PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI EKPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARATAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

DENGAN METODE DEMONSTRASI EKPERIMEN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARATAN SEMESTER 2

TAHUN AJARAN 2010/2011

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  Disusun oleh :

  

Nama : Adhistya Sonnya Pramunindya

NIM : 091134226

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

DENGAN METODE DEMONSTRASI EKPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARATAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Disusun oleh :

   Adhistya Sonnya Pramunindya 091134226 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

“Tidak ada yang sempurna di dunia ini, hanya kita

harus berusaha agar lebih baik”

“Segala kegagalan yang aku dapat, itu selalu

yang mengingatkan aku untuk bangkit”

  Dengan segala kerendahan hati dan tulus ikhlas, secara khusus penelitian ini dipersembahkan kepada : Diriku sendiri, kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, dan teman-temanku terkasih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis Adhistya Sonnya P. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Adhistya Sonnya Pramunindya NIM : 091134226

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENINGKATAN

  

HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN

METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI DARATAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 beserta

  perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 20 Juli 2011 Yang menyatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA

DENGAN METODE DEMONSTRASI EKPERIMEN

  

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DARATAN SEMESTER 2

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh

  

Adhistya Sonnya Pramunindya

NIM. 091134226

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Daratan tentang materi Sifat-sifat Cahaya dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen tahun ajaran 2010/2011 yang ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata dan persentase siswa yang mencapai KKM.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Daratan pada tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 20 siswa. Obyek penelitian adalah peningkatan hasil belajar pada mata

  pelajaran IPA tentang materi sifat-sifat cahaya. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana siklus I dibagi dalam tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Sedangkan pada siklus II hanya dibagi dalam dua kali pertemuan. Pada penelitian ini peneliti memilih materi Sifat-sifat cahaya pada mata pelajaran IPA semester II kelas V dengan alasan hasil belajar siswa pada materi tersebut masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang berada di bawah KKM yang telah ditentukan oleh sekolah.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diambil tindakan dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen, nilai rata-rata siswa kelas V pada tahun ajaran 2009/2010 berada di bawah KKM yaitu 55,6 dan persentase siswa yang mencapai KKM masih rendah yaitu 37,5%. Setelah dilakukan tindakan terdapat peningkatan nilai rata-rata siswa yaitu pada siklus I meningkat menjadi 61,5 dan persentase siswa yang mencapai KKM adalah 60%, dan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 71 sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 70%.

  Kata kunci : Hasil belajar, metode demonstrasi eksperimen

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

RESULT OF STUDYING SCIENCE MATERIAL CHARACTER’S OF LIGHT OF

  

THE OBJECT WITH METHOD OF DEMONSTRATION EXPERIMENT

ON THE STUDENTS GRADE V SEMESTER II OF DARATAN

ELEMENTARY SCHOOL

YEAR OF COURSES 2010/2011

By

  

Adhistya Sonnya Pramunindya

NIM. 091134226

  This study aims to determine the increase in student achievement Elementary School fifth grade Daratan on the material properties of objects by using experimental demonstration of the academic year 2010/2011.

  The research is classroom action research (CAR). Subjects were fifth grade elementary school students Daratan in the 2010/2011 academic year which amounted to 20 students. The research object is to increase learning achievement in science subjects concerning material character’s of light. Data collection techniques is obtained by a written test.

  This study consisted of two cycles, where the first cycle is divided in three meetings of the first meeting, second meeting and third meeting. While on the second cycle is also divided into two meetings. In this study, researchers selected object properties of the material character’s of light in the second semester of teaching science class V by reason of the level of student achievement in these materials is still low. This is evidenced by the average value of the class under KKM which has been determined by the school.

  The results showed that prior to action taken using the method of demonstration experiments, the average value of V-grade students in 2009/2010 academic year is under the KKM is 55,6 and the percentage of students who pass the still low at 37,5%. After the action there is an increasing value of the average student in the first cycle increased to 66 and the percentage of students who pass the reached 61%, and the second cycle students' average score increased to 71 while the percentage of students who pass the increase to 70%.

  Key words :

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.

  Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, semangat, dorongan, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  3. Ibu Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik serta bimbingannya yang sangat berguna selama penelitian ini.

  4. Bapak Miri Sumaryanto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Daratan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5.

  Ibu MM Ika Kurniastuti Am.Pd, selaku guru kelas V SD Negeri Daratan yang telah memberikan waktu dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

  6. Orang tuaku tercinta, pakde, bude, yang telah memberikan doa, sarana dan prasarana guna memperlancar penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Siswa kelas V SD Negeri Daratan yang telah bersedia menjadi subyek dalam pelaksanaan penelitian.

  8. Teman-teman penulis : Dewi, Kompleh, Mbak Imut, Danar, Aan, Mbak Kensi dan saudaraku Adis serta semua teman-teman slemania slemanona yang selalu memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan penelitian ini.

  9. Pak Her, Bu Tri, Pak Boy dan Pak Satpam lainnya yang telah selalu membantu dan memberikan semangat untuk penulis.

  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis dengan senang hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja.

  Yogyakarta, 20 Juli 2011 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  …………….……………………… vi ABSTRAK …………………………………………………………………… vii ABSTRACT …………………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ………………………………………………………………… xi DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xiv DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xv DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Pembatasan Masalah ..................................................................... 3

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D.

  Pemecahan Masalah ...................................................................... 3 E. Batasan Pengertian ........................................................................ 3 F.

  Tujuan Penelitian .......................................................................... 4 G.

  Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ........................................................................................... 7 1. Pengertian Belajar ................................................................... 7 2. Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 9 B. Metode Demonstrasi Eksperimen ................................................. 10 C. Hakikat IPA ................................................................................... 12 1. Pengertian IPA.......................................................................... 12 2. Karakteristik IPA ...................................................................... 13 3. Tujuan Pengajaran IPA di SD ................................................... 14 D. Pengaruh Metode Demonstrasi Eksperimen Terhadap Pembelajaran IPA

  ..................................................................................................18 E. Macam-macam sifat cahaya .......................................................... 19 F. Kerangka Berpikir ......................................................................... 23 G.

  Hipotesis Tindakan ........................................................................ 24

  BAB III METODE PENELITIAN

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C.

  Rencana Tindakan ......................................................................... 28 D.

  Pengumpulan Data dan Instrumennya .......................................... 36 E. Analisis Data ................................................................................. 42

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal ................................................................ 46 B. Deskripsi Penelitian dan Hasil Penelitian ..................................... 47 1. Deskripsi Penelitian Siklus I ................................................... 47 2. Deskripsi Penelitian Siklus II .................................................. 52 C. Pembahasan ................................................................................... 57 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 64 B. Saran .............................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 66

LAMPIRAN

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Cahaya Merambat Lurus ............................................................... 20 Gambar 2. Cahaya Menembus Benda Bening ................................................ 21 Gambar 3. Cahaya Dapat Dipantulkan ............................................................ 21 Gambar 4. Cahaya Dapat Dibiaskan ............................................................... 22 Gambar 5. Cahaya Putih Terdiri Atas Berbagai Warna .................................. 23 Gambar 6. Model Kemmis & Mc. Taggart ...................................................... 25

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................... 27 Tabel 2. Pengumpulan Data ............................................................................ 37 Tabel 3. Kisi-kisi Penyusunan Soal Evaluasi Siklus I .................................... 38 Tabel 4. Kisi-kisi Penyusunan Soal Evaluasi Siklus II ................................... 40 Tabel 5. Indikator Pencapaian Penelitian ........................................................ 42 Tabel 6. Bentuk Soal Evaluasi dan Penyekoran .............................................. 43 Tabel 7. Daftar Nilai Evaluasi Siklus I ........................................................... 50 Tabel 8. Daftar Nilai Evaluasi Siklus II .......................................................... 55 Tabel 9. Daftar Ketuntasan Nilai Siswa ........................................................... 58 Tabel10. Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ................................................... 59 Tabel11. Perbandingan Nilai ............................................................................ 61

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Silabus ………………………………………………….………… 68 Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 ………………………………………... 72 Lampiran 3. RPP

  Siklus I Pertemuan 2 ……………………………………..…. 75 Lampiran 4. RPP Siklus I Pertemuan 3

  …………………………………...…… 78 Lampiran 5. RPP Siklus II Pertemuan 1

  ………………………………..……… 80 Lampiran 6. RPP Siklus II Pertemuan 2

  ……………………………………….. 83 Lampiran 7. LKS Siklus I Pertemuan 1

  ………………………………………....85 Lampiran 8. LKS Siklus I Pertemuan 2

  ……………………………………….... 90 Lampiran 9. LKS Siklus I Pertemuan 3

  ………………………………………... 93 Lampiran 10. LKS Siklus II Pertemuan 1

  …………………………………....... 94 Lampiran 11. LKS Silus II Pertemuan 2

  …………...…………………….......... 96 Lampiran 12. Soal Evaluasi Siklus I …………………………………………... 97 Lampiran 13. Kunci Jawaban Siklus I

  ………………………………………... 100 Lampiran 14. Soal Evaluasi Siklus II....................

  ………………………….....101 Lampiran 15. Kunci Jawaban Siklu s II …………………………......................103 Lampiran 16. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I....................................................104 Lampiran 17. Kisi-kisi Soal Evaluasi Silklus II

  ……………………………… 106 Lampiran 18. Data Kondisi Awal Siswa

  …………………………................... 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 22. Foto-foto Penelitian ……………………………………….....… 115

  Lampiran 23 Surat Ijin Penelitian........................................................................119 Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian..............................120

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan sangat penting untuk mempersiapkan anak didik agar dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Pendidikan merupakan pondasi utama suatu bangsa untuk maju sehingga kita

  perlu mempersiapkannya dengan baik, salah satunya dengan belajar, yaitu ketika praktik pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Contoh lima (5) mata pelajaran inti di SD adalah Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan PKn, tentunya masih banyak mata pelajaran yang lain, yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Inggris, SBK, Agama, Olahraga dan Komputer.

  IPA merupakan salah satu pelajaran penting yang dikenalkan pada siswa SD. Melalui IPA siswa mampu mempelajari berbagai hal tentang alam dan lingkungannya. Siswa akan mempelajari berbagai proses yang terjadi di kehidupan sehari-hari seperti proses perpindahan energi panas, terjadinya bunyi, cara kerja alat indera, cahaya dan gaya serta segala sesuatu tentang alam. Melalui

  IPA pula, anak akan mempelajari penyebab peristiwa-peristiwa alam yang sering terjadi seperti banjir, tanah longsor, berbagai energi di alam, dan sebagainya.

  Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SD Negeri Daratan, bahwa pembelajaran tidak efektif karena siswa kurang merespon terhadap pelajaran yang disampaikan. Siswa hanya duduk, diam, dengar, catat, dan hafal (3DCH). Karena siswa tidak merespon terhadap pelajaran yang disampaikan guru, berdampak terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai ulangan tentang materi sifat-sifat cahaya rata-rata nilai siswa tahun ajaran 2009/2010 adalah 55,6, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Daratan dalam materi ini adalah 65,0 dengan persentase jumlah siswa yang di atas KKM untuk materi ini adalah 37,5%.

  Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA diharapkan guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya dengan memilih metode pembelajaran yang tepat. Maka dari itu penulis memilih metode pembelajaran demonstrasi eksperimen. Penulis mengharapkan dengan metode demonstrasi eksperimen dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Daratan. Diharapkan dengan metode demonstrasi eksperimen, dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA tersebut karena dengan metode demonstrasi eksperimen ini memungkinkan keterlibatan siswa secara aktif, kreatif dan terampil. Berdasarkan paparan di atas maka penulis mengambil judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sifat-sifat Cahaya Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Eksperimen Pada Siswa Kelas V SD Negeri

  B. Pembatasan Masalah

  Materi cahaya memiliki cakupan yang cukup luas, sehingga dalam penelitian ini masalah hanya akan dibatasi pada Kompetensi Dasar “mendeskripsikan sifat-sifat cahaya” kelas V SD Negeri Daratan Tahun ajaran 2010/2011 dengan metode demonstrasi eksperimen.

  C. Perumusan Masalah

  Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri Daratan semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

  D. Pemecahan Masalah

  Melihat uraian yang ada di latar belakang masalah yang tertulis rumusan masalahnya yaitu rendahnya hasil belajar peserta didik tentang sifat

  • –sifat cahaya, diharapkan dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen masalah ini dapat diatasi.

  E. Batasan Pengertian

  Dengan maksud agar tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir mengenai istilah-istilah kunci dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan seperti di bawah ini: 1.

  Hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai.

  2. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat merambat. Semua benda yang dapat menghasilkan cahaya disebut sumber cahaya. Sifat-sifat cahaya ada 5 yaitu cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna.

3. Metode demonstrasi-eksperimen adalah suatu cara membelajarkan siswa dimana guru menunjukkan percobaan dan siswa melakukan percobaan.

F. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk: 1.

  Untuk mengetahui apakah dengan metode demonstrasi eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar yang nampak dalam nilai rata-rata siswa pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

  2. Untuk mengetahui apakah dengan metode demonstrasi eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar yang nampak pada persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada pembelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dengan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

G. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.

  Secara teoritis hasil penelitian dapat menambah wawasan tentang metode pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Secara praktis : a.

  Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas, khususnya yang berhubungan dengan IPA dan metode demonstrasi eksperimen.

  b.

  Bagi Guru Dengan dilaksanakannya penelitian ini, guru dapat mengetahui model pembelajaran yang bervariasi. Muaranya, masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan pembelajaran dapat diminimalkan.

  c.

  Bagi Siswa Dengan adanya penelitian ini, siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat diminimalkan. Selanjutnya, hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. d.

  Bagi Perpustakaan Laporan penelitian ini dapat menambah koleksi bacaan yang bermanfaat untuk adik-adik angkatan sebagai contoh penelitian tindakan kelas.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar bukanlah sekedar peristiwa mengumpulkan pengetahuan. Banyak sekali definisi-definisi belajar. Dalam modul ”Perkembangan dan Belajar Peserta Didik” yang dituliskan oleh Wens Tanlain (2007:22),

  disebutkan beberapa definisi belajar menurut para ahli, yaitu : a.

  Menurut Hilgard Hilgrad merumuskan bahwa belajar (learning) adalah proses yang di dalamnya terbentuk tingkah laku melalui praktik atau latihan. Rumusan ini menegaskan dua hal yaitu:

1) Kegiatan yang bersifat latihan dan bersifat praktik.

  2) Perubahan yang terjadi dalam diri berupa pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan yang menampak dalam tingkah laku.

  b.

  Menurut Cropley Belajar adalah proses dan melalui proses tersebut terjadi pendidikan, serta proses ini terjadi dalam diri anak sejak dia lahir. c.

  Menurut definisi psikologi kognitif Belajar adalah suatu proses yang aktif, konstruktif dan berorientasi pada tujuan yang kesemuanya tergantung pada aktivitas mental peserta didik.

  d.

  Menurut Gagne Belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah perilaku seseorang dengan cukup cepat.

  e.

  Menurut Wens Tanlain Siswa belajar adalah siswa melakukan kegiatan mengolah bahan pelajaran, bahan pembimbingan, bahan pelatihan sehingga ia memperoleh kemampuan baru tertentu yang menjadi tujuan pengajaran, pembimbingan, pelatihan dan menyempurnakan kemampuan yang sudah ia miliki.

  Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (nilai-sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) akibat pengalamannya.

  Salah satu lingkungan belajar adalah sekolah. Sekolah merupakan sekolah yang mendukung kegiatan belajar akan meningkatkan hasil belajar siswa. Dan sebaliknya bila lingkungan sekolah tidak mendukung akan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, maka sebagai seorang guru harus berusaha seoptimal mungkin untuk meningkatkan partisipasi siswanya dalam proses pembelajaran.

2. Pengertian Hasil Belajar

  Menurut Masidjo (1995 : 40), hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai.

  Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern siswa. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga (suasana di rumah dan ekonomi), faktor sekolah terdiri dari metode belajar, kurikulum, keadaan gedung, sarana dan prasarana sekolah, faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, pengaruh media massa serta pergaulan dalam masyarakat. Faktor intern antara lain faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) dan psikologis (perhatian, minat, dan bakat).

B. Metode Demonstrasi Eksperimen

  Menurut Simandjuntak Pasaribu, (1980: 13) metode ialah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode dalam suatu pembelajaran merupakan hal yang penting. Penggunaan metode dalam pembelajaran akan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang sistematik.

  Metode demonstrasi eksperimen adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan memperlihatkan atau mempertunjukkan dan melakukan sesuatu proses, dan hasil dari proses itu untuk mencapai tujuan pengajaran. Beberapa kelebihan dalam penggunaan metode demonstrasi eksperimen menurut Simandjuntak Pasaribu (1983: 14) antara lain: 1.

  Melalui metode demonstrasi eksperimen terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab peserta didik disuruh langsung memperhatikan dan melakukan kegiatan dalam bahan pelajaran yang dijelaskan.

  2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab peserta didik tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat dan melakukan kegiatan dalam pembelajaran tersebut.

  3. Dengan cara mengamati secara langsung peserta didik akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.

  4. Guru dan peserta didik sama-sama aktif dalam pembelajaran.

7. Mengembangkan rasa ingin tahu serta sikap dan tindakan ilmiah.

  Di samping memiliki beberapa kelebihan, metode demonstrasi eksperimen juga memiliki beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya, di antaranya adalah: 1. Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode ini.

  2. Suatu eksperimen tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan.

  3. Mahalnya alat-alat praktikum di sekolah sering merupakan hambatan untuk melakukan eksperimen-eksperimen di laboratorium sekolah maupun di kelas.

  Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan demonstrasi, menurut Simandjuntak Pasaribu (1986: 128) yaitu:

  1. Ciptakan suasana yang baik. Jelaskan tujuan demonstrasi dan bangkitkan minat anak.

  2. Usahakan agar demonstrasi itu sederhana dan hanya mengenai pokok- pokoknya saja yang mudah dipahami anak.

  3. Jangan menyimpang dari pokok bahasan.

  4. Selalu perhatikan, apakah demonstrasi itu cukup dipahami anak.

  Perhatikan reaksi-reaksi anak yang juga akan terlihat dari mata dan sikap anak.

  5. Jangan melakukan demonstrasi dengan terburu-buru. Selingi dengan pertanyaan-pertanyaan.

  6. Jangan demonstrasi itu diperpanjang, sehingga membosankan.

  7. Sambil melakukan demonstrasi pada saat-saat tertentu, kita membuat rangkuman apa yang telah dipertunjukkan.

C. Hakikat IPA 1. Pengertian IPA

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dan segala isinya. Beberapa pendapat tentang

  IPA oleh para tokoh IPA menurut Hendro Darmodjo (1991: 42): a.

  Nash (1963) dalam bukunya The Nature of Natural Sciences, mengatakan bahwa Science is a way of looking at the world yang berarti bahwa IPA itu suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analitis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya itu.

  b.

  Einstein dikutip dari bukunya Nash mengatakan bahwa Science is the

  attempt to make the chaotic diversity of our sense experience correspond

  IPA itu merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis tertentu.

  c.

   Rom Herre dalam bukunya The Philosophioes of Science menyatakan

  bahwa Science is a collection of well attested theories which explain the

  patterns and regularities among carefully studied phenomena. Artinya

  adalah IPA merupakan kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan tentang gejala alam yang diamati secara seksama.

  Dari beberapa pendapat para tokoh tentang IPA tersebut maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana cara atau metode untuk mengamati alam, dimana pengalaman tersebut dapat membangun pola berpikir logis manusia.

2. Karakteristik IPA

  Alam sekitar merupakan sumber belajar yang paling otentik dan tidak akan habis digunakan. Dalam pembelajaran IPA seorang guru dituntut untuk dapat mengajak anak didiknya memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Menurut Hendro Darmodjo (1991: 11), IPA dapat dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai pengembang sikap ilmiah. Yang dimaksud dengan “proses” di sini adalah proses proses IPA itu tidak lain adalah metode ilmiah. IPA dapat pula dipandang sebagai produk dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam.

  Secara umum, di Sekolah Dasar diselenggarakan pelajaran IPA dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan yang selanjutnya.

3. Tujuan Pengajaran IPA di SD

  Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan oleh siswa Sekolah Dasar karena IPA memberikan iuran untuk tercapainya sebagian dari tujuan pendidikan di Sekolah Dasar. Menurut Srini Iskandar dalam Ilmu Pengetahuan Alam (1996: 26) dengan pengajaran IPA diharapkan siswa akan dapat: a.

  Memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya.

  b.

  Memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA “berupa keterampilan proses” atau metode ilmiah yang sederhana.

  c.

  Memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan d.

  Memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

  Menurut Srini Iskandar (1996: 27) ada beberapa hal yang dapat dikembangkan pada anak usia Sekolah Dasar, yaitu: a.

  Sikap ingin tahu Sikap ingin tahu di sini dimaksudkan suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari obyek yang diamatinya.

  Anak usia Sekolah Dasar mengungkapkan rasa ingin tahunya dengan jalan bertanya. Bertanya kepada gurunya, temannya atau pada dirinya sendiri. Jawaban itu tidak harus dari guru tetapi mungkin dapat diperoleh anak itu sendiri baik atas inisiatif sendiri, maupun atas petunjuk dari gurunya.

  b.

  Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru Orang mempunyai sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru adalah orang yang ingin menguak tembok ketidaktahuannya itu untuk memperoleh sesuatu yang asli meskipun orang tersebut tahu akan sampai ke batas ketidaktahuan berikutnya. Sikap anak usia Sekolah Dasar seperti itu dapat dipupuk dengan cara mengajaknya melakukan pengamatan langsung pada objek-objek yang terdapat di lingkungan sekolah. Data yang mereka peroleh akan dapat memberikan sesuatu yang “baru” baginya tentang objek yang diamatinya itu.

  c.

  Sikap kerja sama Kerja sama di sini diartikan sebagai kerja sama untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Kesadaran bahwa pengetahuan yang dimiliki orang lain mungkin lebih banyak dan lebih sempurna daripada apa yang dimiliki sendiri sangatlah penting, karena dari hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, seseorang merasa membutuhkan kerja sama dengan orang lain. Anak usia Sekolah Dasar memang perlu dipupuk sikapnya untuk dapat bekerja sama satu dengan yang lain. Kerja sama tersebut dapat dalam bentuk kerja kelompok, pengumpulan data maupun diskusi untuk menarik suatu kesimpulan hasil observasi.

  d.

  Sikap tidak putus asa Seorang ilmuwan mungkin saja telah menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan biaya yang banyak tetapi belum memperoleh apa yang dicari. Namun tidak putus asa karena tetap yakin bahwa kegagalan yang dialami setidaknya memberi petunjuk yang berguna bagi ilmuwan lain untuk tidak mengambil jalan yang serupa. Oleh karena itu, tugas guru adalah memberikan motivasi bagi anak didik e.

  Sikap tidak purba sangka Sikap tidak purba sangka di sini diartikan sebagai sikap yang tidak salah tafsir. Sikap ini dapat dikembangkan secara dini kepada anak usia Sekolah Dasar dengan melakukan observasi dan eksperimen dalam mencari kebenaran ilmu. Sebagai contoh adalah percobaan benda jatuh oleh Galileo mengingatkan kita bahwa “benar” menurut akal sehat saja tidaklah cukup karena banyak yang kita pikir ternyata keliru. Seperti halnya matahari beredar mengelilingi bumi telah dipercaya orang akan kebenarannya selama ribuan tahun lamanya.

  f.

  Sikap mawas diri Anak usia Sekolah Dasar harus dikembangkan sikapnya untuk jujur pada dirinya sendiri, menjunjung tinggi kebenaran dan berani melakukan koreksi pada dirinya sendiri. Contoh: “Bu, tadi yang memecahkan termometer itu saya, lalu angka-angka dalam laporan itu dari melihat hasil kelompok lain”.

  g.

  Sikap bertanggung jawab Sikap bertanggung jawab harus dikembangkan sejak usia

  Sekolah Dasar, misalnya dengan membuat dan melaporkan hasil pengamatan, hasil eksperimen ataupun hasil kerjanya yang lain kepada teman sejawat, guru atau orang lain, dengan sejujur-jujurnya. h.

  Sikap berpikir bebas Tugas guru untuk dapat mengembangkan pikiran bebas dari anak sendiri dan bukan sebaliknya untuk mendiktekan pendapatannya agar sesuai dengan buku teks sangatlah penting. Jadi mencatat atau merekam hasil pengamatan sesuai dengan adanya dan membuat kesimpulan sesuai dengan hasil kerja mereka sendiri merupakan saat- saat yang penting bagi anak dalam mengembangkan sikap bebas. i.

  Sikap kedisiplinan diri Menurut Morse dan Wingo (1969) dalam Hendro Darmodjo

  (1991: 48) Pendidikan IPA 2, mengatakan bahwa kedisplinan diri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengontrol atau mengatur dirinya menuju kepada tingkah laku yang dikehendaki dan dapat diterima oleh masyarakat. Salah satu pengembangan kedisiplinan diri adalah pengorganisasian kelas termasuk adanya regu- regu kebersihan dan sebagainya yang dapat diatur sendiri oleh anak- anak.

D. Pengaruh Metode Demonstrasi Eksperimen Terhadap Pembelajaran IPA

  Dengan metode demonstrasi eksperimen dalam pembeajaran IPA, siswa menjadi lebih tertarik dan ikut terlibat aktif dalam kegiatan diajarkan, tetapi siswa juga memiliki pengalaman langsung dari proses pembelajaran tersebut yang akan membekas dalam diri siswa. Pembelajaran yang menarik bagi siswa akan berpengaruh pada gaya belajar siswa. Siswa dengan sendirinya akan lebih kreatif dan lebih aktif dalam pemikirannya.

  Pembelajaran dengan metode demonstrasi eksperimen akan berpengaruh dengan tingkat hasil belajar siswa, karena pada dasarnya pembelajaran dengan metode demonstrasi eksperimen akan sangat menarik dan pengetahuan yang didapat siswa akan lebih banyak dan lebih nyata.

E. Macam-macam Sifat Cahaya

  Cahaya adalah energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun tidak.

  Cahaya sangat berguna bagi kehidupan manusia. Kita dapat melihat benda-benda di sekitar kita karena ada cahaya. Dari manakah cahaya berasal? Semua cahaya berasal dari sumber cahaya semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya antara lain matahari, bintang, lampu dan kilat

  Cahaya mempunyai sifat dualistis yaitu dapat disebut gelombang karena memiliki sifat-sifat gelombang dan dapat juga disebut partikel. Sifat cahaya yang akan dijelaskan di sini adalah sifat cahaya sebagai gelombang. Sifat-sifat cahaya itu sebagai berikut 1.

  Cahaya Merambat Lurus Gambar 1. Cahaya merambat lurus

  Cahaya merambat lurus itu dapat kita amati dengan melihat cahaya yang masuk melalui celah kecil, kemudian nyala lampu senter dan lampu kendaraan. Semua itu membuktikan bahwa cahaya itu merambat lurus. Penulis mengartikan cahaya itu merambat lurus adalah bahwa cahaya itu merambat lurus dengan arah rambatnya.

  2. Cahaya Menembus Benda Bening Gambar 2. Cahaya menembus benda bening

  Cahaya dapat menembus benda bening itu dapat dilihat ketika sinar matahari itu mengenai kaca jendela rumah. Cahaya itu tetap bisa masuk ke dalam rumah walaupun sudah mengenai kaca jendela.

  3. Cahaya dapat dipantulkan Cahaya dapat dipantulkan antara lain dengan cermin, spion. Terbukti pada saat kita mengendarai sepeda motor terkadang kita merasa tersorot langsung oleh cahaya matahari.

4. Cahaya dapat dibiaskan

  Gambar 4. Cahaya dapat dibiaskan Pembiasan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari sebagai contoh sebuah tongkat dimasukkan dalam kolam maka tongkat itu akan kelihatan bengkok, kemudian gelas yang berisi air kemudian dimasuki sendok atau pensil maka sendok atau pensil itu akan kelihatan bengkok. Pembiasan terjadi karena cahaya merambat melalui medium yang berbeda kerapatannya maka cahaya akan bengkok mengalami pembiasan.

5. Cahaya putih terdiri atas berbagai warna.

  Diharapkan dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen dalam pembelajaran di kelas V dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA materi sifat