PENGARUH STRES KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
ANALISIS PENERAPAN KMK NOMOR 1981 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM-RUMAH SAKIT PADA LAPORAN KEUANGAN
BLUD RSUD CIMACAN. Farizka Susandra, Muhammad Yusuf
JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Muhammad Luthfie
PENGARUH STRES KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN . Anita Septiana, Sri Harini, Sudarijati
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI
PADA MTs DAN SMK. Airahmawati, Sudarijati, Sri Harini
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN.
Ernawati, Abubakar Iskandar, Ginung Pratidina
ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI.
Arti Yoesdiarti
EVALUASI INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPS . Yumi Hartati
JURNAL SOSIAL HUMANIORA
Volume 9 Nomor 1, April 2018
Pembina
Dr. Dede Kardaya, Ir., M.Si. (Rektor Universitas Djuanda)
Penanggungjawab
Dr. Rita Rahmawati, Ir., M.Si (Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Djuanda)
Ketua Dewan Editor
(Ginung Pratidina, Dra., M.Si)
(Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Djuanda)
Editor Pelaksana
Megan Asri Humaira, S.S., M.Hum.
Tentang Jurnal
Jurnal Sosial Humaniora adalah jurnal ilmiah yang memuat aspek-aspek sosial dan humaniora dan terbit dua kali dalam satu tahun (April dan Oktober). Jurnal Sosial Humaniora yang diterbitkan sejak tahun 2010 ini merupakan penyempurnaan dari Buletin Penelitian UNIDA yang terbit sejak tahun 2004. Redaksi menerima naskah dengan ketentuan sesuai dengan Panduan bagi Penulis yang tersedia pada halaman belakang setiap penerbitan.
Alamat Redaksi
Redaksi Jurnal Sosial Humaniora Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor Jl. Tol Ciawi 1, Kotak Pos 35 Ciawi Bogor, 16720 Telp: (0251) 8240773, Fax: (0251) 8240985 E-mail: jsh.lppm@unida.ac.id http://ojs.unida.ac.id/index.php/JSH
DAFTAR ISI JSH VOL 9 NO 1 TAHUN 2018
ANALISIS PENERAPAN KMK NOMOR 1981 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM-RUMAH SAKIT PADA LAPORAN KEUANGAN BLUD RSUD CIMACAN. Farizka Susandra, Muhammad Yusuf
JARINGAN KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN. Muhammad Luthfie
PENGARUH STRES KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN . Anita Septiana, Sri Harini, Sudarijati
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASI PADA MTs DAN SMK. Airahmawati, Sudarijati, Sri Harini
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI
PADA BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN. Ernawati, Abubakar Iskandar, Ginung Pratidina
ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN
PERGURUAN TINGGI. Arti Yoesdiarti
EVALUASI INTEGRASI
PEMBELAJARAN IPS . Yumi Hartati
34 Septiana et al. Pengaruh stress kerja dan kepemimpinan
PENGARUH STRES KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN THE EFFECT OF STRESS AT WORK AND LEADERSHIP ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES
A Septiana 1a , S Harini 1 , dan Sudarijati 1
1 Fakultas Ekonomi, Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720 a Korespondensi: Anita Septiana, Email: anitaseptiana42@yahoo.com (Diterima: 05-01-2018; Ditelaah: 06-01-2018; Disetujui: 04-03-2018)
ABSTRACT
This research is purposed to examine the influence stress at work and leadership about performance of employee in PT. Han Ul Jaya Garment. This research included in descriptive and verificative. Technics data collection is an used distibutions of closed quesionnaries to employee PT. HJG (Han Ul Jaya Garment) with used the samples of amount 79 employee. The result of research in stress at work and leadership influential significant and positive to performance of employee PT. HJG (Han Ul Jaya Garment), stress at work influence to negative and significant in the performnace and leadership influence to significant and positive in the performance of employee. For the next research is continued inspections about factors that can be increase performance of employee excepting stress at work and leadership is meaning working environment, organizational culture, educational and training, working satisfaction, etc.
Key words : stress at work, leadership, performance of employee.
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji pengaruh stres kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Han Ul Jaya Garment. Penelitian ini termasuk dalam penelitian yang bersifat verifikatif dan deskriptif. Teknik dalam pengumpulan data adalah penyebaran kuesioner tertutup kepada karyawan PT. HJG (Han Ul Jaya Garment) dengan jumlah sampel yang digunakan yaitu 79 karyawan. Hasil penelitian stres kerja dan kepemimpinan berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja karyawan PT. HJG (Han Ul Jaya Garment). Stres kerja berpengaruh negatif dan nyata terhadap kinerja karyawan, dan kepemimpinan berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja karyawan. Untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan selain stres kerja dan kenemimpinan diantaranya lingkungan kerja, budaya organisasi, pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.
Kata kunci : stres kerja, kepemimpinan, kinerja karyawan.
Septiana, A., Harini, S., & Sudarijati. 2018. Pengaruh Stres Kerja dan Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Sosial Humaniora 9(1): 34-47.
ketat. Dibutuhkan strategi yang maksimal
PENDAHULUAN
untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Suatu perusahaan tidak akan
Pada era globalisasi yang terus berkembang, memperoleh inovasi dan inspirasi atas ide-
persaingan usaha dan bisnis akan semakin
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 35
ide tanpa adanya peran manusia, agar kondisi karyawan dalam bekerja. Apabila perusahaan mengalami perkembangan dan
karyawan mengalami stres kerja, maka kemajuan maka diperlukan peran manusia
dapat menyulitkan karyawan melakukan dalam melaksanakan pekerjaan. Manusia
karena adanya gangguan menjadi
pekerjaan
sehingga menyebabkan kualitas karyawan organisasi.
saat bekerja menjadi turun. Tingkat keberhasilan organisasi dapat
Selain itu pula perusahaan harus dipengaruhi
oleh kinerja karyawan. memperhatikan penerapan kepemimpinan Menurut Mangkunegara (2012), kinerja
dalam perusahaan. Menurut Thoha (2010), karyawan ialah tercapainya hasil kerja oleh
merupakan kegiatan karyawan baik secara kuantitas dan kualitas
kepemimpinan
mempengaruhi perilaku seseorang, baik dalam menjalankan tugas sesuai dengan
dan kelompok. Seorang tugas yang diberikan. Kinerja seorang
perorangan
pemimpin wajib mempunyai kemampuan karyawan bisa ditingkatkan dengan
membina kerjasama dengan bawahan. memperhatikan karyawan yang mengalami
Industri garment ialah industri yang stres. Menurut Rivai (2009), stres kerja
memiliki cakupan yang besar dalam ekspor ialah kondisi tegang yang menjadikan
Indonesia. Perkembangan industri garment adanya ketidak stabilan psikis dan fisik yang
pada 6 tahun terakhir dapat dilihat pada mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan
Tabel 1.
Tabel 1 Perkembangan ekspor-impor garment Indonesia 2003-2011 Ekspor (jutaan US$) Persentase (%) Impor (jutaan US$) Perssentase (%)
Sumber : Bank Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)
Berdasarkan Tabel 1. pertumbuhan dari PT. HJG (Han Ul Jaya Garment) ekspor garment dari setiap tahun semakin
merupakan perusahaan yang terletak di meningkat. Selain itu dari total hasil ekspor
Ciawi-Bogor, yang mulai berdiri sejak Indonesia di pasar Internasional, hasil
tanggal 28 Agustus 2012 dan bergerak di produksi garment di Indonesia sudah
bidang industri pakaian. Perusahaan memiliki posisi cukup bagus, pangsa pasar
memiliki standar batas maksimum untuk antara 3%-4% dari nilai keseluruhan ekspor
kerusakan barang yang diproduksi yaitu dunia. Sedangkan untuk nilai impor
sebesar 3% dari keseluruhan hasil produksi, Indonesia yang meningkat di setiap tahun
perusahaan menghadapi permasalahan dikarenakan meningkatnya harga bahan
yaitu dengan meningkatnya jumlah barang baku kain yang diimpor, dan dipicu pula
yang reject dari tahun 2014 ke tahun 2015. dengan kebiasaan masyarakat indonesia
Data barang rusak (reject) terdapat pada senang membeli produk luar negeri.
Tabel 2.
36 Septiana et al. Pengaruh stress kerja dan kepemimpinan
Tabel 2 Data barang rusak (reject) tahun Terjadinya kenaikan pada jumlah barang 2014
reject dapat diartikan bahwa kinerja karyawan sendiri mengalami penurunan sebesar 7% dari tahun 2014 ke tahun 2015. Sehingga sangat penting untuk melihat
dampak X 1 (stres kerja) dan X 2 (kepemimpinan) pada Y (kinerja karyawan) pada PT. HJG (Han Ul Jaya Garment).
MATERI DAN METODE Materi
Sumber : PT. HJG (Han Ul Jaya Garment)
Stres Kerja
Berdasarkan Tabel 2 data barang rusak Menurut Hasibuan (reject) tahun 2014 yaitu sebanyak 5.564
(2013), stres kerja unit dari barang yang di produksi yaitu
ialah kondisi sebanyak 38.100 unit, apabila dirata-
seseorang ratakan jumlah barang reject sebesar 15%.
merasakan kekhawatiran dan Tabel 3 Data barang rusak (reject) tahun
tidak percaya diri sehingga seseorang 2015
menjadi emosional, tidak rileks, agresif dan menandakan sikap yang individual terhadap pekerjaan. Menurut Hasibuan (2013), terdapat 6 indikator yaitu 1) Beban kerja; 2) Tekanan dari sikap pemimpin; 3) Waktu kerja dan peralatan; 4) Konflik kerja; 5) rendahnya balas jasa; 6) Masalah pribadi. Menurut Robbins (2006), hubungan antara stres dan kinerja dapat diketahui pada U terbalik yaitu:
Berdasarkan gambar dapat diartikan bahwa meningkatnya kinerja karyawan dikarenakan
sehingga adanya tantangan yang dinilai sebagai suatu
stres
Sumber : PT. HJG (Han Ul Jaya Garment)
motivasi dalam bekerja. Sedangkan apabila Berdasarkan Tabel 3 data barang rusak
stres telah melampaui batas (tinggi) dapat (reject) pada tahun 2015 yaitu sebanyak
mengakibatkan performa pada pegawai jadi 8.963 unit dari barang yang di produksi
menurun.
yaitu sebanyak 41.720 unit, apabila dirata- rata jumlah barang rusak (reject) yaitu
Kepemimpinan
sebesar 22%. Sehingga terdapat kenaikan Menurut Kartono (2008), kepemimpinan jumlah produksi dari tahun 2014-2015
adalah kebiasaan, sifat, watak, tempramen sebanyak 3.620 unit pakaian atau terjadi
dan ciri pembeda seorang pimpinan dengan kenaikan sebesar 10%. Begitu pula terdapat
orang lain. Faktor kendala kepemimpinan kenaikan pada jumlah barang rusak (reject)
seorang pemimpin menurut Suwanto sebesar 3.399 unit pakaian atau terjadi
(2001), diantaranya 1) Faktor genetis kenaikan sebesar 7%.
adalah faktor yang memandang bahwa
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 37
seseorang jadi seorang pimpinan karena
Hipotesis Penelitian
latar belakang keturunan; 2) Faktor sosial Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menilai bahwa seseorang bisa menjadi
hipotesisnya adalah:
seorang pemimpin; 3) Faktor bakat yang memandang bahwa seseorang memiliki
H1 : Terdapat pengaruh positif dan nyata bakat seorang pemimpin dari kecil sudah
X 2 memiliki bakat menjadi pemimpin. Menurut
X 1 (stres
kerja) dan
(kepemimpinan) terhadap Y (kinerja Kartono
kepemimpinan yaitu 1) Kemampuan H2 : Terdapat pengaruh negatif dan nyata mengambil keputusan; 2 Kemampuan
X 1 (stres kerja) terhadap Y (kinerja memotivasi; 3) Kemampuan komunikasi; 4)
karyawan).
Kemampuan mengendalikan bawahan; 5) H3 : Terdapat pengaruh positif dan nyata Tanggung
X 2 (kepemimpinan) terhadap Y mengendalikan emosional.
(kinerja karyawan).
Kinerja Karyawan Metode
Menurut Robbins
penelitian ini untuk merupakan tingkatan keberhasilan seorang
memperoleh gambaran tentang pengaruh karyawan secara menyeluruh selama waktu
stres kerja dan kepemimpinan terhadap tertentu dalam menjalankan pekerjaan
kinerja karyawan pada PT. HJG (Han Ul Jaya dibandingkan
Garment). Dalam melaksanakan penelitian, Adapun indikatornya menurut Robbins
berbagai
kemungkinan.
penulis menggunakan bentuk penelitian (2006), yaitu kualitas, kuantitas, efektivitas,
verifikatif dan deskriptif yang dilakukan ketepatan waktu dan kemandirian.
dengan mengumpulkan data di perusahaan. Adapun penelitian deskriptif sebagai sarana untuk memberikan deskripsi tentang di mana objek diteliti, sedangkan penelitian verifikatif ialah penelitian dilakukan untuk menjawab hipotesis diterima atau ditolak (Sugiyono, 2009). Penelitian ini meneliti suatu objek yaitu karyawan PT. HJG (Han Ul Jaya Garment), beralamat di Jalan. Bitung Sari Ciawi Kabupaten Bogor.
Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2009), operasional variabel adalah suatu pelengkap dari sekelompok objek penelitian. Terdapat 2
variabel independent ialah X 1 (stres kerja) dan X 2 (kepemimpinan) serta variabel dependent yaitu Y (kinerja karyawan).
Gambar 1 Kerangka pemikiran Berdasarkan penjelasan tersebut variabel dari penelitian ini terdapat pada Tabel 4.
38 Septiana et al. Pengaruh stress kerja dan kepemimpinan
Tabel 4 Operasionalisasi variabel Variabel
Skala Pernyataan Stres kerja
Konsep Variabel
Indikator
Ordinal 1-3 (X1)
Menurut
Hasibuan Beban kerja
(2013), stres kerja Tekanan dan sikap 4-6 ialah suatu kondisi pemimpin seseorang merasakan Waktu kerja dan kekhawatiran
7-9 menjadi tidak percaya Konflik diri.
dan peralatan
Balas jasa rendah
10-12
Masalah pribadi
13-15
16-18 Kepemimpinan Menurut
Ordinal 1-3 (X2)
Kartono Kemampuan
mengambil
kepemimpinan adalah keputusan kebiasaan,
4-6 watak,
sifat, Kemampuan
tempramen memotivasi
dan ciri pembeda Kemampuan 7-9 seorang
pimpinan komunikasi
dengan orang lain.
Tanggung jawab Kemampuan
16-18 Kinerja
1-3 karyawan (Y) (2006),
Menurut
Robbins Kualitas
Ordinal
4-6 merupakan hasil atau Ketepatan waktu
kinerja Kuantitas
7-9 tingkat keberhasilan Efektivitas seseorang
10-12 keseluruhan
secara Kemandirian
13-15 waktu tertentu dalam melaksanakan tugas.
pada
Sampel dalam penelitain ini menggunakan Populasi, Sampel dan Pengumpulan rumus Slovin, Sugiyono (2009) :
Data
Populasi adalah seluruh obyek yang memiliki wilayah tersendiri yang ditetapkan
Keterangan: n = total sampel, N = total populasi,
oleh peneliti untuk ditelaah dan selanjutnya
e = batas kesalahan maksimum yang ditolerir
diambil kesimpulan (Sugiyono, 2009).
dalam sampel (10%)
Sebanyak 370 orang karyawan menjadi populasi penelitian ini. Sedangkan sampel
ialah sekumpulan dari karakter dan jumlah Diperoleh nilai sebanyak 78,7 dan yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2009).
dibulatkan menjadi 79 responden.
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 39
Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis
Metode Analisis dan Langkah-
data yaitu data kuantitatif berasal dari
Langkahnya
menyebarkan kuesioner, sedangkan data Dari pengumpulan data akan dianalisis
kualitatif yaitu data berbentuk gambar, kata, secara verifikatif dengan menggunakan uji
dan kalimat. Sumber data yang dihasilkan statistik. Jenis kuesioner yang digunakn
yaitu data primer yang merupakan data dari
tertutup dengan kuesioner dan observasi serta wawancara,
adalah
kuesioner
menggunakan skala likert yang didata dari sedangkan data sekunder merupakan data
skala ordinal dengan cara perhitungan : dari penelitian kepustakaan dan karya
ilmiah serta gambaran umum perusahaan.
Teknik pengumpulan data: 1) studi Dari perhitungan panjang kelas interval
kepustakaan, 2) studi lapangan: observasi, diperoleh kriteria penilaian:
wawancara, dan kuesioner. Tabel 6 Kriteria panjang kelas interval
Pengujian Instrument
Uji validitas dilakukan agar mengetahui sejauh apa instrumen dapat digunakan mengukur variabel. Jika dari hasil uji
validitas diperoleh nilai r hitung ≥ r tabel (0,3)
maka dinyatakan valid (layak) digunakan, sedangkan apabila r hitung <r tabel (0,3) maka dinyakan tidak valid (tidak layak) untuk digunakan.
Sumber: Sugiyono (2009)
Untuk melihat pengaruh antara variabel menandakan bahwa seluruh pernyataan
X 1 (stres kerja) dan X 2 (kepemimpinan)
terhadap variabel kinerja karyawan, dapat variabel X 2 (kepemimpinan) dan variabel Y
yang menyangkut variabel X 1 (stres kerja),
menggunakan rumus persamaan regresi (kinerja karyawan), dinyatakan valid karena
linier berganda :
Y=a+β 1 X 1 + β 2 X 2 +e
Reliabilitas merupakan alat untuk
Keterangan:
mengukur kuesioner dari indikator suatu
= Kinerja Karyawan
variabel. Dapat dikatakan reliabel apabila
a = Konstanta
suatu instrumen memiliki nilai koefisien
X 1 = Stres Kerja
andalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih.
X 2 = Kepemimpinan
Dari hasil pengolahan data yang telah
β 1 = Koefisien regresi untuk mengetahui
dilakukan semua instrumen penelitian
sejauh
mana
X 1 berpengaruh
dinyatakan reliabel karena memiliki nilai ≥ terhadap Y β 2 0,6. = Koefisien regresi untuk mengetahui
sejauh
mana
X 2 berpengaruh
Tabel 5 Hasil uji reliabilitas
terhadap Y e = Faktor eror
Variabel Analisis ini digunakan untuk mengetahui
Cronbach’s
N of
erat atau tidaknya hubungan antara variabel Stres Kerja (X 1 )
Alpha
Items
X 1 (stres kerja) dan Kepemimpinan
18 independent
18 kepemimpinan (X 2 ) dengan variabel terikat (X 2 )
Y (kinerja karyawan). Untuk hubungan Kinerja Karyawan
15 antar variabel dilihat menggunakan rumus : (Y)
40 Septiana et al. Pengaruh stress kerja dan kepemimpinan
Keterangan :
Uji F dilaksanakan untuk melihat
r = Koefisien Korelasi
pengaruh variabel bebas secara bersama-
=X 1 dan X 2 sama (simultan) terhadap variabel terikat
X 1 = Stres Kerja
(Priyatno, 2011).
X 2 = Kepemimpinan
a. Perumusan Hipotesis
Y = Kinerja Karyawan
H o : βi = 0 : X 1 (Stres kerja) dan X 2
n = Banyaknya data
(kepemimpinan) tidak Dari rumus analisis korelasi tersebut,
berpengaruh positif dan maka akan diperoleh nilai r yang besarnya
nyata
terhadap Y
antara -1,0 sampai 1. Angka ini
(kinerja karyawan) menggunakan hubungan atau korelasi antar
variabel penelitian. Ha : βi ≠ 0 : X 1 (Stres kerja) dan X 2 (kepemimpinan)
1. Apabila r = 0 atau mendekati angka 0, berpengaruh positif dan
maka kedua variabel berhubungan nyata terhadap kinerja
sangat lemah atau hubungan antara karyawan
kedua variabel tidak ada.
Apabila r =1 atau mendekati angka 1, maka hubungan kedua variabel bersifat
Uji F digunakan agar mengetahui apakah searah dan sangat kuat, artinya
variabel bebas secara bersamaan
berpengaruh secara nyata terhadap kenaikan nilai Y, atau sebaliknya.
peningkatan nilai X akan diikuti
variabel terikat (Sudjana, 2005). Rumus uji F:
3. Apabila r = -1 atau mendekati -1, maka
antar kedua variabel hubungannya ⁄
berlawanan arah dan sangat kuat, artinya kenaikan nilai X akan diikuti
penurunan nilai Y, atau sebaliknya.
Keterangan: F = Koefisien F; R = Koefisien
Untuk lebih memperjelasan terhadap
Korelasi; n = Variabel bebas; k = Total Sampel.
korelasi besar atau kecil, maka dapat
menggunakan derajat mengacu pada ketentuan tersebut.
Dengan
kepercayaan sebesar 95%, maka kriteria pengujian dapat ditentukan sebagai berikut:
Tabel 7 Interpretasi nilai r hasil analisis korelasi
1. Bila F hitung ≤ F tabel , pada taraf α = 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima dan,
Interval Nilai r
artinya tidak terdapat pengaruh positif 0,001 – 0,200
Interpretasi
dan nyata X 1 (stres kerja) dan X 2 0,201 – 0,400
Sangat Lemah
(kepemimpinan) terhadap Y (kinerja 0,401 – 0,600
Lemah
Cukup Kuat
karyawan).
2. Bila F hitung > F tabel , pada taraf α = 0,05 0,801 – 1,000
Kuat
Sangat Kuat
maka Ha diterima dan Ho ditolak,
Sumber: Sugiyono (2009)
artinya terdapat pengaruh positif dan Analisis koefisien determinasi digunakan
nyata X 1 (stres kerja) dan X 2 agar melihat presentase sumbangan
(kepemimpinan) terhadap Y (kinerja pengaruh variabel independent secara
karyawan).
simultan terhadap variabel dependent Uji t digunakan agar mengetahui (Priyatno, 2011). Koefisien determinasi
pengaruh signifikansi variabel independent dihitung dengan rumus :
secara terpisah pada variabel dependent KD = r 2 x 100%
yang diuji.
Keterangan: KD = Koefisien Determinasi; r =
Koefisien Korelasi.
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 41
a. Perumusan Hipotesis Adapun uji satu pihak dapat dilihat pada
1) X 1 terhadap Y
gambar:
Ho1 : β1 ≥ 0 : tidak berpengaruh negatif
dan nyata X1 (stres kerja) terhadap
(kinerja
karyawan)
Ha1 : β1 < 0 : berpengaruh negatif dan
nyata X1 (stres kerja)
Gambar 2 Uji pihak kanan
Gambar 2 menerangkan bahwa pengujian
2) X 2 terhadap Y menggunakan uji satu pihak kanan karena hipotesis yang diteliti bernilai positif
Ho 2 :β 2 ≤ 0 : berarti tidak berpengaruh sehingga pengujiannya bermaksud untuk
X 2 menilai seberapa besar pengaruh masing-
(kepemimpinan) terhadap Y
masing variabel bebas ke variabel terikat.
(kinerja karyawan) Ha 2 :β 2 >0: berarti berpengaruh positif
dan nyata X 2 (kepemimpinan) terhadap Y (kinerja karyawan)
Adapun rumus yang dipakai berikut:
Gambar 3 Uji pihak kiri
Keterangan: r = Koefisien korelasi; t = t hitung yang
Gambar 3 menerangkan bahwa pengujian
selanjutnya dibandingkan dengan tabel; n =
hipotesis menggunakan uji pihak kiri karena
keseluruhan data atau observasi
hipotesis dipenelitian ini bernilai negatif
b. Kriteria Keputusan Uji t sehingga pengujian hipotesisnya bertujuan
1) X 1 (stres Kerja) bila t 1hitung ≥ t tabel untuk menilai seberapa besar pengaruh pada taraf α = 0,05 maka Ha ditolak
variabel independent terhadap variabel dan Ho diterima artinya tidak ada
terikat.
pengaruh negatif dan nyata X 1 (stres
kerja) terhadap
(kinerja
karyawan). Sedangkan bila t 1hitung <
HASIL DAN PEMBAHASAN
t tabel pada taraf α = 0,05 maka Ha PT. HJG (Han Ul Jaya Garment) ialah diterima dan Ho ditolak artinya ada perusahaan yang mulai berdiri pada tanggal
pengaruh negatif dan nyata X 1 (stres
28 Agustus 2012 dan bergerak dibidang kerja)
terhadap
(kinerja
industri garment, yang didirikan oleh Rhyou karyawan). In Gi, dan berlokasi di Jalan. Bitung Sari
2) X 2 (kepemimpinan) bila t 2hitung ≤t tabel Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat pada taraf α = 0,05 maka Ha ditolak
Indonesia.
dan Ho diterima artinya tidak terdapat pengaruh positif dan nyata
Karakteristik Karyawan
X 2 (kepemimpinan) terhadap Y Karakteristik karyawan yang akan diuraikan
(kinerja karyawan). Sedangkan bila
t 2hitung > t tabel pada taraf α = 0,05
didalam
penelitian
ini diantaranya
karakteristik berdasarkan jenis kelamin, maka Ha diterima dan Ho ditolak
lama kerja, usia, pendidikan terakhir, dan artinya ada pengaruh positif dan
nyata X 2 (kepemimpinan) terhadap pendapatan karyawan. Karakteristik dapat Y (kinerja karyawan).
dijelaskan pada tabel 8.
42 Septiana et al. Pengaruh stress kerja dan kepemimpinan
Tabel 8 Rekapitulasi karakteristik karyawan Tabel 9 Rekapitulasi tanggapan karyawan mengenai stres kerja
Pendapatan Presentase Keterangan
Skor Keterangan Jenis Kelamin
4,28 Lama Kerja
1 Beban kerja
Tinggi Usia
40 1-2 tahun
34 18-22
2 Penetapan target
4,06 Tinggi
3,35 Cukup Pendidikan
tahun
3 Tanggung jawab
42 SD
Tuntutan
4 3,67 Tinggi Terakhir
pimpinan
Pendapatan
43 2-3 juta
Berdasarkan hasil dari Tabel 8 6 Teguran yang 3,34 Cukup
rekapitulasi karakteristik karyawan dapat
keras
disimpulkan bahwa sebesar 73% karyawan
Bekerja lebih dari
Sangat
7 4,63 berjenis kelamin perempuan karena
Tinggi mayoritas karyawan bekerja di industri
8 jam
4,01 Tinggi garment adalah perempuan. Sebesar 40%
8 Lembur kerja
3,30 Cukup karyawan bekerja selama 1-2 tahun,
9 Peralatan kerja
Koordinasi dalam
10 3,32 Cukup sebagian karyawan berhenti bekerja di
perusahaan
11 3,39 Cukup pekerjaan dan tingginya waktu kerja.
tahun ke 1-2 karena alasan beratnya
Kondisi antar
karyawan
Sebesar 34% karyawan berusia 18-22
Hubungan antara tahun, karena sebagian karyawan tidak 12 atasan dan
3,29 Cukup melanjutkan pendidikan dan lebih memilih
bawahan bekerja untuk membantu perekonomian 13 Gaji yang rendah
3,82 Tinggi
3,44 Tinggi pendidikan terakhir SD, hal ini dilandasi
keluarga. Sebesar 42% karyawan memiliki 14 Uang lembur
Perhatian
15 3,32 Cukup dari keadaan ekonomi keluarga dan
perusahaan
kurangnya pemahaman orang tua tentang
Dukungan
16 2,92 Cukup pentingnya pendidikan bagi anak. Sebanyak
keluarga
Keresahaan saat
17 3,27 Cukup 2-3 juta rupiah, hal ini dilihat dari gaji pokok
43% karyawan mendapatkan penghasilan
bekerja
karyawan, kinerja
18 3,09 Cukup karyawan dan jumlah hari kerja dalam
dengan pekerjaan
3,54 Tinggi pembayaran lembur karyawan selama
dalam sebulan, serta sudah termasuk
Rata-Rata
sebulan. Berdasarkan Tabel 9 dari hasil rekapitulasi penilaian karyawan mengenai
Kondisi Stres Kerja, Kepemimpinan
stres kerja didapatkan rata-rata dengan nilai
dan Kinerja Karyawan
3,54 atau tinggi, berarti karyawan mengalami tingginya stres kerja kemudian
Kondisi Stres Kerja
dilihat dari nilai tertinggi yaitu bekerja lebih Adapun tanggapan karyawan mengenai
dari 8 jam mendapat penilaian tertinggi variabel X1 (stres kerja) terdapat pada
yaitu sebesar 4,63 (sangat tinggi), karyawan Tabel 9.
membenarkan hal tersebut, karyawan harus bekerja dari mulai jam 07.00 - jam 18.00.
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 43
Tabel 10 Rekapitulasi tanggapan karyawan dukungan untuk karyawan dalam bekerja, mengenai kepemimpinan
meskipun disadari oleh keluarga bahwa pekerjaan karyawan melelahkan. Agar
No Pernyataan
Skor Keterangan
meningkatnya dukungan yang diberikan Pengambilan keluarga terhadap karyawan saat bekerja
1 keputusan secara
Baik
dapat dilakukan beberaca cara diantaranya cepat melakukan family gatering, memberikan Pengambilan jaminan sosial kepada karyawan dan
2 keputusan secara
Baik
keluarga. Sehingga keluarga dapat lebih tepat memotivasi karyawan untuk bekerja. Pengambilan Adapun tanggapan karyawan mengenai
3 keputusan dengan 3,61
Baik
variabel kepemimpinan terdapat pada Tabel adil dan bijaksana
Pemberian
semangat Berdasarkan Tabel 10 dari hasil Dorongan untuk
Baik
rekapitulasi penilaian karyawan mengenai
bekerja kepemimpinan didapatkan rata-rata 3,52 Apresiasi untuk
Baik
atau dengan keterangan baik, hal ini
karyawan mencirikan bahwa kepemimpinan yang Kecakapan
Baik
diterapkan pimpinan bersifat baik dan
pemimpin memberikan hal positif bagi karyawan. Berkomunikasi
Baik
Dalam hal ini pengawasan mendapat
secara baik penilaian tertinggi yaitu sebesar 4,24 Kejelasan
Baik
(sangat baik), karena salah satu hal yang
penting dilakukan oleh pimpinan, di mana informasi
pengawasan tersebut dapat meminimalkan
Sangat
adanya kesalahan-kesalahan selama proses
10 Pengawasan
bekerja. Selain itu pengawasan dilakukan Evaluasi hasil
Baik
akan lebih diperketat pada saat perusahaan
kerja akan melakukan ekspor barang. Mengontrol
Baik
Sementara itu, pernyataan yang rendah
Baik
kondisi kerja yaitu pada keterangan pimpinan tidak Menunaikan
mudah marah dengan nilai sebesar 2,82
Baik
kewajiban (cukup baik), kemarahan pimpinan dapat
14 Tanggung jawab
dilihat secara bertahap, seperti karyawan Ketidaklalaian
Baik
kurang konsentrasi, karyawan belum
Baik
pimpinan mendapatkan target padahal waktu kerja Tidak mudah sakit
sudah hampir habis, karyawan melakukan
16 2,91 Cukup Baik
hati kesalahan maka pimpinan meluapkan Tidak mudah
amarahnya. Sehingga pimpinan harus bisa
17 2,82 Cukup Baik
marah mengendalikan emosi yang dimilikinya dan Tidak mudah
perusahaan dapat menanggulangi hal
18 2,92 Cukup Baik
kecewa tersebut dengan cara diberikannya latihan Rata-Rata
agar keterampilan emosional pimpinan dapat lebih terkendali. Sementara itu, pernyataan yang terendah
Adapun tanggapan karyawan mengenai yaitu dukungan keluarga yang bernilai
kinerja karyawan terdapat pada Tabel 11. sebesar 2,92 (cukup), keluarga memberikan
44 Septiana et al. Pengaruh stress kerja dan kepemimpinan
Tabel 11 Rekapitulasi tanggapan karyawan hal tersebut merupakan yang paling utama mengenai kinerja karyawan
bagi karyawan perusahaan, pada jam 07.00 karyawan sudah harus ada di dalam kantor
No Pernyataan
Skor Keterangan
dan ditempat kerja masing-masing dan siap Produk
Sangat
untuk melakukan pekerjaan. Apabila berkualitas
Tinggi
karyawan telat datang saat bekerja, Proses
Sangat
karyawan akan menerima konsekuensi
2 pekerjaan sesuai 4,49
diantaranya mendapatkan sanksi dari standar pimpinan, dan apabila karyawan melakukan Prosedur
Tinggi
kesalahan pada hari berikutnya karyawan perusahaan akan mendapatkan surat peringatan.
4 Jumlah produksi 4,42
Sementara itu, pernyataan terendah yaitu Produksi lebih
Tinggi
pada keterangan produksi melebihi target
dari target dengan nilai sebesar 3,16 (cukup), untuk
Cukup
6 Produksi harian 3,58
mendapatkan target karyawan kesulitan Ketepatan
Tinggi
untuk mencapainya. Untuk mendapatkan
7 waktu
target karyawan diberi insentif ± Rp. 15.000 penyelesaian
Tinggi
dan uang lembur apabila dibutuhkan waktu Hadir tepat
Sangat
lembur serta pembayaran gaji. Sehingga
insentif menjadi faktor karyawan tidak Mengoptimalkan
memiliki keinginan untuk melebihi target
Penggunaan Hasil Estimasi Persamaan Regresi
10 waktu kerja
Berdasarkan hasil perhitungan, maka secara efektif
Tinggi
diperoleh suatu persamaan regresi dengan Penggunaan
model sebagai berikut:
11 bahan baku
Y = 36,869 - 0,130 X 1 + 0,607 X 2 +e secara efektif
Tinggi
merupakan angka Pemakaian
Koefisien
regresi
penunjuk besarnya pengaruh antar variabel
12 perlatan secara
Tinggi
independent terhadap variabel dependent. efektif
Besarnya pengaruh masing-masing variabel
13 Komitmen kerja 4,44 tersebut dapat dijelaskan:
Nilai konstanta sebesar 36,869 artinya
Kemandirian
Sangat
pada saat X 1 (stres kerja) dan X 2 karyawan
Tinggi
(kepemimpinan), (X 1 dan X 2 = 0) maka Y Inisiatif
Sangat
(kinerja karyawan) PT. HJG (Han Ul Jaya karyawan
Tinggi
Garment) sebesar 36,869. Rata-rata
Tinggi
2) Koefisien regresi X 1 (stres kerja) sebesar
-0,130 artinya bahwa setiap terjadi rekapitulasi penilaian karyawan mengenai
Berdasarkan Tabel 12 dari hasil
kenaikan stres kerja akan diikuti dengan kinerja didapatkan rata-rata dengan nilai
penurunan kinerja karyawan PT. HJG 4,08 atau dengan keterangan tinggi, hal ini
Garment) dan menggambarkan bahwa hasil kinerja yang
kepemimpinan (X 2 ) tetap. diberikan karyawan tinggi karena karyawan
3) Koefisien regresi kepemimpinan (X 2 ) telah bekerja sesuai dengan aturan-aturan
sebesar 0,607 artinya bahwa setiap yang berlaku di dalam perusahaan. Untuk
terjadi perbaikan kepemimpinan kearah nilai tertinggi yaitu karyawan hadir tepat
yang lebih baik akan diikuti dengan waktu saat bekerja mendapat penilaian
kenaikan Y (kinerja karyawan) PT. HJG tertinggi yaitu sebesar 4,57 (sangat tinggi),
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 45
Penelitian ini sejalan dengan penelitian kerja) tetap.
(Han Ul Jaya Garment) dan X 1 (stres
Rahmila, dkk (2012), secara simultan X 1 (stres kerja) dan X 2 (kepemimpinan)
Tabel 13 Pengujian analisis korelasi berpengaruh positif dan nyata terhadap Y berganda dan koefisien determinasi
(kinerja karyawan). Penelitian dari Acbar (2016), X 1 (stres kerja) dan X 2 (kepemimpinan) berpengaruh positif dan nyata terhadap Y (kinerja karyawan). Serta penelitian dari Efendi (2016), dengan hasil
X 1 (stres kerja) dan X 2 (kepemiminan) angka R sebesar 0,734 berada pada kategori
Berdasarkan dari Tabel 13 diperoleh
berpengaruh positif dan nyata terhadap Y kuat (0,601 – 0,800) dan positif. Artinya (kinerja karyawan). Uji t digunakan untuk bahwa semakin rendah stres kerja serta
mengetahui pengaruh dari variabel X 1 (stres semakin baik kepemimpinan maka kinerja
X 2 (kepemimpinan) karyawan akan meningkat. Diperoleh nilai
kerja)
serta
berpengaruh secara terpisah terhadap Y dari R square sebesar 0,538 atau 53,8%. Hal
(kinerja karyawan) PT. HJG (Han Ul Jaya ini
Berdasarkan perhitungan menggunakan kerja) dan X 2 (kepemimpinan) terhadap Y
sumbangan pengaruh variabel X 1 (stres
program statistik diketahui bahwa variabel (kinerja karyawan) PT. HJG (Han Ul Jaya
X 1 (stres kerja) memiliki t hitung adalah -2,336 Garment) sebesar 53,8%. Sedangkan
dan diperoleh nilai t tabel dengan taraf α = sisanya 46,2% dipengaruhi oleh variabel
0,05 dan df = n-k atau 79-3=76 didapatkan lain yang tidak dimasukkan dalam model
nilai sebesar 1,991. Karena t hitung < t tabel penelitian ini seperti : seleksi, rekruitmen,
maka H a diterima dan H o ditolak. Artinya pendidikan dan pelatihan, budaya kerja,
stres kerja pengaruh negatif dan nyata lingkungan kerja, program K3, kepuasan
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini kerja.
sejalan dengan penelitian dari Astianto (2014), X 1 (stres kerja) berpengaruh negatif
Pengujian Hipotesis
dan nyata terhadap Y (kinerja karyawan), Uji F digunakan untuk melihat pengaruh
dan penelitian dari Yuliawan (2016), X 1
variabel independent yaitu X 1 (stres kerja)
(stres kerja) berpengaruh negatif dan nyata
terhadap Y (kinerja karyawan), serta terhadap variabel Y (kinerja karyawan).
dan kepemimpinan (X 2 ) secara bersamaan
penelitian dari Dewi (2016), X 1 (stres kerja) Berdasarkan hasil perhitungan diketahui
berpengaruh negatif dan nyata terhadap Y bahwa F hitung sebesar 44,293 > F tabel dengan
(kinerja karyawan). Namun berdasarkan df1=k-1 atau 3-1=2 dan df2=n-k atau 79-
penelitian Zunaidah (2011), stres kerja 3=76 serta taraf α = 0,05 sebesar 19,483
berpengaruh positif dan nyata terhadap yang berarti H a diterima dan H o ditolak.
kinerja karyawan dan begitu pula dengan Artinya terdapat pengaruh positif dan nyata
penelitian Acbar (2016), teruji bahwa X 1
(stres kerja) berpengaruh positif dan nyata terhadap Y (kinerja karyawan) PT. HJG (Han
X 1 (stres kerja) dan X 2 (kepemimpinan)
terhadap Y (kinerja karyawan). Ul Jaya Garment). Hasil penelitian
menandakan bahwa X 1 (stres kerja) dan X 2
(kepemimpinan) merupakan faktor penting dalam kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari
pernyataan-pernyataan X 1 (stres kerja)
serta X 2 (kepemimpinan) yang dinilai tinggi
dan baik oleh karyawan. Jika X 1 (stres kerja)
menurun dan
X 2 (kepemimpinan)
Gambar 4 Uji pihak kiri
meningkat, maka Y (kinerja karyawan) akan meningkat dan begitu pula sebaliknya.
Sumber : Sugiyono (2009)
46 Septiana et al. Pengaruh stress kerja dan kepemimpinan
2) Variabel X 1 (stres kerja) dan X 2 memiliki t hitung adalah 7,999 dan diperoleh
Untuk variabel kepemimpinan (X 2 )
(kepemimpinan) berpengaruh positif nilai t tabel dengan taraf α = 0,05 dan df = n-k dan nyata terhadap kinerja karyawan
atau 79-3=76 didapatkan nilai sebesar PT. HJG (Han Ul Jaya Garment).
1,991. Karena t hitung >t tabel maka H a diterima
3) Variabel X 1 (stres kerja) berpengaruh
negatif dan nyata terhadap kinerja berpengaruh positif dan nyata terhadap Y
dan H o ditolak. Artinya kepemimpinan (X 2 )
karyawan PT. HJG (Han Ul Jaya (kinerja karyawan) PT. HJG (Han Ul Jaya
Garment).
Garment). Penelitian ini sejalan dengan
X 2 (kepemimpinan) yang
4) Variabel
diteliti oleh
Muizu
berpengaruh positif dan nyata terhadap kepemimpinan berpengaruh positif dan
kinerja karyawan PT. HJG (Han Ul Jaya nyata terhadap kinerja karyawan, dan
Garment).
penelitian Aprianto (2013), dengan hasil kepemimpinan berpengaruh positif dan
Implikasi
nyata terhadap kinerja karyawan serta didukung pula dengan penelitian yang
Terdapat hal yang perlu dipertimbangkan dilakukan oleh Marlika (2016), yang
dari hasil penelitian ini. Penulis mengajukan menyatakan kepemimpinan berpengaruh
saran :
positif dan nyata terhadap kinerja karyawan
1) Untuk stres kerja sebaiknya perusahaan begitu pula penelitian yang dilakukan oleh
terus meningkatkan dukungan keluarga, Posma (2013), dari hasil penelitiannya
karena dapat memberikan motivasi bagi menyatakan
karyawan saat bekerja. Selain itu, berpengaruh positif dan nyata terhadap
bahwa
kepemimpinan
perusahaan harus mengatur waktu kerja kinerja karyawan.
disesuaikan pada Peraturan Pemerintah.
2) Untuk
kepemimpinan sebaiknya perusahaan terus meningkatkan kinerja pimpinan dalam memimpin agar menimbulkan kesan dan contoh yang positif pada bawahannya, terutama dalam hal mengendalikan emosional.
Gambar 5 Uji pihak kanan Sebaiknya perusahaan memberikan
pelatihan kepemimpinan agar pimpinan dapat mengontrol emosi.
Sumber: Sugiyono (2009)
3) Untuk perusahaan diharapkan dapat
lebih
memperhatikan pemberikan
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
insentif kepada karyawan, sehingga karyawan dapat lebih bersemangat saat
Kesimpulan
bekerja.
Berdasarkan hasil dari penelitian dan telah
4) Untuk penelitian lanjutan dapat dilakukan pengujian hipotesis, maka ditarik
variabel lain agar simpulan sebagai berikut:
ditambahkan
mempengaruhi tingkat kinerja karyawan
1) Kondisi stres kerja secara rata-rata selain stres kerja serta kepemimpinan masuk
seleksi, rekruitmen, kepemimpinan secara rata-rata masuk
promosi jabatan, budaya organisasi, pada kategori baik, dan kinerja
kepuasan kerja, lingkungan kerja agar karyawan PT. HJG (Han Ul Jaya Garment)
nilai presentase pengaruh kinerja lebih secara rata-rata masuk kategori tinggi.
tinggi.
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018 47
UCAPAN TERIMAKASIH
Marlika,
2016. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap
Muchni.
Terima kasih kepada PT. Han Ul Jaya Kinerja Karyawan. Sekolah Tinggi Ilmu Garment yang telah memberikan izin Ekonomi Indonesia Malang. kepada penulis untuk melakukan penelitian. Muizi, Wa Ode Zusnita. 2014. Pengaruh
Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan. Universitas Padjadjaran.
2013. Pengaruh Acbar. 2016. Pengaruh Stres Kerja dan
DAFTAR PUSTAKA
Posma,
Meri.
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan pada PDAM Karyawan pada PT. Bank Mandiri
Terhadap
Kinerja
Kota Bandung. STKIP PGRI Sumatera (Persero) Terbuka Kantor Cabang
Barat.
Pembantu Pasar Pagi Jakarta Utara. Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku Analisis Universitas 17 Agustus 1945.
SPSS. Mediakom: Aprianto,
Rahmila, Sari, dkk. (2012). Pengaruh Karyawan pada Bank Yudha Bhakti
Kepemimpinan, Motivasi, dan Stres Kerja Palembang. Universitas Bina Darma
Terhadap Kinerja Karyawan PDAM. Palembang.
Universitas Hasanuddin. Astianto, Anggit. Pengaruh Stres Kerja dan
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Daya Manusia dan Perusahaan. Ghara PDAM Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset
Ilmu: Yogyakarta
Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014): 1-17. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Dewi, Sintya Cokorda Istri Ari. Pengaruh
Organisasi. Indeks: Jakarta Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito: Kinerja Karyawan pada Bank BPD Bali
Bandung
Cabang Ubud. E-Jurnal Manajemen Unud,
Metode Penelitian Vol. 5, No. 12, 2016: 7583-7606 ISSN :
Sugiyono.
Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta: 2302-8912
Bandung
Efendi, Mansyur.
Suwatno. 2001. Asas-asas Manajemen Kepemimpinan,
Pengaruh
Sumber Daya Manusia. Suci Press: Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Universitas Muhammadiyah Thoha, Miftah. 2010. Kepemimpinan dalam Jember. Universitas Muhammadiyah
Manajemen. Raja Garfindo Persada: Jember.
Jakarta.
Hasibuan, Malayu SP. 2013. Manajemen Yuliawan, Eko. 2012. Pengaruh Stres dan Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara:
Konflik Terhadap Kinerja Karyawan pada Jakarta
PT. Pindad Bandung. STIE Mikroskil. Kartini Kartono. 2008. Pemimpin dan
Noviansyah & Zunaidah. Pengaruh Stres Kepemimpinan. PT Raha Grafindo
Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Persada: Jakarta
Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Mangkunegara, Anwar Prabu. 2012.
Baturaja. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia
Minanga
Ogan
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.9 Perusahaan.
No.18 Desember 2011: 43-58. Bandung
Remaja
Rosdakarya:
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 9 Nomor 1, April 2018
PANDUAN BAGI PENULIS JURNAL SOSIAL HUMANIORA
Pemutakhiran Oktober 2016
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI, UCAPAN RUANG LINGKUP
TERIMA KASIH, DAFTAR PUSTAKA. 3) Lampiran: Tabel, Grafik, dan Gambar. Jurnal Sosial
Humaniora (JSH) mendorong Judul naskah harus berhuruf tebal dan kapital, pengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam bidang sosial humaniora melalui penerbitan ditulis pada bagian tengah dari baris tersendiri. Tajuk dan subtajuk ditulis pada baris tersendiri,
karya ilmiah berbasis hasil penelitian (orisinal). mulai dari batas tepi kiri badan teks. Tajuk berhuruf
JENIS NASKAH
tebal dan kapital. Subtajuk berhuruf tebal dan huruf kapitalnya hanya pada awal kata. Jarak antara tajuk
Jenis naskah yang dipublikasikan adalah naskah dan subtajuk adalah 10 point (pt) sedangkan jarak orisinal hasil penelitian yang belum pernah
antara tajuk atau subtajuk dan badan teks adalah 6 dipublikasikan atau tidak sedang dalam proses
pt. Pembeda paragraf dimulai pada paragraf kedua publikasi oleh media publikasi lain dan terbebas
setelah tajuk atau subtajuk dan dicirikan oleh baris dari plagiarisme. Bahasa publikasi adalah bahasa
pertamanya yang berjarak 0,5 cm dari batas tepi kiri Indonesia atau bahasa Inggris. Setiap naskah yang
badan teks.
masuk ke dewan redaksi akan menjalani proses Naskah yang terlalu panjang atau terlalu pendek peer-review.
akan dikembalikan kepada penulis. Sebagai Naskah hasil penelitian harus didasarkan atas
pedoman, 7.500 kata setara dengan 34 halaman data hasil penelitian orisinal yang belum
ukuran A4, yang ditulis dengan tema font Time New dipublikasikan dan dianalisis menggunakan metode
Roman 12, spasi ganda, marjin 2,5 cm dari semua statistik. Naskah hasil penelitian yang disajikan
tepi halaman. Judul tidak lebih dari 12 kata, Judul secara deskriptif tanpa rancangan penelitian yang
Singkat tidak lebih dari 50 karakter, Abstract dan dikontrol oleh peneliti, naskah hasil penelitian yang
Abstrak masing-masing tidak lebih dari 250 kata, hanya berupa pengulangan (replikasi) dari hasil
key words dan kata kunci masing-masing 5 kata, dan penelitian yang telah dipublikasikan, misalnya
Pendahuluan tidak lebih dari 500 kata. hanya kondisi geografisnya yang berbeda, tidak akan dipertimbangkan untuk dipublikasikan.
Judul
Naskah bernomor seri tidak dapat diterima, kecuali
Judul harus ringkas dan padat informasi, tidak disampaikan dan disajikan pada waktu yang
bersamaan. memuat kata singkatan, dan memuat hal-hal berikut:
a) membangkitkan minat bagi pembaca yang memindai jurnal atau daftar judul jurnal. Naskah yang diajukan ditujukan ke Pimpinan
PENGIRIMAN NASKAH
b) Menyediakan informasi yang cukup bagi Dewan Redaksi Jurnal Sosial Humaniora, dikirim ke
pembaca untuk menilai relevansi suatu naskah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
dengan minatnya
Masyarakat (LPPM) Universitas Djuanda Bogor Jl. c) Memasukkan kata kunci atau frasa yang dapat Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi, Bogor 16720
digunakan dalam mengindeks dan menarik atau melalui e-mail ke jsh.lppm@unida.ac.id dan
informasi tentang penelitian yang dilakukan. lppm@unida.ac.id.
d) Menghindari kata-kata yang tidak penting, dilengkapi dengan Surat Pernyataan Orisinalitas
seperti “suatu studi kasus ....” atau “suatu dan Pemindahan Hak Publikasi yang ditandatangi
tinjauan empiris tentang .... ”. Hal-hal tersebut oleh semua penulis.
lebih tepat ditulis pada subbagian Materi dan Metode.
e) Tidak boleh memuat kata tempat, seperti “.... di Naskah harus ditulis dengan tema font Time New
KONVENSI DAN KETAATASASAN
Bogor ”
Roman 12, spasi ganda, batas tepi 2,5 cm, halaman
berukuran A4, menggunakan program microsoft
Nama dan Alamat Penulis
office word. Naskah ditulis antara 5.000 s.d 7.500 Nama dan alamat penulis harus disajikan seperti kata berdasarkan urutan bagian berikut:
contoh berikut:
1) Judul (Title): JUDUL berbahasa Indonesia dan G. PraditinKa 1,a dan B.I. Maksudi 2 Inggris, Nama Penulis, Alamat Penulis, Penulis
1 Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas untuk Korespondensi, dan Judul Singkat
Djuanda, Jl. Tol Ciawi Kotak Pos 35 Bogor 16720. (Running Head).
2 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu 2) Tajuk Utama (main section headings):
Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Djuanda, Jl.
ABSTRACT, ABSTRAK,
PENDAHULUAN,
Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Bogor 16720.
MATERI DAN METODE, HASIL, PEMBAHASAN,
Dewan Redaksi JSH Panduan Penulis
mendapat izin tertulis dari pemilik produk 085612345678;
a Korespondensi: Ginung
Praditina.
Telefon:
dimaksud sebelum dipublikasikan. Model, tipe, ginung.praditina@unida.ac.id
E-mail:
merk, dan produsen peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dijelaskan. Metode dan
model analisis statistik harus jelas sehingga Penulis harus menuliskan judul singkat tidak lebih
Judul Singkat (running head)
memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan dari 50 karakter termasuk ketukan kosong.
pengulangan.
Sistematika penulisannya diurutkan sebagai
Abstract dan Abstrak
berikut: materi, rancangan percobaan dan perlakuan, prosedur pelaksanaan penelitian,
Abstract ditulis dalam bahasa Inggris baku secara analisis laboratorium, dan analisis statistik. konsisten (American English atau British English).
Sistematika ini tidak kaku, dapat disesuaikan Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik
dengan ciri bidang keilmuan. Misalnya, untuk dan benar, menggunakan kata-kata baku. Baik
penelitian agribisnis yang tidak ada analisis abstract maupun abstrak dibuat dalam satu
perlu ada analisis paragraf utuh tanpa ada acuan pustaka atau perujuk
laboratoriumnya,
tidak
laboratorium. Sebaliknya, subbagian lainnya dapat tabel dan/atau gambar, tidak lebih dari 250 kata.
ditambahkan sesuai kebutuhan. Isinya harus memuat masalah penting yang akan
dipecahkan, tujuan, metode, hasil, kesimpulan, dan
Hasil dan Pembahasan
tidak boleh terlalu padat dengan angka-angka. Penyingkatan kata tidak diperkenankan kecuali kata
Hasil penelitian, termasuk hasil analisis statistiknya dimaksud akan digunakan lebih dari satu kali..
dipaparkan secara terperinci dalam bagian ini. Ilustrasi, jika diperlukan dapat disajikan dalam
Keywords dan Kata Kunci
bentuk tabel dan/atau gambar. Tabel dan gambar harus sederhana, informatif, mudah dipahami, dan
Keywords (berbahasa Ingris) dan Kata kunci mandiri, dalam arti tabel atau gambar dimaksud (berbahasa Indonesia), masing-masing tidak lebih
harus bisa menjelaskan kepada pembaca sehingga dari lima kata dan sebaiknya tidak sama dengan
pembaca tidak harus membaca tulisannya untuk kata-kata yang terdapat dalam judul naskah. Jika
memahaminya. Hal yang sudah dijelaskan dalam tidak memadai, dewan redaksi akan mengubahnya
tabel atau gambar tidak perlu diulang dalam tulisan. atas persetujuan penulis.
Tabel dan gambar dimuat pada halaman terpisah darik teks.
Pendahuluan
Hasil penelitian selanjutnya dibahas dengan cara Pendahuluan yang ditulis tidak lebih dari 500 kata,