TAK FIX

TAK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
Sesi 1 Mengenal Halusinasi

Tujuan
1. Klien dapat mengenal halusinasi
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi
Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkungan
2. Tempat tenang dan nyaman
Alat
1.

Spidol

2.

Papan tulis

Metode

1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran / simulasi

Petugas
1. Dewa Ayu Lilik Saraswati (Leader)
2. Ni Luh Suciptayani (Co-Leader)
3. Ni Putu Eka Pradnya Kartini (Observer)
3. Luh Putu Rosita Dewi (Fasilitator)
4. I Gusti Agung Aditya Dewi (Fasilitator)
5. Ni Kadek Vicky Wulandari (Fasilitator)
6. Putu Dessy Ira Ardianthi (Fasilitator)
Fungsi Petugas
1. Leader
Fungsinya :
a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
b. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan

c. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat, dean umpan balik.
d. Sebagai “rolemode”

e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik
2. Co-Leader
Fungsinya :
a. Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok
3. Observer
Fungsinya :
a. Menobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok
4. Fasilitator
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
kelompok
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
Setting

L

CL


F

Px

Px

F

F

Keterangan

F

Px

= Leader
L


O

= Co. Leader

Px

= Observer
O

= Pasien
Px

= Fasilitator

F

CL

Langkah kegiatan
1. Persiapan

A. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori
persepsi halusinasi
B. Membuat kontrak dengan klien
C. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
A. Salam Terapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama )
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klienn( beri papan nama )
B. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
C. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
suara-suara yang di dengar
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus minta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai


3. Tahap Kerja
A. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal suara-suara
yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya,situasi terjadinya
dan perasaan klien pada saat terjadi
B. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi,kapan terajdinya, situasi
yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari
klien yang sebelah kanan,secara berurutan sampai semua klien mendapat
giliran. Hasilnya tulis di whiteboard
C.

Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
D. Simpulkan isi,waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari suara yang
biasa didengar

4. Tahap Terminasi
A. Evaluasi
1.

Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK


2.

Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

B. Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi,waktu,situasi,dan perasaanya jika
terjadi halusinasi
C. Kontrak yang akan dating
1.

Menyepakati TAK yang akan dating, yaitu cara mengontrol halusinasi

2.

Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK stimulasi
persepsi halusinasi sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal isi halusinasi
waktu terjadinya halusinasi, situasi terjadinya halusinasi dan perasaan saat terjadi
halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut :

Sesi 1 : TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan mengenal halusinasi

N
O

NAMA
KLIEN

MENYEBUT
ISI
HALUSINASI

MENYEBUT

WAKTU
TERJADI
HALUSINASI

MENYEBUT
SITUASI
TERJADI
HALUSINAS
I

MENYEBUT
PERASAAN
SAAT
HALUSINAS
I

1
2
3
4

5
6
7
8
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien , beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi, isi, waktu, situasi
, dan perasaan. Beri tanda v jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi sesi 1.
Klien mampu menyebutkan isi halusinasi ( menyeluruh memukul ), waktu ( pukul 9 malam ),
situasi ( jika sedang sendiri ) , perasaan ( kesal dan geram ). Anjurkan klien mengidentifikasi
halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

Sesi 2 Mengontrol Halusinasi Dengan Menghardik

Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi.

2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Spidol dan papan tulis/whiteboard/flipchart
2. Jadwal kegiatan klien
Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi
Petugas
1. Luh Putu Rosita Dewi (Leader)
2. Putu Yuni Kumala Dewi (Co-Leader)
3. I Gusti Agung Aditya Dewi (Observer)

4. Dewa Ayu Lilik Saraswati (Fasilitator)
5. Ni Luh Suciptayani (Fasilitator)
6. Ni Ketut Ari Pratiwi (Fasilitator)
7. Putu Rias Andreani (Fasilitator)
Fungsi Petugas
1. Leader
Fungsinya :
a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
b. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
c. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat, dean umpan balik.
d. Sebagai “rolemode”
e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik
2. Co-Leader
Fungsinya :
Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok
3. Observer
Fungsinya :
a. Menobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok
4. Fasilitator
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
kelompok
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
Setting

CL

L

O

F

Px

Px

F
F

F

Px

Px

Keterangan
= Leader
L

= Observer
O
F

= Pasien
Px

CL

= Co. Leader

= Fasilitator

Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
b. Mempersiapkan alat dan dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapiutik
1. Salam terapis kepada klien.
2. Klien dan terapis pakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien sat ini
2. Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu, situasi,
dan perasaan.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara mengontrol
halusinasi.
2. Menjelaskan aturan main, yaitu :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin



pada terapis.
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua klien mendapat giliran.
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul.
d. Trapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu: “Pergi jangan ganggu
saya”, “Saya mau bercakap-cakap dengan …” .
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik halusinasi
dimulai dari klien di sebelah kiri terapis berurutan searah jarum jam sampai semua
peserta mendapatkan giliran.
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap
klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan keompok.

b. Tindak Lanjut
1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelahari jika
halusinasi muncul.
2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berkutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasidengan melakukan kegiatan.
2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya.

Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
persepsi halusinasi Sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan
menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2 :
Stimulasi persepi : halusinasi
Kemampuan menghardik halusinasi
No.

Aspek yang dinilai

1

Menyebutkan cara yang selama
ini

digunakan

Nama Klien

mengatasi

halusinasi
2

Menyebutkan efektivitas cara

3

Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik

4

Memperagakan

menghardik

halusinasi

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemamuan menyebutkan : cara yang biasa digunakan
untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik halusinasi, dan
memperagakannya. Beri tanda √ jika klien mampu dan tanda x jika klien tidak
mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi Sesi
2 Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan klien
menggunakannya jika halusinasi muncul, khusus pada malam hari (buat jadwal)

Sesi 3 Mengontrol Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

Tujuan
1. Pasien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi.
2. Pasien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.
Setting
1. Terapis dan pasien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan terang
Alat
1. Jadwal kegiatan harian
2. Pulpen
3. Spidol dan whiteboard atau papan tulis atau flipchart
Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran atau simulasi dan latihan
Petugas
1. Ni Ketut Ari Pratiwi (Leader)
2. Ni Kadek Vicky Wulandari (Co Leader)
3. Putu Rias Andreani (Observer)
4. Dewa Ayu Lilik Saraswati (Fasilitator)
5. Ni Putu Eka Pradnya Kartini (Fasilitator)
6. Putu Yuni Kumala Dewi (Fasilitator)
7. Putu Dessy Ira Ardianthi (Fasilitator)
Fungsi Petugas
1. Leader
a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat, dan umpan balik.
d. Sebagai “rolemode”
e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan
memberi umpan balik

2. Co-leader
Fungsinya membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok

3. Observer
a. Mengobservasi semua respon pasien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku pasien
c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok

4. Fasilitator
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
kelompok
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok

Setting
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

CL

L

O

F

Px

Px

F
F

F

Px

Px

Keterangan
L

= Leader

O

= Observer

Px

= Pasien

CLo. = Co. Leader

F

= Fasilitator

Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan pasien yang telah mengikuti sesi 2.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada pasien
2) Pasien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1) Terapis menanyakan keadaan pasien saat ini
2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
3) Terapis menanyakan pengalaman pasien menerapkan cara menghardik
halusinasi.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya halusinasi
dengan melakukan kegiatan.
2. Menjelaskan aturan main berikut.


Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus meminta izin
kepada terapis.



Lama kegiatan 45 menit



Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari. Jelaskan
bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan seharihari, dan tulis di whiteboard.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis formulir
yang sama di whiteboard.
d. Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan harian,
dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir, terapos
menggunakan whiteboard.
e. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah selesai
membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan
dan memperagakannya.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi, yaitu
dengan menghardik dan melakukan kegiatan
.
c. Kontrak yang akan datang

1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
2. Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
persepsi halusinasi sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah klien melakukan kegiatan
harian untuk mencegah timbulnya halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 3 : TAK
Stimulasi persepsi halusinasi
Kemapuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan
No

Aspek yang dinilai

1
2
3
4
Petunjuk :

Menyebutkan kegiatan yang biasa dilakukan
Memperagakan kegiatan yang biasa dilakukan
Menyusun jadwal kegiatan harian
Menyebutkan dua cara mengontrol halusinasi

Nama klien

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan harian yang
biasa dilakuakan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan
harian, dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi. Beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 3.

Klien mampu memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien
melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

Sesi 4 Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

Tujuan
1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah
munculnya halusinasi.
2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart
2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen
Metode
1. Diskusi kelompok
2. Bermain peran/simulasi
Petugas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Ni Putu Eka Pradnya Kartini (Leader)
Luh Putu Rosita Dewi (Co Leader)
Putu Yuni Kumala Dewi (Observer)
Luh Suciptayani (Fasilitator)
Ni Ketut Ari Pratiwi (Fasilitator)
Putu Rias Andreani (Fasilitator)
Putu Dessy Ira Ardhianti (Fasilitator)

Fungsi Petugas
1. Leader

Fungsinya :
a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
b. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
c. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat, dean umpan balik.
d. Sebagai “rolemode”
e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik
2. Co-Leader
Fungsinya :
Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok
3. Observer
Fungsinya :
a. Menobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok
4. Fasilitator
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
kelompok
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
Setting
D.
E.

CL

L

O

F

Px

Px

F

F

F

Px

Px

Keterangan
F. L

= Leader

O

= Observer

Px

= Pasien

CL

= Co. Leader

F

= Fasilitator

Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontak dengan klien yang telah mengikuti sesi
b. Terapis membuat kontak dengan klien 3.
c. Mempersiapkan alat dan pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi / Validasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah menerapkan dua cara yang telah dipelajari
(menghardik, menyibukkan iri dengan kegiatan terarah) untuk mencegah
halusinasi.
c. Kontak
1. Terapis menjelaskan tujuan yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakapcakap
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika aa klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrok dan mencegah halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
diajak bercakap-cakap.
c. Terapimeminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan
bisa dilakukan.
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul
“suster, aa suara di telinga saya mau ngobrol tentang kapan saya boleh
pulang”.
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnya.
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien.
g. Ulangi e dan f sampai semuan mendapat giliran.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis menanyakan TAK mengontrok halusinasi yang sudah dilatih
b. Tindak lanjut

Manganjurkan klien menggunakan tiga caramengontrok halusinasinya,
yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang.
1. Terapis membuat kesepakatan dnegan klien untuk TAKberikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
2. Terapis menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk stimulasi persepsi
halusinasi sesi-4 , kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan
bercakap-cakap. Formulir evaluasi sebagai berikut :

Sesi 4 TAK
Stimulasi Persepsi : Halusinasi
Kemampuan bercakap-Cakap untuk mencegah halusinasi
No

Aspek yang dinilai

Nama klien

1. Menyebutkan orang yang biasa
diajak bicara
2. Memperagakan percakapan
3. Menyusun jadwal percakapn
4. Menyebutkan
tiga
cara
mengontrol
dan
mencegah
halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak
bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal percakapan, menyebutkan tiga
cara mencegah halusinasi. Beri tanda (√) jika klien mampu, dan tanda (x) jika klien
tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi-4.
Klien belum mampu secara lancar bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien
bercakap-cakap dengan perawat dan klien lain di ruang rawat.

SESI 5 Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat

Tujuan :
1. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
2. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
3. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat
Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat :
1. Spidol dan whiteboard/ papan tulis / flipchart.
2. Jadwal kegiatan harian.
3. Beberapa contoh obat.
Metode :
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Melengkapi jadwal harian.
Petugas
1. Ni Putu Eka Pradnya Kartini (Leader)
2. Luh Putu Rosita Dewi (Co Leader)
3. Putu Yuni Kumala Dewi (Observer)
4. Ni Luh Putu Suciptayani (Fasilitator)
5. Ni Ketut Ari Pratiwi (Fasilitator)
6. Ni Kadek Vicky Wulandari (Fasilitator)
7. Putu Dessy Ira Ardianthi (Fasilitator)
Fungsi Petugas
1. Leader
Fungsinya :
a. Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
b. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan
c. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat, dean umpan balik.

d. Sebagai “rolemode”
e. Memotivasi setiap anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik
2. Co-Leader
Fungsinya :
Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok.
3. Observer
Fungsinya :
a. Menobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
c. Memberikan umpan balik terhadap kelompok
4. Fasilitator
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
kelompok
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
Setting

CL

L

O

F

Px

Px

F
F

F

Px

Px

Keterangan
= Leader
L
CL

= Co. Leader

Langkah kegiatan :

= Observer
O

= Pasien
Px

= Fasilitator

F

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti Sesi 4
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapiutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.

2. Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri
dengan kegiatan,dan bercakap-cakap).
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum
obat.
2. Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin



kepada terapis.
Lama kegiatan 30 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat
kambuh.
b. Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat, yaitu penyebab
kambuh.
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard.
d. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat, benar waktu minum
obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis
e.
f.
g.
h.

obat.
Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat, secara bergiliran.
Berikan pujian pada klien yang benar.
Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat di whiteboard).
Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat di

whiteboard).
i. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara
mencegah halusinasi/kambuh.
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat, yaitu kejadian
halusinasi/kambuh.
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum obat dan
kerugian patuh minum obat.
l. Memberi pujian tiap kali klien benar.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari.
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap-cakap dan patuh
minum obat.
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk menontrol
halusinasi.
2. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klien.
Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khsuusnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 5, kemampuan klien yang diharapkan
adalah menyebutkan 5 benar cara minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak
patuh minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut :
SESI 5 : TAK
Stimulasi Persepsi : halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
No.

Nama klien

Menyebutkan 5 Menyebutkan

Menyebutkan

benar

akibat tidak patuh

cara keutungan

minum obat

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Petunjuk :

minum obat

minum obat.

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara
minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri tanda
(√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 5, TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu
menyebutkan 5 benar cara minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum
obat (kambuh). Anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar.

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
PERSEPSI KOGNITIF PADA PASIEN HALUSINASI

OLEH
KELOMPOK 4
TINGKAT 3.3

1. DEWA AYU LILIK SARASWATI
2. NI LUH SUCIPTAYANI

(P07120015111)
(P07120015112)

3. NI PUTU EKA PRADNYA KARTINI
4. LUH PUTU ROSITA DEWI
5. PUTU YUNI KUMALA DEWI
6. I GUSTI AGUNG ADITYA DEWI
7. NI KETUT ARI PRATIWI
8. NI KADEK VICKY WULANDARI
9. PUTU RIAS ANDREANI
10. PUTU DESSY IRA ARDIANTHI

(P07120015113)
(P07120015114)
(P07120015115)
(P07120015116)
(P07120015117)
(P07120015118)
(P07120015119)
(P07120015120)

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
TAHUN AJARAN 2017/2018