PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNO

PROPOSAL SKRIPSI

PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA
PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA MANUSIA
MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING
BERBASIS WEB DI UPT PUSKESMAS KEBONAGUNG
KABUPATEN PACITAN

Oleh :
Fendy Dwi Cahyono
NIM. 2011.69.04.0178

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2015

i

PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI


JUDUL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT
MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS
WEB DI PUSKESMAS KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN

NAMA : FENDY DWI CAHYONO
NIM

: 2011.69.04.0178

Proposal ini telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan
Komite Seminar Proposal Skripsi
Pasuruan, Maret 2015

Kaprodi,

Pembimbing,

Lukman Hakim, S.Kom., M.Kom

Siska Iriani, M.Kom


NIK.Y. 0691109071

NIY.90089

ii

PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI

JUDUL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT
MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS
WEB DI PUSKESMAS KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN
NAMA : FENDY DWI CAHYONO
NIM

: 2011.69.04.0178

Proposal ini telah diseminarkan dihadapan Komite Seminar Proposal Skripsi
dan disetujui untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Skripsi
Pasuruan, Maret 2015


Ketua Komite,

Pembimbing,

___________________

Siska Iriani, M.Kom
NIY.90098

NIK.Y

Kaprodi,

Lukman Hakim, S.Kom., M.Kom
NIK. 0691109071

iii

ABSTRAK

Memiliki gigi dan mulut bukan hanya untuk kesehatan namun juga untuk menjaga
penampilan fisik manusia. Gigi dan mulut merupakan bagian terpenting dari
struktur tubuh manusia karena dengan terganggunya kesehatan gigi dan mulut
maka dapat mengganggu aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu untuk
mencapai kesehatan gigi dan mulut yang baik harus dilakukan perawatan secara
berkala. Namun rendahnya sumber informasi tentang kesehatan gigi dan mulut
dapat menimbulkan masalah. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang
menginformasikan kepada pasien seputar penyakit yang dialaminya. Melihat dari
masalah yang dihadapi pasien tersebut maka dibuatlah sistem pakar diagnosa
penyakit gigi dan mulut dengan menerapkan pengetahuan dokter gigi ke dalam
aplikasi yang terkomputerisasi. Sistem pakar adalah salah satu bagian dari
kecerdasan buatan manusia yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang
dimasukkan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu,
sedangkan metode yang digunakan adalah backward chaining. Dengan adanya
sistem ini diharapkan dapat menghasilkan solusi berupa informasi yang tepat
untuk menangani penyakit yang diderita oleh pasien.

Kata Kunci :Sistem Pakar, Backward Chaining, PHP, MySQL database.
Skripsi


iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI .................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI ..................................iii
ABSTRAK ....................................................................................................iv
DAFTAR ISI .................................................................................................v
DAFTAR TABEL .........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................ix
BAB I.

PENDAHULUAN ........................................................................1
1.1. Latar Belakang ....................................................................1
1.2. Analisis Masalah .................................................................3
1.3. Rumusan Masalah ................................................................3
1.4. Tujuan dan Manfaat ..............................................................4
1.4.1. Tujuan Penelitian ......................................................4

1.4.2. Manfaat Penelitian ....................................................4
1.5. Batasan Masalah ...................................................................5
1.6. Sistematika Penulisan ..........................................................5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................7
2.1. Penelitian Terkait ..................................................................7
2.2. Landasan Teori ....................................................................9
2.2.1. Sistem Pakar .............................................................9
2.2.1.1. Karakteristik Sistem Pakar ........................10
2.2.2. Backward Chaining .................................................11
2.2.3. Basis Data .................................................................13
2.2.3.1 Pengertian Basis Data .................................13
2.2.4 Perangkat Lunak Pendukung ....................................14
2.2.4.1. Pengertian PHP...........................................14
2.2.4.2. Appserv ......................................................15
2.2.4.2.1. Apache .......................................15
2.2.4.2.2. PhpMyAdmin .............................15
2.2.4.2.3. MySQL .......................................15

2.2.5. Sublime Text 2 ...........................................................16

v

2.3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis .....................................16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................17
3.1. Spesifikasi Kebutuhan .........................................................17
3.1.1. Kebutuhan Hardware ...............................................17
3.1.2. Kebutuhan Software..................................................17
3.2. Bahan Penelitian ...................................................................18
3.3. Metode Penelitian .................................................................18
3.4. Metode Pengumpulan Data ..................................................18
3.5. Instrumen Penelitian .............................................................20
3.6. Analisis Data ........................................................................20
JADWAL PENELITIAN .............................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................22
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia,
sedangkan sakit merupakan musuh terbesar bagi manusia. Maka dari itu kesehatan
merupakan prioritas utama yang membutuhkan perhatian untuk menjaganya.
Kesehatan tersebut maupun kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Salah satu
bagian kesehatan tubuh terpenting yang harus di jaga adalah gigi dan mulut,
karena kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Seperti diketahui bahwa sakit gigi bisa mempengaruhi produktifitas
kerja dan belajar, serta dapat menggangu aktifitas sehari-hari. Belum lagi
ditambah dengan keluhan lain yang ditimbulkan dari sakit gigi, seperti sulit
makan, sulit tidur, sulit bicara dan masih banyak lagi. Berdasarkan data dari Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007 ditemukan sekitar 23,4% penduduk indonesia
mengalami permasalahan gigi dan mulut dan sekitar 1,6% mengalami kehilangan
seluruh gigi asli. Selain itu hanya 7,3% yang berprilaku menggosok gigi dengan
benar. Dengan kata lain, angka ini memperlihatkan masih rendahnya tingkat
kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencapai
kesehatan gigi dan mulut yang baik harus dilakukan perawatan secara berkala.

Namun rendahnya sumber informasi tentang kesehatan gigi dan mulut dapat
menimbulkan masalah dalam kesehatan gigi dan mulut.
Dengan

memperhatikan

hal

tersebut

maka

perlu

adanya

sistem

pengembangan perangkat lunak untuk menyelesaikan masalah yang biasanya


1

dilakukan oleh dokter gigi, sehingga orang awan mampu mengakses pengetahuan
seputar kesehatan gigi dan mulut, serta nantinya dapat mengambil keputusan.
Namun perangkat lunak ini bukan sebagai kemutlakan pengganti dokter gigi,
karena sangat dianjurkan tetap meminta saran langsung pada pakarnya.
Sistem pakar adalah salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang
mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau
banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu, sehingga setiap orang
dapat menggunakannya untuk menentukan solusi yang tepat dari permasalahan
yang ada, dalam hal ini untuk menentukan jenis penyakit yang diderita oleh
pasien. Metode yang digunakan adalah backward chaining untuk melakukan
pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada
hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan oleh
user. Backward chaining merupakan proses penalaran dengan pendekatan goaldriven. Pendekatan tersebut memulai titik pendekatannya dari goal yang akan
dicari nilainya kemudian bergerak untuk mencari informasi yang mendukung goal
tersebut.
Berdasarkan hal tersebut akan diambil judul penelitian “SISTEM PAKAR
DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN
METODE


BACKWARD

CHAINING

BERBASIS

WEB

DI

UPT

PUSKESMAS KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN”

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:
1.

Bagaimana caranya untuk mengembangakan sistem pakar diagnosa
penyakit gigi dan mulut di lingkup wilayah kerja UPT Puskesmas

2

Kebonagung yang bisa mendiagnosa penyakit gigi dan mulut yang
diderita oleh pasien?
2.

Bagaimana solusi untuk mengatasi rendahnya kesadaran masyarakat
untuk mencari sumber informasi kesehatan gigi dan mulut ?

1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengembangkan cara pengobatan
penyakit gigi dan mulut di wilayah kerja UPT Puskesmas Kebonagung sehingga
informasi penyakit yang diderita dapat sangat mudah diakses .

1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat bagi masyarakat
1.

Membantu masyarakat dalam mengetahui macam-macam penyakit gigi
dan mulut, gejala-gejalanya dan solusinya.

2.

Membantu masyarakat dalam hal konsultasi tentang kesehatan penyakit
gigi dan mulut

3.

Memberikan informasi obat-obatan yang dapat mengobati penyakit gigi
dan mulut.

Manfaat bagi penulis
1.

Menerapkan ilmu yang didapatkan di kampus STKIP Pacitan.

2.

Memahami tentang seputar penyakit gigi dan mulut.

3.

Menambah bekal persiapan dalam menghadapi tantangan dalm dunia
kerja

Manfaat bagi Universitas Yudrata Pasuruhan
1.

Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evalusi.

2.

Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi
dunia kerja yang sebenarnya.

3.

Mengetahui kemampuan dalam menguasai materi pembelajaran yang
diperoleh di bangku perkuliahan.

3

1.4. Batasan Masalah
Dalam suatu penelitian tentunya harus diberikan batasan masalah.
1. Metode yang digunakan merupakan metode backward chaining.
2. Aplikasi Sistem Pakar hanya untuk digunakan untuk mendiagnosa penyakit
gigi dan mulut
3. Representasi penyakit mulut dan gigi ini diterapakan berdasarkan tempat
penelitian di UPT Puskesmas Kebonagung Pacitan

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait
Herlambang dalam jurnalnya yang berjudul “Sistem pakar diagnosa
penyakit infeksi gigi dan mulut pada manusia menggunakan certainly factor”
mengatakan bahwa : Representasi pengetahuan yang digunakan adalah production
rule. Production rule ini dikatakan sebagai implikasi dua bagian premise atau
kondisi dan bagian konklusi. Apabila bagian premise dipenuhi maka bagian
konklusi akan bernilai benar. Bila bagian premise tidak dipenuhi maka akan
melompat ke bagian premise lain dibawahnya. Metode inferensi yang dipakai
menggunakan Certainty Factor. Hasil yang diperoleh nantinya dapat membantu
masyarakat untuk mengetahui gejala-gejala yang mengarah pada penyakit infeksi
gigi dan mulut, dan mendapatkan saran penanggulangannya. [1].
Kurniawan dalam jurnalnya yang berjudul “Aplikasi sistem pakar
berbasis WEB untuk diagnosa penyakit gigi dan mulut” mengatakan bahwa :
Teknik penelusuran yang digunakan adalah best first search yang mencari
beberapa solusi (lebih dari satu hasil diagnosa) sebagai penyelesaian masalah atau
pemberian diagnosa dari gejala yang diajukan end user. Pemilihan teknik ini
dikarenakan dalam pendiagnosaan penyakit gigi dan mulut diharapkan dapat
memberikan solusi diagnosa banding sebagai pertimbangan dalam pendiagnosaan
penyakit yang ada. Hal ini tidak mungkin dilakukan dengan teknik penalaran
depth first search yang tidak mungkin mengahasilkan dua solusi sebagai
perbandingan. Sementara breadth first search saat dihadapkan pada solusi dari
satu akan mengerucutkan pada satu kesimpulan saja yang bernilai mimimum [2].

5

Allahverdi, dalam jurnalnya yang berjudul “A Fuzzy Expert System design
for diagnosis of periodontal dental disease” Mengatakan bahwa tujuan dari
penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem pakar fuzzy untuk
mendiagnosa penyakit gigi periodontal dengan menganalisis diagnosa untuk
menentukan metode pengobatan dan juga untuk mengembangkan program
komputer . Sistem pakar fuzzy dirancang diharapkan dapat membantu dokter gigi
dengan memfasilitasi pekerjaan mereka dengan diagnose dan pengobatan metode
yang paling tepat. Selain itu juga untuk mengurangi kerugian waktu dan memiliki
beberapa keubtungan dbandingkan dengan pengobatan metode tradisional [3].
Dengan mengacu pada masalah yang ada maka tujuan yang hendak dicapai
adalah menghasilkan Sistem Pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut di UPT
Puskesmas Kebonagung Pacitan

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Sistem Pakar
Menurut Naser dan Zeiter [4] sistem pakar adalah suatu sistem yang
memenfaatkan pengetahuan manusia yang ditangkap disebuah yang ditangkap
sebuah komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya membutuhkan
keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya tidak untuk
menggantikan peran para pakar, namun untuk mengimplementasikan pengetahuan
para pakar kedalam perangkat lunak, sehingga dapat digunakan oleh banyak orang
dan tanpa biaya yang besar[5]. Sistem pakar juga dapat didefinisikan sebagai
sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik

6

penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dipecahkan oleh
seorang pakar.

2.2.1.1.Karakteristik Sistem Pakar
Berikut ini adalah karakteristik-karakteristik sistem pakar :
1.

Ada berbagai ciri dan karakteristik yang membedakan Sistem Pakar dengan
sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam
pengembangan Sistem Pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud antara
lain:

2.

Pengetahuan Sistem Pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk
numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data
secara numerik sedangkan keahlian dari seorang pakar adalah fakta dan
aturan-aturan, bukan numerik.

3.

Informasi dalam Sistem Pakar tidak selalu lengkap, subyektif, tidak
konsisten, subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan
sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya”
atau “tidak” akan tetapi menurut ukuran kebenaran tertentu. Oleh karena itu
dibutuhkan kemampuan sistem untuk belajar secara mandiri dalam
menyelesaikan

masalah-masalah

dengan

pertimbangan-pertimbangan

khusus.
4.

Kemungkinan solusi Sistem Pakar terhadap suatu permasalahan adalah
bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima,
semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak

7

pasti. Oleh karena itu diperlukan sistem yang fleksibel dalam menangani
kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan.
5.

Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam Sistem Pakar dapat
terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudahan
dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang
semakin besar dan semakin bervariasi.

6.

Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalu sama, yang oleh karena
itu tidak ada jaminan bahwa solusi Sistem Pakar merupakan jawaban yang
pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan
berdasarkan faktor subyektif.

7.

Keputusan merupakan bagian terpenting dari Sistem Pakar. Sistem Pakar
harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan
meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu
diperlukan.

Dengan berbagai karakter diatas, sistem pakar dapat memberikan berbagai
manfaat atau keuntungan bagi pemakainya, yaitu:
1. Masyarakat awam dapat memanfaatkan keahlian dalam bidang tertentu tanpa
kehadiran langsung seorang pakar.
2. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
3. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.

8

7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reliabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap
dan mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13. Menigkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
15. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan
berulang-ulang.
Selain itu sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan yang dapat dirasakan
oleh pakar dan pasien, antara lain :
1. Sulit dikembangkan karena erat kaitannya dengan ketersediaan pakar
(dokter gigi)
2. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.
3. Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena
semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem.

2.2.2. Backward Chaining
Metode yang digunakan adalah backward chaining untuk melakukan
pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada
hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan oleh
user. Backward chaining merupakan proses penalaran dengan pendekatan goal-

9

driven. Pendekatan tersebut memulai titik pendekatannya dari goal yang akan
dicari nilainya kemudian bergerak untuk mencari informasi yang mendukung goal
tersebut. Backward Chaining. Pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari
bagian sebelah kanan (Then ). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis
terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dicari faktafaktayang ada dalam basis pengetahuan.

2.2.3. Basis data
2.2.3.1.Pengertian Basis data
Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan
kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database
adalah data record dan field. Pendapat yang lain disampaikan bahwa database
adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data
tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat. Adapun pendapat
yang mengatakan bahwa database adalah struktur penyimpanan data. Untuk
menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah
database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL
Server.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciriciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan
sebuah format data yang baru.

10

Konsep Dasar Basis data :
Konsep Dasar Data Base adalah Kumpulan dari catatan, atau potongan dari
pengetahuan. Yang bermandaaf sebagai duplikasi data dan sebagai penyimpanan
data secara terulang.
Tujuan dari basis data :
1. Ketersediaan (Avaibility)
2. Pemilahan data yang sifatnya pasif dari database aktif
3. Kelengkapan
4. Kompleksnya data menyebabkan perubahan struktur database
5. Keamanan (Security)
6. Memberikan pemakaian (Sharability) : kebersamaam pemakaian dan bersifat
multi user

2.2.4. Perangkat Lunak Pendukung
2.2.4.1.Pengertian Web server
Web Server merupakan perangkat lunak yang mengatur atau mengelola
program berdasarkan permintaan browser dan dikirimkan kembali ke browser,
lalu web server akan menanggapi permintaan (request) dari web browser dengan
memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia dengan menggunakan
protokol HTTP [6].
Umumnya setiap web server mempunyai kemampuan untuk melakukan
pencatatan terhadap detail informasi mengenai permintaan klien dan respon dari
web server dan disimpan dalam berkas log, dengan adanya berkas log ini maka
akan memudahkan web master untuk mendapat statistik dengan menggunakan
tool log analizer.

11

2.2.4.2 MYSQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau DBMS yang multi thread dan multi-user. Sebuah website yang interaktif dan
dinamis, tentunya akan membutuhkan penyimpanan data yang fleksibel dan cepat
untuk diakses. Salah satu database untuk server adalah MySQL, jenis database ini
sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data.
MySQL menggunakan SQL dan bersifat free (gratis atau tidak perlu membayar
untuk menggunakannya). Selain itu, MySQL dapat berjalan di berbagai platform,
antara lain Linux dan Windows. MySQL adalah Relational Database Management
System (RDBMS). Server MySQL dapat mengelola banyak database pada saat
yang sama. Bahkan, banyak orang mungkin memiliki database yang berbeda yang
dikelola oleh server tunggal MySQL. Masing-masing database terdiri dari struktur
untuk

menyimpan

data

dan

data

itu

sendiri.

Sebuah

data-

dasar bisa ada tanpa data, hanya struktur, menjadi benar-benar kosong dan
menunggu data yang akan disimpan di dalamnya.
2.2.5. PHP
PHP adalah singkatan Personal Home Page Hypertext Preprocessor yang
merupakan bahasa pemprograman umum. PHP pertama kali ditemukan tahun
1995 oleh seorang Software Developer bernama Rasmus Lerdrof. PHP berjalan
pada sisi server sehingga disebut juga sebagai bahasa server side scripting yang
artinya bahwa untuk menjalankannya membutuhkan adanya web server, selain itu
PHP dapat digunakan dengan gratis dan bersifat open source. Perbedaan PHP
dengan HTML ialah HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari

12

kerangka layout website, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya sehingga
dengan adanya PHP tersebut, website akan sangat mudah dilakukan perawatan.
Berikut kelebihan dari PHP :
1. PHP mudah dibuat dan dijalankan karena PHP dapat berjalan dalam web
server dan dalam sistem operasi yang berbeda pula.
2. PHP adalah software open source yang gratis dan bebas didistribusikan
kembali di bawah dengan lisensi GPL (GNU Public License) jadi user
dapat mengunduh source code PHP tanpa harus mengeluarkan uang atau
khawatir dituntut oleh pihak pencipta PHP.
3. PHP bisa dioperasikan pada platform linux ataupun windows.
4. Banyak web server yang mendukung PHP, antara lain : Apache, PWS,IIS,
dan lain-lain.
5. PHP juga didukung oleh banyak database, seperti MySQL, PostgreSQL,
Interbase, SQL, dan lain-lain.
6. Bahasa pemograman PHP sintaknya sederhana, singkat dan mudah untuk
dipahami.
7. PHP merupakan bahasa yang dapat ditulis dengan menempelkan pada
sintak-sintak HTML.

2.2.6. Sublime Text 2
Sublime Text 2 adalah sebuah code editor bagi para Developers. masih
banyak code editor selain sublime text 2 seperti notepad++, Aptana Studio,
Komodo, BlueFish, dan masih banyak lagi yang lain nya. Saat ini sublime text

13

telah mengeluarkan versi terbaru yaitu sublime text 3. Akan tetapi yang akan kita
bahasa disini adalah memberi snippet pada sublime text 2.
Sublime Text 2 adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat
berjalan diberbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi
Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Sublime Text
bukanlah aplikasi open source dan juga aplikasi yang dapat digunakan dan
didapatkan secara gratis, akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas
(packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan
penuh dari komunitas serta memiliki linsensi aplikasi gratis. Sublime Text
mendukung berbagai bahasa pemrograman dan mampu menyajikan fitur syntax
highlight hampir di semua bahasa pemrogramman yang didukung ataupun
dikembangkan oleh komunitas seperti; C, C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang,
HTML, Groovy, Haskell, Java, JavaScript, LaTeX, Lisp, Lua, Markdown,
MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL, TCL, Textile and XML.
Biasanya bagi bahasa pemrograman yang didukung ataupun belum terdukung
secara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan menggunakan
add-ons yang bisa didownload sesuai kebutuhan user.

14

2.3. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

PERMASALAHAN
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk
menjaga kesehatan gigi serta rendahnya
sumber informasi yang didapatkan oleh
masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut

TARGET YANG INGIN DICAPAI
Pembuatan aplikasi ini dapat membantu dokter
gigi dalam memberikan hasil diagnosa penyakit
gigi dan mulut beserta gejalanya

PEMBUATAN APLIKASI
Pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit gigi
dan mulut menggunakan Metode Backward
Chaining dengan bahasa pemprograman PHP
dan basis data MySQL

IMPLEMENTASI
UJI COBA I

UJI COBA II

Dilakukan uji coba secara Dilakukan uji coba di UPT
individu
Puskesmas Kebonagung

HASIL AKHIR
Aplikasi Sistem pakar penyakit gigi dan mulut
bersadarkan gejala-gejala yang dialami oleh
pasien

15

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.3. Spesifikasi Kebutuhan
3.3.1. Kebutuhan Hardwere.
Kebutuhan hardware biasanya sering disebut perangkat keras yang dibutuhkan
untuk mengimplementasikan aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan
mulut sebagai berikut :

Tabel 3.1 Perangkat keras yang digunakan

KOMPONEN

KAPASITAS

SATUAN

Layar

11,6

Inchi

Kecepatan Processor

1,6

GHz

Processor

Celeron Dual-Core

-

RAM

4

Gb

Tipe Memory

-

DDR3

Resolusi

1366 X 768

Bit

Printer

16

3.3.2. Kebutuhan Software
Kebutuhan software atau yang sering kita sebut perangkat lunak merupakan
bagian dari sistem komputer yang tidak dapat kita sentuh dan dilihat secara fisik
dan tidak berwujud benda namun bisa dioperasikan. Melalui Kebutuhan Software
ini komputer dapat menjalankan suatu perintah. Kebutuhan Software yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit
gigi dan mulut sebagai berikut :

Tabel 3.2 Perangkat lunak yang digunakan
KEBUTUHAN SOFTWARE
Sistem Operasi
Web Browser

Web Server

Microsoft, Windows XP atau 7
Baidu Browser, Google Chrome
Mozilla Firework, atau Web
Browser Lainnya
App Server

3.2. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gejala
penyakit, nama diagnosa, dan obat untuk penanganan lebih lanjut yang ada di UPT

Puskesmas Kebonagung Pacitan
3.3. Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan untuk mendukung penyelesaian penelitian
yaitu menggunakan metode deskriptif dengan katalain metode deskriptif adalah
metode yang melukiskan keadaan yang diteliti apa adanya dengan melakukan
pengambilan data, menyusun, mengklasifikasikan dan menganalisanya sehingga
dapat diambil keputusan yang tepat.

17

3.4.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Wawancara
Pada metode wawancara ini peneliti memilih menggunakan Wawancara tidak
berstruktur (wawancara yang bebas), peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan data-datanya. Pedoman wawancara hanya menggunakan garisgaris besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Adapun bahan yang akan digunakan untuk mendukung wawancara dengan
narasumber adalah sebagai berikut :
a. Nama diagnosa penyakit gigi dan mulut
b. Gejala-gejala penyakit gigi dan mulut
c. Obat untuk penanganan lebih lanjut
Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang
kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Pada suatu saat,
peneliti juga tidak terus-terang atau tersamar dalam observasi untuk mencari
data yang bersifat rahasia. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung dilapangan berdasarkan fakta dan kenyataan yang ada
dan penting untuk diambil datanya pada UPT Puskesmas Kebonagung
Pacitan
2. Kepustakaan (Literatur)
Disamping mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung keadaan
lapangan penulis juga melakukan pengumpulan data melalui buku-buku yang
berhubungan dengan masalah yang diamati dan yang dianggap penting serta

18

relevan dalam penyempurnaan data yang telah ada, Ini dilakukan untuk
membantu peneliti melakukan pencarian data atau keterangan dari berbagai
referensi buku, jurnal atau skripsi yang terkait.
Dari ketiga metode tersebut diatas peneliti memperoleh data berupa :
a. Data Primer.
Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung dari objek yang
diteliti. Data primer disebut juga sebagai data asli atau databaru yang
memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer maka peneliti
harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi dan
wawancara.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
dengan cara membaca literature, melihat catatan khusus UPT Puskesmas
Kebonagung, baik yang dibuat oleh instansi maupun pihak lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
3.5.

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitan adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mendukung dalam hal mengumpulkan data agar peneliti lebih mudah
mendapatkan sempel data, data yang diperoleh lengkap dan sistematis sehingga
dapat mempelancar pengelolaan data. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
peneliti itu sendiri.

19

3.6.

Analisis Data
Setelah semua data yang diperlukan terkumpul proses selanjutnya adalah

analisis terhadap data dan permasalahan yang ada untuk kemudian dicari
pemecahannya atau jalan keluar yang terbaik dari permasalahan yang timbul.

20