Peran Orang Tua terhadap Perkembangan An (1)

MAKALAH KONSEP DASAR PAUD
“PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI
LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
1. DESVI WAHYUNI (2014.142.070)
2. MAYA APRILIA (2014.142.026)
3. NYAYU KHORUNISA (2014.142)
4. RESKI ANDIRA (2014.142.066)
5. RISA MELANI (2014.142.074)

PROGRAM STUDI PG-PAUD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANGA
2015

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD

1


BAB I PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat, akan

tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi bangsa dan Negara. Dari
keluargalah akan terlahir generasi penerus yang akan menentukan nasib
bangsa. Apabila keluarga atau orang tua dapat menjalankan fungsi
dengan baik, maka dimungkinkan tumbuh generasi yang berkalitas dan
dapat di andalkan yang dapat menjadi pilar-pilar kemajuan bangsa.
Sebaliknya bila keluarga tidak dapat berfungsi dengan baik, bukan tidak
mungkin akan menghasilkan generasi-generasi yang bermasalah yang
dapat menjadi beban masyarakat, fungsi orang tua sangat ditentukan oleh
proses-proses yang berlangsung didalamnya.
Wujud dari keluarga dapat berupa keluarga inti, yang terdiri dari
bapak-ibu, dan anak, juga dapat berupa keluarga besar (extended) yang
terdiri dari bapak-ibu, anak, kakek, nenek, maupun anggota keluarga
lainnya. Keluarga, dalam hal ini lebih diarahkan kepada orang tua, juga

memiliki

peran

penting

di

dalam

pendidikan

anak,

termasuk

keterlibatannya di dalam lembaga pendidikan.
Peran orang tua, yang merupakan keluarga dan pendidik utama bagi
anak, sangat diperlukan dalam perkembangan anak di lembaga
pendidikan anak usia dini. Dalam makalah ini, penyaji akan membahas

masalah tersebut sehingga pada akhirnya pembaca dapat mengetahui
tentang peranan orang tua di lembaga PAUD.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD

2

B.

RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang terkait dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan keluaraga khususnya orang tua?
2. Apa yang dimaksud dengan lembaga pendidikan anak usia dini?
3. Mengapa

peranan

orang

tua


sangat

diperlukan

dalam

perkembangan anak di lembaga pendidikan anak usia dini?
C.

TUJUAN
Adapaun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Memberikan gambaran tentang keluarga dan orang tua.
2. Memberikan gambaran tentang lembaga pendidikan anak usia dini.
3. Memberikan

gambaran

tentang


peranan

orang

tua

dalam

perkembangan anak di lembaga pendidikan anak usia dini.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD

3

BAB II PEMBAHASAN
1. Keluarga dan Orang Tua
Keluarga merupakan pondasi awal untuk membentuk karakter
manusia melalui pendidikan ayang ada di dalam keluarga itu sendiri.
Keluarga bahagia dan sejahtera adalah keluarga yang selalu didambakan
setiap individu yang ada. Keluarga merupakan kumpulan sekelompok

manusia yang memilki hubungan tertentu. Menurut Geldard dan Geldard,
“secara umum keluarga terdiri dari anak-anak, remaja, orang tua, dan
kakek-nenek. Tetapi, keluarga juga dapat mencangkup bibi, paman,
sepupu, keponakan laki-laki dan perempuan” (2011: 77).
Lestari berpendapat bahwa “keluarga merupakan warisan umat
manusia yang terus dipertahankan keberadaannya dan tidak lekang oleh
perubahan zaman” (2012: 1). Masih didalam buku yang sama, “ keluarga
merupakan kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama,
terdapat kerjasama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi” (Murdock
dalam Lestari, 2012: 3). Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Latif dkk,
“keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama” (2013: 255).
Di dalam sebuah artikel, Mawardi dalam Irene (1990), menyatakan
ada tiga faktor peranan orang tua yang bertanggung jawab dalam
pengasuhan yaitu pengawasan yang membimbing, pemberian contoh
yang baik, pendekatan pribadi (Nugraheni dan Fakhrudin, 2014). Mawardi
menyatakan bahwa interaksi yang terjalin antara orang tua dan sekolah
meliputi dua kategori yaitu parental involvement dan participation.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD


4

Begitu pula yang dikemukanan Davis bahwa parental involment
adalah keterlibatan orang tua pada jenis aktivitas yang ditinjau untuk
mendukung program-program sekolah, sedangkan participation adalah
orang tua berpengaruh dalam pengambilan keputusan pada hal-hal yang
sangat penting di sekolah, seperti penentuan program sekolah dan lainlain (Ratnadewi, 2015).
Hasbullah berpendapat bahwa, orang tua adalah mereka yang
mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak
belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Karena itulah, orang tua harus
memberikan keteladanan yang baik untuk membawa anak pada
kedewasaan karena anak suka mengimitasi kepada orang tua yang ada di
sekitarnya (2009: 115).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan unit terkecil
dalam pendidikan anak yang tinggal di satu atap. Keluarga dalam hal ini
menyangkut orang tua adalah manusia dewasa yang bertanggung jawab
serta melindungi anak (manusia kecil yang belum dewasa), sehingga anak
merasa aman dan nyaman untuk tumbuh dan berkembang.

2. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi
“Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai
dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD

5

pendidikan dasar”. Selain itu, masih pada Undang-undang yang sama
pasal 1 ayat 14 dikatakan bahwa, “Pendidikan Anak Usia Dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut” (Depdiknas, 2004: 4).
Menurut Suyadi, (2010: 8-9), pendidikan anak usia dini (PAUD)
merupakan keniscayaan. Alasannya, perkembangan otak pada anak usia
dini (0-6 tahun) mengalami percepatan hingga 80% dari keseluruhan otak
orang dewasa. Hal ini menunjukan bahwa seluruh potensi dan kecerdasan

serta dasar-dasar perilaku seseorang telah mulai terbentuk pada usia dini.
Atas dasar ini, disimpulkan bahwa untuk menciptakan generasi yang
berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak dini, yaitu melalui PAUD.
Merujuk pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa pendidikkan terdiri atas pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, yang
keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistematis. Artinya, pendidikan
harus dimulai dari usia dini, yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD).
Suyadi juga berpendapat terdapat 3 landasan dalam pendidikan
anak usia dini, yaitu :

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD

6

1) Landasan Yuridis
a. Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat 2, yang menyatakan “setiap
anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”
b. UU No. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang perlindungan Anak.

“Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam
rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai
dengan minat dan bakatnya.”
c. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidkan Nasional, Bab 1,
pasal 1, butir 14, yang menyatakan:
“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.”
2) Landasan Filosofis
Bangsa Indonesia yang menganut filsafah pancasila berkeyakinan
bahwa pementukan manusia Pancasilais menjadi oreientasi tujuan
pendidikan, yaitu menjadikan manusia Indonesia seutuhnya Bangsa
Indonesia juga sangat menghargai perbedaan dan mencintai demokrasi
yang terkandung dalam semboyan Bhineka Tunggall Ika, yang maknanya
berbeda tetapi satu.” Dari semboyan tersebut bangsa indonesia juga
sangat menjunjung tinggi hak-hak individu sebagai makhluk tuhan yang
tak bisa diabaikan oleh siapapun.


PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD

7

Anak sebagai makhluk individu dan sosial, sangat berhak untuk
mendapatkan

pendidikan

yang

sesuai

dengan

kebutuhan

dan

kemampuanya. Dengan pendidikan yang diberikan, diharapakan anak
dapat tumbuh cerdas sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga
kelak dapat menjadi anak bangsa yang berkualitas.
3) Landasan Keilmuan
Landasan keilmuan yang mendasari pentingnya pendidikan anak
usia dini adalah penemuan para ahli tentang tumbuh-kembang anak.
Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya
dengan perkembangan struktur otak dan kecerdasan. Menurut Wittrock,
dalam

Suyadi

menyatakan

sebagaimana

diikuti

tim

pengembang

kurikulum PAUD, ada tiga wilayah pengembangan otak yang mengalami
peningkatan pesat, yaitu pertumbuhan serabut dendrit, kompleksitas
hubungan sinapsis, dan pembagian sel saraf. Ketiga wilayah otak tersebut
sangat penting untuk dikembangkan sejak usia dini,
Hal senada juga dikemukakan oleh Teyler. Ia menyatakan bahwa
pada saat lahir otak manusia berisi sekitar 100 milyar hingga 200 milyar
sel saraf. Setiap sel saraf siap berkembang sampai taraf tertinggi dari
kapasitas manusia jika mendapat stimulasi yang sesuai dari lingkungan.
Hal yang sama juga dikemukakan Jean Piaget (1972). Ia
menyatakan, “Anak belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Anak
seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru
bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD

8

Tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus
membangun pengertian itu sendiri, dan ia harus menemukanya sendiri.”
Menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang termuat dalam Sujiono (2012: 16) disebutkan
bahwa, “setiap penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini memiliki ciri
khusus sesuai dengan jalur pendidikan dimana lembaga tersebut berada.
Hal tersebut diuraikan kembali di dalam Undang-undang RI Nomor 2
Tahun 2003 pada Bab VI Pasal 28 yang menyatakan bahwa:
1) Pendidikan Anak Usia Dini diselelnggarakan sebelum jenjang
pendidikan dasar.
2) Pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan melalui jalur
pendidikan formal, non formal, dan informal.
3) PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk TK, RA, atau bentuk
lain yang sederajat.
4) PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk KB, TPA, atau
bentuk lain yang sederajat.
5) PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh pendidikan.
Dari pernyataan di atas pada dasarnya PAUD memiliki peran untuk
menjadi dasar keikutsertaan anak dalam mengikuti pendidikan ditingkat
selanjutnya. Itulah sebabnya, PAUD dapat mengembangkan potensi anak
secara menyeluruh. Sujiono (2012: 16) berpendapat, bahwa PAUD berada
jalur Pendidikan Luar Sekolah. PAUD merupakan bagian dari pendidikan

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD

9

nonformal dan yang berkaitan dengan peran PAUD, yaitu PAUD
mendasari keikutsertaan individu dalam mengikuti pendidikan selanjutnya.
PAUD dapat mengembangakan potensi anak secara komprehensif. Hal
tersebutlah diharapkan dapat mempertegas dan merancang program
PAUD yang benar-benar potensial dalam pembentukan sumber daya
manusia pada umumnya.
Saat ini, kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya
pendidikan untuk anak usia dini kini semakin baik. Berbagai bentuk
lembaga PAUD mulai bermunculan dengan segala kekhasannya, seperti
Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu, Kelompok Bermain (Play Group),
Tempat Penitipan Anak (TPA), dan di jenjang pendidikan formal ada
Taman Kanak-kanak (TK). Di dalam bukunya, Sujiono (2012: 22)
berpendapat bahwa, terdapat berbagai lembaga PAUD yang telah dikenal
masyarakan dan memberikan layanan pendidikan bagi anak usia lahir
sampai 6 tahun baik formal ataupun non formal, antara lain:
1) Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Atfhal
Taman Kanak-kanak atau biasa dikenal dengan TK dan Raudhatul
Atfhfal atau RA adalah suatu bentuk satuan pendidikan bagi anak
usia dini pada jalur pendidikan formal. TK memberikan program
pendidikan untuk anak usia 4 tahun sampai 6 tahun. Untuk kelompok
belajar dibagi berdasarakn kelompok yaitu kelompok A untuk anak
usia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak usia 5-6 tahun.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
10

2) Kelompok Bermain
Kelompok Bermain atau biasa disebut KB adalah salah satu bentuk
PAUD pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan
program pendidikan dan program kesejahteraan untuk anak usia 2 - 4
tahun. Tujuan dari penyelenggaraan KB adalah menyediakan
pelayanan Pendidikan, Gizi dan Kesehatan anak, mengoptimalkan
tumbuh kembang anak sesuai dengan potensinya dengan cara
bermain.
3) Taman Penitipan Anak
Taman Penitipan Anak atau TPA adalah salah satu bentuk PAUD pada
jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program
pendidikan dan kesejahteraan untuk anak sejak lahir sampai dengan 6
tahun. TPA juga dapat disebut sebagai wahana pendidikan dan
pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti
keluarga untuk jangka waktu tertentu salam orang tua anak
berhalangan atau tidak memiliki waktu untuk mengasuh anaknya.
4) POS PAUD
POS PAUD adalah sebuah pelayanan masyarakat yang ditujukan
untuk anak usia 0-6 tahun yang tidak mendapatkan layanan di
Lembaga PAUD.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
adalah

suatu

lembaga

pendidikan

yang

memberikan

pelayanan

pendidikan dan kesejahteraan, baik secara formal, non formal, dan

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
11

informal, untuk Anak Usia Dini yang bertujuan untuk mengembangkan
masa emas anak atau golden age (0-6 tahun) guna mempersiapkan anak
ke jenjang pendidikan selanjutnya.

3. Peran Orang Tua dalam Perkembangan Anak di Lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini tidak lepas dari peran orang tua atau
keluarga. Hal itu dikarenakan keluarga merupakan pendidikan yang
pertama dan utama dalam pertumbuhan manusia, karena dalam
keluargalah manusia dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa. Bentuk
dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti, dan
kepribadian tiap-tiap manusia. Bagi orang tua, anak merupakan harapan
di masa mendatang.

Menurut Nugraheni dan Fakhruddin didalam

artikelnya disebutkan bahwa Peran orang tua dan masyarakat dalam
PAUD sangat besar. Keberhasilan pelaksanaan PAUD salah satunya
dipengaruhi oleh partisipasi orang tua dan masyarakat. Pelaksanaan
PAUD akan berjalan dengan baik apabila orang tua dan masyarakat
memahami pentingnya pendidikan untuk anak usia dini.
Menurut Ahmadi dan sholeh (2005:135) berpendapat bahwa
“sebagai orang tua hendaknya kita berusaha, agar apa yang merupakan
kewajiban anak-anak kita dan tuntutan kita sebagai orang tua mereka
kenal dan laksanakan, sesuai dengan kemampuan mereka dan

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
12

kemampuan kita sebagai orang tua. Jika hal ini dapat kita kerjakan, saya
kira konflik dan frustrasi pada kedua belah pihak dan dihindarkan, atau
paling sedikit diselesaikan”.
GBHN dalam Hasbullah (2009:89) dinyatakan bahwa “pendidikan
nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik antar berbagai
jalur, jenis dan jenjang pendidikan, maupun antara sektor pendidikan
dengan sektor pembangunan lainnya serta antar daerah. Masyarakat
sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas luasnya untuk berperan
serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
Menurut Hasbullah (2009:90) dinyatakan bahwa orang tua harus
memperhatikan

sekolah

anaknya

yaitu

dengan

memperhatikan

pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya. Begitu
juga orang tua harus menunjukan kerjasamanya dalam mengarahkan cara
anak belajar dirumah, membuat pekerjaan rumahnya tidak disita waktu
anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, orang tua harus
berusaha memotivasi anak dan membimbing anak dalam belajar. Ada
beberapa contoh sebagai berikut :
1. Adanya kunjungan kerumah anak didik.
Pelaksanaan kunjuan kerumah anak didik ini berdampak sangat positif
diantaranya:
a. Kunjungan melahirkan perasaan pada anak didik bahwa sekolahnya
selalu memperhatikan dan mengawasinya.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
13

b. Pendidik berkesempatan untuk memberikan penerangan kepada
orang tua anak didik tentang pendidkan yang baik.
c. Hubungan anatara orang tua dan sekolah akan bertambah erat.
2. Di undangnya orang tua ke sekolah.
Jika ada kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah yang
memungkinkan untuk dihadiri oleh orang tua maka akan positif sekali
artinya bila orang tua diundang untuk datang kesekolah.
3. Case Conference.
Case conference merupakan rapat atau konferensi tentang kasus.
Biasanya digunakan dalam bimbingan konseling, peserta konferensi ialah
orang yang mau betul-betul membicarakan masalah anak didik terbuka
dan suka rela.
4. Badan pembantu sekolah.
Badan pembantu sekolah ialah organisasi orang tua, murid, atau wali
murid dan guru. Organisasi yang dimaksud merupakan kerja sama yang
paling terorganisasi antara sekolah atau guru dan orang tua murid.
5. Mengadakan surat menyurat antara sekolah dan keluarga.
Surat menyurat ini diperlukan terutama pada waktu-waktu yang
sangat di perlukan bagi perbaikan pendidikan anak didik, seperti surat
peringatan kepada guru kepada orang tua jika anaknya perlu lebih giat,
sering membolos, sering berbuat keributan dan lain sebagainya.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
14

6. Adanya daftar nilai atau rapot.
Rapot biasanya diberikan setiap catur wulan kepada para murid ini
dapat dipakai sebagai penghubung antara sekolah dan orang tua. Sekolah
dapat memberikan surat peringatan atau meminta bantuan orang tua bila
hasil rapot anaknya kurang baik atau sebagainya.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua
sangatlah berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak ,
karena orang tua merupakan pendidik utama ketika anak dirumah
sehingga membantu proses pembentukan karakter anak mereka.
Oleh sebab itulah, orang tua diharapkan ikut serta dan berperan aktif
dalam kegiatan anak di Lembaga PAUD, sehingga ketika anak berada di
rumah, orang tua dapat mengarakan anaknya sesuai dengan usia dan
kemampuan anak. Dengan adanya peran orang tua di Lembaga PAUD,
orang tua juga dapat mengerti bagaimana proses tumbuh kembang anak
mereka yang akan menambah pengetahuan orang tua tentang cara
mendidik anak mereka sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
15

BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Keluarga merupakan unit terkecil dalam pendidikan anak yang tinggal
di satu atap. Keluarga dalam hal ini menyangkut orang tua adalah
manusia dewasa yang bertanggung jawab serta melindungi anak
(manusia kecil yang belum dewasa), sehingga anak merasa aman dan
nyaman untuk tumbuh dan berkembang.
2. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu lembaga pendidikan
yang memberikan pelayanan pendidikan dan kesejahteraan, baik
secara formal, non formal, dan informal, untuk Anak Usia Dini yang
bertujuan untuk mengembangkan masa emas anak atau golden age (06 tahun) guna mempersiapkan anak ke jenjang pendidikan selanjutnya.
3. Dengan adanya peran orang tua di Lembaga PAUD, orang tua dapat
mengerti bagaimana proses tumbuh kembang anak mereka yang akan
menambah pengetahuan orang tua tentang cara mendidik anak mereka
sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

B. SARAN
1. Untuk Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
Diharapakan agar mau melibatkan orang tua dalma proses pembelajar
anak sehingga orang tua dapat mengetahui dan mengerti bagaimana
anak usia dini belajar atau memperoleh pengetahuan.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
16

2. Untuk Orang Tua
Diharapkan orang tua dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran
anak, agar orang tua juga dapat menerapkan pendidikan yang sesuai
dengan tumbuh kembang anak di rumah atau di luar Lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
17

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Geldard, Kathryn dan David Geldard. 2011. Konseling Keluarga:
Membangun relasi untuk saling memandirikan antar anggota
keluarga. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Latif, Mukhtar dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini: Teori
dan aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman nilai dan penanganan
konflik dalam keluarga. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Sujiono, Yuliani Nurani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Indeks.
Ratnadewi. Peran Orang Tua pada Terapi Biomedis untuk Anak Autis.
http://download.jurnal.10504137.pdf. diakses pada tanggal 26
september 2015, pukul 10.00.wib.
Nugraheni, Shohaivaf dan Fakhrudin. Persepsi dan Partisipasi Orang Tua
Terhadap Lembaga PAUD. http://download.artikel.3739-7663-1-pdf/
diakses pada tanggal 26 september 2015, pukul 10.02.wib.

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN ANAK DI LEMBAGA PAUD
18