Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh
semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar, guna mencegah, meringankan,
maupun menyembuhkan penyakit (Syamsuni, 2012).
Krim topikal campuran kloramfenikol dan prednisolon berfungsi sebagai
antiinflamasi dan antibiotik. Pada pembuatan obat, pemeriksaan kadar zat aktif
merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin kualitas sediaan
obat. Salah satu persyaratan mutu adalah kadar yang dikandung harus memenuhi
persyaratan kadar seperti yang tercantum dalam Farmakope Indonesia atau buku
standar lainnya (Ditjen POM RI, 1979).
Kloramfenikol merupakan antibiotik spektrum luas dan sesuai untuk
mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme,
bekerja bakterisid terhadap Str. Pneumonia, Neis. Meningitides dan H.
Influenza. Mekanisme kerjanya berdasarkan perintangan sintesa polipeptida
kuman (Tan dan Rahardja, 2007).
Prednisolon adalah glukokortikoid sintetik, mempunyai efek antiradang,
dalam klinik digunakan untuk pengobatan kelainan pada jaringan kolagen,
kelainan hematologis (leukemia) dan pernafasan (asma), untuk pengobatan
reumatik, pengobatan karena alergi tertentu, seperti dermatologis yang berat,

penyakit saluran cerna dan penyakit hati (Tan dan Rahardja, 2007).
Menurut USP 30-NF 25 tahun 2007 dan Farmakope Indonesia Edisi V
tahun 2014, persyaratan kadar untuk krim kloramfenikol yaitu tidak kurang dari

1
Universitas Sumatera Utara

90,0% dan tidak lebih dari 130,0% dari jumlah yang tertera pada etiket,
sedangkan untuk sediaan krim prednisolon yaitu tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Setelah dilakukan studi literatur pada kloramfenikol dan prednisolon
diperoleh spektrum serapan panjang gelombang yang berdekatan yaitu 278 nm
untuk koramfenikol dan 240 nm untuk serapan prednisolon. Dari data panjang
gelombang kedua senyawa menunjukkan bahwa kurva serapan kloramfenikol dan
prednisolon mengalami tumpang tindih secara keseluruhan (Moffat, 2005). Oleh
karena itu, muncul kesulitan dalam penetapan kadarnya.
Menurut USP 30-NF 25 tahun 2007 dan Farmakope Indonesia Edisi V
tahun 2014, merekomendasikan penggunaan kromatografi cair kinerja tinggi
(KCKT) untuk menetapkan kadar kedua komponen itu. Metode ini memerlukan
alat dan biaya operasional yang relatif mahal serta waktu analisis yang relatif

lama. Mengingat hal itu, maka diperlukan metode analisis alternatif yang
memerlukan alat dan biaya operasional yang relatif murah, serta lebih mudah
dalam pelaksanaannya, namun dapat memberikan hasil dengan akurasi dan presisi
yang baik.
Metode spektrofotometri ultraviolet digunakan untuk menganalisis
senyawa tunggal, dengan

modifikasi metode spektrofotometri ultraviolet ini

dapat digunakan untuk analisis multikomponen dalam rangka pengawasan mutu
dimana dengan memodifikasi tersebut penetapan kadar campuran kloramfenikol
dan prednisolon dapat ditetapkan secara bersama-sama tanpa harus dipisahkan
dan dengan waktu yang singkat dengan alat dan biaya yang relatif lebih murah.

2
Universitas Sumatera Utara

Metode penetapan kadar multikomponen telah dikembangkan yakni
metode panjang gelombang berganda yang lebih praktis dengan spektrofotometri
ultraviolet (UV), memakai prinsip persamaan garis regresi dan perhitungan

matriks dimana pengukuran dilakukan pada beberapa panjang gelombang.
Pemilihan panjang gelombang dari panjang gelombang dimana mulai memberikan
serapan sampai hampir tidak memberikan serapan, dan serapan memenuhi hukum
Lambert Beer yaitu 0,2 – 0,6. Penentuan panjang gelombang analisis dengan
memilih lima panjang gelombang secara variable bebas. Pada metode ini tidak
diperlukan proses pemisahan komponen zat aktif karena kadar kloramfenikol dan
prednisolon dapat ditetapkan secara bersama-sama (Andrianto, 2009).
Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini akan dilakukan penetapan
kadar campuran kloramfenikol dan prednisolon pada sediaan krim dengan metode
spektrofotometri ultraviolet (UV) dengan aplikasi metode panjang gelombang
berganda.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat perumusan masalah
sebagai berikut:
a. Apakah metode spektrofotometri ultraviolet dengan cara penentuan panjang
gelombang berganda dapat digunakan untuk menetapkan kadar campuran
kloramfenikol dan prednisolon?
b. Apakah kadar kloramfenikol dan prednisolon dalam sediaan krim yang
ditentukan dengan spektrofotometri ultraviolet dengan metode panjang
gelombang berganda memenuhi persyaratan yang tercantum pada USP

XXX (2007) dan Farmakope Indonesia edisi V (2014)?

3
Universitas Sumatera Utara

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut:
a. Metode spektrofotometri ultraviolet dengan cara penentuan panjang
gelombang

berganda

dapat

digunakan

untuk

menetapkan


kadar

kloramfenikol dan prednisolon.
b.

Kadar kloramfenikol dan prednisolon dalam sediaan krim yang ditentukan
dengan metode spektrofotometri ultraviolet dengan cara penentuan panjang
gelombang berganda memenuhi persyaratan yang tercantum dalam USP
XXX (2007) dan Farmakope Indonesia edisi V (2014).

1. 4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
a. Untuk

mengetahui

apakah

metode


penetapan

kadar

campuran

kloramfenikol dan prednisolon secara spektrofotometri ultraviolet dengan
metode panjang gelombang berganda dapat digunakan.
b. Untuk mengetahui apakah kadar secara penetapan kadar campuran
kloramfenikol dan prednisolon secara spektrofotometri ultraviolet dengan
metode panjang gelombang berganda memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi V (2014).
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi bahwa
penggunaan metode penetapan kadar campuran kloramfenikol dan prednisolon
secara spektrofotometri ultraviolet dengan aplikasi metode panjang gelombang
berganda dapat dilakukan.

4
Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

12 53 118

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

1 11 103

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 20

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

1 1 10

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 2

Penetapan Kadar Campuran Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 54

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 17

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

0 0 2

Penetapan Kadar Campuran Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol Dalam Sediaan Krim Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda

5 6 4