Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Fraksi n-Heksana dan Etilasetat Daun Mindi (Melia azedarach L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan alam yang melimpah
berupa hewan dan tanaman tropis. Berbagai tanaman tropis dengan segala
macam khasiatnya merupakan sumber daya alam yang dapat diberdayakan untuk
meningkatkan kualitas hidup bangsa. Penelitian tentang obat tradisional telah
banyak dilakukan terutama untuk meningkatkan kesehatan manusia (Astuti, dkk.,
2005).
Potensi pengembangan industri obat tradisional terus mengalami
peningkatan. Kondisi ini dipengaruhi oleh kesadaran meningkat tentang manfaat
tanaman sebagai obat, sadar akan pentingnya kembali ke alam ( back to nature )
dengan memanfaatkan obat-obat alami yang berguna untuk meningkatkan derajat
kesehatan (Djauhariya dan Hernani, 2004).
Tumbuhan mindi (Melia azedarach L.) merupakan salah satu tumbuhan
yang dipercaya dapat digunakan untuk pengobatan luka dan diare sebagai obat
tradisional. Berdasarkan berbagai literatur juga mencatat pengalaman secara
turun-temurun dari berbagai negara dan daerah bahwa tumbuhan ini dapat
menyembuhkan penyakit-penyakit seperti cacingan, skabies, kudis, darah tinggi
dan untuk pengobatan tumor dan kanker (Agoes, 2010). Berbagai Penelitian
diantaranya Mehmood, 2013 membuktikan bahwa dengan pembuatan ekstrak
etanol dari daun mindi menjadi nanopartikel perak yang diuji ke dalam aktivitas
antibakteri; anthelmintik (Cala, et al., 2011) dan antioksidan (Ahmed, et al.,
2013).
1
Universitas Sumatera Utara
Tumbuhan mindi sangat kaya dengan kandungan kimia yaitu margoside,
toosendamin, liminoid, meliasin, resin, n-tricontane, betha-sitosterol dan
triterpen kulinone (Agoes, 2010) dan azadirachtin (Astuti, dkk., 2010).
Berdasarkan skrining fitokimia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun
mindi mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid (Sudharmono,
2014) yang berfungsi sebagai antibakteri (Robinson, 1995).
Bakteri yang sering menyebabkan infeksi pada manusia adalah bakteri
Staphylococcus aureus berupa bakteri Gram positif merupakan flora pada
berbagai tubuh manusia terutama kulit yang menyebabkan infeksi seperti bisul,
jerawat dan impertigo. Escherichia coli, bakteri Gram negatif merupakan flora
normal pada saluran pencernaan yang dapat menyebabkan diare, infeksi saluran
kemih dan sepsis (Jawetz, dkk., 2001).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian uji aktivitas
antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat daun mindi
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang meliputi
karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri dari
ekstrak etanol, fraksi n-heksana dan etilasetat terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli mewakili Gram positif dan Gram negatif dengan
metode difusi agar menggunakan cakram kertas.
2
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian adalah
a. Apakah karakteristik simplisia daun mindi sesuai dengan Materia Medika
Indonesia (MMI)?
b. Apa saja golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk
simplisia, ekstrak etanol dan fraksi daun mindi?
c. Apakah ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat daun mindi
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis penelitian adalah :
a. Karakteristik simplisia daun mindi sesuai dengan MMI.
b. Golongan senyawa metabolit sekunder pada simplisia, ekstrak etanol, fraksi
n-heksan, serta fraksi etilasetat daun mindi yaitu alkaloid, glikosida, tanin,
saponin, flavonoid dan steroid/triterpenoid.
c. Ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat daun mindi mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap masing-masing bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui karakteristik simplisia daun mindi menurut MMI.
b. Untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
simplisia, ekstrak etanol dan fraksi daun mindi
3
Universitas Sumatera Utara
c. Untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan
dan
fraksi
etilasetat
daun
mindi
terhadap
masing-masing
bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi ilmiah
tentang aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi
etilasetat daun mindi terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli dengan terlebih dahulu melakukan penelitian karakteristik, golongan
senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk simplisia, ekstrak dan
fraksi serta uji aktivitas antibakteri daun mindi.
4
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan alam yang melimpah
berupa hewan dan tanaman tropis. Berbagai tanaman tropis dengan segala
macam khasiatnya merupakan sumber daya alam yang dapat diberdayakan untuk
meningkatkan kualitas hidup bangsa. Penelitian tentang obat tradisional telah
banyak dilakukan terutama untuk meningkatkan kesehatan manusia (Astuti, dkk.,
2005).
Potensi pengembangan industri obat tradisional terus mengalami
peningkatan. Kondisi ini dipengaruhi oleh kesadaran meningkat tentang manfaat
tanaman sebagai obat, sadar akan pentingnya kembali ke alam ( back to nature )
dengan memanfaatkan obat-obat alami yang berguna untuk meningkatkan derajat
kesehatan (Djauhariya dan Hernani, 2004).
Tumbuhan mindi (Melia azedarach L.) merupakan salah satu tumbuhan
yang dipercaya dapat digunakan untuk pengobatan luka dan diare sebagai obat
tradisional. Berdasarkan berbagai literatur juga mencatat pengalaman secara
turun-temurun dari berbagai negara dan daerah bahwa tumbuhan ini dapat
menyembuhkan penyakit-penyakit seperti cacingan, skabies, kudis, darah tinggi
dan untuk pengobatan tumor dan kanker (Agoes, 2010). Berbagai Penelitian
diantaranya Mehmood, 2013 membuktikan bahwa dengan pembuatan ekstrak
etanol dari daun mindi menjadi nanopartikel perak yang diuji ke dalam aktivitas
antibakteri; anthelmintik (Cala, et al., 2011) dan antioksidan (Ahmed, et al.,
2013).
1
Universitas Sumatera Utara
Tumbuhan mindi sangat kaya dengan kandungan kimia yaitu margoside,
toosendamin, liminoid, meliasin, resin, n-tricontane, betha-sitosterol dan
triterpen kulinone (Agoes, 2010) dan azadirachtin (Astuti, dkk., 2010).
Berdasarkan skrining fitokimia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun
mindi mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid (Sudharmono,
2014) yang berfungsi sebagai antibakteri (Robinson, 1995).
Bakteri yang sering menyebabkan infeksi pada manusia adalah bakteri
Staphylococcus aureus berupa bakteri Gram positif merupakan flora pada
berbagai tubuh manusia terutama kulit yang menyebabkan infeksi seperti bisul,
jerawat dan impertigo. Escherichia coli, bakteri Gram negatif merupakan flora
normal pada saluran pencernaan yang dapat menyebabkan diare, infeksi saluran
kemih dan sepsis (Jawetz, dkk., 2001).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian uji aktivitas
antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat daun mindi
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang meliputi
karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri dari
ekstrak etanol, fraksi n-heksana dan etilasetat terhadap bakteri Staphylococcus
aureus dan Escherichia coli mewakili Gram positif dan Gram negatif dengan
metode difusi agar menggunakan cakram kertas.
2
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian adalah
a. Apakah karakteristik simplisia daun mindi sesuai dengan Materia Medika
Indonesia (MMI)?
b. Apa saja golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk
simplisia, ekstrak etanol dan fraksi daun mindi?
c. Apakah ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat daun mindi
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis penelitian adalah :
a. Karakteristik simplisia daun mindi sesuai dengan MMI.
b. Golongan senyawa metabolit sekunder pada simplisia, ekstrak etanol, fraksi
n-heksan, serta fraksi etilasetat daun mindi yaitu alkaloid, glikosida, tanin,
saponin, flavonoid dan steroid/triterpenoid.
c. Ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etilasetat daun mindi mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap masing-masing bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui karakteristik simplisia daun mindi menurut MMI.
b. Untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
simplisia, ekstrak etanol dan fraksi daun mindi
3
Universitas Sumatera Utara
c. Untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan
dan
fraksi
etilasetat
daun
mindi
terhadap
masing-masing
bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi ilmiah
tentang aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi
etilasetat daun mindi terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli dengan terlebih dahulu melakukan penelitian karakteristik, golongan
senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada serbuk simplisia, ekstrak dan
fraksi serta uji aktivitas antibakteri daun mindi.
4
Universitas Sumatera Utara