Judul : Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI Membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Di SMP Negeri Se-Kabupaten Sukamara Tahun 2016 / 2017 - Test Repository
PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI MEMBUAT PTK DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2016/2017 Oleh: ABDUL KADIR NIM: 12010150055 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan Untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA
Motto dan Persembahan Motto:
kesempatan hanya dapat diraih dengan kesiapan dan keberanian
Kupersembahkan Tesis Ini Kepada: Orang Tua Kami; Anang Kurdi & Masthora dan Muhyaddin & Asni Istri Saya Asmaul Husna dan Anak
- – anak yang selalu memberi
semangat; Ahmad Nazdir Sibawayhi, Omar Syah Rosyad Abdurrahman Saif Alfatih,
Zainab Yasmin Azkia Zayd Sabiq Arrayan.
iv
ABSTRAK
Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI Membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Di SMP Negeri Se-Kabupaten Sukamara Tahun 2016 / 2017 Tujuan penelitian: 1) mengungkap peran supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI Membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SMP Negeri Se-Kabupaten Sukamara Tahun 2016 / 2017; 2) mengungkap faktor yang mempengaruhi Guru PAI SMP Negeri Kabupaten Sukamara dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesional membuat Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitif, dengan pendekatan deskriptif
kualitatif fenomenologik. Data dianalisis menggunakan, reduction, display, dan
verification model Miles & Huberman. Sedangkan analisis dan penyajian menggunakan deskriptif kualitatif fenomenologik model Moustakas yang disederhanakan Creswel.
Temuan penelitian adalah; 1) beberapa kepala sekolah SMP Negeri Kabupaten Sukmara membantu dan membimbing Guru PAI membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan sebagian besar kepala sekolah hanya mengarahkan agar membuat secara mandiri; 2) seluruh kepala sekolah tidak membuat program supervisi akademik menggunakan instrumen untuk memantau perkembangan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Guru PAI; 3) kepala sekolah memahami bahwa bimbingan dan bantuan pembuatan PTK kepada Guru PAI bukan bagian dari supervisi akademik; 4) perencanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam pembuatan PTK Guru PAI dimulai dengan arahan yang disosialisasikan di awal tahun ajaran; 5) supervisi akademik melibatkan rekan sejawat dimulai dengan bimbingan pembuatan proposal, pengambilan data, analisis data, pembuatan laporan dan ditindaklanjuti dengan publikasi ilmiah dalam bentuk seminar; 6) Guru PAI membuat PTK untuk syarat kenaikan pangkat, meningkatkan kompetensi profesional dan mengatasi masalah belajar siswa; 7) Guru PAI tidak membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena lemahnya supervisi akademik kepala sekolah dan sarana pendukung belum lengkap.
Kata Kunci: Supervisi akademik, kompetensi professional, Penelitian Tindakan Kelas (PTK). v
ABSTRACT
The Role of Principal’s Academic Supervision in Increasing the Profesional
Competence of Islamic Education Teachers in Making the Classroom Action
Research (CAR) In Junior High School of Sukamara Regency 2016/2017
The purpose of this research are; 1) Reveals the role of principle’s academic
supervision in increasing the professional competence in making the Classroom Action
Research (CAR) of Islamic Education Teachers in Junior High School of Sukamara
Regency in a year of 2016 / 2017; 2) Reveals the factors which affect the Teachers of
Islamic Education in Junior High School of Sukamara Regency in improving and
developing the professional competence in making Classroom Action Research (CAR).
This is a qualitative research, with qualitative and phenomenological approach.
Data were analyzed using Miles & Huberman's model; reduction, display and
verification. Where us the analysis and presentation were analysed using the
descriptive qualitative phenomenologik of Moustakas ’model which simplified by Creswel.The research findings are; 1) Some Principal of Junionr High School in
Sukamara Regency assist and guide the Islamic Education Teachers to make the
Classroom Action Research (CAR) and most principals only direct the teachers to
make the research independently; 2) The entire principals do not make the academic
supervision program using the instruments to observe the progress of implementing the
Classroom Action Research (CAR) of Islamic Education Teachers; 3) The principals
understand that the guidance and the assistance of making Classroom Action Research
to the teachers is not part of academic supervision;4) The planning of the principal’s
academic supervision in making the teacher’s research begins with the direction which
is socialized at the beginning of the new teaching year; 5) The implementation of
academic supervision involves collegians starting with the guidance of proposal
making, data retrieval, data analysis, and preparing the research; 6) The academic
supervision is a scientific publication in the form of seminars; 7) The Teachers makes
research for promotion requirements, improves professional competence and
overcomes the student learning problems; 8) The Teachers do not make research due
to poor Prinspal’s academic supervision and the unsupported facilities.Keywords: Academic Supervision, professional competence, Classroom Action
Research (CAR).vi
PRAKATA
Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah SWT, atas limpahan nikmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan tesis dengan judul” Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan
Kompetensi Profesional Guru PAI Membuat PTK Di SMP Negeri Se-Kabupaten
Sukamara Tahun 2016/ 2017”.Selesainya tesis ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, sehingga dengan penuh hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag, selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga
3. Hamam, Ph.D, selaku ketua Prodi PAI Pascasarjana IAIN Salatiga 4. Prof. Dr. Muh. Zuhri M.A, selaku pembimbing penulisan tesis.
5. Para dosen program beasiswa supervisi pascasarjana IAIN Salatiga.
6. Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan Guru PAI SMP Negeri Se- Kabupaten Sukamara yang telah membantu proses penelitian.
7. Keluarga penulis, Bapak, Ibu, Istri dan anak-anaku tersayang serta semua sahabat yang telah mendukung penulis. Khususnya Keluarga Besar SMPN 1 Pantai Lunci Kabupaten Sukamara.
8. Teman-teman Pascasarjana angkatan 2015 program supervisi IAIN Salatiga.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak. Karya ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, saran dan masukan selalu penulis harapkan demi perbaikan kedepan. Yakin Usaha Sampai.
Penulis, Abdul Kadir vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………... i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………. ii HALAMAN PERNYATAAN ………………………………………………………iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..………………………………………………… iv ABSTRAK ……….....……………………………………………………………….. v
PRAKATA…………………………………………………………………………. vii D
AFTAR ISI………………………………………………………………………. viii DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….. x DAFTAR LAMPIRAN ..…………………………………………………………… xi BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………………………xii
BAB I PENDAHULUAN .……………………………………………………….... 1 A. Latar Belakang ...………………………………….…………………… 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ………………..……………………… 4 C.
Signifikansi Penelitian .………………………………………………... 6
D. Tinjauan Pustaka …..……………………………………………………7
E. Metode Penelitian……………………………………………………. 11 F.
Metode Analisis Data ………………………………………………… 15 G.
Sistematika Penulisan ……………………………………………….. 20
BAB II KERANGKA TEORI …………………………………………………….. 22 A. Supervisi Akademik ………………………………………………….. 22 B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ………………………………….24 C. Tujuan Dan Fungsi Supervisi Akademik Kepala Sekolah ……………. 24 D. Prinsif
- – Prinsip Supervisi Akademik Kepala Sekolah ………………..26
E. Model
- – Model Supervisi Akademik Kepala Sekolah …………………26 F.
Indikator Supervisi Akademik Kepala Sekolah ……………………….27 G. Kompetensi Profesional Guru PAI …………………………………….27
H. Indikator Kompetensi Profesi onal Guru PAI Dalam Membuat PTK ….30
I. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ……………………………………...32
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Sukamara ………………………………37
B. Gambaran Umum SMP Negeri di Kabupaten Sukamara ………………38
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN …………………....59 A. Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Pembuatan PTK Guru PAI ………...……………………………………………………………… 59 1.
Perencanaan………………………………………………………. 59 2. Pelaksanaan ………………………………………………………. 68 3. Tindak Lanjut …………………………………………………….. 85
4. Perasaan Kepala Sekolah Dalam Supervisi Akademik dan Guru PAI Pada Saat Pembuatan PTK Dalam Koteks Tekstural……………. 89
5. Pentingnya Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Pembuatan PTK Guru PAI……………………………………………………. 92
B. Faktor yang mempengaruhi Guru PAI SMP Negeri Kabupaten Sukamara Dalam Meningkatkan dan Mengembangkan Kompetensi Profesional Membuat PTK………………………………………………………… 94
1. Peningkatan Kompetensi Profesional dan Tuntutan Jenjang Karier……………………………………………………………... 94
2. Lemahnya Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Pembuatan PTK Guru PAI Terkait Latar Belakang Tempat………………… 100 a.
Kawasan kota ……………………………………………….. 100 b. Pusat Kecamatan …………………………………...……….. 101
c. Kawasan pinggiran………………………………………….. 102
3. Fenomena Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dan Pembuatan PTK Guru PAI Dalam Kontek Tekstural Dan Struktural
……………... 104
BAB V PENUTUP A. Simpulan ….………………………………………………………… 107 B. Saran ...……………………………………………………………… 109 Daftar Pustaka …………………………………………………………………….. 111
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Batas wilayah Kabupaten Sukamara37 Tabel 3.2 Keadaan Guru PAI SMP Negeri Kab.Sukamara Tahun 2016/2017
39 Tabel 3.3 Keadaan Kepala SMP SMP Negeri Kab.Sukamara Tahun 2016/2017
40 Tabel 3.4 Daftar Akredetasi SMP Negeri Kab.Sukamara Tahun 2016/2017
41
DAFTAR LAMPIRAN
01. Surat Permohonan Izin Penelitian
02. Surat Persetujuan Ijin Penelitian
03. Surat Telah Selesai Melaksanakan Penelitian
04. Pedoman Dokumentasi Penelitian
05. Pedoman Observasi Penelitian
06. Pedoman Wawancara Dengan Kepala Sekolah
07. Pedoman Wawancara Dengan Guru PAI
08. Foto Wawancara Dengan Kepala Sekolah Dan Guru PAI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan transformasi keilmuan di sekolah sangat ditentukan oleh kualifikasi dan kompetensi profesionalitas guru dalam pembelajaran yang menjadi tuntutan dan amanah negara. Undang
- – undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 menyatakatan bahwa kompetensi guru mencakup kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
1
kompetensi profesional. Salah satu subkompetensi profesional yang dimiliki guru adalah harus menguasai struktur dan metode keilmuan dengan indikator esensial; menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam
2 pengetahuan dan atau materi dari bidang studi yang diajarkan.
Bagi guru PNS/ASN membuat karya tulis ilmiah merupakan bentuk upaya
3
penjaminan dan peningkatan profesional berkelanjutan setelah sertifikasi. Yang ditegaskan dengan Permenpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
4 Fungsional Guru dan Angka Kreditnya , dan mulai 2013 kemendikbud
memberlakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Bahwa, guru PNS Golongan III/b jika ingin naik pangkat ke 1 Undang 2 – Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru; Dari Prajabatan, Induksi ke Profesional
Madani, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012, 85-88. 3 Idris Apandi, Saya Guru Saya Bisa Menulis: Panduan Menulis Artikel Ilmiah Populer dan Artikel Jurnal Ilmiah Bagi Guru , Bandung: SMILE’s Publishing, 2015, 47.
III/c sampai IV/e disyaratkan mengumpulkan Angka Kredit (AK) dari aspek publikasi ilmiah berupa Karya Tulis Illmiah (KTI) yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, di antaranya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
5 Menurut Glicman dan Sergiovanni yang dikutip Lantip pembuatan PTK
guru dapat dilakukan melalui pembimbingan dan arahan kepala sekolah dalam kegiatan supervisi akademik yang bertujuan untuk menindaklanjuti pengembangan dan peningkatan kinerja guru. Untuk mewujudkan profesionalisme dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, menarik, menyenangkan dan ilmiah bagi siswanya.
6 Selain kepala sekolah, supervisor pendidikan (pengawas sekolah) juga wajib
membantu dan mengarahkan guru dalam kegiatan penelitian. Sebagaimana Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah / Madrasah menyatakan; kualifikasi dan kompetensi supervisor (pengawas) diharuskan mampu memberikan bimbingan kepada guru dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah. Dengan harapan, guru dapat meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya secara efektif, inovatif dan kreatif.
7 Bahkan secara khusus, Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 2 Tahun 2012
menegaskan bahwa, salah satu tugas Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah
5 Idris Apandi, Saya Guru Saya , …48. 6 Lantip Diat Prasojo, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta, Gava Media,2011,86.
Abdul Kadim Masaong, Supervisi Pemberlajaran dan Dan Pengembangan Kapasitas Guru, adalah pembinaan dengan tujuan meningkatkan kemampuan Guru PAI dalam
8 menyusun Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di sekolah akan mudah dilaksanakan dalam kondisi di mana kepala sekolah dan supervisor memberikan motivasi pada guru untuk lebih kreatif dengan penghargaan yang baik. Ditunjang dengan rumusan dan
9 program sekolah yang membebaskan guru melakukan inovasi dalam pembelajaran.
Bagi guru – guru PAI SMP Negeri Kabupaten Sukamara yang tidak memiliki
supervisor (pengawas) PAI, kepala sekolah dapat memberikan bimbingan dan
pembinaan dalam bentuk supervisi akademik. Membantu guru supaya aktif meningkatkan kompetensi dan mengembangkan diri dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berdasarkan hasil pra-survey, Kamariatul Isra, mengakui terbantu dalam Pembuatan PTK melalui program yang dirancang Kepala Sekolahnya, walaupun
10
dilaksanakan menjelang kenaikan pangkat saja. Sedangkan Harfiah, mengakui bahwa melalui supervisi kelompok, para guru diarahkan kepala sekolah agar
11
membuat PTK untuk menunjang pembelajaran dan kariernya. Demikian pula Nasiatul Hasanah, menyatakan Kepala Sekolah menyarankan agar setiap guru
8 Direktorat PAI Dirjen Pendis Kemenag RI, Pedoman Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, Jakarta, 2012,16 -17. 9 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,2015,18 - 20.
Kamariatul Isra Guru PAI SMPN 1 Sukamara, wawancara via telpon, 05-03-2017 wajib membuat PTK untuk meningkatkan kompetensi masing
- – masing dan akan
12 dapat berkonsultasi dengan kepala sekolah melalui supervisi apabila kesulitan.
Dari dasar pemikiran di atas kemudian penulis melakukan penelitian tentang; peran supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SMP Negeri Kabupaten Sukamara Tahun 2016/2017.
B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang dapat diidentifikasi masalah penelitian yang muncul, yaitu: a. Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri Kabupaten
Sukamara belum sesuai dengan model supervisi modern untuk memotivasi dan mengarahkan Guru PAI dalam membuat PTK; b. Banyak faktor yang mempengaruhi supervisi akademik kepala sekolah dalam mengarahkan, membimbing dan membantu Guru PAI meningkatkan kompetensi profesional untuk membuat PTK;
c. Banyak faktor yang menyebabkan Guru PAI SMP Negeri Sukamara masih kesulitan meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesionalnya dalam pembuatan PTK.
2. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan dana, peneliti membatasi hanya pada dua masalah penelitian: a. Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri Kabupaten
Sukamara dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI untuk membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Guru PAI SMP Negeri Sukamara dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesionalnya dalam pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
3. Perumusan Masalah
Dari identifikasi dan batasan masalah di atas peneliti merumusan masalah penelitian tesis sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SMP Negeri Kabupaten
Sukamara untuk membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
b. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi Guru PAI SMP Negeri Sukamara untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesionalnya dalam bentuk pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:
a. Mengungkap peran supervisi akademik kepala sekolah di SMP Negeri Kabupaten Sukamara dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI untuk membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
b. Mengungkap faktor yang mempengaruhi Guru PAI SMP Negeri Sukamara dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesionalnya dalam bentuk pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
a. Secara teoritis, diharapkan menambah khazanah ilmiah bagi ilmu pendidikan dan manajeman kepala sekolah, terutama pengembangan dan peningkatan kompetensi profesional Guru PAI SMP Negeri Sukamara dalam pembuatan PTK melalui supervisi akademik kepala sekolah.
b. Manfaat praktis penelitian ini antara lain: 1) Bagi penulis, sebagai tugas akhir peserta Program Beasiswa
Supervisi Pendidikan Program Pascasarjana IAIN Salatiga Jawa Tengah yang berasal dari Direktorat Pembinaan Agama Islam
2) Bagi Guru PAI, membantu dalam membuat PTK untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesional melalui supervisi akademik kepala sekolah. 3) Bagi Kepala Sekolah, sebagai acuan dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesional Guru PAI dalam melaksanakan PTK melalui supervisi akademik. 4) Bagi Pemerintah pusat dan daerah (Kementerian Agama RI dan Kanwil Prov.
Kalteng, Kemenag Kab. Sukamara) khususnya Pemerintah Kabupaten Sukamara (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam pemantapan pelaksanaan supervisi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah menengah.
D. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu Dari beberapa penelitian terdahulu, ditemukan bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah terhadap guru memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan kompetensi profesional guru, sebagaimana hasil penelitian berikut.
Dalam Tesis Sukmaning Rosialita, menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh secara simultan sebesar 65,4 %, dan secara parsial 43,43 % terhadap peningkatan kompetensi guru. Sedangkan pengalaman diklat (pendidikan dan pelatihan) hanya 38,07 % pengaruhnya kepala sekolah dan pengalaman diklat (pendidikan dan pelatihan) berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kompetensi profesional
13 guru akuntansi SMK Bisnis Manajemen di Kabupaten Tegal.
Penelitian Suraiya, Nasir Usman, Djailani AR. Menunjukkan bahwa supervisi akademik kepala sekolah dilakukan dengan tahapan: 1) Program supervisi akademik kepala sekolah disusun pada setiap awal tahun pelajaran berdasarkan pelaksanaan supervisi pada tahun sebelumnya dengan petunjuk dari Dinas Pendidikan, sebanyak dua kali dalam satu semester. 2) Supervisi meliputi sosialisasi, pra observasi, bimbingan dan arahan dalam penyusunan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. Sosialisasi supervisi dilakukan melalui rapat, diskusi, pertemuan individu dan observasi kelas. Kepala sekolah mencatat observasi kelas pada lembar instrumen untuk pembinaan dalam meningkatkan profesional guru. 3) Tindak lanjut dilakukan melalui diskusi antara kepala sekolah dengan guru sebagai pertemuan balikan dari hasil observasi kelas. 4) Hambatan-hambatan yang dihadapi adalah sering bergeser jadwal supervisi, penggunaan metode mengajar masih berpusat pada guru, guru merasa kaku ketika disupervisi dan guru kurang aktif dalam mencari informasi
14 baru tentang pembelajaran.
13 Sukmaning Rosialita,
“Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Pengalaman
Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) terhadap Kompetensi Profesional Guru Akuntansi SMK Bisnis
Manajemen di Kabupaten Tegal , 2012. 14”. Tesis, Universitas Negeri Semarang
Suraiya, Nasir Usman, Djailani AR., “Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Pada SD Negeri Lam Ura Kecamatan Simpang Tiga
Penelitian M. Dja’far HS, dalam jurnal Evaluasi Pendidikan, bahwa supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan memberikan kontribusi / pengaruh
15
langsung terhadap kualitas tes buatan guru.Dalam tesis Puji Handriyani, ditemukan bahwa pertama, perencanaan kegiatan supervisi akademik kepala sekolah dimulai dengan pembuatan program supervisi kemudian disosialisasikan kepada semua guru agar mengetahui dan memahami sehingga timbul rasa tanggung jawab. Kedua, supervisi akademik kepala sekolah di kecamatan sragen menggunakan teknik kelompok dan perorangan. Sebagian besar kepala sekolah hanya melakukan supervisi secara kelompok dengan pembinaan guru secara bersama-sama di awal tahun ajaran baru. Beberapa kepala sekolah tidak melakukan supervisi perseorangan dengan kunjungan kelas, observasi kelas maupun pertemuan individual, Ketiga, program tindak lanjut supervisi akademik kepala sekolah di Kecamata Sragen hanya berupa pembinaan yang bersifat umum dan dilakukan dalam rapat guru sehingga kurang menyasar kepada guru PAI. Keempat, supervisi akademik kepala sekolah di Kecamatan Sragen belum berhasil dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI karena pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah belum
16 terencana, sistematis dan berkelanjutan.
15 M.Dja’far HS.” Supervisi Kepala Sekolah Meningkatkan Kualitas Tes Buatan Guru” Jakarta, Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 4, No. 2 (Oktober) 2013, 172-182.
16 Puji Handriyani, “Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI: Studi Kasus di SD se- Kecamatan Sragen Tahun 2016”, Tesis, IAIN Salatiga Tesis Sugianto menjelaskan bahwa pola manajemen PAI terdiri dari pengawasan agama, pengawasan akademik, pengawasan klinis dan pengawasan administratif, sedangkan pembinaan yang dilakukan PPAI dalam peningkatan profesionalisme guru PAI ialah pembinaan materi PAI, pendayagunaan sumber belajar, pengembangan peserta didik dan classroom action research (CAR).
17 Ternyata penelitian di atas menunjukkan bahwa Pengawas PAI SMA di
Kabupaten Sumenep pernah melakukan peningkatan profesionalisme Guru PAI dengan menggunakan classroom action research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tespaw dan Roelande H. Hofman menjelaskan, bahwa:
the results reveal that except for peer coaching and portfolios, the selected supervisory approaches were less frequently practiced in private and government schools. No significant differences were found between beginner and experienced teachers in their attitudes and satisfaction toward supervisory processes practiced at their schools. Moreover, significant weak to moderate positive relationships were found of the actual supervisory approaches, teachers’ attitudes and satisfaction with professional development. However, regression analysis showed that teachers’ attitudes and teachers’ satisfaction are the most important contributors to professional development .
18 Penelitian di atas menunjukkan bahwa supervisi akademik berperan positif
terhadap kompetensi profesional guru, namun belum mengarah pada kemampuan profesional dalam penelitian tindakan. Karena itu penulis akan meneliti peran 17 Sugianto, ”Manajemen Pengawas dalam Pembinaan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam SMAN di Kabupaten Sumenep”, Tesis, UM, 2009. 18 Tadele Akalu Tesfaw, Roelande H. Hofman, “Relationship Between Instructional Supervision and Professional Development”,
International Education Journal: Comparative supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru PAI dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Dilihat dari jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk kategori field
research (penelitian lapangan) yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil
19
data autentik secara objektif di lapangan . Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak bisa dipakai dengan menggunakan prosedur
20
statistik atau dengan cara kuantifikasi. Secara umum penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pengamatan (observasi),
21 wawancara, dan penelaahan dokumen atau pustaka.
2. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
fenomenologik. Suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan,
mengungkapkan dan menganalisis suatu fenomena sebagai data yang berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian
19 20 Azwar Saifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001,21.
Muhammad Shodiq dan Imam Muttaqin, Dasar
- – Dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007,4.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial, Jakarta: Refrensi, 2013,
22 makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan.
Dimana pengalaman subjek penelitian bersatu secara utuh dengan subjek
23
pendukung objek penelitian secara alami. Dalam hal ini untuk menggambarkan, mengungkapkan dan menganalisis fenomena yang berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan memberi makna atas peran dan pengalaman kepala Sekolah SMP Negeri Kab. Sukamara membantu dan membimbing Guru PAI membuat PTK melalui supervisi akademik. Pemberian makna terhadap sikap, pengalaman, dan fenomena Guru PAI SMP dalam membuat PTK.
3. Obyek dan subyek penelitian
Obyek dalam suatu penelitian merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti. Sedangkan subyek penelitian merupakan individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data
24
penelitian, yang dalam penelitian kualitatif disebut informan. Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dilaksanakan di sepuluh SMP Negeri Kabupaten Sukamara, yaitu: SMPN 1 Sukamara, SMPN 2 Sukamara, SMPN 3 Sukamara, SMPN 4 SATAP Sukamara 22 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 10, 2015,63. 23 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta: Erlangga, Cet.2, 2009, 59.
SMPN 1 Balai Riam, SMPN 2 Balai Riam, SMPN 2 Permata Kecubung, SMPN
1 Jelai, SMPN 2 SATAP Jelai, dan SMPN 2 Pantai Lunci. Sedangkan subyek (informan) penelitian terdiri dari 10 Kepala Sekolah SMP Negeri dan 10 Guru PAI SMP Negeri Kabupaten Sukamara.
4. Sumber Data Penelitian
Menurut Arikunto yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah
25 subjek dari mana data dapat diperoleh, yang meliputi; orang, tempat dan simbol.
Dalam penelitian ini, sumber data orang adalah 10 kepala sekolah dan 10 Guru PAI SMP Negeri Kabupaten Sukamara yang memberikan data lisan melalui wawancara. Sumber data tempat adalah 10 SMP Negeri Kabupaten Sukamara berupa data ruangan, aktivitas, kinerja, kelengkapan dan lainnya yang memberikan data terlihat melalui observasi. Dan sumber data simbol adalah foto, berkas, laporan PTK, arsip program supervisi akademik, agenda rapat, instrumen supervisi akademik, buku dan lainnya yang dikumpulkan melalui dokumentasi.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Observasi Dalam kegiatan pengumpulan data, peneliti menggunakan pengamatan dengan sistemiatis, terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan
25 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet.V, 1997, 107.
26 melalui penginderaan dengan menggunakan instrumen atau perangkat.
Dalam hal ini, observasi dilakukan untuk mengamati lokasi dan lingkungan penelitian tentang fenomena apa dan bagaimana peran supervisi akademik delapan Kepala Sekolah SMP Negeri Kab. Sukamara terhadap Guru PAI dalam membuat PTK dan mengamati fenomena apa, dimana dan bagaimana kompetensi profesional delapan Guru PAI dalam pembuatan PTK.
b. Teknik Wawancara Penelitian ini menggunakan teknik wawancara tak terstruktur, yang dalam pelaksanaannya tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-
27
hari. Wawancara dilakukan dengan berdasarkan pedoman wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan untuk direspon atau dijawab informan yang mencakup fenomena dari fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi, atau evaluasi dari informan berkenaan dengan variabel-variabel
28
penelitian. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada Delapan Kepala Sekolah SMP Negeri Kab. Sukamara untuk mengungkap peran fenomenologis dari fakta, data, pengetahuan, rencana, konsep, pendapat, persepsi dan evaluasi kepala sekolah dalam supervisi akademik kepada Guru PAI dalam membuat PTK. Wawancara kepada Delapan Guru PAI SMP
26 John W. Creswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Melilih Di Antara Lima
Terjemahan Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015, 231.
Pendekatan. 27 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 3, Yogyakart: Penerbit Andi, 2007, 36.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
Negeri Kab. Sukamara, tentang fenomena, data, fakta, persepsi, konsep supervisi akademik dan faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi profesionalnya dalam membuat PTK.
c. Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai variabel penelitian yang berupa lembar program supervisi, catatan supervisi, lembar observasi supervisi, instrumen supervisi, catatan tindak lanjut supervisi akademik kepala sekolah kepada Guru PAI, perangkat pembelajaran Guru PAI SMP, PTK guru PAI, transkrip, buku, prasasti, notulen rapat guru,
29
agenda, foto, dan sebagainya. Penulis mengumpulkan data melalui berbagai dokumen yang ada hubungannya dengan supervisi akademik delapan kepala sekolah SMP Negeri Kab.Sukamara dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI dalam membuat PTK. Dan laporan PTK delapan Guru PAI SMP.
F. Metode Analisis Data 1. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari data dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang fenomena yang diteliti dan menyajikannya sebagai
30 Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
temuan bagi orang lain.
kualitatif. Langkah – langkah analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. menelaah data yang berhasil dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi, b. mengadakan reduksi data dengan cara mengambil data yang dapat diolah lebih lanjut, c. menyusun data dalam satuan
- – satuan yang relevan,
d. melakukan kategorisasi sambil melakukan pengkodean (coding),
e. mengadakan pemeriksaan keabsahan data melalui data observasi, dokumentasi, dan wawancara, f. menafsirkan data dan mengambil kesimpulan secara induktif dengan cara berfikir berdasarkan fakta
- – fakta khusus kemudian diarahkan kepada penarikan kesimpulan yang bersifat umum.
31 Berpijak kepada pernyataan Miles & Huberman yang dikutip oleh Sugiyono,
”Analisis kualitatif data diolah secara interaktif, melalui proses data reduction, display
32 Reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan
and verification .”.
pada hal-hal penting, dicari tema dan pola fenomenanya. Pada tahap reduksi data peneliti menemukan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah mengumpulkan data, serta merangkumnya sesuai dengan kebutuhan, yaitu untuk mengungkap peran supervisi akademik kepala sekolah, perencanaan supervisi para kepala sekolah, model supervisi akademik para kepala sekolah, teknik supervisi, lingkungan tempat kerja, interaksi antara Kepala Sekolah dengan Guru PAI, tindak lanjut supervisi serta hasil supervisi Kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI 30 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,1996,171. 31 H.M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: Golden Terayon Press, 2003,45.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfa Beta, 2008, dalam bentuk pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SMP Negeri yang di pimpinnya.
Display , pijakan atas teknik analisis data display memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
33
dipahami tersebut. Display data dilakukan setelah data direduksi dan disajikan secara naratif, terkait dengan peran supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Verifikasi , sebagai teknik analisis data secara verifikatif hasil suatu penelitian
dapat dikonfirmasikan dengan penelitian lain, melalui cara yang sesuai dengan tujuan penelitian yang pertama. Harapan utama dari metode ini data dapat diketahui; apa, bagaimana dan dalam situasi seperti apa peran supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profeional Guru PAI membuat PTK di delapan SMP Negeri Kab. Sukamara dapat terlaksana. Adapun langkah-langkah analisis ditujukan pada gambar berikut:
Data collection Data display
Display Setel Data reduction
Conclusions: Keabsahan data merupakan konsep penting yang dipengaruhi oleh konsep validitas, reliabilitas. Untuk derajat keabsahan data (kredibilitas) dapat diadakan pengecekan dengan teknik pengamatan yang tekun dengan triangulasi, yaitu pengecekan data di lapangan yang diperoleh dari wawancara kemudian di
cross-check dengan observasi dan dibuktikan lagi dengan data dokumen. Dalam
penelitian ini peneliti menganalisis data hasil wawancara dengan para delapan kepala sekolah SMP Negeri Kab. Sukamara dan delapan Guru PAI SMP Negeri Kab. Sukamara pada peran supervis akademik kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi profesional Guru PAI membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tahun 2016/ 2017.
2. Teknik Analisis dan Penyajian Deskriptif Kualitatif Fenomenologis
Dalam penelitian ini, alur analisis dan penyajian data dengan pendekatan
deskriftif kualitatif fenomenologis menggunakan metode dari Moustakas yang
34
dikutif dan disederhanakan Creswell. Yaitu:
a. Mendeskripsikan pengalaman Kepala Sekolah dan Guru PAI dengan fenomena supervisi akademik kepala sekolah dalam Pembuatan PTK Guru PAI secara fokus dan utuh.
b. Membuat daftar pernyataan penting. Peneliti menemukan pernyatan (dalam wawancara, observari dan dokumentasi) tentang bagaimana kepala sekolah
34 John W. Creswel, Penelitian …269-270.
melakukan supervisi untuk membantu dan membimbing Guru PAI membuat PTK dan bagaimana Guru PAI membuat PTK.
c. Mengambil pernyataan penting tersebut, dan kemudian mengelompokkannya menjadi unit infomasi yang lebih besar yang disebut unit makna atau tema, yang dalam penelitian ini berkaitan dengan makna penting supervisi akademik kepala sekolah dan makna penting pembuatan PTK bagi guru PAI.
d. Menulis deskripsi tentang apakah yang dialami (dirasakan) kepala sekolah denga supervisi akademik dan dialami (dirasakan) Guru PAI dalam pembuatan PTK (deskripsi tekstural)
e. Menulis deskripsi tentang bagaimana fenomena supervisi akademik kepala sekolah dan fenomena pembuatan PTK Guru PAI dilakukan (deskripsi struktural) sehubungan dengan latar belakang dan konteks di mana fenomena supervisi dan pembuatan PTK itu dialami (dirasakan atau dilakukan).