Komunitas Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengukuran DO
2. Pengukuran suhu
3. Pengukuran pH
4. Pengambilan substrat
5. Pengambilan makrozoobentos
6. Penanganan makrozoobentos
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Sambungan
7. Pengambilan BOD5
9.
Pengukuran salinitas
8. Pengukuran BOD5
10. Analisis substrat
11. Pencemaran perairan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Bahan dan Alat Penelitian
1. Botol sampel
3. Botol Winkler
5. Jarum suntik
2. Labu Erlenmeyer
4. Kuas
6. Pipet tetes
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Sambungan
7. Pinset
9. Plastik
11. Kertas Label
8. Tisu
10. Karet
12. Lakban
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Sambungan
13. Alat tulis
14. Alkohol
15. Aquadest
16. Cool box
17. Zat Winkler
18. Gunting
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Sambungan
19. Meteran
21. Kaca pembesar
23. Refraktometer
20. Termometer
22. Surber net
24. pH meter
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Hasil Analisis Substrat Dasar
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Data Pasang Surut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Sambungan
Data yang sudah diolah melalui software pasang surut :
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Sambungan
Rumus perhitungan pasang surut metode admiralty :
F=
=
=
AK 1+ AO 1
AM 2+AS 2
1,0+ 0,7
0,9+1,3
1,7
2,2
= 0,7
Keterangan :
F
: Form-zahl atau konstanta pasang surut.
AK1 : amplitudo dari anak gelombang pasang surut harian tunggal rata-rata yang
dipengaruhi oleh deklinasi bulan dan matahari.
AO1 : amplitudo dari anak
gelombang
pasang
surut harian tunggal yang
dipengaruhi oleh deklinasi matahari.
AM2 : amplitude dari anak gelombang pasang surut harian ganda rata-rata yang
dipengaruhi oleh bulan.
AS2 : amplitudo dari anak gelombang pasang surut harian ganda rata-rata yang
dipengaruhi oleh matahari.
Nilai F
0 < F < 0,25
Tipe Pasang Surut
harian ganda murni (semi diurnal)
0,25 < F < 1,50
campuran (mixed type) condong ke harian ganda
1,50 < F < 3,00
campuran (mixed type) condong ke harian tunggal
F ≥ 3,00
harian tunggal murni (diurnal type)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Makrozoobentos
Makrozoobentos
Ciri-Ciri
-
Ukuran tubuh kecil dan
pipih
-
Berrostrum pendek
-
Karapas lunak
-
Karapas
Acetes serrulatus
berbentuk
hexagon
-
Berwarna
hijau
kekuningan
-
Memiliki tungkai mata
yang panjang
Podopthalmus vigil
Permukaan
punggung
relatif datar
-
Permukaan
karapas
halus
-
Berwarna hijau gelap
secara keseluruhan
-
Memiliki
kaki
yang
panjang.
Thalamita crenata
-
Puncak rostrum sangat
tajam dan menonjol
-
Antenulla bagian atas
sangat pendek.
-
Berwarna merah dan
mata berwarna hitam.
Aristaeopsis edwardsiana
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Permukaan
karapas
halus,
-
Berwarna biru gelap,
-
Kaki keras pendek dan
berbulu.
Cardisoma hirtipes
-
Permukaan
karapas
bergranula
-
Kaki kokoh
-
Permukaan
punggung
cembung.
Cardisoma rotundum
-
Memiliki rostrum tidak
panjang
namun
bergerigi
-
Antenulla yang panjang
-
Tungkai
mata
yang
panjang.
Metapenaeus tenuipes
-
Memiliki tubuh pipih
-
Mata yang hitam
-
Memiliki bulu di sisi
samping bagian tubuh.
Planaria sp.
-
Memiliki
cangkang
putih dan keras
-
Memiliki rib radial
-
Terdapat bulu di luar
cangkang
Anadara antiquata
yang
berwarna coklat gelap.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Memiliki
cangkang
yang keras
-
Permukaannya
halus
serta berwarna variasi.
Mactra fragilis
-
Memiliki
cangkang
yang keras
-
Memiliki
ruas
berwarna
dan
hijau
kehitaman.
Corbicula javanica
-
Memiliki ukuran kecil
-
Cangkang memanjang
ke
atas
bercorak
melingkar
-
Berwarna variasi coklat
-
Permukaan
Cerithidea cingulata
cangkang
yang bergerigi.
-
Memiliki
cangkang
yang keras memanjang
ke atas
-
Berwarna gelap
-
Permukaan
cangkang
halus setiap ruasnya.
Faunus ater
-
Berukuran kecil
-
memiliki
cangkang
yang ramping ke atas
dan beruas
Melanoides torulosa
berwarna
coklat
kehitaman.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Berukuran kecil
-
Memiliki
gerigi
runcing
di sekeliling
ruas
-
Berwarna coklat.
-
Berukuran 2-3 cm
-
Permukaan
Thiara scabra
keras
cangkang
bergerigi dan
memiliki motif cincin
berwarna coklat.
Gyrineum gyrinum
-
Memiliki
tungkai
cangkang yang panjang
dan ramping
-
Permukaan
yang
cangkang
bergerigi
dan
keras
Pisania crocata
-
Berwarna kekuningan.
-
Memiliki
keras
cangkang
tidak
banyak
gerigi.
-
Memiliki
tungkai
cangkang yang panjang
dan ramping
Pisania truncata
-
Berwarna putih.
-
Spesies dari golongan
siput
air
memiliki
asin
ini
cangkang
keras berduri
Murex trapa
berwarna coklat abuabu.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Memiliki
duri
lebih
sedikit dan lebih kecil
dari spesies M. trapa
-
Memiliki
cangkang
yang keras berwarna
coklat abu-abu.
Murex tribulus
-
Memiliki ukuran kecil
-
Cangkang setiap ruas
memiliki gerigi yang
mengelilingi rib
-
Berwarna coklat gelap.
-
Memiliki
Nodilittorina pyramidalis
cangkang
kecil dan tipis
-
Berwarna coklat
-
memiliki
Littorina sp.
cangkang
keras dan banyak ruas
-
ramping
-
berwarna putih.
-
Memiliki
Turritella terebra
agak
cangkang
pipih
namun
cembung sedikit
-
Berselaput
di
luar
cangkang
berwarna
coklat kehitaman
Haliotis planata
-
Di
dalam
cangkang
berwarna abu-abu kilau.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
memiliki
cangkang
yang tebal keras serta
berwarna hitam.
-
Permukaan
cangkang
kasar seperti granula.
Monodonta labio
- Memiliki bentuk seperti
kerucut
- Permukaan datar
- Memiliki motif garis
Berwarna coklat horizontal.
Trochus radiatus
-
Memiliki
bentuk
kerucut
-
Permukaan
cangkang
sedikit kasar
-
Berwarna lebih gelap.
-
Memiliki
kemiripan
dengan
cerithidea
Trochus californicum
cingulata
-
Spesies
ini
lebih
ramping, bergerigi yang
lebih
Cerithium alveolum
banyak,
warna
lebih pucat.
-
Memiliki
dengan
kemiripan
spesies
Littorina sp.
-
Spesies ini bercangkang
kecil berwarna gelap
dan lebih tebal daripada
Quoiya decollata
Littorina sp..
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Memiliki
cangkang
yang tebal
-
Berwarna
coklat
dengan
kombinasi
putih.
Strombus microurceus
-
Memiliki
cangkang
yang bulat
-
Bermotif segitiga yang
menghiasi
permukaan
bagian
luar
seluruh
cangkang
dengan
warna hitam kombinasi
Nerita chameleon
coklat.
-
Bercangkang tebal
-
Permukaan
cangkang
luar memiliki ruas
-
Berwarna
coklat
kehitaman
Nerita albicilla
-
Memiliki
cangkang
berbentuk bulat serta
tipis
-
Berwarna
kuning
keemasan.
Pila scutata
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Memiliki ukuran dan
bentuk
dengan
yang
Pila
namun
sama
scutata,
cangkang
spesies ini lebih tebal
dan gelap.
Pila ampullacea
-
Memiliki
bentuk
kerucut sama dengan
genus trochus namun
genus tectus memiliki
ukuran
yang
lebih
ramping.
Tectus conus
-
Tectus conus memiliki
garis yang membujur
dan
motif
seluruh
titik
di
permukaan
cangkang luar.
-
Tidak memiliki motif
-
Berwarna pucat
-
Bentuk yang ramping
dan bawah cangkang
yang datar.
Tectus triserialis
-
Memiliki ukuran tubuh
yang panjang
-
Bertekstur lunak
-
Berwarna merah
Pheretima sp.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan kepadatan populasi (K) spesies Pheretima sp. pada stasiun 1
adalah sebagai berikut:
K=
10.000 x a
10.000 x 18 180.000
ind
=
=
= 180 2 = 1,8 ind/m²
b
1.000
1000
cm
Contoh perhitungan kepadatan relatif (KR) spesies Pheretima sp. pada stasiun 1
adalah sebagai berikut:
KR =
=
Kepadatan suatu jenis
x 100%
∑seluruh jenis
18
x 100%
140
= 12,86%
Contoh perhitungan frekuensi kehadiran (FK) spesies Pheretima sp. pada stasiun
1 adalah sebagai berikut:
FK =
=
Jumlah sub plot ditempati suatu jenis
x 100%
Jumlah total sub plot
1
x 100%
3
= 33,33%
Contoh perhitungan indeks keanekaragaman Shannon Wiener (H’) pada stasiun 1
adalah sebagai berikut:
s
′
H = − � pi ln pi
i=1
s
= −�
i=1
3
29
29
7
7
4
4
9
9
3
ln
+
ln
+
ln
+
ln
+
ln
140 140 140 140 140 140 140 140 140 140
= +
18
18
2
2
25
25
1
1
11
11
ln
+
ln
+
ln
+
ln
+
ln
140 140 140 140 140 140 140 140 140 140
= +
11
2
2
18
18
11
ln
+
ln
+
ln
140 140 140 140 140 140
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Sambungan
s
= − � 0,021 ln 0,021 + 0,207 ln 0,207 + 0,05 ln 0,05 + 0,028 ln 0,028
i=1
= + 0,064 ln 0,064 + 0,128 ln 0,128 + 0,014 ln 0,014 + 0,178 ln 0,178
= + 0,007 ln 0,007 + 0,078 ln 0,078 + 0,078 ln 0,078 + 0,128 ln 0,128
= + 0,014 ln 0,014
s
= − � −0,081 + (−0,326) + (−0,149) + (−0,100) + (−0,176) +
i=1
= (−0,263) + (−0,059) + (−0,307) + (−0,034) + (−0,199) + (−0,199) +
= (−0,263) + (−0,059)
s
= − � −2,215
i=1
= 2,215
Contoh perhitungan indeks keseragaman (E’) pada stasiun 1 adalah sebagai
berikut :
H′
2,215
2,215
E =
=
=
= 0,863
Ln S
Ln 13
2,565
′
Contoh perhitungan analisis komunitas (IS) pada stasiun 1 adalah sebagai berikut :
IS =
2C
x 100%
A+B
=
2.4
x 100%
6 + 12 + 8
=
8
x 100%
26
= 30,77%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Sambungan
Contoh perhitungan indeks pencemaran pada setiap stasiun penelitian adalah
sebagai berikut:
Stasiun 1
Parameter
DO
Ci
4,2
Lij
4
Ci/Lij
0,93
Ci/Lij baru
0,93
pH
7,0
6-9
-0,25
-0,25
BOD5
1,35
3
0,45
0,45
Salinitas
0,7
0,5-17
-0,493
-0,493
Suhu
30
25-30
2,5
2,989
Jumlah
3,137
3,626
Rata-rata
0,6274
0,7252
Perhitungan DO :
DO merupakan paramater yang jika harga parameter rendah kualitas
perairan akan menurun. DOmaks = 7 pada temperatur 25°C, sehingga diselesaikan
dengan rumus:
Ci/Lij = (7 − 4,2)/(7 − 4) = 3,8/3 = 0,93
Perhitungan pH, salinitas serta suhu :
Nilai pH, salinitas, serta suhu yang memiliki rentang sehingga penentuan
Ci/Lij sebagai berikut:
Ci/Lij ph = (6 + 9)/2 = 7,5 kemudian,
=
−0,5
7,0 − 7,5
=
= −0,25
2
9 − 7,0
Ci/Lij salinitas = (0,5 + 17)/2 = 8,75 kemudian,
=
0,7 − 8,75
−8,05
=
= −0,5
17 − 0,7
16,3
Ci/Lij suhu = (25 + 30)/2 = 27,5 kemudian,
=
30 − 27,5
= 2,5
30 − 30
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Sambungan
Karena nilai Ci/Lij suhu >1 maka harus dicari Ci/Lijbaru dengan memasukkan
rumus :
Ci/Lijbaru = 1,0 + 5 log 2,5
= 1 + 1,989
= 2,989
Perhitungan BOD5 :
Ci/Lij BOD5 = 1,35 / 3 = 0,45
Kemudian tentukan nilai M (nilai maksimum dari kolom Ci/Lijbaru),
kemudian cari nilai R (nilai rata-rata dari penjumlahan kolom Ci/Lijbaru). Sehingga
selanjutnya dapat menenetukan nilai IP stasiun 1 sebagai berikut:
PIj =
2
2
�� Ci � M + � Ci � R
Lij
Lij
2
=
�(0,6274)2 2,989 + (0,6274)2 0,7252
2
=
�(0,3936)2,989 + (0,3936)0,7252
2
=
�1,1765 + 0,2854
2
= �0,73096936
= 0,855
Perhitungan di atas digunakan untuk perhitungan indeks pencemaran pada
stasiun berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengukuran DO
2. Pengukuran suhu
3. Pengukuran pH
4. Pengambilan substrat
5. Pengambilan makrozoobentos
6. Penanganan makrozoobentos
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Sambungan
7. Pengambilan BOD5
9.
Pengukuran salinitas
8. Pengukuran BOD5
10. Analisis substrat
11. Pencemaran perairan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Bahan dan Alat Penelitian
1. Botol sampel
3. Botol Winkler
5. Jarum suntik
2. Labu Erlenmeyer
4. Kuas
6. Pipet tetes
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Sambungan
7. Pinset
9. Plastik
11. Kertas Label
8. Tisu
10. Karet
12. Lakban
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Sambungan
13. Alat tulis
14. Alkohol
15. Aquadest
16. Cool box
17. Zat Winkler
18. Gunting
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Sambungan
19. Meteran
21. Kaca pembesar
23. Refraktometer
20. Termometer
22. Surber net
24. pH meter
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Hasil Analisis Substrat Dasar
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Data Pasang Surut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Sambungan
Data yang sudah diolah melalui software pasang surut :
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Sambungan
Rumus perhitungan pasang surut metode admiralty :
F=
=
=
AK 1+ AO 1
AM 2+AS 2
1,0+ 0,7
0,9+1,3
1,7
2,2
= 0,7
Keterangan :
F
: Form-zahl atau konstanta pasang surut.
AK1 : amplitudo dari anak gelombang pasang surut harian tunggal rata-rata yang
dipengaruhi oleh deklinasi bulan dan matahari.
AO1 : amplitudo dari anak
gelombang
pasang
surut harian tunggal yang
dipengaruhi oleh deklinasi matahari.
AM2 : amplitude dari anak gelombang pasang surut harian ganda rata-rata yang
dipengaruhi oleh bulan.
AS2 : amplitudo dari anak gelombang pasang surut harian ganda rata-rata yang
dipengaruhi oleh matahari.
Nilai F
0 < F < 0,25
Tipe Pasang Surut
harian ganda murni (semi diurnal)
0,25 < F < 1,50
campuran (mixed type) condong ke harian ganda
1,50 < F < 3,00
campuran (mixed type) condong ke harian tunggal
F ≥ 3,00
harian tunggal murni (diurnal type)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Makrozoobentos
Makrozoobentos
Ciri-Ciri
-
Ukuran tubuh kecil dan
pipih
-
Berrostrum pendek
-
Karapas lunak
-
Karapas
Acetes serrulatus
berbentuk
hexagon
-
Berwarna
hijau
kekuningan
-
Memiliki tungkai mata
yang panjang
Podopthalmus vigil
Permukaan
punggung
relatif datar
-
Permukaan
karapas
halus
-
Berwarna hijau gelap
secara keseluruhan
-
Memiliki
kaki
yang
panjang.
Thalamita crenata
-
Puncak rostrum sangat
tajam dan menonjol
-
Antenulla bagian atas
sangat pendek.
-
Berwarna merah dan
mata berwarna hitam.
Aristaeopsis edwardsiana
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Permukaan
karapas
halus,
-
Berwarna biru gelap,
-
Kaki keras pendek dan
berbulu.
Cardisoma hirtipes
-
Permukaan
karapas
bergranula
-
Kaki kokoh
-
Permukaan
punggung
cembung.
Cardisoma rotundum
-
Memiliki rostrum tidak
panjang
namun
bergerigi
-
Antenulla yang panjang
-
Tungkai
mata
yang
panjang.
Metapenaeus tenuipes
-
Memiliki tubuh pipih
-
Mata yang hitam
-
Memiliki bulu di sisi
samping bagian tubuh.
Planaria sp.
-
Memiliki
cangkang
putih dan keras
-
Memiliki rib radial
-
Terdapat bulu di luar
cangkang
Anadara antiquata
yang
berwarna coklat gelap.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Memiliki
cangkang
yang keras
-
Permukaannya
halus
serta berwarna variasi.
Mactra fragilis
-
Memiliki
cangkang
yang keras
-
Memiliki
ruas
berwarna
dan
hijau
kehitaman.
Corbicula javanica
-
Memiliki ukuran kecil
-
Cangkang memanjang
ke
atas
bercorak
melingkar
-
Berwarna variasi coklat
-
Permukaan
Cerithidea cingulata
cangkang
yang bergerigi.
-
Memiliki
cangkang
yang keras memanjang
ke atas
-
Berwarna gelap
-
Permukaan
cangkang
halus setiap ruasnya.
Faunus ater
-
Berukuran kecil
-
memiliki
cangkang
yang ramping ke atas
dan beruas
Melanoides torulosa
berwarna
coklat
kehitaman.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Berukuran kecil
-
Memiliki
gerigi
runcing
di sekeliling
ruas
-
Berwarna coklat.
-
Berukuran 2-3 cm
-
Permukaan
Thiara scabra
keras
cangkang
bergerigi dan
memiliki motif cincin
berwarna coklat.
Gyrineum gyrinum
-
Memiliki
tungkai
cangkang yang panjang
dan ramping
-
Permukaan
yang
cangkang
bergerigi
dan
keras
Pisania crocata
-
Berwarna kekuningan.
-
Memiliki
keras
cangkang
tidak
banyak
gerigi.
-
Memiliki
tungkai
cangkang yang panjang
dan ramping
Pisania truncata
-
Berwarna putih.
-
Spesies dari golongan
siput
air
memiliki
asin
ini
cangkang
keras berduri
Murex trapa
berwarna coklat abuabu.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Memiliki
duri
lebih
sedikit dan lebih kecil
dari spesies M. trapa
-
Memiliki
cangkang
yang keras berwarna
coklat abu-abu.
Murex tribulus
-
Memiliki ukuran kecil
-
Cangkang setiap ruas
memiliki gerigi yang
mengelilingi rib
-
Berwarna coklat gelap.
-
Memiliki
Nodilittorina pyramidalis
cangkang
kecil dan tipis
-
Berwarna coklat
-
memiliki
Littorina sp.
cangkang
keras dan banyak ruas
-
ramping
-
berwarna putih.
-
Memiliki
Turritella terebra
agak
cangkang
pipih
namun
cembung sedikit
-
Berselaput
di
luar
cangkang
berwarna
coklat kehitaman
Haliotis planata
-
Di
dalam
cangkang
berwarna abu-abu kilau.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
memiliki
cangkang
yang tebal keras serta
berwarna hitam.
-
Permukaan
cangkang
kasar seperti granula.
Monodonta labio
- Memiliki bentuk seperti
kerucut
- Permukaan datar
- Memiliki motif garis
Berwarna coklat horizontal.
Trochus radiatus
-
Memiliki
bentuk
kerucut
-
Permukaan
cangkang
sedikit kasar
-
Berwarna lebih gelap.
-
Memiliki
kemiripan
dengan
cerithidea
Trochus californicum
cingulata
-
Spesies
ini
lebih
ramping, bergerigi yang
lebih
Cerithium alveolum
banyak,
warna
lebih pucat.
-
Memiliki
dengan
kemiripan
spesies
Littorina sp.
-
Spesies ini bercangkang
kecil berwarna gelap
dan lebih tebal daripada
Quoiya decollata
Littorina sp..
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Memiliki
cangkang
yang tebal
-
Berwarna
coklat
dengan
kombinasi
putih.
Strombus microurceus
-
Memiliki
cangkang
yang bulat
-
Bermotif segitiga yang
menghiasi
permukaan
bagian
luar
seluruh
cangkang
dengan
warna hitam kombinasi
Nerita chameleon
coklat.
-
Bercangkang tebal
-
Permukaan
cangkang
luar memiliki ruas
-
Berwarna
coklat
kehitaman
Nerita albicilla
-
Memiliki
cangkang
berbentuk bulat serta
tipis
-
Berwarna
kuning
keemasan.
Pila scutata
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Sambungan
-
Memiliki ukuran dan
bentuk
dengan
yang
Pila
namun
sama
scutata,
cangkang
spesies ini lebih tebal
dan gelap.
Pila ampullacea
-
Memiliki
bentuk
kerucut sama dengan
genus trochus namun
genus tectus memiliki
ukuran
yang
lebih
ramping.
Tectus conus
-
Tectus conus memiliki
garis yang membujur
dan
motif
seluruh
titik
di
permukaan
cangkang luar.
-
Tidak memiliki motif
-
Berwarna pucat
-
Bentuk yang ramping
dan bawah cangkang
yang datar.
Tectus triserialis
-
Memiliki ukuran tubuh
yang panjang
-
Bertekstur lunak
-
Berwarna merah
Pheretima sp.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan kepadatan populasi (K) spesies Pheretima sp. pada stasiun 1
adalah sebagai berikut:
K=
10.000 x a
10.000 x 18 180.000
ind
=
=
= 180 2 = 1,8 ind/m²
b
1.000
1000
cm
Contoh perhitungan kepadatan relatif (KR) spesies Pheretima sp. pada stasiun 1
adalah sebagai berikut:
KR =
=
Kepadatan suatu jenis
x 100%
∑seluruh jenis
18
x 100%
140
= 12,86%
Contoh perhitungan frekuensi kehadiran (FK) spesies Pheretima sp. pada stasiun
1 adalah sebagai berikut:
FK =
=
Jumlah sub plot ditempati suatu jenis
x 100%
Jumlah total sub plot
1
x 100%
3
= 33,33%
Contoh perhitungan indeks keanekaragaman Shannon Wiener (H’) pada stasiun 1
adalah sebagai berikut:
s
′
H = − � pi ln pi
i=1
s
= −�
i=1
3
29
29
7
7
4
4
9
9
3
ln
+
ln
+
ln
+
ln
+
ln
140 140 140 140 140 140 140 140 140 140
= +
18
18
2
2
25
25
1
1
11
11
ln
+
ln
+
ln
+
ln
+
ln
140 140 140 140 140 140 140 140 140 140
= +
11
2
2
18
18
11
ln
+
ln
+
ln
140 140 140 140 140 140
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Sambungan
s
= − � 0,021 ln 0,021 + 0,207 ln 0,207 + 0,05 ln 0,05 + 0,028 ln 0,028
i=1
= + 0,064 ln 0,064 + 0,128 ln 0,128 + 0,014 ln 0,014 + 0,178 ln 0,178
= + 0,007 ln 0,007 + 0,078 ln 0,078 + 0,078 ln 0,078 + 0,128 ln 0,128
= + 0,014 ln 0,014
s
= − � −0,081 + (−0,326) + (−0,149) + (−0,100) + (−0,176) +
i=1
= (−0,263) + (−0,059) + (−0,307) + (−0,034) + (−0,199) + (−0,199) +
= (−0,263) + (−0,059)
s
= − � −2,215
i=1
= 2,215
Contoh perhitungan indeks keseragaman (E’) pada stasiun 1 adalah sebagai
berikut :
H′
2,215
2,215
E =
=
=
= 0,863
Ln S
Ln 13
2,565
′
Contoh perhitungan analisis komunitas (IS) pada stasiun 1 adalah sebagai berikut :
IS =
2C
x 100%
A+B
=
2.4
x 100%
6 + 12 + 8
=
8
x 100%
26
= 30,77%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Sambungan
Contoh perhitungan indeks pencemaran pada setiap stasiun penelitian adalah
sebagai berikut:
Stasiun 1
Parameter
DO
Ci
4,2
Lij
4
Ci/Lij
0,93
Ci/Lij baru
0,93
pH
7,0
6-9
-0,25
-0,25
BOD5
1,35
3
0,45
0,45
Salinitas
0,7
0,5-17
-0,493
-0,493
Suhu
30
25-30
2,5
2,989
Jumlah
3,137
3,626
Rata-rata
0,6274
0,7252
Perhitungan DO :
DO merupakan paramater yang jika harga parameter rendah kualitas
perairan akan menurun. DOmaks = 7 pada temperatur 25°C, sehingga diselesaikan
dengan rumus:
Ci/Lij = (7 − 4,2)/(7 − 4) = 3,8/3 = 0,93
Perhitungan pH, salinitas serta suhu :
Nilai pH, salinitas, serta suhu yang memiliki rentang sehingga penentuan
Ci/Lij sebagai berikut:
Ci/Lij ph = (6 + 9)/2 = 7,5 kemudian,
=
−0,5
7,0 − 7,5
=
= −0,25
2
9 − 7,0
Ci/Lij salinitas = (0,5 + 17)/2 = 8,75 kemudian,
=
0,7 − 8,75
−8,05
=
= −0,5
17 − 0,7
16,3
Ci/Lij suhu = (25 + 30)/2 = 27,5 kemudian,
=
30 − 27,5
= 2,5
30 − 30
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Sambungan
Karena nilai Ci/Lij suhu >1 maka harus dicari Ci/Lijbaru dengan memasukkan
rumus :
Ci/Lijbaru = 1,0 + 5 log 2,5
= 1 + 1,989
= 2,989
Perhitungan BOD5 :
Ci/Lij BOD5 = 1,35 / 3 = 0,45
Kemudian tentukan nilai M (nilai maksimum dari kolom Ci/Lijbaru),
kemudian cari nilai R (nilai rata-rata dari penjumlahan kolom Ci/Lijbaru). Sehingga
selanjutnya dapat menenetukan nilai IP stasiun 1 sebagai berikut:
PIj =
2
2
�� Ci � M + � Ci � R
Lij
Lij
2
=
�(0,6274)2 2,989 + (0,6274)2 0,7252
2
=
�(0,3936)2,989 + (0,3936)0,7252
2
=
�1,1765 + 0,2854
2
= �0,73096936
= 0,855
Perhitungan di atas digunakan untuk perhitungan indeks pencemaran pada
stasiun berikutnya.
Universitas Sumatera Utara