PEMANFAATAN INTERNET DALAM PEMBELAJARAN VEKTOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS X MIA SMAS KATOLIK RUTENG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PEMANFAATAN INTERNET DALAM PEMBELAJARAN VEKTOR DAN
PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS X MIA SMAS
KATOLIK RUTENG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:
Martina Aprilia Munarni
141424033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019

i


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang
berpengetahuan
(Amsal 20:15)


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Universitas Sanata Dharma
2. Keluarga : Kedua orang tua saya yakni Fransiskus Bordin dan Theresia Djia,
Kakak saya yakni Maria Oktaviani Pratiwi, dan adik saya yakni Guidelia
Sumandriana Bordin
3. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014
4. Kerabat sekampung saya Resta, Erin, Echa, Tete, dan Grace yang berjuang
bersama di Kota Yogyakarta
5. Pacar saya George C. P. Yusuf, S.T yang telah mendukung dan memberikan
suport saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Munarni, Martina Aprilia. 2019. Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran Vektor
dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Kelas X MIA SMAS Katolik
Ruteng. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
pembelajaran menggunakan internet pada materi vektor dan pengaruhnya terhadap
hasil belajar siswa kelas X MIA SMAS Katolik Ruteng.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 juli 2018 sampai dengan 7 agustus
2018. Sampel penelitian yang digunakan yaitu 30 siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas
kontrol dan 30 siswa kelas X MIA 3 sebagai kelas treatment di SMAS Katolik
Ruteng. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan angket dan
kuantitatif dengan menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan SPSS.
Pembelajaran menggunakan internet ini efektif untuk digunakan sebagai
media pembelajaran fisika. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Hasil belajar siswa
menunjukkan pembelajaran menggunakan internat pada materi vektor melalui model
diskusi kelompok lebih meningkat dari pada pembelajaran menggunakan ceramah
interaktif biasa pada kelas X MIA SMAS Katolik Ruteng. Berdasarkan hasil
perhitungan diketahui nilai mean pengetahuan akhir siswa pada materi vektor adalah
43.53 pada kelas kontrol dan 55.06 pada kelas eksperimen, t = -3.174, dan p = 0.000.
Oleh karena p = 0.000 < 𝛼 = 0.05 maka signifikan yang artinya adanya perbedaan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2) Keaktifan siswa selama proses
pembelajaran pada kelas eksperimen dengan bantuan internet. Hal ini disebabkan

karena penyajian materi pada internet lebih khusus video yang diambil dari youtube
sangat menarik, komunikatif, bervariasi, dan dapat berulang
Kata kunci : Pemanfaatan internet, Materi vektor, Pengaruh terhadap hasil belajar

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Munarni, Martina Aprilia. 2019. Utilization of the Internet in Learning Vector and Its
Influence On Results of Study Class X MIA Catholic SMAS Ruteng. Thesis.
Yogyakarta: Physics Education Study Program. Department of Mathematics
and Natural Sciences. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata
Dharma University.
The purpose of this study is to determine the extent to which the effectiveness
of learning to use the internet on vector’s material and its effect on the results of
student class X MIA Catholic SMAS Ruteng.
The research was conducted on the 25th of July 2018 until August 7, 2018. The
sample used is 30 students of class X MIA 2 as the control class and 30 students of
class X MIA 3 as class treatment in Catholic SMAS Ruteng. The study design used is

qualitative with questionnaire and quantitatively using a Pretest-Posttest Control
Group Design. Analysis of the data in this study using SPSS.
Learning to use the internet is effective to be used as a medium for learning
physics. This can be seen from: 1) Student learning outcomes show learning using
internat on vector material through a group discussion model is more increasing
than learning using ordinary interactive lectures in class X MIA Catholic SMAS
Ruteng . Based on the calculation results it is known that the mean value of students'
final knowledge in the vector material is 43.53 in the control class and 55.06 in the
experimental class, t = -3.174, and p = 0.000. Because p = 0.000 < Ξ± = 0.05, it is
significant which means there is a difference between the experimental class and the
control class; 2) Student activity during the learning process in the experimental
class with the help of the internet. This is because the presentation of material on the
internet more specifically the videos taken from YouTube are very interesting,
communicative, varied, and can be repeated
Keywords : The uses of internet, vector material, the effect on learning outcomes

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul β€œPemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran Vektor dan Pengaruhnya
Terhadap Hasil Belajar Kelas X MIA SMAS Katolik Ruteng”
Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir untuk
memperoleh gelar sarjana. Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak, maka penulis mengungkapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
2. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.d, selaku Dosen Pembimbing saya
yang telah bersedia dan meluangkan waktu untuk membimbing dengan
perhatian, serta telah banyak membantu memberi masukan selama penulisan
skripsi.
3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah mendampingi penulis selama belajar di Pendidikan Fisika Sanata
Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika, dan segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata

Dharma yang telah mendidik, membimbing, membagikan ilmu, dan
pengalaman hidup kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata
Dharma.
5. Segenap Staf sekretariat JPMIPA atas kerja samanya dalam melayani
pembuatan surat ijin penelitian.
6. Rm. Martinus W. Wilian, Pr, S.Fil., selaku Kepala Sekolah SMAS Katolik
Ruteng yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di SMA
tersebut.
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Ibu Gaudensia Hadus, S.Pd selaku Guru mata pelajaran Fisika Kelas X MIA
yang telah berkenan membimbing saya selama proses pengambilan data
sekaligus sebagai validator dalam penelitian ini.
8. Peserta didik kelas X MIA SMAS Katolik Ruteng yang telah bersedia
meluangkan waktu dan pikiran menjadi sampel penelitian.
9. Keluarga besar SMAS Katolik Ruteng atas bantuan dan kerja samanya.
10. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan penuh, semangat,
doa, dan masukan selama menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman terkasih Pendidikan Fisika 2014 yang dengan caranya masingmasing mendukung dan memberi semangat dalam proses menyelesaikan
skripsi ini.
12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan, bantuan, masukan, dan doa baik selama penyelesaian
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi isi maupun penyajian. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dalam penyempurnaan penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan
memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca.
Yogyakarta, 21 Januari 2019
Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………... iii
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………… v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………… vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ………………………………….. vii
ABSTRAK ……………………………………………………………………… viii
ABSTRACT …………………………………………………………………….. ix
KATA PENGANTAR …………………………………………………………... x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. xiv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.


LATAR BELAKANG ………………………………………………….. 1
IDENTIFIKASI MASALAH ………………………………...……….... 3
BATASAN MASALAH ……………………………………...……….... 3
RUMUSAN MASALAH …………………………………...…………... 3
TUJUAN PENELITIAN …………………………………...………….... 4
MANFAAT PENELITIAN ……………………………….......……….... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………...………. 5
A.
B.
C.
D.

INTERNET ……………………………………………………...………. 5
HASIL BELAJAR ………………………………………………...…….. 10
MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK …………...…….. 12
VEKTOR …………………………………………………………...……. 14

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. PENELITIAN YANG RELEVAN ………………………………...…….. 23
F. KERANGKA BERPIKIR …………………………………………...…… 27
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………..…... 29
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.

JENIS PENELITIAN …………………………………………………..… 29
DESAIN PENELITIAN ………………………………………………….. 29
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN …………………………...… 31
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ……………………………...… 31
VARIABEL PENELITIAN …………………………………………...…. 31
TREATMEN …………………………………………………………...… 31
INSTRUMEN PENELITIAN ………………………………………...….. 37
VALIDITAS INSTRUMEN ………………………………………...…… 39
TEKNIK ANALISIS DATA ………………………………………...…… 39

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA …………………………………..…… 43
A.
B.
C.
D.
E.

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN …………………..……... 43
DATA ...…………………………………………………………..……… 62
ANALISIS DATA ……………………………………………..………… 65
KEAKTIFAN MENGGUNAKAN INTERNET ……………..………….. 71
KETERBATASAN PENELITIAN …………………………..………….. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………..………...… 76
A. KESIMPULAN ……………………………………………..………....… 76
B. SARAN ……………………………………………………...………….... 76
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...………….…. 78

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pretest Dan Posttest Control Group ………………………………… 30
Tabel 3.2 Desain Pembelajaran ………………………………………………... 32
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal ……………………………………………………….. 38
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket …………………………………………………….. 39
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Di Kelas X MIA 3 …………………. 43
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Di Kelas X MIA 2 …………………. 54
Tabel 4.3 Data Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen ………………… 62
Tabel 4.4 Data Nilai Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol ……………………... 64
Tabel 4.5 Perbandingan Pretest Kelas Eksperimen Kelas kontrol …………… 66
Tabel 4.6 Perbandingan Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen …………….. 67
Tabel 4.7 Perbandingan Pretest Dan Posttest Kelas kontrol …………………. 68
Tabel 4.8 Perbandingan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas kontrol ……... 69
Tabel 4.9 Keaktifan Menggunakan Internet …………………………………... 71

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
2.1 Gambar Sebuah Vektor PQ ………………………………………………… 15
2.2 Penguraian Vektor ………………………………………………………….. 15
2.3 Penjumlahan Dan Pengurangan Vektor Metode Segitiga ………………….. 17
2.4 Penjumlahan Vektor Menggunakan Metode Polygon ……………………… 17
2.5 Penjumlahan Vektor Menggunakan Metode Jajargenjang …………………. 18
2.6 Penjumlahan Vektor Secara Analitis ………………………………………. 18
2.7 Penjumlahan Vektor Secara Analitis ………………………………………. 19
2.8 Arah Titik C ………………………………………………………………… 22

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian …………………………………. 80
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ………………... 81
Lampiran 3 Soal Pretest Dan Posttest ………………………………………….. 82
Lampiran 4 Sample Lembar Jawaban Pretest siswa …………………………… 84
Lampiran 5 Sample Lembar Jawaban Posttest siswa ………………………….. 88
Lampiran 6 Sample Angket ……………………………………………………. 95
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran …………………………….... 98
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa ……………………………………………… 107

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini, tidak ada lagi pembatasan ruang dalam aspekaspek kehidupan. Salah satu yang mencirikan globalisasi adalah teknologi
informasi yang dapat diperoleh manusia dengan mudah, murah dan cepat yaitu
internet.
Penggunaan internet bukanlah suatu hal baru, karena telah lama
diperkenalkan di negara-negara maju seperti Amerika dan negara-negara Eropa
sejak awal tahun 1960-an, melalui proyek ARPANET (Advanced Research Project
Agency Network) oleh Departemen Pertahanan Amerika. Dibidang pendidikan,
internet bukan hanya mampu membantu tugas-tugas administrasi tetapi juga dapat
berpotensi sebagai alat untuk pembelajaran bagi hampir semua mata pelajaran.
Informasi yang diwakili komputer terhubung dengan internet sebagai

media

utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses
pendidikan.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan tentu tidak terlepas dari berbagai
faktor yang mendukung, antara lain: sistem pendidikan, media pembelajaran,
sarana prasarana, guru, metode serta peran aktif siswa, dan orang tua. Dari
beberapa hal tersebut, salah satu aspek terpenting dalam peningkatan kualitas
pendidikan yaitu faktor guru, seorang guru selain menjadi pengajar dan
pentransfer ilmu, guru juga merupakan pendesain pembelajaran. Hal ini kerap
dilakukan guru ketika membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Dalam mendesain atau merancang pembelajaran, guru juga memerlukan suatu
refrensi yang berfungsi membantu guru dalam menentukan metode mengajar,
mengevaluasi, mengoreksi, dan sebagai sumber bacaan guru. Pada umumnya

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

refrensi yang sering digunakan seorang guru adalah buku paket atau buku
pegangan guru.
Di Kabupaten Manggarai, setiap instansi pemerintahan sudah dilengkapi
akses internet, begitu pula instansi-instansi pendidikan seperti dinas pendidikan,
sekolah-sekolah, perpustakaan dan sebagainya. Sekolah-sekolah di Kabupaten
Manggarai termasuk sekolah yang sudah mulai membutuhkan teknologi informasi
seperti Internet sebagai media pembelajaran. Khususnya di Kecamatan Langke
Rembong tempat peneliti melakukan penelitian yaitu SMAS Katolik Ruteng yang
sudah dilengkapi dengan akses internet berlangganan maupun dengan modem.
Sebagai informasi, internet bukan hanya menyediakan untuk mata pelajaran
tertentu yang berkaitan dengan teknologi informasi, misalnya Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) tetapi juga semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran
fisika. Dengan adanya fasilitas tersebut guru fisika dapat dengan mudah
memperoleh informasi untuk memperkaya sumber refrensinya, serta dapat
memperluas dan menunjang pengetahuan dan peningkatan kualitas guru agar
mampu meningkatkan kualitas pembelajaran fisika.
Jadi dapat dilihat bahwa internet dapat menjadi salah satu fasilitas sebagai
salah satu sumber pembelajaran. Memang sebagian besar guru menganggap bahwa
refrensi cukup dari buku pegangan guru, namum melalui internet seorang guru
akan sangat terbantu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
Mengingat bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sangat penting
kedudukannya di jenjang Sekolah Menengah Atas karena dalam pelaksanaannya
di SMA siswa dituntut agar dapat menerapkan teori-teori yang telah dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
Dari memulai membuat rancangan pembelajaran, guru harus memberikan
refrensi yang terbaru agar para siswa tidak jenuh dan terpaku dengan sesuatu yang
sama. Melalui internet tersebutlah refrensi yang kaya akan informasi terbaru dapat
membantu guru dalam hal perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
dan evaluasi pembelajaran. Hasil pengamatan dan wawancara terhadap guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

pelajaran fisika yang mengajar di SMAS Katolik Ruteng, kegiatan pembelajaran
masih menggunakan buku panduan atau pegangan guru sebagai sumber refrensi.
Agar pembelajaran lebih bervariatif dan lebih modern hendaknya pembelajaran
fisika juga memanfaatkan internet sebagai sumber pembelajaran. Oleh karena itu,
peneliti melakukan penelitian mengenai ”Pemanfaatan Internet Dalam
Pembelajaran Vektor Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Kelas X
MIA SMAS Katolik Ruteng”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Belum diketahuinya dampak positif internet sebagai sumber pembelajaran
terhadap kualitas guru Fisika.
2. Belum diketahuinya pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran oleh
guru mata pelajaran fisika di SMAS Katolik Ruteng.
3. Belum diketahuinya pengaruh pembelajaran dengan menggunakan internet bagi
siswa pada mata pelajaran fisika di SMAS Katolik Ruteng.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah ini penting untuk memberi arahan yang jelas dalam proses
penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
dikemukakan di atas tidak semua masalah dibahas dalam penelitian ini. Penelitian
ini

dibatasi

pada

belum

diketahuinya

pengaruh

pembelajaran

dengan

menggunakan internet bagi siswa pada materi vektor di SMAS Katolik Ruteng.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah: Bagaimana efektivitas pembelajaran menggunakan internet pada materi
vektor dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMAS Katolik
Ruteng?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Sejauh mana efektivitas
pembelajaran menggunakan internet pada materi vektor dan pengaruhnya terhadap
hasil belajar siswa kelas X MIA SMAS Katolik Ruteng.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian Secara Teoritis
Menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai dalam
hal ini Dinas Pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan Kecamatan Langke
Rembong untuk mengadakan dan meningkatkan program-program pelatihan
bagi guru pelajaran fisika dalam pemanfaatan internet.
2. Manfaat Penelitian secara Praktis
a. Meningkatkan pengetahuan dan kualitas mengajar guru mata pelajaran fisika
melalui pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran oleh guru
pelajaran fisika.
b. Meningkatkan minat guru mata pelajaran fisika di seluruh SMA sederajat di
Kabupaten Manggarai dalam memanfaatkan internet sebagai sumber
pembelajaran.
c. Meningkatkan pengetahuan fisika siswa secara luas dengan menggunakan
internet.
d. Sebagai informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai pemanfaatan teknologi internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Internet
1. Pengertian internet
Internet adalah singkatan dari β€œInterconnected Network”. Internet
merupakan jaringan global yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
(Munir, 2013: 193). Jaringan komputer ini dapat terdiri dari berbagai lembaga
pendidikan, pemerintahan, militer, organisasi bisnis dan organisasi- organisasi
lainnya. Internet atau nama pendeknya Net merupakan jaringan komputer yang
terbesar di dunia (Jagiyanto, 1999: 341-342). Menurut Supriyanto (2005: 336),
internet adalah sebuah jaringan komputer global, yang terdiri dari jutaan
komputer yang saling terhubung dengan protokol yang sama untuk berbagi
informasi secara bersama. Menurut Nugroho (2006: 13), internet adalah
bertemunya dua komputer atau lebih yang berhubungan satu sama lainnya untuk
saling bertukar informasi di seluruh dunia. Jadi internet merupakan kumpulan
atau penggabungan jaringan komputer lokal atau LAN menjadi jaringan
komputer global WAN. Jaringan-jaringan tersebut saling berhubungan atau
berkomunikasi satu sama lainnya dengan berbasis protocol IP (Internet
Protokol) dan TPC (Transmision Control Protokol) atau UDP (User Datagram
Protokol), sehingga setiap pengguna pada setiap jaringan dapat mengakses
semua layanan yang disediakan oleh setiap jaringan. Dengan menggunakan
protokol tersebut arsitektur jaringan komputer yang berbeda akan dapat saling
mengenali dan bisa berkomunikasi.
Menurut Kaito yang dikutip oleh Munir (2008: 195), internet bukan hanya
terbatas pada aspek perangkat keras (infrastruktur) berupa perangkat komputer
yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki kemampuan untuk
mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, maupun suara. Dengan

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

kemampuannya dapat dikatakan bahwa internet merupakan suatu jaringan
komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh
penjuru dunia.
Menurut Raharjo (2008: 4), internet adalah singkatan dari Interconnected
Network. Secara umum internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang
menghubungkan berbagai mesin komputer dan jaringan-jaringan komputer di
seluruh dunia yang dapat digunakan oleh miliaran pengguna (Raharjo, 2008:
4). Mesin komputer tersebut dapat berupa server, PC, handphone, PDA dan
lain-lain. Menurut Nugroho (2006: 30), komputer dapat terhubung keinternet
dengan memanfaatkan layanan dari perusahaan penyedia akses internet, yang
disebut dengan ISP (Internet Service Provider). Dengan adanya ISP, komputer
dapat berhubungan dan bertukar data dengan komputer lain di seluruh dunia.
Sebuah komputer dapat berhubungan dengan komputer lain, tanpa berbenturan
karena jaringan komputer dalam internet menggunakan standar protokol yang
memungkinkan beragam jaringan komputer dan komputer yang berbeda dapat
berkomunikasi (Raharjo, 2008: 6). Protokol ini disebut sebagai TCP atau IP
(Transmission Control Protokol atau Internet Protokol) TCP atau IP berguna
sebagai cara standar untuk mempraktekkan dan mengalamatkan data komputer
lain dengan cepat tanpa hilang atau rusak serta memberi tanda apabila menerima
dan mengirim pesan (e-mail) sampai mengunduh gambar telah selesai (Raharjo,
2008: 6-7).
Dari beberapa pendapat tentang definisi internet seperti yang dibahas di
atas maka yang disebut dengan internet adalah sebuah media yang berfungsi
untuk mendistribusikan berbagai jenis informasi ke seluruh penjuru dunia dalam
sebuah digital melalui jaringan komputer sehingga dengan mudah dapat diakses
secara cepat oleh seluruh penduduk dunia.
2. Pemanfaatan internet sebagai sumber dan media pembelajaran
Teknologi internet pada hakikatnya merupakan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Dengan adanya internet yang memiliki keunggulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

interaktif, dapat juga sebagai media massa dan interpersonal, sumber informasi
atau gudangnya informasi dari seluruh penjuru dunia, dan sangat mungkin
dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran.
Menurut Nopembri dan Setiawan (2008: 8-9), ada tiga bentuk sistem
pembelajaran melalui Internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar
pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu: (1)
Web Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, dimana
seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian
sepenuhnya disampaikan melalui internet. Bentuk web course ini tidak
memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran
maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses belajar mengajar sepenuhnya
dilakukan melalui penggunaan fasilitas internet seperti e-mail, chat rooms,
bulletin board dan online conference. (2) Web Centric Course, dimana
sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan
melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan
dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian
dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase
tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar
melalui internet. (3) Web Enhanced Course, yaitu pemanfaatan internet untuk
pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di
kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan
pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.
Ada beberapa persyaratan peserta didik mengikuti program pembelajaran
menggunakan internet (Munir, 2013: 208) yaitu peserta didik haruslah: (1)
bermotivasi tinggi untuk berhasil belajar secara mandiri, (2) tekun atau ulet dalam
kegiatan belajarnya karena keberhasilan belajar adalah sepenuhnya tergantung
pada diri peserta didik sendiri, (3) senang belajar, dan (4) dapat belajar secara
luwes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Menurut Muhammad (2008: 4-10), pemanfaatan jaringan internet sebagai
sumber dan media belajar dapat diemplementasikan sebagai berikut:
a. Browsing
Browsing atau surfing merupakan istilah umum yang digunakan bila hendak
menjelajahi dunia maya atau web. Untuk melakukan browsing ini kita
menggunakan suatu fasilitas yang bernama browser, banyak jenis software
browser yang tersedia di pasaran, dimulai yang gratisan seperti Mozilla
sampai yang komersil seperti Netscape, dan Internet Explorer.
b. Resourcing
Resourcing yang dimaksud disini adalah menjadikan internet sebagai media
belajar, dalam arti kata peranan internet sebagai gudangnya informasi
dimanfaatkan untuk mendapatkan data dan informasi

yang

berkaitan

dengan sumber belajar, dalam hal ini informasi yang berkaitan dengan
alamat situs yang akan dikunjungi sebagai sumber belajar telah diketahui
terlebih dahulu melalui informasi yang diberikan pada buku pengangan
maupun dari contoh lainnya.
c. Searching
Searching merupakan proses pencarian sumber belajar guna melengkapi
materi atau bahan belajar. Dalam hal ini segala sesuatu informasi yang
berkaitan

sumber

informasi

tersebut

belum

diketahui,

sehingga

memanfaatkan search engine. Search adalah salah satu fasilitas yang tersedia
pada aplikasi untuk mencari informasi yang kita inginkan. Search engine
menampung database situs-situs dari seluruh penjuru dunia yang jumlahnya
milyaran halaman web. Cukup dengan memasukkan kata kunci-nya, maka
proses pencarian akan dilakukan, dan search engine akan beberapa link situs
yang disertai dengan keterangan singkat.
d. E-mail (Konsultasi dan Komunikasi via E-mail)
E-mail merupakan aplikasi yang paling populer sejak pertama kali
internet diperkenalkan, e-mail terkenal karena memberikan cara yang mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

dan cepat dalam mengirim informasi. E-mail dapat digunakan sebagai media
belajar, media konsultasi dan komunikasi antara pendidik dan peserta didik
serta mengirimkan tugas belajar, karena dengan bantuan e-mail ini, dapat
dilakukan dimanapun

dan kapanpun. Layanan e-mail serta chating

disediakan dalam web sites untuk media komunikasi baik bertukar pikiran
maupun bertukar pengalaman antara pakar pendidikan fisika guru pendidikan
fisika dalam bentuk penelitian, artikel, buku dan informasi mengenai
kemajuan pendidikan fisika (Nopembri dan Setiawan, 2008: 11).
e. Milis (Mailing List)
Mailing list berarti daftar alamat e-mail untuk setiap orang yang ingin
menerima mail tentang topik tertentu. Mailing List atau Milis (kadang
disebut posting), pada dasarnya masih merupakan media belajar dan
komunikasi dengan memanfaatkan layanan e-mail, yakni mengirim dan
menerima e-mail ke dan atau dari sekelompok orang dengan tujuan
penggunaan sebagai sarana diskusi atau mengirim pesan, yang biasanya
dikelompokkan berdasarkan topik

diskusi,

kelompok tertentu atau

pengelompokkan lainnya.
Dari beberapa pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa fasilitas
internet yang biasa digunakan untuk referensi pembelajaran adalah meliputi:
searching, browshing, resourching, e-mail yang mana tiap-tiap item tersebut
mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
Menurut Suparno (2007) ada beberapa keuntungan menggunakan internet
atau e-learning sebagai sumber belajar, sebagai berikut:
a. Siswa dapat belajar dari manapun, termasuk dari rumahnya. Tidak terbatas
pada waktu dan tempat sehingga siswa akan lebih cepat menguasai bahan
ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

b. Pelajaran guru dapat juga diakses orang atau siswa lain, tidak terbatas
siswanya sendiri. Bahan yang disiapkan guru dapat berdampak luas, bahkan
seluruh dunia.
c. Bahan-bahan dari internet lebih lengkap dan lebih menarik dengan berbagai
ilustrasi.
d. Siswa aktif dalam mencari.
3. Intensitas penggunaan internet
Menurut Horrigan (2000), ada dua hal mendasar yang perlu diperhatikan
guna mengetahui intensitas penggunaan internet seseorang, yang pertama
frekuensi internet yang sering digunakan dan yang kedua lama menggunakan
tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.
The Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia Institute of
Thechnology (dalam Austik: 2010 dalam Surya: 2002) menggolongkan
pengguna internet menjadi tiga kategori berdasarkan intensitas internet yang
digunakan:
a. Heavy users (lebih dari 40 jam per bulan)
b. Medium users (antara 10 sampai 40 jam per bulan)
c. Light users (kurang dari 10 jam per bulan)
B. Hasil Belajar
Sudjana (2014: 22) mendefinisikan hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.
Selanjutnya Wahidumudi, dkk. (2010: 18) menjelaskan bahwa seorang dapat
dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya
perubahan dalam dirinya. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa
akibat belajar (Purwanto, 2013: 34). Perubahan tersebut diupayakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Dari ketiga pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah output
yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses belajar. Hasil belajar biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

digunakan sebagai patokan untuk mengetahui seberapa jauh sesorang menguasai
materi yang sudah diajarkan. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan dan
hasil belajar sebagai produk dari proses belajar. Karena hasil belajar merupakan
salah satu tujuan dari pendidikan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran,
maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran berhasil apabila hasil belajar peserta
didik juga berhasil. Salah satu sasaran hasil belajar adalah aspek atau ranah
kognitif. Ranah kognitif (cognitive domain) adalah ranah yang mencakup
kegiatan mental (otak). Artinya, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak
termasuk ke dalam ranah kognitif. Oleh karena itu, ranah kognitif berkaitan dengan
kemampuan akademis peserta didik yaitu mencakup kegiatan otak (Sudaryono,
2012: 58). Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan
Krathwohl (Majid, 2014: 10) yakni :
a. Mengingat (Remember)
Mengingat adalah usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari ingatan masa
lampau yang dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai masalah yang
kompleks dan konkret.
b. Memahami/mengerti (Understand)
Memahami/mengerti

berkaitan

dengan

aktivitas

mengklasifikasikan

(classification) dan membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan
muncul ketika seorang peserta didik berusaha mengenali pengetahuan yang
merupakan anggota dari kategori pengetahuan tertentu.
c. Menerapkan (Apply)
Menerapkan pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan suatu
prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan.
Mengimplementasikan apabila siswa memilih dan menggunakan prosedur yang
belum diketahui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

d. Menganalisis (Analysis)
Menganalisis merupakan memecahkan masalah suatu permasalahan dan mencari
keterkaitan dari tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari
tiap-tiap bagian tersebut dapat menimbulkan permasalahan.
e. Mengevaluasi (Evaluate)
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan
kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah
kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Evaluasi berupa mengecek dan
mengkritisi kegagalan suatu produk.
f. Menciptakan (Creat)
Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara
bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan
siswa menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa
unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dengan yang sebelumnya.
C. Model Pembelajaran Diskusi Kelompok
Diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang
berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau
sasaran yang sudah ditentukan melalui cara tukar menukar informasi,
mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah. Sedangkan metode diskusi
adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan
kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun
berbagai alternative pemecahan suatu masalah (Hasibuan dan Moedjiono, 2008: 20)
Diskusi yang baik menurut Kasmadi (1990: 106) bukan semata timbul dari
peran guru, akan tetapi lebih tepat apabila timbul dari murid setelah memahami
masalah dan situasi yang dihadapinya. Tetapi dalam hal ini guru dapat pula
memberikan arahan kepada peserta didik dalam memperoleh masalah yang tepat
untuk didiskusikan, yang sebelumnya kepada peserta didik diberikan tugas untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

memepelajari, memahami dan menganalisis masalah yang akan menjadi topik
diskusi.
Ada beberapa kelebihan metode diskusi (kelas maupun kelompok), antara
lain:

(1)

memungkinkan

adanya

interaksi

antara

dosen/guru

dengan

mahasiswa/siswa, juga antara sesama mahasiswa/siswa; (2) dosen/guru dapat
membaca pikiran mahasiswa/siswa tentang konsep yang baru dipelajarinya, seperti
menilai pemahaman mereka apakah mereka salah mengerti atau bias terhadap
konsep baru tersebut (Budiardjo, L., 1997:8-17). Keuntungan metode diskusi
menurut Semiawan, dkk. (1998:76) adalah: (1) mempertinggi peran serta secara
perorangan; (2) mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan; (3) memupuk
sikap saling menghargai pendapat orang lain.
Persoalan yang tepat untuk didiskusikan adalah: (1) menarik perhatian siswa;
(2) sesuai dengan tingkat perkembangan siswa; (3) memiliki lebih dari satu
kemungkinan pemecahan masalah atau jawaban; (4) pada umumnya tidak mencari
jawaban mana yang benar, melainkan mengutamakan pertimbangan atau
perbandingan.
Metode diskusi dalam proses pembelajaran menurut Kusmadi (1990: 106)
mempunyai maksud: (1) melibatkan murid sebagai bagian komponen sistem; (2)
menstimulasi dan memotivasi murid; (3) melatih mereka agar kritis dalam
menganalisis; dan (4) mengembangkan kemampuan bekerja sama.
Beberapa upaya guru agar diskusi berhasil dengan baik menurut Sagala
(2009: 209) adalah:
1. Masalahnya harus kontroversial, artinya mengandung pertanyaan dari peserta
didik. Masalahnya harus menarik perhatian mereka karena bertalian dengan
pengalaman mereka.
2. Guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Ia membagi-bagi
pertanyaan dan memberi petunjuk tentang jalannya diskusi. Guru juga berperan
sebagai penangkis terhadap pertanyaan yang diajukan peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

3. Guru hendaknya memperhatikan pembicaraan agar fungsi guru sebagai
pemimpin diskusi dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

D. Vektor
Menurut Suradi dan Zenab (2014:26), besaran-besaran fisika terdiri dari dua
yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang hanya
mempunyai nilai, contohnya semua besaran pokok, jarak, massa, laju, usaha,
energi, daya, dan lain-lain. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai
dan arah, contohnya perpindahan, kecepatan, impuls, medan listrik, gaya,
momentum, dan lain-lain.
A. Mengenal vektor
1. Notasi vektor
Cara menuliskan vektor sebagai berikut:
a. Menulis tanda vektor atau anak panah di atas nama vektor.
Contoh: 𝑑⃗ dan βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
OA

b. Menuliskan nama vektor dengan huruf yang ditebalkan.
Contoh: 𝒅 dan πŽπ€

Nama vektor dapat dituliskan dengan satu huruf atau dengan

dua huruf. Huruf depan menyatakan titik tangkap dan huruf belakang
mrnunjukkan arahnya. Vektor dilambangkan (digambarkan) dengan
sinar garis atau garis yang ujungnya diberi anak panah. Contoh: βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
OA,

berarti O sebagai titik tangkap vektor dan A arah vektor dari O.
c. Menggambar vektor

Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri
dari pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang
anak panah menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan
arah vektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Pada gambar (2.1) digambar vektor dengan titik pangkalnya P, titik
ujungnya Q serta sesuai arah panah dan nilai vektornya sebesar
panjang.
Q

P

Gambar 2.1: gambar sebuah vektor PQ
Titik P: titik tangkap (titik pangkal)
Titik Q: ujung
Panjang PQ: nilai (besarnya) vektor tersebut
2. Besar vektor
Besar suatu vektor π‘Ÿβƒ— secara grafis dinyatakan dengan panjang garis

sedangkan arahnya berdasarkan sinar garis tersebut. Besar suatu vektor
dinyatakan:
π‘Ÿ = |π‘Ÿβƒ—|

3. Penguraian vektor
Pada bidang (dua dimensi), komponen-komponen vector dibagi dalam
arah atau sumbu X dan Y sehingga suatu vektor diuraikan menjadi dua
buah vektor yang saling tegak lurus.
Y

π‘Ÿπ‘¦
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
𝛼

π‘Ÿπ‘₯
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—

X

Gambar 2.2: penguraian vektor
Dari gambar diatas, vektor π‘Ÿβƒ— diuraikan menjadi dua vektor yang saling

tegak lurus, yaitu π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—π‘₯ dan π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—.
π‘Ÿπ‘₯ adalah komponen π‘Ÿβƒ— pada arah X
𝑦 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

sedangkan π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βƒ— pada arah Y. Besar βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
π‘Ÿπ‘₯ dan π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
𝑦 adalah komponen π‘Ÿ
𝑦 dinyatakan
sebagai:

rx = π‘Ÿ cos 𝛼

ry = π‘Ÿ sin 𝛼

Vektor satuan dalam arah X dilambangkan dengan 𝑖̂ , vektor satuan dalam

arah Y dilambangkan dengan

𝑗̂, dan vektor satuan dalam arah Z

dilambangkan dengan π‘˜Μ‚. Vektor juga dapat dinyatakan dalam koordinat
Cartesius maupun dalam vektor satuan sebagai berikut:
π‘Ÿβƒ— = (rx,ry)

= rx 𝑖̂ + ry 𝑗̂

Apabila vektor yang diuraikan adalah vektor tiga dimensi, maka vektor
tersebut dinyatan sebagai berikut:
π‘Ÿβƒ— = (rx,ry, rz)

= rx 𝑖̂ + ry 𝑗̂ + rzπ‘˜Μ‚

B. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
1. Penjumlahan vektor secara geometris
a. Menggunakan metode segitiga
π‘Žβƒ—

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

π‘Žβƒ—

π‘Žβƒ—

(a)

(b)

Gambar 2.3: (a) penjumlahan vektor menggunakan metode
segitiga, (b) pengurangan vektor menggunakan metode segitiga.
b. Menggunakan metode polygon(segi banyak)

B

A
B

C
A

Gambar 2.4: penjumlahan menggunakan metode polygon
c. Menggunakan metode jajargenjang
π‘Žβƒ—
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βˆ’π‘

𝑏⃗⃗

π‘Žβƒ—
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βˆ’π‘

(b).
pengurangan
π‘Žβƒ—

(a).
penjumlahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Gambar 2.5: (a) penjumlahan vektor menggunakan metode jajar
genjang, (b) pengurangan vektor menggunakan metode jajaar
genjang.
2. Penjumlahan vektor secara analitis

𝑏⃗⃗
πœƒ

π‘Žβƒ—

Gambar 2.6: penjumlahan vektor secara analitis
Pada penjumlahan dua vektor diatas, vektor 𝑐⃗ adalah vektor hasil

penjumlahan (vektor resultan) antara vektor π‘Žβƒ— dan 𝑏⃗⃗ dengan sudut antara
vektor π‘Žβƒ— dan 𝑏⃗⃗ adalah πœƒ. Besar vektor resultan ⃓𝑐⃓⃗ dari dua vektor diatas

dan membentuk sudut πœƒ dirumuskan sebagai berikut:
⃓𝑐⃓⃗ = βˆšβƒ“π‘Žβƒ—βƒ“2 + ⃓𝑏⃓⃗⃗2 + 2βƒ“π‘Žβƒ—βƒ“2 ⃓𝑏⃓⃗⃗2 π‘π‘œπ‘ πœƒ

Untuk penjumlahan dua vektor atau lebih dapat dilakukan dengan

menguraikan vektor-vektor tersebut kearah sumbu X dan sumbu Y.
selanjutnya, resultan vektor pada kedua sumbu dapat dihitung
menggunakan persamaan umum penjumlahan vektor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Y
𝑣⃗2
𝑣⃗2 𝑠𝑖𝑛 𝛽

𝑣⃗1

𝛽
𝑣⃗2 π‘π‘œπ‘  𝛽

𝛼

𝑣⃗1 𝑠𝑖𝑛 𝛼
X

𝑣⃗1 π‘π‘œπ‘  𝛼

Gambar 2.7 Penjumlahan vektor secara analitis
Dari gambar diatas dapat diperoleh resultan vektor pada masingmasing sumbu:
1. Sumbu X:βˆ‘π‘£βƒ—π‘‹ = 𝑣⃗1 π‘π‘œπ‘  𝛼 βˆ’ 𝑣⃗2 π‘π‘œπ‘  𝛽
2. Sumbu Y:βˆ‘π‘£βƒ—π‘¦ = 𝑣⃗1 sin 𝛼 + 𝑣⃗2 sin 𝛽

Setelah resultan seluruh vector dihitung dengan persamaan, diperoleh:
⃓𝑣⃓⃗ = βˆšβƒ“βˆ‘π‘£βƒ—π‘‹ ⃓2 + βƒ“βˆ‘π‘£βƒ—π‘Œ ⃓2

3. Penjumlahan vektor berdasarkan komponen vektor satuan
Vektor

juga

dapat

dijumlahkan

atau

dikurangkan

tanpa

harus

menggambarkannya, tetapi dengan mengetahui informasi komponen
vektor dalam bentuk vektor satuan.
Berikut ini contoh vektor π‘Žβƒ—, 𝑏⃗⃗, dan 𝑐⃗ dengan kompenen-komponenya.
π‘Žβƒ— = π‘Žπ‘₯ 𝑖̂ + π‘Žπ‘¦ 𝑗̂
𝑏⃗⃗ = 𝑏π‘₯ 𝑖̂ + 𝑏𝑦 𝑗̂

𝑐⃗ = 𝑐𝑖̂ + 𝑐𝑦 𝑗̂

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Ketiga vektor tersebut dijumlahkan atau dikurangkan dengan cara
menjumlahkan atau mengurangkan komponen-komponenya.
𝑠⃗ = π‘Žβƒ— + 𝑏⃗⃗ βˆ’ 𝑐⃗

= (π‘Žπ‘₯ + 𝑏π‘₯ βˆ’ 𝑐π‘₯ )𝑖̂ + (π‘Žπ‘¦ + 𝑏𝑦 βˆ’ 𝑐𝑦 )𝑗̂

= 𝑠π‘₯ 𝑖̂ + 𝑠𝑦 𝑗̂

Besar, norma, atau magnitude suatu vektor yaitu:
𝑠 = ⃓𝑠⃓⃗ = βˆšπ‘ π‘₯ 2 + 𝑠𝑦 2 + 𝑠𝑧 2
dengan

𝑠π‘₯ = π‘Žπ‘₯ + 𝑏π‘₯ βˆ’ 𝑐π‘₯

𝑠𝑦 = π‘Žπ‘¦ + 𝑏𝑦 βˆ’ 𝑐𝑦

C. Perkalian Vektor

Untuk operasi perkalian dua buah vektor, ada dua macam operasi, yaitu:
1. Perkalian skalar dengan vektor
Sebuah besaran skalar dengan nilai sebesar k, dapat dikalikan dengan
sebuah vektor A yang hasilnya sebuah vektor baru C yang nilainya sama
dengan nilai k dikali nilai A. Jika nilai k positif, maka arah C searah dengan
A dan jika nilai k bertanda negatif, maka arah C berlawanan dengan arah
A. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
C = kA
2. Perkalian vektor dengan vektor
a. Perkalian titik atau perkalian skalar (dot product atau scalar produt)
Perkalian titik dari dua vektor A dan B dilambangkan dengan A βˆ™ B.

Didalam fisika perkalian titik vektor ini dijumpai misalnya dalam
rumus usaha, yaitu:
W=Fβˆ™s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Gaya F dan perpindahan s kedua-duanya merupakan besaran vektor,
sedangkan usaha W merupakan besaran skalar. Berarti, hasil perkalian
titik dua besaran vektor merupakan besaran skalar.
Definisi perkalian titik dari dua vektor A dan B yang mengapit sudut πœƒ

dapat dituliskan sebagai berikut:

A βˆ™ B = AB cos πœƒ

Jika vektor yang diketahui dinyatakan dalam komponen-komponen
vektor satuan, dapat mengalikan kedua vektor dalam notasi vektor
satuan pula. Sifat-sifat perkalian titik di antara vektor satuan sebagai
berikut:
iβˆ™i=jβˆ™j=kβˆ™k=1

iβˆ™j=iβˆ™k=jβˆ™k=0

Dari sifat-sifat perkalian titik vektor-vektor satuan, perkalian titik
vektor A dan B adalah:
A βˆ™ B = (Ax i + Ay j + Az k)( Bx i + By j + Bz k)

= Ax i Bx i + Ax i Bv j + Ax i Bz k + Ay j Bx i + Ay j Bv j + Ay j
Bz k + Az k Bx i + Az k Bv j + Az k Bz k

A βˆ™ B = AxBx + AyBy + AzBz
Pada perkalian titik dari dua vektor, berlaku sifat komutatif, yang
berarti A βˆ™ B = B βˆ™ A.

b. Perkalian silang atau perkalian vektor (cross product atau vector
product)
Perkalian silang adalah perkalian vektor yang didefinisikan sebagai:
C=AΓ—B
Dimana C merupakan vektor baru hasil perkalian silang antara
vektor A dan B. Besar vektor C adalah:
C = AB sin ΞΈ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Dengan A adalah besar vektor A dan B adalah besar vektor B,
sedangkan ΞΈ adalah sudut antara keduanya. Arah dari vektor C ini tegak
lurus dengan bidang yang dibentuk oleh dua vektor tersebut. Di mana
arahnya adalah sesuai dengan aturan tangan kanan di mana ujung
vektor A menuju ujung vektor B searah dengan lipatan empat jari
sedangkan jempol menunjukkan arah vektor C (lihat gambar di bawah).

Gambar 2.8 Arah Vektor C
Pada perkalian silang vektor ini tidak berlaku sifat komutatif, jadi AΓ—B
β‰  BΓ—A. Akan tetapi berlaku sifat anti-komutatif, yaitu AΓ—B= -BΓ—A.
Artinya besar vektor BΓ—A memiliki besar yang sama dengan vektor
AΓ—B namun arahnya berlawanan.
Untuk menentukan nilai resultan vektor dan persamaan perkalian
vektor, dapat digunakan sifat-sifat perkalian silang sesama vektor
satuan:
ο‚·

Perkalian silang antara dua vektor satuan yang sama besar dan
searah bernilai nol. Misalnya, iΓ—i = 0, jΓ—j = 0, dan kΓ—k = 0.

ο‚·

Perkalian antara dua vektor satuan yang berbeda akan bernilai
positif jika searah jarum jam, dan bernilai negatif jika
berlawanan arah dengan jarum jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

iΓ—j

=k

jΓ—k

=i

kΓ—i

=j

jΓ—i

= -k

kΓ—j

= -i

iΓ—k

= -j

Berdasarkan sifat-sifat perkalian silang antara vektor satuan tersebut,
maka perkalian silang antara dua vektor A dan B dapat diperoleh
sebagai berikut:
AΓ—B

= (Ax i + Ay j + Az k)Γ—(Bx i + By j + Bz k)
= (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx) j + (AxBy – AyBx) k

Untuk mempermudah dalam mengingat rumus di atas bisa
menggunakan metode determinan seperti berikut ini:

AΓ—B

= i AyBz + j AzBx + k AxBy – k AyBx – i AzBy – j AxBz
= (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx) j + (AxBy – AyBx) k

E. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas pembelajaran menggunakan internet pada materi vektor dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMAS Katolik Ruteng.
Penelitian yang akan dilakukan peneliti akan menggunakan tes sebagai instumen
penelitian yang nantinya akan diolah dalam tata cara pengolahan data penelitian.
Sekalipun begitu, penelitian yang akan dilakukan peneliti juga akan menggunakan
angket sebagai pelengkap dan pendukung data penelitian.
Sebuah penelitian serupa telah dilakukan oleh Fatannio Putra mahasiswa
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam penulisan
skripsinya tentang pemanfaatan internet dalam kehidupan sehari-hari, dalam
pembelajaran di Sekolah, dan dalam pembelajartan fisika oleh siswa SMA kelas XI
jurusan IPA di Kecamatan Sintang dan Kabupaten Wonogiri tahun ajaran
2016/2017. Ada kemiripan tujuan penelitian yang telah dilakukan Fatannio (2017)
dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yaitu melihat pemanfaatan internet
bagi siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Yang menjadi pembeda adalah
tempat penelitian. Fatannio (2017) melakukan penelitian di Kecamatan Sintang dan
Kabupaten Wonogiri sedangkan peneliti melakukan penelitian di SMA X. Sampel
penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah siswa/i kelas X jurusan IPA SMA
X. Metode pengambilan data yang akan dilakukan peneliti adalah menggunakan tes
dan observasi. Berbeda dengan yang telah dilakukan Fatannio (2017) yang mana
menggunakan

kuisioner dan observasi

untuk

pengambilan data

dalam

penelitiannya.
Dalam hasil penelitiannya, Fatannio (2017) menyebutkan bahwa siswa SMA
kelas XI jurusan IPA di Kecamatan Sintang dan Kabupaten Wonogiri dalam
memanfaatkan internet adalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan internet dalam kehidupan sehar