Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode ObjectiveMatrix pada PT Karya Murni Perkasa

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari

1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan

Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Siregar NO.12 yang telah disahkan oleh Pengadilan Negeri Medan

NO.41/CV/79. CV ini merupakan badan usaha kontruksi jembatan,

irigasi dan jalan raya. Kemudian, perusahaan berubah nama PT. Karya

Murni Perkasa pada tanggal 19 Agustus 1983 dengan akte Notaris

Raskami Sembiring, SH. NO. 16, yang disahkan tanggal 12 Desember

1986 oleh Menteri Kehakiman di Jakarta sesuai dengan surat keluar

No. 02.8750.HT-01/02/86. PT. Karya Murni Perkasa berkantor pusat

di Jln Sei Musi No.21 A, dan pabrik mereka berada di Jalan Simpang

Bandrek, Dusun II Desa Patumbak II, Kec. Patumbak Medan.

Ruang lingkup usaha PT. Karya Murni Perkasa adalah

memproduksi aspal

hotmix

dan menjalankan usaha kontruksi

bangunan, jembatan, jalan dan irigasi. Selain itu, PT. Karya Murni

Perkasa juga melakukan usaha penyewaan alat-alat berat seperti


(2)

traktor dan truk. Wilayah pemasaran PT. Karya Murni Perkasa adalah

seluruh wilayah Sumatera Utara, Pekanbaru, Palembang, Aceh dan

Malaysia.

2.2 Organisasi dan Manajemen 2.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan.PT Mutiara Mukti Farma menggunakan struktur organisasi lini dan fungsional.Hal ini ditunjukkan dengan adanya hubungan lini antara direktur dengan, manajer dengan masinis kepala, masinis kepala terhadap para asisten (asisten pengelola, asisten laboratorium dan asisten tata usaha dan personalia) dan para.asisten terhadap bawahannya.

Struktur fungsional dijumpai pada kelompok asisten bidang dan karyawan.Sebagai contoh karyawan bagian pengelola berhubungan dengan asisten bagian pengelola untuk urusan pekerjaannya dan dengan tata usaha untuk pembayaran gaji.Bagan struktur organisasi PT Karya Murni Perkasa dapat dilihat pada gambar 2.1.

2.2.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Karya Murni Perkasa merupakan wewenang dari pemilik usaha. Pembagian


(3)

Direktur

Manajer

Maskep

Asisten Tata Usaha dan Personalia Asisten

Pengelola

Asisten Laboratorium

Kepala Satpam

Satpam Mandor

Laboratorium Mandor

Pengelola

Koordinator Tata Usaha

Operator Lini

Fungsional

Petugas Laboratorium

Koordinator Personalia

Pelayan Kantor Karyawan


(4)

2.3 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.3.1 Jumlah Tenaga Kerja

Untuk mendukung kelancaran pengoperasian PT. Karya Murni Perkasa mempunyai Tenaga Kerja/Karyawan sebanyak 80 orang dengan perincian pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Data Tenaga Kerja

No. Tenaga Kerja Jumlah (Orang)

1 Direktur 1

2 Manajer 1

3 Karyawan Produksi 64

4 Karyawan Laboratorium 4

5 Karyawan Administrasi 4

6 Karyawan bag. Umum/satpam 3

7 Asisten Pabrik 3

Total 80

2.3.2 Jam Kerja

PT. Karya Murnimenerapkan sistem 2 shift jam kerja untuk karyawan pada bagian produksi dengan lama jam kerja untuk satu shift adalah 8 jam. Untuk bagian kantor perusahaan menerapkan 8 jam kerja sehari.Rincian shift kerja untuk karyawan pada bagian produksi dapat dilihat pada Tabel 2.2.


(5)

I-26

Tabel 2.2 Jam Kerja Karyawan pada PT.Karya Murni Perkasa Bagian Produksi

Shift Jam Kerja Keterangan

Shift I

08:00 – 12:00 Kerja 12:00 – 13:00 Istirahat

13:00 –17:00 Kerja 17:00-23:00 Lembur

Shift II

20:00 – 00:00 Kerja 00:00 – 01:00 Istirahat 01:00 – 05:00 Kerja 05:00 – 10:00 Lembur Sumber: PT. Karya Murni Perkasa

2.4 Sistem Pengupahan

Kompensasi dan jaminan sosial diberikan oleh perusahaan kepada semua pekerja berdasarkan statusnya dalam perusahaan yaitu :

1. Karyawan Tetap (Tenaga Kerja Tidak Langsung), tenaga kerja di kantor dan juga supervisor digaji secara bulanan.

2. Karyawan Kontrak (Tenaga Kerja Langsung), sebagian besar tenaga kerja langsung yang dibayar untuk masa tertentu yang besarnya sesuai dengan kesepakatan antara perusahaan dengan karyawan, sebagian besar pada bagian


(6)

produksi dan sebagian lagi pada bagian pergudangan, yang mana penggajiannya sesuai dengan kontrak yang berlaku.

Penetapan upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian dan prestasi kerja dari karyawan itu sendiri. Pajak atas upah menjadi tanggung jawab karyawan tersebut.Jenis upah yang diberikan oleh perusahaan terdiri dari : 1. Upah Pokok.

a. Tenaga kerja borongan diberikan setiap 2 minggu sekali.

b. Tenaga kerja bulanan, pembayaran dilakukan pada setiap akhir bulan. 2. Upah Lembur.

Karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan yang dihitung berdasarkan tarif lembur, yaitu

a. Untuk hari biasa

Upah lembur dihitung untuk satu jam pertama adalah 1½ x upah per jam. Upah lembur dihitung untuk dua jam berikutnya adalah 2 x upah per jam. Upah per jam adalah 1/173 x upah per bulan.

b. Untuk hari besar atau hari libur

Upah lembur untuk karyawan yang bekerja pada hari besar atau libur (Minggu) dihitung 2 x upah per hari kerja biasa.

2.5 Proses Produksi

PT. Karya Murni Perkasa adalah salah satu pabrik pengolahan aspal

(hotmix).Kemudian aspal yang dihasilkan langsung dibawa ke tempat yang akan


(7)

I-28

2.5.1 Standard Mutu Bahan/Produk

Adapun standard mutu produk aspal yang dihasilkan oleh PT. Karya Murni Perkasa adalah sebagai berikut :

1. Kadar tanah atau kadar lumpurnya maksimal 1%. 2. Aspal hotmix tidak berwarna coklat gelap.

3. Aspal hotmix memiliki daya serap air sebesar 30%.

2.5.2 Bahan yang Digunakan

Bahan baku yang digunakan dalam produksi aspalhotmix pada PT. Karya Murni Perkasa adalah:

1. Pasir

Pasir ini diperoleh dari sungai. Pasir untuk aspal adalah merupakan pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batu-batuan. Pasir berfungsi sebagai media perekatan batu.

2. Batu (agregat kasar)

Batu berfungsi sebagai penguat lapisan aspal. Batu yang digunakan terdiri atas dua ukuran, yaitu:

a. Batu ½ inci (medium agregat) b. Batu ¾ inci (crush agregat)


(8)

3. Abu batu

Abu batu berfungsi sebagai media perekatan batu.diperoleh dari batu yang telah dihaluskan. Komposisi bahan baku untuk campuran pasir, batu dan abu batu atau disebut agregat dapat dilihat pada table 2.3.

Tabel 2.3 Komposisi Bahan Baku Agregat

Komposisi Bahan Jumlah (%) Batu ¾ (crush aggregate) 20 Batu ½ (medium aggregate) 33

Abu batu 35

Pasir 12

Sumber : PT. Karya Murni Perkasa 4. Ter (aspal cair)

Pada pembuatan aspal, ter digunakan untuk merekatkan campuran abu batu dan pasir.

2.5.3 Uraian Proses

Secara garis besarnya proses pengolahan aspal terdiri dari rangkaian proses sebagai berikut :

1. Proses Pencampuran Bahan Baku

Proses pencampuran merupakan tahap pertama yang dilakukan dalam proses produksi aspal. Pada proses ini, bahan baku yang terdiri dari batu ½ , batu


(9)

I-30

¾ , abu batu dan pasir dibawa dengan menggunakan kereta sorong ke cold bin.

Cold bin berfungsi sebagai tempat penakaran jumlah masing-masing agregat yang

akan digunakan pada proses produksi. Masing-masing operator memeriksa komposisi dari bahan baku tersebut. Kemudian bahan baku dialirkan dengan menggunakan conveyor ke rotary dryer.

2. Proses Pembakaran Bahan Baku

Pada proses ini, bahan baku yang telah dicampur di rotary dryer akan dialirkan dengan menggunakan conveyor ke mesin hopper. Pada mesin hopper agregat akan dibakar pada suhu 1400C selama 10 menit. Selanjutnyaagregat yang telah dibakar diperiksa dan ditampung didalam mesin measuring tray dengan kapasitas 375 kg.

3. Proses Pencampuran Aspal Cair

Pada proses ini, bahan baku yang telah dibakar di hopper dialirkan ke dalam tempat pencampuran atau mixer. Di dalam mixer ini, agregat akan dicampurkan dengan sejumlah aspal cair atau ter. Selama menunggu proses pencampuran, aspal cair disimpan di dalam tangki khusus yang dipanaskan pada suhu 150oC untuk menjaga agar aspal cair tetap dalam keadaan cair. Campuran dari agregat dan aspal cair inilah yang disebut dengan hotmix. Hotmix ini akan langsung dikeluarkan ke truk untuk dibawa ke lokasi kerja atau ketempat proyek.

2.6 Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan untuk mendukung proses produksi pada PT. Karya Murni Perkasa sebagai berikut:


(10)

a. Mesin yang digunakan

1. Nama mesin: Mesin SprayScrubber

Fungsi : tempat penampungan limbah dari proses pembakaran. Kapasitas : 2000–4500 mold per unit

Daya : 0.4KW

Merk : Hitachi Zosen Putaran : 1.500 rpm Jumlah : 1 unit

2. Nama mesin: Mesin Rotary Dryer

Fungsi : tempat penampungan bahan baku yang telah dicampur Kapasitas : 1 ton per pengolahan

Merek : Bosch 06 F

Ukuran : 1000 x 800 x 1050 mm Buatan : Jerman

Jumlah : 1 unit

3. Nama mesin : Mesin Mixer

Fungsi : Untuk mencampur agregat dan aspal cair. Merek : Bosch 06 F


(11)

I-32

Power : 2 HP, 220 V, 50 Hz

Buatan : Jerman Jumlah : 2 unit

Kapasitas : 1 ton per pengolahan Putaran : 40 putaran per menit

4. Nama mesin : Hopper

Fungsi : memasak campuran agregat yang berasal dari rotary dryer.

Model : LF 21 c/w

Daya : 10 HP

Jumlah : 1 unit

5. Nama mesin : Mesin Heater

Fungsi : Memanaskan tanki aspal cair agar tetap pada suhu 150oC. Model : TF 155R

Merek : Yanmar

Jumlah : 1 unit

b. Peralatan yang digunakan yaitu:

1. Timbangan elektro (digital)–Jembatan Timbang Kapasitas : 40 ton


(12)

Fungsi : Sebagai alat untuk menimbang bahan baku pada saat penerimaan bahan baku

2. Asphalt tank

Kapasitas : 35 ton

Fungsi : Sebagai alat penyimpanan aspal cair (ter).

3. Rap bin convenyor

Kapasitas : 5 ton

Fungsi : Sebagai alat untuk menghubungkan bahan baku ke tempat produksi atau pencampuran menjadi satu secara otomatis.

4. Cold Bin

Kapasitas: 1 ton


(1)

2.5.1 Standard Mutu Bahan/Produk

Adapun standard mutu produk aspal yang dihasilkan oleh PT. Karya Murni Perkasa adalah sebagai berikut :

1. Kadar tanah atau kadar lumpurnya maksimal 1%. 2. Aspal hotmix tidak berwarna coklat gelap.

3. Aspal hotmix memiliki daya serap air sebesar 30%.

2.5.2 Bahan yang Digunakan

Bahan baku yang digunakan dalam produksi aspalhotmix pada PT. Karya Murni Perkasa adalah:

1. Pasir

Pasir ini diperoleh dari sungai. Pasir untuk aspal adalah merupakan pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batu-batuan. Pasir berfungsi sebagai media perekatan batu.

2. Batu (agregat kasar)

Batu berfungsi sebagai penguat lapisan aspal. Batu yang digunakan terdiri atas dua ukuran, yaitu:

a. Batu ½ inci (medium agregat) b. Batu ¾ inci (crush agregat)


(2)

3. Abu batu

Abu batu berfungsi sebagai media perekatan batu.diperoleh dari batu yang telah dihaluskan. Komposisi bahan baku untuk campuran pasir, batu dan abu batu atau disebut agregat dapat dilihat pada table 2.3.

Tabel 2.3 Komposisi Bahan Baku Agregat Komposisi Bahan Jumlah (%) Batu ¾ (crush aggregate) 20 Batu ½ (medium aggregate) 33

Abu batu 35

Pasir 12

Sumber : PT. Karya Murni Perkasa 4. Ter (aspal cair)

Pada pembuatan aspal, ter digunakan untuk merekatkan campuran abu batu dan pasir.

2.5.3 Uraian Proses

Secara garis besarnya proses pengolahan aspal terdiri dari rangkaian proses sebagai berikut :

1. Proses Pencampuran Bahan Baku

Proses pencampuran merupakan tahap pertama yang dilakukan dalam proses produksi aspal. Pada proses ini, bahan baku yang terdiri dari batu ½ , batu


(3)

akan digunakan pada proses produksi. Masing-masing operator memeriksa komposisi dari bahan baku tersebut. Kemudian bahan baku dialirkan dengan menggunakan conveyor ke rotary dryer.

2. Proses Pembakaran Bahan Baku

Pada proses ini, bahan baku yang telah dicampur di rotary dryer akan dialirkan dengan menggunakan conveyor ke mesin hopper. Pada mesin hopper

agregat akan dibakar pada suhu 1400C selama 10 menit. Selanjutnyaagregat yang telah dibakar diperiksa dan ditampung didalam mesin measuring tray dengan kapasitas 375 kg.

3. Proses Pencampuran Aspal Cair

Pada proses ini, bahan baku yang telah dibakar di hopper dialirkan ke dalam tempat pencampuran atau mixer. Di dalam mixer ini, agregat akan dicampurkan dengan sejumlah aspal cair atau ter. Selama menunggu proses pencampuran, aspal cair disimpan di dalam tangki khusus yang dipanaskan pada suhu 150oC untuk menjaga agar aspal cair tetap dalam keadaan cair. Campuran dari agregat dan aspal cair inilah yang disebut dengan hotmix. Hotmix ini akan langsung dikeluarkan ke truk untuk dibawa ke lokasi kerja atau ketempat proyek.

2.6 Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan yang digunakan untuk mendukung proses produksi pada PT. Karya Murni Perkasa sebagai berikut:


(4)

a. Mesin yang digunakan

1. Nama mesin: Mesin SprayScrubber

Fungsi : tempat penampungan limbah dari proses pembakaran. Kapasitas : 2000–4500 mold per unit

Daya : 0.4KW

Merk : Hitachi Zosen Putaran : 1.500 rpm Jumlah : 1 unit

2. Nama mesin: Mesin Rotary Dryer

Fungsi : tempat penampungan bahan baku yang telah dicampur Kapasitas : 1 ton per pengolahan

Merek : Bosch 06 F

Ukuran : 1000 x 800 x 1050 mm Buatan : Jerman

Jumlah : 1 unit

3. Nama mesin : Mesin Mixer

Fungsi : Untuk mencampur agregat dan aspal cair. Merek : Bosch 06 F


(5)

Jumlah : 2 unit

Kapasitas : 1 ton per pengolahan Putaran : 40 putaran per menit

4. Nama mesin : Hopper

Fungsi : memasak campuran agregat yang berasal dari rotary dryer.

Model : LF 21 c/w

Daya : 10 HP

Jumlah : 1 unit

5. Nama mesin : Mesin Heater

Fungsi : Memanaskan tanki aspal cair agar tetap pada suhu 150oC. Model : TF 155R

Merek : Yanmar

Jumlah : 1 unit

b. Peralatan yang digunakan yaitu:

1. Timbangan elektro (digital)–Jembatan Timbang Kapasitas : 40 ton


(6)

Fungsi : Sebagai alat untuk menimbang bahan baku pada saat penerimaan bahan baku

2. Asphalt tank

Kapasitas : 35 ton

Fungsi : Sebagai alat penyimpanan aspal cair (ter).

3. Rap bin convenyor

Kapasitas : 5 ton

Fungsi : Sebagai alat untuk menghubungkan bahan baku ke tempat produksi atau pencampuran menjadi satu secara otomatis.

4. Cold Bin

Kapasitas: 1 ton