYARAKAT
1. Sub Bidang Kesiagaan dan Rahdal, terdiri dari:
a. Analisis manajemen Monitoring & Pengendalian Kekambuhan dan
Wajib Lapor, mempunyaitugas :
1. Membuat jadwal petugas linmas
2. Membuat jadwal monitoring berdasarkan perintah atasan.
3. Membantu/mengkoordinasi

petugas

linmas

apabila

ada

bencana dan bencana alam.
4. Membuat konsep surat kedinasan yang berhubungan dengan
bidang kesiagaan dan rahdal.
5. Turut kelapangan membina keluarga binaan.
6. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diperintahkan atasan
baik secara lisan maupun tulisan.

Universitas Sumatera Utara

2. Sub Bidang potensi dan pelatihan, terdiri dari :
a. Analis data dan kerjasama kemasyarakatan, mempunyai tugas :
1. Menyimpan dokumen-dokumen surat masuk dan keluar dari
bidang LINMAS.
2. Mempelajari isi surat/ disposisi atasan sebagai bahan pedoman
pelaksanaan tugas.
3. Melaksanakan koordinasi dengan petugas-petugas LINMAS
berdasarkan perintah atasan.
4. Membantu

Kasubbid

(Atasan

Langsung)

baik

dalam

menyelesaikan tugas kantor maupun lapangan.
5. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diperintahkan atasan
baik secara tertulis maupun lisan.
6. Mengadakan kerja sama di bidang pertahanan ekonomi dengan
instansi terkait sesuai perintah atasan.

F. BIDANG KEWASPADAAN NASIONAL
1. Sub Bidang Analisa Potensi Konflik dan Deteksi, terdiri dari :
a. Analis data Intelijen, mempunyai tugas:
1. Menghimpun data-data yang menjadi issu strategis.
2. Memonitor Aksi Masyarakat termasuk Unjuk Rasa Mahasiswa.
3. Memonitor aksi unjuk rasa masyarakat di bidang ideology,
sosial, budaya dan keamanan.
4. Membantu Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)
dalam melaksanakan tugas dan menjadi Anggota Tim.

Universitas Sumatera Utara

5. Menghimpun data-data/ bahan permasalahan sepanjang tahun
dan menjadi timterpadu penanganan gangguan keamanan
dalam negeri.
6. Koordinasi dengan Anggota Komunitas Intelijen Daerah
berdasarkan perintah atasan.
7. Koordinasi dengan badan intelijen daerah dalam rangka tugastugas intelijen.
8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara lisan/tulisan
mengenai situasi unjuk rasa
9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan baik lisan ataupun tertulis.

2. Sub Bidang Penanganan Konflik dan Keamanan terdiri dari :
a. Analis Pertahanan dan Keamanan Daerah, mempunyai tugas:
1. Melaporkan hasil unjuk rasa ke atasan sebagai bahan laporan
ke walikota.
2. Turun kelapangan dalam hal memonitoring unjuk rasa
termasuk anggota komunitas intelijen daerah (KOMINDA).
3. Memonitor pelaksanaan pemilu
4. Menyiapkan bahan laporan pelaksanaan pemilu ke tim posko
pemilu untuk dilaporkan ke walikota.
5. Menyiapkan bahan laporan mengenai permasalahan konflik
yang ada di bidang ekonoi, sosial dan keamanan serta
melaporkan hasilnya ke walikota.

Universitas Sumatera Utara

6. Turut berkoordinasi dengan instansi keamanan yang ada
berdasarkan perintah atasan.
7. Memonitor dan melaporkan setiap kegiatan kepala-kepala
daerah dilapangan ke kepala bidang dan mengantisipasi agar
dapat berjalan baik dan kondusif.
8. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diperintahkan
pimpinan baik langsung maupun tertulis.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
Hasil Penelitian
4.1 Penyajian Data
Penulis pada bab ini menyajikan data yang diperoleh melalui penelitian
dilapangan melalui metode-metode pengumpulan data yang telah disebutkan pada
bab terdahulu. Demikian juga halnya permasalahan yang hendak dijawab dalam
bab ini adalah “Bagaimana Peranan Kepemimpinan dalam Kinerja Pelayanan
pada Badan Kesbangpol Linmas Pematangsiantar.”
Penulis melakukan beberapa tahapan dalam pengumpulan data untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian ini , yaitu; pertama, penelitian diawali
dengan pengumpulan berbagai dokumen Badan Kesbangpol Linmas Kota
Pematangsiantar seperti Struktur Organisasi, Data-data Kepegawaian dan berbagai
hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin dijawab. Kedua, penulis
melakukan sejumlah wawancara dengan Kepala Badan, Kasubag, Kabid, Kasubid
dan Pegawai yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi
informannya adalah informan kunci yaitu Kepala Badan, Kasubag, Kabid,
Kasubid, dan Informan utama yaitu Pegawai Pegawai Badan Kesbangpol Linmas
Kota Pematangsiantar.
Penulis menyelesaikan wawancara kepada informan setelah hasil wawancara
menemukan titik jenuh.Titik jenuh ditemukan penulis setelah mewawancarai 15
orang

pimpinan

dan

pegawai pada

Badan

Kesbangpol Linmas

Kota

Pematangsiantar.

Universitas Sumatera Utara

Data-data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai
permasalahan penelitian skripsi ini, sedangkan data-data sekunder didapatkan dari
studi Universitas Sumatera Utara kepustakaan dan karya-karya ilmiah yang ada
serta dokumen-dokumen yang didapat dari lokasi penelitian.Pengumpulan data
dilakukan selama kurang lebih satu bulan di lokasi penelitian, tepatnya di Badan
Kesbangpol Linmas Kota Pematangsiantar.
4.1.1 Identitas Informan (Pimpinan Badan Kesbangpol Linmas Kota
Pematangsiantar)
Data yang diperoleh ini merupakan hasil wawancara dari informan
penelitian kunci yang berjumlah 9 orang. Data tabel 4.1. menunjukkan bahwa
informan terdiri dari berbagai jabatan mulai dari Kepala Badan, Sekretaris,
Kasubbag Umum, Kabid Kewaspadaan Nasional, Kabid Pembinaan Politik Dalam
Negri, Kabid Perlindungan Masyarakat, Kasubbid Pembinaan Ormas dan LSM,
Kasubbid Ideologi dan Kasubbid Kesiagaan dan Rahdal di Kantor Kesbangpol
Linmas Kota Pematangsiantar.
Pertama kali saya datang kekantor Kesbangpol pada hari rabu tanggal 15
Februari 2017, setibanya ditempat saya melihat ruangan dibagian depan kantor
Kesbangpol tidak tampak adanya pegawai, lalu saya mencari pegawai sekitar
untuk menanyakan keberadaan pegawai kesbangpol dan saya diarahkan kebagian
belakang kantor dan disana saya menemukan para pegawai kesbangpol lalu saya
menanyakan keberadaan Ibu Ruspina Sari Siregar selaku Sekretaris untuk
menanyakan ijin penelitian saya namun pegawai setempat menyatakan bahwa ibu
tersebut tidak ada ditempat tetapi saya menjelaskan bahwa saya sudah buat janji

Universitas Sumatera Utara

terlebih

dahulu

memberitahukan

dengan

ibu

keberadaan

tersebut,
ibu

setelah itu

Ruspina

dan

baru

saya

para pegawai

diarahakan

untuk

keruangannya. Sesampainya diruangan ibu sekretaris saya menyampaikan maksud
dan tujuan saya datang kekantor Kesbangpol Linmas Kota Pematangsiantar,
beliau menyabut baik maksud dan tujuan saya serta menanyakan dokumen apaapa saja yang saya butuhkan untuk melakukan penelitian tersebut lalu
mengarahkan pegawainya untuk menyiapkan dokumen yang saya butuhkan.
Hari berikutnya saya kembali mendatangi kantor Kesbangpol Linmas Kota
Pematangsiantar untuk mulai melakukan wawancara dan observasi dilokasi
penelitian, namun berhubung Bapak Kaban sedang tidak ada ditempat maka saya
diarahkan oleh Ibu Ruspina selaku sekretaris kepada Bapak Kabid serta beberapa
pegawai lainnya untuk diwawancarai.
Berikut disajikan identitas data informan pegawai di Kantor Kesbangpol
Linmas Kota Pematangsiantar :
Tabel 4.1 Identitas Informan (Pimpinan Badan Kesbangpol Linmas Kota
Pematangsiantar)
No

Nama

Pendidikan

Golongan

Jabatan

1. Agus Salam harahap

S2

IVc

Kepala Badan

2. Ruspina Sari Siregar

S1

IVb

Sekretaris

3. Sariaty Pasaribu

SMA

IIIc

Kasubbag Umum

4. Yusri Edwin Damanik

S2

IVa

Kabid Kewaspadaan Nasional

5. Sofian Purba

S1

IVa

Kabid Pembinaan Politik
Dalam Negri

6. Iffone Donny Siregar

S1

IVa

Kabid Perlindungan

Universitas Sumatera Utara

Masyarakat
7. Philemon Purba

S1

IIId

Kasubbid Hub.Legislatif Parpol
dan Fas. Umum

8. Sarmadan Saragih

S1

IIId

Kasubbid Kesiagaan dan Rahdal

9. Hotmariah Saragih

D1

IIIc

Kasubbid Ideologi

Sumber: Informan Penelitian 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan informan
berjumlah 9 orang, dimana rata-rata pemimpin memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi dan disertai dengan golongan yang tinggi pula.
4.1.2 Identitas Informan ( Pegawai Badan Kesbangpol Linmas Kota
Pematagsiantar)
Proses pengumpulan informasi selain dilakukan wawancara dengan
pimpinan juga dilakukan wawancara dengan staff pegawai badan Kesbangpol
Linmas Kota Pematangsiantar selaku Informan Utama.
Tabel 4.2 Identitas Informan (Pegawai dan Staff Badan Kesbangpol
Linmas Kota Pematangsiantar)
No

Nama

Pendidikan

Golongan

Jabatan

1. Masana Ginting

S1

III/b

Staff Umum

2. Refi Agustini Lestari

SMA

III/c

Staff Kepegawaian

3. Nurleli

SMA

III/c

Staff Keuangan

4. Nelly A Purba

SMA

II/c

Staff Pelestarian dan
Bela negara

5. Heryanto

SMEA

II/b

Staff Analisa Potensi

Universitas Sumatera Utara

Konflik dan Deteksi
6. Sabarmin Sitepu

S1

III/d

Staff pembinaan
Ormas dan LSM

Sumber: Informan Penelitian 2017

4.1.3 Identitas Informan Masyarakat
Tabel 4.3 menyajikan identitas informan dari masyarakat

yang

menggunakan jasa pelayanan di Badan Kesbangpol Linmas Kota
Pematangsiantar.
Tabel 4.3 Identitas Informan (Masyarakat)
No

Nama

Ormas/LSM

Sifat Kegiatan

1.

Dede Fertika

Pijar Keadilan

Sosial Ekonomi

2.

Rita Gultom

Nurani Keadilan

Hukum

3.

Sabaruli Sipayung

Laskar Merah Putih

Sosial Ekonomi

Sumber: Informan Penelitian 2017

4.2 Temuan Lapangan Mengenai Pelaksanaan Kepemimpinan di Badan
Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyaraat Kota
Pematangsiantar
Kegiatan wawancara dilakukan di Kantor Kesbangpol Linmas Kota
pematangsiantar. Wawancara ini dilakukan dengan Kepala Badan, Sekretaris,
Kasubbag Umum, Kabid Kewaspadaan Nasional, Kabid Pembinaan Politik Dalam
Negri, Kabid Perlindungan Masyarakat, Kasubbid Pembinaan Ormas dan LSM,
Kasubbid

Ideologi

dan

Kasubbid

Kesiagaan

dan

Rahdalsertabeberapa

Universitas Sumatera Utara

staff/pegawai

yang dianggap memahami secara mendalam terkait dengan

permasalahan dalam penelitian ini. Dalam melakukan wawancara peneliti
menggunakan tipe wawancara mendalam secara terstruktur, dimana sebelum
memulai wawancara terlebih dahulu peneliti menyusun daftar pertanyaan yang
akan diajukan. Pertanyaan-pertanyaan disusun disesuaikan dengan variabel dalam
penelitian ini. Namun dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan akan
munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dari
para informan penelitian.
Gaya Kepemipinan
Kemajuan sebuah organisasi dapat dilihat dari kinerja pegawai, dimana
kinerja pegawai sendiri secara tidak langsung dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan yang diterapkan seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan seorang
pemimpin dapat dilihat dari hubungan hirarki antara pimpinan dan pegawai serta
cara pemimpin melakukan pengawasan terhadap pegawainya. Pada badan
Kesbangpol Linmas Kota Pematansiantar hubungan interaksi sosial yang terjalin
antara pimpinan dan pegawai sudah cukup baik.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Agus Salam,SE selaku Plt. Kepala Badan
Kesbangpol Linmas Kota Pematangsiantar yang menyatakan
“ Interaksi sosial yang terjadi dibadan Kesbangpol ini bisa dikatakan
cukup baik. iklim kerja dikantor ini juga kondusif dan nyaman. Saya
sendiri meskipun baru beberapa bulan disini berusaha meminimalisir jarak
antara pimpinan dan pegawai agar pegawai dapat bekerja dengan nyaman
dan mengurangi tingkat keseganan yang berlebihan. Karena apabila
terbina suasana kerja yang nyaman maka produktifitas dan kinerja pegawai
sendiri pun akan meningkat. Dalam kalo soal pengawasan kerja,
pengawasan yang kami lakukan adalah pengawasan melekat secara
berjenjang, biasanya apabila saya melihat ada kesalahan pada pegawai

Universitas Sumatera Utara

maka saya akan mengarahkan kabid atau kasubbidnya untuk memberikan
bimbingan kepada pegawainya seperti itu juga sistem pelaporan kerjanya
sebelum tugas dilaporkan kesaya biasanya tugas itu diperiksa dulu oleh
kasub atau kabidnya.”
Masana Ginting selaku staff Kasubbag Umum juga mengatakan
“Bahwa dalam melakukan pekerjaan biasanya tetap diadakan pengawasan,
dimana pimpinan biasanya melakukan pemeriksaan terlebih dahulu
terhadap hasil kerja yang sudah disiapkan apabila ada pekerjaan yang
salah maka pimpinan akan memberikan perbaikan setelah itu baru hasil
pekerjaan dapat dilaporkan ke Sekretariatan atau Kaban.”
Terkait dengan hubungan sosial di kantor ini Bapak Sofian Purba, selaku
Kepala Pebinaan Politik Dalam Negeri yang menjelaskan bahwa
“Hubungan sosial yang terjalin dikantor Kesbangpol ini dapat dikatakan
cukup baik dan akrab, baik itu hubungan vertikal maupun horizontal.
Karena kita sebagai tim kerja harus mampu membina hubungan
kepamongan antara pimpinan dengan bawahan, selain itu kita juga
membina hubungan kekeluargaan dengan mengadakan Serikat Tolong
Menolong (STM) maupun berbagai kegiatan informal lainnya diluar jam
kerja baik itu dengan atasan, bawahan, bahkan dengan bidang lain.”
Ibu Sabarmin Sitepu selaku staff Pembinaan Ormas dan LSM juga
membenarkan pernyataan tersebut dengan menyatakan
“Hubungan interaksi sosial antara pimpinan cukup baik dan dekat.
Pimpinan lebih sering memposisikan diri sebagai rekan kerja dengan
bawahannya, sehingga bawahan tidak sungkan untuk memberikan
pendapatnya dan meminta arahan kepada pimpinan apabila ada suatu hal
yang kurang dimengerti, suasana kekeluargaan antara pimpinan dengan
bawahan pun cukup kental dirasakan sehingga saya sendiri sudah cukup
merasa nyaman bekerja dikantor ini.”

Memotivasi Pegawai
Kepemimpinan seseorang pemimpin dapat terlihat dari cara memberikan
motivasi terhadap pegawai. Pemberian motivasi yang dilakukan oleh pimpinan
kepada pegawai di Kantor ini menggunakan tipe kepemimpinan transformasional

Universitas Sumatera Utara

dan transaksional, dimana kepemimpinan transformasional sendiri tercermin dari
sikap pimpinan yang kerap memberikan nasehat, wejangan serta contoh langsung
kepada pegawainya, sedangkan teori transaksional tercermin dari pemberian
insentif TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) yang secara tidak langsung
memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerjanya dan apabila ada pegawai
yang tidak disiplin pimpinan juga memberikan teguran kepada pegawainya.
Kepala Badan Bapak Agus Salam, SE, beliau mengatakan:
“ Pelaksanaan motivasi yang saya berikan kepada pegawai cenderung
berbentuk nasehat dan wejangan serta contoh langsung kepada pegawai,
saya selalu menekankan agar para aparat melaksanakan tugas sesuai
dengan tupoksinya masing-masing. Hal tersebut saya lakukan setiap apel
pagi dilaksanakan, selain itu pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai
juga cukup mendorong para aparatur untuk meningkatkan kinerjanya, tapi
meskipun demikian kinerja dari para aparat sendiri belum maksimal,
masih ada beberapa pegawai yang datang terlambat atau tidak ikut apel
pagi. Hal tersebutlah yang menjadi pr kami agar segera diperbaiki.”
Bapak Philemon Purba, SS selaku Kasubbid Hub. Legislatif Parpol dan
Fas.Umum, juga mengatakan bahwa
“Proses motivasi yang saya berikan kepada staff cenderung tergantung
pada kepribadian dari anggota itu sendiri, karena tidak semua orang bisa
kita motivasi dengan cara yang sama, ada pegawai yang tidak suka didikte
dalam bekerja tetapi ada pula pegawai yang membutuhkan bimbingan
dalam mengerjakan tugasnya. Saya selaku pimpinan berusaha untuk
memenuhi apa yang dibutuhkan pegawai saya dalam bekerja, tetapi hal
yang rutin saya lakukan untuk memberikan semangat kepada anggota
biasanya berupa pujian ataupun melakukan kegiatan informal diluar jam
kerja, seperti makan siang bersama.”
Ibu Natalin Tambunan selaku anggota dari Kasubbid Hub.Legislatif
Parpol dan Fasilitas umum juga membenarkan hal tersebut, beliau mengatakan
“ Pemberian motivasi yang diberikan pimpinan kami biasanya berupa
pujian apabila kami mampu menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
Selain itu pimpinan kami juga selalu memberikan nasehat kepada kami
agar selalu disiplin dalam bekerja, karena tugas kami juga berhadapan

Universitas Sumatera Utara

langsung dengan masyarakat, sehingga kami berkewajiban untuk
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.”
Ibu Refi Agustini Lestari, Staff anggota Sub Bagian Kepegawaian
menjelaskan bahwa
“Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) kepada pegawai
secara tidak langsung memberikan dorongan yang besar kepada pegawai
untuk meningkatkan kinerjanya, karena penilaian pemberian TPP yang
paling utama adalah terpenuhinya target sasaran kerja selain itu penilaian
perilaku kerja juga meliputi aspek orientasi pelayanan, integritas,
komitmen, disiplin, kerjasama dan kepemimpinan, karena semakin kecil
poin kinerja yang dikumpulkan pegawai maka semakin sedikit insentif
TPP yang didapatkannya setiap bulan.”
Selain pemberian reward, untuk memotivasi pegawai pimpinan juga
menerapkan hukuman apabila pegawai melakukan kesalahan kerja atau tidak
dapat mencapai target pekerjaan. Hal ini didukung oleh penjelasan Ibu Ir. Iffoni
Donny Siregar yang berkedudukan sebagai Kabid Perlindungan Masyarakat yang
mengatakan bahwa
“Pemberian reward ada diberikan. Hal ini bisa berupa sertifikasi ataupun
hanya pujian semata, ya walaupun tidak terlalu memuaskan tetapi harus tetap
disyukuri.Kalau pemberian hukuman biasanya itu hanya berupa teguran lisan,
apabila sudah agak fatal maka bisa diberikan surat peringatan 1, surat
peringatan 2, surat peringatan 3, serta hukuman disiplin.”

4.3 Temuan Lapangan Mengenai Kinerja Pegawai di Badan Kesatuan
Bangsa Politik dan Perlindungan Masyaraat Kota Pematangsiantar
Untuk mengukur kinerja pegawai di Badan Kesbangpol Linmas Kota
Pematangsiantar serta melihat sejauh mana peran kepemimpinan dalam kinerja
pelayanan pegawai, maka ada 5 hal yang dapat dijadikan alat untuk mengukur
yaitu, kehadiran, kemampuan bekerja sama, ketepatan waktu dari hasil, kuantitas
dari hasil, dan kualitas dari hasil.

Universitas Sumatera Utara

Kehadiran
Tingkat kehadiran pegawai Kesbangpol dinilai masih belum maksimal,
dimana hal ini terlihat saat peneliti melakukan observasi di kantor Kesbangpol
Linmas tanggal 16 februari 2017 pada pukul 08.30 WIB, pegawai yang
seharusnya sudah berada diruangan kerjanya masing-masing tidak ditemukan
ditempat. Berdasarakan Standar operational prosedur pegawai Badan kesbangpol
Linmas Kota pematangsiantar masuk kerja pada Pukul 07.45 dan melakukan apel
pagi pukul 08.00 WIB, jam istrihat yang ditetapkan pukul 12.00 WIB – 12.30
WIB serta selesai bekerja pada pukul 15.45 WIB. Namun masih banyak
ditemukan pegawai yang tidak bekerja sesuai dengan jam kerja, selain
permasalahan terlambat datang bekerja dan tidak mengikuti apel pagi, peneliti
juga beberapa kali menemukan pegawai yang tidak kembali lagi kekantor setelah
jam istirahat.
Hal ini juga didukung dari pernyataan Ibu Ruspina Sari Siregar selaku
Sekretaris, yang mengatakan “Tingkat kedisiplinan di Badan kesbangpol ini kalau
menurut saya yah masih kurang baik, karena bisa kita lihat kan kalau pegawai
masih banyak yang tidak berada dikantor saat jam kerja.”
Berdasarkan hasil observasi peneliti, masih banyak terdapat para pegawai
yang bekerja tidak sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur). Hal ini
didukung dengan pernyataan Ibu Ir. Iffone Donny Siregar yang mengatakan
“ Kalau soal pelaksanaan SOP itu yah tergantung pribadinya, ada pegawai
yang memang bekerja sesuai dengan SOPnya tetapi ada juga pegawai yang
hanya datang absen saja dikantor tetapi wujudnya tidak ada. Memang tidak
semua pegawai memiliki kedisiplinan yang buruk tapi kan harapan saya

Universitas Sumatera Utara

sendiri sebagai kabid disini agar pegawai-pegawai ini mampu bekerja
secara optimal dengan memperbaiki kedisiplinannya.”
Ibu Dede Fertika selaku masyarakat yang merasakan pelayanan di Badan
Kesbangpol juga mengatakan bahwa
“Ya sewaktu saya datang kesini sih, pegawai disini sudah datang dek,
Cuma mereka tadi tidak ada didepan, saya harus kebelakang dulu.Ternyata
pegawainya sedang ada dibelakang.Terus belajar dari pengalaman saya,
kalo mau mengurus surat disini harus datang pagi dek, kalo setelah jam
istirahat biasanya ngurus suratnya jadi lama bisa jadi besok baru siap
suratnya.”
Bapak Agus Salam dan bapak Sofian Purba selaku Kaban dan Kabid juga
mengatakan bahwa masih ada ditemukan pegawai yang datang terlambat
kekantor, biasanya apabila diberikan teguran lisan pegawai hanya memberikan
alasan bahwa letak rumahnya yang jauh dari kantor atau terhalang cuaca yang
jelek, namun selama kesalahan yang dilakukan masih bisa ditoleransi maka
pimpinan akan menoleransinya dan selama tupoksi dari setiap pegawai tetap
dikerjakan dengan baik. Namun sejauh ini selaku pimpinan mereka juga sering
menasehati pegawai dan memberikan arahan serta memberikan contoh yang baik
kepada pegawai untuk memotivasi pegawainya agar lebis disiplin lagi dalam
bekerja.
Kemampuan Bekerja Sama
Kemampuan bekerjasama dapat terlihat dari bagaimana hubungan
kerjasama yang terjalin antar pegawai dengan rekannya maupun dengan
pemimpinnya. Dikantor ini peneliti melihat bahwa kerja sama yang terjalin di
badan kesbangpol sudah baik. hal ini senada dengan penjelasan Bapak heryanto
selaku staff analisa potensi konflik dan deteksi yang mengatakan

Universitas Sumatera Utara

“Hubungan kerjasama disini sangat baik dek, baik itu secara horizontal
maupun vertical.Kalo sesama rekan kerja biasanya kami saling membantu,
apa yang menjadi kendala saya biasanya akan dibantu oleh teman begitu
juga dengan pimpinan apabila kami ada yang tidak jelas maka kami
langsung bertanya pada pimpinan, kami pun cukup seringlah memberikan
masukan kepada pimpinan.”
Anggota staff analisa Ibu Nurleli juga mengatakan bahwa
“Kami selalu bekerja sama dengan dengan rekan disini dek, karena pun
tidak jarang tugas yang kami kerjakan harus dilakukan oleh dua orang atau
lebih dan itu pun juga terkadang kami melakukannya dengan bekerjasama
dengan bidang lain tidak hanya dengan bidang kami sendiri selain itu ya
untuk mencapai hasil kerja yang maksimal kita kan juga harus
merundingkannya dengan bapak pimpinan, jadi selain melakukan
kerjasama dengan rekan kami juga bekerjasama dengan pimpinan.”
Untuk mempertimbangkan jawaban dari pegawai dan pimpinan maka
peneliti juga menanyakan hal tersebut kepada pimpinan Kabid Kewaspadaan
Nasional, bapak Yusri Edwin damanik SH,MH beliau menjalaskan
“Dalam melakukan kegiatan kepemimpinan tentunya kita harus membina
kerjasama, baik itu dengan pihak intern maupun pihak ekstern. Kegiatan
kerja sama yang biasa saya lakukan dengan bapak-bapak kabsubbid
maupun staff seperti melakukan kegiatan rapat bersama merundingkan
hal-hal yang harus dikerjakan dan sebagainya. Kerjasama dengan pihak
ekstern juga saya bina karena sebagai bidang kewaspadaan nasional kami
bekerjasama dengan melaksanakan forum berkala dengan berbagai pihak
intel, seperti intel Kejari, Intel Polisi, Intel Kodim bahkan dengan BPPD
dan Satpol PP.”
Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu Hotmariah Saragih selaku Kasubbid
Ideologi yang menyatakan
“Dalam melaksanakan tupoksi kami dituntut untuk melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak masyarakat, karena selain melakukan kegiatan
administrasi salah satu tugas kami adalah membina kerukunan antar etnis
dan umat beragama sehingga kami sering bekerjasama dengan pemuka
agama, dan pemimpin daerah, kami juga melakukan pembinaan guna
pelestarian ideologi melalui rapat koordinasi secara rutin atau berkala
dengan forum-forum yang ada yaitu Forkala, FKUB dan FPK.”

Universitas Sumatera Utara

Ketepatan Waktu dan hasil
Ketepatan waktu dan hasil merupakan salah satu aspek penting yang perlu
diperhatikan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bapak
Sofian purba mengatakan
“Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat selama ini bidang
menyiapkan segala kegiatan administrasi dengan cepat agar masyarakat tidak
kecewa. Karena masyarakat yang kami layani juga masyarakat yang cukup
kritis dan menuntut untuk diberikan pelayanan yang baik jadi kami selaku
pemberi pelayanan berupaya untuk bekerja secara maksimal dan sejauh ini
sangat jarang ditemukan adanya masyarakat yang komplain atas pelayanan
yang kami berikan.”
Ibu Natalin Tambunan dan Ibu Sabarmin selaku anggota bidang Pembinaan
Politik Dalam negeri juga mengatakan bahwa
“Pengurusan administrasi yang kami lakukan bisa dibilang cukup cepat,
seperti pelayanan pendaftaran Parpol, Ormas dan LSM. Kecepatan
penyelesaian kegiatan tersebut biasanya tergantung dari masyarakat sendiri
apabila masyarakat sudah memenuhi semua berkas dan persyaratan yang
dibutuhkan maka proses pengurusannya akan segera kami lakukan, biasanya
hanya membutuhkan waktu satu hari apabila bapak kepala badan ada ditempat
maka pengurusannya bisa langsung siap tetapi apabila tidak ada mungkin
harus menunggu sampai besok.”
Hal ini senada dengan pernyataan bapak Sibaruli Sipayung yang mengatakan
bahwa “ Kami kalo mengurus surat SKT (Surat Keterangan Terdaftar) disini ya
bisa dibilang cukup cepat lah. Karena gak harus nunggu sampai berhari-hari, kalo
saya datang pagi biasanya surat siang sudah bisa keluar, cuma ya semua harus
dilengkapi dulu lah dek data-datanya.”
Staff/Pegawai Analisa Potensi Konflik dan Deteksi, Bapak Heryanto
menjelaskan
“Sebagai anggota bidang analisa potensi konflik dan deteksi kami sendiri
dituntut untuk bergerak cepat dan tanggap menghadapi segala isu-isu yang
muncul dimasyarakat, seperti memonitor aksi unjuk rasa yang dilakukan

Universitas Sumatera Utara

mahasiswa, selain itu bidang kewaspadaan nasional sendiri memiliki tupoksi
diantaranya adalah mengadakan rapat koordinasi dengan badan intelijen
daerah seperti Intel Kejari, Intel Polisi, Intel Kodim setiap tiga bulan sekali.
Nah dari setiap rapat koordinasi biasanya akan dikeluarkan bentuk lanjutan
dari permasalahan isu dimasyarakat seperti contohnya masalah pedagang
pulsa yang sekarang ini bejamur jualan dibadan jalan, setelah hasil forum
disepakati untuk ditertibkan, maka kami akan langsung membuat surat
koordinasi dengan pihak ketertiban Satpol PP dan langsung diadakan
penertiban dimasyarakat. Oleh karena itu kami selalu dituntut untuk bergerak
cepat dan melaksanakan tugas tepat waktu.”
Ibu Refi Agustini Lestari juga menambahkan bahwa
“Ketepatan waktu pegawai dalam melaksanakan tugas memang bisa dikatakan
baik namun belum optimal, salah satu kendalanya adalah karena kurangnya
fasilitas yang tersedia dikantor seperti minimnya Komputer yang tersedia.
Fasilitas komputer sendiri disini hanya tersedia dibagian operasional saja,
sedangnya keempat bidang lainnya disini tidak disediakan computer, maka
untuk mengeluarkan surat pun kami terkadang harus bergantian dibagian
operasional.
Ibu sekretaris, Ruspina Sari Siregar juga menjelaskan
“Dalam melaksanakan Tupoksinya, masing-masing bidang dapat dikatakan
sudah cukup baik meskipun masih perlu dioptimalkan lagi.Kalau soal
ketepatan waktu itu pengerjaan tugas biasanya pegawai-pegawai disini selalu
tepat waktu, ya walaupun belum bisa dikatakan 100 % sesuai dengan waktu
yang ditetapkan dan hasil dari tugas yang diberikan juga cukup baik karena
kabid kabid setiap bidang biasanya mengarahkan pegawainya dahulu sebelum
memberikan tugas selain itu sebelum laporan dikirim kepihak luar biasanya
pimpinan juga memeriksanya terlebih dahulu.”
Kuantitas dari Hasil
Kinerja yang baik dapat dilihat dari sejauh mana pegawai dapat memenuhi
target pekerjaan yang diberikan.

Ibu Ruspina selaku sekretaris menjelaskan

bahwa “Sejauh ini pegawai disini selalu mampu untuk memenuhi target
pekerjaannya, hal ini dilakukan dengan melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan tupoksinya masing-masing. Terpenuhinya target pekerjaan juga dapat
dilihat dari terealisasinya beberapa program-program sasaran yang ditentukan
sebelumnya.”

Universitas Sumatera Utara

Refi Agustini Lestari sebagai pegawai/staff kepegawaian juga menambahkan
“Selama ini saya selalu berusaha memenuhi target pekerjaan saya. Hal ini
saya lakukan selain karena memang untuk melaksanakan kewajiban saya, saya
juga ingin mendapatkan penilaian kinerja yang baik dari atasan. Penilaian
kerja sendiri dilakukan setahun sekali dimana salah satu aspek penilaiannya
adalah kuantitas atau target output selain itu ada juga pemberian TPP
(Tambahan penghasilan Pegawai) setiap bulannya apabila kinerja pegawai
baik. Sehingga hal tersebut memotivasi saya untuk selalu memenuhi target
pekerjaan yang diberikan.”
Kasubbid Hub Legislatif Parpol dan Fasilitas umum menjelaskan bahwa
“Pegawai badan kesbangpol dapat dikatakan mampu untuk memenuhi target
pekerjaan, seperti dibidang pendaftaran parpol dan ormas. Bisa dikatakan
pematangsiantar adalah salah satu kota dimana pertumbuhan ormas dan
LSMnya cukup tinggi. Dalam periode setahun ini sudah ada 50 Ormas dan
LSM yang mendaftar di sini.Dan kami selalu memprosesnya dengan baik
selain itu kami setiap tahun juga menghimbau or