Judul Tesis : Pengaruh Supervisi Akademik dan Motivasi Kerja Guru PAI Terhadap Kinerja Guru PAI di Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017 - Test Repository

  

TESIS

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK DAN MOTIVASI

KERJA GURU PAI TERHADAP

KINERJA GURU PAI DI SEKOLAH DASAR NEGERI

KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN 2017

oleh

DHANIK RIASTUTI

  

NIM. 12010150061

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

Untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). Pengaruh antara Supervisi

  Akademik Pengawas terhadap kinerja guru, 2) pengaruh Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru, 3) pengaruh Supervisi Akademik dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru di Sekolah Negeri di Kabupaten Sukoharjo.

  Penelitian termasuk penelitian kuantitatif menggunakan jenis penelitian ex post . Dalam penelitian ini kegiatan supervisi akademik dan motivasi kerja guru

  facto dianggap sebagai variabel bebas (X) dan Kinerja Guru (Y) sebagai variabel terikatnya.

  Populasi dari penelitian ini adalah 300 orang guru PAI Sekolah Dasar. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan Quota Sampling, yaitu sebanyak 75 responden. Data didapatkan dengan menggunakan kuisioner dan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan regresi berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan supervisi akademik terhadap kinerja dengan nilai t hitung 4.209> t tabel 1.993, sementara kontribusi yang diberikan sebesar 19,5%, (2) terdapat pengaruh yang positif adan signifikan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru dengan nilai t hitung 3.715>1.993, sementara kontribusi yang diberikan sebesar 15,9% (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru dengan nilai f hitung 14.287>f tabel 3.124. Sedangkan kontribusi supervisi akademik dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru sebesar 28.4%. adapun sisanya sebesar 71,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

  Kata Kunci: Supervisi Akademik, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru

  ABSTRACT The purpose of the research is to know and analyzing: 1) the influence of academic supervision through the teacher performing, 2) the influence of the job motivation through the teachers performing, 3) the influence of academic supervision, and the job motivation through the teachers performing in Elementary School Sukoharjo.

  The quantitative research used the ex post facto. In this research, academic supervision activities and job motivation are considered as the independent variable (X) and the teacher performance (Y) as the dependent variable. The population of the research is 300 people Islam religion teachers, elementary school. The sample of the research is definite by using Quota Sampling, which are 75 respondents. The data is obtained by using the questioners and being analyzed by using the simple regression analyzes technique and double regression. The result of the research shows that: (1) there is positive and significant influence the academic supervision through the teacher performing, (2) there is positive and significant influence the job motivation through the teachers performing, (3) there are positive and significant influence the academic supervision and the job motivation through the teachers performing.

  The results showed that: (1) there was a positive and significant influence of academic supervision on the performance with the value of t count 4.209> t table 1.993, while the contribution given by 19.5%, (2) there is a positive influence and significant teacher work motivation on the performance of teachers with a value of t count 3.715> 1.993, while the contribution given by 15.9% (3) there is a positive and significant influence of academic supervision and teacher work motivation on teacher performance with f count 14.287> f table 3.124. While the contribution of academic supervision and teacher work motivation on teacher performance is 28.4%. while the rest equal to 71,6% influenced by another variable outside this research.

  Keyword: Academic Supervision, teacher motivation and teachers performing.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan begitu banyaknikmat yang tak terhitung kepada umat manusia khususnya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tesis ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah atas bagi Nabi Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah umat manusia. Adapun tujuan dari penulisan tesis yang berjudul

  “Pengaruh Supervisi Akademik, Motivasi Guru PAI

terhadap Kinerja Guru PAI Sekolah Dasar di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017” ini

  adalah untuk memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam padaProgram Pascasarjana Supervisi Pendidikan IAIN Salatiga.

  Namun yang lebih penting dari itu semua adalah bahwa tesis ini merupakan bentuk dedikasi penulis terhadap dunia pendidikan. Dan penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini tidaklah dapat diselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari pihak-pihak yang membantu baik moril, materil, maupun sprituil untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

  1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak: Suyono, S.Pd.SD dan ibu: Suginem), suami, kakak dan adikku tersayang yang senantiasa selalu memberikan dukungan baik moril, materil, maupun sprituil.

  2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  3. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin B, M.Ag, selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Winarno, S.Si, M.Pd, selaku ketua program supervisi pascasarjana IAIN Salatiga.

  5. Bapak Dr. phil. Asfa Widiyanto, MA, selaku pembimbing saya yang senantiasa berkenan selalu membimbing dengan sabar sampai selesainya tesis.

  6. Seluruh Dosen dan Tenaga Tata Usaha Pascasarjana IAIN Salatiga.

  7. Temen-temen seperjuangan Pascasarjana Supervisi angkatan 2015

  8. Dan segenap pihak yang sudah membantu dan berpartisipasi baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian penulisan tesis ini.

  Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik atas segala kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan. (Amiin Ya Robbal Alamin).Penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan demi menyempurnakan tesis ini, namun penyusun menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tesis ini di masa yang akan datang.

  Salatiga, Oktober 2017 Penulis Dhanik Riastuti

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….

  25 D. Hipotesis ……………………………………………………………

  43 C. Hasil Uji Hipotesis ………………………………………………….

  38 B. Hasil Penelitian ……………………………………………………..

  38 A. Uji Coba Instrumen Penelitian ………………………………….......

  34 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN ……………….

  33 F. Analisis Data ………………………………………………………..

  30 E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….

  29 D. Variabel Penelitian ………………………………………………….

  29 C. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………….

  29 B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………

  29 A. Jenis Penelitian ……………………………………………………...

  28 BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………….

  25 C. Pengertian Kinerja Guru ……………………………………………

  i HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... ii HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………... iv

  24 B. Pengertian Motivasi ………………………………………………...

  21 2. Prinsip Supervisi Akademik ……………………………………

  12 1. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik ………………………..

  12 A. Pengertian Supervisi Akademik …………………………………….

  10 BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESA ……………………….

  7 E. Sistematika Penulisan ………………………………………………

  6 D. Kajian Pustaka ……………………………………………………...

  5 C. Signifikansi Penelitian ……………………………………………...

  1 B. Rumusan Masalah …………………………………………………..

  1 A. Latar Belakang ……………………………………………...............

  BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….

  ABSTRAK …………………………………………………………………. v PRAKATA ………………………………………………………………… vii DAFTAR ISI………………………………………………………………... ix DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xi DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xii

  45

  D. Pembah 50 asan…………………………………………………………..

BAB V PENUTUP

  52 ………………………………………………………… A.

  52 Simpulan …………………………………………………………… B.

  53 Saran ………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

  54

  57 LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

  90

  DAFTAR TABEL Tabel

  47

  46

  4.16. Coefficients

  a …………………………………………..

  47

  4.17. ANOVA

  a ……………………………………………...

  4.18. Model Summary………………………………………

  a ……………………………………………....

  48

  4.19. Coefficients

  a …………………………………………..

  48

  4.20. ANOVA

  a ……………………………………………...

  49 4.21. Model Summary………………………………………

  46 4.15. Model summary……………………………………….

  4.14. ANOVA

  Halaman 3.1. Variabel dan Indikator………………………………...

  42

  32 4.1. Hasil Uji coba instrumen supervisi akademik………...

  39 4.2. Hasil Uji coba instrumen motivasi kerja guru PAI…..

  39 4.3. Hasil uji coba instrumen kinerja guru PAI……………

  40 4.4. Hasil uji coba instrumen p enelitian…………………...

  40 4.5. ANOVA Supervisi akademik terhadap kinerja……….

  41 4.6. ANOVA Motivasi Kerja dengan kinerja……………...

  42 4.7. Test of Normality……………………………………..

  4.8. Supervisi Akademik(X1), motivasi kerja(X2) dan kinerja guru PAI (Y)…………………………………..

  45

  43 4.9. Descriptive Statistics………………………………….

  43 4.10. Klasifikasi supervisi akademik………………………..

  44 4.11. Klasifikasi motivasi kerja……………………………..

  44 4.12. Klasifikasi kinerja guru……………………………….

  45

  4.13. Coefficients

  a …………………………………………..

  49

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

  Halaman 1.

  57 Angket ……………………………………………………….

  2.

  69 Surat izin Penelitian ………………………………………… 3.

  70 Hasil Analisis ………………………………………………..

  4. Surat Bukti telah Melakukan Penel

  89 itian …………………….

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru menurut Sagala, secara sederhana dapat diartikan sebagai orang yang

  13

  memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Karena tugas inilah ia dapat menambah kewibawaannya dan diperlukan di masyarakat. Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individu maupun secara klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

  Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005 pasal 20 ada tujuh tugas utama seorang guru, yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi kemajuan dan perkembangan pencapaian belajar siswa. Mengingat begitu berat dan pentingnya tugas seorang guru maka seorang guru harus mampu berinovasi dan berkreasi untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

  Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja, sebagaimana yang tercantum dalam Q.S. at-tawbah ayat 105 sebagai berikut :

13 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta 2013, 21.

  “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang- orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan (105).

  ” Ayat tersebut memberi inspirasi agar guru dan pengawas menjaga kualitas dan kinerja dalam melaksanakan tugas karena semuanya akan dilihat oleh Alloh, rosul dan orang beriman dan akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

  Tugas dan kewajiban guru baik yang terkait langsung dengan proses belajar mengajar maupun tidak terkait langsung, sangatlah berpengaruh pada hasil belajar mengajar. Bila siswa mendapatkan nilai yang tinggi, maka guru mendapat pujian, dan juga sebaliknya bila siswa mendapat nilai yang rendah, guru juga kadang dikatakan berkualitas rendah. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dengan sungguh- sungguh bagaimana memberikan prioritas kepada guru agar selalu dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas sebagai guru. Untuk meningkatkan kinerjanya, seorang guru harus memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja. Baik itu motivasi karena kebutuhan dirinya sendiri, ataupun karena adanya rangsangan dari luar. Kebutuhan manusia yang paling tinggi menurut

14 Maslow adalah aktualisasi diri.

  14 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara 2016, 41.

  Selain itu peran supervisi pengawas sekolah juga sangat diperlukan, dalam upaya melakukan pembinaan dan bimbingan kepada guru agar kinerjanya senantiasa meningkat. Konsep supervisi dewasa ini berbeda dengan konsep supervisi terdahulu, dimana supervisi d ilaksanakan dalam bentuk “inspeksi” atau mencari kesalahan guru dalam melaksanakan tugas mengajar. Dalam pandangan modern supervisi adalah usaha untuk membantu guru dalam memperbaiki proses

  15

  belajar mengajar. Menurut Zepeda tujuan supervisi adalah “to growth,

  development, interaction,fault-free problem solving, and commitment to build

  16 capacity in teachers. Jadi kegiatan supervisi bagian dari manajemen

  kelembagaan yang memainkan peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan dan meningkatkan kinerja guru.

  Sejatinya supervisi akademik dilakukan sebagai langkah melakukan perbaikan sebagaimana juga yang termuat dalam Q.S. az-Zuhruf ayat 80 sebagai berikut :

  Artinya “Apakah meraka mengira, bahwa Kami, tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan meraka ? sebenarnya (Kami mendengar) dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka (80)”.

  15 Syaiful Sagala, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, 89. 16 Sally J. Zepeda, Instructional Supervision Applying Tools and Concepts, Eye On Education, Library of Conggres Cataloging-in-Publication Data, 2003, 19.

  Ayat di atas memberi inspirasi bahwa setiap pengawas dalam melaksanakan tugasnya sebenarnya juga diawasi oleh Alloh, SWT. Sehingga di dalam pelaksanaan kepengawasan seorang pengawas harus berhati-hati agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang ada.

  Berdasarkan pra-survey berkaitan dengan pelaksanaan supervisi pengawas PAI di Kabupaten Sukoharjo, peneliti menemukan bahwa pelaksanaan supervisi yang dilakukan pengawas PAI sebagian masih banyak bersifat administratif, kurang menyentuh substansi dari tujuan supervisi itu sendiri, yaitu melakukan pembinaan dan pengembangan kompetensi guru agar menjadi lebih profesional dalam melakukan tugas sebagai guru. Sebagaimana dibenarkan pernyataan dari Bapak Supeno, M.Pd, selaku pengawas kecamatan Sukoharjo yang menyatakan: “bahwa sebagian pengawas masih belum melaksanakan supervisi akademik

  17

  sepenuhnya ,hanya sekedar meneliti admisnistrasi saja.”

  Serta diperkuat oleh pernyataan salah satu guru PAI Sekolah Dasar Negeri Tanjungrejo 1 Kecamatan Nguter, Sukoharjo yaitu Didik Purwoko, S.Pd.I: “bahwa

  18

  supervisi dilakukan di daerahnya masih bersifat administrasi saja. ” Di Kabupaten Sukoharjo terdapat 12 kecamatan dengan jumlah pengawas

  PAI tingkat SD berjumlah 3 orang yang membina guru PAI tingkat SD sebanyak 300 orang dan ditambah dengan guru PAI tingkat SMP dan SMA, dikarenakan 17 18 Hasil Wawancara dengan Pengawas PAI kecamatan Sukoharjo, tgl 5 Juni 2017.

  Hasil Wawancara dengan Guru PAI kecamatan Nguter Sukoharjo, tgl 7 Juni 2017. tidak adanya pengawas khusus di tingkat SMP dan SMA. Artinya bahwa terdapat ketidak seimbangan jumlah pengawas dengan jumlah guru yang dibina. Karena menurut pedoman kepengawasan yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI disebutkan bahwa satu orang pengawas PAI tingkat SD paling sedikit membina 60

  19

  orang guru PAI. Hal ini, menyebabkan upaya supervisi akademik yang dilakukan pengawas menjadi kurang maksimal.

  Berdasarkan pemikiran di atas peneliti tertarik melakukan penelitian terkait dengan pengaruh supervisi akademik pengawas dan motivasi kerja guru dalam meningkatkan kinerja guru PAI di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

  1. Identifikasi Masalah Mengacu pada serangkaian teori dan fakta yang telah diungkapkan pada latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : a. Jumlah pengawas dan guru PAI yang tidak seimbang menyebabkan pelaksanaan supervisi akademik kurang berjalan maksimal.

  b. Pelaksanaan supervisi oleh pengawas kurang menyentuh dalam peningkatan kinerja guru PAI.

19 Direktorat Pendidikan Agama Islam, Pedoman Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, Jakarta: Kementerian Agama RI, 2012, 13.

  2. Pembatasan Masalah Dari indentifikasi masalah di atas, peneliti membatasi penelitian ini dengan fokus penelitian, yaitusupervisi akademik pengawas, motivasi kerja guru PAI dankinerja guru PAI SD di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017.

  3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka, permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimanakah pengaruh supervisi akademis terhadap kinerja guru PAI SD di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017? b. Bagaimanakah pengaruh motivasi kerja guru PAI terhadap kinerja guru

  PAI SD di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017?

  c. Bagaimana pengaruh supervisi akademis dan motivasi kerja guru secara simultan terhadap kinerja guru PAI di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017?

C. Signifikansi Penelitian

  1. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui :

  a. Pengaruh supervisi akademik pengawas terhadap kinerja guru PAI SD di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017.

  b. Pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru PAI SD di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017. c. Pengaruh supervisi akademik pengawas dan motivasi kerja guru secara simultan terhadap kinerja guru PAI di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017.

  2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

  a. Manfaat teoritik Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan di bidang Administrasi Pendidikan terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Di samping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran peneliti yang terkait dengan supervisi akademik, motivasi kerja guru dan kinerja guru.

  a. Manfaat Praktis 1) Bagi pengawas, sebagai bahan evaluasi dalam mengembangkan supervisi akademik dalam upaya peningkatan kinerja guru PAI.

  2) Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya guru dan kualitas pendidikan.

  3) Bagi guru PAI sebagai bahan masukan berkaitan dengan pentingnya motivasi kerja dalam peningkatan kinerja guru.

D. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

  Kajian pustaka dimaksudkan sebagai salah satu kebutuhan ilmiah yang berfungsi untuk membatasi dan membedakan dengan penelitian sebelumnya serta menghindari terjadinya pengulangan. Pembahasan pokok penelitian ini adalah mengenai pengaruh supervisi akademik, motivasi guru PAI terhadap kinerja Guru PAI SDdi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017 ditemukan beberapa penelitian yang relevan antara lain :

  Ashif Az Zafi, melakukan penelitian tentang Supervisi Akademik Pengawas Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 7 Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 7 Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian (field reseach) dan bersifat kualitatif yang berusaha mendeskripsikan data-data yang diperoleh

  20 dari lapangan maupun literatur yang berkaitan dengan pembahasan.

  Moch.Abi Qotadah, melakukan penelitian tentang Supervisi Akademis. Penelitian ini bersifat kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : a. pelaksanaan supervisi akademis pendidikan Islam, b. faktor pendukung serta

20 Ashif Az Zafi, “Supervisi Akademik Pengawas Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 d an SMA Negeri 7 Purworejo”, Tesis ,Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2016,vii.

  faktor penghambat dan solusi supervisi akademis pada sekolah dasar di

  21 kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

  Fitriani meneliti tentang supervisi akademik kepala sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Supervisi akademik mempengaruhi peningkatan

  22

  kinerja guru. Perbedaan penelitian dengan penulis adalah penelitian ini hanya ada 2 variabel sedangkan penelitian penulis ada 3 variabel.

  Penelitian yang dilakukan oleh Supriyono, 2011, Universitas Indonesia berjudul Pengaruh Sistem Supervisi Akademik Pangawas Sekolah terhadap

  Profesionalisme Guru SMA Negeri I Padang Ratu Lampung Tengah tahun

  23 2011 . Hasil penelitian diketahui bahwa : sistem supervisi akademik pengawas

  sekolah berpengaruh signifikan terhadap profesionalisme guru. Penelitian ini yang diteliti adalah profesionalisme guru sedangkan penelitian penulis adalah kinerja guru.

  Penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Selamet, Pengaruh

  Kompetensi Manajerial dan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah terhadap Kinerja Guru Studi Deskriptif Kuantitatif pada SMP Negeri di Kota Banjar

21 Moch.Abi Qotadah, “Pelaksanaan Supervisi Akademis Pendidikan Islam Pada Sedolah Dasar di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta”, Tesis, Institud Agama Islam Negeri Surakarta, 2016.

  22 Fitriani, “Model Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru”, Tesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015, xv 23 Supriyono, “Pengaruh Sistem Supervisi Akademik Pengawas Sekolah terhadap Profesionalisme Guru SMA Negeri I Padang Ratu Lampung Tengah tahun 2011”Tesis, Program Pascasarjana Universitas Indonesia 2011.diakses melalu8 Februari 2016. menemukan bahwa supervisi akademik yang dilakukan pengawas memberikan

  24 pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

  Pada penelitian yang dilakukan oleh Zafi, Qatadah dan Fitriani, merekasama-sama meneliti menggunakan metode kualitatif, yang menemukan atau merumuskan hipotesis, bahwa supervisi memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Bedanya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, yang tujuannya adalah untuk menguji hipotesis seberapa besar pengaruh supervisi akademik tersebut terhadap kinerja guru.

  Pada penelitian yang dilakukan oleh Supriyono variabel X sama dengan penelitian yang peneliti lakukan tetapi berbeda pada variabel Y yaitu profesionalisme guru, sedangkan penelitian yang peneliti teliti adalah terhadap kinerja guru. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Selamet mendukung hipotesis yang akan peneliti buktikan dalam penelitian ini.

E. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah dalam memperoleh gambaran singkat tentang isi Tesis, dipaparkan secara rinci alur pembahasan sebagai berikut :

24 Mochamad Selamet, “Pengaruh Kompetensi Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademik

  

Pengawas Sekolah terhadap Kinerja Guru Study Deskriptif Kuantitatif pada SMP Negeri di Kota

Banjar,Tesis, Program Pascasarjana Universitas Galuh Ciamis, 2013. Diakses melalui

ruari 2016.

  1. Bagain Awal

  Bagian ini terdiri dari; Halaman Judul, Abstrak, Halaman Pengesahan, Penjelasan Keaslian Tesis, Halaman Persembahan, Motto, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran.

  2. Bagian Isi

  Bab I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitin, kajian pustaka, dan sistematika penulisan.

  Bab II : KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS Pada bab ini menjelaskan tentang teori supervisi akademik

motivasi guru, dan kinerja guru beserta hipotesisnya.

Bab III : METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang; jenis dan pendekatan, subjek, tempat dan waktu, paradigma penelitian, hipotesa, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel, sumber data, prosedur pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, dan teknik analisa data.

Bab IV : ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas tentang; Uji Coba Instrument yang meliputi Uji Coba Instrument dengan menggunakan korelasi product moment

  dengan bantuan program aplikasi SPSS versi 23, Uji reabilitas Instrumen, Uji linieritas, Uji Normalitas dan Hasil Penelitian.

Bab V : PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari hasil penelitian dan penutup.

  3. Bagian Akhir Pada bagian ini berisi tentang daftar pustaka, Lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESA A. Pengertian Supervisi Akademik Menurut Ngalim Purwanto, supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang

  direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

  Sementara itu Nea gley dan Evans menyatakan bahwa “supervision is

  considered as any service for teachers that eventually result in

  25 improvinginstruction, learning, and the curriculum Maksudnya supervisi ”.

  merupakan pelayanan guru dalam hal peningkatan, pembelajaran dan kurikulum.

  Sedangkan menurut Carl Glickman dikutip dalam Allan Glathorn, memberikan definisi: “Supervision is the function in shools that draws together

  26 the discrete elemants of instructional effectiveness into whole-school action ”.

  Supervisi merupakan fungsi penting dalam sistem sekolah atau pendidikan yang mengefektifkan seluruh unsur-unsur pengajaran ke dalam aktifitas pendidikan.

  25 Neagley, Ross L. and Evans, N. Dean. Handbook for Effective Supervision of Instruction, New York: Englewood Cliffs-Prentice .Hall, Inc.1980, 20. 26 Allan A. Glatthorn, Supervisory Leadership (Introduction To Instructional Supervision), California: Harpher Collins Publishers, 1990, 83.

  Sebagaimana dikutip dalam Buku Kerja Pengawas Sekolah Supervisi akademik atau pengawas akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru dalam (1) merencanakan pembelajaran; (2) pelaksanaan pembelajran;(3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok yang sesuai dengan beban kerja guru (PP74/

  27 2008).

  Glickman (1981) dalam buku yang dikeluarkan Direktorat Tenaga Kependidikan yang bejudul Metode dan Teknik Supervisi, mendefinisikan supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan

  28 pembelajaran.

  Wiles dan Bondi menjelaskan fungsi-fungsi supervisi berdasarkan peranan supervisor, supervisi bisa dilihat sebagai peranan kepemimpinan umum

  27 Kementerian Pendidikan Nasional, Buku Kerja Pengawas Sekolah, Jakarta: Kemdiknas. 2011, 19. 28 Dirjen PMPTK, Metode dan Teknik Supervisi, Jakarta: Dirjen PMPTK, 2008 , 9. daperanan koordinasi terhadap semua aktivitas sekolah yang berkenaan dengan

  29 pembelajaran.

29 Willes Wiles, Jon and Bondi Joseph, Supervision a Guide to Practice Second Edition, Columbus: Charles E. Merill Publishing Company, 1986, 45.

  Arikunto supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan

  57

  pekerjaan mereka secara efektif. Masih dalam Arikunto, menyatakan bahwa supervisi akademik bukan hanya membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuannya, tapi juga membantu guru dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya, sebagai dasar analisis dalam menyusun rencana pembelajaran secara tepat. Disamping itu, supervisi membantu guru agar memiliki kemampuan dalam

  

58

mengembangkan kecakapan pribadi.

  Berdasarkan beberapa pengertian supervisi akademik dari para pakar tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian supervisi akademik adalah kegiatan berupa bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh supervisor, yaitu pengawas sekolah dan kepala sekolah kepada guru dalam meningkatkan kinerjanya dan kemampuan pengelolaan pembelajaran sehingga akan mendorong peningkatan prestasi belajar peserta didik yang sama sekali bukan menilai untuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan.

  Prasojo dan Sudiyono menjelaskan model supervisi akademik yaitu, (1). Model Supervisi akademik Tradisional dengan cara Observasi langsung, (2). Supervisi akademik dengan cara tidak langsung, (3). Model

59 Kontemporer.

  Model supervisi akademik Tradisional dengan cara observasi langsung yang meliputi kegiatan, a). Pra-Observasi yaitu sebelum observasi kelas, supervisor seharunya melakukan wawancara tersebut mencakup kurikulum, pendekatan, metode dan strategi, media pengajaran, evaluasi, dan analisi; b). Observasi yaitu, setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor mengadakan observasi kelas. Observaasi kelas meliputi pendahuluan (apersepsi), pengembangan, penerapan, dan penutup; c). Post-Observasi yaitu, setelah observasi kelas selesai, sebaiknya

  

supervisor mengadakan wawancara dan diskusi tentang kesan guru terhadap

  penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi ketrampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasan baru yang akan dilakukan, dan sebagainya.

  Supervisi akademik dengan cara tidak langsung menggunakan metode; a). Tes mendadak, sebaiknya soal yang digunakan pada saaat diadakan sudah diketahui validitasnya, reabilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya; b). Diskusi kasus, kegiatan diskusi kasus berawal dari kasus- kasus yang ditemukan pada observasi proses pembelajaran (PBM), laporan

  • laporan, atau hasil studi dokumentasi. Supervisor dengan guru
mendiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahan, dan mencari berbagai alternative jalan keluarnya; c). Metode angket, angket ini berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi hubungan guru dengan pendidiknya, dan sebagainya.

  Model Kontemporer, supervisi akademik model kontemporer (masa kini) dilaksanakan dengan pendekatan klinis, sehingga sering disebut juga sebagai model supervisi klinis. Supervisi akademik dengan pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif. Prosedur supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung yaitu dengan observasi kelas, namun pendekatannya berbeda.

  Teknik-teknik supervisi akademik yang seharusnya diapahami dan dikuasai oleh seorang pengawas sekolah yaitu (1). Teknik Supervisi individual, supervisi yang pelaksanaannya perseorangan terhadap guru. Teknik supervisi individual ada lima macam yaitu: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri; (2). Teknik supervisi kelompok, program supervisi yang ditunjukkan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama, dikelompokkan untuk kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau

  Dalam melakukan tugas supervisi, seorang supervisor perlu memahami pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan dalam menjalankan tugasnya. Glickman menyatakan ada tiga pendekatan supervisi yang diterapkan supervisor di dalam melakukan supervisi, yakni pendekatan direktif, pendekatan kolaboratif, dan pendekatan non direktif. Pendekatan supervisi tersebut dapat digunakan kepada semua guru, baik yang kinerjanya kurang ataupun kepada guru yang kinerjanya sudah baik untuk lebih meningkatkan kinerja guru. Berikut akan dijelaskan mengenai pendekatan supervisi tersebut.

  Pendekatan direktif yaitu pendekatan yang Tanggung Jawab, supervisi lebih banyak berada pada pengawas. Seorang pengawas dapat melakukan perubahan perilaku mengajar dengan memberikan pengarahan yang jelas terhadap setiap rencana kegiatan yang akan dievaluasi. Glickman menyatakan “directive-control orientatio includes the major behaviors of

  clarifying, presenting, demonstrating, directing, standardizing, and

60 Artinya Orientasi direktif-kontrol mencakup perilaku utama reinforcing”.

  dalam mengklarifikasi, menyajikan, mendemonstrasikan, mengarahkan, standarisasi, dan penguatan.

  Pada pendekatan direkting ini peranan pengawas sangat dominan dan peranan guru rendah, bahkan hampir tidak nampak perannya. Alasan pengawas melakukan pendekatan ini adalah karena menganggap dia lebih mampu dan memahami permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran Glickman mengungkapkan sebagai berikut:

  “the supervisor knows more about the context of teaching and learning than the teacher does or has superior analytical skills and problem- solving abilities. Therefore, the leader’s decisions are likely to be more effective than if the teacher is left to his or her own devices”.

61 Maksudnya pengawas tahu lebih banyak tentang konteks pengajaran

  dan pembelajaran daripada yang dilakukan guru atau memiliki kemampuan analisis dan kemampuan pemecahan masalah yang superior. Oleh karena itu, keputusan pemimpin cenderung lebih efektif daripada jika guru diserahkan ke perangkatnya sendiri.

  Peran pengawas lebih menitik beratkan sebagai fasilitator yang memberikan petunjuk dan mendorong guru untuk menyelesaikan atau mengatasi masalahnya. Jadi kegiatan perbaikan adalah tergantung pada guru itu sendiri. Seperti diungkapkan oleh Glickman mengenai beberapa peranan pengawas sekolah adalah sebagai berikut:

  “(1).Listening-The supervisor listens to the teacher’s problem by facing and showing attention to the teacher. The supervisor shows empathy with the teacher ; (2) Encouraging- The supervisor encourages the teacher to analyze the problem further”.

  62 Artinya (1). Pendengaran - Pengawas mendengarkan masalah guru

  dengan menghadap dan menunjukkan perhatian pada guru. Pengawas menunjukkan empati dengan guru; (2) Mendorong - Pengawas mendorong guru untuk menganalisis masalah lebih lanjut.

  Pada pendekatan non direktif ini peran penagawas sekolah sangat rendah sedangkan peranan guru dominan serta tanggung jawab supervisi lebih banyak berada pada pihak guru. Rendahnya peranan pengawas sekolah tersebut tampak pada perilaku pengawas sekolah seperti membesarkan hati guru, mengklarifikasi permasalahan yang dihadapi guru, dan mendengarkan keluhan permasalahan guru.

  Pendekatan selanjutnya yang dapat dilakukan seorang pengawas sekolah yaitu Pendekatan Kolaboratif, Glickman menjelaskan pendekatan kolaboratif sebagai berikut:

  “the collaborative approach includes the major behaviors of listening, clarifying, presenting, problem solving, and negotiating.

  The and result is a mutually agreed upon contract by leader and teacher that delineates the structure, process, and criteria for 63 subsequent instructional improvement”.

  Maksudnya pendekatan kolaboratif termasuk didalamnya pembiasaan, mendengarkan, mengklarifikasi, menyajikan, memecahkan masalah dan negoisasi dan hasilnya adalah satu hubungan yang saling menguntungkan atas kesepakatan antara pimpinan dan guru yang mengarahkan pada struktur proses dan kriteria untuk perkembangan pendidikan selanjutnya.

  Pada pendekatan kolaboratif tugas pengawas sekolah dalam hal ini adalah mendengarkan dan memperhatikan secara cermat terhadap masalah yang dihadapi guru dalam pengajaran serta memberikan pembinaan terhadap peningkatan kompetensi guru. Dalam pendekatan kolaboratif terdapat peranan yang seimbang antara pengawas sekolah dan guru. Hasil akhir dari pembinaan tersebut didasarkan pada kesepakatan antara guru dan pengawas sekolah dalam menentukan keputusan dan tindakan yang akan diambil. Perilaku pengawas sekolah dapat berupa menyajikan, menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah dan negosiasi. Pengawas sekolah mendorong guru untuk mengaktualisasikan inisiatif yang dipikirkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya atau meningkatkan kemampuan mengajarnya.