Karakteristik Peserta Didik Di Sekolah D

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu komponen dalam unsur pendidikan ialah adanya peserta
didik. Karena seorang tidak akan bisa disebut sebagai pendidik jika tidak
ada peserta didik yang dididiknya. Dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya sebagai seorang peserta didik, pastinya ia memiliki
sebuah potensi yang akan berkembang suatu saat nanti, baik potensi secara
akademik (pelajaran) maupun potensi non-akademik (bukan pelajaran).
Keanekaragaman sifat (karakter), golongan, lingkungan dan kekuatan
berfikir dari individu tersebut (sebagai peserta didik) kadang dapat menjadi
suatu hambatan bagi pendidik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
oleh peserta didiknya. Dimana sebagai seorang pengajar harus mampu
mengarahkan dan mengembangkan potensi anak didiknya, baik secara
akademik maupun membekalinya dengan moral/akhlak yang baik, agar
potensinya tidak disalahgunakan oleh peserta didik tersebut saat dia besar
kelak.
Disinilah peran penting seorang pendidik, dimana ia harus bisa
mengembangkan potensi anak didiknya yang memiliki karakter-karakter
yang berbeda, mungkin dengan cara ia masuk pada dunia anak didiknya
demi mengetahui bagaimana karakter setiap individu yang diajarnya.

Sehingga nantinya anak didik diharapkan tersebut menjadi generasi yang
maju, ulet, juara, rajin dan berbudi luhur demi memajukan perkembangan
kehidupan bangsa.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang disebutkan sebelumnya, penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan individu sebagai peserta didik?
2. Bagaimana karakteristik individu sebagai peserta didik?
3. Apakah ciri pertumbuhan dan perkembangan individu sebagai
peserta didik?

1

4. Apakah perbedaan perkembangan peserta didik?
1.3. Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah yang disebutkan sebelumnya,
penulisan makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Pembaca mampu memahami maksud individu sebagai peserta didik
2. Pembaca mengerti karakteristik individu sebagai peserta didik
3. Pembaca mampu menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan

individu sebagai peserta didik
4. Pembaca mampu menjelaskan perbedaan perkembangan peserta
didik
1.4. Manfaat
Berdasarkan uraian tujuan yang disebutkan sebelumnya, penulisan
makalah ini digunakan untuk memperoleh manfa’at pada para pembaca agar
pembaca mengerti mengenai :
1. Maksud individu sebagai peserta didik
2. Karakteristik individu sebagai peserta didik
3. Pertumbuhan dan perkembangan individu sebagai peserta didik
4. Perbedaan perkembangan peserta didik

2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Individu Sebagai Peserta Didik
2.1.1. Pengertian Individu
Istilah individu berasal dari kata indivera berarti satu kesatuan
organisme yang tidak dapat di bagi-bagi lagi atau tidak dapat

dipisahkan. Individu merupakan kata benda dari individual yang
berarti orang atau perseorangan. Manusia merupakan kesatuan
psikofisis (jasmani dan rohani) yang khas (unik) dan terus-menerus
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangan itu merupakan sifat kodrati manusia yang harus
mendapat

tempat

dan

perhatian.

Mengingat

pentingnya

arti

pertumbuhan dan perkembangan ini, persoalan yang berkaitan dengan

hal itu akan dijelaskan secara khusus.
2.1.2. Pengertian Peserta Didik ditinjau dari Usia
Setiap individu dikatakan sebagai peserta didik apabila ia telah
memasuki usia sekolah. Usia 4 sampai 6 tahun di taman kanak-kanak.
Usia 6 atau 7 tahun di sekolah dasar. Usia 13 sampai 16 di sekolah
menengah pertama dan usia 16 sampai 19 tahun di sekolah menengah
atas. Jadi peserta didik adalah anak, individu yang tergolong dan
tercatat sebagai siswa di dalam satuan pendidikan.
2.2.Karakteristik Individu Sebagai Peserta Didik
Sebagai seorang individu pasti memiliki sifat bawaan ( heredity ) dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan sekitar dia berada.
Menurut ahli psikologi, kepribadian seseorang terbentuk oleh perpaduan
faktor pembawaan dan lingkungan sekitarnya.
Karakteristik peserta didik yang bersifat biologis biasanya cenderung
lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor
psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan
lingkungan dia menetap.

3


Misalnya seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis
keluarga, yaitu garis keluarga ayah dan garis keluarga ibu. Sejak terjadinya
pembuahan

atau

konsepsi

kehidupan

yang

baru

itu

secara

berkesinambungan, dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor lingkungan
yang merasangsang pertumbuhan dan perkembangannya. Masing-masing

perangsang tersebut, baik secara terpisah atau terpadu dengan rangsangan
yang lain, semuanya membantu perkembangan potensi-potensi biologis
demi terbentuknya tingkah laku manusia yang dibawa sejak lahir. Hal itu
akhirnya membentuk suatu pola karakteristik tingkah laku yang dapat
mewujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik yang berbeda
dngan individu-individu lain ( karena faktor lingkungan dan rangsangan ).
2.2.1. Gambaran Umum Karakter Peserta Didik
1.1 Anak didik adalah subjek
Maksudnya yaitu pribadi yang memiliki kedirisendirian, dan
kebebasan dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk mencapai
kedewasaaannya. Jadi, tidak dibenarkan jika anak didik sebagai
“objek”, maksudnya sebagai sasaran yang dapat diperlakukan dan
dibentuk dengan semena-mena oleh pendidiknya.
1.2 Anak didik sedang berkembang
Setiap anak didik memiliki perkembangan, dalam setiap proses
perkembangan tersebut terdapat tahapan-tahapannya. Oleh karena itu
setiap anak didik yang berada dalam tahap perkembangan tertentu
menuntut perlakuan tertentu pula dari orang dewasa terhadapnya.
1.3 Anak didik hidup dalam “dunia” tertentu
Setiap anak


didik

hidup

dalam

“dunia”

nya

sesuai tahap

perkembangannya, jenis kelaminnya, dan lain-lain. Anak didik harus
diperlakukan sesuai dengan keanakannya atau sesuai dengan
dunianya. Sebagai contoh adalah kehidupan anak SD berbeda dengan
anak, SMP atau SMA. Oleh karena itu perlakuan pendidik terhadap
anak SD, SMP dan SMA berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan
masanya.
1.4 Anak didik hidup dalam lingkungan tertentu


4

Anak didik adalah subjek yang berasal dari keluarga dengan latar
belakang lingkungan alam dan sosial budaya tertentu.oleh karena itu,
anak didik akan memiliki karakteristik tertentu yang berbeda – beda
sebagai akibat pengaruh lingkungan dimana ia dibesarkan atau
dididik. Dalam praktek pendidikan, pendidik perlu memeperhatikan
dan memperlakukan anak didik dalam konteks lingkungan dan sosial
budayanya.
1.5 Anak didik memiliki ketergantungan kepada orang dewasa
Setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan tertentu.dalam
perjalanan hidupnya, anak masih memerlukan perlindungan, anak
masih perlu belajar berbagai pengetahuan, perlu latihan dan
keterampilan, anak belum tahu mana yang benar dan salah, yang baik
dan tidak baik, serta bagaimana mengantisipasi kebutuhan dimasa
depannya. Dibalik kebebasannya untuk mewujudkan dirinya sendiri
dalam rangka mencapai kedewasaan, anak masih memerlukan bantuan
orang dewasa.
1.6 Anak didik memiliki potensi dan dinamika

Bantuan orang dewasa berupa pendidikan agar anak didik menjadi
dewasa akan mungkin dicapai oleh anak didik. Hal ini disebabkan
anak didik memiliki potensi untuk menjadi manusia dewasa dan
memiliki

dinamika,

yaitu

aktif

sedang

berkembang

dan

mengembangkan diri, serta aktif dalam menghadapi lingkungannya
dalam upaya mencapai kedewasaan.
2.2.2. Faktor Penentu Karakter Peserta Didik

Secara umum faktor penentu karakter seorang peserta didik dapat
dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor intern ( dari dalam diri ) dan
faktor extern ( dari luar dirinya ). Atau dalam dunia psikologi, karakter
peserta didik terdiri dari faktor faktor keturunan ( pembawaan ) dan
faktor lingkungan ( pengalaman ).
Ada tiga aliran yang mendefinisikan beberapa faktor penentu
karakter

peserta

didik.

Yaitu

aliran

Nativisme

menyatakan


perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir, sedangkan aliran

5

Empirisme

menyatakan

perkembangan

pribadi

dibentuk

oleh

lingkungan hidupnya. Aliran yang menyatakan bahwa kedua faktor itu
secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap karakter seseorang
adalah aliran Konvergensi.
2.2.3. Aspek Perbedaan Karakter Peserta Didik
Setiap peserta didik yang belajar suatu, pasti memiliki karakteristik
( sifat ) yang berbeda-beda, tidak terkecuali kembar siam pun pasti
memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini contoh aspek-aspek
perbedaan jenis karakter peserta didik tersebut :


Aspek emosional/kemauan.
Aspek tentang emosi peserta didik. Semisal biasanya anak
tersebut mudah marah karena lingkungan keluarganya yang
keluarga preman.



Aspek sosial psikologis.
Aspek tentang psikologis peserta didik. Semisal biasanya anak
tersebut nilainya bagus saat sekolah, lama kelamaan nilainya
menurun diakibatkan perpecahan orang tua dirumahnya.



Aspek sosial budaya.
Aspek tentang hubungan peserta didik dengan lingkungan
sekitar. Semisal saat ia setingkat SLTA biasanya anak tersebut
setelah pulang langsung bermain hingga sore bersama temantemannya, namun setelah lulus SLTA ia sudah tidak pernah lagi
untuk komunikasi dengan temanny karena kesibukannya
bekerja pada suatu perusahaan.



Kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap
faktor lingkungan.
Aspek tentang kecerdasan peserta didik yang dapat diperoleh
mudah dilingkungannya. Semisal awalnya anak didik tersebut
tinggal didesa dan tidak mengerti istilah-istilah pembelajaran
dikota. Kemudian ia pindah sekolah dikota dan sekarang sudah
mengerti istilah pembelajaran dikota.

6

Karakteristik tersebut diatas bersifat khusus, dengan kata lain tidak
dapat disamakan dengan individu-individu lainnya. Seseorang peserta
didk juga memerlukan sebuah pengakuan dari pihak lain ( orang lain )
tentang kemampuannya. Semisal karakter peserta didik yang memiliki
intelektual tinggi mendapat piala juara I sekolahnya, kemudian ingin
memiliki piagam penghargaan sebagai tanda jika ia memiliki kapasitas
sebagai juara. Sehingga, dengan adanya penghargaan mengenai
karakter yang dia miliki tersebut, ia akan selalu berkeinginan untuk
mempertahankannya.
2.2.4. Pengaruh Karakter Peserta Didik pada Lingkungan
Keadaan

kehidupan

sekarang

dipengaruhi

oleh

keadaan

sebelumnya, dan kondisi yang akan datang banyak ditentukan oleh
kehidupan pada saat ini. Jika lsejak awal perkembangannya, kehidupan
pribadi itu terbentuk secara terpadu dan harmonis, tingkah laku yang
merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik pula.
2.3.Pertumbuhan dan Perkembangan Individu Peserta Didik
2.3.1. Pertumbuhan Fisik Peserta Didik
Pertumbuhan secara fisik peserta didik meliputi :
a.

Pertumbuhan sebelum lahir
Masa

sebelum

lahir

merupakan

masa

pertumbuhan

dan

perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena masa itu
merupakn awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya
jaringan-jaringan saraf ya ng membentuk sistem yang lengkap.
b.

Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan
kelanjutan dari pertumbuhan sebelum lahir. Proses pertumbuhan
fisik manusia berlangsung hingga dewasa. Pertumbuhan fisik
manusia berbeda dengan pertumbuhan fisik hewan. Pada hewan,
setelah dilahirkan, dalam kurun waktu yang singkat ia dapat
berjalan mengikuti induknya. Hal itu tidak terjadi pada manusia.
Bayi ketika dilahirkan, respon atau rangsangan dari luar dilakukan
secara refleks.

7

Pada saat lahir, bayi hanya mampu menggerakkan
tangannya secara reflektif ke arah kepalanya. Setelah umur 3 bulan,
ia mulai mampu berguling, pada umur 5 bulan ia mulai telungkup,
merangkak pada umur 7 bulan. Pola dan urutan pertumbuhan dan
perkembangan fungsi fisik diikuti oleh perkembangan kemampuan
mental dan sosialnya.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara
langsung, pertumbuhan fisik akan menentukan keterampilan anak
dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan
perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi cara anak itu
memandang dirinya sendiri dan memandang orang lain.
Tahap perkembangan berlangsung secara berurutan, terus
menerus, tetap. Berlaku secara terus umum dalam suatu tempo dan
irama perkembangan sesuai dengan irama masing-masing individu.
Gejala kelambatan perkembangan dapat dilihat pada:
1. Jika pertumbuhan fisik jauh tertingal dengan bayi lain tanpa
sebab khusus, maka dapat diupahami fisiknya tergangu.
2. Jika kemampuan berbicara terlambat dibanding dengan anak
lain pada masa perkembangan, diperkirakan fungsi fisiknya
mengalami hambatan

Pentingnya memahami pertumbuhan dan perkembangan anak:
1. Pada masa anak (umur SD) terjadi proses perkembangan yang
cepat. Hal ini dapat kita lihat pada tahun
pertama,pertumbuhannya akan terlihat begitu cepat.
2. Kesan pertama/tanggapan awal akan berpengaruh lama dalam
perkembangan anak. Ada ungkapan, kecil teranja-anja besar
terbawa-bawa, belajar diwaktu kecil bagai mengukir di atas
batu, belajar sesudah dewasa bagai mengukir di atas air.
Ungkapan ini menunjukkan bahwa apa yang diperoleh pertama
akan menentukan perkembangan selanjutnya.

8

3. Sesuatu yang kompleks dapat dianalisis dari yang sederhana.
Contoh kalimat yang panjang mesti terdiri dari kalimat yang
pendek.
2.3.2. Perkembangan pada Peserta Didik
Perkembangan peserta didik antara lain :
a. Perkembangan intelek
Intelek atau daya pikir seseorang berkembang sejalan dengan
pertumbuhan syaraf otaknya. Karena daya pikir menunjukkan
fungsi otak, kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir
dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik.
b. Perkembangan emosi
Emosi atau perasaan merupakan salah satu potensi kejiwaan yang
khas dimiliki manusia. Keinginan untuk segera memenuhi
kebutuhan, terutama kebutuhan primer, merupakan hal yang wajar
bagi tiap individu. Emosi ini merupakan perasaan yang disertai
oleh perubahan atau perilaku fisik. Misalnya, perasaan marah
ditunjukkan oleh reaksi teriakan dengan suara keras. Orang yang
sedang bergembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar
sepuasnya.
c. Perkembangan sosial
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, setiap individu
tidak dapat berdiri sendiri, tetapi memerlukan bantuan lainnya. Ia
memerlukan teman. Pada umumnya, setiasp anak akan lebih
tertarik kepada teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Anakanak itu kemudian akan membentuk kelompok sebaya sebagai
dunianya, memahami dunianya, dan dunia pergaulan yang lebih
luas.
d. Perkembangan bahasa
fungsi pokok bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana
pergaulan dengan sesamanya. Bahasa sebagai alat komunikasi

9

dapat

diartikan

sebagai

tanda,

gerak,

dan

suara

untuk

menyampaikan isi pikiran dan perasaqan kepada orang lain.
Berbicara adalah bahasa lisan. Dalam perkembangan awalnya, bayi
menyampaikan isi piiran atau perasaannya dengan menangis,
tersenyum atau ocehan. Perkembangan lebih lanjut, yang telah
berusia 6-9 tahun, ia mulai berkomunikasi dengan satu kata atau
dua kata, seperti maem, mama, mimi, dan sebagainya.
e. Bakat khusus
Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu
yang memerlukan rangsangan atau latihan agar berkembang
dengan baik.
f. Sikap, nilai, dan moral
Bloom (Woofolk dan Nicolich, 1984:390) mengemukakan bahwa
tujuan akhir proses belajar, yaitu penguasaan pengetahuan
(kognitif), penguasaan nilai dan sikap (efektif), dan penguasaan
keterampilan (psikomotorik).
2.3.3. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik menurut usia
1. Perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24
bulan. Masa ini adalah masa ynng sangat bergantung kepada orang
tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai
misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
2. Fase

kanak-kanak

awal

adalah

fase

perkembangan

yang

berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadangkadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar
melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilanketerampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan
memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri
ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai
berakhirnya fase ini.
3. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan
yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama
dengan

masa

usia

sekolah

10

dasar.

Anak-anak

menguasai

keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung.
Secara formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas
dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian
pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
4. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi
dari masa anak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira
umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai
22 tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik yang
sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian
badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya
payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan
suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan
pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih logis, abstrak dan
idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar
keluarga.
Pada saat ini para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahanperubahan akan berakhir pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa
perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat.
2.4.Perbedaan Perkembangan Individu Peserta Didik
Setiap individu terjadi variasi individual dalam perkembangan yang
menyangkut variasi yang dampaknya terjadi pada aspek fisik maupun
psikologis. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu
proses perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling
berpengaruh satu sama lain. Namun, biasanya perbedaan yang paling mudah
dikenali adalah perbedaan fisik, seperti bentuk badan, warna kulit, bentuk
muka, tinggi badan, sikap perilaku seperti kelincahan, banyak bergerak,
suka bicara, pendiam, tidak aktif, dan nada suaranya rendah.
Perkembanganpun bisa dikatakan pisau bermata dua yang dapat
memberikan aspek positif, namun kadang kala malah menjadi negatif.
Semisal intelektual seseorang berkembang sehingga ia menjadi dewan DPR
yang disegani masyarakat. Seiring berkembangnya intelektualnya, ia malah

11

melakukan korupsi pada negara karena kepintaran intelektualnya untuk
memanipulasi.
2.4.1. Jenis Perbedaan Perkembangan
a. Perbedaan kognitif
Kognitif adalah kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya, kemampuan
kognitif merupakan hasil belajar. Hasil belajar ini merupakan
perpaduan antara faktor pembawaan dan pengaruh lingkungan.
Dari hasil belajar yang di ukur terus belajar ini, tingkat kognitif
seorang individu dapat di ketahui. Tes hasil belajar yang digunakan
hendaknya memnuhi persyaratan sebagai tes yanng baik, sehingga
tes tersebut harus valid dan andal (reliable). Tingkat inteligensi
seseorang (IQ) seseorang sangat mempengaruuhi kemampuan
kognitifnya. Semakin tinggi nilai kecerdasan seseorang, semakin
tinggi pula tingkat kemampuan kognitifnya.
b. Perbedaan dalam kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia, yaitu untuk menyatakan pikiran dan
perasaannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang
bermakna.

Pengalaman dan kematangan

merupakan

faktor

pendukung perkembangan anak dalam kemampuan berbahasa.
c. Perbedaan dalam kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan
kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja

syaraf motorik

yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan berbagai
kegiatan.
Jelaslah bahwa kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan
pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berpikir seseorang.
Karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berpikir
setiap orang berbeda-beda, kecakapan motorik masing-masing pun
berbeda. Ada orang yang cekatan, kurang terampil, dan ada orang
yang lamban dalam mereaksi sesuatu.

12

d. Perbedaan dalam latar belakang
Lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik akan
memberikan pengaruh yang berbeda-beda.

Perbedaan latar

belakang dan pengalaman dapat memperlancar atau menghambat
kemampuan atau prestasi seseorang.
e. Perbedaan bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang dibawa atau dimiliki
seseorang sejak lahir.
f.

Perbedaan dalam kesiapan belajar
Anak berumur 6 tahun yang memasuki sekolah dasar di kelas I,
mungkin berbeda satu, dua, bahkan tiga tahun dalam tingkat
kesiapan untuk mengambil manfaat dari pendidikan formal. Hal ini
ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa kemampuan mental atau
umur mental (mental age) bagi anak-anak kelas satu sekolah dasar
ditemukan dalam rentangan umur kronologis antara 3 tahun sampai
8 tahun.
Sikap apatis, pemalu, kurang percaya diri akibat dari kesehatan
yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang yang miskin
pengalaman, akan memengaruhi perkembangan pemahaman dan
ekspresi dari seseorang.

2.4.2. Perkembangan Yang Tidak Sesuai Pada Peserta Didik
Pada dasarnya, setiap individu/peserta didik pasti mengalami
perkembangan pemikiran. Bahkan kadang ada beberapa peserta didik
yang dapat dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan, atau
juga percepatan perkembangan. Ada banyak faktor mengapa individuindividu

tersebut

mengalami

keterlambatan

atau

percepatan

perkembangan. Yaitu :


Keterlambatan perkembangan
Dalam keterlambatan perkembangan ini dapat dikarenakan
faktor intern maupun extern. Dimana contoh dari intern ialah
semisal dalam kandungan bayi yang dikandung terkena

13

goncangan, yang mengakibatkan beberapa syaraf yang tidak
bekerja. Sehingga ketika lahir ia menderita tuna rungu, karena
penyakitnya tersebut ia menjadi kesulitan berkomunikasi yang
mengakibatkan sulitnya berkembang. Sedangkan contoh untuk
yang extern ialah ketika ia berada dimasyarakat, ia kesulitan
berkomunikasi karena menderita tuna rungu, ketika ada
acara/event ia tidak dapat mengikuti karena ia menderita
kelainan.

Sehingga

ia

mengalami

keterlambatan

perkembangan.


Percepatan perkembangan
Terjadinya

percepatan

perkembangan

ini

juga

dapat

disebabkan oleh faktor intern dan extern. Misal faktor intern
ialah lingkungan keluarga yang tidak perduli dengan agama
sehingga ia mudah terjerumus pada hal yang negatif, sejalan
dengan itu kadang peserta didik yang berada dilingkungan
intern seperti itu pemikirannya sudah mencapai pemikiran
dewasa. Untuk faktor extern pastinya ketika peserta didik
tersebut salah bergaul mengakibatkan peserta didik tersebut
mencoba-coba hal yang negatif, sehingga pemikirannyapun
cenderung kearah pemikiran orang dewasa.

14

BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
3.1. Kesimpulan
Seorang peserta didik ialah anak dalam usia sekolah yang belajar pada
instansti formal ataupun non formal. Dimana ia nanti akan dibimbing oleh
pengajar, yang mana pengajar tersebut nantinya juga akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik tersebut. Disamping pengaruh
pengajar pada saat itu, pastinya individu-individu tersebut memiliki karakter
(sifat) yang berbeda-beda. Dimana karakter tersebut terbentuk dari bawaan
(lingkungan intern) ataupun lingkungan extern (masyarakat luas).
Setiap individu pasti mengalami pertumbuhan (perubahan fisik) dan
perkembangan

(perubahan

pemikiran),

sehingga

pasti

setiap

individu

mengalaminya. Terdapat perbedaan perkembangan pada individu yang dikatakan
peserta didik. Misalnya yaitu perbedaan perkembangan dari segi emosional,
kemampuan berbahasa, bakat, dan yang lainnya. Namun kadangkala terdapat
individu yang mengalami proses perkembangan tersebut tidak pada waktunya.
Kelainan tersebut tidak dapat langsung berubah, namun pasti terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi perkembanganny, yaitu faktor intern maupun extern.
Misalkan contoh kasus seorang anak yang meniru kelakuan orang dewasa, dimana
sebenarnya anak tersebut bukan saatnya mengerti hal tersebut.
3.2. Saran

15

DAFTAR PUSTAKA

1. Enung Fatimah. 2006. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV
Pustaka Setia
2. http://nasuprawoto.wordpress.com/2012/08/15/karakteristik-peserta-didik/
3. http://diaryapipah.blogspot.com/2011/10/penelitian-karakteristik-pesertadidik.html
4. http://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-pesertadidik/
5. http://elektrohalima206.blogspot.com/2013/02/karakteristik-pesertadidik.html
6. http://maratulibha.blogspot.com/2012/06/perkembangan-peserta-didikindividu-dan.html
7. http://akromislamiccenter.blogspot.com/2011/05/peserta-didik-pengertiankewajiban-dan.html
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik
9. http://sugondopratikto.blogspot.com/2011/11/karakteristik-personality.html
10. http://mecc-unindra.blogspot.com/2011/07/blog-post.html

16