Tabel 5.1 Arahan RTRW Kabupaten Lombok Timur untuk Bidang Cipta Karya

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi
dokumen rencana seperti RTRW, RPJMD, RP2KP, RTBL, RISPAM,
SSK dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai
Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala
Kabupaten/Kota maupun kawasan

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 1-1

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

Bab ini berisi keterpaduan strategi pengembangan Kabupaten Lombok Timur berdasarkan
kebijakan daerah, diantaranya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lombok
Timur, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Peraturan Daerah
tentang Bangunan Gedung, Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten Lombok
Timur.


5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok
Timur
Dalam penyusunan dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya, hal-hal yang perlu diperhatikan
dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota diantaranya adalah sebagai
berikut.
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan
pertahanan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya serta pendayagunaan
sumberdaya alam atau teknologi tinggi.
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup
i. Arahan pengembangan pola ruang
 Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya; dan
 Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti
pengembangan RTH.
ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan
prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa,
maupun Agropolitan.
c.

Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus

diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung,
kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang
khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Penetapan

Kawasan

Strategis

Kabupaten/Kota

(KSK)

diperlukan

sebagai

dasar


pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala
kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK. Hal
tersebut diharapkan dapat mewujudkan keterpaduan pembangunan. Pada tabel 5.1 berikut
dipaparkan identifikasi arahan RTRW Kabupaten Lombok Timur untuk Bidang Cipta Karya,
kemudian pada identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Lombok Timur, dipaparkan
identifikasi indikasi program khusus untuk Bidang Cipta Karya.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 1-2

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

Tabel 5.1 Arahan RTRW Kabupaten Lombok Timur untuk Bidang Cipta Karya
ARAHAN POLA RUANG
Arahan RTRW Kabupaten Lombok dalam hal
Pola Ruang yang terkait dengan Bidang Cipta
Karya adalah sebagai berikut.
A. Kawasan Lindung
1. Kawasan lindung geologi

a) Kawasan rawan bencana alam geologi
Kawasan rawan bencana alam geologi
terdiri atas:
 kawasan rawan letusan gunung
berapi terdiri atas Daerah Bahaya
(Kecamatan Sembalun, Suela,
Aikmel, Sambelia, Wanasaba, dan
sepanjang jalur Kokok Putih
Kecamatan Sambelia) dan Daerah
Waspada (sepanjang sungai yang
berhulu di kaldera dengan jari-jari 8
km dari titik kawah yang terdapat di
wilayah Kabupaten Lombok Timur);
 kawasan rawan gempa bumi
mencakup seluruh kecamatan yang
ada di Kabupaten Lombok Timur;
 kawasan rawan gerakan tanah di
Kecamatan Sambelia, Pringgabaya,
Sembalun, serta kawasan sekitar
Gunung Rinjani bagian timur dan

sekitar Gunung Nangi;
 kawasan yang terletak di zona
patahan aktif meliputi Kecamatan
Masbagik, Kecamatan Selong, dan
Kecamatan LabuhanHaji sampai
Selat Alas;
 kawasan rawan tsunami beradai di
sepanjang kawasan pantai di
kabupaten;
 kawasan rawan abrasi berada di
sebagian Kecamatan Labuhan Haji,
sebagian wilayah Kecamatan
Keruak dan sebagian wilayah
Kecamatan Jerowaru; serta
 kawasan bahaya gas beracun di
sekitar Kecamatan Sembalun dan
Suela.
b) Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap air tanah
Kawasan yang memberikan

perlindungan terhadap air tanah terdiri
atas:
 kawasan imbuhan mata air tersebar
di seluruh kabupaten; dan
 sempadan mata air di seluruh

ARAHAN STRUKTUR RUANG
Arahan RTRW Kabupaten Lombok dalam hal
Struktur Ruang yang terkait dengan Bidang Cipta
Karya adalah sebagai berikut.
A. Pusat-Pusat Kegiatan
Pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten
Lombok Timur terdiri atas:
1. PKWp (Pusat Kegiatan Wilayah Promosi)
di Kota Selong
2. PKL (Pusat Kegiatan Lokal) di Kelurahan
Masbagik dan Labuan Lombo
(Kecamatan Pringgabaya serta di
Kecamayan Keruak
3. PKLp (Pusat Kegiatan Lokal Promosi) di

Terara, Sakra, Aikmel
4. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) terdiri
atas:
 Jerowaru di Kecamatan Jerowaru
 Rensing di Kecamatan Sakra Barat
 Lepak di Kecamatan Sakra Timur
 Montong Betok di Kecamatan Montong
Gading
 Sikur di Kecamatan Sikur
 Pringgasela di Kecamatan Pringgasela
 Suralaga di Kecamatan Suralaga
 Suela di Kecamatan Suela
 Wanasaba di Kecamatan Wanasaba
 Sembalun Lawang di Kecamatan
Sembalun
 Sambelia di Kecamatan Sambelia
5. PPL (Pusat Pelayanan Lokal) terdiri atas:
 Tanjung Luar di Kecamatan Keruak;
 Sukaraja di Kecamatan Jerowaru;
 Rumbuk di Kecamatan Sakra;

 Gunung Rajak di Kecamatan Sakra
Barat;
 Bungtiang di Kecamatan Sakra Barat;
 Surabaya di Kecamatan Sakra Timur;
 Suradadi di Kecamatan Terara;
 Perian di Kecamatan Maontong Gading;
 Kotaraja di Kecamatan Sikur;
 Lendang Nangka di Kecamatan
Masbagik;
 Pengadangan di Kecamatan
Pringgasela;
 Anjani di Kecamatan Suralaga;
 Apitaik di Kecamatan Pringgabaya;
 Suntalangu di Kecamatan Suela;
 Kalijaga di Kecamatan Aikmel;
 Kembang Kerang di Kecamatan Aikmel;

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 1-3

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019

KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

ARAHAN POLA RUANG
kabupaten
2. Kawasan perlindungan setempat
a) Kawasan sempadan sungai
Kawasan sempadan sungai mencakup
sepanjang sungai yang berada di
seluruh kabupaten.
b) Kawasan ruang terbuka hijau
Kawasan ruang terbuka hijau dan jalur
hijau kabupaten terdiri atas:
 ruang terbuka hijau perkotaan
dengan luas paling sedikit 30% dari
luas wilayah perkotaan, baik
Perkotaan Selong maupun wilayah
ibukota kecamatan;
 ruang terbuka hijau sepanjang
perbatasan wilayah kabupaten,
terdiri atas perbatasan Kabupaten

Lombok Timur dengan Lombok
Tengah (Kecamatan Jerowaru,
Keruak, Sakra Barat, Terara, dan
Montong Gading) serta dengan
Kabupaten Lombik Utara
(Kecamatan Montong Gading,
Suela, Sembalun, dan Sambelia);
serta
 ruang terbuka/ruang bebas
sepanjang jalur instalasi listrik
tegangan tinggi di kabupaten.
3. Kawasan suaka alam, pelestarian alam,
dan cagar budaya
Sub pembahasan dari kawasan suaka
alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
yang termasuk dalam Bidang Cipta Karya
adalah Kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan. Kawasan tersebut terdiri
atas:
 Kampung Tradisional Sasak yang

terdapat di Kecamatan Sembalun
dan Suela;
 Makam Selaparang di Kecamatan
Suela;
 Makam Kenaot di Kecamatan
Sakra;
 Benda pusaka di Kecamatan
Jerowaru; serta
 Mesjid Tua Kotaraja di Kecamatan
Sikur.
4. Kawasan rawan bencana alam
Kawasan perlindungan setempat yang
termasuk dalam Bidang Cipta Karya terdiri
atas:

ARAHAN STRUKTUR RUANG
 Sajang di Kecamatan Sembalun;
 Belanting di Kecamatan Sambelia; dan
 Pohgading di Kecamatan Pringgabaya
B. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
1. Sistem jaringan sumber daya air
a) Sistem jaringan sumber daya air terdiri
atas:
 wilayah sungai;
 cekungan air tanah;
 jaringan irigasi;
 jaringan air baku untuk air minum;
dan
 jaringan air minum.
b) Pengembangan jaringan air baku untuk
air minum terdiri atas:
 sumber mata air yang tersebar di
seluruh kecamatan;
 air permukaan sungai Ketapangdaya
di Obel-Obel Kecamatan Sambalia;
 air tanah tersebar di seluruh
kecamatan;
 pembangunan sarana penyediaan
air dan prasarana tampungan air;
 rehabilitasi prasarana jaringan
penyedia air dan prasarana
tampungan air; serta
 pemanfaatan embung Jago di Desa
Jenggik Kecamatan Montong
Gading.
c) Pengembangan jaringan air bersih
untuk air minum terdiri atas:
 pengembangan jaringan pipa
PDAM;
 pengembangan jaringan pipa
masyarakat perdesaan;
 pembangunan jaringan popa air
minum Trengwilis Kecamatan
Montong Gading; serta
 pembangunan jaringan pipa air
minum Senayu Kecamatan
Masbagik.
2. Sistem prasarana pengelolaan lingkungan
a) Sistem pengelolaan persampahan
Sistem jaringan persampahan terdiri
atas:
 pengembangan sistem Tempat
Penampungan Sementara (TPS)
diseluruh kota kecamatan;
 untuk mengurangi timbunan

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 1-4

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

ARAHAN POLA RUANG
a) kawasan rawan bencana angin topan
berada di Kecamatan Keruak,
Jerowaru, dan Sambelia;
b) kawasan rawan bencana gelombang
pasang berada di sepanjang kawasan
pantai yang berada di Kecamatan
Jerowaru, Kecamatan Keruak,
Kecamatan Labuan Haji, Kecamatan
Pringgabaya dan Kecamatan
Sambalia;
c) kawasan rawan bencana banjir
berada diseluruh daerah di
sepanjang aliran sungai yang terdapat
di kabupaten;
d) kawasan rawan bencana kekeringan
berada di Kecamata Keruak,
Kecamatan Jerowaru, sebagian
Kecamatan Suela, Kecamatan Sakra
Timur, sebagian Kecamatan Sikur,
sebagian Kecamatan Labuhan Haji,
sebagian Kecamatan Aikmel, sebagian
Kecamatan
Pringgabaya,
Kecamatan Sambelia dan
sekitarnya;
e) kawasan rawan abrasi pantai berada di
sebagian Kecamatan Labuhan Haji,
sebagian wilayah Kecamatan Keruak
dan sebagian wilayah Kecamatan
Jerowaru; serta
f) kawasan rawan kebakaran hutan
berada di sebagian hutan di sekitar
Gunung Rinjani, Gunung Nangi dan
Hutan Sekaroh di Kecamatan
Jerowaru.

ARAHAN STRUKTUR RUANG
sampah, pengelolaan sampah
dilakukan dengan menerapkan
prinsip 3R (Reuse, Reduce,
Recycle); serta
 pengembangan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA)
dikembangkan di Kelurahan Ijobalit,
Kecamatan Labuhan Haji.
b) Sistem jaringan air limbah
Sistem jaringan air limbah melayani
limbah industri, pertambangan,
pertanian, permukiman dan kegiatan
budidaya lainnya. Sistem jaringan air
limbah terdiri atas:
 pengembangan instalasi pengolahan
air limbah dengan sistem
komunikasi dengan perpipaan;
 pengembangan septictank komunal;
serta
 pengembangan MCK plus.

B. Kawasan Budidaya
1. Kawasan peruntukan pertanian
a) Kawasan budidaya holtikultura
Kawasan budidaya holtikultura
merupakan kawasan lahan kering yang
sebagai tempat pengembangan
tanaman holtikultura secara monokultur
maupun tumpang sari dengan luas
20.760 Ha.
b) Kawasan peruntukan budidaya
perkebunan terdiri atas:
 Kawasan Industri Masyarakat
Perkebunan Rakyat (KIM-BUN)
Terara, dengan pengembangan
komoditi Tembakau Virginia seluas
2.992,6 Ha.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 1-5

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

ARAHAN POLA RUANG
 Kawasan Masyarakat Perkebunan
Rakyat (KIM-BUN) Pringgabaya,
dengan pengembangan komoditi
kelapa seluas 1.600 Ha dan jambu
mete seluas 443 Ha.
 Kawasan perkebunan di luar KIMBUN, dapat dikembangkan di
seluruh kecamatan sesuai dengan
komoditi yang ada..
2. Kawasan peruntukan industri
Sub pembahasan kawasan peruntukan
industri yang termasuk dalam Bidang
Cipta Karya adalah pengembangan sentra
industri kecil (rumah tangga). Sentra
industri kecil ini tersebar di seluruh wilayah
kabupaten dengan potensi yang dapat
dikembangkan adalah industri pande besi,
industri kain tenun, industri konveksi,
pembuatan garam kasar dan halus,
industri bata genteng, industri kerajinan
gerabah, industri pengolahan ikan, industri
pembuatan minyak kelapa, industri
kerupuk, industri kerajinan anyaman
bambu dan daun lontar, dan industri
kerajinan sabut kelapa.
3. Kawasan peruntukan pariwisata
a) Kawasan peruntukan pariwisata
budaya terdiri atas:
 wisata budaya berada di
Kecamatan Selong, Aikmel, Suela,
Sakra, Sakra Barat, Terara, Labuan
Haji, Keruak, Sikur, Montong
Gading, Wanasaba, Sambalia,
Jerowaru, Sembalun; serta
 objek-objek dan atraksi wisata
lainnya yang memiliki potensi untuk
berkembang.
b) Kawasan peruntukan pariwisata buatan
terdiri atas:
 wisata buatan dengan obyek wisata
yang berkembang terdiri atas
Taman Wisata tirta (Kecamatan
Labuan Haji, Pringgasela dan
Sikur), taman rekreasi (Kecamatan
Selong), Taman Wisata Mata Air
Tojang (Kecamatan Masbagik),
serta Agrowisata Kembang Sri
(Kecamatan Sikur); dan
 objek-objek dan atraksi lainnya
yang memiliki potensi untuk
berkembang.

ARAHAN STRUKTUR RUANG

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 1-6

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

ARAHAN POLA RUANG
ARAHAN STRUKTUR RUANG
4. Kawasan peruntukan permukiman
Kawasan peruntukan permukiman terdiri
atas:
a) kawasan peruntukan permukiman
dikembangkan di pusat kegiatan
wilayah dan seluruh ibukota
kecamatan;
b) kawasan permukiman pedesaan
diarahkan pada kawasan perdesaan
pertanian dan perdesaan pesisir
kabupaten; serta
c) rencana pengelolaan kawasan
permukiman sebagaimana dimaksud
pada huruf a) dan huruf b), seluruh
komponen zonasi peruntukannya
dituangkan dalan rencana rinci tata
ruang dan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Daerah.
Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2012-2032

Pada table berikutnya, akan dibahas mengenai hasil identifikasi Kawasan Strategis di
Kabupaten Lombok Timur yang didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Lombok Timur tahun 2012. Berikut akan dibahas lokasi pengembangan KSK didasrkan pada
sudut kepentingan dan batasan lokasi berdasarkan RTRW Lombok TImur.

Tabel 5.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Lombok Timur berdasarkan
KAWASAN STRATEGIS
KABUPATEN KOTA

Kawasan Pengembangan
Perkotaan Selong

Kawasan Agropolitan Sembalun
Kawasan Sentra Produksi
Peternakan dan Pertanian
Aikmel-Wanasaba
Kawasan Minapolitan KeruakJerowaru
Kawasan Makam Selaparang
dan Makam Kenaot
Kawasan Rumah Adat
Tradisional
Kawasan Kebun Raya Lombok
Kawasan Ekosistem Hutan

RTRW Kabupaten Lombok Timur
SUDUT
LOKASI/BATAS KAWASAN
KEPENTINGAN
1. Kecamatan Selong;
2. sebagian Kecamatan Labuhan
Haji;
Ekonomi (pusat
3. sebagian Kecamatan Sukamulia;
permukiman dan
4. sebagian Kecamatan Masbagik;
industri)
5. sebagian Kecamatan Pringgasela;
dan
6. sebagian Kecamatan Sakra.
Ekonomi (Sektor
Kecamatan Sembalun
unggulan: holtikultura)
Ekonomi (Sektor
1. Kecamatan Aikmel; dan
unggulan: ternak sapi
2. sebagian Kecamatan Wanasaba.
dan jagung)
Ekonomi (Sektor
1. Kecamatan Keruak; dan
unggulan: perikanan
2. Kecamatan Jerowaru
dan pariwisata)
1. Kecamatan Suela; dan
Sosial Budaya
2. Kecamatan Sakra.
1. Kecamatan Sembalun; dan
Sosial Budaya
2. Kecamatan Suela
Lingkungan Hidup
Lemor, Kecamatan Suela
Lingkungan Hidup
Kecamatan Sambelia

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 2-7

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

KAWASAN STRATEGIS
SUDUT
LOKASI/BATAS KAWASAN
KABUPATEN KOTA
KEPENTINGAN
Sambelia
Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2012-2032
Berdasarkan hasil identifikasi RTRW Kabupaten Lombok Timur. Selain terdapat arahan
rencana struktur dan pola ruang, Kawasan Stratgis. Terdapat juga identifikasi indikasi
program yang akan dijalankan oleh Kabupaten Lombok Timur. Pada table berikut ini akan
menjelaskan indikasi program berdasrkan lokasi di Kabupaten Lombok Timur dan
disesuaikan dengan KSK yang terdapat di RTRW.

Tabel 5.3 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupeten Lombok Timur terkait
NO

USULAN
PROGRAM
UTAMA

1.

Pemantapan dan
pengembangan
Kawasan
Perkotaan Selong
sebagai Pusat
Kegiatan Wilayah
promosi (PKWp)

2.

3.

Pemantapan
Masbagik, Lb.
Lombok dan
Keruak sebagai
Pusat Kegiatan
Lokal (PKL)
Persiapan
Pengembangan
Sakra, Terara,
dan Aikmel
sebagai Pusat
Kegiatan Wilayah
promosi (PKLp)

4.

Pengembangan
Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK)

5.

Pengembangan
Jaringan Sumber
Daya Air

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
MERUPAKAN
SUMBER
LOKASI
KSK
PENDANAAN
(YA/TIDAK)
Kota Selong (Kecamatan
Selong, Kecamatan
Labuhan Haji, Desa
Dasan Lekong
1. APBD Kab.
Kecamatan Sukamulia,
2. APBD Prov.
Ya
Masbagik Selatan, dan
3. APBN
Desa Masbagik Timur
4. Swasta
Kecamatan Masbagik,
Desa Rempung
Kecamatan Pringgasela)
Kecamatan Masbagik,
Kecamatan Pringgabaya
dan Kecamatan Keruak

Tidak

1. APBD Kab.
2. APBD Prov.
3. Swasta

Kecamatan Sakra,
Kecamatan Terara dan
Kecamatan Aikmel

Tidak

1. APBD Kab.
2. APBD Prov.
3. Swasta

Kecamatan Jerowaru,
Kecamatan Sakra Timur,
Kecamatan Montong
Gading, Kecamatan
Sakra Barat, Kecamatan
Pringgasela, Kecamatan
Suralaga, Kecamatan
Sukamulia, Kecamatan
Wanasaba, Kecamatan
Suela, Kecamatan
Semalun, Kecamatan
Sambalia

Tidak

1. APBD Kab.
2. APBD Prov.
3. Swasta

INSTANSI
PELAKSANA

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 3-8

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

NO

6.

7.

8.

USULAN
PROGRAM
UTAMA
Penyediaan dan
pengelolaan air
baku.
Pengembangan,
pengelolaan dan
konservasi
sungai, danau
dan sumber daya
air lainnya.
Pengembangan
kinerja
pengelolaan air
minum dan air
limbah.

LOKASI

Di seluruh Kecamatan

Tersebar di Kabupaten
Lombok Timur

1. APBD Kab.
Sebagian [Ya]
2. APBD Prov.
sebagian
3. APBN
[Tidak]
4. Masyarakat

Di seluruh Kecamatan

10.

Jaringan Drainase
dan Air Limbah

Di perkotaan dan di
seluruh kota Ibu kota
kecamatan se-Kabupaten
Lombok Timur

11.

Pengembangan
sistim
pengelolaan
persampahan

Di seluruh Kecamatan

12.

Pengembangan
perumahan

Seluruh Kota dan Ibu
Kota Kecamatan dan
perdesaan yang
berpotensi dikembangkan

13.

Lingkungan sehat
perumahan.

Seluruh Kota dan Ibu
Kota Kecamatan dan
perdesaan yang
berpotensi dikembangkan

Pengembangan
Kota Selong

Kecamatan Selong,
sebagian wilayah
Labuhan Haji, sebagian
wilayah Kecamatan
Sukamulia dan sebagian
wilayah Kecamatan
Masbagik, Sebagian
wilayah Kecamatan Sakra
dan sebagian wilayah
Kecamatan Pringgasela.

15.

16.

17.

INSTANSI
PELAKSANA

Sebagian [Ya]
sebagian
[Tidak]

9.

Pengembangan
sentra peternakan
Aikmel dan
Wanasaba
Pengembangan
Kawasan
Agropolitan
Sembalun
Pengembangan
Kawasan

SUMBER
PENDANAAN

1. APBD Kab.
Sebagian [Ya]
2. APBD Prov.
sebagian
3. APBN
[Tidak]
4. Masyarakat

Jaringan Air
Minum (Air
Bersih)

14.

MERUPAKAN
KSK
(YA/TIDAK)

1. APBD Kab.
Sebagian [Ya]
2. APBD Prov.
sebagian
3. APBN
[Tidak]
4. Masyarakat
1. APBD Kab.
Sebagian [Ya]
2. APBD Prov.
sebagian
3. APBN
[Tidak]
4. Masyarakat
Sebagian [Ya] 1. APBD Prov.
sebagian
2. APBN
[Tidak]
3. Masyarakat
1. APBN
Sebagian [Ya] 2. APBD Prov.
sebagian
3. APBD Kab.
[Tidak]
4. Swasta
5. Masyarakat
1. APBN
Sebagian [Ya] 2. APBD Prov.
3. APBD Kab.
sebagian
4. Swasta
[Tidak]
5. Masyarakat

Ya

Kecamatan Aikmel dan
Kecamatan Wanasaba

Ya

Kecamatan Sembalun

Ya

Kecamatan Keruak dan
Jerowaru

Ya

1.
2.
3.
4.

APBD Kab.
APBD Prov.
APBN
Swasta

1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.

APBD Kab.
APBD Prov.
APBN
Swasta
APBD Kab.
APBD Prov.
APBN
Swasta
APBD Kab.
APBD Prov.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 3-9

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

NO

18.

USULAN
PROGRAM
UTAMA
Minapolitan dan
Pariwisata
Keruak- Jerowaru
Perencanaan
Tata Ruang KSK

LOKASI

MERUPAKAN
KSK
(YA/TIDAK)

SUMBER
PENDANAAN

INSTANSI
PELAKSANA

3. APBN
4. Swasta

Lokasi Kawasan Strategis
Kabupaten Lombok Timur

Pengelolaan
Kawasan
strategis
19.
Kecamatan Sambalia
Kawasan
Belanting dan
sekitarnya
Pengelolaan
Kawasan
20. strategis
Kecamatan Suela
Kawasan Kebun
Raya Lombok
Pengelolaan
Kawasan
21. Strategis
Kecamatan Suela
kawasan makam
Selaparang
Pengelolaan
Kawasan
22. Strategis
Kecamatan Sakra
kawasan makam
Kenaot
Pengelolaan
Kawasan
23. Strategis
Kecamatan Sembalun,
kawasan rumah
adat
Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor
Lombok Timur Tahun 2012-2032

Ya

1.
2.
3.
4.

Ya

1. APBD Kab.
2. APBD Prov.
3. APBN

Ya

1. APBD Kab.
2. APBD Prov.
3. APBN

Ya

1. APBD Kab.
2. APBD Prov.
3. APBN

Ya

Ya

APBD Kab.
APBD Prov.
APBN
Swasta

1. APBD Kab.
2. APBD Prov.
3. APBN

1. APBD Kab.
2. APBD Prov.
3. APBN

2 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 3-10

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

5.2

Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan dokumen yang
berisi penjabaran visi, misi, dan program Kepala Daerah, yang berpedoman pada RPJP
Daerah serta memerhatikan RPJM Nasional. RPJMD juga memuat arah kebijakan keuangan
daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program Satuan Kerja Perangkat
Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan
rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif.
Sementara penyusunan RPI2-JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah,
sehingga arahan dari RPJMD perlu diperhatikann agar pembangunan di sektor Cipta Karya
dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya. Adapun arahan tersebut adalah sebagai
berikut.

a. Kebijakan Pembangunan Daerah
1. Visi dan Misi
Visi Kabupaten Lombok Timur 2013-2018 adalah “Mewujudkan Lombok Timur yang
Aman dan Sejahtera Lahir dan Batin dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan
Dilandasi Iman dan Taqwa”. Makna visi tersebut adalah sebagai berikut.
o

Aman : mengandung makna keamanan di seluruh Wilayah Lombok Timur.

o Adil

: mengandung makna pembangunan dan hasilnya dapat dinikmati secara

berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakata Lombok Timur.
o Sejahtera Lahir Batin: mengandung makna kesejahteraan tidak hanya mencakup
kebutuhan dasar dari sisi ekonomi, sosial dan spiritual.
o Persatuan dan Kesatuan: mengandung makna kehidupan masyarakat Lombok Timur
dalam tradisi persatuan dalam perbedaan dan perbedaan dalam kesatuan
o Iman: mengandung makna keyakinan adanya Allah, Tuhan yang Maha Esa dengan
segala sifat kesemnpurnaan-Nya dan keyakinan terhadap Muhammad Rasulullah dan
risalah kerasulan yang dibawanya.
o Taqwa: memiliki makna melaksanakann perintah-perintah Allah dan menjauhi
larangan-larangannya.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
menetapkan misi pembangunan daerah sebagai berikut.
o Mengembangkan

struktur

perekonomian

daerah

yang

tangguh

melalui

pengembangan lembanga keuangan, investasi dan kemudahan perizinan.
o

Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia.

o

Meningkatkan infrastruktur antarwilayah.

o Revitalisasi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan.
o

Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik.

o

Meningkatkan kualitas pengelolaan Lingkungann Hidup yang berkelanjutan.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 3-11

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

o

Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa, serta kearifan budaya lokal.

o

Meningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan.

2. Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi pembangunan daerah yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Lombok Timur
merupakan rumusan langkah strategis untuk memastikan tercapainya visi dan misi
pembangunan daerah. Berikut ini adalah strategi serta arah kebijakan Kabupaten
Lombok Timur berdasarkan masing-masing misi yang telah dijabarkan sebelumnya.

Tabel 5.4 Misi, Strategi, dan Arah Kebijakan Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun
NO.
1.

2.

MISI
Mengembangkan
struktur
perekonomian
daerah yang
tangguh melalui
pengembangan
lembanga
keuangan,
investasi dan
kemudahan
perizinan.
Meningkatkan
kualitas dan
produktivitas
sumber daya
manusia.












3.

Meningkatkan
infrastruktur
antarwilayah.





2013-2018
STRATEGI
Optimalisasi pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi daerah.
Optimalisasi peningkatan
produktivitas sektor pertanian,
industri, dan jasa.
Fasilitasi iklim investasi yang
kondusif bagi investasi di daerah
sehingga berbagai potensi
daerah dapat dimanfaatkan bagi
penciptaann lapangan kerja dan
peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Fasilitasi upaya pembangunan
sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing
melalui peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
keterampilan yang handal.
Fasilitasi iklim investasi yang
kondusif dan mendorong lahirnya
wirausaha baru.
Fasilitasi tumbuh dan
berkembangnya lembagalembaga pendidikan formal dan
informal serta tumbuh
berkembangnya lembagalembaga keuangan makro dan
mikro di semua lini.
Optimalisasi kualitas sumber
daya manusia melalui pendidikan
yang optimal dan pelayanan
kesehatan yang maksimal
dengan didukung oleh peran
serta dan pemberdayaan
perempuan.
Edukasi dan fasilitasi
peningkatan kualitas hidup
masyarakat melalui perbaikann
infrastruktur dasar.
Fasilitasi peningkatan
perekonomian melalui
peningkatan sarana prasarana
pendukung dan kemudahan
akses bagi semua jenis aktivitas
masyarakat.

ARAH KEBIJAKAN
 Mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah melalui
pengembangan lembagalembaga keuangan mikro
dan makro.
 Menciptakan tumbuh dan
berkembangnya iklim
investasi yang kondusif
serta kemudahan
pelayanan perizinan.
 Penningkatan kualitas
pendidikan dan kesehatan
masyarakat.
 Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan dan
akses masyarakat terhadap
pelayanan dasar kesehatan
yang berkualitas dan murah
serta mengoptimalkan
peran serta dan
pemberdayaan perempuan.

 Pengembangan dan
pengelolaan infrastruktur
irigasi dan sumber air irigasi
untuk menjamin
keberlangsungan
ketersediaan irigasi secara
partisipatif.
 Peningkatan infrastruktur
perhubungan, kelistrikan
dan infrastruktur

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 4-12

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

NO.

MISI

4.

Revitalisasi
pertanian,
peternakan,
perkebunan,
perikanan,
kelautan dan
kehutanan.

5.

Meningkatkan
tata kelola
pemerintahan
daerah yang
baik.

6.

Meningkatkann
kualitas
pengelolaan
Lingkungann
Hidup yang
berkelanjutan.

STRATEGI
 Edukasi sistem pengelolaan,
pelayanan, kerjasama dan
pemanfaatan irigasi secara
partisipatif, terpadu dan
berkelanjutan untuk menunjang
sosial ekonomi.
 Optimalisasi meningkatnya taraf
hidup dan ekonomi masyarakat
melalui peningkatan produksi
hasil pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan, kelautan
dan kehutanan.
 Fasilitasi kemudahan dalam
mengakses pasar, sarana dan
prasarana serta akses
permodalan yang mudah dan
murah.
 Fasilitasi pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi daerah
dengan meningkatkan
produktivitas sektor pertanian,
industri dan jasa.
 Fasilitasi iklim investasi yang
kondusif bagi daerah sehingga
berbagai potensi daerah dapat
dimanfaatkan bagi penciptaan
lapangan kerja dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
 Fasilitasi peningkatan sistem
pemerintahan yang efektif dan
efisien dengan didukung oleh
sumber daya aparatur
pemerintahan yang handal dan
kompeten terbebas dari praktek
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
 Koordinasi dan kolanborasi antar
SKPD serta kemitraan pada
tataran eksekutif, legislatif dan
pemerintahan desa guna
terwujudnya pemerintahan yang
akuntabel.
 Fasilitasi peningkatan kualitas
hidup dan perekonomian
masyarakat melalui pengelolaan
sumber daya alam yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan.
 Eliminasi dampak perubahan
iklim melalui peran aktif
masyarakat tentang sadar
lingkungan dalam aksi nyata
upaya konservasi pencegahan
pencemaran dan kebersihann
lingkungan hidup.
 Fasilitasi peran serta aktif
masyarakat dalam upaya
mitigasi, kontingensi dan adaptasi
terhadap perubahan iklim global
dalam upaya penanggulangann

ARAH KEBIJAKAN
telekomunikasi

 Penyediaan pangan dan
hasil pertanian melalui
optimalisasi sistem
pertanian yang ramah
lingkungan dan
perlindungan lahan yang
berkelanjutan.
 Penguatan Kelembagaan
Petani (P3A/GP3A, IP3A
dan Poktan/Gapoktan) dan
Nelayan serta kelompok
masyarakat di sekitar
Hutan.

 Penataan birokrasi yang
berkualitas agar mampu
mengelola sumberdaya
daerah yang ada bagi
peningkatan keadilan dan
kesejahteraan masyarakat
berdasarkan prinsip-prinsip
tata kelola pemerintahan
yang baik (good
governance) dan tata kelola
pemerintahan yang bersih
(clean governance).
 Prinsip-prinsip
pembangunan
berkelanjutan pemanfaatan.
 Pemanfaatan potensi
sumber daya alam daerah
sebagai penopang
kehidupan dapat
berkelanjutan bukan saja
bagi generasi sekarang ini
tetapi juga bagi generasi
selanjutnya.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 4-13

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

NO.

MISI

7.

Meningkatkan
kualitas Iman
dan Taqwa, serta
kearifan budaya
lokal.

STRATEGI
resiko bencana yan didukung
oleh data dan informasi yang
akurat.

 Optimalisasi kualitas keimanan
dan ketaqwaan guna terwujudnya
masyarakat yang madani yang
disertai tumbuh dan
berkembangnya budaya serta
kearifan lokal setempat dengan
didukung oleh peningkatan taraf
kesejahteraan masyarakat
melalui optimalisasi potensi
zakat.

ARAH KEBIJAKAN

 Peningkatan kualitas moral
dan budi pekerti masyarakat
yang dilandasi iman dan
taqwa disertai
peningkatannn taraf
perekonomian melalui
optimalisasi potensi zakat.
 Peningkatan perkembangan
seni budaya serta kearifan
masyarakat lokal dengan
menjaga situs-situs dan
cagar budaya setempat.

 Peningkatan nnilai-nilai
kebangsaan dan
nasionalisme dilandasi
peningkatan pemahaman
dan kesadaran terhadap
hukum dan perundangan
yang berlaku.
 Peningkatan kerukunan
antarumat beragama
melalui peningkatan kualitas
nilai-nilai keimanan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan
menjunjung tinggi adat
istiadat dan kearifan lokal
yang berlaku.
Sumber: Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018
8.

Meningkatkan
keamanan,
persatuan dan
kesatuan.

Edukasi rasa kenbangsaan dan
nasionalisme serta persatuan dan
kesatuan antar sesama warga
negara dengan dilandasi Iman dan
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

3. Program dan Kebutuhan Anggaran
Dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Lombok Timur tahun 2013-2018, Pemerintah
Daerah Kabupaten Lombok Timur telah menetapkan program-program pembangunan
yang dijabarkan dari kebijakan-kebijakan umum. Berikut ini adalah rincian program dan
kebutuhan anggaran tersebut.

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 4-14

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

Tabel 5.5 Agenda Prioritas Pembangunan dalam Komponen Belanja Langsung dan Kebutuhan Pendanaan (Rp.)
NO.
1.
2.

3.

ISU STRATEGIS DAERAH
Peningkatan Ekonomi Daerah
Peningkatan kualitas kesehatan, dan PP
KB
Peningkatan akses dan kualitas
pendidikan

4.

Pengembangan infrastruktur wilayah

5.

Pengembangan pertanian dalam arti luas

6.
7.
8.

9.

10.

Pengelolaan tata pemerintahan yang
efektif dan efisien
Peningkatan kualitas tenaga kerja
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup
Peningkatan keimanan, ketaqwaan dan
kearifan lokal
Peningkatan keamanan, ketertiban, dan
toleransi antarkelompok

Jumlah

KEBUTUHAN PENDANAAN (RP.)
2014

2015

2016

2017

2018

48.404.988.000

48.931.238.903

49.913.246.481

51.075.724.968

52.100.206.960

95.394.323.500

96.825.238.353

98.277.637.228

100.243.251.908

102.248.201.673

67.315.910.100

68.325.648.752

69.350.533.483

70.737.544.152

72.152.295.035

125.345.200.200

127.225.378.203

129.133.758.876

131.716.434.054

134.350.762.735

25.627.398.400

26.011.809.376

26.401.986.517

26.930.026.247

27.468.626.772

120.958.980.685

122.773.365.395

124.614.965.876

127.107.265.194

129.649.410.498

726.000.000

736.890.000

747.943.350

762.902.217

778.160.261

5.837.252.480

5.924.811.267

6.013.683.436

6.133.957.105

6.256.636.247

5.670.105.900

5.755.157.489

5.841.484.851

5.958.314.548

6.077.480.839

5.343.021.400

5.423.166.721

5.504.514.222

5.614.604.506

5.726.896.596

500.421.180.665

507.932.704.458

515.799.754.319

526.280.024.898

536.808.677.617

Sumber: Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 5-15

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

b. Kebijakan Keuangan Daerah
1. Strategi Keuangan
Seperti yang tercantum dalam Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 20132018, kebijakan pendapatan daerah untuk Tahun Anggaran 2013-2018 harus memerhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut.


Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum
daerah, yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam satu
tahun anggaran;



seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, dalam pengertian
bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja
yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan/atau dikurangi dengan bagi hasil;



pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat
dicapai untuk setiap sumber pendapatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran,
tetapi ada beberapa pendapatan yang tidak bias diukur karena harus menunggu
kebijakan dari Pemerintah pusat salah satunya berupa Peraturan Menteri Keuangan
(PMK)

2. Arah Kebijakan Keuangan
Kebijakan pendapatan daerah untuk APBD Tahun Anggaran 2013-2018 yang tercantum
dalam Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018, dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok yakni sebagai berikut.


Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan hasil penerimaan dari sumber-sumber
pendapatan yang berasal dari potensi daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki
dalam rangka membiayai urusan rumah tangga daerahnya. Kebijakan untuk PAD ini
adalah sebagai berikut.
o

Mengoptimalkan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan cara membenahi
manajemen data penerimaan PAD, meningkatkan penerimaan pendapatan nonkonvensional, melakukan evaluasi dan revisi secara berkala peraturan daerah
pajak dan retribusi yang perlu disesuaikan, menetapkan target penerimaan
berdasarkan

potensi

penerimaan,

mengembangkan

kelembagaan

pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan kebutuhan daerah;
o

menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat elastis terhadap
perkembangan

basis

pungutannya

dan

less

distortive

terhadap

perekonomian;
o

melakukan optimalisasi sumber pendapatan asli daerah lainnya;

o

penataan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan
Daerah;

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 5-16

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

o

peningkatan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;

o

meningkatkan koordinasi secara sinergis dalam bidang Pendapatan Daerah
dengan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan SKPD Penghasil;

o

meningkatkan Kemitraan dengan Badan Usaha Milik Daerah dan lembaga
keuangan lainnya dalam rangka peningkatan PAD;

o

meningkatkan

pelayanan

dan

perlindungan

masyarakat

sebagai

upaya

meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi
daerah; serta
o


meningkatkan kualitas pengelolaan aset dan keuangan daerah.

Dana Perimbangan
Dana perimbangan merupakan

pendapatan

daerah

yang

berasal

dari

APBN

(Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah) yang bertujuan untuk menutup celah fiskal
(fiscal gap) sebagai akibat selisih kebutuhan fiskal (fiscal need) dengan kapasitas fiskal
(fiscal capacity).Kebijakan yang ditetapkan untuk meningkatkan pendapatan daerah dari
dana perimbangan adalah sebagai berikut.
o

meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan
pembagian dalam Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah;
serta

o

meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
dalam pelaksanaan Dana Perimbangan.



Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah merupakan penerimaan yang berasal dari Dana
Bagi Hasil Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kebijakan untuk pendapatan ini
yakni meningkatkan koordinasi dengan instansi yang lebih tinggi dan instansi terkait
lainnya.

Kemudian untuk kebijakan pengelolaan belanja daerah tahun 2008-2013 adalah sebagai berikut.


Menyelaraskan alokasi belanja seiring dengan pendelegasian wewenang;



meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang menjadi pusat perhatian
masyarakat (public interest);



mengakomodir sebanyak-banyaknya aspirasi dan kepentingan masyarakat dalam skala
mikro (bottom up); serta



memantapkan akuntabilitas publik dan efisiensi pengelolaan belanja.

c. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan suatu ukuran yang dapat memberikan gambaran terkait pencapaian
visi dan misi dari Bupati Kabupaten Lombok Timur periode 2013-2018 dari sisi penyelenggaraan
pemerintah daerah, khususnya pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing.
KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR | 5-17

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH 2015-2019
KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT

Indikator kinerja yang digunakan antara lain adalah indikator kemajuan pembangunan daerah
dari aspek capaian kesejahteraan, pelayanan minimal yang harus diberikan kepada masyarakat
serta daya saing daerah. Berikut ini adalah agenda prioritas untuk setiap indikator tersebut.
1. Indikator Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Berikut ini adalah bidang urusan/indikator kinerja pembangunan daerah dari aspek
kesejahteraan masyarakat.
 Meningkatkan pertumbuhan PDRB dari 5,40% menjadi 5,90%;
 meningkatkan PDRB per kapita dari Rp. 6.943 juta menjadi Rp. 8.493 juta;
 meningkatkan angka melek huruf dari 98,15% menjadi 100%;
 menurunkan angka kematian bayi per 1000 KH dari 24 menjadi 21,5 bayi/1000 KH;
 menurunkan angka kematian ibu maternal / 100.000 KH dari 154 menjadi 110
ibu/100.000 KH;
 meningkatkan angka harapan hidup dari 61,2 menjadi 63 per tahun.
 menurunkan angka persentase balita gizi buruk dari 2,71% menjadi 2,30%.
2. Indikator Aspek Pelayanan Umum
Berikut ini adalah bidang urusan/indikator kinerja pembangunan daerah dari aspek
pelayanan umum.

NO

1
2
3

4

5

6

7

BIDANG
URUSAN/INDIKATOR
KINERJA
PEMBANGUNAN
DAERAH
Angka kelulusan (AL)
SD/MI
Angka kelulusan (AL)
SMP/MTs
Angka kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA
Persentase jumlah
peserta didik setiap
rombel SD/MI