Beberapa Gangguan Tumbuh Kembang pada An

Beberapa Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak
1. Gangguan Bicara dan Bahasa
2. Cerebral Palsy
3. Sindrom Down
4. Perawakan Pendek
5. Gangguan Autisme
6. Retardasi Mental
7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
G. Deteksi Dini Tumbuh Kembang
1. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan
a.

Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan (BB/TB)
Alat yang digunakan yaitu dacin (timbangan gantung), dengan terlebih dahulu
menyeimbangkan dacin pada titik “0”.
Pengukuran Panjang Badan atau Tinggi Badan
Panjang badan diukur bila anak belum bisa berdiri, dengan cara bayi dibaringkan terlentang,
kepala bayi menempel pada pembatas angka 0, lutut diluruskan, batas kaki ditempelkan pada
telapak kaki.
Tinggi Badan diukur dengan cara anak tidak memakai sandal sepatu, berdiri tegak menghadap
kedepan, punggung patat tumit menempel pada tiang pengukur, turunkan batas atas sampai

menempel di ubun-ubu, kemudian baca angka.
Gunakan Tabel Berat Badan / Tinggi Badan (BB/TB) untuk melihat status gizi pada balita
tersebut.
Interpretasi :
Normal : -2 SD s/d 2 SD atau Gizi Baik
Kurus : < -2 SD s/d -3 SD atau Gizi Kurang
Kurus Sekali : 2 SD atau Gizi Lebih
Intervensi : Lihat pedoman tatalaksana Gizi Buruk di MTBS

b. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)
Alat ukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis mata di atas kedua telinga,
baca angka pada pertemuan angka nol. Catat hasil pada grafik lingkaran kepala menurut umur
dan jenis kelamin anak.
Interpretasi :
Bila lingkar kepala di jalur hijau, maka lingkar kepala normal, bila di atas yaitu makrosefal, bila
dibawah jalur hijau yaitu mikrocepal
Intervensi :
Bila ditemukan Makrocepal atau Microcepal segera rujuk ke Rumah Sakit

2. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak

Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dilakukan di semua tingkat pelayanan, adapun
pelaksana dan alat yang digunakan :
Tingkat Pelayanan

Pelaksana

Keluarga dan

Orang Tua

Masyarakat

Kader Kesehatan
-

Buku KIA

Petugas pusat PAUD KPSP

terlatih

- Guru TK Terlatih
Puskesmas

Alat Yang Digunakan

Dokter, Bidan, Perawat

TDL
TDD
KPSP
TDL
TDD

Keterangan :
Buku KIA
KPSP

: Kuesioner Pra Skrining Perkembangan

TDL


: Tes Daya Lihat

TDD

: Tes Daya Dengar

PAUD
a.

: Buku Kesehatan Ibu Anak

: Pendidikan Anak Usia Dini

Skrining / pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)

-

Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP adalah untuk

mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

-

Jadwal skrining KPSP rutin adalah setiap tiga bulan sekali sampai usia 24 bulan, dan setiap 6
bulan sekali sampai usia 72 bulan

-

Sasaran KPSP anak sampai dengan usia 72 bulan

-

Alat yang digunakan adalah formulir KPSP sesuai usia anak

-

Cara menggunakan KPSP : anak dibawa, tentukan umur, tanyakan pertanyaan secara berurutan,
setiap prtanyaan hanya ada satu jawaban “Ya” atau “Tidak”
Interpretasi


-

Hitung jumlah jawaban Ya, jawaban Ya bila ibu/pengasuh menjawab : anak bisa atau pernah
atau sering atau kadang-kadang melakukannya. Jawaban Tidak bila ibu/pengasuh menjawab :
anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.

-

Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya
(S)

-

Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)

-

Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
Intervensi


-

Bila anak sesuai umur (S)

1) Beri pujian kepada ibu/pengasuh
2) Teruskan pola asuh anak sesuai tahap perkembangan
3) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat sesering mungkin

4) Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di Posyandu
5) Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak usia dibawah
24 bulan, dan 6 bulan sekali pada anak di atas 24 bulan sampai 72 bulan.
-

Bila perkembangan anak meragukan (M)

1) Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih sering lagi
2) Ajarkan

ibu


melakukan

intervensi

stimulasi

perkembangan

anak

untuk

mengatasi

penyimpangan
3) Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang
menyebabkan penyimpangan perkembangannya.
4) Lakukan penilaian KPSP 2 minggu kemudian
5) Jika hasil KPSP ulang jawaban “Ya” tetap 7 atau 8 maka keungkinan ada penyimpangan.

-

Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P)
Rujuk ke Rumah Sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan
(gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).

b. Tes Daya Dengar (TDD)
-

Tujuan tes daya dengar adalah untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat
segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar.

-

Jadwal TDD adalah setiap tiga bulan pada bayi umur kurang dari 12 bulan dan setiap 6 bulan
pada bayi di atas 12 bulan

-

Pada anak umur kurang dari 24 bulan : semua anak harus dijawab oleh orang tua/pengasuh


-

Pada anak di atas 24 bulan atau lebih pertanyaan berupa perintah melalui orang tua/pengasuh.
Interpretasi
Bila ada jawaban TIDAK, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran
Catat dalam buku KIA atau kohort bayi/balita
Intervensi
Rujuk ke Rumah Sakit bila tudak tertangani.

c.

Tes Daya Lihat (TDL)

-

Tujuan tes daya lihat adalah untuk mendeteksi secara dini kelainan daya lihat agar segera dapat
dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat
menjadi lebih besar.


-

Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah umur 36 sampai 72
bulan.

-

Cara melakukan pemeriksaan dengan poster E (untuk pemeriksa) dan kartu E untuk anak.

-

Pemeriksaan dilakukan dalam jarak 3 meter

-

Tunjuk poster E dan suruh anak untuk mengarahkan kartu E sesuai yang kita tunjuk.

-

Lakukan secara bergiliran antara mata kiri dan kanan dengan cara menutup sebelah mata dengan
kertas

-

Jika sampai baris ketiga anak menjawab benar maka penglihatan anak normal, jika sampai baris
ketiga anak mengarahkan kartunya salah, kemungkinan anak mengalami gangguan penglihatan.

-

Jika kemungkinan anak mengalami gangguan penglihatan, ulang peeriksaan pada 2 minggu
berikutnya, jika hasilnya tetap sama, rujuk segera ke Rumah Sakit dengan menuliskan mata yang
mengalami gangguan.

3. Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional
Deteksi dini penyimpangan mental emosional adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya masalah mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera dilakukan intervensi. Bila penyimpangan mental
emosional terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh
pada tumbh kembang anak. Deteksi ini dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan
mental emosional pada anak, yaitu :
a.

Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMEE) : bagi anak umur 36 bulan sampai 72 bulan.
Dilakukan setiap 6 bulan sesuai dengan jadwal pemeriksaan perkembangan anak. Tanyakan
pertanyaan satu persatu pada ibu atau pengasuh. Jika ada 1 jawaban Ya maka kemungkinan anak
mengalami masalah mental emosional. Jika jawaban Ya 1, lakukan konseling kepada orang tua
dan evaluasi setelah 3 bulan.
Jika jawaban Ya 2 atau lebih segera rujuk ke Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas kesehatan
jiwa/tumbuh kembang anak.

b. Ceklis Autis anak Prasekolah (Checklist for Autism in Toddlers/CHAT) bagi anak umur
18 bulan sampai 36 bulan
Ada 9 pertanyaan yang dijawab oleh orang tua/pengasuh, ada 5 perintah bagi anak.
-

Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban “Tidak” pada pertanyaan A5, A7, B2, B3 dan B4.

-

Risiko rendah autis jika jawaban “Tidak” pada pertanyaan A7 dan B4

-

Kemungkinan gangguan perkembangan lain : bila jawaban tidak jumlahnya 3 atau
lebih untuk pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9; B1; B5.

-

Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2 dan 3.

-

Bila anak risiko menderita autis atau kemungkinan ada gangguan perkembangan, rujuk ke
Rumah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.

c.

Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Pemusatan dan Hiperaktivitas (GPPH) bagi anak
umur 36 bulan keatas.
Formulir terdiri dari 10 pertanyaan yang ditanyakan pada orang tua/pengasuh.
Nilai 0 : Jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
Nilai 1 : Jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak
Niali 2 : Jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
Nilai 3 : Jika keadaan tersebut selalu ada pada anak.
Bila Nilai total 13 atau lebih anak kemungkinan GPPH.

-

Jika nilai total 13 Rujuk segera ke Rumah Sakit dengan fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh
kembang anak.

-

Jika Nilai total kurang dari 13 jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22