MATERI KULIAH FILSAFAT ILMU pdf

MATERI KULIAH: FILSAFAT ILMU
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
KULIAH MINGGU KE II
LANDASAN FILOSOFIS PENYELENGGARAAN PTK
1. Landasan eksistensialisme harus mengembangkan eksistensi manusia, bukan merampas
2. Landasan esensialisme pendidikan kejuruan harus mengaitkan dengan sistem lain ( ekonomi,
ketenagakerjaan, sosial dll)
LANDASAN KEILMUAN PENYELENGGARAAN PTK
1. Ekonomi: efisiensi baik internal maupun eksternal dan investasi (human capital theory)
2. Psikologi: bahwa manusia itu memiliki perbedaan dalam segala dimensi
3. Sosiologi: menekankan hubungan antar manusia, antar kelompok, antar sistem
Oleh karena itu pendidikan kejuruan merupakan salah satu sistem pendidikan dalam
UUSPN 20/2003, yang penyelenggaraannya sangat komplek dan rumit, sehingga memang
memerlukan investasi yag tinggi baik dalam bidang SDM maupun pendukungnya. Sehingga
diperlukan penanganan yang serius, penuh perhatian, dan pemahaman yang komprehensif.
Tugas 1:
Download teori-teori filosofi pendidikan kejuruan dan sistem perundang-undangan yang
melandasi penyelengaraan PTK dan reviw materi tersebut ringkasan dan komentar maksimal
1 lembar lengkapi dengan poto copy materi hasil download tersebut.
KULIAH MINGGU KE IV
HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP PTK

- Arti Pendidikan Teknologi Kejuruan (PTK)
Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang
agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan dari pada
bidang-bindang pekerjaan lainnya (rupert evans, 1978). Sedangkan menurut Unite States
Congress, 1976: pendidikan kejuruan adalah program pendidikan yang secara langsung
dikaitkan dengan peyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau persiapan tambahan
karir dari seseorang. Dari dua pengertian diatas tadi bahwa pendidikan kejuruan memiliki
kesamaan dari berbagai definisi dan dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan adalah
pendidikan yang mempersiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja.
- Fungsi PTK
1. Sosialisasi, yaitu transmisi nilai-nilai yang berlaku serta norma-normanya sebgai konkritisasi
dari nilai-nilai tersebut
2. Kontrol sosial, yaitu kontrol perilaku agar sesuai dengan nilai sosial (ketergantungan,
kedisplinan, kejujuran, kebersihan, dan lain-lain)
3. Seleksi dan alokasi, mempersiapkan, memilih, dan menempatkan calon tenaga kerja
4. Asimilasi dan konservasi budaya, absorsi terhadap kelompok-kelompok lain dalam masyarakat
dan memelihara kesatuan
5. Mempromosikan perubahan demi kebaikan, yaitu pendidikan bukan sekedar mengajarkan,
tetapi sebgai pendorong perubahan.
- Tujusn PTK

1. Memenuhi kebutuhan tenga kerja
2. Meningkatkan pilihan pendidikan
3. Mendorong motivasi untuk belajar terus
Karena itu pada prinsipnya tujuan Pendidkan Teknologi dan Kejuruan adalah
mempersiapkan peserta didik sebgai calon tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi peserta
didik, untuk kepentingan peserta didik, bangsa, dan negara.
- Manfaat PTK

1. Bagi sisw: untuk meningkatkan kualitas diri, penghasilan, bekal pendidikan lebih lanjut agar
berguna bagi masyarakat, dan negara
2. Bagi dunia kerja: memperoleh TK
- Karakteristik PTK
1. Dipersiapkan memasuki dunia kerja
2. Didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja
3. Fokus pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dunia kerja sehingga
simulasi dunia kerja
4. Hubungan dengan dunia kerja menjadi kunci PTK
5. Penilaian berbasis “hands on” perfomance di dunia kerja
6. Responsif dan antisipatif terhadap teknologi
7. Learning by doing dan hands on experience

8. Fasilitas mutakhir dan up date
9. Biaya investasi dan operasional besar.
- Prinsip-prinsip PTK
1. Pendidikan kejuruan efektif jika lingkungan siswa dilatih seperti replika lingkungan kerja
2. Pendidikan kejuruan akan efektif jika metode yang digunakan lebih berbasis realitas (WBL,
PBL, dll)
3. Pendidikan kejuruan memerlukan biaya yang besar, oleh karena itu kalau tidak terpenuhi
sebaiknya tidak dipaksakan
4.
Pendidkan kejuruan akan sukses apabila digunakan guru (outsourcing) yang memiliki
kemampuan dan pengalaman dalam bidang tertentu
Asumsi-asumsi pendidikan teknologi kejuruan adalah dapat mengembangkan tenga
kerja yang marketable, pendidikan teknologi kejuruan hendaknya didesain menguasai
keterampilan dasar yang esensial untuk dapat berkompetisi di pasar kerja, tidak ada dualisme
antara pendidikan kejuruan dan pendidikan umum, pendidikan teknologi kejuruan adalah
pendidikan untuk ikut menata sistem perekonomian nasional, pendidikan teknologi kejuruan
ditingkat pendidikan menengah betujuan untuk mempersiapkan tenga kerja pemula,
pendidikan teknologi kejuruan hendaknya diarahkan untuk memenuhi tenga kerja di
lingkungannya, dan pendidikan teknologi kejuruan seharusnya dievaluasi berdasarkan efisiensi
ekonomi, termasuk (relevansi, efisiensi, dan kecepatan mendapatkan pekerjaan).

Tugas 2:
1. Buatlah makalah yang bertema “prinsip” karakteristik dan asumsi pendidikan teknologi
kejuruan (dgn referensi minimal 5 buku dan 5 artikel) 3 tahun terakhir.
Sistematika makalah
1. Pendahuluan
2. Prinsip, karakteristik, dan asumsi PTK
3. Model penyelenggaraan PTK berbasis kebutuhan
4. kesimpulan
Persyaratan teknis
1. Kertas A-4 (80 gram)
2. Sampul merah
3. Huruf arial 11
4. Spasi 1.15
5. Jilid bukan lakban tetapi antero
Dikumpulkan paling lambat tgl 10 oktober 2013
Kuliah minggu v
PERMASALAHAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Harapan (PP No. 17 Tahun 2010)
1. Beriman dan bertakwa kepada tuhan yg maha esa berakhlak mulia dan berbudi luhur


2. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif
3. Sehat, mandiri, dan percaya diri
4. Toleran, peka sosial, demokratis dan bertanggung jawab (pasal 77 PP 17/2010)
Harapan Secara Institusional
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja
2. Memberikan pilihan pada peserta didik dalam mengembangkan karirnya
3. Mendorong motivasi untuk belajar sepanjang masa.
4. Memberikan bekal (pendidikan dan pelatihan) agar dapat masuk bursa tenaga kerja
Secara filosofis, ada beberapa yang harus kita lakukan dalam mengembangkan pendidikan
teknologi dan kejuruan seperti dibawah ini:
1. Konsep
a) Supply driven, totalitas pendidikan kejuruan dari kurikulum sampai uji kompetisi hanya
dilakukan satu pihak (depdiknas). Tidak didasari bahwa ara “paar” yang menyusun kurikulum
adalah orang-orang yang tidak tahu dunia pendidikan.
b) School based program, setiap sekolah akan berusaha melengkapi alat-alat pratek semodern
c) Tidak adanya recognition of prior learning membuat program kejuruan menjadi kaku dan tidak
efektif. Kehalian yang diperoleh diluar SMK tidak diakui dan tidak dihargai oleh sistem SMK.
d) Dead end, setelah tamat smk, masuk kedunia kerja seakan-akan itulah akhir karir SMK. Belum
ada sistem pendidikan kejuruan (di atasnya) yang mengakui keahlian yang diperoleh tamatan
SMK dari penglaman kerja.

e) Guru kejuruan yang tidak berpengalaman industri, secara teoritis guru hanya mengajarkan apa
yang dia tahu, apa yang dia bisa, dan mentransfer nilai-nilai melalui quality, sense of economic,
sense of compotitive anvanture, sense of added.
f) Kepedulian masyarakat industri yang terlalu rendah, sehingaa seakan-akan tanggung jawab
PTK hanya ada di kementrian pendidikan nasional.
g) Pendidikan kejuruan masih berorientasi pada penyipan lapangan pekerjaan sektor formal,
padahal justru dilapangan sektor informal sangat mendominasi penyerapan tenga kerja
h) Pembiayaan pendidikan kejuruan masih sangat bergantung pada pemerintah
2. Program
a) Kurikulum sudah terfokus pada kompotensi tertenut.
b) Penjurusan, perlu diorientasikan kedunia kerja (sekolah perlu diberi keluasaan mengembangkan
program keahlian yang dibutuhkan di dunia kerja).
c) Muatan program MP adaptif perlu ditinjau kembali, mengingat pergeseran kebutuhan industru
yang sangat cepat.
d) Jumlah jam pelajaran perlu disesuaikan dengan jam dunia industri.
3. Operasional
a) Hasil kerja praktek siswa tidak ada standar penjaminan mutu (sedag digarap).
b) Pengelompokkan praktek kadang tidak berbasis substansi, cenderung berdasarkan fasilitas yang
ada.
c) Kegiatan praktek tidak menggunakan prinsip mastery learning, asala jadi

d) Siswa sering bekerja tanpa bimbingan yang intens dan benar
e) Siswa sering bekerja tanpa aturan keselamatan kerja yang benar
f) Masih banyak siswa bekerja tanpa panduan (lembar kerja standar)
g) Masih ditemukan guru mengajar dengan model konvensional (menulis di apan dsb).
h) Sebagian besar warga sekolah masih sangat rendah wawasan ekonomi-nya (efisiensi internal)
sangant rendah. Banyak fasilitas yang digunakan sangat sedikit jam pemakaiannya. (ada berapa
leb yang ada di SMK tempat kita meneliti)
i) Warga sekolah memiliki kepedulian yang rendah dalam membentuk “etos kerja” siswa.
(langsung kita tanyakan pada guru SMK bagaimana etos kerjanya)
4. Perubahan mutakhir (Terkait Dengan Kurikulum 2013 untuk SMK)

1.
2.
1.
2.
3.

4.
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Bagaiamana perubahan yang diharapkan untuk sekolah menengah kejuruan dengan standar
kompotensi kelulusan
Permen dikbut No. 7 tahun 2013 yang penting adalah No. 7 untuk SMK (Struktur kurikulum
sekolah menengah kejuruan 2013)
Tugas individu 3
Buatlah makalah yang bertema “existing condition atau studi kasus” (dengan referensi minimal
5 buku dan 5 artikel), untuk buku 5 tahun dan artikel 3 tahun terakhir.
Sistematika makalaha
Judul
Pendahuluan
Konsep ideal penyelenggaraan PTK
Pelaksanaan (exiting condition) dilihat dari sisi konsep, program dan operasional (studi kasus)...
bandingkan dengan penelitian prof. Dr. Yusuf hadi miarso. MSc ( pemetaan Pendidikan
Kejuruan )
kesimpulan

persyaratan teknis
kertas A-4 (80 gram)
sampul kuning
huruf arial 11
spasi 1.15
dijilid bukan lakban tapi antero
dikumpul paling lambat tgl 17 oktober 2013n
catatan:
coba komparasikan dengan tulisan Prof. Dr. Yusuf hadimiarso. MSc Tentang Pemetaan
Pendidikan Kejuruan