Tanggung Jawa Bperum Damri Sebagai Angkutan Bandara Terhadap Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus (Studi Pada Perum Damri Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno- Hatta)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologis, transportasi berasal dari bahasa latin, yaitu transportare,
trans berarti seberang atau sebelah lain; dan portare berarti mengangkut atau
membawa. Transportasi berarti mengangkut atau membawa sesuatu ke sebelah
lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Hal ini berarti bahwa transportasi
merupakan jasa yang diberikan guna menolong orang atau barang untuk dibawa
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Sehingga transportasi dapat didefinisikan
sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan/atau
penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. 1
Sarana transportasi pada era globalisasi, merupakan salah satu penunjang
dalam mewujudkan proses kelancaran dalam penyelenggaraan pengangkutan
orang maupun barang dan menjadi sangat penting karena letak Indonesia yang
begitu luas. Transportasi tersebut akan menjadi alat penghubung untuk
pengangkutan orang maupun barang menuju suatu tempat. Pentingnya transportasi
bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan
geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang
terdiri dari sebagian besar laut, sungai, dan danau, serta tingkat mobilitas
masyarakat yang begitu tinggi yang memungkinkan pengangkutan dilakukan
melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Rosa Greaves dalam bukunya yang berjudul “E C Transport Law”
ditulis bahwa “The transport industry is a difficult one to regulate. Not only are
there three main sectors, inland transport, sea, and air transport, each with their
1

http://cherylcarissa.blogspot.co.id/2015/04,resume-hukum-pengangkutanhtml/m=1
diakses 4 Juni 2016, pukul 12.00.

Universitas Sumatera Utara

own special features, but there are other general factors which make the transport
industry different in economic terms from other industrial sectors. Geographical
factors have also had in impact on the mode of transport each member state has
developed and encourage”. 2
Hal lain yang tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi adalah
kebutuhan

kenyamanan,

menunjang


pelaksanaan

keamanan,

dan

pembangunan

kelancaran
berupa

pengangkutan

penyebaran

yang

kebutuhan


pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan di
berbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air misalnya; sektor industri,
perdagangan,

pariwisata,

dan

pendidikan.

Fungsi

pengangkutan

adalah

memindahkan barang atau orang dari satu tempat ke tempat yang lain dengan
maksud untuk meningkatkan daya guna dan nilai, atau dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa fungsi pengangkutan adalah sebagai jembatan penghubung
waktu dan ruang yang memisahkan antar para pembeli dan para penjual/

konsumen dengan pelaku usaha (In other words, it is the function of transport to
bridge the time and space gaps separating buyers and sellers), atau (to move
passengers or things from where they are to where they would prefer to be or to
where their relative value is greater). 3
Mengingat akan pentingnya peran lalu lintas dan angkutan jalan
yangmenguasai hajat hidup orang banyak, maka kepentingan masyarakat
umumsebagai pengguna jasa transportasi perlu mendapatkan prioritas dan
pelayananyang baik dari penyedia jasa transportasi maupun pemerintah.
Salah satu usaha pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai tingkat mobilitas yang tinggi, terutama pada saat

2

Rosa Greaves, EC TRANSPORT, Pearson Education Limited, England, 2000, hal 1.
Siti Nurbaiti, Hukum Pengangkutan Darat: Jalan dan Kereta Api, Universitas Trisakti, Jakarta,
2009, hal 3.
3

Universitas Sumatera Utara


seseorang itu melakukan perjalanan jauh menggunakan transportasi udara/pesawat
dan mereka sulit menemukan transportasi yang akan membawa mereka ke
bandara

dengan

aman,

nyaman,

harga

terjangkau,

dan

mudah

untuk


menemukannya, maka salah satu usaha pemerintah adalah dengan menggunakan
angkutan bus khusus bandara yaitu DAMRI. DAMRI adalah kepanjangan dari
Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia yang dibentuk berdasarkan
Makloemat Kementrian Perhoeboengan RI No.01/DAMRI/46 tanggal 25
November 1946 dengan tugas utamanya menyelenggarakan angkutan orang dan
barang di atas jalan dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Perkembangan selanjutnya sebagai Perusahaan Umum (Perum), nama
DAMRI sebagai produk dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga saat ini
masih tetap konsisten menjalankan tugasnya dalam memberikan pelayanan
pengangkutan orang dan barang dengan menggunakan bus dan truk. Hingga saat
ini, DAMRI memiliki pelayanan yang tersebar hampir seluruh wilayah di
Indonesia dan salah satu pelayanan PERUM DAMRI adalah angkutan khusus
bandara. Angkutan bandara merupakan salah satu segmen pelayanan yang
beroperasi dari dan ke bandara. Segmen angkutan bandara ini tidak hanya
melayani wilayah Ibu Kota Jakarta saja, namun sudah hampir menjangkau
bandara-bandara yang ada di wilayah Indonesia. Pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan ini akan terus memberikan pelayanan terbaiknya dengan tarif
relatif murah, aman, dan nyaman.Mudahnya menemukan bus DAMRI menjadi
kenikmatan tersendiri bagi penumpang, sehingga banyak masyarakat yang lebih
memilih bus DAMRI untuk menuju bandara. Pada saat tiba malam hari di bandara

penumpang tidak perlu khawatir bila tidak ada kendaraan untuk melanjutkan

Universitas Sumatera Utara

perjalanan karena transportasi ini memberikan pelayanan bus angkutan khusus
bandara hingga malam hari. 4
Masalah ataupun kendala yang sering terjadi dalam pengangkutan salah
satunya adalah kecelakaan (accident) adalah peristiwa hukum pengangkutan
berupa kejadian atau musibah; yang tidak dikehendaki oleh pihak-pihak; terjadi
sebelum, dalam waktu,atau sesudah penyelenggaraan pengangkutan; karena
perbuatan manusia atau kerusakan alat pengangkut sehingga menimbulkan
kerugian material, fisik, jiwa, atau hilangnya mata pencaharian bagi pihak
penumpang, bukan penumpang, pemilik barang, atau pihak pengangkut. 5
Pihak PERUM DAMRI sendiri pun juga menghadapi masalah kecelakaan
yang tak terduga seperti ini yang tidak dapat dihindari. Peristiwa kecelakaan dapat
diakibatkan dari faktor manusia (karena salahnya, faktor mekanik) dan alam
(cuaca, jalan yang rusak) yang dapat terjadi kapan saja, dimana saja, sehingga
menimbulkan rasa tidak aman. Sehingga dalam penyelenggaran pengangkutan,
PERUM DAMRI mempunyai tanggungjawab penuh terhadap keselamatan
penumpang, adanya rasa tanggungjawab terhadap perbuatan yang dilakukan

adakaitannya dengan hukum yang berlaku dimana agar tercapai keadilan antara
kedua belah pihak.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan
Jalan, menyatakan bahwa Pasal 189 yang menentukan “perusahaan angkutan
umum wajib mengasuransikan tanggungjawabnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 188”, Pasal 237 yang menentukan (1) “perusahaan angkutan umum wajib

4

http://damri.co.id/produk/angkutan-bandara diakses 18 Mei 2016 pukul.22.00.
Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008,
hal 225.
5

Universitas Sumatera Utara

mengikuti program asuransi kecelakaan sebagai wujud tanggungjawabnya atas
jaminan asuransi bagi korban kecelakaan” dan (2) “perusahaan angkutan umum
wajib


mengasuransikan

orang

yang

dipekerjakan

sebagai

awak

kendaraan”. 6 PERUM DAMRI pun tidak luput dari hal tersebut, sehingga
bekerjasama dengan pihak PT. Jasa Raharja sebagai asuransi kecelakaan lalu
lintas jalan terhadap korban kecelakaan dijalan. Asuransi dalam bahasa Belanda
disebut verzekering yang berarti pertanggungan atau asuransi dan dalam bahasa
Inggris disebut Insurance. 7Ada 2 (dua) pihak yang terlibat dalam asuransi, yaitu
pihak penanggung sebagai pihak yang sanggup menjamin serta menanggung
pihak lain yang akan mendapat suatu penggantian kerugian yang akan mungkin
akan dideritanya sebagai suatu akibat dari suatu peristiwa yang belum tentu terjadi

dan pihak tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak
penanggung. 8
Koordinasi

terkait

adanya

korban

kecelakaan

yang

membutuhkan

pengobatan dan perawatan diakibatkan oleh bus DAMRI unit angkutan khusus
bandara Soekarno-Hatta selalu dilakukan oleh pihak PT. Jasa Raharja dengan
DAMRI unit angkutan khusus bandara Soekarno-Hatta, sehingga asuransi
terhadap korban kecelakaan dapat terus ditindaklanjuti dengan adanya keterangan

dari rumah sakit dan kepolisian. 9 Adapun tugas dan fungsi khusus PT. Jasa

6

Siti Nurbaiti, Op.Cit., hal 294.
J.C.T. Simorangkir, Rudy Erwin,J.T Prasetyo, Kamus Hukum, Sinar Grafika, Jakarta,
2009, hal 182.
8
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, PT.Intermasa, Jakarta, 2001, hal 217-218.
9
Hasil wawancara tanggal 25 Juli 2016 dengan narasumber Bpk Andi Yuneska, selaku
ASM.Perencanaan dan PJ PERUM DAMRI kantor cabang Angkutan Bandara Soekarno-Hatta
Jakarta Timur.
7

Universitas Sumatera Utara

Raharja adalah memberikan pertanggungan dalam bidang asuransi tanggungjawab
kendaraan bermotor dan kecelakaan penumpang termasuk reasuransi tanggung
jawab kendaraan bermotor dan kecelakaan penumpang. 10
Dengan adanya program asuransi sosial dengan Undang-Undang Nomor 34
Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan,
maka tugas dan fungsi utama PT. Jasa Raharja adalah menghimpun dana dari
masyarakat dengan cara mengadakan iuran wajib yang dipungut dari penumpang
umum yang sah dari kendaraan bermotor umum sesuai dengan Pasal 3 Sub 1a dan
sumbangan wajib dari para pihak pemilik kendaraan bermotor, dimana pemilik
angkutan lalu lintas diharuskan memberi sumbangan wajib setiap tahunnya (Pasal
2 sub 1) pembayaran dilakukan saat pendaftaran dan perpanjangan Surat Tanda
Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) berdasarkan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Wajib Penumpang.
Iuran dan sumbangan wajib tersebut akan disalurkan kembali kepada masyarakat
yang menjadi korban dari kerugian yang timbul akibat kecelakaan lalu lintas
untuk mengurangi beban masyarakat sesuai dengan yang diatur di dalam UndangUndang Nomor 33 Tahun 1964 dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964, yaitu
jaminan sosial untuk masyarakatlah yang menjadi tujuan pokoknya. Dalam
pemberian santunan oleh Jasa Raharja harus disertakan dengan laporan kepolisian,
karena bila tidak ada laporan dari pihak kepolisian terkait kecelakaan bus maka
santunan tidak akan diberikan oleh pihak Jasa Raharja. 11
Tanggungjawab terhadap penumpang dipandang secara material maupun
10

http://www.jasaraharja.co.id/, di akses tanggal 16 Juli 2016, pukul. 17.00.
Hasil wawancara tanggal 25 Juli2016 dengan narasumber Bpk Andi Yuneska, selaku
ASM.Perencanaan dan PJ PERUM DAMRI kantor cabang Angkutan BandaraSoekarno Hatta
Jakarta Timur.
11

Universitas Sumatera Utara

formal makin terasa sangat penting, mengingat makin lajunya ilmu pengetahuan
dan teknologi yang merupakan motor penggerak bagi produktivitas dan efisiensi
produsen atas barang atau jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai tujuan
usaha. Dengan demikian, upaya–upaya untuk memberikan tanggungjawab yang
memadai terhadap kepentingan penumpang merupakan suatu hal yang penting
untuk dicari segera solusinya terutama di Indonesia, mengingat permasalahan
yang menyangkut tanggungjawab terhadap penumpang yang mengalami
kecelakaan bus begitu kompleks dan menyangkut nyawa seseorang.
Indonesia sendiri telah memberlakukan peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang tanggungjawab perusahaan pengangkutan umum terhadap
penumpang, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964
Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang, Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 1964 Tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan, UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas Dan Angkutan Jalan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 Tentang Sumber Daya Manusia Di
Bidang Transportasi ikut

mengatur mengenai sumber daya manusia dalam

transportasi, ini erat kaitannya dalam pengawasan terhadap pengemudi bus dalam
mengemudikan bus sehingga penumpang dapat merasa aman dan nyaman.
Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dan utama dalam
penyelenggaraan transportasi untuk dapat menjalankan peran transportasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tanggungjawab perusahaan bus dalam era globalisasi menjadi yang utama,
karena penumpang sebagai konsumen di samping mempunyai hak-hak yang
bersifat universal juga mempunyai hak-hak yang bersifat spesifik (baik situasi

Universitas Sumatera Utara

maupun kondisi). Sehingga perusahaan bus dan pemerintah tidak hanya melihat
dan mementingkan hak-haknya saja yang harus dipenuhi, akan tetapi
melaksanakan kewajibannya sepenuhnya terhadap penumpang pemakai jasa bus
angkutan khusus bandara.
Berkenaan dengan hal di atas maka akan dibahas masalah yang berhubungan
dengan: “Tanggungjawab PERUM DAMRI Sebagai Angkutan Bandara Terhadap
Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus” (Studi Pada PERUM DAMRI
Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno-Hatta).
Berkenaan dengan pembahasan ini dapat diketahui masalah-masalah yang
berkaitan dengan tanggungjawab pihak PERUM DAMRI sebagai angkutan
bandara dalam memberikan tanggungjawab kepada penumpang yang mengalami
kecelakaan bus. Hal ini yang merupakan alasan untuk memilih judul tersebut di
atas.
B. Permasalahan
Adapun yang menjadi permasalahan ini dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1.

Bagaimanakah eksistensi PERUM DAMRI sebagai angkutan bandara?

2.

Bagaimana tanggungjawab PERUM DAMRI sebagai angkutan bandara
terhadap penumpang yang mengalami kecelakaan?

3.

Pihak-pihak mana saja yang dapat meminta pertanggungjawaban PERUM
DAMRI dalam kecelakaan bus?

C. Tujuan Penulisan
Dimaksudkan untuk menerangkan sejelas mungkin mengenai persoalan-

Universitas Sumatera Utara

persoalanyang timbul secara detail untuk menghindari timbulnya keraguan
terhadap permasalahan yang diterangkan dalam skripsi ini. Adapun yang menjadi
tujuan penulisan daripada skripsi ini adalah sebagai berikut:
1

Untuk mengetahui bagaimanakah eksistensi PERUM DAMRI sebagai
angkutan bandara.

2

Untuk mengetahui bagaimana tanggungjawab PERUM DAMRI sebagai
angkutan bandara terhadap penumpang yang mengalami kecelakaan.

3

Untuk

mengetahui

pihak-pihak

mana

saja

yang

dapat

meminta

pertanggungjawaban PERUM DAMRI dalam kecelakaan bus.
D. Manfaat Penulisan
Tulisan ini mempunyai manfaat teoretis dan praktis. Adapun kedua manfaat
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoretis
Tulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi awal dalam bidang ilmu
hukum bagi kalangan masyarakat guna mengetahui dan memberi pemahaman
lebih lanjut tentang perkembangan hukum pengangkutan darat terutama
mengenai pertanggungjawaban PERUM DAMRI terhadap penumpang yang
mengalami kecelakaan bus.
2. Secara Praktis
Tulisan ini menerapkansecara praktis agar masyarakat,perusahaan, dan
pemerintah serta para pihak yang berkaitan langsung dengan aktivitas PERUM
DAMRI dapat memahami tata cara penyelenggaraan, pemberian pelayanan
dan pertanggungjawaban PERUM DAMRI sebagai angkutan bandara terhadap
penumpang bus yang mengalami kecelakaan. Sehingga menjadi bahan

Universitas Sumatera Utara

masukan kepada pihak yang bersangkutan dalam memberikan pelayanan
angkutan bandara yang baik, nyaman, dan aman terhadap penumpang bus
bandara dan tanggungjawab bagi penumpang yang mengalami kecelakaan bus.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dan empiris.
Penelitian hukum normatif, dilakukan melalui kajian terhadap peraturan
perundang-undangan dan bahan hukum yang berkaitan dengan skripsi sedangkan
penelitian hukum empiris, dilakukan melalui kajian di lapangan (PERUM
DAMRI kantor cabang angkutan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta Timur).
2. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Data primer
Data primer diperoleh langsung dari sumber pertama, yakni perilaku
warga masyarakat, melalui penelitian.
b. Data sekunder
Data sekunder, antara lain mencakup dokumen-dokumen resmi, bukubuku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan
seterusnya. 12
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Library research (studi kepustakaan) yaitu mempelajari dan menganalisa
buku-buku, peraturan perundang-undangan, catatan kuliah, dan sumber
lainnya yang berhubungan dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini.

12

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia (UI-Press),
Jakarta, 2005, hal 11-12.

Universitas Sumatera Utara

b. Field research (studi lapangan) yaitu penelitian yang dilakukan secara
langsung ke lapangan, perolehan ini dilakukan dengan cara wawancara
langsung kepada pihak PERUM DAMRI kantor cabang angkutan Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta Timur.
4. Analisis Data
Seluruh data, informasi, sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan data kualitatif, yaitu suatu
analisis data yang secara jelas diuraikan dalam bentuk kalimat sehingga diperoleh
data yang jelas yang berhubungan dengan skripsi penulis. Dalam hal ini data
diperoleh dari bahan literatur, kepustakaan, dan hasil wawancara terhadap pihak
PERUM DAMRI.
F. Keaslian Penulisan
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan hasil-hasil penelitian terdahulu,
penelitian

terhadap

“TANGGUNGJAWAB

PERUM

DAMRI SEBAGAI

ANGKUTAN BANDARA TERHADAP PENUMPANG YANG MENGALAMI
KECELAKAAN BUS (Studi Pada PERUM DAMRI Kantor Cabang Angkutan
Bandara Soekarno-Hatta)”belumpernah dilakukan sebelumnya pembahasan
permasalahan yang sama. Beberapa penelitian sebelumnya ada ditemukan skrispsi
yang berkaitan dengan tanggungjawab pada transportasi darat, yaitu:
1. Juwanda Ginting (110200270) Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang
Sebagai Pengguna Jasa Angkutan Umum Pada Pengangkutan Darat (Studi
Pada CV. PAS TRANSPORT). Membahas tentang bagaimana perlindungan
hukum terhadap penumpang sebagai pengguna jasa angkutan umum pada
pengangkutan darat.

Universitas Sumatera Utara

2. Khairunisa (060200086) Tanggungjawab Perusahaan Angkutan Barang
Terhadap Barang Kiriman Menurut UU No.22 Tahun2009 Tentang Lalu
Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi pada Perusahaan Angkutan CV. Sempurna).
Membahas tentang bagaimana tanggungjawab perusahaan angkutan barang
terhadap barang kiriman menurut UU No.22 Tahun 2009 tentang lalu lintas
dari angkutan jalan.
3. Christian

Mikhael

Parsaoran

Damanik

(100200089)Aspek

Hukum

Perlindungan Anak dan Wanita Sebagai Penumpang Angkutan Umum (Studi
pada PERUM DAMRI cabang Medan). Membahas tentang bagaimana aspek
hukum perlindungan anak dan wanita sebagai penumpang angkutan umum
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan di perpusatakaan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, diketahui bahwa Judul skripsi tentang
“Tanggungjawab PERUM DAMRI Sebagai Angkutan Bandara Terhadap
Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus” (Studi Pada PERUM DAMRI
Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta Timur) belum ada
yang menulis dengan permasalah yang sama. Oleh karena itu dapat dinyatakan
bahwa isi dari tulisan ini asli, sehingga skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan
secara akademis.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi ke dalam lima bab. Setiap bab
menguraikan permasalahannya secara tersendiri, di dalam suatu konteks yang
saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga sistematika dengan membagi
pembahasan keseluruhan secara terperinci adapun bagiannya yaitu:
BAB I:

PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara

Pada bab ini menguraikan tentang: latar belakang, permasalahan,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodepenelitian, keaslian
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II:

TINJAUAN UMUM TENTANG PENGANGKUTAN
Setelah penguraian bab satu yang mempunyai fungsi sebagai
pengantar dari pembahasan ini, maka dalam bab ini menguraikan
tentang pengertian pengangkutan dan dasar hukum pengangkutan,
jenis-jenis dan dasar hukum pengangkutan, asas-asas hukum
pengangkutan.

BAB III:

TANGGUNG JAWAB PERUM DAMRI SEBAGAI ANGKUTAN
BANDARA DENGAN PENUMPANG BUS
Dalam bab ini memuat tentang prinsip-prinsip tanggungjawab di
bidang angkutan, hak dan kewajiban PERUM DAMRIsebagai
pengangkut, dan hak dan kewajiban penumpang bus DAMRI.

BAB IV:

TANGGUNGJAWAB PERUM DAMRI SEBAGAI ANGKUTAN
BANDARA TERHADAP PENUMPANG YANG MENGALAMI
KECELAKAAN BUS
Dalam bab ini akan menguraikan tentang eksistensi PERUM DAMRI
sebagai angkutan bandara, tanggungjawab PERUM DAMRI sebagai
angkutan

bandara

terhadap

penumpang

yang

mengalami

kecelakaan,dan pihak-pihak yang dapat diminta pertanggungjawaban
PERUM DAMRI dalam kecelakaan bus.
BAB V:

KESIMPULAN dan SARAN
Terdiri dari kesimpulan dan saran.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Damri Di Bandara Soekarno-Hatta

10 64 164

Tanggung Jawa Bperum Damri Sebagai Angkutan Bandara Terhadap Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus (Studi Pada Perum Damri Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno- Hatta)

5 36 95

EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS DAMRI ROYAL EVALUASI KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM BUS DAMRI ROYAL TRAYEK SINTANG-PONTIANAK.

0 3 14

TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN BUS PERUM DAMRI CABANG PADANG TERHADAP PENUMPANG DALAM PELAKSANAAN PENGANGKUTAN UMUM.

0 0 10

Tanggung Jawa Bperum Damri Sebagai Angkutan Bandara Terhadap Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus (Studi Pada Perum Damri Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno- Hatta)

0 0 10

Tanggung Jawa Bperum Damri Sebagai Angkutan Bandara Terhadap Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus (Studi Pada Perum Damri Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno- Hatta)

0 0 1

Tanggung Jawa Bperum Damri Sebagai Angkutan Bandara Terhadap Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus (Studi Pada Perum Damri Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno- Hatta)

0 0 16

Tanggung Jawa Bperum Damri Sebagai Angkutan Bandara Terhadap Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus (Studi Pada Perum Damri Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno- Hatta) Chapter III V

0 0 52

Tanggung Jawa Bperum Damri Sebagai Angkutan Bandara Terhadap Penumpang Yang Mengalami Kecelakaan Bus (Studi Pada Perum Damri Kantor Cabang Angkutan Bandara Soekarno- Hatta)

0 0 3

KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI PUBLIK (Studi Deskriptif tentang Kualitas Pelayanan Jasa Angkutan Umum Perum Damri Unit Angkutan Bus Khusus Gresik-Bandara Juanda)

0 0 9