STANDAR ISI KURIKULUM MATEMATIKA UNTUK A

MAKALAH

STANDAR ISI KURIKULUM MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
“Matematika untuk Anak Usia Dini”
Dosen :
“ Mukhlisin, M.Pd.”

DI SUSUN OLEH :
MUDHIATUN NIKMAH
SEMESTER IV (EMPAT)
PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL (PGRA)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
(STAIM)
NGLAWAK – KERTOSONO – NGANJUK
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai

salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Nglawak, 15 Maret 2017
Penulis

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pengertian Kurikulum...........................................................................................................2
B. Fungsi Kurikulum AUD.......................................................................................................2
C. Asas-Asas Kurikulum Aud...................................................................................................3
D. Tujuan Pengenalan Matematika Pada Anak Usia Dini:.......................................................4
E. Prinsip-Prinsip Permainan Matematika Anak Usia Dini......................................................5
F.

Landasan Pengenalan Matematika Anak Usia Dini.............................................................6

G. Prinsip-prinsip pembelajaran matematika di AUD...............................................................8
H. Standar pembelajaran Matematika di AUD..........................................................................9
I.

Metode, Model dan macam-macam Strategi Pembelajaran di AUD.................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................................................12
A. KESIMPULAN...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13


iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan
prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan
(pusat pembinaan dan pengembangan bahasa (1991).
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang
ingin di sampaikan (suriasumantri,1982 )
Matematika sebagai ilmu tentang struktur dan hubungan-hubunganya memerlukan
simbol-simbol untuk membantu memanipulasi aturan-aturan melalui operasi yang ditetapkan
(Paimin, 1998 )
B. Rumusan Masalah
1.

Apakah pengertian kurikulum?

2.


Bagaimanakah Fungsi kurikulum AUD?

3.

Apakah Tujuan pengenalan matematika pada AUD?

4.

Apa saja landasan pengenalan matematika anak usia dini

5.

Bagaimanakah Standar isi pembelajaran Matematika di AUD

C. Tujuan
1.

Untuk mengetahui tentang pengertian kurikulum?

2.


Untuk memahami tentang Fungsi kurikulum AUD?

3.

Untuk mengetahui tentang Tujuan pengenalan matematika pada AUD?

4.

Untuk mengetahui tentang landasan pengenalan matematika anak usia dini

5.

Untuk memahami tentang Standar isi pembelajaran Matematika di AUD

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang
dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah.
Kompetensi perlu dicapai secara tuntas (belajar tuntas). Kurikulum dilaksanakan dalam
rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang
meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosialemosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,
kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
D. Fungsi Kurikulum AUD
a. Mengembangkan sikap dan perilaku yang baik sesuai akidah agama dan norma
yang dianut.
Fungsi ini harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehingga anak
mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan akidah dan norma
agama yang dianutnya, mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya. Dan mempunyai rasa toleransi dan saling hormat menghormati antara
pemeluk agama.
b. Mengembangkan kemampuan sosialisasi dan mengendalikan emosi.
Dalam mengembangkan kurikulum AUD, maka peserta didik harus mengembangkan
kemampuan sosialisasi dan mengendalikan emosi. Kemampuan bersosialisasi dan
mengendalikan emosi sangat penting dimiliki anak agar mereka mampu menjalankan
kehidupan sosialnya dengan baik dan selaras.
c. Menumbuhkan kemandirian anak.

Kemandirian merupakan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap anak dalam
mempersiapkan hidupnya di masa depan. Di dunia yang semakin kompleks dan
penuh tantangan ini, maka kemampuan untuk mandiri merupakan salah satu syarat
agar anak mampu mempertahankan hidupnya dan berhasil mencapai cita-citanya.
Tanpa kemandirian, maka anak hanya akan tergantung kepada orang lain.
d. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
2

Bahasa adalah cermin seseorang. Kemampuan berbahasa merupakan perwujudan dari
sikap, perilaku dan harga diri seseorang. Oleh karena itu, kurikulum AUD harus
berfungsi mengembangkan kemampuan berbahasa anak, sehingga anak mempunyai
ragam bahasa yang kaya dan baik.
e. Mengembangkan kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif atau intelektual merupakan salah satu kemampuan yang penting
dalam kehidupan seseorang, baik sebagai modal bagi pendidikan di jenjang
selanjutnya,

maupun

dalam


memecahkan

masalah-masalah

kesehariannya.

Pengembangan kemampuan kognitif anak di usia dini merupakan dasar bagi
perkembangan intelektualnya di masa-masa selanjutnya. Oleh karena itu, maka sangat
penting untuk memberikan membimbing perkembangan intelektual di usia dini.
f. Mengembangkan kemampuan fisik/ motorik
Mengembangkan kemampuan fisik/motorik merupakan salah satu fungsi disusunnya
kurikulum AUD. Fisik dan motorik anak yang sedang berkembang pesat memerlukan
bimbingan agar perkembangannya maksimal dan baik. Dengan kemampuan fisik dan
motorik yang baik, maka anak akan mampu menjalani kehidupannya dengan baik.
g. Mengembangkan daya cipta dan kreativitas anak
Aspek-aspek kreativitas dan daya cipta anak harus dikembangkan dalam
impelementasi kurikulum AUD. Anak yang memiliki daya cipta dan kreativitas tinggi
akan


mampu

menghasilkan

memecahkan
berbagai

Mengembangkan

daya

berbagai

hal

yang

cipta

dan


masalah-masalah

positif

dan

kretaivitas

kehidupan,

berguna
anak

dapat

bagi

mampu


orang

dimulai

lain.

dengan

mengidentifikasi bakat dan minat anak sejak dini, agar dapat dibimbing
perkembangannya.
E. Asas-asas Kurikulum AUD
a. Asas Filosofis
Dalam mengembangkan sebuah kurikulum harus diperhatikan asas filosofisnya, yaitu
filsafat dan tujuan pendidikan. Asas ini berhubungan dengan sistem nilai yakni
pandangan seseorang atau masyarakat tentang sesuatu yang bernilai dalam kehidupan
orang atau masyarakat tersebut. Misalnya, bangsa Indonesia yang menganut Pancasila
3

sebagai dasar negara, maka pengembangan kurikulumnya harus mengacu pada dasar
dan pedoman negara tersebut. Hal itulah yang kemudian tertuang tujuan pendidikan
nasional yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
b. Asas Psikologis
Asas psikologis sangat berkaitan dengan berbagai aspek tentang psikologi anak dan
psikologi belajar. Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia yang menjadi landasan
dalam mengembangkan sebuah kurikulum. Kajian mengenai perilaku manusia, baik
dalam konteks belajar maupun individu manusianya, kemudian menjadi teori-teori
yang menjadi dasar pengembangan kuriukulum. Kesimpulannya, melalui berbagai
teori mengenai manusia (anak) dan proses belajar, maka akan disusun arah dan tujuan
kurikulum itu sendiri.
c. Asas sosiologis
Dalam

pengembangan

kurikulum,

maka

harus

diperhatikan

perkembangan

masyarakat, baik kebutuhan maupun tuntutan-tuntutan kehidupannya. Dengan
memperhatikan asas sosiologis maka proses penyampaian kebudayaan, sosialisasi dan
rekontruksi sosial yang tertuang dalam perangkat kurikulum akan mampu dilakukan,
khususnya oleh lembaga pendidikan.
d. Asas Organisatoris
Asas organisatoris dalam mengembangkan kurikulum berhubungan dengan bentuk
dan organisasasi kurikulum. Asas ini sangat dipengaruhi oleh asas-asas sebelumnya
yang dianut oleh pengembang kurikulum. Contohnya di Indonesia, bentuk dan
organisasi

kurikulum

telah

mengalami

perubahan-perubahan,

misalnya

perkembangan bentuk kurikulum dalam kurikulum 1974, 1985, 1989, 2000, dan
2004.
F. Tujuan Pengenalan Matematika Pada Anak Usia Dini:
1. Tujuan Umum
Agar anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung/ matematika, sehingga
pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran matematika pada
jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih komplek.
4

2. Tujuan khusus
 Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan
terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angaka yang
terdapat di sekitar anak.
 Dapat

menyesuaikan

masyarakat

yang

dan

melibatkan

diri

dalam

kehidupan

dalam kesehariannya memerlukan keterampilan

berhitung.
 Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi.
 Memiliki

pemahaman

konsep

ruang

dan

waktu

serta

dapat

memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu peristiwa terjadi di sekitarnya.
 Memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.

G. Prinsip-Prinsip Permainan Matematika Anak Usia Dini
1.

Permainan matematika di berikan secara bertahap diawali dengan menghitung
benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang dialami melalui
pengamatan terhadap alam sekitar.

2.

Pengetahuan

dan

keterampilan

pada

permainan

matematika

diberikan

secara bertahap menurut tingkat kesukaranya, misalya dari kongkrit ke abstrak,
mudah ke sukar, dana dari sederhana ke yang lebih kompleks
3.

Permainan matematika akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan
berpartispasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.

4.

Permainan

matematika

membutuhkan

suasana

menyenangkan

dan

memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat
peraga/ media yang sesuai dengan tujuan, menarik, dan bervariasi, mudah
digunakan dan tidak membahayakan.

5

5.

Bahasa yang digunakan didalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya
bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang
terdapat di lingkungan sekitar anak.

6.

Dalam permainan matematika anak dapat di kelompokkan sesuai tahap
penguasaan berhitung yaitu tahap konsep, masa transisi dan lambang.

7.

Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal
sampai akhir kegiatan.

H. Landasan Pengenalan Matematika Anak Usia Dini
Beberapa teori yang mendasari perlunya permainan matematika anak usia dini adalah sebagai
berikut:
1.

Tingkat Perkembangan Mental Anak
Jean Piaget, menyatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dalam diri
anak. Artinya belajar sebagai suatu proses membutuhkan aktifitas baik fisik maupun
psikis.selain itu kegiatan belajar pada anak harus disesuaikan dengan tahap-tahap
perkembangan mental anak, karena belajar bagi anak harus keluar dari anak itu
sendiri.
Anak usia AUD berada pada tahapan pra-operasional kongkrit yaitu tahap persiapan
kearah pengorganisasian pekerjaan yang kongkrit dan berpikir intuitif dimana anak
mampu mempertimbangkan tentang besar, bentuk dan benda-benda didasarkan pada
interpretasi dan pengalamannya (persepsinya sendiri).

2.

Masa Peka Berhitung Pada Anak
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Apabila anak
sudah menunjukan masa peka (kematangan) untuk berhitung, maka orang tua dan
guru di AUD harus tanggap, untuk segera memberikan layanan dan bimbingan
sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya
menuju perkembangan kemampuan berhitung yang optimal.
Anak usia AUD adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung di
jalur matematika, karena usia AUD sangat peka terhadap rangsangan yang diterima
dari lingkungan.
6

Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat
stimulasi/rangsangan/motivasi yang sesuai dengan tugas perkembangan-nya.
Apabila kegiatan berhitung diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya
akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi
anak. Diyakini bahwa anak akan lebih berhasil mempelajari sesuatu apabila yang ia
pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Orborn (

)

perkembangan intelektual pada anak berkembang sangat pesat pada kurun usia nol
sampai dangan pra-sekolah ( - tahun). Oleh sebab itu, usia pra-sekolah sering kali
disebut sebagai “masa peka belajar”. Pernyataan didukung oleh Benyamin S.
Bloom yang menyatakan bahwa
terbentuk usia
3.

dari potensi intelektual anak sudah

tahun kemudian mencapai sekitar

pada usia

tahun.

Perkembangan Awal Menentukan Perkembangan Selanjutnya
Hurlock (

) mengatakan bahwa lima tahun pertama dalam kehidupan anak

merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya. Anak yang mengalami
masa bahagia berarti terpenuhinya segala kebutuhan baik fisik maupun psikis di awal
perkembangannya diramalkan akan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan
selanjutnya. Piaget juga mengatakan bahwa untuk meningkatkan perkembangan
mental anak ke tahap yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan memperkaya
pengalaman anak terutama pengalaman kongkrit, karena dasar perkembangan mental
adalah melalui pengalaman-pengalaman aktif dengan menggunakan benda-benda
di sekitarnya. Pendidikan di AUD sangat penting untuk mencapai keberhasilan
belajar pada tingkat pendidikan selanjutnya. Bloom bahkan menyatakan bahwa
mempelajari bagaimana belajar (learning to learn) yang terbentuk pada masa
pendidikan AUD akan tumbuh menjadi kebiasaan di tingkat pendidikan
selanjutnya.Hal ini bukanlah sekedar proses pelatihan agar anak mampu membaca,
menulis dan berhitung, tetapi merupakan cara belajar mendasar, yang

meliputi

kegiatan yang dapat memotivasi anak untuk menemukan kesenangan dalam
belajar, mengembangkan konsep diri (perasaan mampu dan percaya diri), melatih
kedisiplinan, keberminatan, spontanitas, inisiatif, dan apresiatif. Sejalan dengan
beberapa teori yang telah dikemukakan di atas, permainan matematika anak usia dini
7

seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung di jalur matematika
yaitu:
4.

Penguasaan konsep
Pemahaman atau pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan
peristiwa kongkrit,seperti pengenalan warna, bentuk, dan menghitung benda/
bilangan.

5.

Masa transisi
Proses berpikir yang merupakan masa peralihan dari pemahaman kongkrit
menuju pengenalan lambang yang abstrak, dimana benda kongkrit itu masih ada
dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya.

6.

Lambang
Merupakan visualisasi dari berbagai konsep. Misalnya lambang

untuk

menggambarkan konsep bilangan tujuh, merah untuk menggambarkan konsep
warna, besar untuk menggambarkan konsep ruang, dan sebagainya.

I. Prinsip-prinsip pembelajaran matematika di AUD
1.

Prinsip Kurikulum Matematika di AUD
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang
dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
daerah. Kurikulum AUD ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Ruang lingkup kurikulum AUD meliputi aspek perkembangan sebagai berikut :
a)

Moral dan nilai-nilai agama

b)

Sosial, emosional dan kemandirian

c)

Kognitif

d)

Fisik/Motorik

e)

Seni

8

Pada area matematika siswa diajak mengenali konsep sederhana matematika seperti
membilang, mengurutkan, membuat konsep permasalahan sehingga mampu
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2.

Prinsip Pembelajaran Matematika di AUD
Memperhatikan tingkat perkembangan, kebutuhan, minat dan karakteristik anak,
mengintegrasikan kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan.
Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara
bertahap, berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan. Proses pembelajaran bersifat
aktif, kreatif, interaktif, efektif, dan menyenangkan.Proses pembelajaran berpusat
pada anak.

3.

Prinsip Penilaian Pembelajaran di AUD
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
tingkat pencapaian perkembangan anak yang mencakup:
a) Teknik Penilaian
Pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot, percakapan/dialog,
laporan orang tua, dan dokumentasi hasil karya anak (portofolio), serta deskripsi
profil anak.
b) Lingkup
Mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik dan data
tentang status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan.

J. Standar pembelajaran Matematika di AUD
1.

Standar Isi Pembelajaran Matematika di AUD
Matematika di AUD termasuk ke dalam pengembangan kemampuan dasar kognitif.
Cakupan pembelajarannya sebagaimana tercantum dalam standar isi KTSP
Depdiknas (2007) adalah mempersiapkan peserta didik secara akademik memasuki
SD dan MI dengan menekankan pada penyiapan kemampuan berlogika melalui pra
berhitung yang harus dilaksanakan secara hati-hati, tidak memaksa, dan
menyenangkan sehingga anak menyukai belajar.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar tercantum dalam standar isi KTSP
Depdiknas (2007). Standar kompetensi yang diharapkan dicapai adalah anak mampu
9

mengenal dan memahami berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari
dan dapat memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
kompetensi dasar yang dharapkan dicapai oleh anak adalah anak mampu mengenal
berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
2.

Standar Proses Pembelajaran Matematika di AUD
Proses pembelajaran di AUD lebih ditekankan pada kegiatan bermain. Program
bermain bagi anak usia pra sekolah perlu dirancang secara teratur dan sistematis.
Maka sebelum suatu kegiatan bermain dilaksanakan perlu disusun suatu bentuk
perencanaan

untuk

dapat

membantu

pendidik

dalam

mengarahkan

dan

mengoptimalkan kegiatan bermain anak sehingga memperoleh hasil perkembangan
yang optimal. Dengan perencanaan kegiatan bermain, pendidik dapat menyusun dan
mengatur serta memperkirakan kemampuan dasar anak sebagai tujuan yang akan
dicapai, bentuk dan langkah kegiatan bermain termasuk di dalamnya pemilihan dan
penggunaan metode, materi dan media permainan yang sesuai, serta bentuk dan
kegiatan penilaian yang akan dilakukan, baik terhadap proses kegiatan bermain
maupun terhadap perkembangan anak (Depdiknas, 2005).
Perencanaan kegiatan bermain anak melewati beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
a. Pemilihan dan Penjabaran Tema
Pada pemilihan tema supaya pembelajaran lebih bermakna dilakukan
melalui pembahasan tema. Untuk memilih tema, perlu memperhatikan
lingkungan anak yang diambil mulai dari lingkungan terdekat anak. Tema
dapat dipilih oleh guru disesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak.
Kemudian tema dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi program
kegiatan bermain anak. Tema perlu dijabarkan ke dalam sub-sub tema agar
pembahasan tidak terlalu luas.
b. Memilih kegiatan-kegiatan bermain yang sesuai dengan tema yang terpilih
Kegiatan bermain yang dipilih disesuaikan dengan tema dan dilakukan
untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.
c. Mempersiapkan lingkungan bermain yang sesuai dengan kegiatan bermain
Guru perlu membuat rencana persiapan penataan lingkungan bermain anak.
Dengan penataan lingkungan main akan didapatkan tempat yang sesuai
10

dengan kegiatan bermain yang dipilih serta anak akan mendapatkan
kesempatan memilih permainan yang disukainya.
d. Membuat administrasi kegiatan bermain
Dalam hal ini dikenal beberapa tahap yaitu perencanaan tahunan,
perencanaan mingguan dan perencanaan harian
K. Metode, Model dan macam-macam Strategi Pembelajaran di AUD
Siswa AUD masih mempunyai dunianya sendiri, hal ini membuat kadang mereka asyik
melakukan kegiatannya sendiri saat pembelajaran berlangsung. Maka guru menjadi kunci
untuk mengkondisikan pembelajaran agar siswa tetap merasa tertarik dengan apa yang
disampaikan oleh guru. Ini menjadikan guru juga harus memilih suatu metode pembelajarn
yang tepat untuk pembelajaran di AUD. Ada beberapa metode pembelajaran untuk anak
AUD, dimana pembelajarannya itu haruslah menantang dan menyenangkan, mengandung
unsure bermain, bergerak, bernyanyi dan belajar. Beberapa metode yang sering digunakan
dalam pembelajaran di AUD antara lain Circle time, Sistem kalender, show and Tell, small
Project, big Team, Kunjungan, Permainan, Bercerita, bercakap-cakap, Tanya jawab, karya
wisata, demonstrasi, sosiodrama dan bermain peran..

11

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang
dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah.
Kompetensi perlu dicapai secara tuntas (belajar tuntas).
Fungsi Kurikulum AUD
1.

Mengembangkan sikap dan perilaku yang baik sesuai akidah agama dan norma yang
dianut.

2.

Mengembangkan kemampuan sosialisasi dan mengendalikan emosi.

3.

Menumbuhkan kemandirian anak.

4.

Mengembangkan kemampuan berbahasa.

5.

Mengembangkan kemampuan kognitif

6.

Mengembangkan kemampuan fisik/ motorik

7.

Mengembangkan daya cipta dan kreativitas anak

Asas-asas Kurikulum AUD
1. Asas Filosofis
2. Asas Psikologis
3. Asas sosiologis
4. Asas Organisatoris
Matematika di AUD termasuk ke dalam pengembangan kemampuan dasar kognitif. Cakupan
pembelajarannya sebagaimana tercantum dalam standar isi KTSP Depdiknas (2007) adalah
mempersiapkan peserta didik secara akademik memasuki SD dan MI dengan menekankan
pada penyiapan kemampuan berlogika melalui pra berhitung yang harus dilaksanakan secara
hati-hati, tidak memaksa, dan menyenangkan sehingga anak menyukai belajar.

12

DAFTAR PUSTAKA
http://ayaadin.blogspot.co.id/2013/02/standar-dan-prinsip-pembelajaran.html
https://malikha92.wordpress.com/2013/02/04/standar-matematika-untuk-anak-usia-dini/
http://agnesingkan.blogspot.co.id/2012/09/pembelajaran-matematika-di-taman-kanak.html
https://www.slideshare.net/tabixs/hakikat-pengenalan-matematika-anak-usia-dini

13