Studi Kasus Pada Konsumen Handphone di Jogjatronik Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI JOINT VENTURE DITINJAU DARI KEPENTINGAN KONSUMEN

  Studi Kasus Pada Konsumen Handphone di Jogjatronik Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  Oleh :

  VIKI CHRISTIAWAN NIM : 042214029

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  23 November 2009

  23 November 2009

  30 November 2009

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Ada dua hal yang tidak terbatas di dunia ini, yaitu alam semesta dan kebodohan manusia (Albert Einstein) Usaha tanpa Cinta sering berakhir dengan petaka.

  Cinta tanpa Usaha hanyalah mimpi disiang bolong (Gede Prama) Karya kecilku ini khusus kupersembahkan untuk :

  Z Papa, Mama, dan Adik tercinta Terima kasih untuk segala dukungan dan doanya Thanks For All.

  

ABSTRAK

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI JOINT VENTURE

DITINJAU DARI KEPENTINGAN KONSUMEN

Studi Kasus Pada Konsumen Handphone di Jogjatronik

  

VIKI CHRISTIAWAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas

produk dan kepuasan konsumen antara handphone Sony Ericsson dan Ben-Q

Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint venture dibandingkan

dengan handphone lain yang bukan merupakan hasil dari perusahaan joint venture

serta untuk mengetahui apakah kualitas handphone Sony Ericsson dan Ben-Q

Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint venture berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen dalam hal empati, jaminan dan harga.

  Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan dan dalam

pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Analisis data pada masalah

pertama dan kedua menggunakan uji beda dua rata – rata untuk mengetahui

perbedaan kualitas produk handphone dari perusahaan joint venture dibandingkan

dengan handphone yang bukan hasil dari perusahaan joint venture serta untuk

mengetahui perbedaan kepuasan konsumen terhadap handphone dari perusahaan

joint venture dibandingkan dengan handphone lain yang bukan dari perusahaan

joint venture . Analisis data pada masalah ketiga menggunakan uji regresi linear

sederhana, digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas handphone dari

perusahaan joint venture terhadap kepuasan konsumen.

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1)

Tidak terdapat perbedaan kualitas menurut persepsi konsumen antara handphone

Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint

venture dibandingkan dengan handphone lain yang bukan hasil dari perusahaan

joint venture. (2) Terdapat perbedaan kepuasan konsumen pada aspek empati

antara handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari

perusahaan joint venture dibandingkan dengan handphone lain yang bukan hasil

dari perusahaan joint venture. Namun hal ini tidak berlaku untuk kepuasan pada

aspek jaminan dan harga. (3) Kualitas menurut persepsi konsumen atas

handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari

perusahaan joint venture kurang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada

aspek empati dan harga. (4) Kualitas menurut persepsi konsumen atas handphone

Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint

venture berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada aspek jaminan.

  

ABSTRACT

THE EFFECTIVITY ANALYSIS OF JOINT VENTURE STRATEGY

BASED ON CONSUMER’S IMPORTANCE

  

Case Study on Handphone Consumer at Jogjatronik

  

VIKI CHRISTIAWAN

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2009

  The purpose of the research were to identify the quality difference and

satisfaction difference of handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens as a joint

venture company with other handphones that were not produced by joint venture

companies and to identify the effect of consumer’s perception to handphone Sony

Ericsson dan Ben-Q Siemens toward consumer’s satisfaction on emphaty,

assurance and price.

  The research was a field research and data collected by questionaire. The

  st nd

  

analysis of 1 and 2 problem was two mean difference test in order to identify

about quality difference between handphone product of Joint venture compared

with handphone product of non joint venture and to identify the satisfaction

difference between handphone produced by joint venture compared with

  rd

  

handphone produced by non joint venture. The analysis of 3 problem was linear

regression test to identify the quality effect of handphone product of joint venture

toward customer’s satisfaction.

  The corelusion of the research as follows (1) there was no quality

difference based on consumer’s perception between handphone Sony Ericsson dan

Ben-Q Siemens that were joint venture company with other handphones that were

produced by non joint venture companies(2) There was satisfaction difference on

emphaty aspect between handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens that

produced by joint venture company with other handphones that were produced by

non joint venture company. But there was no satisfaction difference on assurance

and price aspect. (3) There was no effect of quality on consumer’s perception to

handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens toward consumer's satisfaction on

emphaty and price aspect. (4) There was effect of quality on consumer’s

perception to handphone Sony Ericsson dan BenQ Siemens toward consumer’s

satisfaction on assurance aspect.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan

segala berkat, rahmat, dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Efektivitas Strategi Joint Venture

Ditinjau Dari Kepentingan Konsumen “ yang diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui

kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2. Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  3. V. Mardi Widyatmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  4. Drs. Aloysius Triwanggono, M.S. selaku Dosen Pembimbing I yang telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, masukan, dan kritik yang sangat berharga dan membangun dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

  5. Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A. selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, masukan, dan kritik dengan baik hingga terselesaikannya skripsi ini

  6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Program Studi

Manajemen yang telah membagikan ilmunya dan membantu penulis

  7. Seluruh responden pengguna handphone di Jogjatronik yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna melengkapi data yang penulis butuhkan .

8. Papa, Mama, dan Adik tercinta serta seluruh keluarga yang saya sayangi dan hormati.

  

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih, Tuhan memberkati kita semua Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

penulisan skripsi ini karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis sangat berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.

  Yogyakarta, 23 November 2009 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. v ABSTRAK ..................................................................................................... vi ABSTRACT................................................................................................... vii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...................................................................

  4 C. Batasan Masalah ......................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ....................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ..................................................................

  6 F. Sistematika Penelitian .............................................................

  7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran .............................................................

  9 B. Pengertian Manajemen Pemasaran .......................................... 11

  C. Pengertian Strategi .................................................................. 12

  D. Strategi Joint Venture , Merger dan Pengambilan Alih ............ 14

  E. Tujuan Strategi Joint Venture................................................... 17

  

F. Keunggulan Strategi Joint Venture Dibanding Dengan Merger

  dan Pengambilan Alih .............................................................

  18 G. Pengertian Kualitas ................................................................. 19

  H. Kepuasan Konsumen ............................................................... 20

  I. Hipotesis .................................................................................. 22

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................ 25 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 25 C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 25 D. Variabel Penelitian .................................................................. 26 E. Data yang Diperlukan .............................................................. 30 F. Populasi dan Sampel................................................................. 30 G. Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 32 H. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 33 I. Teknik Analisis Data ............................................................... 34 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Nokia ....................................................................................... 40 B. Ben-Q Siemens ........................................................................ 42 C. Sony Ericsson ........................................................................... 43 D. Samsung .................................................................................. 45 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif .................................................................. 45

  1. Jenis Kelamin ...................................................................... 45

  2. Usia Responden ................................................................... 46

  3. Pendidikan Terakhir ............................................................ 47

  4. Jenis Handphone ................................................................. 49

  5. Jenis Jaringan ...................................................................... 50

  B. Hasil Pengujian Instrumen ...................................................... 51

  1. Pengujian Validitas ............................................................. 52

  2. Pengujian Reliabilitas .......................................................... 53

  C. Analisis Data ........................................................................... 55

  

1. Analisis Perbedaan Kualitas Produk Antara Produk

Joint Venture dengan Non Joint Venture ..........................

  55

  2. Analisis Perbedaan Kepuasan Antara Produk Joint Venture dengan Non Joint Venture ..........................

  57

  

3. Analisis Pengaruh Persepsi Atas Kualitas Terhadap

Kepuasan pada Aspek Empati pada Produk Handphone Joint Venture .....................................................................

  59

  

4. Analisis Pengaruh Persepsi Atas Kualitas Terhadap

Kepuasan pada Aspek Jaminan pada Produk Handphone Joint Venture .....................................................................

  61

  

5. Analisis Pengaruh Persepsi Atas Kualitas Terhadap

Kepuasan pada Aspek Harga pada Produk Handphone Joint Venture .....................................................................

  63

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................. 65 B. Saran ........................................................................................ 67 C. Keterbatasan ............................................................................ 68 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel V1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................

  45 Tabel V.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................

  46 Tabel V.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......

  48 Tabel V.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Handphone ............ 49 Tabel V5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Jaringan .................

  50 Tabel V.6. Hasil Perhitungan Koefisien Validitas..........................................

  52 Tabel V.7. Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas .....................................

  54 Tabel V.8. Hasil Uji Beda Kualitas Produk Antara Produk Joint Venture

dengan Non Joint Venture ...........................................................

  55 Tabel V.9. Hasil Uji Beda Kepuasan Konsumen Antara Produk Joint Venture

dengan Non Joint Venture ...........................................................

  57 Tabel V.10. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Pengaruh Persepsi Atas

Kualitas Terhadap Kepuasan pada Aspek Empati pada Produk

Handphone Joint Venture ...........................................................

  59 Tabel V.11. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Pengaruh Persepsi Atas Kualitas Terhadap Kepuasan pada Aspek Jaminan pada Produk

Handphone Joint Venture ...........................................................

  61 Tabel V.12. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Pengaruh Persepsi Atas

Kualitas Terhadap Kepuasan pada Aspek Harga pada Produk

Handphone Joint Venture ...........................................................

  63

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Jogjatronik Lampiran 2. Instrumen Kuesioner Penelitian Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Kuesioner

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kuesioner

Lampiran 5. Tabel Frekuensi Karakteristik Responden Lampiran 6. Tabel Frekuensi Jawaban Responden Lampiran 7. Hasil Uji Beda (T – test) Lampiran 8. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, kebutuhan akan komunikasi dan informasi

  

sangatlah penting. Komunikasi diperlukan untuk menunjang semua kegiatan

manusia, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan

aktual. Komunikasi merupakan kunci utama dari segala kegiatan manusia, baik itu

kegiatan bisnis maupun non bisnis. Teknologi telekomunikasi mempunyai

peranan yang sangat penting bagi pembangunan nasional. Dari sekian banyak

teknologi yang dikembangkan manusia, yang paling menonjol dan mempengaruhi

kehidupan manusia adalah perkembangan yang dicapai di bidang telekomunikasi.

Bidang ini telah menguasai hampir semua segi kehidupan manusia, seperti

penyaluran informasi dalam bentuk suara (telepon), tulisan (telegram), gambar

dan suara (televisi), data (komputer). Untuk memudahkan komunikasi maka

diperlukan suatu alat yang mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan

tercepat. Oleh sebab itu, diciptakanlah sebuah alat yang mampu menciptakan

komunikasi dua arah dan bersifat mobile yang tidak dibatasi oleh tempat, dan

tidak membatasi gerak kita di dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Alat tersebut

dinamakan handphone, atau dikenal dengan telepon selular, yang merupakan

pengembangan dari telepon biasa atau telepon rumah.

  Dengan handphone setiap orang dapat berkomunikasi dimanapun dan

kapanpun. Mereka dapat dengan mudah dan cepat untuk menyampaikan dan

  

menerima berita, informasi secara langsung dan cepat. Apalagi, pada saat ini

handphone sudah menjadi kebutuhan pokok untuk menunjang kebutuhan yang

ada. Dengan adanya handphone, diharapkan komunikasi dengan keluarga, teman,

sahabat, relasi bisnis dapat berjalan lancar. Selain itu juga, saat ini handphone

menyajikan fasilitas dan pelayanan yang lebih lengkap, sehingga aktivitas sehari-

hari dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Teknologi handphone sedang

berkembang kearah multimedia. Handphone saat ini, tidak lagi sekedar telepon

yang berpindah dalam saku atau genggaman, tapi juga merupakan komputer mini

yang membantu aktivitas sehari-hari. Dengan handphone setiap orang tidak hanya

dapat bertelepon, tetapi juga bisa mengirim short message service (SMS) atau

pesan singkat, mengirim electronic mail (e-mail), melakukan browsing internet,

mengerjakan dokumen kerja, mengecek gaji dan rekening bulanan. Setiap orang

dapat merasakan bahwa dunia ada di dalam genggamannya. Saat ini, ada

kecenderungan orang membeli handphone tidak hanya sebagai kebutuhan untuk

alat komunikasi, tetapi juga sebagai bagian dari life style, yang dimana dapat

mencerminkan status, karakter, dan pekerjaan seseorang.

  Dunia bisnis melihat suatu peluang yang baik, untuk terjun dibidang

komunikasi, terutama yang dimaksud adalah handphone dan fasilitas-fasilitasnya.

  

Melihat fenomena-fenomena yang ada, maka tidak heran bila banyak muncul

vendor handphone. Masing–masing vendor saling berlomba menawarkan

handphone dengan teknologi mutakhir, fitur yang lebih lengkap, seperti kehadiran

layar berwarna, kamera digital, General Packet Radio Service (GPRS), Global

Positioning System (GPS), dan Multimedia Message Service (MMS).

  Pasar handphone yang menarik dan menjanjikan ini membuat persaingan

para vendor handphone, seperti Nokia, Sony Ericsson, Samsung, LG, Ben-Q

Siemens, dan Motorola semakin hebat dalam berinovasi dan berimprovisasi.

Masing–masing vendor, melakukan strategi–strategi yang efektif untuk

memenangkan dan mendapatkan pangsa pasar yang besar.

  Melihat persaingan yang ada, perusahaan handphone Ericsson harus

melakukan suatu tindakan yang efektif untuk dapat bersaing dengan perusahaan

handphone lainnya. Maka dari itu Telefonaktiebolaget LM Ericsson dari Swedia

melakukan strategi joint venture dengan Sony Corporation dari Jepang, yang

dimana diharapkan dapat mendongkrak penjualan melalui penciptaan citra produk

yang baik kepada para konsumen handphone. Strategi joint venture, di antara

kedua perusahaan tersebut adalah usaha untuk menggabungkan kelebihan-

kelebihan yang dimiliki oleh kedua perusahaan tersebut. Kelebihan itu antara

lain, Ericsson memiliki keunggulan di bidang peralihan teknologi dari telepon

analog menjadi digital, teknologi komunikasi dan infrastruktur, namun kurang

kuat di bidang desain dan pasar di Jepang. Sementara Sony dikenal sebagai

pemain nomer satu di bidang audio video, andal di bidang games, memiliki

customer relations , desain yang kuat, distribusi, aplikasi, dan pasar di Jepang.

  Bertolak dari beberapa hal di atas, maka penulis tertarik untuk

menganalisa handphone merek Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens, yang

merupakan usaha patungan (joint venture) dari dua perusahaan besar komunikasi

dan teknologi, sehingga penulis mengambil judul “Analisis Efektivitas Strategi

  

Joint Venture Ditinjau dari Kepentingan Konsumen” Studi Kasus pada

Konsumen Handphone di Jogjatronik.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan kualitas menurut persepsi konsumen antara

  handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint venture dibandingkan dengan handphone lain yang bukan hasil dari perusahaan joint venture?

  2. Apakah terdapat perbedaan kepuasan konsumen menurut persepsi konsumen antara handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint venture dibandingkan dengan handphone lain yang bukan hasil dari perusahaan joint venture ?

  3. Apakah kualitas menurut persepsi konsumen handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint venture berpengaruh terhadap kepuasan konsumen?

C. Batasan Masalah

  Agar masalah yang diteliti tidak terlampau luas, maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Joint venture yang akan dianalisa mengambil contoh dari joint venture PT.

  Sony dan PT. Ericsson yang menghasilkan handphone Sony Ericsson dan

  joint venture PT. Siemens dan PT. Ben-Q yang menghasilkan handphone Ben-Q Siemens.

  

2. Pembanding dengan handphone lain adalah handphone Nokia dan

Samsung. Penulis memilih handphone Nokia dan Samsung karena kedua handphone tersebut merupakan penguasa pangsa pasar handphone terbesar di Indonesia tahun 2008. Berikut adalah daftar lima teratas (sumber : www.studiohp.com) : a. Nokia menguasai 40% pangsa pasar

  b. Samsung menguasai 13,9% pangsa pasar

  c. Motorola menguasai 12,2% pangsa pasar

  d. Sony Ericsson menguasai 9,2 pangsa pasar

  e. LG Electronics menguasai 7,1% pangsa pasar

  

3. Untuk mengetahui kualitas produk handphone Sony Ericsson, Ben-Q

Siemens, Nokia, dan Samsung, maka atribut yang akan diteliti adalah: a. Performance (kinerja), yaitu karakteristik pokok dari produk inti

  

b. Features (fitur), yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan

  c. Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan d. Serviceability (pelayanan), yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan, dan penanganan keluhan yang memuaskan

  

e. Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa, dan daya tarik produk

  D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai oleh penulis dalam memecahkan permasalahan yang dirumuskan. Secara garis besar, penulis ingin mengetahui efektivitas strategi joint venture ditinjau dari kepentingan konsumen. Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui perbedaan kualitas produk antara handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint venture dibandingkan dengan handphone lain yang bukan merupakan hasil dari perusahaan joint venture.

  2. Untuk mengetahui perbedaan kepuasan konsumen menurut persepsi konsumen terhadap handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint venture dibandingkan dengan handphone lain yang bukan merupakan hasil dari perusahaan joint venture.

  3. Untuk mengetahui apakah kualitas menurut persepsi konsumen handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens yang merupakan hasil dari perusahaan joint venture berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu bagi perusahaan handphone Sony Ericsson dan Ben-Q Siemens dalam memberikan pertimbangan untuk penyusunan strategi yang lebih tepat lagi di masa yang akan datang.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan serta sebagai sumber bacaan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa atau mahasiswi maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman serta penerapan antara teori akademis dengan keadaan sesungguhnya di lapangan.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I: Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II: Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori–teori yang mendasari penelitian dan hipotesis. BAB III: Metode Penelitian Bab ini berisi hal–hal yang menyangkut jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, macam data yang diperlukan, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, pengujian instrumental, dan teknik analisis data.

  BAB IV: Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menjelaskan gambaran perusahaan yang dijadikan tempat penelitian, meliputi sejarah perusahaan, posisi perusahaan di pasar dan juga gambaran umum produk handphone merek Sony Ericsson, Ben-Q Siemens, Nokia, dan Motorola

  BAB V: Analisis Data Bab ini berisi tentang proses dan analisis terhadap data yang digunakan yang menggunakan alat analisis yang telah ditentukan sebelumnya.

BAB VI: Kesimpulan dan Saran Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran dari hasil – hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu bentuk kegiatan yang paling penting bagi

  

dunia usaha dalam mencapai tujuannya, yaitu untuk mempertahankan

kelangsungan hidup, mengembangkan, menang dalam bersaing dan untuk

mendapatkan laba yang sebanyak-banyaknya. Dengan adanya pemasaran bagi

konsumen sendiri juga dapat dengan bebas menentukan apa yang diinginkan dan

dibutuhkannya.

  Phillip Kotler (1991:4) memberikan definisi pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Sedangkan tujuan pemasaran menurut Peter Drucker (dalam Philip Kotler 1990:4) adalah membuat penjualan berlebihan. Hal ini untuk mengetahui serta memahami konsumen sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya.

  Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan

diri dan mendapatkan laba. Apabila perusahaan menginginkan agar tujuan

tersebut dapat tercapai dan konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap

perusahaan, maka kegiatan pemasaran harus dapat memberikan kepuasan kepada

konsumennya.

  Pemasaran bukan hanya semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau

jasa semata tetapi lebih jauh berorientasi jangka panjang dengan memberikan

kepuasan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, pemasar harus tahu kebutuhan

  

atau keinginan konsumen dan memuaskan kebutuhan tersebut semaksimal

mungkin.

  Kotler mengemukakan pemasaran adalah kegiatan manusia yang

diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

  

Definisi ini memberikan gambaran mengenai kebutuhan manusia untuk dipenuhi

dengan menciptakan produk sehingga memberikan suatu kepuasan. Masing-

masing produsen berkompetisi untuk saling mengungguli dengan keterbatasan

sumber daya, untuk menyampaikan nilai kepada konsumen semaksimal mungkin

atau lebih dari yang diberikan produsen pesaing.

  Menurut Kotler (2000:4) Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas

untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada

konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya orang-orang pemasaran melakukan

pemasaran dari 10 jenis wujud yang berbeda yaitu barang; barang-barang fisik

merupakan bagian terbesar dari produksi dan usaha pemasaran, jasa; fokus pada

produksi jasa, pengayaan pengalaman; rangkaian barang dan jasa yang

menghasilkan pengayaan pengalaman, peristiwa (event); peristiwa-peristiwa yang

terkait dengan waktu bersejarah, orang; pemasaran selebriti/popularitas, tempat;

wilayah negara kota, property; hak kepemilikan tak berwujud, organisasi;

universitas museum, informasi; sesuatu yang didistribusikan dan diproduksi oleh

sekolah universitas dengan harga tertentu, gagasan; setiap penawaran pasar

mencakup inti dari suatu gagasan dasar.

  Ada tiga tahap yang mungkin dilewati oleh praktek pemasaran (Kotler, 2000:3) yaitu:

  1. Pemasaran entrepreneurial

  2. Pemasaran yang terumuskan

  3. Pemasaran intrepreneurial Inti dari pembahasan adalah bahwa pemasaran yang efektif dapat

mempunyai banyak bentuk. Akan selalu ada perbedaan pandangan antara

pemasaran yang terumuskan dengan dan pemasaran kreatif. Manajer pemasaran

menghadapi keputusan-keputusan besar utama seperti ciri-ciri produk apa yang

harus dirancang menjadi suatu produk baru, berapa banyak biaya untuk promosi

sampai keputusan-keputusan kecil seperti pencantuman nama, warna pada

kemasan baru. Para manajer pemasaran berusaha mempengaruhi tingkat, waktu,

dan komposisi permintaan untuk mencapai sasaran organisasi.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

  Apabila manajemen pemasaran melakukan pekerjaan dengan baik dalam

mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan

menetapkan harga secara tepat, mendistribusikan dan mempromosikan secara

efektif maka akan sangat mudah menjual barang-barang hasil produksi

perusahaannya. Kegiatan pemasaran ini haruslah dikoordinasikan dan dikelola

dengan cara baik. Dalam perusahaan dikenal istilah manajemen pemasaran yang

menurut Philip Kotler didefinisikan sebagai berikut:

  Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan membeli sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional. Jadi manajemen pemasaran dapat dirumuskan sebagai suatu proses

manajemen yang meliputi penganalisaan. perencanaan, penerapan, dan

pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.

C. Pengertian Strategi

  Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh

para ahli dalam buku karya mereka masing–masing. Menurut Stephanie K.

  

Marrus, seperti yang dikutip oleh Sukristono (1995), strategi didefinisikan sebagai

suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya

sebagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

  Selain definisi-definisi strategi yang bersifat umum , ada juga yang lebih

khusus, misalnya dua orang pakar strategi, Hamel dan Prahald (1995), yang

mengangkat kompetensi inti sebagai hal yang penting. Mereka berdua

mendefinisikan strategi yang terjemahannya seperti berikut ini: “Strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus

menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan

oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu

  

dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.

Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen

memerlukan kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.”

  Strategi pemasaran yang berhasil umumnya ditentukan dari satu atau

kombinasi dari beberapa sistem bauran pemasaran. Stanton, et al (1996:640)

berpendapat bahwa: “Marketing mix is a combination of the four elements-

product, pricing structure, distribution system and promotional activities-that

comprise a company’s marketing program.”

  Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa bauran pemasaran (marketing

mix) adalah suatu kombinasi dari empat elemen yaitu: produk, struktur harga,

sistem distribusi dan aktivitas promosi yang meliputi sebuah program pemasaran

perusahaan. Dalam pemasaran suatu produk atau jasa, strategi yang ditempuh oleh

manajer perusahaan terdiri dari 3 tahap, yaitu: (a) memilih konsumen yang dituju,

(b) mengidentifikasi keinginan dan kepuasan konsumen, dan (c) menentukan

bauran pemasaran yang digunakan.

  Jika diperhatikan pendapat Stanton (1996:55), bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai berikut: “Marketing mix is the term that used to describe the combination of the

four inputs that constitute the core of an organization’s marketing system. These

four elements are product offering, the price structure, the promotional activities

and distribution system.”

  Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa bauran pemasaran (marketing mix)

merupakan suatu istilah yang menggambarkan kombinasi dari empat input yang

  

berkaitan dengan inti dari suatu sistem pemasaran. Empat elemen itu adalah

penawaran produk, struktur harga, aktivitas promosi dan sistem distribusinya,

yang juga dikenal dengan 4P yaitu product, price, place dan promotion (Kotler,

2000).

D. Strategi Joint Venture, Merger, dan Pengambilan Alih

  Istilah joint venture adalah salah satu istilah yang populer, terutama sejak

pertengahan abad ke 20 yang di mana bangsa-bangsa mulai menjalin kerjasama

ekonomi yang lebih erat setelah mengalami malapetaka yang diakibatkan oleh

Perang Dunia ke-II (1939-1945). Bentuk perusahaan joint venture tumbuh pesat

sebagai usaha peningkatan kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal

dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi

kekuatan–kekuatan ekonomi yang lebih padat.

  Joint venture , bila diterjemahkan langsung, berarti “mencoba berusaha

bersama-sama”. Dalam pengertian sehari-hari joint venture merupakan suatu

perusahaan baru yang didirikan bersama-sama oleh beberapa perusahaan yang

berdiri sendiri dengan menggabungkan potensi usaha termasuk “know-how

(technical service agreement,francise and brand use agreement, construction and

other job performance contracts, management contracts and rental agreement )

dan modal, dalam perbandingan yang telah ditetapkan menurut perjanjian yang

telah sama-sama disetujui.

  Dalam pengertian ini joint venture memiliki tanda-tanda sebagai berikut:

1. Perusahaan baru yang bersama-sama didirikan oleh beberapa perusahaan lain.

  

2. Modal perusahaan joint venture terdiri dari “know how” dan modal saham

yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan pendiri, kekuasaan dalam joint venture sesuai dengan banyaknya saham yang ditanam oleh masing-masing perusahaan pendiri.

  

3. Perusahaan-perusahaan pendiri joint venture tetap memiliki eksistensi dan

kemerdekaan masing-masing

4. Khusus untuk Indonesia seperti yang kita kenal sampai sekarang, joint

  venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestic dan perusahaan asing, tidak menjadi soal apakah modal pemerintah atau modal swasta.

  

Pengertian joint venture sering juga diartikan dengan istilah lain seperti

Foreign Collaborations , International Enterprises, dan sebagainya. Pada

hakekatnya yang dimaksud dengan istilah itu ialah usaha joint venture.

  Strategi joint venture adalah strategi di mana terjadi saat dua atau lebih

perusahaan membentuk suatu perusahaan temporer atau konsorsium untuk tujuan

kapitalisasi modal. Stategi ini dapat dipertimbangkan dalam hal perusahaan

bertahan untuk tidak mau memikul beban-beban usahanya sendirian. Seringkali,

dua atau lebih perusahaan sponsor membentuk sebuah organisasi yang terpisah

dan telah membagi kepemilikan ekuitas pada entitas yang baru ini. Implementasi

strategi joint venture ini dalam kenyataannya dapat berjalan dengan baik. Jadi,

tujuan strategi ini untuk menggabungkan beberapa perusahaan dalam bentuk

perusahaan baru yang terpisah dari induk-induknya. Hal ini dapat dilakukan , jika

mereka tidak mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain yang lebih besar,

atau bermaksud dalam rangka mendapatkan kemudahan-kemudahan lain.

  Strategi merger ialah penggabungan beberapa perusahaan menjadi satu pe

rusahaan baru dengan konsentrasi potensi usaha yang lebih padat. Penggabungan

diri serupa ini selalu dibarengi oleh timbulnya P.T. yang baru, sedangkan

perseroan-perseroan yang lama serentak menghentikan eksistensinya. Di dalam

hal merger antar perusahaan, sebagai konsekuensi dari likuidasi perusahaan-

perusahaan yang lama, semua aktiva dan passiva ditampung dalam perusahaan

baru. Merger biasanya merupakan integrasi horizontal beberapa perusahaan yang

bergerak dibidang usaha sejenis sehingga kemerdekaan dari masing-masing

perusahaan yang bergabung menjadi hilang sama sekali, disamping itu merger

biasanya timbul di antara beberapa perusahaan yang kedudukannya relatif lemah.

  

Hal lain, merger merupakan keputusan final masing-masing perusahaan yang

bergabung, tanpa menyediakan peluang untuk menarik diri dan kembali pada

perusahaan masing-masing semula andaikata penggabungan diri dalam bentuk

merger tersebut tidak membawa hasil seperti apa yang diharapkan.

  

Perusahaan-perusahaan yang besar dan kuat sering dengan motivasi yang