Peramalan Jumlah Penduduk Kecamatan Binjai Barat di Kotamadya Binjai Tahun 2015-2017

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan
Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak
mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang
pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak
menggunakan statistik sebagai dasar analisis maupun perancangan (Hartono, Drs.
2004) maka dapat dikatakan bahwa statistik mempunyai pengaruh yang penting
dan besar terhadap kemajuan berbagai bidang ilmu pengetahuan. Statistik harus
dan penting dipelajari oleh para peneliti.
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi
dimasa yang akan datang. Ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang
diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan ada bermacammacam cara yaitu metode pemulusan eksponensial atau rata-rata bergerak, metode
box jenkins, dan metode regresi, semuanya dikenal dengan metode peramalan.
Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada
masa lalu.
Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh
metode yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan.
Jika informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan

yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan
Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Setiap orang
selalu dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang baik
adalah keputusan yang didasarkan pertimbangan apa yang akan terjadi pada
waktu keputusan itu dilaksanakan. Kurang tepat ramalan yang disusun atau yang
dibuat maka kurang baiklah keputusan yang diambil. Walaupun demikian perlu

5
Universitas Sumatera Utara

6

disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, di mana selalu ada unsur
kesalahan. Hal yang diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan
kesalahannya.
Sering terdapat waktu tenggang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa
atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang
(time lag) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Situasi

seperti ini peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan
terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Organisasi selalu menentukan saran dan tujuan, berusaha menduga faktorfaktor lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan akan menghasilkan
pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Peramalan merupakan bagian integral dari
kegiatan pengambilan keputusan manajemen yang diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan manajemen pada hal-hal yang belum pasti.
Ada 3 (tiga) peranan peramalan yang penting, yaitu:
1.

Penjadwalan sumber daya yang tersedia.

2.

Penyediaan sumber daya tambahan.

3.

Penentuan sumber daya yang diinginkan.
Terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan. Namun 3 (tiga)


kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka
pendek, menengah, dan panjang.

2.3 Jenis-jenis Peramalan
Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
jenis, yaitu:
1.

Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan
atauintuisi dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya
hasil ramalan tersebut.

2.

Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang
relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik dan metode dalam

Universitas Sumatera Utara

7


penganalisaan data tersebut.
Berdasarkan jangka waktu ramalan yang disusun maka peramalan dapat
dibedakan atas 2 (dua) jenis, yaitu:
1.

Peramalan Jangka Panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah
tahun atau 3 semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam
penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau daerah, corporate
planning, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.

2.

Peramalan Jangka Pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk
penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu
setengah tahun, atau 2 semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan
dalam penyusunan rencana kerja operasional, dan anggaran.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat


dibedakan atas 2 (dua) jenis, yaitu:
1. Peramalan Kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari
orang yang menyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan
atas hasil penyelidikan.
2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode
yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Metode yang berbeda akan
diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode yang
digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil
peramalan dengan kenyataan yang terjadi.
Peramalan kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan
metode kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga)
kondisi sebagai berikut:
a) Adanya informasi tentang masa lalu.
b) Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.

Universitas Sumatera Utara


8

c) Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan
berkelanjutan pada masa yang akan datang.
Dari uraian di atas dapatlah diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat
bergantung dari segi mana memandangnya. Baik tidaknya metode yang
digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan
kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan
kenyataan yang terjadi, maka semakin baik pula metode yang digunakan.
2.4 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara
umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut:

SR=


&




!" " # #$% #$
!" " #

!

∗(

di mana, k = konstanta.
Biasanya nilainya 100 (Ida Bagoes Mantra, 2004) besar kecilnya rasio
jenis kelamin di suatu daerah di pengaruhi oleh:
1. Sex Ratio AtBerth
Dibeberapa negara umumnya bekisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100 bagi
perempuan.
2. Pola Moralitas Antara Laki-laki dan Perempuan.
Jika kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan, maka
rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan.
Jika di suatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak

penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut lebih
banyak penduduk perempuan.

Universitas Sumatera Utara

9

2.5 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertumbuhan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan
persen. Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk, yaitu:
1. Pertumbuhan Geometri
=

(1 + ,)

2. Pertumbuhan Eksponensial
=

.


di mana:
= jumlah penduduk tahun t
= jumlah penduduk tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antara

dan

e = bilangan pokok dari system logaritma, besarnya 2,718282

Universitas Sumatera Utara