Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi Melalui Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017) - UNS Institutional Repository

  

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING (GNT)

  (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017)

  HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Oleh:

Nur Isni Purwinanti

  

K7113159

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

AGUSTUS 2017

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN AM

AN PERNYAT

AAN

  

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING (GNT)

  (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017)

HALAMAN PENGAJUAN

  

Oleh:

NUR ISNI PURWINANTI

K7113159

  

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

agustus 2017

  PERSETUJUAN

HALAMAN PERSETUJUAN

  PENGESAHAN SKRIPSI

  HALAMAN PENGESAHAN

  MOTTO

HALAMAN MOTTO

  Allah pemilik apa yang ada di langit dan di bumi

  

PERSEMBAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah SWT dan iringan rasa syukur,

kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

  

~ Ibu ~

Terima kasih untuk doa yang selalu Ibu gulirkan di setiap malam gelap.

  

~ Ibu ~

Terima kasih selalu menjagaku, dengan segenap pegorbanan jiwa dan ragamu,

meski orang lain mulai kehabisan cara memberiku semangat.

  

~ Ibu ~

Terima kasih telah menjadi malaikat Tuhan yang mengajariku untuk selalu

berlajar, bersabar, dan bertahan dengan segala keterbatasan.

  ”

  

~ Bapak ~

  “Terima kasih untuk ketegaranmu, yang dengan itu aku belajar, yang dengan itu

  

aku mampu untuk mempercayai diriku sendiri.”

~ Kakak Perempuanku ~

  “Terima kasih untuk kebersamaannya selama ini, yang dengan itu aku mampu

  belajar memaknai sudut bola yang tak pernah kulihat.”

~ Dosen-dosen PGSD FKIP UNS ~

  “Terima kasih untuk bimbingan, arahan dan dukungan yang Bapak/Ibu berikan

  

selama ini.”

~ Almamaterku tercinta~

  

Universitas Sebelas Maret Surakarta

  ABSTRAK

HALAMAN ABSTRAK

  Nur Isni Purwinanti. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS

  EKSPOSISI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING (GNT) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Agustus 2017.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis eksposisi melalui strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) pada siswa kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016-2017.

  Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan dalam satu pertemuan terdiri dari empat tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Sebomenggalan yang berjumlah 23 siswa dan seorang guru. Sumber data berasal dari siswa dan guru. Teknik pengumpulan data didapatkan melalui wawancara terhadap guru kelas V, wawancara terhadap siswa kelas V, observasi kinerja guru, observasi aktivitas siswa, penilaian tes hasil keterampilan menulis eksposisi siswa, dan dokumentasi berupa foto dan video saat pembelajaran. Validitas data yang digunakan adalah validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif.

  Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa persentase ketuntasan klasikal keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V pada kondisi pra tindakan adalah 4,35%. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal mengalami peningkatan menjadi 17,39%. Pada siklus II persentase ketuntasan klasikal mengalami peningkatan menjadi 56,52%. Pada siklus III persentase ketuntasan kelas mengalami peningkatan menjadi 91,30%.

  Simpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah strategi pembelajaran

  Guided Note Taking (GNT) dapat meningkatkan keterampilan menulis eksposisi pada siswa kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017.

  Kata kunci: Keterampilan Menulis Eksposisi, Strategi Pembelajaran Guided Note

Taking (GNT).

  .

  

ABSTRACT

HALAMAN ABSTRACT

  Nur Isni Purwinanti. K7113159. The Improvement of Writing Exposition Skill through The Application of Guided Note Taking (GNT) Strategy (Classroom Action Research in the Fifth Grade Students of Sebomenggalan State Primary School at 2016/2017 Academic Year). Minithesis, Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University. August 2017.

  The purpose of this research is to improve writing exposition skill through the application of Guided Note Taking (GNT) strategy in the fifth grade students of Sebomenggalan State Primary School at 2016/2017 Academic Year.

  The type of this research is Classroom Action Research (CAR), it consists of three cycles. Each cycles consist of two times and each times consist of four phases, they are planning, action, observation, and reflection. The subject of this research are students which consist of 23 students and a teacher. The data collecting techniquesare interview, observation, test, and documentation..The data validity techniques of this research is content validity. The data analysis technique is interactive analysis model.

  The result of this research, showsthat the application of Guide Note Taking learning strategy can improve the writingskill in the fifth grade students of State Primary School in Purworejo at 2016/2017 academic year and teacher. Data sources are from interview with teacher, interview with student, pretest exposition writing skills and documentation as photo and video during class.

  The result of this classroom action research is proved by the increasing of the writing exposition skill for fifth students grade with classical improvement for precycle is 4,35%. The classical improvement cycles I be 17,39%. The classical improvement cycles II be 56,52%. The classical improvement cycles III be 91,30%.

  The conclusion of this classroom action research is strategy Guided Note Taking can improve writing exposition skills in the fifth grade students of Sebomenggalan State Primary School at 2016/2017 academic year,

  Keywords : Writing Exposition Skills, Guided Note Taking (GNT) Strategy

  

KATA PENGANTAR

HALAMAN KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi Melalui Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017)

  ”. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya termasuk kita hingga akhir zaman.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

  1. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  2. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd., Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  3. Dra. Sularmi, M. Pd., Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar.

  4. Dra. Lies Lestari, M. Pd., Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar.

  5. Drs. M. Ismail S., M. Pd., Dosen narasumber yang selalu memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Dra. Nurhayati, Kepala SD N Sebomenggalan yang telah memberi

  7. Supriyanto, S. Pd., Guru kelas V SD N Sebomenggalan yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut.

  8. Siswa kelas V SD N Sebomenggalan yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

  9. Teman-teman Kelas C PGSD 2013 yang selalu mendukung dan memberi semangat.

  10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

  Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih ada kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan peneliti. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Peneliti berharapskripsi ini dapat menambah wawasan serta menambah keberkahan bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya.

  Surakarta, Agustus 2017 Peneliti

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  xiii

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  xiv

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  xv

  

  

  

  

   xv

  

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 4.1 Hasil Analisis Nilai Keterampilan Menulis Eksposisi Pra Tindakan

   2. 3.

   4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

   11.

   13. 14.

   15. 16. 17. 18. 19. 20.

  21. 22.

   23.

   25. 26.

   27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.

   37.

  

   40. 41.

   42.

  xviii

  44. 45.

   46. 47. 48. 49.

  

   52.

  

  

  

  

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

Gambar 4.1 Hasil Analisis Nilai Pra Tindakan ..................................................... 42

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada kegiatan komunikasi sehari-hari, menulis sangatlah minim proporsinya

  diantara ketiga keterampilan berbahasa yang lain. Minimnya proporsi menulis merujuk pada keterangan Zainurrahman (2013: 2) yang mengungkapkan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam konteks akademik (academic writing). Hal tersebut juga sejalan dengan keterangan Adler dalam Hermawan (2012:

  30) bahwa 53℅ aktivitas komunikasi didominasi oleh menyimak, sedang menulis 14℅, berbicara 16℅, dan membaca 17℅. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa menulis merupakan kegiatan yang paling jarang dilakukan oleh manusia dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lainnya.

  Kegiatan dari menulis tergolong dalam kegiatan komunikasi secara tidak langsung. Melalui menulis, seseorang mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaanya. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menulis. Hal ini agar pesan yang dituliskan oleh penulis dapat tersampaikan secara menyeluruh kepada pembaca. Untuk itu seseorang harus dilatih menulis sejak dini agar terbentuk kebiasaan menulis yang sarat makna. Dengan demikian, diperlukan pembelajaran menulis sejak dini khususnya di Sekolah Dasar agar siswa terlatih untuk menghindari kesalahpahaman dalam penyampaian dan penerimaan informasi.

  Dalam Silabus KTSP 2009 Tingkat Sekolah Dasar kelas V terdapat Standar Kompetensi (SK) sebagai standar yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran menulis. Salah satu kompetensi yang ada didalam SK tersebut adalah Kompetensi Dasar dalam menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan (Lampiran 6 halaman 170). Dengan adanya KD tersebut diharapkan siswa dapat terampil dalam membuat laporan dengan cara membuat catatan atau membuat melatih keterampilan menulis. Selain itu, kegiatan ini melibatkan proses pemahaman dan berpikir analitik dimana siswa akan terdorong kemampuan agar sejalan dengan tingkat perkembangan di usianya yang sudah menginjak kelas tinggi.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD N Sebomenggalan pada tanggal 3 Desember 2016 (Lampiran 13 halaman 185-186), dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V mengalami permasalahan dalam hal keterampilan menulis eksposisi. Guru menjelaskan bahwa hasil menulis eksposisi siswa masih sulit terbaca. Maksud dari masih sulit terbaca adalah hasil menulis eksposisi siswa belum terstruktur baik dari segi isi, organisasi, dan mekaniknya. Masalah tersebut dikarenakan siswa mengalami kesulitan untuk mencari ide dan kosakata yang akan dituliskan.

  Permasalahan siswa kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017 dalam menulis eksposisi dibuktikan dengan hasil tes pra tindakan (pretest) keterampilan menulis eksposisi kelas V pada tanggal 6 Desember 2017 (Lampiran 17 halaman 190). Dari hasil tes pra tindakan keterampilan menulis eksposisi terhadap 23 siswa, sebanyak 95,65% atau 22 siswa mendapat nilai dibawah kriteria terampil (nilai kriteria teram pil pada interval 84,00―96,33). Siswa yang mampu mencapai kriteria terampil hanya sejumlah 1 siswa (4.

  35℅). Hal ini membuktikan bahwa keterampilan menulis eksposisi di kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017 masih rendah.

  Solusi untuk mengatasi rendahnya keterampilan menulis eksposisi siswa kelas V SD N Sebomenggalan, peneliti berdiskusi dengan guru untuk melakukan tindakan pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran aktif agar siswa aktif dalam mencari ide atau kosakata untuk ditulis. Strategi pembelajaran yang dipilih untuk mengatasi masalah menulis eksposisi di kelas V SD N Sebomenggalan adalah strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT). Menurut Lewin dkk, Guided Note Taking (GNT) merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa mencari beberapa ide pokok sebagai kata kunci berdasarkan hal-hal yang diamati.

  Pemilihan strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) sebagai solusi masalah pembelajaran menulis eksposisi dikarenakan strategi pembelajaran ini termasuk dalam strategi pembelajaran aktif (Active Learning). Dalam pembelajaran yang aktif, siswa diminta untuk selalu aktif dalam mempelajari hal yang sedang dihadapinya dengan cepat dan menyenangkan. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Asmani (2011: 65) yang menerangkan arti dari belajar aktif adalah

  , “Mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat, dan terlibat secara pribadi untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) mendorong siswa untuk aktif mencatat hal-hal penting mengenai materi yang diamati, dipelajari dan didiskusikan. Hal ini dapat membantu siswa dalam menyusun suatu paragraf dengan bantuan catatan yang telah siswa tulis sendiri, selanjutnya siswa mudah mengembangkan paragraf sesuai kreativitas siswa.

  Penelitian dalam upaya mengatasi masalah menulis eksposisi menggunakan strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) ini relevan dengan dua penelitian yang sudah ada. Pertama, penelitian oleh Dwi Hartanto (2015) dengan judul penelitian “Penerapan Metode Guided Note Taking (GNT) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Proklamasi Kemerdekan Republik Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2014/2015). Hasil dari penelitian Dwi Hartanto ini menghasilkan kesimpulan bahwa hasil belajar sejarah melalui model GNT dapat meningkat dari siklus satu sampai siklus tiga. Penelitian relevan yang kedua adalah penelitian oleh Sri Yuniati (2016) dengan judul penelitian “Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) dengan Media Gambar dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Aktivitas Ekonomi di Kelas IV SD Negeri

  2 Kutosari Tahun Ajaran 2015/2016”. Hasil dari penelitian oleh Sri Yuniati menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

  Sedangkan untuk penelitian yang relevan mengenai menulis eksposisi pada tingkat Sekolah Dasar, peneliti melakukan studi pustaka dari dua hasil penelitian penelitian “Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi Melalui Strategi

  Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem IV No. 204 Laweyan Surakarta Tahun Ajaran 201

  5/2016”. Kedua, penelitian oleh Septiana Ika Wulansari berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Koopratif Tipe Think Talk Write

  ” (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Bangsalan Tahun Ajaran 2014/2015). Hasil dari penelitian ini adalah meningkatnya keterampilan menulis eksposisi siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

  Think Talk Write,

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi Melalui Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017)”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah strategi pembelajaran Guided

  

Note Taking (GNT) dapat meningkatkan keterampilan menulis eksposisi siswa

kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017?”.

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis eksposisi melalui strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) pada siswa kelas V SD N Sebomenggalan Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitiaan ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan tambahan mengenai inovasi penerapan strategi pembelajaran

  Guided Note Taking (GNT) dalam pembelajaran menulis khususnya

  menulis eksposisi. Selain hal itu, penelitian ini dapat memberikan sumbangan karya ilmiah dan digunakan sebagai masukan, pertimbangan dan pengembangan dalam penelitian selanjutnya.

  2. Manfaat Praktis Penelitian ini akan memberi manfaat bagi individu maupun lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain: a.

  Bagi Siswa 1)

  Melalui penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) siswa memperoleh peningkatan keterampilan menulis eksposisi

  2) Melalui penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) siswa dapat aktif dalam pembelajaran.

  b.

  Bagi Guru 1)

  Melalui penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) guru dapat mengetahui strategi pembelajaran aktif untuk pembelajaran menulis eksposisi.

  2) Melalui penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking

  (GNT) guru mendapatkan pengalaman langsung dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif Guided Note Taking (GNT) khususnya dalam pembelajaran menulis eksposisi c. Bagi Sekolah

  1) Penelitian ini memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis eksposisi.

  2) Penelitian ini dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif di

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Keterampilan Menulis Eksposisi Pada Siswa Kelas V SD a. Pengertian Keterampilan Manusia dalam melakukan berbagai kegiatan memerlukan sebuah

  keterampilan. Meskipun identik dengan kegiatan motorik, namun keterampilan memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Ichsan (2013: 29) mendefinisikan keterampilan sebagai kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian yang saling bergantung dari awal hingga akhir. Manusia yang kurang memiliki kemampuan dalam mengoordinasi antara pikiran dan anggota gerak motoriknya dikatakan berketerampilan rendah.

  Keterampilan adalah suatu keterkaitan antara pikiran dan gerak motorik. Sukmadinata dan Syaodih (2012: 184) berpendapat bahwa, “Keterampilan merupakan kemampuan seseorang dalam menerapkan atau menggunakan pengetahuan yang dikuasainya dalam suatu bidang kehidupan.

  ” Hal tersebut menunjukkan bahwa keterampilan tidak hanya mencakup segi kognitif atau segi psikomotor saja, namun gabungan antar keduanya. Keterkaitan keterampilan dengan aspek kognitif juga dikemukakan oleh Kunandar (2014: 255) dimana mengemukakan bahwa keterampilan merupakan kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

  Keterampilan erat kaitannya dengan berbagai kegiatan. Syah (2009: 121), mengungkapkan bahwa keterampilan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromascular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya. Dengan demikian, seseorang yang melakukan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dianggap kurang atau bahkan tidak terampil. Keterampilan juga dapat diamati dalam berbagai kegiatan seperti menulis, mengetik, olahraga dan lain sebagainya.

  Berdasarkan empat pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan merupakan koordinasi antara pikiran dengan syaraf otot anggota gerak motorik sebagai respon untuk melakukan sesuatu demi mencapai hasil. Gerakan dari anggota tubuh merupakan respon positif dari pikiran yang ada. Semakin baik respon yang diterima, maka semakin terampillah orang tersebut. Hal tersebut dapat diamati dalam berbagai kegiatannya seperti menulis dan berbagai kegiatan lainnya.

b. Menulis 1) Pengertian Menulis

  Menulis merupakan sebuah komunikasi. Menurut Suparno dan Yunus (2010: 1.3) menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Hal ini sejalan dengan keterangan Abidin (2013: 181) yang menerangkan bahwa menulis adalah sebuah proses berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan pembacanya.

  Menulis sebagai suatu komunikasi juga dikemukakan oleh Djibran (2008: 17) yang mengemukakan bahwa menulis adalah mengemukakan pikiran, perasaan, pegalaman dan hasil bacaan dalam bentuk tulisan, bukan dalam bentuk tutur. Selain itu Dalman (2014: 3) menerangkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahan tulis sebagai alat atau medianya.

  Menulis perlu memperhatikan berbagai hal agar menghasilkan tulisan yang dapat dipahami oleh orang lain. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis disampaikan oleh Morsey dalam Tarigan (2013: 4) yaitu diantaranya:

  Menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat/merekam, meyakinkan, melaporkan/memberitahukan, dan mempengaruhi, dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan mengutarakan dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.

  Berdasarkan empat pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan penyampaian informasi kepada orang lain melalui bahasa tulis yang dapat dipahami oleh pembaca. Melalui sebuah tulisan diharapkan pembaca dapat memahami pesan yang disampaikan serta memahami tujuan dari penulisan tersebut.

2) Tahap Menulis

  Tompkins (1994: 20-28), membagi tahapan menulis dalam lima tahap. Keseluruhan dari lima tahap tersebut sangat erat kaitannya antara zsdxsdfc satu dengan yang lainnya. Tahap-tahap yang dijelaskan oleh Tompkins tersebut diantaranya: a) prewriting, b) drafting, c) revising, d) editing dan e) publishing.

  Tahap pertama dari menulis yakni prewriting. Pada tahap ini, hal- hal yang perlu diperhatikan diantaranya: a) memilih topik, b) menentukan dan mengorganisasikan ide, c) memilih calon pembaca yang akan dituju dan d) memilih bentuk tulisan untuk calon pembaca yang akan dituju.

  Tahap kedua dari menulis disebut drafting. Tahap ini mencakup menulis draf kasar, menulis judul, dan penentuan dengan jelas isi tulisan serta mekanik. Penulisan draf kasar merupakan penentuan ide atau gagasan pokok. Setelah itu, siswa diminta untuk menuliskan judul dari tulisan yang akan dibuat. Langkah terakhir dari tahap ini adalah penentuan isi tulisan berupa ajakan, penggambaran, atau pemaparan terhadap suatu hal.

  Untuk tahap revising (tahap ketiga) dari menulis mencakup empat pokok kegiatan dalam pelaksanaannya. Empat pokok kegitaan tersebut adalah: a) berbagi tulisan dalam grup, b) diskusi mengenai tulisan teman,

  c) perbaikan berdasar masukan Guru dan teman, serta d) yakni merubah

  Tahap keempat dalam menulis (editing) dijelaskan sebagai berikut: Pertama siswa menyunting hasil tulisan mereka sendiri, Kedua, siswa

  Adapun pokok kegiatan

  membantu teman menyunting hasil tulisan, dan yang ketiga yakni student sincreasingly.

  Tahap kelima yang dapat dilakukan adalah membuat buku dan berbagi dengan teman.

c. Eksposisi 1) Pengertian Eksposisi

  Eksposisi merupakan sebuah pemaparan yang memberitahukan atau memaparkan suatu hal atau informasi yang bertujuan untuk memberi tahu pembaca. Rohmadi dkk (2014: 87) mengemukakan bahwa eksposisi adalah karangan yang dibuat untuk menerangkan suatu pokok persoalan yang dapat memperluas wawasan pembaca. Masalah yang disampaikan biasanya dilengkapi dengan gambar, daya, dan statistik. Adapun menurut Alwasilah (2007: 111), “Eksposisi berarti tulisan yang tujuan utamanya, mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan

  ”. Jadi, banyak sekali hal-hal yang dapat disampaikan melalui penulisan eksposisi. Suparno dan Yunu (2010:1.12) menerangkan bahwa eksposisi merupakan ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya. Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan ilustrasi yang disampaikan penulis sekedar memperjelas apa yang akan disampaikannya.

  Dalman (2014: 120) memaparkan karangan eksposisi merupakan karangan yang menjelaskan atau memaparkan pendapat, gagasan, keyakinan, yang memerlukan fakta yang diperkuat dengan angka, statistik, peta, grafik, tetapi tidak bersifat memengaruhi pembaca.

  Sebelum memulai menulis eksposisi, hal yang harus ditentukan adalah pemilihan topik. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mengembangkan topik. Teknik-teknik tersebut diantaranya: a) teknik identifikasi; b) teknik perbandingan; c) teknik ilustrasi; d) teknik komunikasi; e) teknik definisi; f) teknik perbandingan dan g) teknik analisis (Keraf, 2011: 21). Dari keenam teknik dalam menulis eksposisi tersebut, salah satu teknik dapat digunakan disertai teknik yang lain untuk penjelasan tertentu.

  Berdasar empat pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa eksposisi merupakan sebuah karangan yang memaparkan, menginformasikan, menjelaskan dan mengidentifikasikan berbagai hal melalui teks yang dapat disertai gambar, grafik maupun data statistik.

2) Organisasi Tulisan Eksposisi

  Zainurrahman (2013: 68) mengemukakan ada tiga organisasi dari tulisan eksposisi yaitu introduksi, isi dan konklusi. Dijelaskan oleh Zainurrahman bahwa pada bagian introduksi, penulis menyampaikan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tersebut. Dalam hal isi, penulis mengekspos segala hal yang berhubungan dengan topic, diantaranya adalah; a) pengertian, b) mengapa dan c) bagaimana. Pada bagian konklusi, penulis membuat sintesis mengenai hal-hal yang substansial dalam pemaparan topik

d. Keterampilan Menulis Eksposisi

  Menulis merupakan suatu keterampilan dimana menulis memerlukan adanya hubungan kegiatan koordinasi pikiran seseorang dengan kegiatan fisik menulis dimana hasil tulisannya dikomunikasikan kepada orang lain. Susanto (2014: 243) mengartikan menulis sebagai keterampilan seseorang (individu) mengkomunikasikan pesan dalam sebuah tulisan. Keterampilan ini berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, memilah, dan menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis.

  Berkaitan dengan pendapat Syah (2009: 121) mengenai keterampilan, terdapat adanya hubungan antara keterampilan dengan menulis. Adanya hubungan antar keterampilan dengan menulis dikemukakan pula oleh Sulistyo dan Suhita (2015: 5) bahwa menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat dan mengorganisasikan makna dengan menggunakan sistem tanda konvensional yang lebih tertib dan sistematis. Hal ini menunjukkan keterkaitan antara keterampilan dengan menulis dimana keduanya merupakan proses kegiatan mental berupa menyusun makna dan kegiatan fisik berupa mencatat. Kegiatan terrsebut menghasilkan suatu produk dalam bentuk tulisan.

  Menulis eksposisi berarti membuat tulisan dalam bentuk paragraf eksposisi. Jauhari (2013: 58) mengemukakan eksposisi secara leksikal berasal dari kata bahasa Inggris exposition yang artinya membuka, sedangkan istilah paragraf eksposisi berarti sebuah paragraf yang bertujuan memberitahukan, menerangkan, menguppas, dan menguraikan sesuatu. Keterangan Jauhari senada dengan keterangan Zainurrahman (2013: 67) yang menyatakan bahwa tulisan eksposisi adalah tulisan yang memberikan informasi mengenai mengapa dan bagaimana, menjelaskan sebuah proses atau menjelaskan sebuah konsep. Dengan tulisan ekspositori penulis memberitahukan kepada kita bagaimana dan mengapa sehingga sesuatu terjadi. Maka menulis eksposisi merupakan membuat tulisan dalam bentuk paragraf yang bertujuan memaparkan, memberi informasi, menerangkan dan mengupas suatu hal.

  Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis eksposisi adalah suatu kegiatan penyampaian informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, menerangkan sekaligus memaparkan mengenai suatu hal melalui bahasa tulis dalam bentuk paragraf eksposisi.

e. Siswa Kelas V SD

  1) Karakteristik Siswa Kelas V SD Manusia senantiasa mengalami perkembangan dalam hidupnya.

  Perkembangan tersebut terjadi melalui beberapa fase. Oleh karena adanya fase perkembangan yang berbeda-beda pada berbagai usia anak, maka proses pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa yang berbeda-beda pula usianya. Pelaksanaan pembelajaran harus disesuaikan ciri-ciri dari setiap fase perkembangan. Pada umumnya, siswa kelas V SD berada pada usia 8-11 tahun.

  Menurut Buhler (1930) dalam bukunya The First of Life, fase perkembangan anak usia 9 - 11 tahun mencapai objektivitas tertinggi atau bisa juga disebut sebagai masa menyelidik, mencoba, bereksperimen, yang distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik, dan rasa ingin tahu yang besar. Pada akhir fase ini, anak mulai “menemukan diri sendiri” secara tidak sadar (Sobur, 2009: 132).

  Selanjutnya, Hurlock menjelaskan perkembangan anak pada usia 2- 10/11 tahun, bahwa pada masa ini tanda-tanda khas adalah adanya usaha dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga ia merasa bahwa dirinya merupakan sebagian dari lingkungan yang ada. Penyesuaian sosial dilaksanakan dengan pergaulan dan berbagai pertanyaan. Segala hal mulai ditanyakan atau diragukan (Sobur, 2009: 133-134). Lebih lanjut Erikson berpendapat mengenai masa kanak-kanak (pada usia 8-11 tahun) adalah masa untuk berkelompok dan berorganisasi. Penerimaan oleh teman-teman seusia adalah penting (Sobur, 2009: 136).

  Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa kelas V SD berumur sekitar 8-11 tahun, pada masa ini siswa berada pada tahap operasional konkret yang merupakan perkembangan penting dan fundamental bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya. Pada tahap ini siswa memiliki ciri-ciri dapat berpikir deduktif, memahami konsep, belajar dengan cara bekerja, sebaya, sehingga dengan belajar kelompok anak akan belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, belajar bekerjasama, belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat, belajar bertanggung jawab, serta belajar tidak tergantung pada orang dewasa. Selain itu pada tahap ini siswa belajar secara aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka dalam pembelajaran hendaknya anak diberi pengalaman secara langsung dan diberikan ruang untuk belajar secara berkelompok dengan teman sebaya, sehingga ada kesempatan siswa untuk mampu mengeluarkan pendapat, memecahkan masalah, serta menarik kesimpulan secara sederhana sehingga pembelajaran akan terkonstruksi dan lebih bermakna.

  Karakteristik siswa kelas V SD NSebomenggalan sama halnya dengan karakteristik perkembangan siswa pada umumnya yang berada di rentang usia 8-11 tahun. Pengaruh lingkungan tempat tinggal dan pola asuh orang tua yang akan membedakan cepat atau lambatnya proses perkembangan siswa di SD tersebut dengan perkembangan siswa di daerah lain. Umumnya perkembangan kognitif anak berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan anak seusia mereka.

  Berdasarkan karakteristik siswa kelas V yang telah diuraikan di atas, pada penelitian ini siswa diarahkan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan karakteristiknya yaitu sedang berada pada masa mulai mampu berpikir logis. Dengan demikian metode Guided Note Taking (GNT) yang digunakan peneliti sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SD sehingga anak akan dilatih untuk aktif dan fokus terhadap materi yang dijelaskan guru, sehingga siswa paham dengan isi materi yang disampaikan.

2) Pembelajaran Menulis di Kelas V SD

  Panegstu dalam Solchan mengemukakan bahwa pembelajaran menulis diharapkan mampu mengarahkan siswa ke usaha pengembangan sumber dayanya dan menjadikan pembelajaran menulis lebih bermakna siswa mampu mengekspresikan dan menggeneralisasikan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuannya dalam bentuk tulisan.

f. Pembelajaran Keterampilan Menulis Eksposisi di Kelas V SD

  Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ialah agar siswa mampu untuk menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kepribadian serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahan pengajaran di Sekolah Dasar memiliki tiga komponen utama. Aspek yang pertama yakni komponen mengenai kebahasaan. Di dalam kebahasaan, terdapat dua aspek yang ada di dalamnnya yani aspek struktur kebahasaan dan aspek kosakata. Untuk aspek yang kedua komponen dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yakni kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa ini terdiri atas aspek menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Komponen pembelajaran Bahasa Indonesia yang terakhir adalah kesastraan pembelajaran dengan fokus kesastraan dintegrasikan dengan fokus kebahasaan dan keterampilan berbahasa.

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V dengan fokus pada komponen pembelajaran kemampuan berbahasa aspek menulis khususnya menulis eksposisi. Adapun untuk keterampilan dalam menulis eksposisi di kelas V diambil dari SK yang berbunyi “Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas”, sedangkan KD yang digunakan dalam penelitian ini adalah: “Menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperh atikan penggunaan ejaan.”

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT) a. Pengertian Strategi Pembelajaran

  Seorang pengajar memerlukan suatu cara dalam menyampaikan materi agar materi yang disampaikan dapat dipahami siswa. Menurut Ahmadi, dkk (2014: 9) strategi diartikan sebagai cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seseorang pengajar untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga akan memudahkan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan Hamdani (2011: 19) yang menjabarkan secara umum bahwa strategi diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk dicapai pada tujuan. Hardini dan Puspitasari (2012: 13) mengungkapkan strategi dapat diartikan sebagai rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu.

  Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Abimanyu (2010: 2-3) menyebutkan bahwa terdapat konsep strategi mengandung makna yang multi dimensi dalam arti dapat ditnjau dari berbagai segi, yaitu pada segi perancangan. strategi pembelajaran adalah pemikiran dan pengupayaan secara strategi pembelajaran dalam memilih, menyusun, memobilisasi, dan mensinergikan segala cara, sarana prasarana dan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Abimanyu (2010: 3) menyebutkan pengertian pelaksanaan strategi pembelajaran sebagai berikut:

  1) keputusan bertindak secara strategi pembelajaran dalam memodifikasi dan menyelaraskan komponen-komponen sistem instruksional (yang telah ditetapkan pada dimensi perancangan) untuk lebih mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dan 2) pola umum perbuatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar- mengajar yang menunjuk pada karakteristik abstrak dan pola rentetan perbuatan guru-murid dalam peristiwa belajar-mengajar.

  Djamarah dan Zain (2013: 5) memaparkan bahwa pengertian strategi yang dihubungkan dengan proses belajar mengajar dapat berarti pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

  Pembelajaran menurut Khuluqo (2017: 52) pembelajaran merupakan segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada peserta didik. Suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju pada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.

  Menurut Aqib dan Murtadlo (2016: 8) strategi pembelajaran adalah pola-pola umum kegiatan pendidik peserta didikdaloam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tampubolon (2014: 82) mengemukakan bahwa strategi diartikan sebagai kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh pendidik dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif serta efisien.

  Berdasarkan beberapa pengertian dari ahli diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara guru dalam mengajar agar siswa mampu mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

b. Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (GNT)

  Strategi pembelajaran Guided Note Taking (GNT) merupakan strategi pembelajaran yang membantu siswa menyerap materi pelajaran dibantu dengan menggunakan handout

  (lembaran) berupa ‘notes’ yang diberikan oleh guru kepada siswa. Guru menyiapkan handout (lembaran) berupa ‘notes’tersebut dengan mengosongi beberapa kata agar menjadi teks yang rumpang atau hanya menyediakan kolom-kolom kosong untuk diisi oleh siswa. Tujuannya adalah agar siswa mencari kata kunci atau hal-hal pokok dari materi yang disampaika n guru lalu melengkapinya pada ‘notes’ tersebut. Jadi pada strategi pembelajaran ini guru mengosongkan handout pada kata-kata atau kalimat tertentu terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada siswa. Strategi pembelajaran ini disebut juga sebagai strategi pembelajaran Catatan Terbimbing. Penggunaan strategi pembelajaran ini dapat membangun stock of knowledge siswa. Strategi pembelajaran catatan terbimbing dapat dikembangkan dengan berbagai pola mulai dari penulisan ide pokok, melengkapi teks, hingga menuliskan berbagai hal yang diamati oleh siswa. Zaini (2008: 32) menyebutkan bahwa catatan terbimbing yaitu strategi pembelajaran yang menggunakan bagan atau skema yang dapat membantu peserta didik dalam membuat catatan-catatan ketika guru menyampaikan materi pelajaran. Strategi pembelajaran ini dapat dikembangkan dengan berbagai pola.

  Hal di atas juga diungkapkan oleh Keren H. Larwin dalam Journal of

  Special Education , Vol. 27, seperti berikut: Stringfellow and Miller (1995) explain that guided note consist of leosson outlines that provide main idea and blank spaces for students to writein definitions, key concept, and additional information. Heward (1994) explain that guides provived to students use handout electronically or as PowerPoint slides (p.34)

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) Berbasis Outdoor Study (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III SD Negeri Soropadan No. 108 Surakarta Tahun Ajaran 2017/201

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENERAPAN KONSEP GAYA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Tahun Ajaran 2016/2017) - UNS Institutional Repository

0 1 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri Soropadan No 108 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017) - UNS Institutional Repository

0 0 17

Penerapan Metode Edutainment Berbasis Storytelling untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dongeng (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SD N Sumber IV Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017) - UNS Institutional Repository

0 0 21

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung Pecahan Campuran (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Sumber II Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017) - UNS Institutional Repository

0 0 19

Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table (Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Wiropaten Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017) - UNS Institutional Repo

0 0 16

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Rotating Trio Exchange pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Tahun Ajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 20

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Rotating Trio Exchange pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Tahun Ajaran 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 6

Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Pendek Melalui Penerapan Mind Mapping (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Sigit II Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Pembelajaran Concept Sentence pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2017/ 2018 - UNS Institutional Repository

0 1 6