Pendidikanku untuk Kontribusi bagi Indon
Diah Rulianti
155020101111080
Ilmu Ekonomi / Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Universitas Brawijaya
Essay : Kontribusiku bagi Indonesia dan FEB UB
Pendidikanku untuk Kontribusi bagi Indonesia dan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya
Dilahirkan dan dibesarkan didalam keluarga sederhana yang bahkan
kedua orangtuanya tidak lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP).Seorang ayah
yang bekerja sebagai petani dan seorang ibu yang bekerja di Kota Surabaya
sebagai buruh pabrik.Namun Saya bangga dengan keadaan orang tua Saya.
Mungkin akan timbul pertanyaan, “Apa yang masih bisa dibanggakan dari
kehidupan ekonomi yang jauh dari karakteristik kesejahteraan ini?”. Pertanyaan
itu terjawab dengan sebuah kata ajaib,yaitu “didikan”.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan didikan sebagai hasil
mendidik. Jika Saya tambahkan, didikan adalah sebuah hasil yang dihasilkan dari
proses pendidikan, yang didapatkan seseorang secara langsung maupun tidak
langsung
sejak
masih
kanak
kanak
hingga
dewasa,
sehingga
proses
tersebutmembawa pengaruh yang signifikan di kehidupannya kelak.
Pemahaman Saya diatas, bukanlah pemahaman yang tanpa dasar. Saya
telah menamatkan Sekolah Dasar (SD) di desa kecilSaya, yaitu Bangsri.
Kemudian menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) Saya di Purwantoro hingga sekarang melanjutkan ke
perguruan tinggi di kota Malang ini.
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu jenjang pendidikan
yang sangat berkesan bagi Saya. Dalam jenjang tersebut siswa diharuskan
memilih jalur pembelajaran yang lebih terfokus yaitu, Ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan dalam sekolah Saya sudah banyak
doktrin-doktrin yang menganggap bahwa siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah sekumpulan siswa yang tidak memiliki niat sekolah dan hanya
menghabiskan waktu untuk main-main. Pasalnya siswa-siswa jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam selalu aktif dalam organisasi dan memenangkan banyak
perlombaan, hal ini bertolak belakang dengan siswa jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial di sekolah Saya. Namun, Saya memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
saat itu. Hal ini bukan karena asal memilih. Selain Saya menyukai mata pelajaran
di jurusan ini, Saya juga ingin membuktikan pada siswa-siswa lain bahwa bukan
salah jurusan yang membuat siswa menjadi jelek, namun salah siswa yang
membuat jurusan menjadi jelek. Saya mulai aktif di beberapa kegiatan
ekstrakulikuler dan mengikuti seleksi perlombaan. Selama dua tahun Saya belajar
di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Saya berhasil memenangkan juara tiga OSN
Geografi di tingkat kabupaten ditahun kedua. Dan menjadi tiga siswa lulusan
terbaikdi tahun kelulusan. Saya merasa bangga bisa berdiri di depan panggung,
menerima piala penghargaan dan melihat senyum kedua orangtua Saya dari atas
panggung. Membuat usaha kedua orangtua Saya tidak sia-sia dengan senyum
bangga mereka terhadap Saya.Rasa bangga Saya di bangku Sekolah Menengah
Atas membuat Saya lebih bersemangat menempuh pendidikan di tingkat
perguruan tinggi Universitas Brawijaya. Hal inilah yang Saya maksud dengan
proses didikan yang terjadi secara tidak langsung dan Saya dapatkan dari
pengalaman. Dimana Saya merasa bahagia dan termotivasi untuk melangkah maju
dan berprestasi demi kesejahteraan kehidupan dimasa depan melalui pendidikan.
Awalnya, Saya berfikir keras mengenai kontribusi apa yang telah,
sedang dan akan Saya lakukan. Bisa dibayangkan,apa yang mampu dilakukan
seorang anak petani dan buruh pabrik untuk Indonesia dan fakultasnya?. Namun
Saya adalah MahasiswaIndonesia yang telah dididik, ingin terus dididik dan ingin
mendidik masa depan.Secara tidak langsung Saya telah, sedang dan akan
berkontribusi bagi Indonesia dan Fakultas Saya.
Kontribusi yang dipahamikhalayakumum selama ini hanya secara
teoritis, yaitu kontribusi yang berarti sumbangsih atau peran yang kebanyakan
digambarkan dengan material atau uang. Kontribusi secara umum dapat tercermin
dari kalimat ini “dalam melakukan pembangunan, masyarakat harus turut
melakukan kontribusi”. Kontribusi di sini, diartikan sebagai proses turut serta
masyarakat baik dalam bentuk fisik, fikiran maupun material terhadap suatu
program yang dilakukan oleh pihak tertentu. Bentuk kontribusi yang bisa kita
lakukan harus sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing orang
tersebut. Sebagai seorang Mahasiswa Indonesia sudah sepantasnya jika Saya
melakukan kontribusi untuk Indonesia dan Fakultas.
Kontrubusi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seorang
mahasiswa Indonesia. Pasalnya, menurut Sayamahasiswa adalah pemuda
berpendidikan yang meneriakkan suara masyarakat. Sehingga, jika mahasiswa
tidak melakukan sebuah aksi sama halnya dengan mematikan Indonesia.
Kelulusan Saya di sekolah dasar dan sekolah menengah, merupakan kontribusi
nyata yang Saya berikan di bidang pendidikan. Secara tidak langsung, Saya telah
berpartisipasi dalam peningkatan angka buta huruf di Indonesia.Sayatermotivasi
untuk melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi, saat melihat kenyataan
bahwa pada tahun 2010 BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia
sekitar 13,33% dari total penduduk Indonesia. Angkaini didorong oleh banyak
faktor, diantaranya, rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia. Saya berharap
dengan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Di tingkat perguruan tinggi pula, Saya ingin menjadi cerminan pemuda
berpendidikan dalam memberikan kontribusi yang nyata. Mengikuti seleksi
perlombaan di beberapa bidang danmenularkan semangat pemuda Indonesia
dengan aktif dalam organisasi-organisasi kampus. Meningkatkan skill di bidang
yang Saya gemari, sehingga bisa menjadi suri tauladan yang baik untuk
mahasiswa-mahasiswa
lainnya.Sampai
saat
ini,
Saya
masih
mengasah
kemampuan kepemimpinan Saya di Unit Kegiatan Mahasiswa yang Saya ikuti.
Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang menjadi program kerja Unit Kegiatan
Mahasiswa tersebut, Saya berharap dapat memberikan kontribusi bagi mahasiswa
lain dan masyarakat umum yang menjadi target sasaran program kerja di
usung.Dengan begitu, akan menimbulkan dampak yang signifikan di dalam
perkembangan Indonesia.
Selama satu tahun masa perkuliahan ini, banyak pengalaman yang telah
Saya peroleh. Salah satunya adalahmenjadi finalis PKM MABA 2015,yang
merupakan kebanggan tersendiri bagi Saya. Pasalnya Saya telah terpilihdiantara
mahasiswa-mahasiswa
lain
di
Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
untuk
mewakilifakultas di tingkat universitas. Dari pengalaman Saya tersebut,
Sayamenyadari bahwa minat para mahasiswa di bidang penulisan sangat kurang.
Hal ini, mendorong Saya untuk mengikuti salah satu jenis Unit Kegiatan
Mahasiswa di bidang kepenulisan, dengan harapan bisa mengajak teman-teman
yang lain ikut serta mengasah kemampuan menulisnya. Selain itu, mengikuti
himpunan mahasiswa jurusan juga membuat Saya lebih mengenal satu sama lain
dengan teman-teman seperjuangan di jurusan. Dengan mengikuti himpunan
mahasiswa jurusan Saya berharap dapat merekatkan rasa persaudaraan diantara
mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya.
Dengan semakin banyakkontribusi yang dilakukan secara nyata, baik
dari segi fisik, fikiran maupun material. Saya yakin, Indonesia bisa menjadi lebih
sejahtera di masa depan. Pemuda Indonesia adalah pembawa kunci kesejahteraan
di masa depan. Kunci yang mereka bawa adalah “pendidikan”. Dimulai dengan
aksi aktif para mahasiswa, terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya. Dengan mengikuti dan menyokong kegiatan perkuliahan yang telah
disediakan oleh fakultas. Sayayakin mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dapat menjadi cikal bakal pemuda yang mengubah masa depan, yaitu menjadi
agent of change.
155020101111080
Ilmu Ekonomi / Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Universitas Brawijaya
Essay : Kontribusiku bagi Indonesia dan FEB UB
Pendidikanku untuk Kontribusi bagi Indonesia dan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya
Dilahirkan dan dibesarkan didalam keluarga sederhana yang bahkan
kedua orangtuanya tidak lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP).Seorang ayah
yang bekerja sebagai petani dan seorang ibu yang bekerja di Kota Surabaya
sebagai buruh pabrik.Namun Saya bangga dengan keadaan orang tua Saya.
Mungkin akan timbul pertanyaan, “Apa yang masih bisa dibanggakan dari
kehidupan ekonomi yang jauh dari karakteristik kesejahteraan ini?”. Pertanyaan
itu terjawab dengan sebuah kata ajaib,yaitu “didikan”.
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan didikan sebagai hasil
mendidik. Jika Saya tambahkan, didikan adalah sebuah hasil yang dihasilkan dari
proses pendidikan, yang didapatkan seseorang secara langsung maupun tidak
langsung
sejak
masih
kanak
kanak
hingga
dewasa,
sehingga
proses
tersebutmembawa pengaruh yang signifikan di kehidupannya kelak.
Pemahaman Saya diatas, bukanlah pemahaman yang tanpa dasar. Saya
telah menamatkan Sekolah Dasar (SD) di desa kecilSaya, yaitu Bangsri.
Kemudian menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) Saya di Purwantoro hingga sekarang melanjutkan ke
perguruan tinggi di kota Malang ini.
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu jenjang pendidikan
yang sangat berkesan bagi Saya. Dalam jenjang tersebut siswa diharuskan
memilih jalur pembelajaran yang lebih terfokus yaitu, Ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu Pengetahuan Sosial. Sedangkan dalam sekolah Saya sudah banyak
doktrin-doktrin yang menganggap bahwa siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah sekumpulan siswa yang tidak memiliki niat sekolah dan hanya
menghabiskan waktu untuk main-main. Pasalnya siswa-siswa jurusan Ilmu
Pengetahuan Alam selalu aktif dalam organisasi dan memenangkan banyak
perlombaan, hal ini bertolak belakang dengan siswa jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial di sekolah Saya. Namun, Saya memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
saat itu. Hal ini bukan karena asal memilih. Selain Saya menyukai mata pelajaran
di jurusan ini, Saya juga ingin membuktikan pada siswa-siswa lain bahwa bukan
salah jurusan yang membuat siswa menjadi jelek, namun salah siswa yang
membuat jurusan menjadi jelek. Saya mulai aktif di beberapa kegiatan
ekstrakulikuler dan mengikuti seleksi perlombaan. Selama dua tahun Saya belajar
di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Saya berhasil memenangkan juara tiga OSN
Geografi di tingkat kabupaten ditahun kedua. Dan menjadi tiga siswa lulusan
terbaikdi tahun kelulusan. Saya merasa bangga bisa berdiri di depan panggung,
menerima piala penghargaan dan melihat senyum kedua orangtua Saya dari atas
panggung. Membuat usaha kedua orangtua Saya tidak sia-sia dengan senyum
bangga mereka terhadap Saya.Rasa bangga Saya di bangku Sekolah Menengah
Atas membuat Saya lebih bersemangat menempuh pendidikan di tingkat
perguruan tinggi Universitas Brawijaya. Hal inilah yang Saya maksud dengan
proses didikan yang terjadi secara tidak langsung dan Saya dapatkan dari
pengalaman. Dimana Saya merasa bahagia dan termotivasi untuk melangkah maju
dan berprestasi demi kesejahteraan kehidupan dimasa depan melalui pendidikan.
Awalnya, Saya berfikir keras mengenai kontribusi apa yang telah,
sedang dan akan Saya lakukan. Bisa dibayangkan,apa yang mampu dilakukan
seorang anak petani dan buruh pabrik untuk Indonesia dan fakultasnya?. Namun
Saya adalah MahasiswaIndonesia yang telah dididik, ingin terus dididik dan ingin
mendidik masa depan.Secara tidak langsung Saya telah, sedang dan akan
berkontribusi bagi Indonesia dan Fakultas Saya.
Kontribusi yang dipahamikhalayakumum selama ini hanya secara
teoritis, yaitu kontribusi yang berarti sumbangsih atau peran yang kebanyakan
digambarkan dengan material atau uang. Kontribusi secara umum dapat tercermin
dari kalimat ini “dalam melakukan pembangunan, masyarakat harus turut
melakukan kontribusi”. Kontribusi di sini, diartikan sebagai proses turut serta
masyarakat baik dalam bentuk fisik, fikiran maupun material terhadap suatu
program yang dilakukan oleh pihak tertentu. Bentuk kontribusi yang bisa kita
lakukan harus sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing orang
tersebut. Sebagai seorang Mahasiswa Indonesia sudah sepantasnya jika Saya
melakukan kontribusi untuk Indonesia dan Fakultas.
Kontrubusi merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seorang
mahasiswa Indonesia. Pasalnya, menurut Sayamahasiswa adalah pemuda
berpendidikan yang meneriakkan suara masyarakat. Sehingga, jika mahasiswa
tidak melakukan sebuah aksi sama halnya dengan mematikan Indonesia.
Kelulusan Saya di sekolah dasar dan sekolah menengah, merupakan kontribusi
nyata yang Saya berikan di bidang pendidikan. Secara tidak langsung, Saya telah
berpartisipasi dalam peningkatan angka buta huruf di Indonesia.Sayatermotivasi
untuk melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi, saat melihat kenyataan
bahwa pada tahun 2010 BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia
sekitar 13,33% dari total penduduk Indonesia. Angkaini didorong oleh banyak
faktor, diantaranya, rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia. Saya berharap
dengan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Di tingkat perguruan tinggi pula, Saya ingin menjadi cerminan pemuda
berpendidikan dalam memberikan kontribusi yang nyata. Mengikuti seleksi
perlombaan di beberapa bidang danmenularkan semangat pemuda Indonesia
dengan aktif dalam organisasi-organisasi kampus. Meningkatkan skill di bidang
yang Saya gemari, sehingga bisa menjadi suri tauladan yang baik untuk
mahasiswa-mahasiswa
lainnya.Sampai
saat
ini,
Saya
masih
mengasah
kemampuan kepemimpinan Saya di Unit Kegiatan Mahasiswa yang Saya ikuti.
Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang menjadi program kerja Unit Kegiatan
Mahasiswa tersebut, Saya berharap dapat memberikan kontribusi bagi mahasiswa
lain dan masyarakat umum yang menjadi target sasaran program kerja di
usung.Dengan begitu, akan menimbulkan dampak yang signifikan di dalam
perkembangan Indonesia.
Selama satu tahun masa perkuliahan ini, banyak pengalaman yang telah
Saya peroleh. Salah satunya adalahmenjadi finalis PKM MABA 2015,yang
merupakan kebanggan tersendiri bagi Saya. Pasalnya Saya telah terpilihdiantara
mahasiswa-mahasiswa
lain
di
Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
untuk
mewakilifakultas di tingkat universitas. Dari pengalaman Saya tersebut,
Sayamenyadari bahwa minat para mahasiswa di bidang penulisan sangat kurang.
Hal ini, mendorong Saya untuk mengikuti salah satu jenis Unit Kegiatan
Mahasiswa di bidang kepenulisan, dengan harapan bisa mengajak teman-teman
yang lain ikut serta mengasah kemampuan menulisnya. Selain itu, mengikuti
himpunan mahasiswa jurusan juga membuat Saya lebih mengenal satu sama lain
dengan teman-teman seperjuangan di jurusan. Dengan mengikuti himpunan
mahasiswa jurusan Saya berharap dapat merekatkan rasa persaudaraan diantara
mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya.
Dengan semakin banyakkontribusi yang dilakukan secara nyata, baik
dari segi fisik, fikiran maupun material. Saya yakin, Indonesia bisa menjadi lebih
sejahtera di masa depan. Pemuda Indonesia adalah pembawa kunci kesejahteraan
di masa depan. Kunci yang mereka bawa adalah “pendidikan”. Dimulai dengan
aksi aktif para mahasiswa, terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya. Dengan mengikuti dan menyokong kegiatan perkuliahan yang telah
disediakan oleh fakultas. Sayayakin mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
dapat menjadi cikal bakal pemuda yang mengubah masa depan, yaitu menjadi
agent of change.