Pengembangan Modul Pembelajaran Matemati. docx

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN
MATEMATIKA KELAS X SEMESTER GENAP UNTUK SMK
(Studi Penelitian di SMK se-Kecamatan Luwuk)

SAIPUL BACHRI S. LAJIBA
Guru SMK Daerah Luwuk
bachrysaiful49@gmail.com
Pembimbing:
Prof. Dr. Nurhayati Abbas, M.Pd
Dr. Abd. Djabar Mohidin, M.Pd

ABSTRACT
The basic research is to overcome student’s learning difficulties because of the
limited material. It will cause their achievement to become low. Teaching materials
developed is a module. Learning module is considered to be learning tools consisted
of material, method, learning material limitation, learning procedures guidelines,
exercise and type of evaluation designed systematically and interesting in order to
achieve the expected competence also be applicable independency. Purpose of this
research is to produce a good math learning module that fit for use as a math learning
material at X class of Even semester. This research is a development research focused
on the development of Math learning module. The result showed that the

interpretation of average value of panelist is clearly with content validity index is
high and the value of consistency reliability is 0,72. The result of try out also showed
that generally teacher’s and student’s responds toward the using of that math learning
module are really positive. However, it is needed to revise based on the comments
and suggestions from the result of validity test and try out for the completing the
module. Hence, it can be concluded that math learning module of even semester at X
class for Senior High School for Vocational is stated can be used as a learning
material because it has full filed the aspects/indicator of learning module
development.
Keywords: Learning Module, Math learning

1

ABSTRAK
Penelitian ini bertolak dari upaya mengatasi kesulitan belajar peserta didik akibat dari
keterbatasan bahan ajar yang tersedia sehingga berdampak pada hasil belajar peserta
didik yang cukup rendah. Bahan ajar yang dikembangkan adalah modul. Modul
pembelajaran adalah salah satu sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, latihan dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri. Tujuan dari
penelitian ini adalah menghasilkan modul pembelajaran matematika yang baik
sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar Matematika untuk SMK Kelas X
Semester genap. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang difokuskan
pada pengembangan modul pembelajaran matematika. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa interpretasi rata-rata penilaian panelis/validator jelas dan sangat jelas, indeks
validitas isi cukup tinggi yaitu dengan reliabilitas kekonsistenan penilaian
panelis/validator sebesar 0,72. Hasil uji coba pun menunjukkan bahwa secara umum
respon peserta didik dan guru terhadap penggunaan modul pembelajaran matematika
itu sangat positif. Namun demikian, perlu dilakukan revisi-revisi sesuai dengan
komentar dan saran dari hasil validasi dan uji coba untuk penyempurnaan modul
pembelajaran. Dari tahapan-tahapan pengembangan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa modul pembelajaran matematika semester genap kelas X SMK
dinyatakan layak sebagai bahan ajar karena dinilai telah memenuhi aspek/indikator
dari pengembangan modul pembelajaran.
Kata Kunci: Modul Pembelajaran, Pembelajaran Matematika.

PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika di sekolah menjadi salah satu hal penting untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melihat pentingnya peranan

matematika, membuat mata pelajaran ini menjadi salah satu mata pelajaran penentu
kelulusan dalam Ujian Akhir Nasional, bahkan mata pelajaran ini diajarkan pada
setiap tingkatan kelas dengan porsi jam pelajaran yang jauh lebih banyak dari pada
mata pelajaran lainnya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa para ahli pendidikan dan para perancang
kurikulum menyadari bahwa mata pelajaran matematika dapat memenuhi harapan
dalam penyediaan potensi sumber daya manusia yang handal. Soedjadi (1994: 3)

2

menjelaskan bahwa manusia yang handal yakni “Manusia yang memiliki kemampuan
bernalar secara logis, kritis, sistematis, rasional dan cermat; mempunyai kemampuan
bersikap jujur, obyektif, kreatif dan terbuka; memiliki kemampuan bertindak secara
efektif dan efisien; serta memiliki kemampuan bekerja sama sehingga memiliki
kesanggupan untuk menjawab tantangan era globalisasi serta pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dan masa yang akan datang.”
Harapan tersebut ternyata belum sepenuhnya terwujud, hal ini bisa dilihat
dari kondisi sekolah menjelang Ujian Akhir Nasional. Banyak sekolah, baik itu
sekolah umum seperti SMA atau Madrasah Aliyah maupun sekolah menengah
kejuruan (SMK) yang berpacu untuk memberikan program khusus berupa pemberian

latihan soal sebanyak-banyaknya kepada peserta didik kelas XII.
Selain itu juga, mata pelajaran matematika masih dianggap sebagai momok,
ilmu teoritis yang penuh dengan rumus-rumus sulit dan membingungkan oleh
sebagian besar peserta didik, apalagi ketersediaan sumber belajar khususnya bahan
ajar matematika masih sangat terbatas. Pengamatan yang dilakukan peneliti pada 3
SMK yang ada di Kecamatan Luwuk, diperoleh keterangan bahwa mayoritas peserta
didik mengalami kesulitan ketika menyelesaikan permasalahan matematika. Itu
dikarenakan peserta didik sulit dalam memahami materi yang ada di dalam buku
paket matematika, sementara bahan ajar yang tersedia khususnya pada mata pelajaran
itu, hanya ada buku teks matematika saja. Akibatnya berdampak pada hasil belajar
sebagian besar peserta didik pada mata pelajaran matematika dapat dikategorikan
cukup rendah .
Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan pengembangan sarana
pembelajaran dalam hal ini berupa bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran.
Menurut Zaman (2010: 10), “Modul adalah salah satu sarana pembelajaran yang
berisikan materi, definisi, batasan-batasan dan cara mengevaluasi.” Selaras dengan
itu,

Suprawoto (2009: 2) menjelaskan bahwa “modul adalah alat atau sarana


pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan materi pembelajaran,
petunjuk kegiatan belajar, latihan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara
3

sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan dapat
digunakan secara mandiri.” Dengan pembelajaran menggunakan modul diharapkan
dapat mengatasi kesulitan belajar matematika peserta didik, karena bahasa yang
digunakan dalam modul pembelajaran sangat sederhana, mudah dimengerti dan
sistematis

disesuaikan

dengan

tingkat

berfikir

peserta


didik

yang

akan

menggunakannya. Selain itu juga, dengan adanya modul pembelajaran, akan
menjawab persoalan keterbatasan bahan ajar yang tersedia.
Beberapa faktor di atas yang kemudian melatarbelakangi peneliti untuk
mengambil tema penelitian ini berupa pengembangan modul pembelajaran
matematika. Dengan penelitian ini diharapkan akan diperoleh suatu modul
pembelajaran matematika yang baik sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar
matematika di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan prosedurprosedur pengembangan bahan ajar yang telah ditetapkan. Karena itu, judul penelitian
ini adalah “Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Kelas X Semester
Genap untuk SMK”
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan modul pembelajaran
matematika yang baik sehingga layak digunakan sebagai bahan ajar Matematika
semester genap Kelas X untuk SMK?
Dalam pengembangan modul pembelajaran ini, peneliti mengadopsi

prosedur pengembangan menurut Daryanto (2013: 16-23) yang membagi menjadi 5
langkah pengembangan modul yaitu: (1) Analisis Kebutuhan Modul, (2) Penyusunan
Draft modul, (3) Validasi, (4) Uji Coba dan (5) Revisi.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMK se-Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai
Provinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan pada semester Genap tahun pelajaran
2012/2013, tepatnya pada bulan April s/d Juni 2013. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan (Development Research). Pada penelitian ini, peneliti
4

mengembangkan modul pembelajaran matematika Kelas X Semester Genap untuk
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan 5 tahapan yakni: analisis kebutuhan
modul, penyusunan draft modul, validasi ahli, uji coba dan revisi. Alur dari kelima
langkah pengembangan modul tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.

Analisis
Kebutuhan

Draft
Modul


Validasi

Uji Coba

Revisi

Revisi

Modul

Gambar 1. Diagram alur Pengembangan Modul Pembelajaran
Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi yang diberikan kepada para
ahli dan praktisi yaitu dosen pendidikan matematika dan guru-guru matematika SMK,
angket yang diberikan kepada peserta didik dan guru setelah uji coba serta pedoman
wawancara. Analisis data hasil validasi ahli menggunakan rumus indeks validitas isi
dan koefisien reliabilitas kekonsistenan penilaian panelis, sedangkan untuk data yang
diperoleh dari angket dan pedoman wawancara dianalisis menggunakan analisis
deskriptif.


5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil analisis kebutuhan modul diperoleh jumlah modul yang akan
dikembangkan yaitu semua modul untuk materi semester genap kelas X yang terdiri
dari modul-01 (Matriks), modul-02 (Program Linear) dan modul-03 (Logika
Matematika), selain itu dihasilkan juga peta kedudukan modul. Pada penyusunan
draft modul, kerangka modul yang digunakan mengadopsi kerangka modul menurut
Daryanto (2013: 41) yang membagi modul menjadi 3 bagian yaitu: Bagian
Pendahuluan, Bagian Kegiatan Belajar dan Bagian Penutup.
Hasil penilaian dari 10 validator/panelis diperoleh bahwa rerata penilaian
panelis terhadap 16 aspek penilaian kelayakan modul adalah antara 4,00 – 4,80 yang
diinterpretasikan jelas dan sangat jelas. Sementara data hasil perhitungan indeks
validitas isi diperoleh nilai indeks validitas isi cukup tinggi yaitu antara 0,75 sampai
dengan 0,95 dengan reliabilitas kekonsistenan penilaian panelis sebesar 0,72.
Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh data bahwa 94% peserta didik
menganggap suasana belajar dengan menggunakan modul cukup menarik, 85% dari
62 orang dapat memahami bahasa/kalimat-kalimat yang terdapat pada modul
pembelajaran, sedangkan terdapat 26% peserta didik yang tidak tertarik dengan
ilustrasi/tampilan yang terdapat dalam modul pembelajaran. Namun secara umum,

peserta didik senang dan berniat untuk mengikuti pembelajaran kembali dengan
menggunakan modul. Hal tersebut diperkuat juga oleh hasil wawancara setelah proses
pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut, diperoleh bahwa rata-rata mereka sudah
memahami kalimat-kalimat yang terdapat dalam modul pembelajaran. Itu
dikarenakan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan/perumusan uraian-uraian
materi pada setiap kegiatan pembelajaran adalah pendekatan belajar mandiri. Materimateri yang terdapat dalam modul tersebut disajikan dengan bahasa-bahasa
komunikator sehingga terlihat seperti guru yang sedang berbicara atau menjelaskan
materi tersebut. Selain itu, salah satu yang sangat nampak dari pengembangan modul
pembelajaran ini yakni adanya peta konsep materi pada setiap kegiatan pembelajaran
sehingga dapat menuntun peserta didik untuk belajar secara mandiri sesuai dengan
6

alur-alur materi yang terdapat pada peta konsep materi tersebut. Suprawoto (2009: 2)
menjelaskan modul adalah “alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan belajar, latihan dan cara
mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri.”
Hal tersebut menunjukkan bahwa modul pembelajaran matematika yang
telah disusun tersebut telah memenuhi indicator-indikator suatu bahan ajar sehingga
dapat digunakan sebagai bahan ajar matematika di kelas X semester genap pada

tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikemukakan kesimpulan sebagai
berikut. (1) Dari hasil analisis kebutuhan modul diperoleh jumlah modul yang akan
dikembangkan yaitu semua modul untuk materi semester genap kelas X yang terdiri
dari modul-01 (Matriks), modul-02 (Program Linear) dan modul-03 (Logika
Matematika), selain itu dihasilkan juga peta kedudukan modul; (2) Kerangka modul
yang digunakan mengadopsi kerangka modul menurut Daryanto (2013: 41) yang
membagi modul menjadi 3 bagian yaitu: Bagian Pendahuluan, Bagian Kegiatan
Belajar dan Bagian Penutup; (3) Hasil validasi menyatakan bahwa modul
pembelajaran matematika semester genap kelas X SMK dapat digunakan sebagai
bahan ajar karena dinilai telah memenuhi aspek/indikator dari pengembangan modul
pembelajaran yaitu dengan interpretasi rata-rata penilaian panelis jelas dan sangat
jelas, indeks validitas isi cukup tinggi yaitu antara 0,75 sampai dengan 0,95 dan
diperoleh reliabilitas kekonsistenan penilaian panelis sebesar 0,72, namun demikian
perlu diadakan perbaikan-perbaikan sesuai dengan saran dan masukan dari para
validator; (4) Hasil uji coba menunjukkan masih ada beberapa kalimat yang perlu
diperbaiki lagi, selain itu ilustrasi yang terdapat dalam tampilan modul pembelajaran
masih perlu ditambah. Namun, secara umum peserta didik senang dan tertarik dengan
pembelajaran menggunakan modul ini sehingga hampir semua berniat untuk
7

mengikuti pembelajaran matematika berikutnya; (5) Revisi dilakukan sesuai dengan
hasil validasi dan uji coba sehingga diperoleh modul pembelajaran yang benar-benar
dapat digunakan sebagai bahan ajar matematika semester genap untuk kelas X SMK.
Sesuai dengan kesimpulan di atas, disarankan hal-hal sebagai berikut.
(1) Karena modul pembelajaran ini telah divalidasi dan diujicobakan hingga
diperoleh kesimpulan bahwa modul pembelajaran ini layak digunakan sebagai bahan
ajar maka dalam kegiatan pembelajaran ke depan modul ini dapat dijadikan sebagai
referensi atau bahan ajar sehingga dapat menarik perhatian peserta didik untuk belajar
matematika; (2) Modul pembelajaran matematika yang dihasilkan ini masih perlu
diujicobakan secara luas di sekolah-sekolah yang lain dengan berbagai kondisi yang
berbeda. Oleh karena itu, bagi yang ingin melakukan penelitian yang berorientasi
pada penerapan modul pembelajaran dalam pembelajaran matematika di sekolah,
penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk digunakan baik itu dalam penelitian
tindakan kelas, penelitian survey maupun penelitian eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nurhayati. 2006. Hubungan Kemampuan Awal Matematika, Motivasi Belajar
dan Cara Mengajar Guru Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Peserta Didik di SMA Kota Gorontalo. Desertasi: Universitas
Negeri Jakarta
Daryanto, 2013. Menyusun Modul, bahan ajar untuk persiapan guru dalam
mengajar. Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Soedjadi, 1994. Membuat Modul Sebagai Bahan Ajar.
http://www.docstoc.com/docs/2652960 di akses tanggal 26 Desember 2012
Suprawoto, 2009.Pedoman Penyusunan Modul.Surakarta : Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret.
Zaman,

B.

2010.

Petunjuk

Praktis

Menulis

Modul.

Jakarta:

Program

TeknologiPendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI

8