Tanggung Jawab Dan Visi Misi Serta Pilih
Kelompok 12
Pengertian Visi:
- Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan,
wawasan apa yang tampak dalam khayal, penglihatan atau pengamatan.
Atau kemampuan melihat gambaran / wawasan masa depan yang diinginkan
berdasar penglihatan/pengamatan/perbandingan kondisi yang ada/ keadaan
sekarang. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988).
- Visi adalah kemampuan memandang; kemampuan memahami apa yang
akan diwujudkan di masa yang akan datang; ide yang ada dalam anganangan tentang sesuatu (Dictionary Of Language and Culture, Longman).
- Visi adalah bayangan tentang masa depan organisasi, baik itu perusahaan
atau lembaga (H. Dawan Rahardjo, Wawasan dan Visi (Pembangunan Abad21)
- Visi adalah sebuah pandangan masa depan organisasi yang realistis, bisa
dipercaya, atraktif, suatu kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan yang
sekarang ada. (Burt Nanus, Kepemimpinan Visioner)
- Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.
- Visi berkaitan dengan pandangan masa depan, menyangkut kemana
instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat bekerja secara
konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. (LAN, Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
- Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian
sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.
Kegunaan Visi
- Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan.
- Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya.
- Pembentukan dan pembangunan budaya perusahaan (corporate culture).
Pengertian Misi:
- Misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk
melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme, dsb. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
- Misi adalah tugas khusus yang menjadi tanggung jawab seseorang atau
sekelompok orang – specifc task a person or group is charged – (Webster
Third New International Dictionary).
- Misi merupakan langkah/kegiatan yang harus dilaksanakan guna
merealisasikan tercapainya visi. (DR. Sapta Nirwandar, Makalah Seminar).
- Misi adalah tindakan strategis untuk meraih visi organisasi (Edwin A. Locke
& Associates, Esence Kepemimpinan).
- Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. (Lembaga
Administrasi Negara, Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah).
- Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan
eksistensi organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan
kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Pengertian Tanggung Jawab
Konsep tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung
jawab mengandung pengertian kewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung
segala akibatnya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya. Pengertian tanggung jawab dalam
Ensiklopedia Umum dinyatakan adalah kewajiban dalam melakukan tugas
tertentu.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah
sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan
tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka
tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
2.2 Macam-Macam Tanggung Jawab
Sebagai eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk hidup dan
makhluk sosial maka tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut:
a.
Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri
Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia
juga sebagai seorang pribadi. Karena merupakan sebagai seorang pribadi
maka manusia mempunyai pendapat sendiri. Sebagai perwujudan dari
pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat atau bertindak.
Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang
disengaja maupun tidak. Contoh, manusia mencari makan, tidak lain adalah
karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat
melangsungkan hidupnya.
b.
Tanggung Jawab terhadap Keluarga
Seperti halnya makhluk Tuhan yang lain, maka manusia secara naluri juga
mengembangkan keturunannya agar sejarah hidupnya tidak terputus. Untuk
melangsungkan atau mengembangkan keturunan tersebut manusia dibebani
tanggung jawab agar anggota keluarganya tidak menderita atau dapat hidup
sesuai dengan keberadaannya. Untuk memenuhi tuntutan tanggung jawab
dalam keluarga tersebut kadang-kadang manusia memerlukan pengorbanan.
c.
Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sesuai
dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan
bantuan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain
tersebut. sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota
masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota
masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat.
d.
Tanggung Jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan
Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan dirinya
dengan sarana-sarana yang ada pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh
anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,
melainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung
jawab secara langsung kepada Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa
lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab
suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan
yang keras pun manusia tidak juga menghiraukan, maka Tuhan akan
melakukan kutukan. Sebab dengan mangabaikan perintah-perintah Tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia
perlu pengorbanan.
2.3 Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga
sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang,
hormat atau suatu ikatan yang semuanya dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian pada hakikatnya karena adanya rasa tanggung jawab.
Secara umum tujuan pengabdian yaitu sebagai berikut:
a.
Pengabdian kepada Keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini
didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang mengandung
pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa
pengabdian. Apabila ada kasih sayang yang tidak disertai dengan
pengabdian, berarti kasih sayang itu semu atau palsu. Pengabdian pada
keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri
kepada suami, dan anak-anak kepada orang tuanya.
Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik
keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga
nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang
melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu pengabdian juga
dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah
orang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.
b.
Pengabdian kepada Masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat dan merupakan makhluk sosial. Ia tidak
dapat hidup tanpa adanya orang lain karena setiap orang saling
membutuhkan. Apabila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau
memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka ia akan
mempunyai kesulitan dalam hidup dan akan ditertawakan oleh masyarakat
lain. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat harus mau mengabdikan diri
kepada kehidupan bermasyarakat. Ia harus memiliki rasa tanggung jawab
terhadap masyarakat.
c.
Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya merupakan bagian dari suku bangsa atau warga
negara. Oleh karena itu, seseorang wajib untuk mencintai bangsa dan
negaranya. Mencintai tersebut dapat diwujudkan dengan pengabdian.
Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban bagi setiap warga
negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar
daerahnya untuk bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita
terhadap Negara.
d.
Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tercipta tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan hasil cipta Tuhan
Yang Mahakuasa. Sebagai ciptaannya manusia wajib mengabdikan dirinya
kepada Tuhan dan itu merupakan perwujudan dari tanggung jawabnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengabdian kepada Tuhan adalah yang paling utama. Karena manusia
adalah ciptaan Tuhan. Kita dapat melakukan pengabdian kepadaNya dengan
cara rajin beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak
melanggar laranganNya.
2.4 Kesadaran
Kesadaran adalah keinsafan akan perbuatan. Sadar artinya merata, tahu
atau ingat (kepada keadaan sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat
kembali (dari pingsannya), bangun (dari tidur), ingin tahu, dan mengerti. Jadi
kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka
tentang apa yang telah dikerjakan. Kesadaran moral adalah keterbuakaan
hati atau pikiran akan menghargai hak-hak orang lain untuk berbuat dengan
tidak melanggar dengan hak dan kewajiban orang lain atau berbuat yang
dapat menyenangkan dan membahagiakan orang lain untuk berbuat sesuai
dengan kata hati.
Banyak jenis kesadaran yang dialami manusia, di antaranya: kesadaran akan
harga diri, kesadaran akan tanggung jawabnya kepada keluarga, kesadaran
atau kewajiban terhadap negara, kesadaran akan kewajibannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagainya. Kesadaran dan ketidaksadaran ini
saling berganti mengisi kehidupan manusia karena keadaran dan
ketidaksadaran ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
2.5 Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya memberikan secara ikhlas,
seperti: harta, benda, waktu, tenaga, pikiran bahkan mungkin nyawa demi
cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu
jelas. Karena ada pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda,
pikiran, perasaan bahkan dapat juga berupa jiwa. Pengorbanan diserahkan
secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan
saja diperlukan.
Manusia hidup sebagai pribadi, sebagai bangsa, dan warga negara suatu
negara dan juga sebagai makhluk Tuhan; karena itu maka dalam kehidupan
ada bermacam-macam jenis pengorbanan. Pengorbanan demi keluarga,
demi hidup di masyarakat, demi cinta kepada bangsa dan negara.
Soal Dan Jawaban:
1. menurut kamus umum bahasa indonesia tannggung jawab yang berarti ?
a. Iri
b. Egois
c. Kewajiban
d. Sombong
2. macam-macam tanggung jawab adalah ?
a. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
b. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
c. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
d. Jawaban a b dan c benar
3. Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan?
a. Persembahan
b. Mengeluh
4. pengorbanan yang bersifat ?
a. Ketulusan
b. Kemasyarakatan
c. Kebaktian
d. Kehormatan
c. Sombong
d. Jahat
5. yang dimaksud dengan Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
adalah?
a. Warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak
b. Warga Negara yang mematuhi hukum
c. Warga Negara yang taat kepada agamanya
d. Anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya
6. menurut kamus umum bahasa indonesia tannggung jawab yang berarti ?
a. Iri
b. Egois
c. Kewajiban
d. Sombong
7. macam-macam tanggung jawab adalah ?
a. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
b. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
c. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
d. Jawaban a b dan c benar
8. Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan?
a. Persembahan
b. Mengeluh
c. Sombong
d. Jahat
9. pengorbanan yang bersifat ?
a. Ketulusan
b. Kemasyarakatan
c. Kebaktian
d. Kehormatan
10. yang dimaksud dengan Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
adalah?
a. Warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak
b. Warga Negara yang mematuhi hukum
c. Warga Negara yang taat kepada agamanya
d. Anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya
Pengertian Visi:
- Visi adalah kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan,
wawasan apa yang tampak dalam khayal, penglihatan atau pengamatan.
Atau kemampuan melihat gambaran / wawasan masa depan yang diinginkan
berdasar penglihatan/pengamatan/perbandingan kondisi yang ada/ keadaan
sekarang. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988).
- Visi adalah kemampuan memandang; kemampuan memahami apa yang
akan diwujudkan di masa yang akan datang; ide yang ada dalam anganangan tentang sesuatu (Dictionary Of Language and Culture, Longman).
- Visi adalah bayangan tentang masa depan organisasi, baik itu perusahaan
atau lembaga (H. Dawan Rahardjo, Wawasan dan Visi (Pembangunan Abad21)
- Visi adalah sebuah pandangan masa depan organisasi yang realistis, bisa
dipercaya, atraktif, suatu kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan yang
sekarang ada. (Burt Nanus, Kepemimpinan Visioner)
- Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.
- Visi berkaitan dengan pandangan masa depan, menyangkut kemana
instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat bekerja secara
konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. (LAN, Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
- Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian
sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.
Kegunaan Visi
- Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan.
- Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya.
- Pembentukan dan pembangunan budaya perusahaan (corporate culture).
Pengertian Misi:
- Misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk
melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme, dsb. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
- Misi adalah tugas khusus yang menjadi tanggung jawab seseorang atau
sekelompok orang – specifc task a person or group is charged – (Webster
Third New International Dictionary).
- Misi merupakan langkah/kegiatan yang harus dilaksanakan guna
merealisasikan tercapainya visi. (DR. Sapta Nirwandar, Makalah Seminar).
- Misi adalah tindakan strategis untuk meraih visi organisasi (Edwin A. Locke
& Associates, Esence Kepemimpinan).
- Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. (Lembaga
Administrasi Negara, Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah).
- Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan
eksistensi organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan
kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
Pengertian Tanggung Jawab
Konsep tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung
jawab mengandung pengertian kewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung
segala akibatnya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya. Pengertian tanggung jawab dalam
Ensiklopedia Umum dinyatakan adalah kewajiban dalam melakukan tugas
tertentu.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah
sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan
tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka
tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
2.2 Macam-Macam Tanggung Jawab
Sebagai eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk hidup dan
makhluk sosial maka tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut:
a.
Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri
Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia
juga sebagai seorang pribadi. Karena merupakan sebagai seorang pribadi
maka manusia mempunyai pendapat sendiri. Sebagai perwujudan dari
pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat atau bertindak.
Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang
disengaja maupun tidak. Contoh, manusia mencari makan, tidak lain adalah
karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat
melangsungkan hidupnya.
b.
Tanggung Jawab terhadap Keluarga
Seperti halnya makhluk Tuhan yang lain, maka manusia secara naluri juga
mengembangkan keturunannya agar sejarah hidupnya tidak terputus. Untuk
melangsungkan atau mengembangkan keturunan tersebut manusia dibebani
tanggung jawab agar anggota keluarganya tidak menderita atau dapat hidup
sesuai dengan keberadaannya. Untuk memenuhi tuntutan tanggung jawab
dalam keluarga tersebut kadang-kadang manusia memerlukan pengorbanan.
c.
Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sesuai
dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan
bantuan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain
tersebut. sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota
masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota
masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyarakat.
d.
Tanggung Jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan
Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan dirinya
dengan sarana-sarana yang ada pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh
anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,
melainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung
jawab secara langsung kepada Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa
lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab
suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan
yang keras pun manusia tidak juga menghiraukan, maka Tuhan akan
melakukan kutukan. Sebab dengan mangabaikan perintah-perintah Tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia
perlu pengorbanan.
2.3 Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga
sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang,
hormat atau suatu ikatan yang semuanya dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian pada hakikatnya karena adanya rasa tanggung jawab.
Secara umum tujuan pengabdian yaitu sebagai berikut:
a.
Pengabdian kepada Keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini
didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang mengandung
pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa
pengabdian. Apabila ada kasih sayang yang tidak disertai dengan
pengabdian, berarti kasih sayang itu semu atau palsu. Pengabdian pada
keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri
kepada suami, dan anak-anak kepada orang tuanya.
Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik
keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga
nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang
melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu pengabdian juga
dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah
orang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.
b.
Pengabdian kepada Masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat dan merupakan makhluk sosial. Ia tidak
dapat hidup tanpa adanya orang lain karena setiap orang saling
membutuhkan. Apabila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau
memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka ia akan
mempunyai kesulitan dalam hidup dan akan ditertawakan oleh masyarakat
lain. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat harus mau mengabdikan diri
kepada kehidupan bermasyarakat. Ia harus memiliki rasa tanggung jawab
terhadap masyarakat.
c.
Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya merupakan bagian dari suku bangsa atau warga
negara. Oleh karena itu, seseorang wajib untuk mencintai bangsa dan
negaranya. Mencintai tersebut dapat diwujudkan dengan pengabdian.
Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban bagi setiap warga
negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar
daerahnya untuk bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita
terhadap Negara.
d.
Pengabdian kepada Tuhan
Manusia tercipta tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan hasil cipta Tuhan
Yang Mahakuasa. Sebagai ciptaannya manusia wajib mengabdikan dirinya
kepada Tuhan dan itu merupakan perwujudan dari tanggung jawabnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengabdian kepada Tuhan adalah yang paling utama. Karena manusia
adalah ciptaan Tuhan. Kita dapat melakukan pengabdian kepadaNya dengan
cara rajin beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak
melanggar laranganNya.
2.4 Kesadaran
Kesadaran adalah keinsafan akan perbuatan. Sadar artinya merata, tahu
atau ingat (kepada keadaan sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat
kembali (dari pingsannya), bangun (dari tidur), ingin tahu, dan mengerti. Jadi
kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka
tentang apa yang telah dikerjakan. Kesadaran moral adalah keterbuakaan
hati atau pikiran akan menghargai hak-hak orang lain untuk berbuat dengan
tidak melanggar dengan hak dan kewajiban orang lain atau berbuat yang
dapat menyenangkan dan membahagiakan orang lain untuk berbuat sesuai
dengan kata hati.
Banyak jenis kesadaran yang dialami manusia, di antaranya: kesadaran akan
harga diri, kesadaran akan tanggung jawabnya kepada keluarga, kesadaran
atau kewajiban terhadap negara, kesadaran akan kewajibannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagainya. Kesadaran dan ketidaksadaran ini
saling berganti mengisi kehidupan manusia karena keadaran dan
ketidaksadaran ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
2.5 Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya memberikan secara ikhlas,
seperti: harta, benda, waktu, tenaga, pikiran bahkan mungkin nyawa demi
cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu
jelas. Karena ada pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda,
pikiran, perasaan bahkan dapat juga berupa jiwa. Pengorbanan diserahkan
secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan
saja diperlukan.
Manusia hidup sebagai pribadi, sebagai bangsa, dan warga negara suatu
negara dan juga sebagai makhluk Tuhan; karena itu maka dalam kehidupan
ada bermacam-macam jenis pengorbanan. Pengorbanan demi keluarga,
demi hidup di masyarakat, demi cinta kepada bangsa dan negara.
Soal Dan Jawaban:
1. menurut kamus umum bahasa indonesia tannggung jawab yang berarti ?
a. Iri
b. Egois
c. Kewajiban
d. Sombong
2. macam-macam tanggung jawab adalah ?
a. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
b. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
c. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
d. Jawaban a b dan c benar
3. Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan?
a. Persembahan
b. Mengeluh
4. pengorbanan yang bersifat ?
a. Ketulusan
b. Kemasyarakatan
c. Kebaktian
d. Kehormatan
c. Sombong
d. Jahat
5. yang dimaksud dengan Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
adalah?
a. Warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak
b. Warga Negara yang mematuhi hukum
c. Warga Negara yang taat kepada agamanya
d. Anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya
6. menurut kamus umum bahasa indonesia tannggung jawab yang berarti ?
a. Iri
b. Egois
c. Kewajiban
d. Sombong
7. macam-macam tanggung jawab adalah ?
a. Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
b. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
c. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
d. Jawaban a b dan c benar
8. Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan?
a. Persembahan
b. Mengeluh
c. Sombong
d. Jahat
9. pengorbanan yang bersifat ?
a. Ketulusan
b. Kemasyarakatan
c. Kebaktian
d. Kehormatan
10. yang dimaksud dengan Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
adalah?
a. Warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak
b. Warga Negara yang mematuhi hukum
c. Warga Negara yang taat kepada agamanya
d. Anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya