Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut | Kombuayo | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3965 12652 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran
IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan
Bangkurung Kabupaten Banggai Laut
Sarmina Kombuayo, Antonius Palimbong, dan Jamaludin
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai
Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung.
penelitian ini dalam Observasi. Hasil pengolahan data observasi Guru pengamatan I
diperoleh presentase nilai rata-rata (NR) pertemuan I adalah 65,38% dan hasil
pengolahan data siswa pengamatan I diperoleh presentase nilai rata-rata (NR) pada
pertemuan I adalah 61,53%. Hasil pengolahan observasi guru pengamatan II
dipresentase nilai rata-rata (NR) adalah pada pertemuan ke I adalah adalah 96,15%
yang dikategorikan baik, Hasil pengolahan observasi siswa pengamatan II
dipresentase nilai rata-rata (NR) adalah pada pertemuan ke I adalah 92,30% yang
dikategorikan baik. Dari hasil tindakan pada pengamatan I terdapat 14 orang siswa
dari 25 jumlah siswa yang tidak tuntas belajar dan ketuntasan siswa baru mencapai

44%. Berdasarkan indikator kinerja, penelitian pada pengamatan I belum mencapai
ketuntasan belajar yang telah ditentukan sehingga perlu ditindak lanjuti ke
pengamatan II. pada pengamatan II terdapat peningkatan nilai ketuntasan siswa
siswa. Sehingga pada akhir pertemuan II presentase ketuntasan siswa telah mencapai
100%. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Lingkungan
Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone
Kecamatan Bangkurung dapat meningkatkan hasil belajar.
Kata Kunci: Pemanfaatan, Lingkungan Sekitar, Sumber Pembelajaran IPS
I.

PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam

mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang
terjadi. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian dari pemerintah,
masyarakat dan pengelola pendidikan. Mempelajari dari lingkungan sekitar sangatlah
diperlukan dalam pembelajaran IPS. Karena keharmonisan dengan lingkungan perlu
dipupuk dan dipelihara sebagai pengetahuan. Berkomunikasi dan berinteraksi positif
dengan lingkungan perlu dilakukan sedini mungkin dan terhadap anak didik,


172

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
komunikasi itu menjadi sangat berarti karena mereka pewaris masa depan. Dalam
penerapan prinsip-prinsip pembelajaran, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
guru dapat mengusahakannya melalui berbagai sumber belajar pembelajaran. Salah
satu sumber belajar pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru kepada peserta
didik yaitu sumber belajar lingkungan sekitar. Ada dua aspek penting dalam
pembelajaran, yang pertama aspek hasil belajar, yaitu perubahan tingkah laku pada
diri peserta didik. Yang kedua aspek proses belajar, yaitu sejumlah pengalaman
intelektual, emosional dan keterampilan fisik pada diri siswa. Mata pelajaran IPS
sikap dan nilai perlu ditumbuh kembangkan dalam diri siswa tersurat dan tersirat
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Kondisi nyata yang ditemukan di lapangan terhadap siswa kelas III di SDN
Bone-Bone Kecamatan Bangkurung adalah hasil belajar IPS yang cenderung rendah.
Hasil ujian akhir sekolah (UAS) semester genap di kelas III nilai rata-rata siswa pada
mata pelajaran IPS adalah 62 (Sumber: Data arsip guru UAS semester genap tahun
pelajaran 2013/2014), belum mencapai kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65,
nilai KKM tersebut adalah hasil kesepakatan dewan guru untuk mata pelajaran IPS,

Adapun alasan saya sebagai peneliti/guru memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber pembelajaran IPS, sebagai mana yang telah dikemukakan oleh
Musfiqon, HM. (2012: 60) bahwa keuntungan memanfaatkan lingkungan sebagai
media dan sumber belajar adalah sebagai berikut: (1) Menghemat biaya karena
memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan, (2) Praktis dan mudah
dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus, (3) Memberikan pengalaman yang riil
kepada siswa agar pelajaran menjadi lebih konkrit dan tidak verbalistik, (4) Karena
benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa maka benda-benda tersebut akan
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, (5) Lebih komunikatif sebab benda
dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya dicerna oleh siswa
dibandingkan dengan media yang dikemas (desain).

173

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini bermaksud untuk
memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas
III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung.


II.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan
(Observation).
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah
siswa 25 orang yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa
perempuan.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 September sampai 22 November
tahun 2014.
Subjek Penelitian
Populasi merupakan sekumpulan dari individu sejenis yang menempati suatu
ruang dan waktu tertentu. Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,
2002). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III yang
terdiri atas 25 siswa.

Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, ada beberapa faktor yang akan diselidiki. Faktor-faktor
tersebut adalah:
1) Lingkungan Sekitar: melihat aktivitas siswa kelas III di SDN Bone-Bone
selama pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
2) Sumber

Pembelajaran:

Mengamati

pelaksanaan

pembelajaran

dengan

memanfaatkan lingkungan sekitar.
Jenis Data
174


Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :
1) Data kualitatif yaitu data hasil observasi aktivitas guru dan siswa.
2) Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa
Sumber Data
1) Guru, data yang diperoleh dari hasil observasi saat pembelajaran berlangsung.
2) Siswa, data yang diperoleh dari hasil penilaian kognitif,

efektif psikomotor

melalui tes.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun prosedur pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
1) Tes, untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran IPS siswa, yang diberikan
disetiap tindakan (siklus).
2) Observasi, dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan
observasi baik pada guru / peneliti dan kepada subyek penelitian dilakukan
dengan cara mengisi format observasi yang telah disiapkan oleh peneliti

3) Wawancara, dilakukan setelah evaluasi pengamatan untuk mengetahui kesulitankesulitan yang dialami oleh siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran.
Instrumen Penelitian
a. Soal Tes
Untuk memperoleh data yang diperlukan pada penelitian ini peneliti
menggunakan instrumen tes pilihan ganda beralasan sebanyak 20 nomor yang telah
divalidasi.
b. Pedoman Wawancara
Tujuan wawancara untuk menelusuri kemampuan dan kesalahan siswa secara
mendalam dalam menganalisis persoalan yang berkaitan dengan materi yang ada.
c. Lembar Observasi
Tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Teknik Analisisa Data

175

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Ada 2 (dua) jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kuantitatif
yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa dan dari hasil observasi aktivitas siswa dan

hasil observasi guru/peneliti menggunakan analisis persentase skor, dengan rumus:
Persentase Nilai Rata-rata =

Jumlah skor
x 100%
Skor maksimal

Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan (Riyanto, 2001) yaitu:

III.

75%

< NR  100%

: Sangat baik

50%

< NR  75%


: Baik

25%

< NR  50%

: Cukup

0%

< NR  25%

: Kurang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Hasil Dari penelitian tentang Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai
Sumber Pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar Siswa Kelas III SDN

Bone-Bone Kecamatan Bangkurung disajikan sebagai berikut:
Hasil Tindakan Pengamatan I
Pelaksanaan pengamatan I dilakukan dengan 2 kali pertemuan dan 1 kali
pelaksanaan tes hasil belajar dengan memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai
Sumber Pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPS.
Hasil Observasi Kegiatan Guru
Hasil observasi guru pada pengamatan I pertemuan I diperoleh skor 34 dari
skor maksimal 52. Hasil pengolahan data diperoleh presentase nilai rata-rata (NR)
pertemuan I adalah 65,38%. Hal ini menunjukan bahwa hasil observasi terhadap
guru pada pertemuan I dikategorikan baik.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Pada hasil observasi siswa yang dikhususkan untuk melihat sejauh mana
aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung, terdapat 13 aspek yang

176

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
diamati dalam pembelajaran, Hasil observasi pada pengamatan I pertemuan I di
peroleh hasil skor 32 dari skor maksimal 52. Sehingga dari hasil pengolahan data

diperoleh presentase nilai rata-rata (NR) pada pertemuan I adalah 61,53% yang dapat
dikategorikan kurang.
Hasil Evaluasi Pengamatan I
Setelah melaksanakan pada pengamatan I, maka kegiatan selanjutnya adalah
mengadakan tes formatif berupa tes uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor.
Hasil ketuntasan belajar siswa individual 11 orang dan sebanyak 14 orang yang
belum tuntas. Jika dipresentasikan hasil ketuntasan belajar siswa pada pengamatan I
untuk daya serap siswa adalah 68,8% dan ketuntasan adalah 44%. Hasil evaluasi
tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa belum maksimal karena masih
terdapat siswa yang belum tuntas secara individu.
Pengamatan II
Pelaksanaan Pengamatan
Pengamatan II merupakan perbaikan dari setiap kelemahan-kelemahan yang
terjadi pada pengamatan I.
Hasil Observasi Kegiatan Guru Pengamatan II
Hasil observasi yang diperoleh dari data pada pengamatan II, telah mengalami
peningkatan.

Baik pada aktivitas guru, siswa maupun

pada hasil evaluasi tes

formatif siswa. Dapat dilihat pada perolehan hasil observasi aktivitas guru pertemuan
I memperoleh skor 50 dari skor maksimal 52. Hasil pengolahan presentase nilai ratarata (NR) adalah pada pertemua ke I adalah 96,15% dikategorikan sangat baik.
Dengan demikian penelitian ini dilaksanakan dalam 2 pengamatan.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pengamatan II
Hasil observasi siswa yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar juga
mengalami peningkatan, hal ini karena adanya perbaikan pada setiap kelemahan pada
pengamatan I.
Hasil Evaluasi Pengamatan II

177

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Peningkatan hasil penilaian observasi guru dan siswa ini mempengaruhi hasil
evaluasi. Hasil evaluasi diperoleh dengan memberikan tes formatif berupa tes uraian
pada akhir tindakan pembelajaran dengan jumlah soal 5 nomor. Hasil tersebut
menunjukan ketuntasan secara keseluruhan dan jika dipresentasikan daya serap
klasikal 98,44% dan tuntas klasikal 100%.
Pembahasan
Hasil pelaksanaan pengamatan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS dengan memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber
Pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar dengan ketuntasan belajar dalam
2 pengamatan melalui kegiatan observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru
dalam proses belajar mengajar, serta evaluasi hasil belajar siswa diketahui adanya
peningkatan dari pengamatan I ke pengamatan II.
Hasil pelaksanaan

pengamatan I, pada aktivitas belajar siswa melalui

metode diskusi termasuk dalam kriteria kurang, namun ada beberapa aspek yang
masih perlu diperhatikan yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, kemampuan kelompok dalam mengajukan pertanyaan pada saat
diskusi, dan keterlibatan siswa untuk menarik kesimpulan pada saat akhir
pembelajaran masih tergolong cukup dan harus lebih ditingkatkan kembali untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan pada pengamatan ke II. Pada hasil pengamatan
aktivitas guru juga perlu diperhatikan pada saat memotivasi dan membimbing siswa
pada saat kegiatan tanya jawab, masih tergolong kurang dan harus ditingkatkan
kembali pada pengamatan II.
Kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran pada pengamatan I, yang
telah diuraikan di atas mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar siswa. Dari
hasil tes pada pengamatan I ada 14 orang siswa yang dinyatakan tidak tuntas. Hasil
pengamatan I yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka perlu diadakan
perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada pengamatan II. Oleh karena itu,
dilakukan pengamatan yang kemudian menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan
pengamatan II.
178

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pengamatan II secara keseluruhan
mengalami peningkatan yang sangat berarti dikarenakan pada pengamatan II guru
lebih meningkatkan kinerja, memperbaiki segala kekurangan pada pengamatan I,
seperti pada kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, guru
langsung memberikan banyak motivasi kepada siswa agar lebih siap untuk menerima
pelajaran yang akan didiskusikan, demikian juga kemampuan siswa dalam
mengajukan pertanyaan pada saat diskusi semakin meningkat karena termotivasi oleh
guru dengan cara menumbuhkan rasa percaya diri siswa agar memiliki keberanian
untuk bertanya, pada saat siswa menarik kesimpulan diakhir pembelajaran juga
semakin meningkat dikarenakan guru memberikan penjelasan dengan mudah dan
dapat dipahami oleh siswa diawal pelajaran. Pada aktivitas guru juga banyak
mengalami peningkatan, yaitu guru lebih banyak memberikan motivasi dan
membimbing siswa pada saat kegiatan belajar mengajar. Sehingga pada pengamatan
ini siswa semakin siap untuk mengikuti diskusi. Hal ini berpengaruh pada hasil
belajar yang dicapai siswa pada pengamatan ini, dimana daya serap klasikal mencapai
98,44% dan ketuntasan klasikal 100%. Hal ini menunjukan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa dari pengamatan I ke pengamatan II. Sehingga
membuktikan pemanfaatan lingkungan sekitar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pelajaran IPS di kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten
Banggai laut.
Berdasarkan hasil belajar siswa dalam dua pengamatan secara berurut dapat
dilihat bahwa ada beberapa orang siswa yang memperoleh nilai tes formatif tidak
stabil yaitu terkadang rendah dari pengamatan sebelumnya dan akan naik lagi
kepengamatan berikutnya, hal ini disebabkan oleh adanya siswa yang tidak hadir
karena sakit, siswa yang kurang aktif dalam proses belajar mengajar.

179

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
IV.

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa Pemanfaatan Lingkungan sekitar sebagai sumber pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di kelas III SDN Bone-Bone
Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut. Hasil pengolahan data observasi
Guru pengamatan I diperoleh presentase nilai rata-rata (NR) pertemuan I adalah
65,38% (baik) dan hasil pengolahan data siswa pengamatan I diperoleh presentase
nilai rata-rata (NR) pada pertemuan I adalah 61,53% (kurang). Hasil pengolahan
observasi guru pengamatan II dipresentase nilai rata-rata (NR) adalah pada pertemua
ke I adalah 96,15% dikategorikan sangat baik pula, Hasil pengolahan observasi siswa
pengamatan II dipresentase nilai rata-rata (NR) adalah pada pertemua ke I adalah
92,30% kemudian dibuktikan oleh adanya peningkatan tingkat ketuntasan belajar dari
pengamatan I

ke pengamatan II, dengan presentase daya serap siswa pada

pengamatan I 68,8% dan pengamatan II 99,44% dan presetase ketuntasan belajar
pengamatan I 44% dan pada pengamatan II 100%.
Saran
a. Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menetapkan
metode pembelajaran dan dapat memanfaatkan lingkungan sekitar guna
meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran IPS.

180

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9
ISSN 2354-614X
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Depdikbud, (1994). Metodik Khusus Pengajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Dasar.
Depdiknas, (2001). Penerapan Model Konstruktivisme Pada Pembelajaran IPS. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Edhy Nooryono , (2009). Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Dalam Rangka Meningkatkan
Minat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Sma 2 Bae Kudus. Skripsi. Kudus:
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hamalik, Oemar, (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Musfiqon, HM. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta.

Rasdawati. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Mengoptimalkan Pemanfaatan
Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Kelas IV di MAN Parigi
Kecamatan Sausu. Palu: Jurnal Kreatif Online Vol. 1 No. 4 ISSN 2354-614X
Rusmiati. (2011). Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPS
dalam meningkatkan minat belajar siswa. Skripsi PGSD Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Bandun.Bandung: tidak diterbitkan

181