Judul : Pengaruh Supervisi Manajerial Dan Intensitas Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Di Sub Rayon 07 Karanganyar Kabupaten Kebumen - Test Repository

PENGARUH SUPERVISI MANAJERIAL DAN

  

INTENSITAS SUPERVISI KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA

  

ISLAM (PAI) SMP DI SUB RAYON 07

KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN

Oleh:

Rodiyah

  

NIM. 120100150063

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh supervisi manajerial dan intensitas supervisi kepala sekolah terhadap kinerja Guru PAI SMP di Sub Rayon

  07 Kebumen baik secara terpisah maupun simultan.

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi dan sampel sebanyak 20 orang guru PAI yang terdiri dari 6 orang guru swasta dan 14 orang guru Negeri.Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan analisis kuantitatif menggunakan uji korelasi dan regresi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi manajerial kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru PAI SMP di sub rayon 07 Kebumen. Pengaruh ini dapat dilihat dari hasil pengolahan data yang menunjukan nilai t hitung variabel supervisi manajerial kepala sekolah sebesar 5,051 > 1,725 dengan nilai Sig sebesar 0.000 < 0.05 sedangkan pengaruhnya sebesar 58,6,sisanya sebesar 41,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Begitu juga dengan intensitas supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru PAI dengan nilai t

  hitung

  2,491 > 1,725 dengan pengaruh sebesar 25,6%, sisanya sebesar 74,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Supervisi manajerial kepala sekolah dan intensitas supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru PAI dengan nilai f sebesar 12,895 > 3,098 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

  hitung

  Sedangkan pengaruhnya sebesar 60,3%, sisanya 39,7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

  Kata kunci: Supervisi manajerial, intensitas supervisi, kinerja guru.

  

ABSTRACT

  This study aims to determine the effect of teacher managerial supervision and the intensity of the principal's supervisor on the performance of Islamic of education Junior High School teachers at Sub Rayon 07 Kebumen either separately or simultaneously.

  This research is a quantitative research with a population and a sample of 20 Islamic of education teachers consisting of 6 teachers and 14 state teachers. Technique collecting data using a questionnaire with quantitative analysis using correlation and regression test.

  The results showed that the principal managerial supervision affects the performance of Teachers Islamic of education SMP in Sub Rayon 07 Kebumen. Influence this can be seen from the results of data processing shows the value of sitting managerial supervisor of the principal of 5.051> 1.725 with significant value of 0.000 <0.05 while the influence amounted to 58.6%. The remaining 41,4% influenced by others factors outside this resarch. Likewise with the intensity supervisor significantly affect the performance of teachers Islamic of education with a value of tally 2.491> 1.725 with the influence of 25.6%. The remaining 74,4% influenced by others factors outside this resarch Managerial supervision and the intensity of supervision have a significant effect on teacher performance together with Islamic of education teacher performance with the value of 12,895> 3,098 with significant value 0.000 <0,05 while the influence is 60,3%. The remaining 39,7% influenced by others factors outside this resarch.

  Keywords: Managerial supervision, supervisory intensity, teacher performance.

  

PRAKATA

  Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga tahap demi tahap proses studi Program Pascasarjana sampai dengan penulisan tesis dapat diselesaikan dengan baik. Demikian pula salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah menjadi pendidik utama untuk kemuliaan umat manusia.

  Tesis yang membahas “Pengaruh Supervisi Manajerial Dan Intensitas Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Di Sub Rayon 07 Karanganyar Kabupaten Kebumen,"hadir dengan segala keterbatasan dan masih jauh dari wujud kesempurnaan. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak sehingga tesis ini dapat hadir sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.

  Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih atas dorongan dan keterlibatan berbagai pihak dalam penyusunan tesis ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Bapak Dr.H. Rahmat Hariyadi, M.Pd dengan seluruh stafnya yang telah memberikan pelayanan maksimal kepada penulis.

  2. Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. yang telah memberikan motifasi dan inspirasi kepada penulis

  3. Para guru besar dan dosen Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, dengan segala jerih payahnya, memberikan kontribusi ilmiah, sehingga membuka wawasan dan cakrawala berpikir penulis dalam menghadapi berbagai persoalan.

  5. Dr. Winarno, S.Si. M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan motivasi, kesabaran dan bimbingan kepada penulis

  6. Kepala dan petugas perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah membantu mencari dan menghimpun data yang penulis butuhkan berkaitan dengan penyelesaian tesis ini.

  7. Kepala SMP Negeri 1 Karanggayam, Kepala SMP Negeri 2 Karanggayam, Kepala SMP Negeri 2 Karanganyar, Kepala SMP Negeri 3 Karanganyar, Kepala SMP Negeri 1 Adimulyo, Kepala SMP Negeri 2 Adimulyo, Kepala Sekolah SMP Diponegoro Karanggayam, Kepala Sekolah SMP Binangun Karanggayam, Kepala Sekolah SMP 10 November Karanggayam yang telah memberikan pelayanan yang baik selama melakukan penelitian.

  8. Orang tua tercinta, Ibu Satinem dan Ayah Sanmohari yang telah memberikan pengorbanan yang tulus dan ikhlas sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

  9. Rekan-rekan guru di SMP Negeri 1 Karanggayam yang telah memotivasi penulis untuk melanjutkan studi dan membantu kelancaran dalam bertugas.

  10. Rekan-rekan guru di MGMP PAI Sub Rayon 07 Kebumen dan juga MGMP PAI Kab. Kebumen yang telah menjadi responden dalam penelitian ini.

  11. Segenap sahabat dan rekan-rekan mahasiswa PPs Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, yang telah memberikan dorongan selama menjalani studi, serta semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya dalam tesis ini, yang telah memberikan bantuannya berupa moril dan materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  12. Kepada Bapak Suyitman, S.Pd.I., M.Pd.I yang telah membantu dengan penuh kerja keras dan penuh kesabaran, sehingga tesis ini bisa terselesaikan.

  13. Kepada Bapak Muhammad Maftukh, S.Pd.I., M.Pd.I yang telah mensupport penulis untuk melanjutkan ke jenjang S2.

  Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis panjatkan do‟a, semoga bantuan dan ketulusan yang telah diberikan senantiasa bernilai ibadah di sisi Allah SWT dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin.

  Penulis Rodiyah

  

DAFTAR ISI

  41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................

  125

  ……................................................................................................ 122 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

  BAB V PENUTUP A. Simpulan .................................................................................................. 121 B. Saran

  58 C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 115

  54 B. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian ........................................................

  50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden ...............................................................................

  45 G. Teknik Analisis Data ...............................................................................

  44 F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................

  43 E. Populasi dan Sampel ...............................................................................

  42 D. Definisi Operasional ................................................................................

  42 C. Variabel Penelitian ..................................................................................

  42 B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..............................................................

  36 C. Hipotesis .................................................................................................

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iii ABSTRAK ..................................................................................................... v PRAKATA ..................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

  32 B. Tinjauan Pustaka .....................................................................................

  3. Pengaruh Supervisi Manajerial dan Intensitas Supervisi …………..

  24

  11 2. Kinerja Guru ......................................................................................

  1. Supervisi Manajerial dan Intensitas Supervisi …..............................

  11

  9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori .......................................................................................

  9 2. Manfaat Penelitian .............................................................................

  9 1. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  8 C. Signifikansi Penelitian .............................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................

  

LAMPIRAN................................................................................................... 128

  

DAFTAR TABEL

Tabel

  Halaman 3.1. Kisi-kisi penyusunan angket .....................................................

  46 3.2. Bobot alternatif jawaban responden ..........................................

  48 3.3.

  51 Interpretasi koefisien korelasi nilai “r” .....................................

  4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ..................

  55 4.2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir ........

  55 4.3. Masa kerja responden ................................................................

  56 4.4. Status kepegawaian ...................................................................

  57 4.5. Bobot alternatif jawaban responden ..........................................

  58 4.6. Presentase jawaban responden ..................................................

  58 4.7. Deskripsi statistik variabel penelitian .......................................

  59 4.8. Memiliki tujuan yang sesuai dengan visi misi sekolah .............

  61

  4.9. Memiliki sasaran program yang sesuai dengan visi misi sekolah ......................................................................................

  62 4.10. Mengorganisir setiap kegiatan yang ada di sekolah ..................

  63 4.11. Melaksanakan program secara berkesinambungan ...................

  64 4.12. Menilai kinerja guru secara obyektif .........................................

  65 4.13. Memberikan arahan yang konstruktif .......................................

  66

  4.14. Mendorong guru untuk kolaborasi dalam melaksanakan tugas .........................................................................................

  67 4.15. Menerapkan pendekatan sesuai tujuan supervisi manajerial .....

  69 4.16. Menerapkan pendekatan sesuai masalah yang dihadapi ...........

  70 4.17. Menerapkan teknik supervisi sesuai pendekatan yang dipilih ..

  71

  4.18. Memanfaatkan berbagai sumber informasi untuk mengambil kebijakan ...................................................................................

  72 4.19. Melaksanakan analisis terhadap program yang dilaksanakan ...

  73 4.20. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program ...........................

  74 4.21. Melaksanakan membuat laporan pelaksanaan program ............

  75

  4.22. Melaksanakan tindak lanjut dari analisis dan evaluasi program

  76 4.23. Memiliki komitmen terhadap karir ...........................................

  77 4.24. Memiliki komitmen terhadap pekerjaan ...................................

  78 4.25. Memiliki komitmen terhadap setiap orang ................................

  79 4.26 Memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan ..........................

  80 4.27. Memiliki tanggung jawab terhadap karir ..................................

  81 4.28. Memiliki pelayanan yang berorientasi kepada pelanggan ........

  82 4.29. Memiliki bekerja terhadap prioritas program ............................

  83

  4.30. Memiliki tanggung jawan sosial terhadap pelaksanaan program .....................................................................................

  84

  4.31 Memiliki tanggung jawab moral terhadap pelaksanaan program .....................................................................................

  1.56. Mampu menggunakan peralatan dan teknologi pendidikan ...... 105 1.57.

  1.50. Melaksanakan perbaikan pembelajaran .................................. 100

  1.51. Melaksanakan pengayaan pembelajaran ................................... 101

  1.52. Memiliki bakat dan minat sebagai pendidik ........................... 102

  1.53. Memiliki kepribadian sebagai pendidik .................................... 102

  1.54. Memiliki motivasi, kehadiran dan rancangan tugas atau pekerjaan ............................................................................. 104

  1.55. Mengikuti pelatihan dan pengembangan ............................. 104

  Interpretasi koefisiensi korelasi nilai “r” hasil uji validitas instrumen supervisi manajerial .................................................. 107

  1.49. Menyusun alat evaluasi dan menganalisis ketuntasan belajar peserta didik ........................................................................

  1.58. Hasil uji validitas instrumen kinerja guru PAI ......................... 107

  1.59. Hasil uji validitas instrumen intensitas supervisi ..................... 108

  1.60. Hasil uji coba instrumen penelitian .......................................... 108

  1.61. Hasil analisis regresi X1 ........................................................... 110

  1.62. Model summary ........................................................................ 111

  1.63. Hasil analisis regresi X2 ........................................................... 112

  1.64. Model summary ........................................................................ 112

  99

  98

  85

  90 4.39. Mampu berdiskusi tentang strategi baru .................................

  4.32. Memiliki tanggung jawab keilmuan terhadap pelaksanaan program .....................................................................................

  86 4.33. Bersifat terbuka terhadap dunia luar .........................................

  86 4.34. Bersifat terbuka terhadap ide-ide baru ......................................

  87 4.35. Memiliki kepastian terhadap upah atau gaji ..............................

  88 4.36. Memiliki status yang jelas .........................................................

  89 4.37. Memiliki orientasi terhadap prestasi .........................................

  89 4.38. Mampu bekerja sama dengan masyarakat .................................

  91 4.40. Mampu menyelesaikan masalah ................................................

  97 4.48. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik ..................................

  92 4.41. Mampu mengajar dengan baik ..................................................

  92 4.42. Mampu menganalisis data .......................................................

  93 4.43. Menyusun program tahunan ................................................

  94 4.44. Menyusun program semesteran .........................................

  95 4.45. Menyusun rencana pembelajaran ......................................

  96 4.46. Menggunakan strategi dengan variatif ..................................

  96 4.47. Menggunakan media sumber belajar yang variatif .................

  1.65. Hasil analisis regresi berganda (uji F) ...................................... 113

  1.66. Anova................................................................................ 114

  1.67. Model summary ................................................................... 114

  DAFTAR LAMPIRAN

  10. Realibility X2 ..................................................................... 137

  18. Foto pengisian angket oleh guru PAI di SMPN Karanggayam 2 .................................................................. 144

  17. Foto Pengisian angket oleh guru PAI SMP di MGMP ...... 143

  16. Foto Pengisiang angket penelitian oleh guru PAI SMP .... 143

  15. Coefficients ........................................................................ 142

  14. Regression X1 X2 .............................................................. 141

  13. Regression X2 .................................................................... 140

  12. Regression X1 .................................................................... 139

  11. Scale: All Variables Y ........................................................ 138

  9. Realibility X1 ..................................................................... 136

  Lampiran Halaman

  8. Corelations Y .................................................................... 135

  7. Correlations X2 .................................................................. 134

  6. Correlations X1 .................................................................. 133

  5. Angket penelitian ............................................................... 132

  4. Hasil angket variabel kinerja guru ..................................... 131

  3. Hasil angket variabel intensitas supervisi .......................... 130

  2. Hasil angket variabel supervisi manajerial kepala sekolah. 129

  1. Daftar responden ................................................................ 128

  19. Foto pengisian angket oleh guru PAI di SMPN Karanggayam 1 .................................................................. 144

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan terus

  dilakukan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menerbitkan kebijakan yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Ada 8 Standarisasi Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi kelulusan, standar proses, standar pengelolaan, standar pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar penilaian, dan standar biaya.

  Salah satu dari 8 SNP adalah standarisasi pendidik dan tenaga kependidikan. Mau tidak mau komponen ini sangat penting untuk dilakukan pembenahan. Pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan. Berhasil tidaknya pendidikan, sangat tergantung dengan kualitas pendidik. Pemerintah pun menuntut pendidik harus berijazah minimal sarjana (S1). Untuk itu pemerintah memberikan beasiswa kepada pendidik untuk melanjutkan belajar hingga memperoleh gelar sarjana.

  Bukan hanya itu. Pemerintah juga memberikan tunjangan sertifikasi guru sebagai imbalan kepada guru yang telah mengembangkan dirinya. Guru yang telah mendapatkan sertifikat sebagai guru profesional berhak mendapatkan gaji sebesar gaji pokok setiap bulannya. Tentunya kebijakan ini sangat membantu citra dan image guru di hadapan masyarakat. Guru menjadi salah satu profesi yang sekarang banyak diminati oleh mahasiswa baru.

  Namun berbagai upaya pemerintah belum mendapatkan hasil yang signifikan. Kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain. Berdasarkan penelitian Programme for International Students Assesment (PISA) Tahun 2015 yang baru skor pencapaian siswa Indonesia untuk sains, membaca, dan matematika berada pada peringkat 62, 61, dan 63 dari 69 negara. Peringkat ini tidak jauh berbeda dengan hasil PISA tahun

  1 2012 di mana Indonesia berada pada kelompok rendah.

  Meski ada sedikit kenaikan, tetapi hasil tersebut membuat pihak-pihak yang konsen dengan dunia pendidikan untuk mengevaluasi diri. Program- program kerja sekalipun begitu baik dan sempurna, bila dalam proses organisasi satuan pendidikan tidak dijalankan dengan baik. Program yang begitu hebat, akan tetapi proses pelaksanaan tidak dijalankan semestinya, akan terjadi kelumpuhan pada organisasi tersebut.

  Pada manajemen pembelajaran di satuan pendidikan juru kuncinya adalah pendidik. Tidak akan kondusif situasi belajar saat interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pendidik bila pendidiknya tidak aktif. Apalagi tidak dihadiri oleh pendidik. Pendidik akan menjadi kunci kesuksesan untuk mencapai tujuan organisasi, yakni keberhasilan belajar. Perencanaan dan proses di lalui menjadikan organisasi beroperasi dengan baik dan didukung oleh evaluasi atau kepengawasan akan menjadikan satuan 1 Hazrul Iswadi, Sekelumit dari Hasil PISA 2015 yang Baru

  

Dirilisntent/article_detail/230/Sekelumit-Dari-Hasil-PISA-2015- pendidikan menjadi tangguh dan unggul. Keunggulan satuan pendidikan tetap dalam kendali kepala sekolah. Kepala sekolah memegang kendali kemajuan satuan pendidikan. Aktivitas organisasi sekolah di bawah kepemimpinannya. Termasuk kepengawasan pembelajaran guru di saat interaksi belajar dengan peserta didik. Kepengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam situasi pembelajaran terhadap pendidik menjadi hal yang utama. Karena sesi ini, salah satu diterminan utama keunggulan sekolah, baik berstandar nasional maupun berstandar internasional. Dengan keunggulan sekolah ditunjang oleh pendidik yang profesional. Peran kepala sekolah sangat berarti dalam pembinaan profesi terhadap pendidik yang profesional aktivitas kehadiran pembelajaran perlu adanya kontrol yang rutin.

  Kehadiran pendidik termasuk agenda yang utama dalam kepengawasan kepala sekolah atau yang mendapat pelimpahan kepengawasan, yakni pembantu Kepala sekolan (PKS) bidang kurikulum atau kesiswaan. Pendidik yang bermasalah pada proses pembelajaran, hal kehadiran, penyajian, maupun kompetensi yang belum memadai, kepala sekolah perlu mengaplikasikan supervisi pendidikan atau akademik terhadap pendidik tersebut. Pembinaan rutin kepada para pendidik dan lebih menekankan lagi pada pendidik yang bermasalah. Hal ini bagaimana kepala sekolah memberikan supervisi manajerial kepada guru agar terjadi peningkatan kinerja.

  Sebagai bagian dari sistem pendidikan, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tak luput dari bagian penting dalam supervisi. Kinerja guru PAI berbeda antar individu. Perbedaan ini terjadi disebabkan adanya perbedaan karakteristik pada masing-masing individu itu sendiri. Seseorang yang memiliki keinginan untuk berprestasi akan menghasilkan kinerja yang optimal. Sebaliknya orang yang tidak memiliki keinginan untuk berprestasi, cenderung menghasilkan kinerja yang rendah pula. Untuk menghasilkan kinerja yang tinggi seseorang tentu harus mempunyai motivasi dan kemampuan yang tinggi, sebaliknya apabila seseorang mempunyai kemampuan dan motivasi yang rendah, maka kinerja yang dihasilkan rendah pula.

  2 Menurut Lloyd L. Byars & Leslie W. Rue,

  “refers to degree of

  accomplishment of the tasksthat make up an individual's job. It reflects howwell an individual is fulfilling the requirements ofa job. ” Kinerja atau

  “performance”mengacu pada derajat tingkat penyelesaian tugas yang melengkapi pekerjaan seserorang. Hal ini mencerminkan seberapa baik seseorang dalam melaksanakan tuntutan suatu pekerjaan.

  Kaitan dengan pengertian kinerja tersebut, dalam proses pembelajaran di kelas, kinerja guru dapat terlihat pada kegiatannya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran yang intensitasnya dilandasi oleh sikap moral dan profesional seorang guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, kreativitas, tanggung jawab, kerjasama, dan disiplin kerja atau

2 Lloyd L. Byars & Leslie W. Rue, Human Resource Management, Boston: Irwin Inc.,

  loyalitas yang harus dimiliki oleh guru dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

  Sejalan dengan tuntutan kinerja guru itulah, maka pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dengan dikeluarkannya Undang-undang tersebut guru diposisikan sebagai suatu profesi sebagimana profesi dokter, hakim, akuntan dan profesi- profesi lain yang akan mendapat penghargaan sepadan sesuai dengan profesinya masing-masing. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

  3 formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

  Selain kinerja guru, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru. Menurut Sedarmayanti (2001) dalam Malayu Hasibuan antara lain: (1) sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja); (2) pendidikan; (3) keterampilan; (4) manajemen kepemimpinan; (5) tingkat penghasilan; (6) gaji dan kesehatan; (7) jaminan sosial; (8) iklim kerja; (9)

  4 sarana pra sarana; (10) teknologi; (11) kesempatan berprestasi.

  Tanpa mengesampingkan arti keseluruhan aspek tersebut, kinerja guru dan kepemimpinan kepala sekolah merupakan aspek penting dalam meningkatkan kinerja guru. Faktor kepemimpinan kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru antara lain supervisi kepala sekolah. Kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas mereka dan mengatur 3 4 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1.

  Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Bumi Aksara, 2007, irama bagi sekolah yang dipimpinnya. Peran dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah memiliki pengaruh terhadap kinerja guru.

  Menurut Dinas Pendidikan Nasional, peran dan fungsi kepala sekolah di antaranya educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator,

  

dan motivator. Oleh karena itulah, supervisi yang dilakukan kepala sekolah

juga berpengaruh terhadap kinerja guru.

  Uraian di atas, telah dapat memberikan alasan bahwa kinerja guru dan supervisi kepala sekolah berpengaruh kepada kinerja guru. Supervisi kepala sekolah meliputi supervisi akademik dan supervisi manajerial. Kedua jenis supervisi ini mempengaruhi kinerja guru. Semakin baik supervisi dilakukan maka semakin baik pula kinerja guru. Selain itu, intensitas supervisi juga mempengaruhi kinerja guru.

  Dari paparan di atas, peneliti tertarik untuk menulis tesis dengan judul “Pengaruh Supervisi Manajerial dan Intensitas Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP se-Sub Rayon

  07 Kar angganyar Kebumen.” SMP di se-sub Rayon 07 Karanganyar Kebumen terdiri dari 6 sekolah Negeri dan 3 Sekolah sewasta. Sedangkan SMP Negeri yaitu: SMPN 1 Karanggayam, SMPN 2 Karanggayam, SMPN 1 Adimulyo, SMPN 2 Adimulyo, SMPN 2 Karanganyar, SMPN 3 Karanganyar. Sedangkan SMP Sewasta yaitu: SMP Diponegoro Karanggayam, SMP Binangun Karanggayam, SMP 10 November Karanggayam di mana masing-masing SMP memiliki kinerja guru yang bervariasi.

  Selain itu, supervisi manajerial merupakan masalah menarik untuk diteliti, karena rata-rata kepala SMP lemah dalam hal supervisi manajerial di lembaganya. Selanjutnya berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan, menunjukkan sebagian guru sudah ada yang menempuh pendidikan ke jenjang magister (S2). Hal ini terkait dengan adanya supervisi kepala SMP secara maksimal. Kepala SMP aktif dalam melakukan supervisi, baik supervisi manajerial maupun supervisi akademik,sehingga guru merasa

  5

  pengawasan lebih maksimal karena ada yang mengawasi. Sedangkan berdasarkan observasi awal di SMP Binangun Karanggayam Kebumen, diperoleh informasi bahwa kinerja guru di sekolah tersebut kurang baik. Hal ini berhubungan dengan kinerja guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Guru menganggap pekerjaan mereka hanya rutinitas biasa, sehingga tidak menunjukkan profesionalismenya dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Ini tercermin dari kemampuan mengajar yang dimiliki oleh para guru. Kenyataan di lapangan Kepala Sekolah SMP jarang melakukan supervisi, baik supervisi manajerial maupun supervisi akademik, sehingga guru merasa santai karena tidak ada yang mengawasi, serta dalam melaksanakan pembelajaran mereka hanya melakukan dengan model yang

  6

  monoton. Sehingga penelitian ini menjadi penting dan signifikan untuk dilaksanakan.

  5 Hasil wawancara dan observasi pendahuluan dengan beberapa guru di SMP Binangun Karanggayam Kebumen pada tanggal 7 april 2017. 6 Hasil wawancara dan observasi awal dengan beberapa guru di SMP Diponegoro pada

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Sejauh mana pengaruh supervisi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru PAI SMP se-sub Rayon 07 Karanganyar Kabupaten Kebumen?

  2. Sejauh mana pengaruh intensitas supervisi terhadap kinerja guru PAI SMP Se-Sub Rayon 07 Karanganyar Kabupaten Kebumen?

  3. Sejauh mana pengaruh supervisi manajerial kepala sekolah dan intensitas Supervisi secara bersama-sama terhadap kinerja guru PAISMP Negeri se-sub Rayon 07 Karanganyar Kabupaten Kebumen?

  C. Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk menemukan tingkat pengaruh supervisi manajerial kepala

  SMP terhadap kinerja guru di SMP se-Sub Rayon 07 Karanganyar Kabupaten Kebumen.

  b. Untuk menemukan tingkat pengaruh terhadap kinerja guru di SMP se-Sub Rayon Karanganyar Kabupaten Kebumen.

  c. Untuk menemukan tingkat pengaruh supervisi manajerial kepala sekolah dan intensitas supervisi secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMP se-Sub Rayon 07 Karanganyar Kabupaten Kebumen.

2. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

  1) Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih terhadap perkembangan ilmu pendidikan, terutama yang berkaitan dengan manajemen pendidikan. 2) Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengamatan langsung serta dapat memakai penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selain studi di perguruan tinggi. 3) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui pengaruh supervisi manajerial kepala sekolah dan intensitas kepengawasan terhadap kinerja guru.

  4) Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang akan melaksakan penelitian serupa di masa yang akan datang.

  b. Secara Praktis 1) Informasi dan masukan yang konstruktif untuk perbaikan supervisi manajerial kepala sekolah dan intensitas terhadap kinerja guru.

  2) Memberikan sumbangan pemikiran dan perbaikan supervisi manajerial kepala sekolah dan intensitas supervisi terhadap kinerja guru. 3) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai input bagi pemimpin dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan supervisi manajerial kepala sekolah dan intensitas supervisi terhadap kinerja guru.

  4) Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna meningkatkan supervisi manajerial kepala sekolah dan intensitas supervisi terhadap kinerja guru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori

1. Supervisi Manajerial dan Intensitas Supervisi

a. Kepala Sekolah

  Sekolah adalah lembaga pendidikan keagamaan yang komplek, sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi, Oleh karena itu kepala sekolah yang berhasil, yaitu tercapainya tujuan sekolah dan tujuan dari pada individu yang ada di dalam lingkungan sekolah. Kepala Sekolah harus memahami dan menguasai peranan organisasi dalam hubungan kerja sama antara individu.

  Kepala sekolah dalam pengelolaan satuan pendidikan meliputi perencanaan program, penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan pembelajaran, pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, penilaian hasil belajar, dan pengawasan. Maka diperlukan adanya suatu esensi pemikiran yang teoretis seperti konsepsi klasik tentang stuktur organisasi, hirarki, kewibawaan dan mekanisme demi pencapaian dan koordinasi di lingkungan sekolah. Kepala Sekolah harus memahami, mengantisipasi dan memperbaiki konflik yang terjadi di lingkungan sekolah. Kepala sekolah perlu mempelajari teori dimensi sistem sosial. Kepala sekolah diharapkan mampu melakukan analisis terhadap kehidupan informal sekolah dan suasana sekolah.

  Dengan memahami macam-macam teori, akan sangat bermanfaat bagi kepala sekolah di dalam memperbaiki organisasi dan operasionalisasi sekolah. Studi keberhasilan sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah orang yang menentukan fokus suasana sekolah. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keberhasilan sekolah adalah sekolah yang memiliki pemimpin yang berhasil. Pemimpin sekolah adalah mereka yang dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi terhadap staf dan siswa.

  Pemimpin sekolah adalah yang banyak mengetahui tentang tugas- tugasnya dan yang menentukan suasana untuk sekolah.

  Pengertian kepala sekolah dalam judul ini adalah Kepala SMP se-sub Rayon 07 Karanganyar Kebumen yang pengelolaannya berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kab. Kebumen. Adapun tugas yang harus dilaksanakan sebagai Kepala Sekolah sesuai dengan fungsinya adalah :

  a. Fungsi sebagai edukator, bertugas melaksanakan pembinaan peserta didik dan proses belajar dan bermain secara efektif dan efesien terutama bila ada guru yang berhalangan.

  b. Fungsi sebagai manager, bertugas menyelenggarakan kegiatan pendidikan diantaranya penyusunan program kerja, mengatur kegiatan belajar mengajar, menyusun rencana anggaran dan pendapatan, membina para personel, menilai kinerja para personel, merencanakan pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana, serta melaksanakan hubungan sekolah dengan lingkungan.

  c. Fungsi sebagai administrator, bertugas menyelenggarakan administrasi.

  d. Fungsi sebagai supervisor, bertugas menyelenggarakan kegiatan

  7 supervisi dan pengawasan.

  Untuk merealisasikan tujuan pendidikan, peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan sangat diperlukan.

  Sebagaimana diketahui bahwa kepala sekolah di samping fungsinya sebagai administrator juga berfungsi sebagai supervisor. Sebagai administrator diharapkan mampu mengusahakan dan mengembangkan berbagai fasilitas sehingga akan tercapai suasana dan situasi belajar mengajar yang baik, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Sebagai supervisor kepala sekolah harus mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif, menyenangkan, aman dan penuh semangat. Ia juga harus mampu mengembangkan staf-stafnya untuk selalu dinamis dan aktif dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kepala sekolah berarti harus mampu membagi wewenang dan pengambilan keputusan, sebab banyak tanggung jawab yang harus 7 dilaksanakannya.

  Depag RI, Standar Supervisi Pendidikan pada Sekolah Tsanawiyah, Cet I; Jakarta, 2005,

  Jabatan kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor sebenarnya tidaklah dipandang ringan, karena menyangkut berbagai aspek kehidupan serta menuntut tanggung jawab moral yang berat. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin juga memerlukan pengetahuan dan kemampuan untuk mengorganisir bawahan agar bekerja dengan baik. Kepala sekolah juga mampu menjaga kemaslahatan, menghindari kelalaian dan kelebihan dalam hak-hak karena seorang kepala tidak hanya mempertanggungjawabkan di dunia tetapi juga di akhirat.

  Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

  Peran kepala sekolah semakin penting, sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efesien. Selain itu, kepala sekolah harus memiliki visi dan misi serta strategi menajemen pendidikan secara utuh dan berorientasi kepada mutu. Visi adalah gambaran sekolah yang diinginkan di masa depan. Gambaran tersebut didasarkan pada landasan yuridis khususnya pendidikan nasional sesuai level dan jenis sekolahnya. Visi juga disesuaikan dengan profil sekolah sehingga dimungkinkan sekolah memiliki visi tidak sama dengan sekolah lain.

  Dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan kualitas sekolah, Kepala Sekolah yang profesional seperti disarankan Sellis dalam buku Haidar Putra Daulay harus memperhatikan hal sebagai berikut: a. Mempunyai visi atau daya pandang yang mendalam tentang mutu yang terpadu bagi lembaganya maupun bagi tenaga kependidikan dan peserta didik yang ada di sekolah.

  b. Mempunyai komitmen yang jelas pada proses peningkatan kualitas.

  c. Mengkomunikasikan pesan yang berkaitan dengan kualitas.

  d. Menjamin kebutuhan peserta didik sebagai perhatian kegiatan dan kebijakan lembaga atau sekolah.

  e. Meyakinkan terhadap para pelanggan (peserta didik, orang tua, masyarakat), bahwa terdapat channel cocok untuk menyampaikan harapan dan keinginannya.

  f. Pemimpin mendukung pengembangan tenaga kependidikan

  g. Tidak menyalahkan pihak lain jika ada masalah yang muncul tanpa dilandasi bukti kuat.

  h. Pemimpin melakukan inovasi terhadap sekolah. i. Menjamin struktur organisasi yang menggambarkan tanggung jawab yang jelas. j. Mengembangkan komitmen untuk mencoba menghilangkan setiap penghalang, baik yang bersifat organisasional maupun budaya. k. Membangun tim kerja yang efektif l. Mengembangkan mekanisme yang cocok untuk melakukan

  8 monitoring dan evaluasi.

  Kepala sekolah merupakan pemegang komando pada satuan pendidikan yang dipimpinnya. Oleh karena itu, ia harus dapat menjadi sosok yang pantas ditiru oleh rekan kerja yang berada di bawahnya. Untuk dapat memerankan tugas tersebut, kepala sekolah harus mengambil keputusan yang cepat dalam situasi yang tepat. Kepala sekolah juga harus bersikap bijaksana dan menghormati bawahannya agar terjalin hubungan yang harmonis di sekolah tersebut.

b. Supervisi Manajerial

  Dalam banyak kepustakaan, kata manajerial sering disebut sebagai asal kata dari management yang berarti melatih kuda atau secara harfiah diartikan sebagai to handle yang berarti mengurus, menangani, atau mengendalikan. Sedangkan,

  management

  merupakan kata benda yang dapat berarti pengelolaan, tata pimpinan atau ketatalaksanaan. Pada prinsipnya pengertian manajemen mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut: (1) ada tujuan yang ingin dicapai; (2) sebagai perpaduan ilmu dan seni; (3) merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya; (4) ada dua orang 8 atau lebih yang bekerjasama dalam suatu organisasi; (5) didasarkan

  Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, dalam Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab; (6) mencakup beberapa fungsi; (7) merupakan alat untuk mencapai tujuan.

  Manajemen merupakan suatu proses pengelolaan sumber daya yang ada mempunyai empat fungsi yaitu perencanaan, peng- organisasian, penggerakan, dan pengawasan. Hal ini sesuai dengan pendapat Terry bahwa fungsi manajemen mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan sekolah, yang meliputi bidang proses belajar mengajar, administrasi kantor, administrasi siswa, administrasi pegawai, administrasi perlengkapan, administrasi keuangan, administrasi perpustakaan, dan administrasi hubungan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam rangka mencapai tujuan organisasional, kepala sekolah pada dasarnya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap seluruh sumber daya yang

  9 ada dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.

  Perencanaan (Planning), merupakan keseluruhan proses 9 pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan

  Soetopo, Hendiyat, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: PT. Bina Aksara, dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di dalam perencanaan ini dirumuskan dan ditetapkan seluruh aktivitas lembaga yang menyangkut apa yang harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, di mana dikerjakan, kapan akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana hal tersebut dikerjakan. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan dapat meliputi penetapan tujuan, penegakan strategi, dan pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan. Kepala sekolah sebagai top manajemen di lembaga pendidikan sekolah mempunyai tugas untuk membuat perencanaan, baik dalam bidang program pembelajaran dan kurikulum, kepegawaian, kesiswaan, keuangan maupun perlengkapan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsep Diri, Motivasi Berprestasi, dan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru SMP di Kecamatan Tanjung Raya Mesuji

2 15 113

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kompetensi Guru terhadap Kinerja Pada Guru Sertifikasi SMP Sub Rayon 03 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 10 99

View of Pengaruh Supervisi Kepala Madrasah dalam Peningkatan Kinerja Guru

0 0 8

View of Pengaruh Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran IPA di SMPN Tungkal Jaya

1 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dan Efikasi Diri Guru Dengan Kinerja Guru: Studi Pada 16 SMP Sub Rayon 04 Semarang

0 0 113

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dan Efikasi Diri Guru Dengan Kinerja Guru: Studi Pada 16 SMP Sub Rayon 04 Semarang

0 0 33

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Supervisi Pendidikan 2.1.1.1 Pengertian Supervisi Pendidikan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Supervisi Kunjungan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru di Sekolah Dasar

0 1 44

Analisis Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Upaya Mengembangkan Kinerja Guru Di Smak Bharata Karanganyar

0 0 113

Pengaruh Supervisi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru

2 2 9

Pengaruh Kompensasi dan Supervisi Terhadap Kinerja Karyawan - Ubharajaya Repository

0 0 17