Tugas Akhir Ebsi Trisna Arera

TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI MARKETING PUBLIC RELATIONS IMPLEMENTASI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK BANK SYARIAH PADA MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK BANK SYARIAH PADA MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK BANK SYARIAH PADA

BPRS METRO MADANI KOTA METRO BPRS METRO MADANI KOTA METRO BPRS METRO MADANI KOTA METRO

Oleh : EBSI TRISNA ARERA NPM: 13109488

Program Diploma III (Tiga) Perbankan Syariah Program Diploma III (Tiga) Perbankan Syariah Program Diploma III (Tiga) Perbankan Syariah Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam

INSTITUT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO METRO 1438 H/2017 M

IMPLEMENTASI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK BANK SYARIAH PADA

BPRS METRO MADANI KOTA METRO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh

Gelar Ahli Madya (A.Md.)

Oleh: EBSI TRISNA ARERA NPM. 13109488

Pembimbing I: Hermanita, MM Pembimbing II: Imam Mustofa, MSI

Program: Diploma III (Tiga) Perbankan Syariah Jurusan: Syariah dan Ekonomi Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1438 H/2017

ORISINALITAS PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

: EBSI TRISNA ARERA

NPM

Program : Diploma III (Tiga) Perbankan Syariah Jurusan

: Syariah dan Ekonomi Islam

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Metro, Februari 2017 Yang menyatakan,

Ebsi Trisna Arera NPM. 13109488

MOTTO

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang

yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Ibrahim: 27)

ABSTRAK IMPLEMENTASI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK BANK SYARIAH PADA BPRS METRO MADANI KOTA METRO

Oleh: EBSI TRISNA ARERA

Perkembangan dunia perbankan di Indonesia dari waktu ke waktu meningkat dengan pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bank syariah maupun konvensional yang muncul dari tahun ke tahun. Ketatnya persaingan dalam dunia perbankan, mendorong bank syariah agar mampu merancang strategi yang efektif untuk menjaga keberadaan bank syariah sebagai lembaga keuangan syariah yang dapat diandalkan oleh masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan strategi marketing public relation. Berdasarkan hal tersebut bank syariah dituntut untuk lebih giat dalam mengembangkan usahanya, baik dalam sosialisasi, inovasi produk bank, pemberian pelayanan yang memuaskan dan memfungsikan bank syariah bukan hanya sebagai lembaga keuangan dan komersial, melainkan juga lembaga keuangan sosial karena dengan masuknya bank syariah dalam kegiatan sosial akan melahirkan dampak positif dalam perkembangan dunia perbankan.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan yang menghimpun data kualitatif. Data diperoleh dari pihak BPRS Metro Madani Kota Metro baik data primer maupun data sekunder. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap kepala marketing BPRS Metro Madani Kota Metro. Semua data-data tersebut dianalisis secara induktif.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa implementasi marketing public relations di BPRS Metro Madani Kota Metro dalam mempertahankan citra baik bank syariah dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan marketing public relation yang dilakukan BPRS Metro Madani dinilai sudah cukup efektif dalam mempertahankan citra baik bank syariah. Penerapan strategi yang dilakukan juga berdampak positif dalam memaksimalkan pencapaian target marketing, perolehan laba, citra baik perusahaan dan pekembangan BPRS Metro Madani dalam pembukaan cabang-cabang baru.

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahakan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sunandar dan Ibu Tri Haryati yang telah mendidik ku sejak kecil dengan penuh kasih sayang dan telah mendoakan akan keberhasilanku hingga detik ini.

2. Kakak kesayanganku Rizky Septi Arista serta adik-adik ku Oni Trisna Alkansa dan Yuke Trisna Helsima yang telah menjadi motivasi, inspirasi dan sumber kebahagiaanku selama ini.

3. Sahabat-sahabat terbaik ku Geng Hadroh Squad, Bikcik Ulan, Mba San, Anggun Mama Beta, Uncu Indah, Ajik, Intan belong, Eva dan keluarga PBS

F angkatan 2013.

4. Almamater IAIN Metro. Terimakasih atas ilmu, cinta dan doa yang tercurah selama saya menjadi mahasiswa IAIN Metro.

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

Jl. KH. KH. Dewantara 15A Iringmulyo metro timur Kota Metro Lampung Kota Metro Lampung 34111 Telp. (0725) 41507 Faksimili. (0725) 47296 Website Website: www.metrouniv.ac.id Email: iainmetro@metrouniv.ac.id iainmetro@metrouniv.ac.id

PENGESAHAN TUGAS AKHIR No: B- /In.28/R/PP.00.9/ /2017

Judul Tugas Akhir : Judul Tugas Akhir : IMPLEMENTASI MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTA ALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK BANK SYARIAH PADA BPRS HANKAN CITRA BAIK BANK SYARIAH PADA BPRS METRO MADANI KOTA METRO METRO MADANI KOTA METRO disusun oleh: EBSI TRISNA ARERA, NPM: disusun oleh: EBSI TRISNA ARERA, NPM: 13109488, Program Studi: Diploma III Perbankan Syariah telah dimunaqasyahkan , Program Studi: Diploma III Perbankan Syariah telah dimunaqasyahkan , Program Studi: Diploma III Perbankan Syariah telah dimunaqasyahkan dalam sidang Munaqosyah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam pada hari/tanggal: dalam sidang Munaqosyah Jurusan Sya Islam pada hari/tanggal: Selasa / 28 Februari 2017 Februari 2017

TIM PENGUJI :

Ketua : Hermanita, MM Hermanita, MM

Sekertaris

) Penguji I

: Esty Apridasari,

) Penguji II

: H. Nawa Angkasa, MA (

: Imam Mustofa, MSI

Rektor IAIN Metro

Prof. Dr. Hj. Enizar, M. Ag.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Tujuan penelitian tugas akhir ini sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program diploma tiga (D-III) Perbankan Syariah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Metro. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada: Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro, Ibu Siti Zulaikha, S.Ag. MH selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Ibu Zumaroh, S.E.I,M.E.Sy selaku Kaprodi D-III Perbankan Syariah, Ibu Hermanita, MM dan Bapak Imam Mustofa, M.SI selaku dosen pembimbing tugas akhir ini, Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Metro, Ibu Rita Mailinda selaku kepala marketing dan karyawan BPRS Metro Madani Kota Metro yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian serta membantu dan membimbing saya untuk meneliti tugas akhir ini

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas akhir ini, sehingga kritik dan saran sangat peneliti harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Peneliti berharap semoga hasil penelitian yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan Lembaga Keuangan Syariah.

Metro, Februari 2017 Peneliti

Ebsi Trisna Arera NPM. 13109488

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 48

A. Kesimpulan .......................................................................................... 48

B. Saran ..................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR GAMBAR

Gambar: 3.1 Struktur Organisasi PT BPRS Metro Madani ........... 33

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Bimbingan

2. Surat Persetujuan Perubahan Judul

3. Surat Tugas

4. Surat Izin Riset

5. Surat Balasan Izin Riset

6. Alat Pengumpul Data (APD)

7. Kartu Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir

8. Surat Keterangan Bebas Pustaka

9. Brosur Produk-produk BPRS Metro Madani Kota Metro

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

bank sebagai tempat untuk melakukan transaksi keuangannya. Mereka menganggap bank merupakan lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang sering dilakukan masyarakat dinegara maju dan negara berkembang antara lain aktivitas penyimpanan dan penyaluran dana. Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya.

Bank terdiri atas dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional menurut undang-undang no. 21 tahun 2008 adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional yang terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan

Rakyat. 1 Sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas

1 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.20

Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 2 Perbedaan mendasar antara Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS), yaitu BUS adalah bank syariah yang kegiatan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan BPRS adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran. 3 Berkembangnya dunia perbankan di Indonesia dibuktikan dengan

banyaknya bank syariah maupun konvensional yang muncul dari tahun ke tahun. Oleh karena itu bank syariah harus mampu merancang strategi promosi yang efektif agar masyarakat mengerti tentang berbagai produk

yang ditawarkan oleh perbankan syariah. 4 Berdasarkan hal tersebut Perbankan Syariah Indonesia dituntut untuk lebih giat untuk

mengembangkan usahanya, baik dalam sosialisasi, inovasi instrumen, dan produk bank, pemberian pelayanan yang memuaskan dan memfungsikan bank syariah bukan hanya sebagai lembaga keuangan dan komersial, melainkan juga lembaga keuangan sosial karena dengan masuknya bank syariah dalam kegiatan sosial akan melahirkan dampak positif dalam berbagai hal. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam melakukan upaya sosialisasi tersebut yaitu strategi public relations atau hubungan masyarakat.

2 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoretis Praktis, (Bandung: CV Pustaka setia, 2012), h. 98

3 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, h.54 4 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoretis Praktis, h.

122

Berdasarkan perkembangan perbankan saat ini, marketing public relation mulai banyak diterapkan diberbagai perusahaan. Seperti kita ketahui bahwa orientas public relations adalah image building dan marketing adalah selling product. Tetapi masuknya dibidang public relations ke dalam marketing bukan berarti public relations secara stuktural ada dibawah marketing atau marketing dibawah public relations. Justru terjadi perkawinan sehingga muncul bidang baru yang dinamakan marketing public relations. Philip Kotler mengembangkan marketing mix (4P) menjadi 6P dalam konsepnya yang disebut mega marketing (price,

product, place, promotion, power dan public relations). 5 Marketing mix atau bauran pemasaran menurut Kotler adalah

perangkat alat pemasaran faktor yang dapat dikendalikan oleh product, price, promotions, place yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. 6 Mega

marketing Kotler mengembangkan 2P dari marketing mix yaitu power dan public relations. Power adalah penggunaan hubungan dengan kalangan birokrat supaya suatu market (yang tertutup) bisa diakses. Sedangkan public relations adalah penggunaan hubungan dengan public (masyarakat)

luas supaya mendapat simpati. 7 Public relations memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah

organisasi, terutama jika organisasi tersebut sering berinteraksi dengan

5 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 99

6 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 14

7 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 155 7 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 155

dari masyarakat. 8 Secara umum marketing public relations merupakan perpaduan

pelaksanaan program dan strategi pemasaran dengan aktivitas program kerja public relation dengan lebih berorientasi langsung pada promosi

perusahaan atau produk dan pembentukan citra. 9 Apabila dikembangkan dengan baik, maka program marketing Public relations akan menciptakan

suatu kaitan emosional antara masyarakat dengan perusahaan yang nantinya akan berdampak pada citra perusahaan dan dari citra perusahaan yang baik tersebut, maka akan didapat pelanggan yang loyal atas produk atau jasa tersebut. 10 Masuknya bidang Public relation ke dalam marketing,

8 Zainal Mukarom dan Muhibudin Wijaya Laksana, Manajemen Public Relation, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), h. 46 9 Atika Kurniasari, Puji Lestari dan Isbandi, “Strategi Marketing Public Relation PT.

Telkom Kancatel Pati dalam Program Flexi Door To Door dan Speedy Go To School Untuk Membangun Brand Awareness Dan Brand Knowledge Di Wilayah Pati”, Jurnal Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip UPN Veteran Yogyakarta), Vol. 6, No. 3/ September-Desember 2008, h. 232 10

Tri Akbar Vellayati, Zainul Arifin dan Edy Yulianto, “Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Citra Perusahaan dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan (Survei Pada Pelanggan Toyota Auto 2000 Jl. Letjend Suyoto No. 25, Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis, (Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya), Vol. 11, No. 1/ Juni 2014, h. 2 Tri Akbar Vellayati, Zainul Arifin dan Edy Yulianto, “Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Citra Perusahaan dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan (Survei Pada Pelanggan Toyota Auto 2000 Jl. Letjend Suyoto No. 25, Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis, (Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya), Vol. 11, No. 1/ Juni 2014, h. 2

banyaknya promosi dari produk/jasa sejenis. 11 Public relations dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing,

harus terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. 12 Menurut pakar humas, Ahmad S. Adnanputra

public relation strategy adalah bagian terpadu dari suatu rencana, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan, yang pada

akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dari proses manajemen. 13 Penerapan strategi membutuhkan adanya pendekatan secara

keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Begitupun di BPRS Metro Madani, dalam menerapakan public relations perlu adanya strategi yang harus diterapkan dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat luas.

Berdasarkan hasil prasurvey penelitian dilapangan pada tanggal 25 Agustus 2016, diketahui bahwa BPRS Metro Madani sudah membuka cabang di beberapa daerah yakni di Kalirejo kabupaten Lampung Tengah, Jatimulyo kabupaten Lampung Selatan, Unit 2 kabupaten Tulang Bawang,

11 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 153 12 Ibid., h. 154 13 Indhira Hari Kurnia, Djoko Santoso dan Andre Rahmanto, “ Strategi Humas Dalam

Meningkatkan Reputasi Sekolah (Studi Kasus di SMA Negri 1 Surakarta)”, Jurnal Pendidikan Ekonomi, (Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret), Vol. 1, No. 2/April 2013, h. 3 Meningkatkan Reputasi Sekolah (Studi Kasus di SMA Negri 1 Surakarta)”, Jurnal Pendidikan Ekonomi, (Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret), Vol. 1, No. 2/April 2013, h. 3

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk memilih judul: “Implementasi Marketing Public Relations dalam Mempertahankan Citra Baik Bank Syariah Pada BPRS Metro Madani Kota Metro”.

B. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka pertanyaan penelitian dari

penelitian ini adalah bagaimana implementasi marketing public relations pada BPRS Metro Madani Kota Metro?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Implementasi Marketing Public Relations pada BPRS Metro Madani Kota Metro

2. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan memberikan manfaat tidak

hanya bagi peneliti, tetapi juga bagi pihak-pihak lain. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Akademisi Melalui penulisan tugas akhir ini diharapkan mampu memperkaya khazanah keilmuan mengenai aktifitas Perbankan Syariah terkait Marketing Public Relation yang dilakukan suatu perusahaan/lembaga.

b. Bagi Praktisi Penelitian ini diharapakan akan bermanfaat langsung bagi para pembaca dan peneliti sendiri, serta sebagai pertimbangan dan bahan masukan bagi peneliti sejenis untuk menyempurnakan penelitian berikutnya.

D. Metode Penelitian Metode penelitian ini berfungsi untuk mengungkapkan variable yang akan

diteliti. Dalam penulisan ini metode yang digunakan adalah:

1. Jenis dan sifat penelitian

a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dilapangan atau lokasi a. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dilapangan atau lokasi

yang dimaksud dalam penelitian ini bahwa peneliti melakukan penelitian secara langsung dilokasi penelitian yaitu pada BPRS Metro Madani Kota Metro.

b. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Secara harfiah Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-

kejadian. 15 Sedangkan penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (1987) adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,

dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. 16 Jadi yang

dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau menjabarkan tentang suatu kondisi dan situasi dimana penjabaranya tertuang dalam bentuk kalimat bukan angka. Bila diterapkan pada penelitian ini bahwa peneliti akan menggambarkan atau menjabarkan mengenai implementasi marketing public relations pada BPRS Metro Madani Kota Metro.

14 Abdurrahmat Fathoni, Metodelogi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 96 15 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h. 76 16 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 5

2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. 17 Data merupakan hasil pencatatan baik berupa angka maupun

fakta yang akan dijadikan bahan untuk menyusun informasi. Berdasarkan pengertian tersebut, subyek penelitian dimana subyek tersebut akan diambil datanya dan selanjutnya akan diambil kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa sumber data.

a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber pertama dimana sebuah data

dihasilkan. 18 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah sumber data yang peneliti peroleh secara langsung dari marketing BPRS Metro

Madani Kota Metro melalui tehnik wawancara. Dimana hasil wawancara tersebut merupakan data yang disebut data primer yaitu data yang peneliti peroleh dari sumber aslinya secara langsung mengenai pelaksanaan marketing public relations.

b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah data primer. Data yang dihasilkan dari sumber data ini adalah data

sekunder. 19 Sumber data sekunder merupakan data yang mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian berwujud

laporan, majalah, koran, makalah, internet, dan lain sebagainya yang

17 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 172 18 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian sosial dan ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada

Group), h.129. 19 Ibid.

berhubungan dengan marketing public relations. Adapun rujukan yang menjadi acuan penulis dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1) Dasar-dasar Public Relations (Sholeh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010)

2) Public Relations (Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016)

3) Manajemen Public Relations ( Zainal Mukarom dan Muhibudin Wijaya Kusuma, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015)

4) Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah ( M. Nur Rianto Al Arif, Bandung: Alfabeta, 2012)

3. Tehnik Pengumpulan Data

a. Wawancara (Interview) Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal

jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. 20 Dalam penelitian ini untuk dapat mencapai apa yang diharapkan maka

peneliti menggunakan wawancara atau interview bebas terpimpin. Dimana penulis ingin menciptakan suasana interview yang tidak formal sehingga proses interview berjalan santai namun serius. Selain itu peneliti juga menyiapkan garis besar mengenai penerapan marketing public relatios pada BPRS Metro Madani Kota Metro. Pada

20 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 113 20 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 113

b. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen. 21 Dalam metode ini penulis akan mengumpulkan data dari arsip BPRS Metro Madani Kota Metro. Data-data tersebut

berupa sejarah, struktur organisasi, brosur BPRS Metro Madani Kota Metro.

c. Observasi Secara bahasa observasi berarti memerhatikan dengan penuh perhatian terhadap seseorang atau sesuatu, memerhatikan dengan penuh perhatian berarti mengamati tentang apa yang terjadi. 22 Pada

metode ini peneliti melakukan pengamatan mengenai implementasi marketing public relation di BPRS Metro Madani Kota Metro. Pengamatan tersebut dilakukan dengan melakukan sinkronisasi data- data yang diperoleh melalui wawancara dengan karyawan BPRS Metro Madani dengan yang terjadi dilapangan.

21 Husaini Usman, Purnomo Setyadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996), h. 73 22 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), h. 209

4. Tehnik Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. 23 Analisis data dalam penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti. 24

Sebagaimana umumnya penelitian kualitatif, penelitian berdasarkan perspektif interaksionis simbolik bersifat induktif, kita berangkat dari kasus-kasus yang bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata (ucapan atau perilaku subjek penelitian atau situasi lapangan penelitian) untuk kemudian kita rumuskan menjadi model, konsep, teori, prinsip, proposisi, atau definisi yang bersifat umum. 25 Metode induktif digunakan untuk

menilai fakta-fakta empiris, kemudian dicocokan dengan landasan yang ada. Oleh karenanya induktif pada penelitian ini bahwa peneliti akan menyampaikan serta menggambarakan suatu fakta konkrit mengenai implementasi marketing public relations di BPRS Metro Madani yang kemudian akan peneliti tulis pada kesimpulan umum berdasarkan teori mengenai marketing public relations yang ada.

23 Beni Ahmad Saebani dan Kadar Nurjaman, Manajemen Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h.106 24 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 198 25 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 156

E. Sistematika Pembahasan Bab satu berisikan tentang pendahuluan, latar belakang, pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab dua berisi tentang landasan teori, landasan teori berisikan tentang teori-teori tentang marketing, public relations, citra baik dan marketing public relations.

Bab tiga berisikan pembahasan yang menerangkan tentang profil BPRS Metro Madani Kota Metro yang mencakup stuktur organisasi, visi serta misi BPRS Metro Madani Kota Metro. Memaparkan secara rinci mengenai pembahasan implementasi marketing public relations di BPRS Metro Madani.

Bab empat berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan implementasi marketing public relations dalam mempertahankan citra baik bank syariah pada BPRS Metro Madani Kota Metro.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Marketing (Pemasaran)

1. Pengertian Marketing (Pemasaran) Marketing atau Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk,

Menurut Phillip Kotler pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta

mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. 27 Menurut McCarthy (Marwan Asri, 1991), pemasaran menyangkut

perencanaan secara efesien penggunaan sumber-sumber dan pendistribusian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga

tujuan kedua belah pihak produsen dan konsumen tercapai. 28

Pengertian pemasaran yang hampir sama dengan pengertian diatas adalah upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen dipasar. Penciptaan produk tersebut didasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar.

2. Tujuan Marketing (Pemasaran) Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha

tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Badan usaha atau perusahaan dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dilakukan

26 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), h. 171 27 Ibid. 28 Zainal Mukarom dan Muhibudin Wijaya Laksana, Manajemen Public Relation,

(Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), h. 59 (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), h. 59

Tujuan dari marketing atau pemasaran adalah memberikan kemungkinan, memudahkan dan mendorong adanya pertukaran. Tujuan pertukaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Selain itu, untuk mencapai tujuan pemasaran perlu ditentukan strategi pemasaran yang akan digunakan. Hal ini berarti bahwa strategi pemasaran yang disusun harus mempertimbangkan situasi dan kondisi pasar khususnya dan lingkungan umumnya, sehingga dapat lebih realistis dan efektif.

3. Strategi Marketing (Pemasaran) Strategi marketing atau pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkat acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan pesaing yang selalu berubah. 30

29 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015), h.196 30 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2015), h. 168

Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan

produknya. 31 Bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai dalam pemasaran. 32 Maka untuk mencapai sasaran tersebut bank harus

memulai melakukan perencanaan pemasaran secara baik dengan tujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah, maka bank perlu melakukan riset pemasaran dan memiliki sistem informasi pemasaran

yang baik. 33

Sedangkan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan jumlah nasabah, stabilitas dan kemampuan laba, maka pemasaran dapat melakukan dua cara yaitu dengan tetap fokus pada pasar yang sudah ada, selain itu bank juga harus memikirkan kemungkinan- kemungkinann untuk membuka cabang baru atau mendirikan beberapa perwakilan diberbagai tempat yang cukup strategis bagi

pengembangan organisasi. 34 Ukuran keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi

pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka semakin puas, dan ini berarti strategi yang di jalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi

31 32 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 189 Ibid., h. 190 33 Ibid., h. 191

34 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 78 34 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 78

Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahlian dalam mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan yaitu yang lebih dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran). Kotler memberikan definisi mengenai bauran pemasaran sebagai, bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran faktor yang dapat dikendalikan, product, price, promotions, place yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkan dalam pasar sasaran. 36

B. Public Relations

1. Pengertian Public Relations Public relation atau humas menurut definisinya dalam The International Public Relations Association adalah Fungsi manajemen dari hal yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, yang mana organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai pendapat umum diantara mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan untuk

35 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2016), h. 187 36 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah), h. 14 35 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2016), h. 187 36 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah), h. 14

Sedangkan menurut Majelis Public Relations Dunia (The First World Assembly of PR Association, 1978), menyebutkan bahwa Public Relations sebagai seni dan ilmu sosial yang menganalisis tren, memprediksi dampaknya, mendampingi dan memberi nasehat pimpinan organisasi serta mengimplementasikan perencanaan program

guna melayani kepentingan organisasi dan publiknya. 38 Public Relations News (Frazier, 2004) mendefinisikan humas

sebagai berikut: humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. 39

Pada tahap perencanaan program humas, hal pertama yang harus dilakukan adalah penetapan tujuan. Frida kusumastuti (2002) menyebutkan tujuan humas yaitu agar terpeliharanya saling pengertian, menjaga dan membentuk saling percaya, serta memelihara dan menciptakan kerjasama. Tujuan humas pada intinya adalah

37 Atika Kurniasari, Puji Lestari dan Isbandi, “Strategi Marketing Public Relation PT. Telkom Kancatel Pati dalam Program Flexi Door To Door dan Speedy Go To School Untuk

Membangun Brand Awareness Dan Brand Knowledge Di Wilayah Pati”, h. 231-232 38 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2016), h.9 39 Zainal Mukarom dan Muhibudin Wijaya Laksana, Manajemen Public Relation, h. 45- 46 Membangun Brand Awareness Dan Brand Knowledge Di Wilayah Pati”, h. 231-232 38 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2016), h.9 39 Zainal Mukarom dan Muhibudin Wijaya Laksana, Manajemen Public Relation, h. 45- 46

Public relations memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama jika organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. Hal tersebut dikarenakan public relation merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Public relation menentukan kesan positif sebuah organisasi dimata masyarakat dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan cara organisasi tersebut bersosialisasi ditengah-tengah masyarakat. Public relation juga berperan dalam membangun hubungan, khususnya hubungan komunikasi antara organisasi dan masyarakat luas. Public relation menggunakan komunikasi untuk memberitahu, memengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya.

2. Syarat-syarat Public Relations Konsep dan praktik public relations semakin dibutuhkan dewasa ini. Maka tidak heran apabila banyak organisasi atau perusahaan yang merancang divisi public relations secara khusus. Jika tidak memiliki divisi khusus atau badan khusus biasanya menggunakan jasa konsultan. 41 Terdapat lima persyaratan mendasar bagi seorang yang

40 Ibid., h. 55 41 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, h. 139 40 Ibid., h. 55 41 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, h. 139

a. Ability to Communicate (Kemampuan Berkomunikasi) Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang yang memiliki aneka ragam karakter. Itu berarti harus mampu dan mauberusaha memahami, serta terkadang berusaha untuk bersikap setoleran mungkin kepada setiap orang yang dihadapinya.

b. Ability to Organize (Kemampuan Mengorganisasikan) Kemampuan mengorganisasikan dapat diartikan sebagai kemampuan manajerial, yang dapat mengelola program public relations mulai dari pengumpulan data, perencanaan, mengkomunikasikan program dan evaluasi program. Kemampuan ini juga berarti mampu mengantisipasi masalah didalam dan luar organisasi serta mampu menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan kegiatannya termasuk pula membuat anggaran.

c. Ability to get on with people (Kemampuan bergaul/membina relasi) Kemampuan ini dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan networking (jaringan) dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan organisasi/ perusahaan atau kegiatan public relations itu sendiri.

d. Personal Integrity (Berkepribadian Utuh dan Jujur)

42 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 159

Kejujuran harus tetap melandasi seseorang yang menjadi profesi apapun, termasuk public relations, karena aspek ini yang dapat membentuk kredinilitas (kepercayaan) orang lain terhadap public relations officer maupun perusahaan tempat public relations officer itu sendiri. Banyak kasus yang mengakhiri kredibilitas seseorang dalam berbagai profesi, termasuk profesi public relations , karena melupakan kejujuran. Kejujuran ini pula yang dapat membentuk kepribadian utuh bagi seorang public relations officer.

e. Imagination (Memiliki Imajinasi yang Kuat) Profesi public relation haruslah seseorang yang penuh dengan gagasan atau ide-ide, mampu memecahkan problem yang dihadapi, mampu menyusun rencana yang orisinal dan dapat mengembangkan imajinasi untuk melahirkan kreativitas-kreativitas kerjanya.

Menurut pandangan islam, selain persyaratan diatas seorang praktisi public relations juga harus memiliki sifat amanah, jujur, adil, sabar berdasarkan Al-quran dan Hadits. Karena Al-quran merupakan firman Allah SWT. berikut beberapa ayat yang dapat digunakan praktisi public relation sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya:

a. QS. An-Nisaa Ayat 58    

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”

b. QS. Ali Imran Ayat 146    

“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”

c. QS. Ibrahim Ayat 27

43 QS. An-Nisaa (4): 58. 44 QS. Ali-Imran (3): 146.

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”

3. Fungsi Public Relations Keberadaan badan public relation didalam organisasi sangat penting. Urusan kerja yang ditangani public relation juga sangat fundamental, terkait nama baik dan perkembangan organisasi. Oleh sebab itu public relations sudah selayaknya memahami fungsinya secara ideal. 46 Fungsi utama humas atau public relation menurut F.

Rachmadi adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi, dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan lembaga dan organisasi. 47

45 QS. Ibrahim (14): 27. 46 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, h.105 47 Zainal Mukarom dan Muhibudin Wijaya Laksana, Manajemen Public Relation, h. 56

Fungsi public relations menurut Bertrand R. Candfield, adalah sebagai berikut: 48

a. Mengabdi pada Kepentingan Umum Jika tidak untuk kepentingan publik, baik internal maupun eksternal, tidak mungkin akan tercipta hubungan yang menyenangkan. Sebaliknya, suatu perusahaan dapat sukses apabila segala tindakannya merupakan pengabdian kepada kepentingan umum.

b. Memelihara Komunikasi yang Baik Seorang pemimpin yang melakukan kegiatan public relation akan berhasil dalam kepemimpinannya apabila ia ikut bergaul dengan para karyawannya. Ia melakukan kegiatan komunikasi tidak hanya dalam hubungan pekerjaan, tetapi juga diluar pekerjaan.

c. Menitikberatkan pada Moral dan Tingkah Laku yang Baik Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan mementingkan moralitas. Ia akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat moral dan tingkah laku. Ia juga harus menjadi teladan bagi bawahannya.

C. Citra Baik

1. Pengertian Citra Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi memahami

sekali perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun

48 Ibid., h. 55 48 Ibid., h. 55

esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang. 49 Citra adalah a picture of mind, yaitu gambaran yang ada didalam

benak seseorang. Berikut pengertian citra menurut para ahli: 50

a. Huddleston citra adalah serangkaian kepercayaan yang dihubungkan dengan sebuah gambaran yang dimiliki atau diperoleh dari pengalaman.

b. Bill Canton Citra adalah kesan, perasaan dan gambaran diri publik terhadap perusahaan

c. Richard F. Gerson Citraadalah tentang bagaimana konsumen, calon konsumen dan pesaing melihat anda.

d. Philip Kotler Citra adalah seperangkat keyakinan atau ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek

49 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 111 50 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, h. 156 49 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 111 50 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, h. 156

Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. 51 Efek kognitif dari

komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi- informasi yang diterima seseorang.

2. Faktor Pembentukan Citra Citra sebuah organisasi terbentuk dari beragam sebab, antara lain: 52

a. Identitas Fisik Secara fisik, sebuah organisasi atau individu dapat dilihat dari pengenal visual misalnya nama yang melekat pada logo, gedung dan lobi sebuah kantor.

b. Identitas Nonfisik Identitas nonfisik berhubungan dengan identitas organisasi yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Misalnya, sejarah, filosofi, budaya didalam organisasi, sistem punish dan reward,

51 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 114 52 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, h.157 51 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 114 52 Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, h.157

c. Kualitas Hasil, Mutu dan Pelayanan Selain identitas, citra sebuah organisasi juga dibentuk oleh hasil dan mutu produk. Artinya, sebuah produk yang dirancang, baik barang atau jasa, mencerminkan kualitas manajemen.untuk menunjang hasil dan menjaga kebaikan mutu dimata konsumen, organisasi harus memaksimalkan pelayanannya.

d. Aktivitas dan pola hubungan Jika sebuah organisasi sudah mempunyai produk dengan mutu terjaga, maka menjaga hubungan dengan konsumen dan rekan kerja tentu harus selalu dicatat. Aktivitas dan pola hubungan dengan individu, jaringan dan sumberdaya diluar organisasi mencerminkan citra organisasi. Memberikan respon jujur dan memperlihatkan tanggung jawab adalah pola dasar.

Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra suatu perusahaan atau lembaga dibenak publiknya dibutuhkan adanya suatu penelitian. Melalui penelitian, perusahaan akan mengetahui secara pasti sikap publik terhadap lembaganya, mengetahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh publiknya.

D. Marketing Public Relations Kegiatan marketing dalam perusahaan merupakan kegiatan yang sangat berperan penting dalam pencapaian target penjualan dan mendapatkan target sasaran yang diinginkan. Public relation dan marketing adalah dua bagian dari perusahaan yang sangat penting untuk tercapainya target sasaran perusahaan dalam memperkenalkan dan menanamkan image produk perusahaan kepada konsumennya.

Begitu erat dan pentingnya kerjasama antara bidang public relation dan marketing, sehingga ada istilah untuk menggabungkan aktivitas

keduanya yang disebut dengan Marketing Public Relation. 53 Menurut Kotler dan Keller mengemukakan bahwa komponen utama dalam

marketing public relations adalah publikasi, acara (event), pemberian sponsor, berita, pidato, kegiatan sosial, dan media identitas. 54

Menurut Eduard Depari, istilah marketing public relations merujuk pada suatu kegiatan pemasaran produk atau jasa yang memanfaatkan aktivitas humas. Sebagai suatu kegiatan, humas harus direncanakan untuk menciptakan, mengembangkan, menjaga maupun mempertahankan citra

dari sebuah organisasi maupun lembaga. 55 Menurut Thomas L. Harris marketing public relations adalah

sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan

53 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, h. 154 54 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:Erlangga,

2009), h. 243 55 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 255 2009), h. 243 55 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 255

perhatian pelanggan. 56 Secara umum, marketing public relations merupakan suatu

kegiatan pemasaran produk atau jasa yang memanfaatkan aktivitas humas atau public relations yang direncanakan untuk menciptakan, mengembangkan, menjaga maupun mempertahankan citra dari sebuah organisasi maupun lembaga. Dalam marketing public relations lebih berorientasi pada promosi perusahaan atau produk dan pembentukan citra karena yang ingin dicapai adalah hal-hal positif dari korporasi dan citra produk tak mungkin dipisahkan, melainkan saling berkait dan saling mempengaruhi.

Kegiatan sosialisasi atau komunikasi yang dilakukan dengan publik, public relations tidak hanya dibutuhkan dalam dunia perusahaan saja akan tetapi dibutuhkan juga dalam dunia perbankan. Dilihat dari segi komunikasi, marketing public relations berperan untuk menumbuh kembangkan citra positif perusahaan terhadap publik eksternal atau masyarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah pihak dan juga berperan untuk membina hubungan positif antar karyawan, hubungan positif antar karyawan dengan pimpinan atau sebaliknya sehingga akan memunculkan kedisiplinan dan motivasi serta kerja profesionalisme tinggi terhadap perusahaan dengan baik. Begitupun di

56 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), h. 245

BPRS perlu diterapkan strategi marketing public relations agar dapat menciptakan citra yang baik pada masyarakat dan dapat meningkatkan nasabah pada bank tersebut.

BAB III PEMBAHASAN

A. Profil BPRS Metro Madani

1. Sejarah berdirinya BPRS Metro Madani Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani (BPRS Metro Madani) salah satu lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah Islam dalam kegiatan operasionalnya. Dasar hukum UU nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana diubah dengan UU nomor 10 tahun 1998 dan terakhir UU nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. 57

BPRS Metro Madani mulai beroperasional tanggal 20 September 2005, didirikan berdasarkan Akta Anggaran Dasar notaris Hermazulia, SH di Bandar Lampung no. 1 tanggal 03 Maret 2005 yang di syahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia (HAM) nomor C-16872 HT.01.01.TH.2005 tanggal 17 Juni 2005. Izin usaha dari Bank

Indonesia nomor 7/54/KEP.GBI/2005 tanggal 8 September 2005. 58 BPRS Metro Madani saat ini memiliki 4 (empat) kantor cabang, 1

(satu) kantor kas dan 2 (dua) kantor layanan kas. Cabang pertama di Unit II Tulang Bawang sejak 14 Januari 2008, cabang kedua di Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah sejak 01 November 2009, Cabang ketiga di Daya Asri Kecamatan Tumijajar Kabupaten

57 Dokumentasi BPRS Metro Madani Kantor Pusat Metro, JL Diponegoro No. 5 Metro Pusat Kota Metro, dikutip pada tanggal 16 Januari 2017.

58 Ibid.

Tulang Bawang Barat sejak 23 Juli 2012, cabang keempat di Jatimulyo Kabupaten Lampung Selatan sejak 26 Agustus 2013 dan Kantor Kas Metro di 15a Kampus Kota Metro sejak 01 Oktober 2011, Kantor Layanan Kas di RSU Muhamadiyah Metro sejak 15 Oktober 2012 Serta Kantor Layanan Kas Tulang Bawang Barat sejak 2015.NPWP

Nomor 02.247.5-321.000 tanggal 27 Januari 2007. 59

2. Visi dan misi PT BPRS Metro Madani

a. Visi Terwujudnya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Metro Madani

yang berkemajuan, bermartabat dan membawa kemaslahatan ummat. 60

b. Misi

1. Menjalankan usaha Perbankan Syariah sesuai syariah Islam, yang sehat dan terpercaya.

2. Memberikan pelayanan terbaik dan profesional kepada nasabah, share holder dan karyawan.