HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONONIIORANG TUA DENGAN PRESTASIBELAJAR SISWA SMA NEGER11PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2006

  

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONONIIORANG TUA

DENGAN PRESTASIBELAJAR SISWA SMA NEGER11PABELAN

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2006

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

  

Dalam Ilmu Tarbiyah

M UHAM AD AGUS INDR^YATNO

N IM : 114 03 009

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  2

  6

  D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  Drs. Imam Baihaqi, M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA

  NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara MUHAMAD AGUS INDRIYATNO Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum, wr, wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : MUHAMAD AGUS INDRIYATNO NIM : 114 03 009

  Progdi : Tarbiyah / PAI

  Judul : HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum, wr, wb

  Salatiga. 24 Februari 2006 Pembimbing

  D E P A R T E M E N A G A M A Rl S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : MUHAMAD AGUS INDRIYATNO dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 03 009 yang beijudul : "HUBUNGAN ANTARA STATUS

  

SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA SMA NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

2006", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 4 Maret 2006 yang bertepatan dengan tanggal 4 Safar 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  4 Maret 2006 M Salatiga, ---------------------------

  4 Safar 1427 H

  

MOTTO

^ J ^

  ( J A

Barang siapa mempunyai kgmauan p a sti adajaCan

Jfati manusia yang seCafu ingat pada jU dah hatinya

akgn tentram, cCamai, 6afiagia dunia afifiirat 6egitu

juga i^an yang 6eracCa d i daCam air yang 6ersiH dan

jernih

  

PERSEMBAHAN

Shripsi ini penuCis persemhahhgn untufc

1. jlyahanda tercinta Muhsinun (aRnarhum), dan l6unda atas

perjuangannya dengan cucuran keringat, 6antingan tufang, hgRmah doa dan £asih sayangnya. Yang sehaRi mem6im6ing, mendo'ahgn dan mem6eri^gn segaCanya 6ai £ moraC maupun sprituaC hagi h.efancaran studyf&, semoga JidaH senantiasa meridhoinya.

  

2. Istri^u tercinta ‘E m aw ati yang seCaCu senantiasa mendampingi daCam

headaan suhg maupun duhg.

  

3. Jina^u tercinta IqSaC Naufaf Maufana yang teCah memherihgn

inspirasi untuf^segera menyeCesaihgn shpipsi ini

  

4. J id i^ a d i^ u tersayang (<Eni, tH^aha6, <Dewi dan Imania) yang sefaCu

mem6erihgn dorongan dan duhungannya ({epada penuRs.

5. “ Kawan seihgt tad dafam menempuh huCiah di 6anghu 6e(as (PJ4I

Ehstensi anghgtan 2003.

  

6. SpesiaC Mhah Tghung Mashuri dan Mhah (Putri yang sefaCu

menyayangi dan mendo'abgn dafam setiap fangbghbu

7. %awan securdat <Rifai dan Naim yang teCah 6anya £ memSeribgn

dubungan dan masubgnnya.

8. (Buat beCuarga 6esar 'EXJT.COM" (Dhasir, Mas J4ref, Mas Cjondrong,

M as A Re, Saberu) yang menjadi tempat pengetiban sbripsi ini, than

  £ you very much

Xehersamaan bjta dihari bemarin abgn sangat 6erarti 6agi hehidupan Rita

di hari bemudian

KATA PENGANTAR

  { J M jl)

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

  Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin

  Sebdgai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhimya dengan berbekal kekudtan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul "Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Ofaiig Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa SMA

  Negeri I Pabelan Kab. Semarang" Dengah terbentuknya skripsi ini, penulis ucapkail terima kasih yang tiada tarahya kepada :

  1. Bapak Drs. Badwan, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Kastolani, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

  3. Drs. Imam Baihaqi, M.Ag, selaku pembimbing yang senantiasa sabar memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  4. Bapak Drs. Agus Sudiyatno, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pabelan yang telah memberikan ijin penelitian.

  5. Bapak Taufiqurrahman, S.Ag yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Ibu tercinta dan semua anggota keluarga yang selalu memberikan dorongan, fasilitas dan do'anya sehingga kuliah ini dapat terselesaikan dengan baik.

  8. Keluarga besar "(DOT.COM' (Kelik, Mas Alie, Mas Arif, Mas Gondrong) yang menjadi tempat dalam pengetikan skripsi ini, thank you very much.

  Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin.

  Akhimya penulis juga menyadari bahwa skripsi ihi masih banyak kekurangan atau bahkan jauh dari kesempumaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun uiituk kesempumaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya.

  

Amin - aminyarobbal ’alamin

  Salatiga, Februari 2006 Penulis

  Muhamad Agus Indrivatno

  114 03 009

  

DAFTARISI

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  C. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

  TABEL I DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SMA NEG ERI1

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses yang melibatkan berbagai unsur dan kondisi

  yang keberhasilannya tidak hanya tergantung oleh faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang itu, tidak sedikit orang yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi, namun mengalami kegagalan dalam studi. Hal ini tidaklah mengherankan karena faktor-faktor lain yang semestanya dapat mendukung dalam memberikan semangat belajar tidak berfungsi sebegaimana mestinya, sehingga prestasi belajamya menurut.

  Pengaruh keluarga terhadap pendidikan anak berbeda-beda sebagian keluarga atau orang tua mendidik anak-anaknya menurut pendidikan modem, sebagian lagi masih menganut pendidikan yang kuno atau kolot, karena tiap- tiap keluarga berbeda-beda ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang keluarga kecil, ada keluarga besar, ada keluarga yang selalu memperhatikan pendidikan anaknya, ada yang tidak, ada keluarga yang selalu diliputi rasa tenang tentram, ada pula yang selalu cekcok atau gaduh. Dengan sendirinya keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya itu akan membawa pengaruh berbeda-beda pula terhadap pendidikan.1

  Pada hakekatnya keluarga merupakan bentuk masyarakat terkecil yang mendasar dalam pendidikan anak, sekolah sebagai lembaga pendidikan

  2

  formal, hakekatnya merupakan lembaga yang mendapat kepercayaan dari orang tua untuk mendidik anak-anaknya dan tanggung jawab yang terbatas sesuai dengan fungsi dan tujuan lembaga pendidikan. Anak sebagai dambaan orang tua merupakan am an ah Allah yang harus dipertanggungjawabkan. Anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan dari orang tuanya untuk mengembangkan kemampuan dasar atau fitrahnya yang akan berguna bagi kelangsungan hidup.

  Orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga untuk mendidik agar menjadi anak yang berprestasi di sekolah-sekolah, orang tua harus dapat memperhatikan dan dapat memenuhi kebutuhan rohani dart jasmani. Orang tua mempunyai kedudukan yang penting dihadapan anak, mereka adalah orang pertama dan utama yang dikenal anak. Prestasi belajar si anak di sekolah bukan semata-mata merupakan hasil proses belajar di sekolah saja melainkan ditunjang dari peran orang tua di rumah. Peran pendidikan yang memadai kebutuhan fisik maupun psikis terpenting, karena pendidikan si anak tidak semata-mata hanya ditentukan oleh sekolah saja, akan tetapi pendidikan itu juga diperoleh dari orang tua atau keluarga. Karena perhatian orang tua sangat mendukung atau mem bantu orang tua kemungkinan besar semangat anak didalam belajar dapat meningkatkan dan menghasilkan baik.

  Dalam surat An-Nisa' a y at: 9 Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang yang seandainya

  meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang

  3 hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (Surat An-Nisa')2

  Ayat di atas mengisyaratkan tentang tanggungjawab yang besar dari orang tua terhadap masa depan anaknya, oleh karena itu keluarga (orang tua) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak, pola fikir anak, dalam aktifitas dan semangat belajar disetiap waktu.

  Kaitannya dengan pembahasan pendidikan, kalau dikaitkan dengan status sosial ekonomi orang tua tentunya berpengaruh juga, antara orang tua yang mempunyai kedudukan dengan tidak mempunyai kedudukan, antara orang tua yang berekonomi yang mapan dengan orang tua yang berekonomi rendah.

  Berdasarkan uraian di atas diperlukan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan status sosial ekonomi orang tua. Dari pemikiran tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian.

B. Penegasan Istilah

  Untuk memperjelas serta menghindari salah pengertian yang mungkin timbul dalam memahami judul di atas, maka penulis memberikan istilah sebagai berikut:

  1. Hubungan Hubungan artinya keterkaitan antar hal yaitu antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pabelan

  Kab. Semarang

  4

  2. Status Sosial ekonomi Status : 1) Posisi dalam suatu hirarki, 2) suatu wadah bagi hak dan kewajiban, 3) aspek statis dari peranan, 4) prestise yang dikaitkan dengan sesuatu posisi, 5) Jumlah peranan ideal dari seseorang (status: kedudukan)3

  Sosial adalah suatu segala sesuatu yang mengenai atau berkaitan dengan masyarakat dan diantara aspek-aspek sosial meliputi tingkah laku, kebutuhan mated, aturan-aturan.4

  Status sosial ekonomi adalah posisi relatif dalam masyarakat yang ditentukan oleh pekerjaan, penghasilan dan kuantitas pendidikan5

  3. Orangtua Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga, yang dalam penghidupan sehari-hari disebut dengan ibu bapak.6 Mereka inilah yang terutama dan utama memegang peranan dalam kelangsungan hidup suatu keluarga, walaupun yang berperan untuk bertanggung jawab dalam keluarga itu hanya ada seorang bapak saja atau seorang ibu saja.

  4. Prestasi Prestasi adalah: hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.7

  3 Soeijono Soekanto, Kamus Sosiologi Edisi Barn, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, HLM. 480

  4 WJS. Perwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, him 961.

  5 Kartini kartono dan Daligu, Kamus Psikoiogi, CV Pionir Jaya, Bandung, 2000, him. 467

  6 Tamrin Nasution dan Nur Halijah Nasution, Peranan Orang Tua dalam Meningatkan

  5

  Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang barn berkat pengalaman dan latihan. "Belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian".

  Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa di sekolahan dilambangkan dalam buku raport siswa dengan nilai rata-rata 7, dan didukung dengan perilaku-perilaku siswa dalam melaksanakan tugas sebagai pelajar.

  5. Siswa atau murid Yang akan dijadikan subyek yaitu siswa-siswi SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang hendak diteliti adalah:

  1. Bagaimanakah status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.

  2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa di sekolah SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.

  3. Adakah pengaruh antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.

  6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan

  a. Uhtuk mengetahui bagaimana status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.

  b. Utttuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa di sekolah SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang.

  c. Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang

  2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat menjadikan masukan bagi orang tua, agar selalu lebih memberikan perhatian kepada anak-anaknya.

  b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya menjadikan masukkan bagi siswa bagaimana mereka untuk saling berlomba dalam peningkatan prestasi belajamya.

  c. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.

BAB II LANDASAN TEORI A. Status sosial ekonomi orang tua

  1. Pengertian status sosial ekonomi Status sosial ekonomi adalah posisi relatif individu ditengah masyarakat, beberapa faktor yang mendukung status sosial ekonomi adalah profesi, pendapatan, tempat dan ongkos tempat tinggal dan sanak keluarga.1

  Menurut doktrin Hartini status sosial merupakan puncak kemampuan atau prestasi umum yang dimiliki oleh seseorang di tengah- tengah masyarakat.2

  Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosial masing- masing. Status merupakan perwujudan atau mencerminkan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.

  Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, istri, suami, ketua RT, ketua RW, camat, lurah, kepala sekolah, guru dan sebagainya.

1 James P. Caplin, Kamus Lengkap Psikologi, peneijemah Kartini Kartono, id.I, Cet-1, Rajawali, Jakarta, 1989, him. 472.

  14 Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam pelapisan masyarakat

  (status) dan peranan {role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.

  Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.3

  2. Cara memperoleh status Cara-cara individu memperoleh status atau kedudukan adalah sebagai berikut: a. Ascribed status adalah kedudukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Setatus ini sudah diperoleh sejak lahir.

  Contoh : Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan

  b. Achieved status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan sengaja.

  Contoh : Kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, Dokter, Insinyur, Gubemur, Camat, Ketua OSIS dan lain-lain.

  c. Assignea status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui penghargaan secara otomatis dan status

  15

  melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa peijuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat.4

  3. Akibat adanya status sosial Kadang kala seseorang / individu dalam masyarakat memiliki atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan teijadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan konflik status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status.

  Macam-macam konflik status:

  a. Konflik status bersifat individual Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.

  Contoh : - Seorang wailita menlilih meneruskan sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga.

  • Seseorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekeija.

  b. Konfilik status antar individu: Konflik status yang teijadi antara individu yang satu dengan yang lain, karena status yang dimilikinya.

  Contoh : - Perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga.

  • - Tono berantem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka.

  16

  c. Konflik status antar kelompok: Konflik kedudukan atau status yang teijadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

  Contoh : Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekeijaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan

  TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing- masing.5

  4. Klasifikasi Kelas Sosial Pembagian kelas sosial terdiri dari 3 bagian yaitu:

  a. Berdasarkan status ekonomi 1) Aristoteles membagi masyarakat secara ekomomi menjadi kelas atau golongan;

  17

  • Golongan sangat kaya, merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
  • Golongan kaya, merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat, mereka terdiri dari para pedagang, dan sebagainya.
  • Golongan miskin, merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat, mereka kebanyakan rakyat biasa.

  2) Karl Marx jUga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni: a) Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yng mengUasai tanah dan alat produksi.

  b) Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.

  c) Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. TermasUk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatilas karena dalam kenyataan golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataan hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar. 3) Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas, yakni:

  18

  a) Kelas sosial atas lapisan atas (Upper-upper class)

  b) Kelas sosial atas lapisan bawah (Lower-upper class)

  c) Kelas sosial menengah lapisan atas (Upper-midlle class)

  d) Kelas sosial menengah lapisan bawah (Lower-midlie class)

  e) Kelas sosial bawah lapisan atas (Upper-upper class)

  f) Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah (Lower-lower

  class)

  Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional Kelas sosial keempat : pegaWai pemerintah, kaum seni profesional, supervisor, pengaijin terkemuka

  Kelas sosial kelima : pekeija tetap (golongan pekerja)

  Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, burtih musiman, orang bergantung pada tunjangan.

  4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:

  a) Kelas puncak (top class)

  b) Kelas menengah berpendidikan (academic middle class) Kelas menengah ekomomi (economic middle class)

  c) Kelas pekerja (working andformensclass)

  d) Kelas bawah (underdog class) .6

  19

  b. Berdasarkan Status sosial Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial rendah.7

B. Prestasi belajar siswa di sekolah

  1. Pengertian prestasi belajar Kata prestasi berasal dari Belanda yaitu “Prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi belajar yang berarti hasil usaha.8 Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam bidang kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pengajaran.

  Wittig dalam bukunya Psychologi o f learning mendefinisikan

  tentang belajar. Bahwa belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang teijadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.9

  Jadi pretasi belajar itu merupakan suatu masalah yang bersifat parental dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang

7 Ibid

  8 Zaenal Arifin, Evaluasi Intruksional, Prinsip - Tehnik - Prosedural, Remaja K.arya Bandung, 1988, him. 3

  20

  kehidupannya manusia pada tingkat dan jenis tertentu yang dapat memberikan kepuasan tertentu pada manusia khususnya yang berada dibang ku sekolah. Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fiingsi utama, antara lain: a. Pretasi balajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

  b. Prestasi belajar lambang pemuasan hasrat ingin tahu, hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couristy) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

  c. Prestasi belajar sebagai bahan in formas i dan inovasi pendidikan, Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

  d. Pretasi belajar sebagai indikator intern dan ekstem dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstem dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik.

  21

  e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.10 1

  1 Dalam ayat suci Al-Qur'an surat An-Ankabut ayat 43 yang berkenaan dengan orang-orang yang memiliki prestasi belajar:

  Artinya : Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (QS. An-K abut: 43)n

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi Berbeda-bedanya kemampuan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan berbeda-beda prestasi. Faktor-faktor lain yang berpengaruh ialah:

  a. Faktor internal, seperti motivasi dan keyakinan 1) N.Ach (need fo r achievement) ialah dorongan atau motif untuk berprestasi. N.Ach adalah suatu motif intristik untuk mencapai dalam hal tertentu. 2) Takutgagal

  Takut gagal, yang acapkali berupa perasaan cemas seperti apabila menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan masalah yang sulit, dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi.

10 Zaenal Arifin, Op. cit, him 4

  22

  3) Takut sukses Takut sukses mungkin lebih karakteristik pada wanita ketimbang pria. Apabila cukup kuat, takut sukses, itu dapat merongrong N.Ach seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negatif terhadap prestasi yang baik.

  Disamping motif-motif tersebut, ada faktor lain yang juga memainkan peranan dalam berprestasi itu: faktor yang dimaksud adalah persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkait dengan kombinasi empat faktor: kemampuan, usaha, sukamya tugas dan keberuntungan atau nasib baik. Misalnya apabila seseorang berhasil dan keberhasilan itu dikaitkan dengan kemampuan dan usaha (bukan dengan mudahnya tugas atau dengan keberuntungan), maka ia akan optimis dan percaya diri untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya.

  b. Faktor ekstemal Telah disinggung di muka bahwa kemampuan dan usaha sangat berpengaruh terhadap prestasi remaja; demikian juga halnya dengan kesempatan dan faktor-faktor situasional. Banyak perbedaan dalam prestasi akademik (atau prestasi dalam pekeijaan) bukan disebabkan oleh berbedanya kemampuan atau pun motif, tetapi karena berbedanya lingkungan tempat kemampuan dan motif itu ditunjukkan. Lingkungan sekolah misalnya, amat bervariasi; gedungnya, fasilitas fisik lainnya, peralatannya, perpusatakaannya, kesempatan untuk memperluas dan

  23

  memperkaya pengetahuan, suasana kelasnya, disiplinnya, kualitas dan penghasilan guru-gurunya.

  Kualitas lingkungan keluarga; ada tidaknya pesawat TV, kamus, ensiklopedi, surat kabar, almari es dan sebagainya, sangat berkaitan dengan tingkat prestasi akademik para remaja.12

  C. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar.

  Kedudukan atau status menentukan posisi seseorang dalam struktur sosial, yakni menentukan hubungannya dengan orang lain, misalnya apa yang diharapkan oleh suami dari isterinya, apa yang diharapkan majikan dan pekerjaan pegawainya, bagaimana orang tua atau guru memperlakukan anaknya. Status atau kedudukan menentukan kelakuan orang tertentu.

  Tingkat pendidikan tertinggi yang diperoleh seseorang digunakan sebagai indeks kedudukan sosialnya, menurut penelitian memang terdapat korelasi yang tinggi antara kedudukan sosial seseorang dengan tingkat pendidikan yang telah ditempuhnya. Walaupun tingkat seseorang tidak dapat diramalkan sepenuhnya berdasarkan pendidikannya, namun pendidikan tinggi bertalian erat denga status sosial ekonomi yang tinggi. Ini tidak berarti bahwa pendidikan tinggi dengan sendirinya menjamin status sosial ekonomi yang tinggi.

  Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa antara lain terjadi oleh sebab anak golongan rendah kebanyakan

  24

  tidak melanjutkan pelajarannya keperguruan tinggi. Orang yang termasuk golongan berstatus sosial ekonomi tinggi akan beraspirasi agar anaknya menyelesaikan perguruan tinggi. Jabatan orang tua, jumlah dan sumber pendapatan, daerah tempat tinggal, tanggapan masing-masing tentang status sosialnya, dan lambang-lambang lain yang berkaitan dengan status sosial ekonomi ada kaitannya dengan tingkat prestasi belajar siswa. Orang tua yang berkedudukan tinggi, yang telah bergelar akademis, yang mempunyai pendapatan besar, tinggal dirumah gedung besar di daerah elit, merasa dirinya termasuk golongan sosial atas, akan mengusahakan anaknya masuk universitas Untuk memperoleh gelar akademis, sehingga memperoleh prestasi yang tinggi.

  Sebaliknya anak yang orang tuanya buta huruf, mencari nafkahnya sebagai buruh, tinggal di gubug kecil dan harus jalan kaki, tak dapat diharapakan akan berusaha agar anaknya memperoleh prestasi.

  

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMA Negeri 01 Pabelan Kabupaten Semarang

  1. Sejarah dan letak geografis SMA Negeri 1 Pabelan terletak di Desa Semowo, Kec. Pabelan

  Kab. Semarang yang berjarak ± 30 km dari pusat Pemerintahan kabupaten di Ungaran. SMA ini diresmikan dan mulai berfungsi sebagai tempat proses belajar mengajar pada tahun 1997. Sekolah ini didirikan untuk menampung para lulusan SMP atau MTsN yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah yang berada didaerah - daerah yang masih jauh dari pusat kota.

  Pada awalnya, sekolah ini oleh pemerintah akan didirikan di lokasi yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Pabelan yang merupakan jalur lalu lintas kota Salatiga - Kabupaten Grobogan, dengan pertimbangan mudah teijangkau oleh masyarakat. Melihat hal ini, para pemuka masyarakat di Kecamatan Pabelan meminta kepada pemerintah untuk mengganti lokasi SMA Pabelan ini ke lokasi yang lain yang dianggap lebih bisa membuat sekolah ini menampung warga masyarakat Kecamatan Pabelan. Akhimya sekolah inipun berdiri di areal tanah yang terletak di desa Semowo Kecamataan Pabelan Kabupaten Semarang.

  Lokasi ini, dianggap lebih strategis karena dapat dijangkau banyak siswa

  26

  yang tinggal di daerah-daerah yang bisa dikatakan terpencil atau jauh dari perkotaan untuk melanjutkan sekolah.

  2. Keadaan guru, karyawan Untuk mengenal guru atau pendidik, karyawan adalah sangat perlu untuk mengenal nama, pendidik, jabatan mata pelajaran dan kelas yang diampu.

  TABELI DAFTAR GURU DAN KARYAWAN SMA NEGERII

PABELAN KABUPATEN SEMARANG

No NAMA/NIP GOL

JABATAN SASARAN TUGAS

  IV a Guru Pembina Kep. Sek 2. Sudaryanto, S.Pd.

  NIP 131679721

  III c Guru Dewasa Wali Kelas II.4

  3. Drs. Parjono NIP132195469 m b Guru Madya Tk.I Wali Kelas II.2

  4. M. Taufiqur Rahman, S.Ag.

  1. Drs. Agus Sudiyatno NIP 131845973

  5. Drs. Arief Nurcahya NIP 132191046

  III b Guru Madya Tk.I Wali Kelas 1.2

  6. Dra. Wahyu Purwaningsih NIP 132196165 m b

  Guru Madya Tk.I Wali Kelas III IPS. 1

  7. Drs. Muh Towil NIP 132199921 m b Guru Madya Tk.I Wali KelasIII IPS. 13

  8. Drs. Sutijan NIP 132201493 m b Guru Madya Tk.I Waka. Humas

  9. Trubus, S.Pd.

  NIP 132190465 m b Guru Madya Tk.I Waka Sarpras

  NIP 132196077 m b Guru Madya Tk.I Wali Kelas 1.1

  27

  3. Struktur organisasi SMA Negeri I Pabelan ini adalah sekolah yang mengalami perkembangan cukup pesat sehingga tidak mungkin mampu ditangani perorangan karena itu sudah barang tentu memerlukan adanya suatu organisasi untuk mengatur dan mengelola SMA Negeri I Pabelan ini, untuk kelanjutan jalannya kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Sekolah yang menjadi sentral figur yang pertama dan yang mengelola semua sektor yang ada di SMA Negeri I Pabelan, juga dibawah ketua ada seksi-seksi yang

  28

  4. Sarana dan prasarana Dari perkembangan SMA Negeri I Pabelan Sejak berdiri sampai sekarang, sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai berikut:

  TABELII DAFTAR SARANA DAN PRASARANA SMA NEGERI I PABELAN TAHUN PELAJARAN 2005/ 2006 Luas (M2) Jumlah Ruang Rusak Luas (M2) Baik

  

12 792

  Teori/Kelas Laboratorium

  

1 210

  V Fiskia Biologi Kimia Komputer

  1

  90 V

  Bahasa Perpustakaan

  

1 150

  V Ketrampilan - - Kepala Sekolah

  1

  32 V

  1

  64 V

  Guru Tata Usaha

  1

  32 V

  BK

  1

  16

  • - -

  V OSIS

  V UKS

  1

  16 Gudang

  1

  18 V

  1

  16 V

  Kantin Kopsis

  V WC Siswa

  4

  16 V

  Guru

  3

  12 Lain-lain

  3

  56

  • - Aula -

  Kesenian - Olah Raga Masjid

  

1 144

  V

  29

B. Daftar tentang status sosial ekonomi dan prestasi siswa di sekolah

  TABEL III DAFTAR NAMA RESPONDEN No Nama Responden Jenis Kelamin Kelas

  21 M. Ardani L

  XI.IPS.1

  16 Heru Cahyono L

  XI.IPS.l

  17 Fleru Eko W.

  L

  XI.IPS.l

  18 Indah P.

  P

  XI.IPS.1

  19 Indriyanti P

  XI.IPS.l

  20 Jaya Winamo L

  XI.IPS.l

  XI.IPS.1

  15 Galih S. W.

  22 M. Miftahul L

  XI.IPS.l

  23 Muhyidin L

  XI.IPS.1

  24 Mulyanto L

  XI.IPS.l

  25 Puji Astuti P

  XI.IPS.l

  26 Pumamasari P

  XI.IPS.1

  27 Siti Walidah A.

  P

  XI.IPS.l

  28

  L

  XI.IPS.l

  1 Agung Prasetyo L

  XI.IPS.l

  XI.IPS.l

  2 Agus Salim L

  XI.IPS.1

  3 Agus Tarwiji L

  XI.IPS.l

  4 Ahmad M.M.

  L

  XI.IPS.l

  5 Amrul M.

  L

  XI.IPS.1

  6 Arif Dedi S.

  L

  7 ArifKumiawan L

  1. Daftar nama responden

  XI.IPS.l

  8 Bagas Novianto L

  XI.IPS.1

  9 Bambang Eko L

  XI.IPS.1

  10 Darmiati P

  XI.IPS.l

  11 Diah Wahyu N.

  P

  XI.IPS.1

  12 Didik Sudiyanto L

  XI.IPS.1

  13 Fani Irawan L

  XI.IPS.1

  14 Fitri Eliyana P

  30

  4 Ahmad M.M. c c c b c c c c c c

  5

  6 Arif Dedi S. c b b b c c b c b c

  2

  8

  5 Amrul M. a b a a a a a b a a

  9

  1

  1

  7 Arif Kumiawan c b c c c c c c c c

  8

  1

  3 Agus Tarwiji b b b a b b b b b c

  1

  8

  1

  2 Agus Salim b b b a b b b b b c

  5

  1

  6

  10 Darmiati b b a a b b b c b c

  1

  7 Didik Sudiyanto c c c b c c c c c c

  3

  11 Diah Wahyu N. c b b c c c b c c c

  2

  6

  2

  2

  9

  7

  1

  9 Bambang Eko b b b a b b b c b c

  2

  6

  2

  8 Bagas Novianto b b a a b b b c b c

  3

  1

  29 Slamet Faozi L

  XI.IPS.l

  37 Yuni Sukowati P

  XI.IPS.l

  36 Umiasih P

  XI.IPS.l

  35 Umi Basiroh P

  XI.IPS.1

  34 Triyono L

  33 Tri Wulansari P

  38 Widodo Arif.

  XI.IPS.l

  32 Susi Susanti P

  XI.IPS.1

  31 Sumedi L

  XI.IPS.1

  30 Sri Rahayu P

  XI.IPS.l

  XI.IPS.l

  L

  1 Agung Prasetyo c b b a b c b b b c

  3

  10 A B C

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  2

  XI.IPS.l

  1

  Nomer Item Jumia i

  

TABELIV

DAFTAR JAWABAN ANGKET STATUS SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA

No Nama Responden

  2. Daftar tentang jawaban angket status sosial ekonomi orang tua Adapun hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel berikut:

  XI.IPS.2

  40 Wisnu Irawan L

  XI.IPS.2

  39 Winarti P

  9

  31 No

  6

  3

  32 Susi Susanti c c c b b b c c c c

  5

  4

  1

  31 Sumedi c b b a b c b c c c

  3

  6

  1

  30 Sri Rahayu b c b a b c b b b c

  2

  2

  33 Tri Wulansari b c b a c b b b b c

  29 Slamet Faozi b b a a b b b c b c

  5

  5

  28 Siti Yuliati c c b b b c b c b c

  1

  8

  1

  27 Siti Walidah A. b b b a b b b b b c

  1

  7

  2

  26 Pumamasari b b a a b b b b b c

  7

  1

  3

  37 Yuni Sukowati c b b a b c b b b c

  4

  40 Wisnu Irawan c b c b c c b c b c

  4

  5

  1

  39 Winarti b c b a c b b b c c

  9

  1

  38 Widodo Arif. c c c b c c c c c c

  3

  6

  1

  2

  6

  6

  2

  36 Umiasih b b a a b c b b b c

  3

  3

  4

  35 Umi Basiroh a b c a a b a a b c

  3

  6

  1

  34 Triyono b b b a c c b b b c

  3

  7

  25 Puji Astuti c b b b c c c c c c

  Nama Responden

  6

  1

  16 Fleru Cahyono c b b a b c b b c c

  5

  4

  1

  15 Galih S. W. c b c a b c b c b c

  2

  7

  1

  14 Fitri Eliyana b b b a b b b c b c

  3

  1

  4

  13 Fani Irawan c b b a b c b b b c

  10 A B C

  9

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  Nomer Item Jum lah

  5

  17 Hern Eko W. b b a a b b b c b c

  3

  4

  6

  1

  24 Mulyanto c b b a b c b b b c

  2

  7

  1

  23 Muhyidin b b b a b b b c b c

  2

  6

  2

  22 M. Miflahul b b a a b b b c b c

  6

  21 M. Ardani c b b c c c b b c c

  2

  6

  4

  20 Jaya Winamo c b c b c c b c b c

  1

  7

  2

  19 Indriyanti b b a a b b b b b c

  9

  1

  18 Indah P. c c c b c c c c c c

  2

  6

  6

  32

  4

  7

  3

  15 Fatlilah N b b b a a b b a b b

  7

  3

  14 Dwi S b b b a a a b b b b

  1

  5

  13 Bambang I b b b c a a a a b b

  1

  1

  5

  4

  12 Ayu Sekar b b b a a a b a c b

  3

  6

  1

  11 Aries c b c a b b b b c b

  16 Farid c c c a b b b b b c

  5

  5

  20 Tri Setyowati b b a b b a b b b b

  2

  22 Bambang Eko b b a a b b b b b b

  1

  5

  4

  21 Agus Salim b b b a a b b a c a

  8

  2

  8

  4

  2

  19 Ratih Indriana b b b b c b b b b a

  5

  5

  18 Nurdiayanto b b b c a a b a b a

  2

  8

  17 Jumiah a b b a a a a a a a

  1

  4

  3. Dafiar nilai rata-rata raport prestasi belajar siswa disekolah Adapun hasil nilai rata-rata raport dapat dilihat dari tabel berikut: