3.2. Pemilihan Partisipan - Efek Kepercayaan Diri Karyawan Sebagai Variabel Moderasi Pengaruh Tipe Kontrol Bonus dan Penalti Terhadap Kepercayaan Rekan Kerja dan Usaha Karyawan - Unika Repository
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek dan Lokasi Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Lokasi penelitian ini bertempat di Gedung Justinus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
3.2. Pemilihan Partisipan
Partisipan yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi angkatan 2015. Menurut Jogiyanto (2007) pengambilan sampel adalah 10 per sel tetapi untuk mengantisipasi adanya sampel yang gagal peneliti akan mengambil sampel sebanyak 15 per sel sehingga total pengambilan subjek dalam penelitian ini adalah 60 orang. Tugas yang diberikan pada subjek adalah mengenai penyusunan paket makanan berdasarkan harga jual untuk memeriahkan Jateng Fair 2017 dengan menggunakan tipe kontrol bonus dan tipe kontrol penalti.
3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan eksperimen. kerja dan usaha karyawan. Sedangkan eksperimen untuk mengukur variabel tipe kontrol bonus, penalti dan usaha karyawan. Hasil dari perolehan data primer tersebut akan diamati oleh peneliti untuk menguji hipotesis.
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode eksperimen dan metode komunikasi untuk memperoleh data primer. Metode eksperimen ini berisi mengenai tugas yang diberikan pada subjek dan harus dikerjakan oleh subjek dalam penelitian ini.
Metode komunikasi digunakan untuk memperoleh data tentang kepercayaan karyawan dan kepercayaan rekan kerja.
3.3.3. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan eksperimen. Kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk memperoleh data primer mengenai tingkat kepercayaan rekan kerja dan usaha karyawan sehingga peneliti dapat mengukur jawaban sesuai yang diberikan oleh responden. Sedangkan eksperimen dalam penelitian ini adalah untuk mengukur pekerjaan yang dilakukan responden jika mereka diberi tipe kontrol bonus dan tipe kontrol penalti serta hasil pekerjaan yang dapat mereka selesaikan.
3.4. Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah terdiri dari dua tabel dimana tabel pertama 2x2 (tipe kontrol x tingkat kepercayaan karyawan).
Tabel 3.1 Tabel Desain EksperimenTipe Kontrol Kepercayaan Diri Karyawan Kepercayaan Diri Tinggi Karyawan Rendah
Bonus
1
2 Penalti
3
4
3.5. Prosedur Eksperimen
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen 2x2 (tipe kontrol x tingkat kepercayaan karyawan). Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian eksperimen ini: 1.
Penjelasan mengenai peran subyek dalam eksperimen yang diberikan: Peran subyek atau partisipan dalam eksperimen ini adalah sebagai karyawan bagian penjualan perusahaan PT Snackist yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi makanan ringan.
2. Tahap-tahap sebelum eksperimen:
Sebelum melakukan eksperimen, peneliti terlebih dahulu akan memberikan penjelasan mengenai tugas eksperimen kepada partisipan. untuk menyusun beberapa paket sesuai dengan permintaan manajer dalam rangka memeriahkan Jateng Fair 2017. Manajer juga meminta agar karyawannya dapat mengkombinasikan 4 kelompok produk makanan ringan yang dimiliki PT Snackist sesuai dengan harga jual yang telah ditetapkan.
Tabel 3.2 Tabel Cek Manipulasi Pemahaman TugasIsilah pertanyaan dibawah ini dan berilah tanda X pada jawaban yang benar
1. Tugas Anda adalah menyusun 3 paket makanan ringan?
Ya Tidak 2. Anda tidak boleh menyusun paket makanan yang terdiri dari merek yang sama?
Ya Tidak 3. Setiap paket makanan yang Anda susun harus terdiri dari 4 kelompok produk makanan?
Ya Tidak 4. Setiap kelompok produk yang Anda susun boleh terdiri dari lebih dari 1 merek?
Ya Tidak 5. Dalam menyusun setiap paket makanan, Anda tidak boleh menyusun paket makanan dengan isi yang sama dalam paket makanan yang berbeda ?
Ya Tidak 6. Paket yang Anda susun tidak boleh melebihi harga pokok antara
Rp 9.000 sampai Rp 10.000 yang telah ditentukan oleh Manajer Pemasaran dan Manajer Penjualan?
Ya Tidak
3. Tahap-tahap penugasan dalam eksperimen: a.
Eksperimen yang dilakukan akan dibagi menjadi dua sesi dimana sesi pertama merupakan sesi latihan. Dalam sesi latihan partisipan diminta untuk menyusun paket makanan ringan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh manajer. Waktu yang akan diberikan oleh eksperimenter dalam menyusun paket makanan ringan tersebut adalah 10 menit.
b.
Setelah sesi latihan partisipan akan diberikan pernyataan kuesioner tentang tingkat kepercayaan diri karyawan c.
Sesi kedua merupakan sesi penugasan satu dimana partisipan yang berperan sebagai karyawan bagian penjualan diminta untuk menyusun 3 paket makanan ringan dengan harga jual minimal Rp 9.000,00 dan harga jual maksimal Rp 10.000,00. Penyusunan paket makanan ringan pada sesi penugasan satu ini akan diberikan waktu selama 10 menit. Jika partisipan berhasil menyusun lebih dari 3 paket makanan maka manajer akan memberikan bonus berupa penambahan satu kupon sesuai dengan jumlah paket yang melebihi target. Misalnya, partisipan berhasil menyelesaikan 4 paket makanan ringan berarti partisipan akan mendapatkan tambahan sebanyak 5 kupon, berlaku untuk kelipatannya.
Tabel 3.3 Tabel Cek Manipulasi Pemberian Bonus Jumlah Paket Kupon 2 ....6 .... 7 ....
d.
Sesi ketiga merupakan sesi penugasan dua dimana partisipan akan diberikan tugas yang sama dengan penugasan pertama yaitu menyusun 3 paket makanan ringan dalam waktu 10 menit dengan harga jual minimal Rp 9.000,00 dan harga jual maksimal Rp 10.000,00. Namun, ketika partisipan hanya berhasil menyusun 2 paket saja dan tidak dapat memenuhi target yang telah diberikan manajer maka manajer akan mengurangi 5 jumlah kupon undian awal yang dimiliki oleh karyawannya, begitu juga dengan kelipatannya. Kupon awal yang diberikan manajer kepada karyawannya adalah sebanyak 10 kupon undian.
Tabel 3.4 Tabel Cek Manipulasi Pemberian Penalti Jumlah Paket Pengurangan Kupon 3 ....2 ....
e.
Setelah eksperimen selesai partisipan akan diberi pernyataan kuesioner mengenai kepercayaan rekan kerja.
3.6. Pengujian Alat Pengumpulan Data 3.6.1. Uji Validitas Internal Desain Eksperimen
Menurut Jogiyanto (2007:123), validitas internal merupakan alat untuk mengukur seberapa benar atau valid kausalitas terjadi, yaitu seberapa benar variasi variabel dependen diakibatkan oleh variabel- variabel independennya. Riset dapat dikatakan baik jika memiliki validitas internal yang kuat. Menurut Hartono (2013:153) validitas digunakan untuk memberikan informasi bahwa riset tersebut telah menggunakan konsep yang seharusnya. Menurut Jogiyanto (2007:123) beberapa penyebab ancaman terhadap variabel internal adalah sebagai berikut: a.
Histori (History) Histori merupakan peristiwa lain yang terjadi selama eksperimen antara periode sebelum tes (pretest) dengan sesudah tes (posttest) yang dapat berpengaruh pada penelitian.
b.
Maturasi (Maturation) Merupakan efek waktu yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen sehingga subjek dapat berubah.
c.
Pengujian (Testing)
Efek dari pengujian atau manipulasi dapat mempengaruhi hasil dari pengujian berikutnya karena terdapat proses pembelajaran.
d.
Instrumentasi (Instrumentation) Instrumentasi merupakan efek dari pergantian instrumen pengukur atau pengamat di eksperimen yang dapat memberikan hasil penelitian yang berbeda.
e.
Seleksi (Selection) Seleksi ini terjadi jika terdapat subjek yang dipilih memiliki karakteristik yang berbeda pada sampel eksperimen dengan yang ada pada sampel kontrol.
f.
Regresi (Regression) Validitas internal dapat terancam karena nilai-nilai subjek yang kecil bergeser naik menjadi nilai yang membesar dan sebaliknya subjek dengan nilai yang besar bergeser ke nilai yang lebih kecil. Hal ini disebut dengan regresi.
g.
Mortaliti Eksperimen (Experiment Mortality) Mortaliti eksperimen dapat terjadi jika komposisi dari subjek di sampel eksperimen yang diteliti berubah selama pengujian.
3.6.2. Uji Validitas Kuesioner
Menurut Santoso (2004:270) uji validitas digunakan untuk mengukur pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sehingga adanya pada kuesioner. Uji validitas akan dilakukan dengan menggunakan SPSS, menghitung korelasi antara skor setiap butir item pertanyaan dengan skor total variabel, menggunakan rumus koefisien korelasi product moment atau Pearson Correlation. Kriteria pengujian validitas penelitian adalah:
Bila r hitung > r tabel, maka pengujian tersebut dikatakan valid - Bila r hitung < r tabel, maka pengujian tersebut dikatakan tidak - valid
3.6.3. Uji Reliabilitas Kuesioner
Menurut Santoso (2004:270) uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang menjadi indikator dari variabel. Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap kuesioner tersebut stabil dari waktu ke waktu. Sehingga adanya metode ini dapat mengukur konsistensi data atau ketetapan dari kuesioner tersebut. Rainsch (2004:167) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat reliabilitas data maka instrumen yang digunakan akan semakin handal. Tingkat reliabilitas dikatakan baik jika Cronbach Alfa ≥ 0,7.
3.6.4. Uji Asumsi Klasik 3.6.4.1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk menentukan jenis pengujian yang sebaiknya digunakan. Apakah data termasuk data parametrik atau termasuk dalam data nonparametrik. Uji normalitas dalam penelitian ini dengan pengujian Kolomogorov-Smirnov. Data dapat dikatakan
3.6.5. Uji Koefisien Regresi Dengan Uji-t
Uji-t atau uji signifikan parameter individual menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Monik, Vena, dkk:58). Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan apabila nilai sig > 0,05 maka H0 diterima.
3.6.6. Uji Moderating Regresion Analysis (MRA)
Alat uji ini digunakan untuk menguji moderating effect dimana diindikasikan oleh adanya interaksi variabel
moderating effect
independen dengan moderating variabel yang berpengaruh terhadap variabel dependen (Monik, Vena, dkk:111).
3.7. Desain Analisis Data atau Uji Hipotesis 3.7.1. Menyatakan Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis dua arah (two-tailed) atau tidak berarah karena hipotesis dalam penelitian ini tidak memiliki berarah. Hipotesis nol ataupun hipotesis alternatif juga digunakan sebagai hipotesis oleh peneliti. Hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya adalah:
1. H01 = µ1 = 0
Ketika kepercayaan diri karyawan tinggi maka karyawan dengan tipe kontrol bonus tidak memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti
Ha1 = µ 1 ≠ 0 Ketika kepercayaan diri karyawan tinggi maka karyawan dengan tipe kontrol bonus memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti 2. H02 = µ2 = 0
Ketika kepercayaan diri rendah maka karyawan dengan tipe kontrol bonus tidak memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti Ha2 = µ 2 ≠ 0 Ketika kepercayaan diri rendah maka karyawan dengan tipe kontrol bonus memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti 3. H03 = µ3 = 0
Ketika kepercayaan diri karyawan tinggi maka karyawan dengan tipe kontrol penalti tidak memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi daripada karyawan dengan tipe kontrol bonus Ha3 = µ 3 ≠ 0 Ketika kepercayaan diri karyawan tinggi maka karyawan dengan tipe kontrol penalti memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi daripada karyawan dengan tipe kontrol bonus
4. H04 = µ4 = 0
Ketika kepercayaan diri karyawan rendah maka karyawan dengan tipe kontrol bonus tidak memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti Ha4 = µ 4 ≠ 0 Ketika kepercayaan diri karyawan rendah maka karyawan dengan tipe kontrol bonus memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti
3.8. Memilih Pengujian Statistik
Penelitian ini menggunakan pengujian uji beda secara independen sample t-test untuk mengetahui nilai signifikansi dari perbandingan tipe kontrol bonus dan penalti yang telah diberikan pada subyek berdasarkan pada tingkat kepercayaan karyawan tinggi dan rendah. Selain itu, pengujian MRA juga dilakukan dalam penelitian ini karena untuk mengetahui bahwa terdapat interaksi antara variabel independen yaitu tipe kontrol dengan variabel moderasi yaitu kepercayaan diri karyawan.
3.9. Memilih Tingkat Keyakinan
Tingkat keyakinan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebesar 95%, artinya peneliti akan menggunakan toleransi tingkat error sebesar 5%.
3.10. Menghitung Nilai Statistik
Penelitian ini akan menggunakan perhitungan statistik dengan program SPSS 16.0 dimana program ini akan memudahkan peneliti dalam menghitung nilai statistik dari data-data yang diperoleh dalam penelitian.
3.11. Mendapatkan Nilai Uji Kritis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan SPSS untuk mendapatkan nilai uji kritis dari hipotesis yang akan diteliti. Peneliti juga menggunakan pengujian dua arah (two-tailed) untuk menguji hipotesis.
3.12. Interpretasi Hasil 3.12.1. Penerimaan Hipotesis Pertama Jika signifikansi < 0,05 dan µ ≠ 0 Ha1 diterima dan H01 ditolak.
Dengan kata lain ketika kepercayaan karyawan tinggi maka individu dengan tipe kontrol penalti memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi daripada individu dengan tipe kontrol bonus 3.12.2.
Penerimaan Hipotesis Kedua
Jika signifikansi < 0,05 dan µ ≠ 0 Ha2 diterima dan H02 ditolak sehingga dapat dikatakan ketika kepercayaan rendah maka maka individu dengan tipe kontrol bonus memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi daripada individu dengan tipe kontrol penalti.
3.12.3. Penerimaan Hipotesis Ketiga
Jika signifikansi < 0,05 dan µ ≠ 0 Ha3 diterima dan H03 ditolak maka individu dengan tipe kontrol penalti memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi daripada individu dengan tipe kontrol bonus.
3.12.4. Penerimaan Hipotesis Keempat
Jika signifikansi < 0,05 dan µ ≠ 0 Ha4 diterima dan H04 ditolak sehingga dapat dikatakan ketika kepercayaan karyawan rendah maka individu dengan tipe kontrol bonus memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi daripada individu dengan tipe kontrol penalti