Pengenalan Konsep Matematika Awal Pada A

Pengenalan Konsep Matematika Awal Pada Anak Usia Dini Melalui
Metode Bercerita

Yayuk Rahayu
Universitas Negeri Padang
Jl. Air Tawar Padang Sumatera Barat
Email : [email protected]

Abstract: The importance of introduction of early math concepts to early childhood strongly
influence on the mindset and skills in analyzing a problem in his life. Mathematics has a great
influence in people's lives. A person can not be detached with mathematics. Early childhood
learning should be able to give the opportunity to the children to have the opportunity to get a
scientific learning. The method of storytelling is one of the many methods used in kindergarten.
The method of storytelling is one of the strategies of learning that can provide learning experiences
for early childhood. to bring the story to the children orally. The story presented the teacher should
be interesting, and invite the attention of the child and the goals of education for early childhood.
The method of storytelling can be one alternative in early math concepts introduces early
childhood consisting of: numbers and operations, algebra, geometry, measurement.
Abstak : Pentingnya pengenalan konsep matematika awal kepada anak usia dini sangat
berpengaruh terhadap pola pikir dan kemampuan dalam menganalisis sebuah permasalahan dalam
kehidupannya kelak. Matematika memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan

manusia.Seseorang tidak bisa terlepas dengan matematika. Pembelajaran anak usia dini harus
dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan kesempatan kepada anak
mendapatkan proses pembelajaran yang ilmiah. Metode bercerita merupakan salah satu metode
yang banyak dipergunakan di Taman Kanak-kanak. Metode bercerita merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak usia dini. dengan
membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan
mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak usia dini. Metode
bercerita dapat menjadi salah satu alternative dalam mengenalkan konsep matematika awal usia
dini yang terdiri atas : angka dan pengoperasian, Aljabar, Geometri, pengukuran.
Keyword :Konsep matematika, anak usia dini, metode bercerit
Pendahuluan

kegiatan

Taman Kanak -kanak

setiap

yang
setiap


perkembangan anak dilakukan oleh tenaga
pendidik dan tenaga pendidikan. Tenaga

empat sampai enam tahun dengan tujuan
mengembangkan

pembelajaran

menyenangkan.Pelayanan

menjadi

lembaga formal yang melayani anak usia

untuk

-kegiatan

pendidik


aspek

perkembangan yang dimiliki anak melalui
1

sebagai seorang guru yang

bertanggung jawab tumbuh kembang anak di

hubungan secara fungsional antar komponen,

sekolah.(Suryana, 2013).

dan bersifat sistematis. Untuk itu , suksesnya
kemampuan matematika seseorang sangat

Pembelajaran anak usia dini harus

dipengaruhi penguasaan matematika sejak


dapat memberikan kesempatan kepada anak

dini (Fitria, 2013) . Anak sejak dini perlu

untuk mendapatkan kesempatan kepada anak
mendapatkan proses pembelajaran
ilmiah.

Hal

ini

berdampak

diperkenalkan tentang matematika

yang

dan


merasakan matematika sebagai bagian dari

kepada

kehidupannya.

kemampuan berpikir dan wawasan anak saat
mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang

Selama periode preprimary anak

yang lebih tinggi .Demikian halnya dalam

belajar dan mulai menggunakan konsep dasar

mengenalkan konsep matematika awal pada

pada matematika dan sains. Setiap anak lahir


anak usia dini.

memilki rasa ingin tahu . Anak ingin tahu

Pentingnya

pengenalan

tentang lingkungannya . Anak usia dini mulai

konsep

belajar tentang ukuran , berat, bentuk , waktu

matematika awal kepada anak usia dini

dan ruang.(Ii, Teori, & Permulaan, 2008).

sangat perpengaruh terhadap pola pikir dan
kemampuan dalam menganalisis sebuah


Pengenalan Matematika Awal pada Anak

permasalahan

Usia Dini

dalam

kehidupannya

kelak.Matematika memiliki pengaruh yang

Matematika adalah sebuah ilmu pasti yang

besar dalam kehidupan manusia.Seseorang
tidak

bisa


terlepas

menjadi dasar dari olmu lain, sehingga ilmu

dengan

Matematika itu saling berkaitan dengan ilmu

matematika.Bagaimana orang-orang dewasa

lainnya.Matematika adalah bahasa, sebab

menyelesaikan berbagai permasalahan yang

matematika meupakan bahasa symbol yang

ada dengan konsep-konsep dan pemikiran

berlaku secara universal dan sangat padat


matematika.(Pesona & Vol, 2003)

makna dan pengertian. Sebagai seni , dalam

Beberapa ahli berpendapat bahwa

matematika terlihat adanya keteraturan dan

matematika pada hakikatnya merupakan

konsisten, sedangkan sebagai ratunya ilmu,

system aksiomatis dedukatif formal. Sebagai

matematika adalah bahasa , ilmu deduktif

suatu sistem aksiomatis, matematika memuat

ilmu tentang keteraturan, ilmu tentang


komponen-komponen dan aturan komposisi

struktur yang terorganisasikan dengan baik

atau

pengerjaan

yang

dapat

menjalin
2

dan merupakan pelayan ilmu lainnya.(Fitria,

luar.Selain itu, anak juga tentang

2013).


pengertian

jarak,

seperti

dekat,

jauh,dll.

Konten Standar Matematika untuk Anak

4. Pengukuran

Usia Dini

Adalah

salah

satu

kemampuan

Konten standar Matematika untuk anak usia

bermatematika yang digunakan anak,

dini menurut NCTM (National Council of

yang

teachers of Mathematics )adalah sebagai

mengetahui ukuran suatu benda jadi

berikut :

angka yang merupakan hasil dari

salah

satu

angka

untuk

pengukuran itu, dapat dibandingkan

1. Angka dan pengoperasiannya
Adalah

melibatkan

pada benda yang sejenis.

kemampuan

bermatematika yang digunakan anak

Tahapan Memperkenalkan Matematika

dalam

pada Anak Usia Dini.

konsep

bilangan

atau

pemahaman angka, yang membuat
Tiga tahapan penguasaan

hubungan antara pengoperasiannya
dan

angkanya

ditandai

kemampuan

berhitung :

dengan

1. Penguasaan Konsep.

penambahan dan pengurangan.

Penguasaan konsep merupakan tahap

2. Aljabar
Adalah

salah

satu

yang

kemampuan

diawali

dengan

membentuk

bermatematika yang digunakan anak

pemahaman atau pengertian tentang

dalam

yang

sesuatu dengan menggunakan benda dan

memiliki pola secara natural dan

peristiwa konkrit, seperti pengenalan

terstruktur .

warna,

sistematika

angka

dan

menghitung

benda/bilangan.

3. Geometri
Anak

bentuk,

mengenal

2. Masa Transisi

bentuk-bentuk

geometri (segitiga, persegi Panjang,

Proses berpikir yang merupakan masa

persegi dan lingkaran )Anak paham

peralihan

tentang

menuju

pengertian

ruang

yang

dari

pemahaman

pengenalan

lambing

konkrit
yang

tentang

abstrak, dimana benda konkrit itu masih

posisi /tempat dan letak/posisi seperti

ada dan mulai dikenalkan bentuk

; di atas, di bawah, pada, di dalam, di

lambangnya.

dimaksud.

Anak

belajar

3



3. Lambang

Memiliki

ketelitian,

Merupakan visualisasi dari berbagai

konsentrasi, abstraksi dan

konsep.

daya apresiasi yang tinggi.

Misal

lambing

7

untuk


menggambarkan konsep bilangan 7 ,

Memiliki

kreativitas

dan

merah untuk melambangkan konsep

imajinasi dalam menciptakan

warna merah. ((Pesona & Vol, 2003)

sesuatu secara spontan.
Karakteristik Cara Belajar Anak :

Tujuan pembelajaran matematika sejak
usia dini
a) Tujuan Umum

:

Anak belajar melalui bermain.

2.

Anak belajar dengan cara membangun

Agar anak

pengetahuannya.

mengetahui dasar-dasar pembelajaran
berhitung/

1.

matematika,

3. Anak belajar secara alamiah. ciri – ciri

sehingga

anak

pada saatnya nanti anak akan lebih
siap

mengikuti




b) Tujuan khusus:



pengamatan terhadap benda-

melibatkan

diri



memerlukan

ada

di

sekitarnya

secara

Anak

mulai
benda-

membanding
benda

dan

. Anak mulai menjumlah-jumlahkan
atau mengurangi angka dan benda-

dan

benda yang ada di sekitarnya tanpa

dalam

disengaja.

kehidupan masyarakat yang
dalam

urutan

peristiwa yang ada di sekitarnya

yang terdapat di sekitar anak.
menyesuaikan

menyebut

Anak mulai menghitung benda-benda

bandingkan

gambar-

gambar atau angka-angaka

Dapat

mulai

spontan.

sistematis sejak dini melalui



Anak

yang

Dapat berpikir logis dan

kongkrit,

permainan

bilangan tanpa pemahaman.

selanjutnya yang lebih komplek.

benda

menyukai

berhitung antara lain :

pembelajaran

matematika pada jenjang pendidikan



mulai

Menurut NTCM (2000), pengenalan aljabar

kesehariannya

dimulai dengan menyortir, menggolongkan,

keterampilan

membandingkan, dan menyusun benda-

berhitung.

benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat
lain,

mengenal,

menggambarkan,

dan

memperluas pola akan memberi sumbangan
4

kepada

pemahaman

anak-anak

tentang

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat
berkaitan

penggolongan.

dengan

lingkungan

keluarga,

sekolah, dan luar sekolah. Kegiatan bercerita
Pengenalan Konsep Bilangan Melalui

harus diusahakan menjadi pengalaman bagi

Metode Bercerita

anak di PAUD yang bersifat unik dan

Pengenalan matematika pada anak dapat

menarik yang menggetarkan perasaan anak

dilakukan

dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita

melalui aktifitas keseharian

anak.Pengembangan matematika permulaan

sampai tuntas.
Dari pengertian di atas maka dapat

dapat dilakukan dengan beberapa metode

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

yaitu :
1. Metode Bercerita

metode bercerita adalah menuturkan atau

2. Metode bercakap-cakap

menyampaikan cerita secara lisan kepada

3. Metode pemberian tugas

anak didik sehingga dengan cerita tersebut

4. Metode demontrasi

dapat disampaikan pesan-pesan yang baik.

5. Metode Eksperimen.

Dengan adanya proses belajar mengajar,

Metode

bercerita

untuk

maka metode bercerita merupakan suatu cara

pengenalan

yang

Konsep matematika Awal Pada Anak Usia

dilakukan

oleh

guru

untuk

menyampaikan pesan atau materi pelajaran

dini

yang disesuaikan dengan kondisi anak didik.
Cerita adalah salah satu cara untuk

Metode bercerita merupakan salah

menarik perhatian anak. Biasanya cerita

satu metode yang banyak dipergunakan di

disukai anak, yaitu cerita yang berkaitan

Taman

dengan dunia binatang. Menurut Abudin

merupakan salah satu strategi pembelajaran

Nata “Metode bercerita adalah suatu metode

yang dapat memberikan pengalaman belajar

yang mempunyai daya tarik yang menyentuh

bagi anak PAUD dengan membawakan cerita

perasaan anak. Islam. Sifat alamiah manusia

kepada anak secara lisan. Cerita yang

untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya

dibawakan

besar terhadap perasaan. Oleh karenanya

mengundang perhatian anak dan tidak lepas

dijadikan

dari tujuan pendidikan bagi anak PAUD.

sebagai

salah

satu

teknik

pendidikan.

5

Kanak-kanak.

guru

Metode

harus

bercerita

menarik,

dan

1.

2.

3.

Penggunaan bercerita sebagai salah satu

Sebelum melaksanakan kegiatan bercerita

strategi pembelajaran di Taman Kanak-kanak

guru terlebih dahulu harus merancang

haruslah memperhatikan hal-hal berikut:

kegiatan bercerita berupa langkah-langkah

Isi cerita harus terkait dengan dunia

yang harus ditempuh secara sistematis.

kehidupan anak PAUD.

Strategi

Kegiatan

bercerita

diusahakan

dapat

pembelajaran

melalui

bercerita

terdiri dari 5 langkah.

memberikan perasaan gembira, lucu, dan

Langkah-langkah dimaksud adalah sebagai

mengasyikkan

berikut:

sesuai

dengan

dunia

kehidupan anak yang penuh suka cita

1. Menetapkan tujuan dan tema cerita.

Kegiatan bercerita harus diusahakan menjadi

2. Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih,

pengalaman bagi anak PAUD yang bersifat

misalnya

unik dan menarik.

langsung dari buku cerita, menggunakan

Beberapa macam teknik bercerita yang dapat

gambar-gambar,

dipergunakan

flannel, dst.

antara

lain

guru

dapat

bercerita

dengan

membaca

menggunakan

papan

membaca langsung dari buku, menggunakan

3. Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan

ilustrasi dari buku gambar, menggunakan

dalam kegiatan bercerita sesuai dengan

papan

bentuk bercerita yang dipilih.

flannel,

menggunakan

boneka,

bermain peran dalam suatu cerita, atau

4.

bercerita dengan menggunakan jari-jari
tangan,bercerita

dengan

menggunakan

wayang.
Bercerita

sebaiknya

dilakukan

dalam

Menetapkan rancangan langkah-langkah
kegiatan bercerita, yang terdiri dari:

a)

menyampaikan tujuan dan tema cerita,

b)

mengatur tempat duduk,

c)

melaksanaan kegiatan pembukaan,

kelompok kecil untuk memudahkan guru

d) mengembangkan cerita,

mengontrol

e) menetapkan teknik bertutur,

kegiatan

yang

berlangsung

sehingga akan berjalan lebih efektif. Selain

f)

itu tempat duduk pun harus diatur sedemikian
rupa, misalnya berbentuk lingkaran sehingga

mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan isi cerita.

5. Menetapkan rancangan penilaian kegiatan

akan terjalin komunikasi yang lebih efektif.

bercerita.

Kegiatan bercerita merupakan kegiatan yang

Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan

memiliki manfaat besar bagi perkembangan

bercerita serta tema yang dipilih oleh guru

anak serta pencapaian tujuan pendidikan.

menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan
6

lainnya. Guru memiliki kebebasan untuk

(2) Lakukan penggabungan antara dua

menentukan bentuk cerita yang dipilih,

apel dengan tiga apel menjadi satu

sepanjang bisa menggambarkan isi cerita

dalam wadah kain flannel tapi tetap

dengan

yang

menggunakan sebuah cerita atau

bercerita

peran tokoh, kemudian dapat kita

sangat bergantung kepada bentuk cerita yang

minta diakhir cerita anak -anak

dipilih sebelumnya.

untuk menghitung satu persatu apel

Pengaturan tempat duduk, merupakan hal

yang sudah dijadikan satu kantong

yang patut mendapat perhatian karena

flanel

pengaturan yang baik membuat anak merasa

menggunakan cerita kita dapat

nyaman dan dapat mengikuti cerita di

membuat sinkronisasi system kerja

samping teknik bercerita, dan teknik.

otak kanan dan otak kiri.

baik.

Bahan

dipergunakan

dalam

b. Manfaat Cerita

dan

alat

kegiatan

tersebut.Dengan

(3) Lakukan penggunakan lambang

dalam Konsep matematika

awal

bilangan

Bagi anak TK mendengarkan cerita yang

simbol/lambang-lambang

menarik dan dekat dengan lingkungannya

matematika

merupakan

seperti: “2 apel + 3 apel = 5 apel”

kegiatan

yang

dan

simbol-

yang

digunakan,

mengasyikkan.Dalam kegiatan :

(catatan: dalam menjumlah atau

Angka dan pengoperasiannya :

mengurang

Guru dapat membuat cerita melalui beberapa

contoh

media baik itu dari akin flannel atau dari buku

misalnya: 2 apel + 3 jeruk = ?) Kita

gambar.

dapat

memulai dalam belajar matematika dari

beberapa cerita.

konkrit (nyata) menuju abstraks. Misal, jika
guru

akan

mengajarkan

penjumlahan

paham

bisa

memvariasikan

berbeda,

denagn

konsep

mengenai

sesekali

menggunakan

Gunakan kalimat matematika yang

meggunakan kain flannel tergambar

sebenarnya, yaitu : 2 + 3 = 5

yang dapat mewakili bilangan 2 dan
misalnya

yang

penjumlahan dan pengurangan, kita

(1) Guru menyiapkan cerita misal

3,

benda

mengambil

(4) Perlahan-lahan jika anak sudah

bilangan cacah “2 + 3 = 5”, tahap-tahap:

bilangan

jangan

Jika kita hanya menggunakan hanya

apel,

dalam

kelereng, jeruk, dan sebagainya.
7

bentuk

abstrak

saja,

kalimat

matematika “2 + 3 = 5” sementara anak tidak

membuat anak aktif mengkomunikasikan

dilatih pemahaman konsep yang sebenarnya.

sebuah cerita yang bisa dihubungkan dengan

Kegiatan ini dapat kita lakukan timabl

pengenalan

konsep

matematika

balik,artinya

didalamnya

memuat

unsur

anak

juga

diminta

untuk

penanaman

karakter.

bercerita yang berhubungan dengan konsep

Guru dituntut untuk benar-benar menguasai

matematika tai yang sudah kita contohkan.
Di pihak lain, anak yang akan belajar

dan

teknik bercerita yang baik, sehingga anaktertarik

”hukum

dengan cerita yang dibawakannya sekaligus

kekekalan”, jika tidak memiliki hukum

pesan yang ingin disampaikan akan diterima

matematika

harus

kekekalan,

memiliki

maka

siswa

belajar

matematikanya melalui hafalan (Ruseffendi,

anak dengan baik.
Kesimpulan
Pengenalan konsep matematika awal dapat

1992).

diterapkan sejak dini .Belajar matematika awal
Pembelajaran dengan bercerita memberikan

dapat melalui permainan dan eksplorasi seperti

memberikan

bercerita, mendengarkan cerita dan membuat

pengalaman

belajar

untuk

mendengarkan.

cerita, nyanyi dalam cerita, permainan imajinatif

Dengan dengan mendengarkan cerita anak

dll. Anak belajar dari yang konkrit menuju yang

dimungkinkan

representasional, hingga pemikiran abstark .

kemampuan

untk

mengembangkan

kognitif,

afektif,

dan

psikomotorik.
Membantu

Pemahaman awal tentang terhadap matematika
tumbuh melalui pengalaman-pengalaman dalam

anak

untuk

membangun

membuat kumpulan objek -objek konkrit.

bermacam-macam peran yang mungkin

Metode bercerita dalam pengenalan konsep

dipilih anak, dan bermacam layanan jasa

matematika awal dapat dapat mempermudah

yang ingin disumbangkan anak kepada

pemahaman anak secara konkrit , sekaligus

masyarakat.

menstimulus perkembangan otak kanan dan otak

Kelebihan metode ini adalah:

kiri. Macam teknik bercerita yang dapat

1. Dapat meningkatkan motivasi anak untuk

dipergunakan antara lain guru dapat membaca

belajar, karena anak sangat senang dengan

langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari

cerita-cerita.

buku gambar, menggunakan papan flannel,

2. Selain dapat mengembangkan kemampuan

menggunakan boneka, bermain peran dalam

otak kanan anak metode bercerita dapat

suatu cerita, atau bercerita dengan menggunakan
8

jari-jari tangan,bercerita dengan menggunakan
wayang sehingga pembelajaran anak tentang
konsepmatematika awal lebih termotivasi dan
bermakna.

Daftar Pustaka
Fitria, A. (2013). Mengenalkan dan
Membelajarkan Matematika Pada Anak
Usia Dini. Jurnal Studi Gender Dan
Anak, 1(2), 45–55.
Ii, B. A. B., Teori, A. K., & Permulaan, K.
B. (2008). Pengertian Berhitung .
Pesona, J., & Vol, P. (2003). Jurnal Pesona
PAUD Vol. I No. 1, I(20).
Suryana, D. (2013). Pengetahuan Tentang
Strategi Pembelajaran, Sikap, dan
Motivasi Guru. Jurnal Ilmu
Pendidikan. Retrieved from
http://journal.um.ac.id/index.php/jip/art
icle/viewArticle/4212
Charlesworth, Rosalind, Karen K, Lind,
"Math & Science For Young Children"'
USA, Delmar Publishers Inc,1990.
Hurlock,Elizabeth. B 2005.Perkembangan
Anak jilid 1.Jakarta: Erlangga.
Nariman. "Pengembangan Kemampuan
Matematika Permulaan Melalui Model
Pembelajaran Sentra Pada Anak Usia
4-5 Tahun", Laporan Akhir 2005.
Jakarta : Fakultas Ilmu, Universitas
Negeri Jakarta.
9

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65