Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Perus

Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Perusahaan yang
Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
Elis
Universitas Atma Jaya Makassar

ABSTRAK

Laba usaha merupakan sesuatu yang sangat diperhatikan baik oleh pihak
eksterna maupun internal. Naik turunnya laba dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Makalah ini berisi mengenai pengaruh modal kerja terhadap laba
perusahaan, dimana modal kerja adalah jumlah dari aset lancar sebuah
perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear, dimana
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015. Dan sampel dalam penelitian ini
meliputi 20 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia periode 20102015, yang dipilih secara acak.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan utama setiap bisnis di dunia ini adalah untuk mencapai
keuntungan / laba. Menurut Harahap (2009:113) laba adalah kelebihan

penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi. Semakin tinggi
laba yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan maka semakin tinggi pula
penilaian para investor terhadap kinerja perusahaan tersebut. Selain itu,
analisis terhadap laba juga dapat digunakan oleh manajer untuk
mengambil keputusan di masa depan.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan berbagai faktor yang akan
mempengaruhi naik/turunnya laba perusahan, salah satunya adalah modal
kerja (working capital). Menurut Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri
(2008) modal kerja lebih dari cukup akan mengurangi resiko dan
menaikkan laba. Pendapat ini didasarkan atas pandangan bahwa cukup
tersedianya modal kerja kegiatan dapat diarahkan pada pencarian hasil
yang lebih tinggi dengan ekspansi atau peluasan usaha.
Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat
penting di dalam perusahaan, karena tanpa modal kerja perusahaan tidak
dapat memenuhi kebutuhan dananya untuk menjalankan aktivitasnya.
Modal kerja akan berputar secara terus menerus untuk setiap periodenya
dan dapat dialokasikan kembali untuk membiayai perusahaan (Dikti
Kusmedi Ruwindas, 2011).
Secara tradisional, modal kerja (working capital) didefinisikan
sebagai investasi perusahaan dalam aktiva lancar (current assets). Eguene

F. Brigham dan Joel F. Houston memberikan pengertian bahwa “modal
kerja adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek yaitu kas,
sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan dan piutang usaha. Modal
kerja bersih (net working capital) adalah aktiva lancar dikurangi utang
lancar.” Sehingga dapat disimpulkan semua dana yang tertanam dalam
aktiva lancar merupakan modal kerja kotor, setelah dikurangi utang lancar

maka dana tersebut dianggap sebagai modal kerja bersih. Modal kerja
merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan suatu perusahaan yang
bersifat fleksibel dan disusun secara relatif variabel serta mengalami
proses perputaran dalam jangka waktu yang pendek.
Penelitian ini mencoba untuk membahas Mengenai Pengaruh
Modal Kerja Terhadap Laba Perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan atas uraian latar belakang di atas, dapat diuraikan
rumusan masalah sebagai berikut:

1.Apakah modal kerja memiliki pengaruh terhadap laba perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh modal kerja terhadap laba
perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
1.4.2Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi kepada pihak-pihak yang memerlukan informasi.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1

Pengertian Modal Kerja

Modal kerja sebagai acuan dalam mengukur tingkat efisiensi
modal utama perusahaan. Maka untuk mengukur tingkat efisiensi
modal terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan diperlukan
modal kerja. Modal kerja adalah modal yang dikeluarkan oleh
perusahaan guna membiayai proses produksi dan aktivitas kinerja
karyawan. Pengertian modal kerja ialah dimaksudkan sebagai
keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula
dimaksudkan sebagai dana yang terus tersedia untuk membiayai
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Suatu analisa terhadap
sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisis
intern dan ekstern, disamping masalah modal kerja ini erat
hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari juga menunjukan
tingkat keamanan atau safety of margin, para kreditur terutama
kreditur jangka pendek.
Menurut Agnes Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Menurut Hadi Parno (2011). Modal kerja adalah jumlah harta
lancar yang merupakan bagian dari investasi yang saling bersikluasi
dari satu bentuk ke bentuk lain dalam suatu kegiatan bisnis, yaitu dari
kas berputar ke biaya material, upah buruh, biaya overhead pabrik,

biaya pemasaran, biaya umum, persediaan, penjualan, piutang, dan
akhirnya kembali ke kas.

2.1.2

Indikaor Modal Kerja
Menurut Jumingan (2011:66), modal kerja yaitu : jumlah dari aktiva
lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto (gross working
capital).
Rumus Modal Kerja = Aset + Piutang + Persediaan

2.1.3

Konsep Modal Kerja

Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep modal kerja yang umum
digunakaan, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlakukan
untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai

operasinya yang bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund)
yang tersedia untuk tujuan operasi jangka penpek. Dalam konsep
ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar
(gross working capital ).
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam
konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar
terhadap hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah
aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun
para pemilik perusahaan.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam
rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok
perusahaan.

2.1.4

Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut A. W. Taylor dalam buku karangan H. Sutrisno yang
berjudul “Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi”

menyatakan bahwa modal kerja bisa dikelompokkan ke
dalam dua jenis sebagai berikut:

1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selau harus ada
dalam

perusahaan

agar

perusahaan

dapat

menjalankan

kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal
kerja permanen dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1.1 Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus
ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan
tetap bisa beroperasi.
1.2 Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Modal kerja normal yang harus ada agar perusahaan bisa
beroperasi dengan tingkat produksi normal. Produksi normal
merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
barang sebesar kapasitas normal perusahaan.

2. Modal Kerja Variabel(Variable Working Capital)
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun
keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan. Modal kerja
variabel terdiri dari:

2.1 Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)
Merupakan

sejumlah


dana

yang

dibutuhkan

untuk

mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan,

misalnya perusahaan biskuit harus menyediakan modal kerja
lebih besar pada saat musim hari raya.

2.2 Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)
Modal kerja siklis adalah modal kerja yang jumlah
kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi konjungtur.

2.3 Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh

keadaan-keadaan

yang

terjadi

di

luar

kemampuan

perusahaan.
2.1.5

Komponen Modal Kerja
Komponen modal kerja terdiri dari bebepa bagian. Menurut
Tampubolon (2005) komponen modal kerja dapat dilihat pada setiap
neraca perusahaan. Komponen modeal kerja menurut Tampubolon,
terdiri dari:

2.1.5.1 Aktiva lancar
2.1.5.1.1

Kas (kas dan setara kas) dan surat berharga
Dalam pemilihan besaran alat likuid antara kas (kas
dan setara kas) dan surat berharga, manajer
keuangan akan menghadapi masalah, seperti yang
berkaitan dengan manajer operasional. Penyediaan
alat likuid kas yang ”idle” seharusnya dapat

ditempatkan dalam surat berharga yang dapat
memberikan hasil.
2.1.5.1.2

Piutang
Piutang ini terjadi karena Korporasi menjual barang
secara kredit, sehingga sangat berkaitan dengan
manajemen kredit yang diberikan oleh Korporasi.

2.1.5.1.3

Persediaan barang
Dalam persediaan barang biasanya terdapat
perbedaan menyangkut perkiraan-perkiraan atau
pos-pos, yang disebabkan perbedaan jenis
perusahaan. Pada perusahaan dagang mungkin
hanya terdapat perkiraan persediaan (persediaan
barang dagangan), sedangkan pada perusahaan
produksi (yang melakukan pembuatan barang),
persediaannya akan terdiri dari bahan mentah,
barang setengah jadi dan barang jadi. Perusahaan
produksi melakukan investasi dalam persediaan
barang ini yang menyangkut opportunity cost dari
modal yang tertanam dalam persediaan, biaya
penyimpanan, dan risiko kerusakan barang.
Sedangkan manfaat persediaan adalah untuk
memenuhi permintaan, khususnya di dalam jumlah
besar dan tak terduga.

2.1.6

Pengertian Laba
Menurut M. Nafarin (2007: 788) Laba(income) adalah perbedaan
antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran
untuk periode tertentu.

2.1.7

Indikator Laba
Menurut Kuswadi (2005:135), menyatakan bahwa “Perhitungan laba
diperoleh dari pendapatan dikurangi semua biaya”.
Rumus Laba : Pendapatan – Biaya-biaya

2.2 Teori Pemikiran
Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2008:76)
Menyatakan bahwa modal kerja yang lebih dari cukup akan mengurangi resiko
dan menaikkan laba/hasil. Pendapat ini didasarkan atas pandangan bahwa
dengan cukup tersedianya modal kerja kegiatan dpat diarahkan pada pencarian
hasil yang lebih tinggi dengan ekspansi atau perlusan utama.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dapat dirumuskan
hipotesis, di mana hipotesis merupakan dugaan sementara dari hasil penelitian.
Hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
H1: Ada pengaruh modal kerja terhadap laba perusahaan.
H0: Tidak ada pengaruh antara modal kerja terhadap laba perusahaan

3. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2015. Sampel dari
penelitian ini meliputi 20 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2015, di mana 20 sampel tersebut dipilih secara
acak. Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel dalam perusahaan ini
adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, selama periode
2010-2015.
3.2 Variabel Pengukuran
3.2.1 Variabel Independent
Variabel independent / bebas dalam penelitian ini adalah modal kerja.
3.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen / terikat pada penelitian ini adalah laba perusahaan.

Variables Entered/Removeda
Variables
Model
1

Variables

Entered
Current Assers

Removed
b

Method
. Enter

a. Dependent Variable: Profit For The Period
b. All requested variables entered.

3.3 Metode Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS
Statistic 22. IBM SPSS Statistic 22 adalah sebuah aplikasi pengolahan data
statistik. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear. Di mana analisis
regresi linear adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif

dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio.
Rumus regresi linear sederhana sebagi berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a

= Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b

= Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

4. HASIL PENELITIAN

Setelah menguji pengaruh Modal Kerja terhadap Laba Perusahaan dengan
menggunakan program IBM SPSS Statistic 22, diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut ini :

Model Summary

Model

R
,998a

1

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

R Square
,997

,996

3552792,784

a. Predictors: (Constant), Current Assers

ANOVAa
Model
1

Sum of Squares
Regression

1249112575755
5800,000

Residual

3786700970296
9,380

Total

1252899276725
8770,000

df

Mean Square
1

3

1249112575755
5800,000

F
989,605

Sig.
,000b

1262233656765
6,460

4

a. Dependent Variable: Profit For The Period
b. Predictors: (Constant), Current Assers

Dengan menetapkan nilai alpha α = 5 %, jika Sig. > 0,05 maka tidak ada
pengaruh antara modal kerja terhadap laba perusahaan. Jika sig. < 0,05 maka ada
pengaruh antara modal kerja terhadap laba perusahaan. Data di atas menunjukkan
bahwa Sig. = 0,000 < 0,05 di mana ini berarti bahwa Sig terdapat pengaruh modal
kerja terhadap laba perusahaan.

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)
Current Assers

Std. Error

-2191069,549

1813350,057

1,346

,043

Coefficients
Beta

t

,998

-1,208

,313

31,458

,000

a. Dependent Variable: Profit For The Period

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di atas, maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa Modal Kerja memiliki pengaruh positif terhadap
Laba perusahaan, karena Sig. Kurang dari 0,5. Jadi hipotesis H0 ditolak karena
Sig. Kurang dari 0,5 sedangkan H1 diterima.
Modal kerja yang cukup dapat membuat perusahaan meningkatkan laba
bersihnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Agus Indriyo
Gitosudarmo dan Basri (2008:76) pada teori pemikiran

Sig.

6. DAFTAR PUSTAKA

Agnes Sawir. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. PT Gramedia Pustaka, Jakarta
Agus Indryo, Gitosudarmo dan Basri. 2008. Manajemen Keuangan.
Yogyakarta:BPFE
Asri, Marselinus (2017). Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Kulitas
Laba di Moderasi Good Corporate Governance
Dikti Kusmedi Ruwindas. 2011. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Perusahaan (Studi kasus pada CV Dany Handycraft Tasikmalaya )
Hadi, R dan Parno. (2011). Manajemen Keuangan (Konsep Teori Dan Parkteknya
Di Sekolah Dan Pondok Pesantren) (cetakan pertama). Purwokerto : STAIN
Press.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisi Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
RajaGrafindo Persada
Jumingan (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kuswadi. (2005). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan
dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Munawir (2010). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.
Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan. Jakarta:Salemba Empat.
Sutrisno, H. (2009). Manajmen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Yogyakarta:Ekonosia
Tampubolon, Robert. (2004). Risk Management, Cetakan Kedua, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.