Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA BINJAI TAHUN 2013
TUGAS AKHIR EVAN AGUSTIAN TANJUNG
092407096
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA BINJAI TAHUN 2013
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
EVAN AGUSTIAN TANJUNG 092407096
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PERNYATAAN PENGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR


Halaman ii iii iv v vii viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Metodologi Penelitian 1.7 Sistematika Penulisan

1 2 3 3 3 4 5

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Demografi 2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk 2.3 Teori-teori Kependudukan 2.4 Metode Yang Digunakan 2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 2.4.2 Rasio Jenis kelamin

8 10 10 11 11 12

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 3.2 Tugas dan Fungsi Badan Statistik (BPS) 3.3 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS) 3.4 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS) 3.5 Tugas dan Wewenang Setian Bagian di Pusat Statistik

14 18 19 20 22

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengertian Analisa Data 4.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013 4.3 Data Yang Dibutuhkan 4.3.1 Persentase Perubahan Penduduk 4.3.2 Perkiraan Jumlah Penduduk

28 29 30 31 34

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem 5.2 Microsoft Excel 5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data dengan Microsoft Excel 2007


39 40
41

Universitas Sumatera Utara

5.3.1 Istilah-istilah Microsoft Excel 5.3.2 Jenis Data Dalam Microsoft Excel 5.3.3 Operasi File
5.3.3.1 Menyimpan Worksheet 5.3.3.2 Membuka Worksheet 5.3.4 Formula Dan Fungsi Statistik 5.3.4.1 Fungsi Statistik 5.3.5 Grafik Dalam Microsoft Excel 5.3.5.1 Membuat Grafik 5.3.5.2 Menata Grafik 5.4 Pengolahan Data menggunakan Excel 5.5 Pembuatan grafik
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

42 43 43 43 44 44 44 45 45 46 46 46
48 49
50

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel 4.2


Halaman

Jumlah Penduduk Jenis Menurut Jenis Kelamin Dari Tahun 2005-2010

30

Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki, Perempuan dan Jumlah Keseluruhan dari Laki-laki Dan Perempuan

33

Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk Kotamadya Binjai tahun 2011-2013

36

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2005-2010
Gambar 4.2 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk KotaMadya Binjai Tahun 2013


Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4

Tampilan Proses Pengaktifan Microsoft Excel Tampilan Worksheet (Lembar Kerja) Excel Tampilan Proses Pengisian Data Tampilan Proses Pembuatan Grafik

Halaman 31 35
41 42 46 47

Universitas Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh negara–negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh negara–negara maju karena menyangkut banyak segi seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Pengetahuan tentang penduduk dan masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia dewasa ini yang selalu berhubungan dengan kebutuhan – kebutuhan hidup yang selalu diperlukan semua umat manusia.
Penduduk merupakan objek dan sekaligus subjek dalam pembangunan nasional, kebijaksanaan di bidang kependudukan bukan saja hanya menyangkut jumlah dan kepadatan, arus penduduk, arus migrasi, kelahiran, dan kematian juga kebijakan dalam mengendalikan pertumbuhan yang tinggi serta mengarahkan mobilitas dan persebaran penduduk yang lebih merata, terutama di daerah yang jarang penduduknya.
Keberhasilan pelaksanaan program pembangunan dapat di ukur dari berbagai aspek fisik maupun non fisik. Salah satu aspek penting yang di pakai sebagai objek sekaligus subjek pembangunan itu sendiri. Jumlah penduduk yang besar dan
Universitas Sumatera Utara

berkualitas merupakan modal pelaksanaan pembangunan potensi bagi peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun jika jumlah penduduk yang besar tidak di upayakan pengembangan kualitasnya merupakan beban bagi pembangunan dan justru dapat mengurangi hasil–hasil pembangunan yang dapat dinikmati masyarakat.
Oleh karena itu pengendalian dan sekaligus pemanfaatan potensi penduduk sangat diperlukan suatu strategi kebijaksanaan pengembangan kependudukan, dengan arah dan sasaran yang tepat. Pelaksanaanya secara menyeluruh dan terpadu dalam suatu kesatuan yang utuh. Maka dari itu penulis ingin memaparkan gambaran dan analisa singkat mengenai perkembangan jumlah penduduk dari segala aspek khususnya di Kotamadya Binjai berdasarkan uraian di atas peneliti memilih judul “Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013”.

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah :
1. Bagaimanakah pertumbuhan penduduk kedepannya apakah jumlah penduduk bertambah atau berkurang di Kotamadya Binjai ?
2. Bagaimana cara mencari perbandingan jumlah penduduk Kotamadya Binjai berdasarkan jenis kelamin ?
Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan Tugas Akhir ini pembahasan di batasi pada perbandingan rasio, persentase dan tingkat (rate) untuk meramalkan pertumbuhan penduduk dan pengukuran struktur demografi Kotamadya Binjai pada tahun 2013. Maka data yang digunakan adalah data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengukur seberapa besar perkembangan penduduk Kotamadya Binjai di tahun 2013 2. Untuk mengetahui pola data yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan dalam mengatasi pertambahan jumlah penduduk di tahun – tahun berikutnya.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai masukan dan bahan perbandingan untuk lebih memperhatikan pertambahan penduduk di Kotamadya Binjai ke tahun – tahun berikutnya 2. Sebagai referensi dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang topiknya berhubungan 3. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis
Universitas Sumatera Utara

1.6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah salah satu cara yang terdiri dari langkah – langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud. Penulis melakukan beberapa langkah – langkah untuk menyelesaikan penelitian, antara lain :
1) Kepustakaan (Library Research) Dalam hal ini penulis melakukan pengambilan data dengan membaca, mengkaji buku – buku dan literature yang berkaitan dengan masalah yang diperlukan.
2) Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu : a. Data Primer b. Data Sekunder Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat pertama kalinya. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, majalah, internet, keterangan – keterangan atau publikasi lainnya. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotamadya Binjai. Dan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan (Library Research)
Universitas Sumatera Utara

3) Teknik dan Analisa Data Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara Geometric Rate Of Growth (pertumbuhan geometrik). Pertumbuhan penduduk secara geometrik adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun.

Adapun rumus Geometric Rate Of Growth tersebut adalah sebagai berikut :
=
Dengan : = Jumlah penduduk pada tahun t = Jumlah penduduk pada tahun awal
r = Angka pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu dalam tahun
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan “Tugas Akhir” secara garis besarnya dibagi dalam 6 (enam) bab yang masing–masing bab dibagi atas beberapa sub–sub bab yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang pengambilan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Dan juga dijelaskan model yang akan digunakan untuk proyeksi (ramalan) serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik (BPS) dan struktur organisasinya.
BAB 4 : PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang pengolahan data yang telah ditentukan dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan. Untuk melakukan perhitungan yang meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang, presentase perubahan penduduk, sex rasio.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan implementasi sistem yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini.
Universitas Sumatera Utara

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menerangkan tentang kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Demografi
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafein” yang berarti menulis. Jadi Demografi adalah tulisan–tulisan mengenai rakyat atau penduduk.
Berdasarkan : Multilingual Demographic Ditionary (IUSSP,1982) adalah : Demography is the scientic study of human population in primarily with the respect to their size, their structure (compotition) and their development (change).
Dalam bahasa Indonesia terjemahannya adalah : Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).
Berdasarkan Philip M.Hauser dan Dudley Duncan (1959) mengusulkan defenisi demografi adalah :
Universitas Sumatera Utara

Demography is the study of the size, territorial distribution and compotition, changes there in and the components of such changes which maybe identified as natality, territorial movement (migration) and social mobility (change of states).
Dalam bahasa Indonesia terjemahannya adalah : Demografi mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan–perubahannya dan sebab–sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas social (perubahan status).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk ini selalu berubah– ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.
Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, yang menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus penduduk tersebut. Data yang dapat pada hari dilakukan sensus dijadikan sebagai basis perhitungan. Setelah hari sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan berubah dari basis penduduk tadi. Unsur–unsur yang dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian dan migrasi. Proses perubahan tersebut disebut pula dengan proses yang dinamis.
Universitas Sumatera Utara

2.2. Kegunaan proyeksi penduduk
Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur pnduduk yang akan datang.
Ketajaman proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998), untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lampau hingga kini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan hubungan antara satu komponen Universitas Sumatera Utara dengan komponen yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang.
Proyeksi penduduk ini secara periodik perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi) yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa proyeksi penduduk diakibatkan oleh 3 komponen yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi. Tetapi dalam hal ini migrasi penduduk dapat dibagi dua lagi yaitu : migrasi penduduk yang masuk dan migrasi penduduk yang keluar. Jadi selisih kelahiran dan kematian disebut “Reproductive Increase” (Perubahan Reproduktif) atau Pertumbuhan Alamiah, sedangkan selisih antara migrasi penduduk yang masuk dan migrasi penduduk yang
Universitas Sumatera Utara


keluar disebut “net–migration” atau migrasi netto. Umumnya proyeksi penduduk hanya dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu perubahan reproduksi dan migrasi netto.
2.3. Teori-teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh faktor yang sangat dominan. Pertama adalah meningkatkan pertumbuhan penduduk terutam pada negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini menyebabkan para ahli memehami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Faktor kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasi kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana terjalin hubungan antara penduduk dengan perkembangan penduduk ekonomi sosial.
2.4. Metode Yang Digunakan
Pada akhirnya ukuran – ukuran yang dipergunakan dalam demografi sama dengan ukuran – ukuran yang dipergunakan pada ilmu – ilmu yang lain yaitu ukuran absolute dan ukuran relative. Ukuran relative yang sering digunakan dalam demografi adalah perbandingan rasio, proporsi, persentase dan tingkat (rate).
2.4.1. Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata – rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu dan biasanya dinyatakan dengan persen
Universitas Sumatera Utara

(%). Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka penulis menggunakan rumus Pertumbuhan Exponensial, yaitu :
Rumus :

Dengan : Pt : banyaknya penduduk pada tahun t Po : banyaknya penduduk pada tahun awal r : rata–rata angka pertumbuhan penduduk t : lamanya waktu antara Po dan Pt e : angka eksponensial (2,718282)

2.4.2 Rasio Jenis Kelamin
Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rasio dapat di tuliskan :

SR =

"


!#

Besar kecilnya rasio di suatu daerah dipengaruhi oleh : 1. Sex ratio
Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bayi laki-laki per 100
bayi perempuan.

Universitas Sumatera Utara

2. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan Jika kematian laki-laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
Pola migrasi penduduk laki-laki dan perempuan,
Universitas Sumatera Utara

BAB 3
GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal–hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran–ukuran lainnya. Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu:
1. Masa pemerintahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasi data statistik. Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta.
Universitas Sumatera Utara


Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoeren Accijinsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai. 2. Masa Pemerintahan Jepang Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chasasitsu gunseikanbu. 3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah Kementrian Kemakmuran. Dengan surat Menteri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44, lembaga KPS berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian, dan pada tanggal 24 Desember 1953 dengan surat Mentri Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A, dan bagian penyelenggaraan dan tatausaha yang disebut Afdeling B.
Universitas Sumatera Utara

Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun 1957,Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No.172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi dibawah dan bertanggungjawab kepada Perdana Menteri. Berdasarkan KEPPRES ini pula secara formal nama BPS dipergunakan.
Memenuhi anjuran PBB agar setiap negara anggota menyelenggarakan sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah diundangkan UU No. 6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk Stelling Ordonnantie 1930. Dalam rangka memperhatikan kebutuhan data bagi perencanaan pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistiek ordonnantie 1934 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan – kemajuan yang cepat dicapai oleh Negara kita, maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan UU No. 7 tahun 1960 tentang Statistik.
Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965, maka tiap-tiap daerah Tingkat I dan Tingkat 2 dibentuk kantor-kantor cabang BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai tugas menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap daerah administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai yang merupakan pegawai KKS ditingkat 2 dan dibawah pengawasan Kepala Kecamatan.
Universitas Sumatera Utara

4. Masa Orde Baru sampai sekarang Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu: 1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1969 tentang organisasi Biro Pusat Statistik. 2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik. 3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik. 4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik. 5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik. 6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS. 7. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Universitas Sumatera Utara

No. 6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur BPS yang baru.
3.2. Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik (BPS)
Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah.
1. Tugas BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik. 2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional. 3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar. 4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana,
Universitas Sumatera Utara


kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga. 3. Kewenangan Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS mempunyai kewenangan: 1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya. 2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. 3. Penetapan sistem informasi dibidangnya. 4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional. 5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, yaitu Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kegiatan statistik serta Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.
3.3. Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS)
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.
Universitas Sumatera Utara

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak. 5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang
diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.
3.4. Strukutur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS)
Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari masingmasing bagian. Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian, dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS. Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai/staf tersebut.
Universitas Sumatera Utara

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja. Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :
1. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan–kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi manajemen.
3. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.
Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Urusan Dalam 2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian 5. Sub Bagian Bina Program
Sedangkan Bidang Penunjang Statistik Terdiri dari Lima (5) bidang yaitu : 1. Bidang Statistik Produksi
Universitas Sumatera Utara

Bidang statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan Statistik Pertanian, Industri, Konstruksi pertambangan dan energi. 2. Bidang Statistik Distrubusi Bidang Statistik ditribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan jasa. 3. Bidang Statistik Sosial Bidang Statistik kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan. 4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS) Penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan data dengan komputer. 5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Mempunyai tugas untuk penyusunan Neraca Produksi, Neraca konsumsi, dan Akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.
3.5. Tugas dan Wewenang Setiap Bagian di Badan Pusat Statistik
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: seorang manager suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi, perintah dan tugas serta menilai pelaksanaan kerja bawahannya. Tugas adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: sekretaris yang mengarsip surat, membuat notulen rapat.
Universitas Sumatera Utara

1. Bagian Tata Usaha a. Menyusun program kerja tahun bidang. b. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan barang dan penyusunan program kerja tahunan baik rutin maupun proyek kantor statistik propinsi dan menyampaikan ke Badan Pusat Statistik. c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat – surat penggandaan atau percetakan kearsipan, rumah tangga dan pemeliharaan gedung keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas maupun luar negeri. d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan, penyimpanan atau penggudangan, inventarisasi dan penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan. e. Mengatur dan melaksanakan urusan dan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbankan, administrasi dan pembukuan. f. Mengatur dan melaksanakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional, hukum, organisasi tata laksana serta penyajian. g. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan sewaktu – waktu. h. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrative.
2. Bidang Statistik Produksi a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik produksi.
c. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan dipusat pelatihan serta mengatur pencatahan pelatihannya.
d. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik Propinsi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan program pelatihan petugas lapangan.
e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan lapangan produksi.
f. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi.
g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan data statistik produksi melalui komputer sesuai yang diterapkan.
h. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik produksi.
i. Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan statistik produksi yang akan dikirim ke pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
j. Membantu kepala kantor badan pusat statistik propinsi melakukan pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan pengumpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya, maupun dikecamatan.
3. Bidang Statistik Distribusi
Universitas Sumatera Utara

a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri pertambangan, energi dan satistik distribusi lainnya yang ditentukan.
b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik distribusi.
c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik memimpin proyek untuk menyiapkan proyek tugas lapangan.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.
e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan statistik distribusi.
f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.
g. Mengatur dan melaksananakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik distribusi.
h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.
i. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data dan menyiapkan pengolahan statistik distribusi melalui komputer sesuai yang diterapkan.
j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai bahan masukan untuk peyempurnaan selanjutnya.
k. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi melakukan pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara

penyimpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya ataupun di kecamatan. 4. Bidang Statistik Sosial a. Menyusun program kerja tahunan bidang-bidang yang utama ruang lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga dan statistik kepedudukan lainnya. b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggrakan oleh statistik bidang penduduk. c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan pengolahan latihan tugas lapangan. d. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaran latihan tugas lapangan dipusat serta mengatur penjatahan pelatihannya. e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan tugas lapangan. f. Melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan kegiatan statistik kependudukan. g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer sesuai yang ditetapkan. h. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari pengumpulan data statistik kependudukan. i. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan yang akan dikirim kepusat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara

j. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan .
5. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik a. Menyusun program kerja tahunan. b. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu penyerapan teknologi informasi. c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program latihan yang diselenggarakan oleh badan pusat statistik dalam bidang pengolahan, penyajian dan pelayanan statistik. d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data. e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi pengolahan data statistik seperti data statistik kependudukan, data statistik produksi dan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya. f. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data termasuk bahan komputer yang bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.
Universitas Sumatera Utara

BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Analisa Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengolahan data menjadi suatu penyajian yang lebih mudah untuk ditafsirkan dan menguraikan suatu masalah secara parsial atau keseluruhan. Untuk pemecahan masalah perlu dilakukan suatu analisa dan pengolahan data agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diinginkan.
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut : 1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya kemudian diambil kesimpulannya. 2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian – bagian atau
komponen – komponen yang lebih kecil agar dapat : a) Mengetahui komponen yang menonjol, b) Membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya, c) Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya. 3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.
Universitas Sumatera Utara

4.2 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2013
Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase. Hampir semua Negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka perrumbuhan penduduk boleh dikatakn cukup sederhana karena perhitunganya dilakukan dengan membagi pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah penduduk pada tahun awal.
Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model matematis tang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kotamadya Binjai tahun 2013. Model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

$
%& %'
Dengan : Pt : banyaknya penduduk pada tahun t Po : banyaknya penduduk pada tahun dasar r : angka pertumbuhan penduduk t : lamanya waktu antara Po e : angka eksponensial (2.718.282)

Universitas Sumatera Utara

4.3 Data Yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan dalam menganalisa pada Tugas Akhir ini adalah data keadaan jumlah penduduk kotamadya binjai pada tahun 2005-2010. Data tersebut yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 2005-2010

Jenis Kelamin

Tahun Laki - laki Perempuan

2005 119.205

118.699

2006 122.241

122.015

2007 123.706

124.550

2008 125.365

127.287

2009 127.621

129.484

2010 122.997

123.157

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

Total 237.904 244.256 248.256 252.652 257.105 246.154

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Kotamadya Binjai 2005-2010
Dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 dilihat bahwa pada umumnya jumlah penduduk di Kotamadya Binjai yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukan bahwa jumlah antara penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan jumlah cukup seimbang disetiap tahunnya.

4.3.1 Persentase Perubahan Penduduk

1. Persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki

()

*+,-.../1///203.4 = 959:; 9:
*+, (5678(8(

:5; ?

(6

*+,-..///@/A02.B4 = 959
*+, (5678(8(

= C :D;

5:?

(8

*+,-..//@3A@2BB34 = 959 C C: E=>
*+, (5678(8(

5C ?

(F

*+,-..//@AAB2/B.4 = 959C
*+, (5678(8(

;D ?

(7

*+,-..//1@0.G30A4 = 959;9 9=D C;<
*+, (5678(8(

$;59 ?

3. Persentase perubahan total penduduk laki-laki dan perempuan

()

*+,-//@/A01/230B4 = 959:E C :5D > :>: 5 6I (

:; D:95 >

= 125.720

( 7I

( 7(

:; D:9 :5D > :>: 5 6I I

:> ;9C5E<

= 128.504

2. Proyeksi jumlah penduduk perempuan di Kotamadya Binjai

( 77

(7

:C ;D :5D > :>: 5 )(

= 123.922,94

= 123.923

Universitas Sumatera Utara

( 7(

( 77

:C =:C :5D > :>: 5 )( (

= 125.469,21

= 125.469

( 7I

( 7(

:; :>: 5 )( I

= 127.824,56

= 127.825

3. Proyeksi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kotamadya Binjai

( 77

(7

: :>: 5 J6

= 247.561,08

= 247.561

( 7(

( 77

: :>: 5 J6 (

= 250.399,34

= 250.399

( 7I

( 7(

:;9 C== :5D > :>: 5 J6 I

Universitas Sumatera Utara

= 254.717,64 = 254.718

Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (proyeksi) jumlah penduduk Kotamadya Binjai

dari tahun 2011-2013 dapat dilihat dari pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk Kotamadya Binjai Tahun 2011-2013

Tahun 2011

Jumlah Penduduk Laki-laki
123.898

Jumlah Penduduk Perempuan
123.923

Jumlah Penduduk Laki-laki
dan perempuan
247.561

2012

125.720

125.469

250.399

2013

128.504

127.825

254.718

Dari table 4.3 data proyeksi dapat diketahui bahwa setiap tahun jumlah penduduk semakin bertambah dengan kata lain tidak terjadi penurunan baik jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk sekitar 246.154 jiwa, dan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2013 diperkirakan berjumlah 254.718 jiwa. Hal ini menunjukan terjadinya pertambahan penduduk sekitar 8.564 jiwa.
Bila dilihat jumlah penduduk yang ada di Kotamadya Binjai pada tahun sebelumnya, terlihat bahwa pada tahun 2013 jumlah penduduk mengalami peningkatan. Hal ini bisa saja dikarenakan oleh tingkat kelahiran yang tinggi, besarnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kotamadya Binjai dan lain sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

Proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2013 di Kotamadya Binjai dapat juga dilihat pada gambar 4.2: Gambar 4.2 Hasil Ramalan Jumlah Penduduk Kotamadya Binjai 2013
Universitas Sumatera Utara

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal, dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki.
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam programing (coding). Pada tahapan ini semua hasil desain tertulis dituangkan dalam bahasa pemograman tertentu, untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain. Dalam pengolahan data produksi karet Indonesia pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu Microsoft Exel dalam menyelesaikan masalah untuk memproleh hasil perhitungan. Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau manipulasi angka, Excel juga dapat digunakan untuk manifulasi teks komputer, agar dapat menggunakan Excel dengan tepat harus juga menguasai Sistem Operasi Microsoft Windows.
Dalam hal pengolahan data komputer mempunyai kelebihan dari manusia yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dan dengan adanya perangkat lunak komputer tersebut kita sangat membantu karena memang ada kalanya
Universitas Sumatera Utara

data-data yang sangat rumit dan banyak itu tidak dapat dikerjai secara manual atau dengan menggunakan tenaga kerja manusia yang tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak untuk mengolah data tersebut, disamping itu faktor kesalahan yang dilakukan oleh manusia relatif besar.
Dan dengan adanya komputer perangkat lunak, diharapkan pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, waktu dan tenaga dengan tingkat kesalahan yang relatif kecil.
5.2 Microsoft Excel
Microsoft Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan salah satu software pengolahan angka yang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft corporation yang banyak berperan dalam pengolahan informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihutung, diproyeksikan, dianalisis, dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi mulai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000, versi 2002, versi 2003, versi 2007, dan yang terakhir versi 2010.
Lembar kerja (Sheet) excel adalah kumpulan dari kolom dan baris, kolom berurutan dari kiri ke kanan sampai mencapai 256 kolom yang ditandai dengan abjad, A,B, C,.....Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC, sampai dengan IV dan baris berurutan dari atas kebawah ditandai dengan nomor 1,2,3,4,5,......65536. Pada setiap kolom dan
Universitas Sumatera Utara

baris terdapat cell yang diidentifikasi dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad dan nomor. 5.3 Langkah-langkah Memulai Pengolahan Data Dengan Microsoft Excel 2007 Langkah pertama yang dilakukan untuk mengaktifkan Microsoft Excel adalah dengan terlebih dahulu memastikan bahwa Microsoft Excel barada dalam jaringan Microsoft Windows. Kemudian ikuti langkah–langkah berikut:
1. Dari windows klik start pada taskbar, pada start menu pilih Microsoft Excel
Gambar 5.1 Tampilan Proses Pengaktifan Microsoft Excel 2. Setelah itu akan muncul tampilan worksheet (lembar kerja) seperti dibawah
ini :
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.2 Tampilan Worksheet (Lembar Kerja) Excel
5.3.1 Istilah-istilah Miscrosoft Excel
1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukan data atau rumus. Normalnya Microsoft Excel menyediakan Worksheet atau sheet sebanyak 3 sheet.
2. Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa Worksheet. Workbook ini merupakan file penyimpan Worksheet sehingga mempermudah mengorganisasikan file-file sesuai kebutuhan.
3. Cell merupakan potongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya pointer cell pada posisi tertentu. Posisi cell aktif ditunjukan pada Name Box.
4. Cell Pointer adalah tanda petunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal. 5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area
(ditandai warna hitam saat diblok) 6. Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak
pada saat bekerja dalam Worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau ditampilkan dengan print preview, maka Gridlines tersebut tidak tampak.
Universitas Sumatera Utara

7. File Handle adalah bagian bawah bagian kanan pointer cell berfungsi untuk memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.
8. Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tanpil pada layar Microsoft Excel.
5.3.2 Jenis Data dalam Microsoft Excel
Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat diisi empat jenis data : 1. Label /teks 2. Numerik 3. Alfanumerik 4. Rumus
5.3.3 Operasi File 5.3.3.1 Menyimpan worksheet
Langkah-langkah dalam menyimpan worksheet sebagai berikut : a. Klik menu File, save atau tekan Ctrl + S. b. Pada pilihan save in, pilih atau kilk driven dan folder tempat menyimpan file. c. Pada bagian file name, ketik nama file yang digunakan. d. Klik tombol Save.
5.3.3.2 Membuka worksheet
Langkah-langkah dalam membuka worksheet sebagai berikut : a. Klik menu File, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan Ctrl + F12
5.3.4 Formula dan Fungsi Statistik
Universitas Sumatera Utara

Microsof Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik, finansial, data base, teks, matematika dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti autosum, currency style, percent style dan sebagainya.
Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang dapat dikomendasi dengan alamat sel, range, data konstanta atau gabungan beberapa fungsi.
5.3.4.1 Fungsi Statistik
Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain:
1. SUM (range) : mencari total sekumpulan data angka. 2. MAX (range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angka. 3. MIN (range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka. 4. AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka. 5. COUNT : mencari banyak data dari sekumpulan data angka.
5.3.5 Grafik dalam Microsoft Excel
Salah satu fasilitas MS. Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart) sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk graf