Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab Gereja dalam Pendidikan Keluarga Muda di Gereja Kristen Jawa Manahan Klasis Kartasura T2 752014025 BAB V

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan warga gereja (PWG) merupakan tugas dan tanggung jawab
hakiki gereja dalam menjalankan panggilan Tuhan kepada orang percaya, karena
dalam setiap tanggung jawab yang dijalankan mengandung tugas mendidik bagi
warga gereja. Ibadah, katekisasi, persekutuan doa, pemahaman alkitab, ceramah
dan sebagainya adalah bentuk-bentuk kegiatan yang secara umum telah
diupayakan gereja dalam menyelenggarakan tugas pembinaan atau pendidikan di
gereja. Selain itu berkaitan dengan tahap perkembangan manusia, gereja juga
melakukan pendidikan melalui bidang Pembinaan Warga Gereja dimana telah
dibagi sesuai dengan perkembangan umur manusia.
PWG menjadi alat gereja untuk mengarahkan dan membawa kesadaran
orang (gereja) untuk mengenal dirinya sebagai umat yang hadir dalam dunia.
Gereja tidak akan mungkin menghilangkan esensi ini, karena Tuhan Yesus sendiri
yang menetapkan tugas dan pelayanan ini. Sebelum zaman Yesus Kristus
pekerjaan mengajar di Bait Allah sudah dilaksanakan dengan baik, para imam dan
juga ahli-ahli Taurat bekerja dan mengajarkan umat untuk melaksanakan perintah
Tuhan. Dalam kitab Injil dan melalui diri dan pekerjaan Tuhan Yesus sangat jelas
diperlihatkan bahwa pekerjaan mendidik, mengajar dan menuntun orang kepada

kebenaran menjadi sangat sentral.
Gereja melalui PWG harus hidup dan menghidupi warganya agar mereka
dapat hidup pula di dalam dan bersama dengan dunia. PWG yang merupakan

panggilan Tuhan, baik masa kini dan masa depan perlu senantiasa memahami,
agar Gereja dan Warga Gereja mengenal dirinya, mengenal tugasnya, mengenal
dunia dan mengenal Tuhan sebagai sumber hikmat.
Gereja perlu melengkapi pemahaman tentang hakikat gereja baik dari segi
gagasan dan orientasi kegiatan, maupun dari segi materi pembinaan warga gereja.
Jelas ini mencakup juga pembaharuan struktur dimana seluruh warga gereja
hendaknya diberi tempat dalam pengambilan keputusan maupun penyelenggaraan
misi gereja tanpa mengesampingkan aturan yang berlaku dan disepakati bersama.
Jika

hal

ini

sungguh-sungguh


digarap

oleh

gereja

dengan

mempertimbangkan kebutuhan perkembangan usia warga gereja, maka akan
menolong perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap fase perkembangan
manusia termasuk didalamnya perkembangan iman. Pendidikan Warga Gereja
khususnya pada usia dewasa awal akan sangat membantu mereka ketika
memasuki dan menjalaninya secara baik, karena pada usia ini, banyak mengalami
penyesuaian terhadap perubahan diri maupun perubahan sosial.
Tidak jarang karena mengalami ketidakmampuan menyesuaian dirinya
dengan pola hidup baru dan harapan-harapan sosial baru, keluarga muda sering
mengambil sikap dan keputusan yang salah.
Pendidikan keluarga muda ini perlu disikapi secara serius oleh gerejagereja khususnya gereja-gereja di lingkungan Klasis Kartasura dan umumnya di
tingkat Sinode. Oleh karena itu harus ada program-program pendidikan yang
dapat membantu warga gerejanya melewati setiap fase perkembangan manusia

secara menyeluruh dan utuh. Teori-teori perkembangan manusia baik secara

psikologis, sosial, moral dan teori perkembangan iman bisa menjadi referensi
Gereja mengembangkan strategi yang ingin diterapkan dalam tugas pelayanan
khususnya di bidang Pembinaan Warga Gereja kepada orang dewasa.

Saran
Penulis berharap, dengan adanya tesis ini setiap pemangku jabatan dalam gereja
dapat membenahi diri dengan pengetahuan yang lebih luas. Dijaman yang penuh
tantangan dan cepatnya perubahan disegala lini kehidupan gereja harus membuka
diri terhadap kemungkinan-kemungkinan yang membantu memperbaiki mutu
pelayanan.

Khususnya tanggung jawab gereja kepada warga gereja dewasa,

gereja berani mendesain ulang terhadap Pendidikan Warga Gereja bagi orang
dewasa, sehingga dapat melakukan pembinaan kepada warga gereja dengan cara
yang

tepat


dan

berkelanjutan.

Beberapa

saran

praktis

yang

dapat

diimplementasikan oleh gereja dalam hal ini para pendeta dan majelis, para
pelayan dan pengajar, dan keluarga.
Beberapa saran tersebut yaitu:
A. Majelis Gereja (Pendeta, Penatua dan Diaken) :
1. Majelis Gereja harus tanggap terhadap perubahan, belajar terhadap

perubahan

yang

terjadi

dan

belajar

terhadap

pola

pembinaan

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan warga gereja. Setiap fase
perkembangan warga gereja perlu disikapi dengan penuh tanggung jawab
melalui pembinaan yang dilakukan.


2. Dalam menyusun program kegiatan gereja khususnya kepada keluarga
muda hendaknya dilakukan dengan jalan melibatkan mereka dan bersama
menggali kebutuhan dan persoalan yang dihadapi. Sehingga pendidikan
warga gereja yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan warga gereja.
3. Gereja berusaha memfasilitasi setiap upaya pengembangan pendidikan
kepada warga gereja dewasa baik dari internal melalui orang-orang yang
mempunyai hati untuk melayani ataupun melalui lembaga lain di luar
gereja. Sehingga akan membantu gereja dalam mengembangkan
pendidikan kepada orang-orang dewasa.
4. Majelis Gereja perlu membuka diri dan lebih peka terhadap isu-isu
berkaitan dengan pola pelayanan kategorial, isu-isu perkembangan
manusia, isu kemanusiaan di tengah masyarakat, sehingga semakin
mendorong warga gereja dewasa terlibat aktif dalam tanggung jawab
hidupnya dan tanggung jawab hidup sesamanya.
B. Pengurus Bidang PWG dan Personalia Komisi : Pengurus Bidang PWG dan
Personalia Komisi adalah orang-orang yang justru paling dekat dan langsung
berhadapan dengan kebutuhan orang dewasa muda dengan segala
masalahnya. Perkunjungan adalah cara efektif yang dapat dilakukan oleh
pengurus bidang maupun komisi agar tidak hanya menemukan kebutuhan
tetapi


juga

mendampingi

mereka

terhadap

kondisi-kondisi

yang

mempengaruhi perubahan minat kehidupan dan tanggung jawab sehari-hari
dan minat keagamaan mereka.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendeta Perempuan dalam Kepemimpinan di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) T2 752010013 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab Gereja dalam Pendidikan Keluarga Muda di Gereja Kristen Jawa Manahan Klasis Kartasura T2 752014025 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab Gereja dalam Pendidikan Keluarga Muda di Gereja Kristen Jawa Manahan Klasis Kartasura T2 752014025 BAB II

0 0 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab Gereja dalam Pendidikan Keluarga Muda di Gereja Kristen Jawa Manahan Klasis Kartasura T2 752014025 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab Gereja dalam Pendidikan Keluarga Muda di Gereja Kristen Jawa Manahan Klasis Kartasura

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab Gereja dalam Pendidikan Keluarga Muda di Gereja Kristen Jawa Manahan Klasis Kartasura

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Kepesertaan Dana Pensiun Gereja Kristen Jawa T0 552013008 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Ibu Tunggal di Gereja Kristen Jawa Kartasura

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Kepesertaan Dana Pensiun Gereja Kristen Jawa T0 552013034 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Kepesertaan Dana Pensiun Gereja Kristen Jawa T0 552013025 BAB V

0 0 2