Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh

semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar, guna mencegah, meringankan,
maupun menyembuhkan penyakit (Syamsuni, 2012).
Saat ini, sangat banyak beredar produk obat yang mengandung kombinasi
dua atau lebih bahan aktif. Kombinasi dimaksudkan agar obat dapat lebih efektif
mencapai sasaran terapi (Febriani, 2016).
Pada pembuatan obat, pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan
yang harus dipenuhi untuk menjamin kualitas sediaan obat. Sediaan obat yang
berkualitas baik akan menunjang tercapainya efek terapi yang diharapkan. Salah
satu persyaratan mutu adalah kadar yang dikandung harus memenuhi persyaratan
kadar seperti yang tercantum dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya
(Ditjen POM RI, 1λ7λ).
Menurut Farmakope Indonesia Edisi V tahun 2014, persyaratan kadar untuk
krim hidrokortison asetat yaitu tidak kurang dari λ0,0% dan tidak lebih dari 110,0%
dari jumlah yang tertera pada etiket, sedangkan menurut untuk sediaan krim

kloramfenikol yaitu tidak kurang dari λ0,0% dan tidak lebih dari 130,0% dari
jumlah yang tertera pada etiket.
Farmakope Indonesia Edisi V tahun 2014 merekomendasikan penggunaan
kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) untuk menetapkan kadar kedua komponen
itu. Metode ini memerlukan alat dan biaya operasional yang relatif mahal serta
waktu analisis yang relatif lama. Mengingat hal itu, maka diperlukan metode

Universitas Sumatera Utara

analisis alternatif yang memerlukan alat dan biaya operasional yang relatif murah,
serta lebih mudah dalam pelaksanaannya, namun dapat memberikan hasil dengan
akurasi dan presisi yang baik.
Metode spektrofotometri ultraviolet memiliki beberapa keuntungan antara
lain kepekaan yang tinggi, ketelitian yang baik, mudah dilakukan, cepat
pengerjaannya dan dapat digunakan untuk menentukan senyawa campuran
(Munson, 1λ84).
Setelah dilakukan studi literatur untuk melihat bentuk spektrum dan panjang
gelombang maksimum hidrokortison asetat dan kloramfenikol, yaitu 240 nm untuk
hidrokortison asetat dan 271 nm untuk kloramfenikol (Moffat, dkk., 2005),
diketahui bahwa spektrum kedua zat ini saling tumpang tindih. Karena hal tersebut,

muncul kesulitan dalam penetapan kadarnya.
Dengan adanya modifikasi dari metode spektrofotometri ultraviolet ini
maka dapat digunakan untuk analisis multikomponen dalam rangka pengawasan
mutu, dimana dengan modifikasi tersebut maka penetapan kadar campuran dapat
ditetapkan secara bersama-sama tanpa harus dipisahkan, dengan waktu yang
singkat dan menggunakan alat dan biaya yang relatif lebih murah (Andrianto,
200λ).
Metode penetapan kadar yang dapat dikembangkan adalah metode analisis
multikomponen yang lebih praktis secara spektrofotometri ultraviolet dengan
prinsip persamaan regresi berganda melalui perhitungan operasi matriks dengan
metode pengamatan pada panjang gelombang berganda. Pemilihan panjang
gelombang berdasarkan dari panjang gelombang yang memberikan serapan sampai
hampir tidak memberikan serapan, dimana serapannnya memenuhi hukum Lambert

Universitas Sumatera Utara

dan Beer yaitu 0,2-0,8. Penentuan panjang gelombang analisis dengan memilih
lima panjang gelombang secara variabel bebas. Pada metode ini tidak diperlukan
proses pemisahan komponen zat aktif karena kadar campuran dapat ditetapkan
secara bersama-sama (Andrianto, 200λ).

Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini akan dilakukan penetapan
kadar campuran hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam sediaan krim secara
spektrofotometri ultraviolet (UV) dengan aplikasi metode panjang gelombang
berganda.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat perumusan masalah sebagai

berikut:
a. Apakah kadar hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam campuran
dapat ditentukan secara spektrofotometri ultraviolet dengan aplikasi metode
panjang gelombang berganda?
b. Apakah kadar hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam campuran yang
ditetapkan secara spektrofotometri ultraviolet dengan aplikasi metode
panjang gelombang berganda memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia
Edisi V tahun 2014?
1.3

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dibuat hipotesis sebagai

berikutμ
a. Kadar hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam campuran dapat
ditentukan secara spektrofotometri ultraviolet dengan aplikasi metode
panjang gelombang berganda.

Universitas Sumatera Utara

b. Kadar hidrokortison asetat dan kloramfenikol dalam campuran yang
ditetapkan secara spektrofotometri ultraviolet dengan aplikasi metode
panjang gelombang berganda memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia
Edisi V tahun 2014.
1.4

Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalahμ
a. Untuk mengetahui apakah kadar hidrokortison asetat dan kloramfenikol
dalam campuran dapat ditentukan secara spektrofotometri ultraviolet
dengan aplikasi metode panjang gelombang berganda.

b. Untuk mengetahui apakah kadar hidrokortison asetat dan kloramfenikol
dalam campuran yang ditetapkan secara spektrofotometri ultraviolet dengan
aplikasi metode panjang gelombang berganda memenuhi persyaratan
Farmakope Indonesia Edisi V tahun 2014.

1.5

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bahwa kadar

campuran hidrokortison asetat dan kloramfenikol dapat ditentukan secara
spektrofotometri ultraviolet dengan aplikasi metode panjang gelombang berganda.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

12 53 118

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

1 11 103

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 20

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 4

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 17

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

1 2 11

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 2 2

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 46