BAB 1 PENDAHULUAN - Tugas Dasar Ilmu Ekonomi fix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian, saling membutuhkan dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan tersebut akan terus dilakukan oleh karena kebutuhan manusia semakin bertambah dengan dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas .

  Bidang perekonomian merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan, penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa.

  Indonesia sendiri memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting dalam kegiatan ekonomi.

  Pemerintah memiliki lebih dari 164 Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai hal-hal apa saja yang terdapat di dalam kegiatan perekonomian yang terdiri atas sistem perekonomian, uang perdagangan dan spenalisasi, pasar barang dan pasar faktor, mekanisme pasar sempurna, kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian.

  1.2. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem perekonomian yang ada untuk saat ini?

  2. Bagaimana pengertian uang, perdagangan, dan spesialisasi serta hubungan ketiganya?

  3. Bagaimana pengertian pasar barang dan pasar faktor?

  4. Bagaimana mekanisme pasar sempurna?

  5. Bagaimana terjadinya kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian?

  1.3. Tujuan

  1. Mengetahui sistem perekonomian

  2. Mengetahui pengertian uang, perdaganngan dan spenalisasi, pasar barang dan pasar faktor.

  3. Mengetahui mekanisme pasar sempurna

  4. Mengetahui terjadinya kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sistem Perekonomian

  Beberapa pengertian Sistem Ekonomi menurut para ahli antara lain (http:// staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Tejo%20Nurseto,%20M.Pd./BAB %20II_sistem%20ekonomi.pdf):

  1. Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Selanjutnyadikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdirisendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidupmasyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnyamerupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupanmasyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologikehidupan masyarakat di suatu Negara (Dumairy 1996).

  2. Sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu untuk mencapai kemakmuran (Tom Gunadi 1985).

  3. Dilihat dari tujuannya, sistem ekonomi merupakan usaha untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena meningkatkan kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu tujuan dari politik nasional, maka dengan demikian sistem perekonomian pada dasarnya merupakan bagian dari sistem politik nasional (Suroso1997).

  Sukirno (2000, p.65) menyatakan bahwa sistem perekonomian dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu sistem pasar bebas, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi perencanaan pusat.

  a. Sistem Pasar Bebas (Laissez-Faire) Sistem ekonomi pasar adalah perekonomian yang seluruh kegiatannya diatur oleh interaksi diantara pembeli dan penjual di pasaran

  (Sukirno 2000). Ekonomi pasar adalah suatu sistem di mana perusahaan individual dan swasta membuat keputusan mengenai produksi dan konsumsi (Samuelson&Nordhaus2003). Sistem pasar bebas atau laissez-

  faire memberikan kebebasan penuh kepada anggota masyarakat untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan.

  Pada sistem pasar bebas setiap unit pelaku ekonomi diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga. Yang dimaksud dengan kebebasan penuh di dalam kegiatan ekonomi adalah suatu sistem ekonomi di mana pemerintah sama sekali tidak campurtangan dan tidak berusaha mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Anggota masyarakat dapat memiliki dan menguasai seluruh sumberdaya yang tersedia dan mereka memiliki kebebasan penuh untuk menentukan bagaimana sumberdaya tersebut akan digunakan. Contoh negara yang menganut sistem ekonomi pasar adalah Amerika Serikat dan beberapa Negara Barat. b. Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran adalah system ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan berbagai kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan (Sukirno 2000). Pada sistem ini mekanisme pasar masih tetap memegang peranan penting dalam menentukan corak kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat.

  Tujuan pokok dari campurtangan pemerintah adalah untuk menghindari berbagai akibat yang kurang menguntungkan dari sistem pasar bebas.

  Dalam sistem pasar bebas, misalnya golongan yang lemah makin tertindas dan golongan yang kuat semakin memperkukuh kedudukannya.

  Campurtangan pemerintah memungkinkan dilakukannya usaha untuk menghindari hal tersebut.

  Ada tiga bentuk campurtangan pemerintah dalam perekonomian. Pertama, berupa berbagai peraturan yang bertujuan utnuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi agar dijalankan dalam norma yang wajar.

  Kedua, pemerintah secara langsung melakukan kegiatan ekonomi. Ketiga, pemerintah melaksanakan kebijakan fiskal (kebijakan mengubah pajak dan pengeluaran pemerintah) dan kebijakan moneter (mengatur dan mengawasi kegiatan sektor keuangan) dengan tujuan agar perekonomian dapat berkembang dengan pesat dan secara teratur tanpa mengalami masalah inflasi. Pada sistem ekonomi campuran kegiatan produksi vital banyak dikuasai oleh pemerintah. c. Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat Sistem ekonomi perencanaan pusat merupakan system ekonomi dimana pemerintah berkuasa penuh dalam menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan (Sukirno 2000). Artinya pemerintah yang akan menjawab dan menyelesaikan masalah ekonomi pokok seperti yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya. Ideologi dari sistem ekonomi perencanaan pusat berbeda dengan ideologi sistem mekanisme pasar.

  Perkembangan sistem ekonomi perencanaan bermula dari keyakinan bahwa kegiatan ekonomi yang diatur oleh mekanisme pasar akan selalu menimbulkan pengangguran dan ketidakadilan. Dalam sistem ekonomi perencanaan alat-alat modal dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Hal ini untuk menjamin kelancaran usaha agar mencapai sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan yang dibuat. Pemerintah menjawab semua persoalan ekonomi utama melalui kepemilikannya terhadap sumberdaya dan kekuasaannya untuk menjalankan keputusan.

  Contoh negara yang menerapkan sistem ekonomi perencanaan pusat adalah Negara Komunis, misalnya Uni Soviet.

2.2.Uang, Perdagangan, dan Spesialisasi

  Uang merupakan benda yang digunakan manusia sebagai alat pembayaran yang sah dan telah disepakati. Perekonomian berdasarkan tingkat kemajuannya dapat dibedakan menjadi perekonomian subsisten dan perekonomian modern.

  Sukirno (2000) menyatakan bahwa dalam perekonomian subsisten peranan uang tidaklah terlalu penting. Perekonomian subsisten merupakan kegiatan ekonomi yang masih primitif. Perekonomian subsisten tidak menggunakan uang atau dikenal dengan sistem barter. Perdagangan ini merupakan perdagangan dalam skala yang sangat terbatas, hanya sebagian kecil produksi masyarakat yang diperdagangkan. Perekonomian subsisten unit produksi terutama berasal dari keluarga petani tradisional yang menggunakan cara bercocok tanam dan alatnya masih sangat sederhana.

  Untuk itu jarang sekali terdapat surplus produksi yang dapat dijual ke pasar karena tingkat produktivitasnya relatif rendah dan hanya cukup untuk memberi kehidupan yang sangat sederhana. Kegiatan ekonomi lainnya yang terpenting adalah berburu dan menangkap ikan. Sedangkan produksi barang industri masih sangat terbatas.

  Dalam perdagangan subsisten terjadi dua keadaan dimana (1) sesorang ingin menukar barang yang diproduksinya dengan barang lain.

  (2) seseorang lainnya memproduksi barang yang diinginkan oleh orang pertama dan bersedia menukarkan barang tersebut dengan yang dihasilkan oleh orang pertama. Dengan demikian perdagangan secara barter menimbulkan syarat harus terdapat dua keinginan yang saling bersesuaian atau bisa disebut double coincidence of wants (kesesuaian ganda dari keinginan). Syarat inilah yang menyebabkan perdagangan secara barter tidak dapat dilaksanakan seluas perdagangan yang dilakukan secara perekonomian modern dimana mengguanakan uang sebagai alat tukar menukar.

  Dengan adanya uang, langkah yang harus dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu barang menjadi lebih sederhana. Langkah yang perlu dilakukan hanyalah menjual hasil produksinya di pasar kemudian menggunakan uang yang diperolehnya untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Dengan demikian syarat double coincidence of wants bukan lagi syarat untuk mewujudkan perdagangan.

  Suatu perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam kegiatan tukar menukar atau perdagangan disebut dengan istilah perekonomian uang. Hampir seluruh perekonomian masyarakat dunia digolongkan sebagai perekonomian uang. Namun pentingnya uang dalam tiap masyarakat tidaklah sama. Di negara maju, uang sangatlah penting peranannya sedangkan di daerah yang masih menganut perekonomian subsisten uang tidaklah penting peranannya. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin maju suatu perekonomian, semakin penting peranan uang dalam perekonomian tersebut. Dan semakin maju perekonomian semakin penting kegiatan perdagangannya.

  Tabel 1. Perbedaan Perekonomian Subsiten dan Perekonomian Uang

  Perekonomian subsisten Perekonomian Uang Unit produksi terutama dari Perekonomian yang menggunakan keluarga petani tradisional uang sebagai alat pembayaran perdagangan (bukan barter)

  Penggunaan teknologi sangat Terdapat spesialisasi dalam sederhana berproduksi Produktifitas rendah dan produksi Produktifitas dan produksi tinggi hanya cukup untuk menopang sehingga terjadi surplus di tingkat hidup dengan tingkat yang produsen sederhana Output industri sangat sedikit Diperlukan pasar untuk menampung surplus produksi Peranan uang kurang diperlukan Peranan uang menjadi sangat penting

  Sumber: Dalam perekonomian yang lebih maju penggunaan uang memungkinkan terjadinya spesialisasi yaitu setiap orang tidak lagi menghasilkan barang atau jasa yang diperlukannya tetapi mengkhususkan kepada barang atau jasa yang dapat dihasilkan dengan efisien atau sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

  G ambar 1. Spesialisai Dan Perdagangan Dalam Perekonomian Uang Sumber : Sukirno, 2000

  Bagan diatas menggambarkan contoh sederhana dari spesialisasi dan perdagangan dalam perekonomian uang. Seorang petani, tukang kayu, dan tukang jahit tidak perlu menghasilkan semua barang yang mereka inginkan. Yang mereka lakukan adalah melakukan spesaialisasi dalam memproduksi barang yang mereka hasilkan secara paling efisien. Maka petani menghasilkan bahan makanan, tukang kayu menghasilkan perabotan, dan tukang jahit menghasilkan pakaian. Adanya uang menyebabkan syarat kesesuaian ganda dari keinginan tidak berlaku dalam proses perdagangan.

  Dapat dilihat walaupun tukang kayu memerlukan makanan yang dihasilkan oleh petani tetapi tidak perlu memproduksi pakaian yang dibutuhkan oleh petani, perdagangan masih dapat berlangsung. Tukang kayu akan menggunakan uang yang diperolehnya untuk mendapatkan makanan yang diinginkannya. Uang yang diperoleh petani dari penjualan makanan akan digunakan untuk membeli pakaian dari tukang jahit. Seterusnya tukang jahit uang menginginkan perabot dengan mudah mendapatkannyadari tukang kayu karena uang yang diterima dari petani dapat dibayarkan kepada tukang kayu.

  Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa (1) wujud uang sebagai alat untuk tukar menukar akan melancarkan kegiatan perdagangan. (2) kegiatan perdagangan yang bertambah lancar memberikan rangsangan kepada masyarakat untuk melakukan spesialisasi sesuai keahlian mereka.

  Wujud spesialisasi yang tinggi merupakan suatu ciri penting dari perekonomian modern. Semakin tinggi perkembangan ekonomi maka semakin tinggi pula spesialisasi sebaliknya, tanpa spesialisasi perekonomian tidak akan mencapai taraf perkembangan yang tinggi. Spesialisasi berkembang sebagai akibat dari penggunaan uang dan dari perkembangan perdagangan. Perdagangan yang bertambah luas dan efisien menimbulakan spesialisai yang lebih baik. Selanjutnya spesialisasi yang lebih baik tersebut akan mempercepat perkembangan ekonomi. Berikut pentingnya spesialisasi terhadap perkembangan ekonomi

  1. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi

  Dalam spesialisasi seorang pekerja atau tenaga ahli akan digunakan pada kegiatan yang sesuai dengan keahliannya. Ia tidak perlu lagi mengerjakan semua pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Ini berarti pula bahwa suatu daerah atau Negara tidak perlu lagi menghasilkan seluruh barang yang dibutuhkannya tetapi cukup melakukan spesialisasi dalam kegiatan yang paling menguntungkan Negara atau wilayah tersebut, dengan cara ini berbagai faktor produksi akan digunakan dengan lebih efisien.

  2. Mempertinggi efisiensi memproduksi Efisiensi memproduksi yang semakin tinggi tersebut dikenal sebagai”

  Economies of Scale atau skala ekonomi, Maksudnya apabila produksi

  ditingkatkan, misalnya menjadi dua kali lipat, biaya produksi tidak akan meningkat sebesar peningkatan produksi yang berlaku (dua kali lipat dalam contoh ini). Berarti biaya produksi bertambah rendah. Di samping itu spesialisasi menghemat penggunaan peralatan produksi.

  3. Mendorong perkembangan teknologi, Spesialisasi menyebabkan pasaran berbagai barang menjadi bertambah luas, untuk beberapa kegiatan tertentu, hal tersebut berarti produksi harus ditambah dengan cepat, untuk memenuhi kebutuhan ini para pengusaha akan berusaha menggunakan teknologi produksi yang lebih baik dan lebih tinggi produktivitasnya.

2.3.Pasar Barang Dan Pasar Faktor

2.3.1. Konsep Pasar Barang Dan Pasar Faktor Produksi

  Dilihat dari pandangan mikroekonomi, suatu perekonomian merupakan gabungan dari berbagai jenis pasar. Menurut Sukirno (1994), pasar merupakan konsep dimana penjual dan pembeli saling berinteraksi dengan melakukan tawar menawar untuk menentukan harga berbagai jenis barang.

  Pasar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pasar barang dan pasar faktor.

  Pasar barang adalah tempat dimana para pembeli melakukan interaksi untuk menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.

  Contoh pasar barang adalah pasar kopi, pasar karet, dan pasar kain. Sedangkan pasar faktor adalah tempat dimana para pengusaha (pembeli faktor produksi) mengadakan interaksi dengan para pemilik faktor produksi untuk menentukan harga (pendapatan) dan jumlah berbagai faktor produksi yang akan digunakan dalam menghasilkan barang-barang dan jasa yang diminta masyarakat. Contoh Faktor Produksi adalah: Alam, Tenaga Kerja dan Modal. Untuk pasar faktor pun memiliki beberapa jenis yaitu:

  1. Faktor produksi asli adalah faktor produksi yang telah tersedia di alam tanpa mengalami proses perubahan, yaitu : a. Tenaga kerja (diberikan jasa berupa gaji/ upah)

  b. Tanah (diberikan jasa berupa sewa)

  2. Faktor produksi turunan adalah faktor produksi yang terjadinya melalui proses perubahan merupakan output faktor produksi lain.

  a. Modal (diberikan imbalan berupa bunga modal)

  b. Pengusaha/skill (diberikan jasa berupa laba Berikut adalah penjelasannya:

  a. Faktor Sumber Daya Manusia atau Tenaga Kerja

  1. Penggolongan Tenaga Kerja Tenaga kerja dIgolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu:

  a. Tenaga kerja terampil. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti

  b. Tenaga kerja terdidik Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu, sopir

  c. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained

  labour), Tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.

  Contoh:tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.

  2. Konsep Pasar Tenaga Kerja Pasar Tenaga Kerja merupakan aktivitas yang didalamnya terdapat kegiatan dalam membantu pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk dapat saling berhubungan. Jika Sumber daya manusia yang disediakan suatu pasar tenaga kerja berkualitas baik, maka banyak perusahaan yang tertarik untuk membeli karena akan dapat meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk.

  Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut : a. Kemajuan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara.

  b. Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan.

  c. Tinggi rendahnya laba pengusaha

  d. Adanya investasi dari pengusaha

  

Gambar 2. Contoh proses penerimaan karyawan melalui pasar tenaga

kerja

  3. Pembagian Pasar Tenaga Kerja

  a. Berdasarkan sifatnya, pasar tenaga kerja dapat digolongkan menjadi: 1) Pasar kerja intern (Internal Labour Market)

  Adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri. Pemenuhan kebutuhan karyawan diambil dari dalam perusahaan melalui promosi maupun demosi karyawan. Promosi adalah rotasi atau perpindahan karyawan ke dalam jabatan yang lebih tinggi, misalkan dari asisten manajer menjadi manajer. Sedangkan, demosi adalah rotasi karyawan ke posisi yang lebih rendah dari jabatan sebelumnya, misalkan manajer personalia diturunkan menjadi staff.

  2) Pasar kerja ekstern(Eksternal Labour Market) Adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari luar perusahaan.

  Pemenuhan kebutuhan karyawan diperoleh dari pihak luar, misalkan melalui iklan lowongan pekerjaan, agen atau penyalur tenaga kerja atau melalui walk in interview.

  4. Berdasarkan prioritasnya, pasar tenaga kerja dapat digolongkan menjadi: a. Pasar kerja utama(Primary Labour Market)

  Adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi dengan tingkat upah atau gaji yang tinggi, pekerjaan yang baik dan dengan kondisi yang stabil. Pasar ini dapat ditemukan pada sektor usaha yang menggunakan padat modal.

  b. Pasar kerja Sekunder(Secondary Labour Market) Adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisi yang kurang stabil dan kurang memberi kesempatan untuk pengembangan karir karyawan. Biasanya ini dapat dilihat pada industri restoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel.

  b. Faktor Produksi Alam Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang terdapt di alam, yang dapat di manfaatkan dalam proses produksi. Ada tiga karakteristik tanah yang tidak dimiliki oleh faktor produksi atau sumber daya yaitu :

  1. Jumlah tanah yang tersedia tetap

  2. Tidak ada biaya untuk memproduksi tanah

  3. Secara geografis

  a. Sewa tanah dan pembentukan harga b.Teori sewa tanah c. Teori perbedaan kesuburan d.Teori sewa sesuai hukum permintaan dan penawaran

  c. Faktor Produksi Modal Modal adalah segala sumber daya hasil produksi yang tahan lama, yang dapat di gunakan sebagai input produktif dalam proses produksi berikutnya. Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, yang dimaksud pasar modal adalah suatu pasar yang mempunyai kegiatan melakukan penawaran umum dan perdagangan efek yang melibatkan perusahaan publik serta lembaga yang berkaitan dengan efek.

  Dalam kegiatan sehari-hari, pasar modal biasa dikenal bursa efek. Transaksi jual beli dalam perdagangan di bursa efek menggunakan jasa perantara (makelar atau komisioner). Manfaat pasar modal bagi suatu negara adalah :

  1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.

  2. Memberi wahana Investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi.

  3. Penyebaran kepemilikan perusahaan samapai kepada lapisan masyarakat menengah.

  4. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.

  5. Memberikan iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses kontrol sosial.

  6. Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten.

  d. Faktor Produksi Kewirausahaan Pengusaha atau wirausahaan adalah seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang mampu mengelola dan mengambil keputusan atas berbagai faktor produksi,agar usaha tersebut bisa berjalan secara efisien dan efektif, guna mencapai tujuan perusahaan/ badan usaha yang telah di tetapkan.

2.3.2.Perbedaan Pasar Faktor Produksi Dan Pasar Barang Konsumsi

  Faktor produksi adalah segala sesuatu yang di butuhkan oleh produsen sebagai input untuk memproduksi barang siap pakai. Memudahkan analisis,terlebih dahulu kita akan menyederhanakan perekonomian kita menjadi dua komponen yaitu : a. Rumah tangga produksi adalah pihak yang mewakili semua unit yang melakukan proses produksi barang dan jasa b. Rumah tangga konsumsi adalah pihak yang akan mewakili semua unit yang melakukan proses konsumsi barang dan jasa.

  Pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap faktor produksi. Pasar barang konsumen adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap barang konsumen.

  

Tabel 2. Perbedaan Pasar Barang Konsumsi dan Pasar Faktor Produksi

Pasar Barang Konsumsi Pasar Faktor Produksi

  Permintaan datang dari rumah tangga Permintaan datang dari rumah

  Konsumsi Tangga produksi Penawaran datang dari rumah tangga Penawaran datang dari rumah tangga produksi ke rumah tangga konsumsi konsumsi ke rumah tangga produksi

  

Yang ditawarkan adalah barang- Yang ditawarkan adalah faktor-

barang Konsumsi

  faktor produksi (Sumber :

2.4.Mekanisme Pasar Sempurna

  Dalam memajukan perekonomian suatu negara, pasar memiliki peranan yang sangat penting. Melalui aktifitas pasar, produksi dari produsen dapat dinikmati oleh konsumen sehingga keduannya memiliki keuntungan.

  Mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor produksi dan mengembangan perekonomian, tetapi pada keadaan tertentu mekanisme ini menimbulkan beberapa akibat buruk pada perekonomian sehingga diperlukan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya. Kelebihan mekanisme pasar sebagai berikut :

  1. Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat Para pengusaha melakukan kegiatan memproduksinya untuk mencari untung. Maka salah satu yang harus dipikirkan oleh pengusaha tersebut sebelum menjalankan usahanya adalah menentukan berbagai barang yang dapat dihasilkan secara menguntungkan. Pasar dapat memberikan informasi yang sangat berguna di dalam hal ini, yaitu dengan memberikan keterangan tentang berbagai harga barang dan berapa besarnya permintaan kepada berbagai jenis barang.

  2. Pasar memberikan perangsang kepada para pengusaha untuk pengembangan kegiatan pasar

  Keadaan dalam pasar terus menerus mengalami perubahan. Pertambahan pendapatan, kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk akan mengembangkan permintaan atau menambah permintaan. Ini akan memberikan dorong kepada para pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan kegiatan ekonomi.

  3. Pasar memberikan perangsang untuk memperoleh keahlian modern Pasar yang semakin meluas berarti lebih banyak barang harus diproduksikan. Untuk mempercepat pertambahan produksi teknologi yang lebih modern harus digunakan dan kemahiran teknik dan manajemen yang modern diperlukan. Kebutuhan ini akan menjadi perangsang kepada anggota masyarakat untuk memperoleh keahlian yang diperlukan untuk menggunakan cara untuk memproduksi secara modern.

  4. Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien Harga sesuatu barang ditentukan oleh permintaan dan kelangkaannya. Makin besar permintaan makin tinggi harganya, dan makin langka penawarannya makin tinggi harganya akibat dari harga yang diatur secara permintaan dan kelangkaan ini, masyarakat akan lebih waspada di dalam menggunakan berbagai jenis barang yang tersedia. Keadaan yang sama juga berlaku di dalam menggunakan faktor produksi. Harga faktor produksi yang berbeda, yang penentuannya didasarkan kepada permintaan dan tersedianya berbagai faktor tersebut, juga akan menyebabkan para pengusaha berusaha untuk menggunakan mereka secara yang paling efisien.

  5. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi Tidak seorang pun di dalam pasar mendapat sesuatu tekanan di dalam menjalankan kegiatannya di pasar. Setiap orang bebas untuk membeli berbagai macam barang yang diinginkan serta mempunyai kebebasan untuk menjual faktor produksi yang dimilikinya kepada pengusaha atau perusahaan yang menurut pendapatnya akan memberikan pembayaran yang paling menguntungkan. Selain itu, para pengusaha juga mempunyai kebebasan yang penuh untuk memilih jenis barang-barang yang akan diproduksikannya dan jenis faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang tersebut. Di dalam sistem mekanisme pasar yang hipotetis dianggap pemerintah tidak melakukan suatu campur tangan apa pun untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi.

  Kekurangan mekanisme pasar adalah sebagai berikut :

  1. Kebebasan yang tidak terbatas menindas beberapa golongan tertentu Kebebasan dalam melakukan kegiaan ekonomi yang tidak ada batasnya dapat merugikan golongan yang lemah dan kaum minoritas.

  Persaingan yang sangat bebas menyebabkan golongan yang kuat kedudukannya menjadi bertambah kuat lagi. Misalnya pengusaha besar mematikan usaha kecil. Golongan mayoritas dalam ekonomi menindas golongan minoritas, seperti misalnya, penindasan kaum Negro oleh orang kulit putih di Amerika Serikat. Beberapa kekurangan yang seperti itu akan banyak berlaku dalam perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar.

  2. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya Mekanisme pasar yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami naik turun yang tidak teratur. Pada saat tertentu mengalami kemakmuran yang sangat tinggi, tetapi pada masa berikutnya pasar mengalami kemerosotan yang sangat serius. keadaan yang seperti itu sangat merugikan masyarakat. Para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang banyak secara mendadak di satu ketika, dan mengalami kehancuran pada masa berikutnya. Inflasi dapat muncul secara tidak terduga, dan pengangguran muncul pada masa berikutnya. Ketidakstabilan ekonomi yang seperti itu sangat merugikan masyarakat. Di berbagai negara ketidakstabilan seperti itu coba dihindari dengan cara melaksanakan kebijakan di sektor ekspor dan impor, di bidang keuangan, di bidang perpajakan, dan di bidang perbelanjaan.

  3. Di dalam sistem mekanisme pasar akan timbul kekuatan monopoli yang merugikan Tidak selalu mekanisme pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan sempurna di mana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan pembeli dan penawaran penjual yang banyak jumlahnya. Di dalam perekonomian yang sudah sangat modern seperti di Amerika Serikat, Jepang, dan perekonomian negara Eropa Barat satu atau beberapa perusahaan raksasa menguasai pasar. Para perushaan raksasa tersebut mempunyai kekuasaan yang sangat besar di pasar dalam menentukan harga, menentukan jenis dan jumlah barang yang ditawarkan. Selain itu juga selalu membatasi produksi pada tingkat akan memperoleh keuntungan yang maksimum.

  4. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien Masyarakat secara bersamaan, memerlukan beberapa jasa tertentu seperti jalan raya untuk mempertinggi efisiensi lalu lintas, angkatan bersenjata dan polisi untuk keamanan dan ketertiban, dan rumah sakit umum untuk penyediaan jasa kesehatan yang murah. Jasa seperti itu tidak disediakan oleh mekanisme pasar secara efisien. Untuk dapat menyediakan jasa itu dengan baik diperlukan campurtangan pemerintah.

  5. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan “eksternalitas” yang merugikan Yang dimaksudkan dengan eksternalitas adalah akibat sampingan

  (buruk atau baik) yang ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi. Kekotoran udara, kerusakan lalu lintas di kota besar, dan sampah yang dibuang secara tidak teratur dan mencemarkan lingkungan adalah beberapa contoh daripada eksternalitas dari pada kegiatan yang merugikan yang selalu timbul dalam sistem mekanisme pasar yang sangat bebas eksternalitas yang buruk tersebut memberikan gambar tentang perbedaan di antara keuntungan pribadi dan keuntungan sosial. Seorang industrialis yang menggunakan mesin yang mengotori alam sekitar, berbuat demikian karena mesin itu memproduksikan barang produksi dengan cara yang paling efisien untuk memaksimumkan keuntungan pribadi. Tetapi keuntungan sosial adalah negatif karena pengotoran udara yang timbul sangat merugikan masyarakat.

  Ditinjau dari bentuknya pasar mempunyai dua bentuk, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pada pasar persaingan sempurna, penjual dan pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna tentang harga suatu barang. Sehingga tidak ada satupun pihak yang bisa menguasai harga. Barang yang sama pada pasar persaingan sempurna dijual oleh banyak penjual dengan harga yang sama. Contoh pasar persaingan sempurna adalah produsen hasil pertanian seperti beras yang jumlah produsennya banyak tetapi berskala kecil. Sedangkan pada pasar persaingan tidak sempurna, terdapat satu atau beberapa pihak penjual atau pembeli yang dapat menguasai harga. Berikut ini terdapat dua jenis pasar persaingan tidak sempurna, yaitu:

  1. Monopoli Monopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang hanya ada satu pihak perusahaan saja, karena perusahaan tersebut menghasilkan barang yang tidak dapat digantikan oleh perusahaan lain. Akibatnya, perusahaan tersebut menjadi penentu harga. Contoh monopoli di Indonesia adalah penyediaan listrik rumah di Indonesia yang dikuasai oleh PLN.

  2. Oligopoli Oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang ada beberapa perusahaan atau produsen berskala besar penghasil barang sejenis mendominasi pasar tersebut. Pada persaingan pasar jenis oligopoli, penentuan harga barang ditentukan oleh ikatan kerjasama antar perusahaan. Jika kerjasama antar perusahaan lemah, maka salah satu perusahaan tersebut dapat menurunkan harga barang untuk menarik pembeli. Sebaliknya, jika kerjasama antar perusahaan kuat, maka harga barang akan stabil mengikuti keinginan ikatan perusahaan tersebut. Contoh persaingan pasar bentuk ini adalah kumpulan perusahaan penghasil semen serta perusahaan operator seluler yang ada di Indonesia.

  Sukirno (2000) menyatakan bahwa pasar persaingan sempurna memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu:

  1. Kelebihan Sebagai sebuah model ekonomi, pasar persaingan sempurna memberikan penjelasan tentang perilaku perusahaan dalam dunia ideal, dimana dibuktikan bahwa perusahaan berproduksi dalam skala yang efisien dengan harga produksi yang paling murah. Pasar persaingan sempurna juga memungkinkan output yang maksimum dibanding pasar lainnya.

  Konsekuensi model pasar persaingan sempurna bagi masyarakat adalah pasar ini memberikan tingkat kemakmuran dan kenikmatan (utilitas hidup) yang maksimal, karena:

  a. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah

  b. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal) c. Masyarakat merasa nyaman dalam mengonsumsi karena tidak perlu membuang waktu untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga (informasi sempurna).

  2. Kelemahan

  a. Kelemahan dalam hal asumsi Asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan sempurna mustahil terwujud, karena dalam dunia nyata manusia (produsen dan konsumen) dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat. Keterbatasan itu menyebabkan perpindahan faktor produksi dan pengumpulan informasi membutuhkan biaya. Hasil (output dan informasi) yang diperoleh pun tidak homogen dan sempurna.

  b. Kelemahan dalam pengembangan teknologi Model pasar persaingan sempurna menyatakan bahwa keseimbangan dalam jangka panjang akan tercapai dan setiap perusahaan memperoleh laba normal. Masalahnya apakah dengan laba normal perusahaan dapat melakukan kegiatan riset dan pengembangan (research and development). Padahal kegiatan riset dan pengembangan amat dibutuhkan untuk memperoleh teknologi produksi yang meningkatkan efisiensi produksi.

  c. Konflik efisiensi –keadilan Pasar persaingan sempurna sangat menekankan efisiensi. Tetapi hal ini menimbulkan masalah jika diterapkan dalam kehidupan nyata.

  Misalnya kasus industrialisasi di negara sedang berkembang (NSB). Karena industrinya masih amat muda atau dalam tahap awal (infant

  industry), biaya produksinya jelas lebih tinggi dari pada industri di negara maju. Jika dibiarkan bersaingan dalam pasar global, industri di Negara sedang berkembang akan ambruk karena kalah bersaing.

  Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat di Negara sedang berkembang tidak akan meningkat dibandingkan di negara maju, sehingga muncul masalah ketidakadilan. Agar tidak kalah bersaing, industri di Negara sedang berkembang butuh perlindungan (protection) sementara.

  Tetapi hal tersebut akan menimbulkan masalah inefisiensi.

2.5.Kegagalan Pasar Dan Campur Tangan Pemerintah

  2.5.1. Kegagalan Pasar Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan berbagai sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini, mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut. Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien.

  Dalam ekonomi mikro, dapat ditemukan istilah kegagalan pasar, ada beberapa definisi yang menjelaskan tentang kegagalan pasar menurut para ahli antara lain, yaitu :

  1. Tjiptoherijanto dan Manurung (2010) mengartikan bahwa kegagalan pasar posisi ketika pasar gagal membawa perekonomian dalam kondisi optimal pareto.

  2. Sukirno (2005) menjelaskan bahwa kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.

  3. Arrow (1969) dalam Titi (2011) mendefinisikan kegagalan pasar sebagai sebuah situasi di mana ekonomi swasta tidak memiliki insentif untuk menciptakan pasar potensial yang baik, dan ketidakmampuan ini adalah hasil yang baik dalam hilangnya efisiensi.

  Jadi kegagalan pasar adalah kondisi ketika pasar tidak mampu mencapai kondisi efisien secara ekonomi atau yang biasa disebut ‘optimal pareto’. Menurut Lodyard dalam Titi (2011) cara terbaik untuk mengetahui kegagalan pasar yang pertama harus memahami kesuksesan pasar. Pasar gagal mencapai kondisi sempurna atau seimbang karena belum mampu menjadi alokasi yang efisien (kesuksesan pasar). Syarat pasar dapat dikategorikan mampu menjadi alokasi yang efisien antara lain :

  a. Struktur Pasar adalah Persaingan Sempurna Persaingan sempurna menggambarkan pasar dalam kondisi tidak ada peserta yang memiliki kekuatan pasar (market power) cukup besar untuk menetapkan harga pada produk homogen yang dijual di pasar.

  b. Barang atau Jasa yang Dipertukarkan adalah Barang atau Jasa yang Privat.

  Barang atau jasa privat bersifat rival dan eksklusif sehingga tidak dapat dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan.

  c. Pasar tidak Dibatasi oleh Dimensi Waktu dan Tempat

  Pasar tidak dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat membuat proses penyesuaian diri dari satu kondisi keseimbangan ke keseimbangan lainnya dapat berjalan seketika sehingga mekanisme pasar dapat mengabaikan biaya transportasi maupun biaya transaksi.

  Kegagalan pasar dapat terjadi karena adanya beberapa faktor dibawah ini, yaitu :

  1. Adanya Common goods Dasar adanya sistem pasar persaingan adalah adanya hak pemilikan yang memberikan hak pemilikan kepada setiap individu atas suatu barang sehingga dapat mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan barang itu. Untuk beberapa jenis barang, hak pemilikan tidak dapat diberikan kepada satu individu melainkan diberikan kepada sekelompok masyarakat, misalnya saja sebidang padang rumput milik desa dan sebagainya.

  Masalah yang ditimbulkan dalam kasus kekayaan bersama ada 2 faktor yaitu : indivisibility dan jumlah kelompok masyarakat. Adanya

  indivisibility menyebabkan suatu kekayaan tidak dapat diberikan hak

  pemilikannya kepada setiap anggota kelompok. Apabila jumlah kelompok hanya dua orang, maka diantara kedua orang itu akan dapat dibuat suatu perjanjian yang mengatur penggunaan kekayaan tersebut secara optimal akan tetapi apabila anggota kelompok semakin banyak maka biaya untuk memperoleh persetujuan menjadi semakin besar dan mahal.

  Dalam hal kekayaan bersama, apabila seseorang merasakan manfaat dan bersedia menanggung biaya tanpa harus ikut menanggung

  free riders. Free riders adalah suatu sikap yang tidak menyatakan

  dengan sebenarnya manfaat suatu barang atau jasa dengan maksud agar dapat memanfaatkan barang tersebut tanpa harus membayarnya atau tanpa ikut menanggung biaya pengadaan barang atau jasa tersebut.

  Selain perlunya campur tangan pemerintah dalam mengatur kekayaan bersama, pemerintah juga harus menetapkan sistem pembayaran yang sifatnya dipaksakan karena jelas setiap individu tidak bersedia untuk menanggung biaya. Setiap pembayaran paksaan tersebut adalah yang umumnya disebut pajak.

  2. Adanya unsur ketidaksempurnaan pasar Alokasi beberapa sumber ekonomi yang efisien tidak dapat diserahkan pada mekanisme pasar oleh karena adanya monopoli, atau adanya usaha yang mempunyai biaya marjinal yang selalu menurun, dan adanya usaha yang mempunyai biaya marginal nol. Mekanisme pasar dapat melakukan alokasi beberapa faktor ekonomi secara efisien hanya pada pasar persaingan sempurna oleh karena hanya pada pasar persaingan sempurna terdapat kesamaan antar motivasi pengusaha dan tingkat produksi yang oleh masyarakat dianggap efisien.

  3. Adanya barang publik Beberapa jenis barang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, akan tetapi tidak ada orang yang bersedia menghasilkannya atau mungkin dihasilkan oleh pihak swasta akan tetapi dalam jumlah, barang publik murni yang mempunyai dua karakteristik utama : yaitu penggunaanya tidak bersaingan dan tidak diterapkan prinsip pengecualian. Oleh karena pihak swasta tidak mau menghasilkan barang publik murni, maka pemerintahlah yang harus menghasilkannya agar kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

  4. Adanya eksternalitas Eksternalitas timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu pihak mempunyai pengaruh terhadap pihak yang lain dan tidak adanya kompensasi yang dibayar oleh pihak yang menyebabkan atau kompensasi yang diterima oleh pihak yang terkena dampak tersebut.

  Jadi ada dua syarat terjadinya eksternalitas, yaitu :

  a. Adanya pengaruh dari suatu tindakan

  b. Tidak adanya konpensasi yang dibayarkan atau diterima

  5. Adanya pasar tidak lengkap Suatu pasar dikatakan lengkap apabila pasar tersebut menghasilkan semua barang dan jasa yang biaya produksinya lebih kecil daripada harga yang mau dibayar oleh masyarakat. Ada beberapa jenis jasa yang tidak diusahakan oleh pihak swasta dalam jumlah yang cukup walaupun penyediaan jasa tersebut lebih kecil daripada apa yang mau dibayar oleh masyarakat. Kondisi seperti ini yang disebut pasar tidak lengkap.

  6. Adanya kegagalan informasi Pada kenyataan beberapa kasus masyarakat sangat membutuhkan informasi yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta, misalnya saja prakiraan cuaca. Para petani, pelaut, sangat membutuhkan informasi mengenai prakiraan cuaca, akan tetapi tidak ada pihak swasta yang menyediakan informasi mengenai prakiraan cuaca. Dalam hal ini pemerintah harus menyediakan informasi cuaca yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

  2.5.2.Campur Tangan Pemerintahan Dari beberapa kepincangan mekanisme pasar seperti yang dijelaskan di bagian sebelumnya ini menimbulkan kebutuhan akan campur tangan pemerintah di dalam perekonomian. Dari beberapa kelemahan mekanisme pasar yang telah diterangkan dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari campur tangan pemerintah adalah untuk :

  1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat dihindarkan.

  2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil.

  3. Mengawasi beberapa kegiatan perusahaan, terutama perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktek monopoli yang merugikan.

  4. Menyediakan “barang bersama” yaitu seperti jalan raya, polisi dan tentara, yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.

  5. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi besarnya.

  Keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Membuat peraturan

  Tujuan pokok dari peraturan pemerintahan adalah agar kegiatan ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai.

  Sebagai contoh, peraturan mengenai beberapa syarat kerja kepada para pekerja di sektor industri dibuat untuk menjamin agar para pekerja diberi gaji, upah dan tunjangan lain yang wajar dan tidak ditindas majikan. Selain itu juga, peraturan mengenai lokasi pengembangan perusahaan ditujukan agar beberapa industri tidak dikembangkan secara sembarangan sehingga tidak mengganggu masyarakat di sekitarnya dan menghindari pencemaran udara di kawasan perumahan. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah meliputi berbagai aspek daripada kegiatan ekonomi. Bukan saja terbatas kepada mengatur kegiatan dan pendirian industri tetapi juga kegiatan ekspor dan impor, perbaikan lalu lintas, pengembangan perusahaan dan berbagai aspek kegitan ekonomi lainnya.

  2. Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter

  Kebijakan fiskal adalah strategi dan langkah pemerintah di dalam pengeluarannya dan di dalam sistem dan cara mengumpulkan pajak.

  Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi tingkat bunga, operasi bank, dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

  Kedua kebijakan ini sangat penting di dalam mengatur kegiatan ekonomi.

  Berbagai perekonomian selalu menghadapi masalah inflasi dan pengangguran, kebijakan fiskal dan moneter merupakan tindakan untuk mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pekerjaan.