MAKALAH setting dapur untuk anak usia di

MAKALAH GIZI ANAK USIA DINI
Setting Dapur, Peralatan Dapur, dan Ruang Makan yang Aksesibel dan
Aman untuk Anak Usia Dini

Oleh :
Ninda Setyaningrum

( K8114043 )

Sani Antika R

( K8114059 )

Sekar Sholih M

( K8114060 )

Tri Ulya Wardati Q

( K8114068 )


PENIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

[Type here]

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan limpahan
nikmat kepada umatnya terutama nikmat iman, umur, serta kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat dan salam
kami khaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ruli Hafidah, selaku dosen Pengampu
Mata Kuliah Gizi Anak Usia Dini yang telah membimbing dan membina kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa, makalahyang kami buat
memiliki kekurangan, baik dalam penulisan atau penyusunan kata demi kata. Oleh
sebab itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi kesempurnanan pembuatan makalah mendatang.

Demikianlah kata pengantar ini kami buat, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi orang lain yang membaca.
Surakarta, 30 April 2017
Tim Penyusun

[Type here]

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah .............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Setting Dapur yang Aksesibel dan Aman bagi AUD ..................... 3
B. Peralatan Dapur yang Aksesibel dan Aman bagi AUD .................. 8
C. Ruang Makan yang Aksesibel dan Aman bagi AUD .................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 15

B. Saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA

[Type here]

16

BAB I
PANDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempunyai anak yang aktif memang sangat menyenangkan. Di usianya
yang mulai menginjak lima atau enam bulan, mungkin anak-anak sudah belajar
merangkak dengan kaki dan tangan mungilnya. Rasa ingin tahunya akan
semakin besar dengan menjelajahi seluruh ruangan di rumah. Namun, salah satu
ruangan yaitu dapur belum dapat dikatakan aman bagi si kecil.
Banyaknya peralatan di dapur bisa jadi cukup berbahaya bagi si kecil di
rumah, terutama di ruang dapur. Tidak heran bila kebanyakan para orang tua
lebih memilih untuk membatasi aktivitas anak di ruang ini dengan alasan
keamananan dan kenyamanan. Tapi sebenarnya dapur bisa berperan ganda yakni
sebagai sarana anak untuk bermain sambil belajar bersama orang tua.

Melalui pengaturan yang baik, ruang dapur sebenarnya bisa menjadi ruang
yang aman dan nyaman untuk anak seperti halnya ruangan yang lain. Makalah
ini membahyas setting dapur, peralatan dapur dan ruang makan yang aksesibel
dan aman bagi anak usia dini, sehingga dapat membantu menambah referensi
pemanfaatan ruangan dapur dalam pendidikan anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah setting dapur yang aksesibel dan aman bagi AUD?
2. Seperti apakah peralatan dapur yang aksesibel dan aman bagi AUD?
3. Bagaimanakah pengaturan ruang makan yang aksesibel dan aman bagi
AUD?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami setting dapur yang aksesibel dan aman bagi AUD?

[Type here]

2. Untuk mengetahui peralatan-peralatan dapur yang aksesibel dan aman
bagi AUD?
3. Untuk memahami bagaimanakah pengaturan ruang makan yang aksesibel
dan aman bagi AUD?


[Type here]

BAB II
PEMBAHASAN

A. Setting Dapur yang Aksesibel dan Aman bagi AUD
Dapur menjadi salah satu ruangan yang dibutuhkan baik dirumah maupun
disekolah. Dapur sekolah menjadi salah satu sentra pengembangan kegiatan
memasak. Namun tidak semua sekolah memanfaatkan dapur untuk digunakan
sebagai salah satu tempat belajar anak. Jika program sekolah memiliki ruang
area memasak, maka sebaiknya ruang yang dipilih berada didekat wastafel dan
memiliki akses ke outlet listrik. Ruangan ini bisa di letakkan di sebelah area
pasir dan air, ini akan menjadi pilihan yang baik, karena kedua center
pembelajaran dapat saling berbagi.

[Type here]

Berikut ini beberapa ketentuan Setting dapur ramah anak :
1.


Membuat bangku rendah yang dapat menjangkau agar anak dapat duduk
yaitu dengan membuat pulau dapur dua sisi, terbuat dari unit yang berbeda
sehingga terdapat banyak ruang untuk berkumpul bersama.

[Type here]

2. Penambah ketinggian

Setiap dapur butuh bangku tangga untuk meraih sesuatu di tempat yang
tinggi seperti bakcuci, khususnya untuk anak-anak.

3.

Penyimpanan terbuka
Penyimpanan terbuka membuat Anda mudah melihat benda yang sedang
dicari. Unit bangku tangga membuat anak mudah meraih barang di tempat
tinggi dengan aman serta membantu saat memasak. Sedanglan Untuk alat
masak dan benda-benda tajam sebaiknya disimpan padatempat-tempat
yang berada di luar jangkauan anak. Misalnya di kabinetatas yang tertutup
sehingga sulit dijangkau anak.


[Type here]

4. pengamanan anak bisa dengan cara menggunakan pelindung siku pada
furnitur alias bumper sudut. Tujuannya untuk melindungi anak dari
benturan dengan siku yang tajam. “Bumper sudut digunakan bagi anakanak untuk menghindari siku yang bersifat tajam
Sedangkan, untuk mencegah anak mengutak-atik cabinet pada dapur yang
berisi benda tajam atau bahan kimia, dapat menggunakan penahan pintu
pada setiap laci dapur, juga dapat menguncinya bila sedang tidak dipakai.
penahan pintu dapat mengurangi intensitas anak dalam membuka laci
tanpa pengawasan orang tuanya, terutama pada laci-laci yang berisi kan
benda berbahaya maupun tempat pembuangan sampah yang mengandung
banyak bakteri.
Hal-hal yang harus diperhatikan :

a. Perhatikan pintu menuju dapur, pintu kamar mandi, atau pintu belakang.
Pastikan ketiga pintu ini terkunci dan tidak dapat dijangkau anak. Begitu
juga dengan pintu laci dan lemari. Pastikan tertutup rapat, terkunci, dan
jauh dari jangkauan si kecil.
b.


Pilih furnitur yang tidak memiliki sudut tajam atau bagian tepinya
melengkung. Si kecil yang sedang belajar berdiri mungkin akan
menjadikan tepi furnitur sebagai penyanggah atau pegangan.

[Type here]

c. Jangan menempatkan steker listrik di bagian bawah dinding atau tempat
lain yang dapat dijangkau anak. Pastikan juga tidak ada kabel listrik
menjuntai di tepi meja atau lantai. Karena ingin tahu, si kecil mungkin
akan menariknya dan berpotensi tertimpa perangkat listrik tersebut.
d. Jangan meninggalkan kompor, microwave, oven, atau blender dalam
keadaan menyala. Simpan juga korek api, penyulut api, pisau, maupun
cairan seperti minyak tanah di dalam wadah atau lemari yang jauh dari
jangkauan anak.
e. Tempat sampah terkadang luput dari perhatian kita. Pastikan tempat
sampah di dapur tertutup rapat sehingga sampah yang mengandung bakteri
itu tidak terjangkau atau bahkan tertelan oleh si kecil. Bisa jadi juga,
tempat sampah menjadi sarana si kecil untuk memanjat ke tempat yang
lebih tinggi.

f. Meskipun kebanyakan posisi dapur terletak dibagian paling belakang,
namun bukan berarti untuk urusan desain bisa dinomorduakan. Justru
dapur harus didesain sebagus mungkin untuk memberi kenyamanan saat
melakukan aktivitas didalamnya. Apalagi untuk dapur ukuran kecil, tentu
membutuhkan desain khusus agar tidak terlihat terlalu sempit dan
berantakan. Desain dapur kecil sederhana sendiri bisa dimulai dari pilihan
warna serta furnitur yang sesuai untuk ruangan kecil.
g. Rak Beroda Blender, mixer, dan oven termasuk peralatan dapur yang
cukup penting namun tidak selalu digunakan setiap hari. Untuk itu siapkan
rak beroda ukuran sedang untuk menyimpan peralatan dapur yang jarang
dipakai tersebut. Jika sewaktu-waktu ingin menggunakannya kembali, kita
tinggal tarik laci rak dimana peralatan itu ditempatkan
h. Gantungan Jika permasalahan alat dapur yang jarang dipakai dapat diatasi
dengan rak beroda, sekarang kita alihkan perhatian kita pada peralatan
dapur yang dipakai setiap hari, misalnya panci bergagang, wajan, sodet
kayu, gayung, dan lain sebagainya. Agar tidak terkesan berantakan, kita
bisa membuat gantungan khusus untuk perabotan tersebut supaya terlihat
lebih rapi. Ingat, gantungan sebaiknya lebih dekat dengan tempat dimana

[Type here]


alat tersebut sering digunakan. Misalnya gayung digantung dekat
tempayan, sementara panci bergagang, sodet, dan wajan lebih dekat pada
kompor.

Tips dapur yang aman dan nyaman untuk anak:

a. Bersihkan lantai

Lantai dapur kadang lebih licin dibanding lantai rumah lainnya, karena
sering menjadi area tumpahan bahan makanan. Untuk itu, segera
bersihkan lantai begitu Anda selesai memasak, dan letakkan keset yang
melekat kelantai agar anak tidak terpeleset saat melangkah.

b. Pakai kompor gas dengan pemantik baterai

Gunakan kompor gas yang menggunakan pemantik dengan baterai.
Jadi saat anak Anda memain-mainkan tombol untuk menyalakannya,
kompor tidak langsung menyala.


c. Cabut peralatan elektronik yang tidak digunakan

Jika

tidak

sedang

digunakan,

cabutlah

peralatan

elektronik

seperti blender, mixer, juicer,atau microwave agar anak terhindar dari
sengatan listrik.

d. Simpan peralatan dapur yang tajam

[Type here]

Sebaiknya Anda menyimpan alat-alat dapur yang tajam kedalam
lemari dapur bagian atas atau lokasi penyimpanan yang tidak bisa
diakses oleh anak.

e. Jauhkan bangku dari kompor

Hal ini dimaksudkan agar anak tidak tertarik memanjat dan
menyalakan kompor.

f. Letakkan gagang panic dan wajan kearah tembok

Biasakan meletakkan panic atau wajan yang sedang digunakan dengan
posisi gagang menghadap kearah tembok, bukan kearah tempat Anda
berdiri. Membiarkan gagang panic menghadap keluar kompor akan
memudahkan anak untuk menjangkaunya.

g. Gunakan dispenser yang memiliki kunci keran

Hal ini untuk mencegah anak memainkan tombol air, terutama yang
mengalirkan air panas.

h. Simpan sabun atau cairan pembersih di tempatnya.

Jangan menggunakan

wadah bekas

makanan sebagai

tempat

penyimpanan deterjen, cairanpel, atau sabun pembersih lainnya. Anak
yang terbiasa melihat wadah makanan tersebut akan tergoda untuk
membukanya atau bahkan meminumnya.

i. Pilih furnitur yang tidak memiliki sudut lancip

[Type here]

Pilih yang sudutnya melengkung. Si kecil bisa saja menjadikan
furniture ini sebagai pegangan. Hal ini juga dapat menghindari bahaya
ketika anak jatuh terbentur kefurnitur tersebut.

j. Tutup tempat sampah dan jauhkan dari jangkauan anak

Melihat tempat sampah yang dibiarkan terbuka akan membuatnya
tergoda mengoreknya. Anak pun akan rentan tertular diare dan
gangguan pencernaan.
B. Peralatan Dapur yang Aksesibel dan Aman bagi AUD
Kunci untuk membuat area memasak berfungsi dan menarik adalah
dengan menyimpan dan menampilkan peralatan dan persediaan dengan rapi dan
sedemikian rupa sehingga anak-anak bisa mendapatkannya secara mandiri.
Mangkuk, panci dan wajan, dan cangkir pengukuran pyrex dapat disimpan
di rak terbuka di tingkat mata anak-anak. Sebaiknya kelompokkan item dengan
fungsinya, seperti pencampuran, pembuatan roti, adonan bergulir, dan
sebagainya. Sama seperti blok dan alat peraga diberi label, Anda bisa melacak
garis besar barang-barang ini pada kertas kontak berwarna dan kemudian
menempatkan label pada lokasi yang sesuai di rak.
Barang kecil seperti kain katun tipis atau tas kue dan tip bisa diletakkan
di kotak kardus atau kaleng jus besar yang tersimpan di rak. Untuk
mengidentifikasi isi tempat sampah ini, Anda bisa menggambar, memotret, atau
memotong gambar majalah dari item dan menempelkan gambar di bagian luar
wadah penyimpanan mereka.
Peralatan seperti sendok kayu atau spatula dapat disimpan dalam
makanan besar yang bisa ditutupi dengan kertas kontak atau dilapisi wallpaper
dan diletakkan di atas meja. Item yang sering digunakan seperti mengukur gelas,
sendok, dan pemegang panci dapat digantung di kait di dekat area tempat
memasak sebenarnya akan berlangsung. Pendekatan lain adalah menempatkan
barang-barang ini di keranjang gantung di dalam jangkauan anak-anak.
[Type here]

Baju atau celemek yang terbuat dari kaos tua atau kain minyak bisa
digantung dari pohon mantel anak-anak atau di hook pegboard yang
ditempatkan di dekat pintu masuk ke area aktivitas. Perlengkapan bersih seperti
piring dan drainer, spons, handuk kertas, dan pel harus disimpan di atau dekat
area wastafel, dapat diakses oleh anak-anak.
Benda tajam seperti pisau, alat pengiris keju, dan parutan harus
disimpan dari jangkauan anak-anak. Pembersih dan pelarut pembersih juga
dikunci.
Untuk lebih memastikan kesehatan dan keselamatan anak-anak di daerah
memasak, pertimbangkan untuk memposting tanda-tanda gambar. Misalnya, di
samping area wastafel Anda bisa memasang tanda tangan yang menunjukkan
tangan kotor untuk mengingatkan anak-anak agar mencuci tangan mereka mulai
memasak.
Dalam menyiapkan area memasak, anda tidak perlu mencoba untuk
menciptakan dapur di kelas. Tujuan anda adalah untuk memberi anak-anak
pengalaman memasak –tidak menghabiskan banyak uang untuk melengkapi area
ini. Sebagai ganti oven konvensional, anda bisa menggunakan oven
pemanggang roti, wajan listrik, penggorengan listrik atau oven beludung listrik.
Kulkas, meski bagus untuk dimiliki tetapi tidak perlu; anda dapat menyimpan
barang tahan lama di tempat yang lebih dingin atau di kulkas sekolah (jika ada
yang berhasil). Persediaan berikut ditawarkan untuk menginspirasi pemikiran
anda.
Alat ukur : Sendok ukur plastik, gelas pengukur plastik, 4- dan 8- cangkir
gelas pengukur cangkir gelas.
Pembakaran atau alat memasak : Mangkuk pencampuran plastik
dengan berbagai ukuran, pin rolling, spatula, pemotong kue, kertas kue,
timah muffin, panci kue (bulat atau persegi), wajan, panci dengan tutup,
pemotong biskuit, sikat pastry.
Gadget atau Peralatan : Huller, parutan, penggiling, juicer manual,
pengupas sayuran, korek api, freezer es krim

[Type here]

Peralatan : Sendok kayu, corong, kocokan kawat, pemukul telur, kentang
masher atau ricer, penjepit, saringan, sifter atau saringan manual, pisau
(plastik di area aktivitas, yang tajam dari jangkauan anak-anak), dapat
pembuka, sendok, sendok besar, gunting Atau gunting masakan
Aksesoris : Talenan, termometer permen, kain katun tipis, tas pastry
dengan coupler dan tip, trivets, pemegang panci.
Dalam merakit bahan, coba pilih yang terbuat dari karet dengan plastik
yang tidak bisa pecah. Kecelakaan pasti akan terjadi, jadi Anda ingin
melindungi anak-anak agar tidak dilukai oleh mangkuk, gelas, atau peralatan
yang rusak. Dalam beberapa kasus, peralatan pyrex direkomendasikan, karena
memungkinkan anak melihat apa yang terjadi selama proses memasak.
Demikian pula, beberapa aktivitas memasak melibatkan penggunaan benda
tajam seperti pisau, penggiling, parutan, atau corer. Penggunaan peralatan tajam
harus selalu berada di bawah pengawasan orang dewasa yang dekat. Namun,
kami mendorong Anda untuk mengizinkan anak-anak menggunakan peralatan
dapur yang sebenarnya karena mereka mungkin merasa frustrasi karena
mencoba membuat peralatan "mainan" bekerja.

[Type here]

C. Ruang makan yang Aksesibel dan Aman bagi AUD

Makan merupakan kegiatan utama dalam kehidupan bayi dan anak. Dalam
kegiatan makan perlu diperhatikan tentang aturan dasar makan anak meliputi
jadwal makan anak, lingkungan, banyak makanan yang diberikan, serta tempat
makan anak.

Konsistensi dalam menanamkan kebiasaan makan yang baik, proses
makan dan suasana nyamakan yang menyenangkan merupakan suatu hal yang
ingin dicapai Taman Main, oleh karena nya ruang makan dibuat sedemikian
nyaman dengan kursi yang telah disesuaikan untuk anak.

[Type here]

Setiap tempat harus aman untuk anak. Gambar dibawah ini menunjukkan tipe
Child Care Center. Di dalamnya terdapat pintu keluar dan jendela, tempat
pertolongan pertama,daftar hadir peserta dan alat pemadam kebakaran, lokasi
makanan, pakaian dan peralatan masing masing dari semua item ini harus mudah
untuk di akses.

Hal ini akan sangat berguna apabila ada rencana evakuasi, apabila setiap orang
saling memperhatikan dan memahami akan keselamatan anak. termasuk
didalamnya staf kesehatan, anak dan kedua orang tua. Staf kesehatan harus
mengetahui kemungkinan bahayayang dapat terjadi, ide bagus untuk menjaga hal

[Type here]

– hal yang harus di hindari oleh anak, hal tersebut membantu staf kesehatan untuk
berhati-hati ketika berinteraksi dengan anak. masalah kesehatan yang khusus
seperti alergi atau kebutuhan khusus lainnya, laporam kesehatannya harus disalin
dan ditempatkan dalam file khusus. Staf kesehatan harus menjaga file dan
memperbaharui dalam kurun waktu tertentu. Staf kesehatan harus bertanggung
jawab dalam menjaga ceklist keseharian anak untuk pertolongan pertama pada
anak jika terjadi sesuatu.
Keselamatan Adalah Yang Utama
1. Tunjukkan kepada anak cara yang aman dalam memegang dan
menggunakan

benda-benda

tajam.

Ajarkan

pada

anak

untuk

menggunakan benda-benda tajam hanya jika ada orang dewasa yang
mengawasi.
2. Poin penting bahaya memasak : bahaya objek panas yang terbakar,
penggunaan bahan-bahan yang mudah terbakar, penting untuk mematikan
peralatan elektronik dan menurunkan barang-barang yang memiliki
pegangan dari atas meja dapur.
3. Tunjukkan kepada anak bagaimana cara menggunakan peralatan
memasak, anak-anak yang masih sangat kecil membutuhkan pengawasan
orang dewasa untuk melakukan praktek memasak, seperti mengaduk
semangkuk sup atau penggorengan, sementara anak-anak yang sudah
beranjak dewasa boleh diijinkan untuk melakukannya sendiri, yakinlah
dengan kemampuan anak dan peralatan aman digunakan sebelum
membiarkan anak mengambil alih kegiatan memasak sendiri karena
masih ada kemungkinan bahaya saat memasak sendiri.
4. Ajarkan pada anak untuk menggunakan peralatan yang memiliki
pegangan dan bagaimana menempatkan makanan yang panas pada
tempatnya.
5. Ambil tindakan apabila anak memiliki alergi terhadap suatu makanan dan
yakinlah bahwa semua orang dewasa yang mengawasi paham bahwa anak

[Type here]

tersebut harus berhati-hati pada makanan tertentu, berikan makanan
pengganti yang lain bagi anak yang memiliki alergi.
6. Pastikan bahwa anak-anak mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
memegang makanan, jaga kebersihan dan kehigienisan kegiatan
memasak.
7. Gunakan alat-alat memasak elektronik dengan hati-hati, pastikan bahwa
anak memahami barang-barang yang panas dan mereka harus berhati-hati
di sekitar benda-benda ini : oven, blender, hot plate, dan beberapa alat
elektronik lainnya, jangan ijinkan anak-anak untuk berdesakan disekitar
peralatan yang digunakan.
8. Simpan peralatan memasak pada tempat yang jauh dari jangkauan anak
dan pastikan peralatan dalam keadaan mati.
9. Pastikan bahwa peralatan memasak tidak mudah pecah, mintalah anak
untuk duduk ketika menggunakan pisau, alat pengupas, parut, dan alatalat tajam lainnya.
10. Guru harus terlatih untuk memberikan pertolongan pertama dan mampu
memberikan respon yang tepat bagi anak yang tergores, tersedak, dan
terbakar.
Diadaptasi dari : “Setting Up for Cooking” October 1994

[Type here]

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Seting dapur yang aksesibel dan aman untuk anak usia dini harus
memperhatikan beberapa hal seperti :
-

Penempatan benda-benda berbahaya

-

Kebersihan peralatan dapur

-

Penggunaan alat alat elektronik di dapur

-

Dan harus selalu diawasi oleh orang dewasa

2. Peralatan dapur yang aksesibel dan aman bagi anak harus menggunakan
bahan yang aman mudah digunakan, tidak berbahaya, dan untuk barang
khusus (pisau, alat elektronik) di simpan dengan benar.
3. Ruang makan yang aksesibel haruslah memperhatikan sisi keamanan
kenyamanan dan mampu membuat anak dapat berinteraksi dengan anak
lainnya.
B. Saran
Sebaiknya semua pihak melindungi juga membuat setting dapur,
peralatan dapur, dan ruang makan yang aksesibel dan aman untuk anak usia
dini. Sehingga anak mampu mengakses dan merasa nyaman ketika
menggunakannya. Dapur sebagai tempat yang memiliki berbagai macam
peralatan yang berbahaya, harus di atur sehingga ketika anak berada di dapur
merasa nyaman dan juga terhindar dari berbagai kemungkinan yang akan
terjadi. Setting tempat makan juga harus di perhatikan, sehingga ketika anak
menggunakannya anak merasa nyaman dan juga aman.

[Type here]

Daftar Pustaka

Griyasatria. (2016, 15 September). Membuat dapur aman untuk anak. Diperoleh pada mei
2017. Dari http://griyasatria.co.id/tag/membuat-dapur-aman-untk-anak
Ikea. (2015). Membuat dapur aman untuk anak. Diperoleh pada 27 mei 2017. Dari http://

www.ikea.com/id/in/catalog/categories/departments/kitchen/roomset/
20151_idki06a/.
Liputan 6. (2015, 26 Oktober ). Membuat dapur yang nyaman dan aman untuk anak.
Diperoleh pada 27 mei 2017. Dari http://lifestyle.liputan6.com/read/2347870/

membuat-dapur-yang-nyaman-dan-aman-untuk-anak.
Taman main. (2016). Ruang makan anak. Diperoleh pada 27 mei 2017. Dari

http://www.tamanmain.co.id/fasilitas/detail/ruang-makan-anak-18
Coughlin, P.A.,dkk. (1997). Creating Child-Centered Classrooms: 3-5 Years Old.
Washington DC: Children’s International, Inc.
Dodge, B.T., & Colker, L.J., (2000). The Creative Curriculum for Early Childhood.
Washington DC : Teaching Strategies, Inc.

[Type here]