Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Asuh Ibu Tunggal di Gereja Kristen Jawa Kartasura
POLA ASUH IBU TUNGGAL
Di
GEREJA KRISTEN JAWA KARTASURA
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
untuk memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh
Yoan Fanny Pattinama
NIM : 752008015
MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA, 2013
POLA ASUH IBU TUNGGAL
Di
GEREJA KRISTEN JAWA KARTASURA
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
untuk memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh
Yoan Fanny Pattinama
NIM : 752008015
MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA, 2013
i
iii
ii
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………
i
SURAT PENGESAHAN…………………………………………………
ii
SURAT PERNYATAAN………………………………………………….
iii
DAFTAR ISI................................................................................................
iv
SARIPATI....................................................................................................
vii
HALAMAN-HALAMAN………………………………………………...
ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
x
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan............................................................
1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................
5
1.4 Signifikansi Penelitian.......................................................................
5
1.5 Metode Penelitian........................................................................
6
1.6 Sistematika Penulisan........................................................................
9
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Pola Asuh……………………………………………………………
10
2.2 Dimensi Pola Asuh………………………………………………….
13
2.3 Tipe-Tipe Pola Asuh…………………………………………………
15
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh……………………..
19
2.5 Ibu Tunggal………………………………………………………….
22
2.6 Penyebab Ibu Tunggal……………………………………………….
23
2.7 Keadaan Sosial, Ekonomi Dan Psikologis
iv
Dari Ibu Tunggal yang Ditinggalkan Suami
Tanpa Melalui Perceraian……………………………………………
30
2.8 Dampak Ditinggalkan Suami Tanpa Perceraian
Terhadap Pola Asuh Ibu Tunggal…………………………………….
33
BAB III : POLA ASUH IBU TUNGGAL di GEREJA KRISTEN JAWA
KARTASURA
3.1 Gambaran Umum Gkj Kartasura……………………………………..
34
3.2 Pola Asuh Ibu Tunggal Khususnya Yang Ditinggalkan
Oleh Suami Tanpa Melalui Perceraian Di Gkj Kartasura……………..
38
3.3 Ibu Tunggal Yang Ditinggalkan Suami
Tanpa Melalui Perceraian di GKJ Kartasura…………………………..
82
BAB IV : ANALISA POLA ASUH IBU TUNGGAL
di GEREJA KRISTEN JAWA KARTASURA
4.1 Pola Asuh Ibu Tunggal Yang Ditinggalkan Suami
Tanpa Melalui Perceraian di GKJ Kartasura…………………………
87
4.2 Keadaan Sosial, Ekonomi dan Psikologis
Dari Ibu Tunggal Yang Ditinggalkan
Tanpa Melalui Perceraian Di GKJ Kartasura………………………..
94
4.3 Dampak Pola Asuh Ibu Tunggal
Yang Ditinggalkan Suami Tanpa Melalui
Perceraian Terhadap Anak di GKJ Kartasura……………………….
97
v
4.4 Yesus dan Perempuan Siro-Fenesia dalam konteks Pola
Asuh Ibu Tunggal Yang Ditinggalkan Tanpa Melalui Perceraian
Dalam Refleksi Teologis……………………………………………
98
BAB V : KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………
102
5.2 Saran………………………………………………………………..
102
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
103
vi
SARIPATI
Ketika ditemukan kehidupan seorang Ibu dengan beberapa anak yang ditinggal oleh
suaminya tanpa status perceraian, maka di sana kita akan menemukan begitu
banyaknya permasalahan yang tanpa kita sadari itu merupakan permasalahan yang
tidak bisa di pandang sebelah mata. Keadaan sekarang, yakni kondisi dimana
kehidupan yang semakin modern setiap manusia dituntut untuk bisa mengikuti alur
perkembangan saat ini. Itu merupakan alasan untuk bisa bertahan hidup. Dalam
penelitian ini, penulis menemukan beberapa hal yakni bagaimana para orang tua
menggunakan dimensi kendali dan dimensi kehangatan. Dimensi kendali yang
digunakan oleh orang tua tunggal biasanya berupa teguran yang halus serta teguran
yang keras ada juga nasihat dan upaya membatasi anak-anaknya dalam pergaulan.
Sedangkan, dimensi kehangatan yang diterapkan oleh orang tua tunggal nihil
terjadi. Disini ada ketimpangan antara dua dimensi yang seharusnya berjalan sesuai
tanpa ada yang lebih. Dengan usaha sendiri Ibu (orang tua tunggal) sering
menggunakan dimensi kendali untuk mengasuh anak-anaknya. Ini membentuk
sebuah pola yaitu pola kontrol. Pola ini dipandang berlebihan karena dalam pola ini
sang Ibu hanya menonjolkan dimensi kendali tanpa melihat bagaimana cara untuk
mengasuh anak tanpa sebuah pikiran negatif terhadap apa yang dilakukan oleh
anaknya dalam pergaulan. Selain permasalahan di atas, dalam penelitian ini penulis
juga menemukan Keadaan Sosial, Ekonomi dan Psikologis dari Ibu Tunggal yang
ditinggalkan suaminya tanpa melalui perceraian di GKJ Kartasura. Tentu ini
merupakan sebuah tantangan yang luar biasa karena seorang perempuan harus
melanjutkan kehidupan rumah tangga hanya sendiri. Mereka terisolasi dari lingkup
sosial, maka secara otomatis mereka berhenti untuk mengikuti kegiatan sosial di
masyarakat yang merupakan bentuk pengaktualisasian diri. Selain itu, dari segi
ekonomi mereka harus bekerja keras untuk menyekelohkan anak-anak mereka.
Karena mereka hanya memiliki latar belakang pendidikan yang tidak memadai
maka hasilnya mereka hanya mempu menyekolahkan anak-anak mereka hingga
tingkat SMA. Dari segi Psikologis persoalan yang muncul terkait bagaimana
menciptakan figur pengganti dari suami masing-masing informan kunci bagi anakanak. Anak-anak yang tidak menemukan figur ayah di dalam rumah dan
mencarinya diluar demi memenuhi kebutuhan tersebut. Ketidak seimbangan
keadaan sosial, ekonomi serta psikologis dari kedua informan sebagai ibu tunggal,
maka tentunya akan menimbulkan stress dan konflik dalam diri mereka. Serta
adanya benturan-benturan didalam menjalan pengasuhan terhadap anak-anak.
Dampak dari semua ini adalah kehidupan anak-anaknya tidak terurus dengan baik
dan ada diantara mereka yang mengalami kasus hamil diluar pernikahan.
vii
MOTTO
Tuhan tidak pernah buta dalam segala hal….karena itu jika kita memliki mata maka
janganlah kita menjadi buta oleh karena keinginan duniawi
viii
TESIS INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA:
Suami terkasih Novy Tapilatu dan
Anak terkasih Defna Imanuella Tapilatu
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena begitu besar
rahmatNya sehingga penulis bisa sampai pada titik ini. Ini merupakan anugerah terindah
yang penulis rasakan ketika berada pada titik terakhir perkuliahan penulis.
Dalam tesis ini penulis mencoba menyajikan kepada para pembaca tentang sebuah
keadaan real dari kehidupan berumah tangga dan terkhusus pola asuh terhadap anak. Perlu
dicatat bahwa yang khusus dalam tulisan ini ialah pola asuh dari ibu tunggal yang ditinggal
suami tanpa status bercerai
Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan tesis ini, penulis mohon
maaf. Karena sebagai manusia biasa penulis juga memiliki keterbatasan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat penulis butuhkan dari para pembaca sehingga penulis
dapat memperbaikinya. Atas perhatiannya penulis mengucapkan banyak terimakasih. Tuhan
memberkati.
Penulis
Salatiga, 05 Juni 2014
x
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama penulis hendak berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha kuasa yang
memberikan penulis kesempatan untuk bisa melanjutkan studi di Universitas Kristen Satya
Wacana.
Lebih dari pada semua itu, penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang turut campur tangan serta mendoakan penulis selama berkarya. Penulis ucapkan
terimakasih kepada:
1. Pdt. Prof. John Titaley yang sudah menjadi pembimbing bagi penulis.
Terimakasih untuk bantuannya.
2. Dr. David Samiyono yang memberikan banyak masukkan kepada
penulis dan sudah membimbing penulis dengan sabar
3. Pdt. Dr Thoby Messach yang bersedia menguji penulis. Terimakasih
banyak
4. Kepada semua dosen Magister Sosiologi Agama yang tidak dapat saya
sebutkan semunya.
5. Teman-teman MSA 2008. Terima kasih untuk kebersamaannya.
6. Suami terkasih Novy Tapilatu bersama Anak terkasih Defna Imanuella
Tapilatu. Terimakasih untuk doa dan kesih saying yang sudah kalian
berikan.
7. Keluarga besar Tapilatu, keluarga besar Pattinama dan Amanupunyo.
Terimakasih untuk doa-doanya.
8. Bu Ewin dan Anak-anak dan juga Oma Min selaku orang tua. Danke
banyak karena sudah mendukung Oan selama berkuliah
Kiranya Tete Manis selalu menyertai bapak-ibu dosen, keluarga terkasih
dan semuanya. Semua yang sudah diberikan kepada saya, semoga Tuhan
membalas kebaikan bapak-ibu.
xi
Di
GEREJA KRISTEN JAWA KARTASURA
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
untuk memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh
Yoan Fanny Pattinama
NIM : 752008015
MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA, 2013
POLA ASUH IBU TUNGGAL
Di
GEREJA KRISTEN JAWA KARTASURA
Tesis
Diajukan kepada
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
untuk memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh
Yoan Fanny Pattinama
NIM : 752008015
MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA, 2013
i
iii
ii
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………
i
SURAT PENGESAHAN…………………………………………………
ii
SURAT PERNYATAAN………………………………………………….
iii
DAFTAR ISI................................................................................................
iv
SARIPATI....................................................................................................
vii
HALAMAN-HALAMAN………………………………………………...
ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
x
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan............................................................
1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................
5
1.4 Signifikansi Penelitian.......................................................................
5
1.5 Metode Penelitian........................................................................
6
1.6 Sistematika Penulisan........................................................................
9
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Pola Asuh……………………………………………………………
10
2.2 Dimensi Pola Asuh………………………………………………….
13
2.3 Tipe-Tipe Pola Asuh…………………………………………………
15
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh……………………..
19
2.5 Ibu Tunggal………………………………………………………….
22
2.6 Penyebab Ibu Tunggal……………………………………………….
23
2.7 Keadaan Sosial, Ekonomi Dan Psikologis
iv
Dari Ibu Tunggal yang Ditinggalkan Suami
Tanpa Melalui Perceraian……………………………………………
30
2.8 Dampak Ditinggalkan Suami Tanpa Perceraian
Terhadap Pola Asuh Ibu Tunggal…………………………………….
33
BAB III : POLA ASUH IBU TUNGGAL di GEREJA KRISTEN JAWA
KARTASURA
3.1 Gambaran Umum Gkj Kartasura……………………………………..
34
3.2 Pola Asuh Ibu Tunggal Khususnya Yang Ditinggalkan
Oleh Suami Tanpa Melalui Perceraian Di Gkj Kartasura……………..
38
3.3 Ibu Tunggal Yang Ditinggalkan Suami
Tanpa Melalui Perceraian di GKJ Kartasura…………………………..
82
BAB IV : ANALISA POLA ASUH IBU TUNGGAL
di GEREJA KRISTEN JAWA KARTASURA
4.1 Pola Asuh Ibu Tunggal Yang Ditinggalkan Suami
Tanpa Melalui Perceraian di GKJ Kartasura…………………………
87
4.2 Keadaan Sosial, Ekonomi dan Psikologis
Dari Ibu Tunggal Yang Ditinggalkan
Tanpa Melalui Perceraian Di GKJ Kartasura………………………..
94
4.3 Dampak Pola Asuh Ibu Tunggal
Yang Ditinggalkan Suami Tanpa Melalui
Perceraian Terhadap Anak di GKJ Kartasura……………………….
97
v
4.4 Yesus dan Perempuan Siro-Fenesia dalam konteks Pola
Asuh Ibu Tunggal Yang Ditinggalkan Tanpa Melalui Perceraian
Dalam Refleksi Teologis……………………………………………
98
BAB V : KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………
102
5.2 Saran………………………………………………………………..
102
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
103
vi
SARIPATI
Ketika ditemukan kehidupan seorang Ibu dengan beberapa anak yang ditinggal oleh
suaminya tanpa status perceraian, maka di sana kita akan menemukan begitu
banyaknya permasalahan yang tanpa kita sadari itu merupakan permasalahan yang
tidak bisa di pandang sebelah mata. Keadaan sekarang, yakni kondisi dimana
kehidupan yang semakin modern setiap manusia dituntut untuk bisa mengikuti alur
perkembangan saat ini. Itu merupakan alasan untuk bisa bertahan hidup. Dalam
penelitian ini, penulis menemukan beberapa hal yakni bagaimana para orang tua
menggunakan dimensi kendali dan dimensi kehangatan. Dimensi kendali yang
digunakan oleh orang tua tunggal biasanya berupa teguran yang halus serta teguran
yang keras ada juga nasihat dan upaya membatasi anak-anaknya dalam pergaulan.
Sedangkan, dimensi kehangatan yang diterapkan oleh orang tua tunggal nihil
terjadi. Disini ada ketimpangan antara dua dimensi yang seharusnya berjalan sesuai
tanpa ada yang lebih. Dengan usaha sendiri Ibu (orang tua tunggal) sering
menggunakan dimensi kendali untuk mengasuh anak-anaknya. Ini membentuk
sebuah pola yaitu pola kontrol. Pola ini dipandang berlebihan karena dalam pola ini
sang Ibu hanya menonjolkan dimensi kendali tanpa melihat bagaimana cara untuk
mengasuh anak tanpa sebuah pikiran negatif terhadap apa yang dilakukan oleh
anaknya dalam pergaulan. Selain permasalahan di atas, dalam penelitian ini penulis
juga menemukan Keadaan Sosial, Ekonomi dan Psikologis dari Ibu Tunggal yang
ditinggalkan suaminya tanpa melalui perceraian di GKJ Kartasura. Tentu ini
merupakan sebuah tantangan yang luar biasa karena seorang perempuan harus
melanjutkan kehidupan rumah tangga hanya sendiri. Mereka terisolasi dari lingkup
sosial, maka secara otomatis mereka berhenti untuk mengikuti kegiatan sosial di
masyarakat yang merupakan bentuk pengaktualisasian diri. Selain itu, dari segi
ekonomi mereka harus bekerja keras untuk menyekelohkan anak-anak mereka.
Karena mereka hanya memiliki latar belakang pendidikan yang tidak memadai
maka hasilnya mereka hanya mempu menyekolahkan anak-anak mereka hingga
tingkat SMA. Dari segi Psikologis persoalan yang muncul terkait bagaimana
menciptakan figur pengganti dari suami masing-masing informan kunci bagi anakanak. Anak-anak yang tidak menemukan figur ayah di dalam rumah dan
mencarinya diluar demi memenuhi kebutuhan tersebut. Ketidak seimbangan
keadaan sosial, ekonomi serta psikologis dari kedua informan sebagai ibu tunggal,
maka tentunya akan menimbulkan stress dan konflik dalam diri mereka. Serta
adanya benturan-benturan didalam menjalan pengasuhan terhadap anak-anak.
Dampak dari semua ini adalah kehidupan anak-anaknya tidak terurus dengan baik
dan ada diantara mereka yang mengalami kasus hamil diluar pernikahan.
vii
MOTTO
Tuhan tidak pernah buta dalam segala hal….karena itu jika kita memliki mata maka
janganlah kita menjadi buta oleh karena keinginan duniawi
viii
TESIS INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA:
Suami terkasih Novy Tapilatu dan
Anak terkasih Defna Imanuella Tapilatu
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena begitu besar
rahmatNya sehingga penulis bisa sampai pada titik ini. Ini merupakan anugerah terindah
yang penulis rasakan ketika berada pada titik terakhir perkuliahan penulis.
Dalam tesis ini penulis mencoba menyajikan kepada para pembaca tentang sebuah
keadaan real dari kehidupan berumah tangga dan terkhusus pola asuh terhadap anak. Perlu
dicatat bahwa yang khusus dalam tulisan ini ialah pola asuh dari ibu tunggal yang ditinggal
suami tanpa status bercerai
Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan tesis ini, penulis mohon
maaf. Karena sebagai manusia biasa penulis juga memiliki keterbatasan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat penulis butuhkan dari para pembaca sehingga penulis
dapat memperbaikinya. Atas perhatiannya penulis mengucapkan banyak terimakasih. Tuhan
memberkati.
Penulis
Salatiga, 05 Juni 2014
x
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama penulis hendak berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha kuasa yang
memberikan penulis kesempatan untuk bisa melanjutkan studi di Universitas Kristen Satya
Wacana.
Lebih dari pada semua itu, penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang turut campur tangan serta mendoakan penulis selama berkarya. Penulis ucapkan
terimakasih kepada:
1. Pdt. Prof. John Titaley yang sudah menjadi pembimbing bagi penulis.
Terimakasih untuk bantuannya.
2. Dr. David Samiyono yang memberikan banyak masukkan kepada
penulis dan sudah membimbing penulis dengan sabar
3. Pdt. Dr Thoby Messach yang bersedia menguji penulis. Terimakasih
banyak
4. Kepada semua dosen Magister Sosiologi Agama yang tidak dapat saya
sebutkan semunya.
5. Teman-teman MSA 2008. Terima kasih untuk kebersamaannya.
6. Suami terkasih Novy Tapilatu bersama Anak terkasih Defna Imanuella
Tapilatu. Terimakasih untuk doa dan kesih saying yang sudah kalian
berikan.
7. Keluarga besar Tapilatu, keluarga besar Pattinama dan Amanupunyo.
Terimakasih untuk doa-doanya.
8. Bu Ewin dan Anak-anak dan juga Oma Min selaku orang tua. Danke
banyak karena sudah mendukung Oan selama berkuliah
Kiranya Tete Manis selalu menyertai bapak-ibu dosen, keluarga terkasih
dan semuanya. Semua yang sudah diberikan kepada saya, semoga Tuhan
membalas kebaikan bapak-ibu.
xi