Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web: studi kasus: Pulau Ambon

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada
Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web
(Studi Kasus: Pulau Ambon)

Artikel Ilmiah

Peneliti:
Hennie Tuhuteru (672009252)
Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.
Yesaya Sandang, M.Hum.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada
Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web
(Studi Kasus: Pulau Ambon)
Artikel Ilmiah


Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti:
Hennie Tuhuteru (672009252)
Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.
Yesaya Sandang, M.Hum.

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem
Informasi Pariwisata berbasis Web
(Studi Kasus: Pulau Ambon)
1) Hennie


Tuhuteru, 2) Michael Bezaleel Wenas, 3) Yesaya Sandang
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)hannytuhuteru@gmail.com, 2)michael.bezaleel@staff.uksw.edu,
3)
yesaya.sandang@staff.uksw.edu

Abstract
Ambon Island is one of the islands in the Maluku islands that since the first famous
for a variety of crops, beautiful natural scenery and local culture. According to statistics
the number of tourists who come generally in Maluku in 2012 is still dominated by
domestic tourists. The many attractions on the island of Ambon does not necessarily make
the tourists interested in visiting. This is due to limitations detailed information about
attractions that will be addressed. This research aims to design a travel route application
on a web-based tourism information system on the island of Ambon. The results of the
research is the application of a travel route who can help tourists in providing support
scheduling or planning a tour, and cost savings by minimizing the distance and / or time
required in a particular area on the island of Ambon.

Keywords: GIS, Ambon, Travel Route

Abstrak
Pulau Ambon merupakan salah satu pulau di kepulauan Maluku yang sejak dahulu
terkenal dengan berbagai hasil bumi, panorama alam yang indah dan kebudayaan
masyarakat setempat. Berdasarkan statistik jumlah wisatawan yang datang secara umum
di Maluku pada tahun 2012 masih didominasi oleh wisatawan domestik. Banyaknya
objek wisata di pulau Ambon tidak serta merta membuat para wisatawan tertarik untuk
berkunjung. Hal ini diakibatkan karena keterbatasan informasi secara rinci tentang objek
wisata yang akan dituju. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi rute perjalanan
wisata pada sistem informasi pariwisata berbasis web di pulau Ambon. Hasil dari
penelitian adalah aplikasi rute perjalanan wisata yang dapat membantu wisatawan dalam
memberikan dukungan penjadwalan atau perencanaan tur, dan penghematan biaya
dengan meminimalkan jarak tempuh dan/atau waktu yang dibutuhkan pada suatu daerah
khususnya di Pulau Ambon.
Kata Kunci: Sistem Informasi Geografis, Ambon, Rute Perjalanan
1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya
Wacana

2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.
3) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

1.

Pendahuluan

Pulau Ambon merupakan salah satu pulau di kepulauan Maluku yang
sejak dahulu terkenal dengan berbagai macam hasil bumi, panorama alam dan
juga kebudayaan. Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku, lebih
berkembang jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Hal ini dapat dilihat
dari pembangunan dan populasi masyarakat yang bertambah tiap tahun.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, terjadi peningkatan laju
pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan dari tahun 2009 1,2% menjadi
21% pada tahun 2012[1]. Panorama alam dan kebudayaan yang dimiliki
menjadikan pulau Ambon sebagai salah satu tujuan wisata baik oleh para
wisatawan domestik maupun mancanegara. Berdasarkan statistik, wisatawan
domestik yang datang berkunjung pada tahun 2012 di Maluku sejumlah 62.900
orang, sedangkan wisatawan mancanegara berjumlah 17.820[2]. Sampai dengan
Tahun 2008 di Kota Ambon terdapat 39 objek wisata, berupa 24 objek wisata

alam dan 15 objek wisata budaya dengan penyebarannya yaitu untuk Kecamatan
Nusaniwe 12 objek wisata alam dan 2 objek wisata sejarah serta budaya.
Kecamatan Sirimau, 3 objek wisata alam dan 8 objek budaya dan sejarah.
Kecamatan Baguala 7 objek wisata alam dan Budaya dan 4 objek wisata sejarah.
Selain itu, sejumlah objek wisata di dua Kecamatan yaitu di Kecamatan Teluk
Ambon dan Kecamatan Leitimur Selatan sampai saat ini belum dikembangkan[2].
Terbatasnya sumber informasi terperinci tentang objek wisata yang
terdapat di Pulau Ambon tersebut, menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya
objek wisata tidak dikenal atau tidak menarik bagi masyarakat. Ketika para
wisatawan datang ke suatu kota atau daerah, mereka tidak dapat mengunjungi
setiap tempat yang menarik karena waktu dan budget [3], sehingga diperlukan
informasi yang lengkap untuk membuat perencanaan perjalanan wisata.
Sistem informasi dapat dikembangkan dengan menggunakan pola
arsitektur model view controller (MVC). MVC memberikan keuntungan pada saat
pembuatan sistem, pemeliharaan sistem, maupun pengembangan sistem
selanjutnya. Hal ini karena bagian-bagian (model, view, dan controller) dari
sistem terpisah sehingga ketika satu bagian diubah, maka tidak mempengaruhi
bagian yang lain [4].
Untuk mengatasi masalah terbatasnya informasi tentang obyek wisata di
Pulau Ambon, dapat dikembangkan suatu sistem informasi geografis (GIS) yang

dilengkapi dengan fasilitas untuk perencanaan perjalanan wisata. Informasi
tentang lokasi obyek wisata ditampilkan dalam bentuk peta. Selain itu informasi
yang lain seperti deskripsi singkat lokasi wisata, foto-foto lokasi wisata juga
disediakan. Fasilitas perencanaan rute perjalanan wisata dapat memberikan
kemudahaan bagi wisatawan untuk mengatur perjalanan wisatanya.
Pengembangan sistem informasi tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan
arsitektur MVC, yang salah satunya disedikan oleh ASP.NET MVC. Arsitektur
MVC akan memberikan kemudahaan dalam hal pembaruan tampilan dan/atau
penambahan fitur.
Aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini memberikan informasi
yang terperinci mengenai lokasi wisata yang ada di pulau Ambon, menyediakan

1

informasi lain seperti alamat hotel atau penginapan, lokasi kantor pemerintahan,
rumah sakir dan kantor polisi, travel agent, transportasi yang digunakan di pulau
Ambon, serta jarak dan waktu tempuh perjalanan antar objek wisata. Dengan
adanya aplikasi rute perjalanan wisata ini dapat membantu wisatawan dalam
memberikan dukungan penjadwalan atau perencanaan tur guna penghematan
biaya lewat minimalisasi jarak tempuh dan/atau waktu yang dibutuhkan di Pulau

Ambon.
2.

Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang dilakukan oleh Emanuel [5] membahas tentang
perancangan aplikasi perencanaan perjalanan di Kota Bandung dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan OpenStreetMap XML dan .Net Compact
Frame-work. Penelitian ini dibuat dengan tujuan membantu pengguna dalam
mencari tempat dan jalan di Kota Bandung serta informasi rute jalan yang dapat
ditempuh [5]. Mengacu pada penelitian tersebut, diketahui bahwa aplikasi
perencanaan perjalanan perlu dilengkapi dengan peta, sehingga pengguna dapat
memahami informasi secara visual. Pada penelitian tersebut ditemukan kelemahan
dalam implementasi sistem, yaitu aplikasi pencarian rute tersebut memiliki
masalah dalam hal kecepatan, karena diimplementasikan pada perangkat mobile
yang memiliki daya komputasi kecil. Berdasarkan masalah tersebut maka pada
penelitian yang ini, aplikasi dikembangkan dalam bentuk web, sehingga proses
komputasi didistribusikan pada server dan pada browser komputer pengguna.
Sistem informasi pariwisata sangat dibutuhkan oleh suatu daerah sebagai
penunjang dalam mempromosikan lokasi tujuan wisata di daerah tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra [6] membahas bagaimana pentingnya
pengembangan potensi wisata disuatu daerah khususnya di Salatiga, yang
didukung dengan pola perencanaan dan pengembangan yang menyeluruh dan
melibatkan pemanfaatan teknologi informasi. Dengan memanfaatkan e-tourism
dapat mendorong promosi serta penyediaan informasi secara lengkap bagi
wisatawan, seperti akomodasi, objek wisata, travel agent, serta event yang ada
sehingga membantu wisatawan untuk mengambil keputusan dalam melakukan
rencana perjalanan wisata menuju Salatiga. Diharapkan dengan adanya
perancangan dan implementasi e-tourism yang sudah dilakukan ini dapat
digunakan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan potensi wisata [6].
Temuan pada penelitian tersebut adalah pentingnya sarana informasi pariwisata
untuk mengembangkan potensi wisata. Salah satu bentuk sarana yaitu e-tourism.
Putra memberikan saran pada penelitiannya, bahwa informasi pada web harus
sering diperbaharui, dengan tujuan untuk menarik perhatian wisatawan.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait Sistem Informasi
Pariwisata dan Aplikasi Perencanaan Perjalanan, maka akan dilakukan penelitian
yang membahas tentang perancangan aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem
informasi pariwisata berbasis web di daerah pulau Ambon. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mengatur rencana perjalanan
wisata di pulau Ambon sesuai dengan kebutuhan wisatawan masing-masing atau

ingin mencari informasi tentang lokasi wisata, akomodasi, kantor pemerintahan,

2

rumah sakit dan kantor polisi, serta transportasi dan travel agent yang ada di pulau
Ambon, serta membantu pemerintah daerah dalam mempromosikan daerah tujuan
wisata di pulau Ambon. Perbedaan dengan perancangan sebelumnya adalah
aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata memberikan
informasi rencana perjalanan wisata di pulau Ambon yang dapat diatur sesuai
dengan keinginan wisatawan. Rencana perjalanan yang diatur sudah termasuk rute
perjalanan, jarak dan waktu tempuh dari tempat penginapan atau hotel sebagai
titik awal menuju ke lokasi wisata hingga balik lagi ke titik awal.Sistem informasi
adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa
sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling
mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang
menerimanya[7]. Secara umum, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orangorang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu

dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Pariwisata atau tourism adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud
dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha,
Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk rekreasi atau liburan, dan juga
persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini[6].
Aplikasi rute perjalanan wisata pada Sistem Informasi Pariwisata
merupakan aplikasi atau sistem yang dapat mengatur rencana rute perjalanan
wisata sesuai dengan kategori wisata yang diinginkan oleh seorang wisatawan di
suatu daerah. Selain memilih sesuai kategori, wisatawan juga dapat melihat waktu
dan jarak tempuh perjalanan wisata, serta mengganti lokasi daerah wisata sesuai
dengan yang diinginkan. Dengan adanya aplikasi rute perjalanan wisata, seorang
wisatawan dapat dengan mudah mengatur rencana perjalanan wisata di suatu
daerah, terutama untuk wisatawan yang belum pernah mengunjungi daerah
tersebut[8].
Google Direction Service adalah layanan yang disediakan oleh Google.
Direction Service bekerja dengan cara memberikan perkiraan arah perjalanan dari
satu titik ke titik yang lain dengan menggunakan berbagai metode transportasi.

Objek ini berkomunikasi dengan Layanan Google Maps API Arah yang menerima
permintaan arah dan mengembalikan hasil dihitung. Direction Service dapat
menentukan asal-usul dan tujuan baik dalam bentuk string teks (misalnya
"Chicago" atau "Darwin, NSW, Australia") atau dalam bentuk angka koordinat.
Hasil yang diberikan oleh Direction Service divisualisasikan dalam Google Map
[9].
Google Distance Matrix API adalah sebuah layanan yang disediakan oleh
Google, yang menyediakan perhitungan jarak dan waktu dari sekumpulan (lintang
dan bujur lokasi) lokasi awal lokasi tujuan. Informasi yang diberikan adalah

3

rekomendasi rute perjalanan diantara titik awal dan titik akhir. Untuk dapat
menggunakan layanan ini, diperlukan API Key, yang dapat diperoleh gratis
melalui halaman Google Developers Console. [10]

3.

Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang
terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan
data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, dan (4) Pengujian sistem
dan analisis hasil pengujian.
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem Meliputi Perancangan Proses (UML)

Implementasi Sistem

Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian

Gambar 1Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tahap pertama: analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan
analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi rute
perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata serta mengidentifikasi masalah
yang ditemukan dalam melakukan perjalanan wisata di pulau Ambon. Data rute
perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata merupakan data yang diolah
oleh seorang administrator, dan user/pengunjung yang dapat melihat dan
merancang perjalanan wisata berupa pemilihan hotel atau penginapan dan
mengatur rute perjalanan wisata sesuai kategori wisata yaitu, wisata alam, wisata
kuliner, wisata sejarah & budaya, wisata religi, dan souvenir & gift shop.
Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan melihat data-data dan brosur yang
diperoleh dari Dinas Pariwisata Kota Ambon serta mengumpulkan data dengan
mencari, membaca dari situs internet serta sumber-sumber referensi lain yang
relevan dengan penelitian yaitu mengenai perancangan aplikasi rute perjalanan
wisata pada sistem informasi pariwisata di pulau Ambon; Tahap kedua:
perancangan sistem, yaitu setelah mendapatkan data, dilakukan perancangan
sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified
Modelling Language (UML) yang bertujuan untuk menggambarkan secara jelas
alur yang ada pada aplikasi yang dibangun. Perancangan proses menggunakan
Unified Modelling Language (UML) meliputi use case diagram, activity diagram,
sequence diagram, dan class diagram; Tahap ketiga: mengimplementasikan hasil
perancangan sistem, membangun sistem berdasarkan proses yang telah
4

didefenisikan pada tahap perancangan, yaitu membangun aplikasi/program sesuai
dalam bentuk aplikasi web. Tahap keempat: pengujian sistem, yaitu akan
dilakukan pengujian untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai
dengan yang diharapkan dan tidak ada error, jika belum sesuai maka akan
dilakukan perbaikan. Pengujian meliputi blackbox testing dan User Acceptance
Test (UAT). [11].

Gambar 2 Use-case Diagram Sistem

Gambar 2 menunjukan use-case diagram dari aplikasi rute perjalanan
wisata pada sistem informasi pariwisata. Use-case diagram tersebut mempunyai
dua aktor yaitu administrator dan user. Aktor admin dapat mengolah data lokasi
dan kategori wisata seperti menambah data, mengubah data dan menghapus data.
Sedangkan aktor user, dapat melihat data lokasi dan membuat plan atau rencana
rute perjalanannya.

5

Gambar 3 Activity Diagram User

Gambar 3 menunjukan activity diagram user, menjelaskan proses user
mengakses halaman web, kemudian sistem menampilkan halaman utama. Setelah
itu, user memilih kategori wisata dan sistem akan menampilkan lokasi dan rute
perjalanan yang disarankan. User kemudian memilih atau mengganti lokasi wisata
yang diinginkan dan mencetak rute perjalanan wisatanya.

Gambar 4 Sequence Diagram User

Gambar 4 menunjukkan sequence diagram yang dilakukan oleh user untuk
membuat rencana perjalanan wisata. User dapat memilih lokasi dengan
mengirimkan request ke UI, dan diteruskan ke controller lalu ke entity, kemudian
mengirim data lokasi untuk ditampilkan kepada user.

6

Gambar 5 Class Diagram Sistem

Gambar 5 menunjukkan class diagram yang digunakan di dalam sistem.
Class-class tersebut merupakan perwakilan dari tabel-tabel yang ada di dalam
database. Class Lokasi mewakili entitas tabel lokasi, dengan atribut-atribut seperti
nama, keterangan, lat, lng, dan seterusnya. Demikian pula dengan class Kategori.
Kedua class tersebut merupakan class entitas. Class entitas terhubung dengan satu
atau lebih class controller. Sebagai contoh adalah class Lokasi terhubung dengan
class LokasiControl. Classcontroller menyediakan fungsi-fungsi untuk mengolah
data entitas, sekaligus menghubungkan dengan class boundary. Class boundary
pada gambar 5, salah satunya adalah class LokasiUI. Class Lokasi UI merupakan
class yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Class ini bertugas untuk
menampilkan data dan menerima input dari pengguna.

7

Gambar 6 Relasi Tabel

Gambar 6 menunjukkan tabel yang digunakan oleh sistem untuk
menyimpan data. Terdapat tiga tabel yaitu tabel lokasi yang menyimpan data-data
lokasi wisata dan penginapan, tabel kategori yang menyimpan kategori-kategori
wisata, dan tabel foto yang menyimpan data foto untuk tiap obyek wisata.
4.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil perancangan, maka dilakukan implementasi dalam
bentuk aplikasi berbasis web.

Gambar 7 Rute Perjalanan Wisata yang Disarankan oleh Sistem

8

Gambar 8Keterangan Rute Perjalanan per Kategori Wisata

Gambar 7 menunjukkan peta lokasi wisata dengan kategori yang dipilih
yaitu “Kuliner”. Lokasi-lokasi wisata dihubungkan dengan jalur yang merupakan
rute yang direkomendasikan oleh sistem. Gambar 8 menunjukan detail keterangan
tiap-tiap lokasi wisata.

Gambar 9 Tampilan Akomodasi

Gambar 9 menunjukkan tampilan halaman akomodasi. Halaman ini
menampilkan data-data hotel dan penginapan berserta lokasinya pada peta.

9

Gambar 10 Tampilan Destinasi

Gambar 10 menunjukkan tampilan halaman destinasi. Halaman ini
menampilkan data-data lokasi wisata per kategori, serta lokasinya pada peta.

Gambar 11 Tampilan Travel dan Transportasi

Gambar 11 menunjukkan tampilan halaman informasi tentang travel dan
transportasi. Halaman ini memberikan informasi mengenai transportasi menuju
Ambon, transportasi yang tersedia ketika untuk berkeliling Ambon, dan agen-agen
perjalanan yang dapat dihubungi.
Kode Program 1 Perintah untuk Menampilkan Peta Dengan Google Maps API
1.
2.
3.
4.

var map;
function initialize() {
directionsDisplay = new google.maps.DirectionsRenderer();
geocoder = new google.maps.Geocoder();

10

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17. }

var myOptions = {
center: new google.maps.LatLng(-3.632502, 128.249745),
zoom: 11,
panControl: true,
zoomControl: true,
mapTypeControl: true,
scaleControl: true,
streetViewControl: false,
overviewMapControl: false
};
map = new google.maps.Map(
document.getElementById("map-canvas"), myOptions);

Kode Program 1 merupakan perintah untuk menampilkan peta dengan
menggunakan Google Maps API. Perintah ditulis dengan menggunakan bahasa
pemrograman JavaScript
Kode Program 2 Perintah untuk Menampilkan Rute Perjalanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

var directionsDisplay;
var directionsService = new google.maps.DirectionsService();
function showRoute(start, end, waypoints) {
var request = {
origin: start,
destination: end,
waypoints: waypoints,
travelMode: google.maps.TravelMode.DRIVING
};
directionsService.route(request, function (result, status) {
if (status == google.maps.DirectionsStatus.OK) {
directionsDisplay.setDirections(result);
directionsDisplay.setMap(map);
}
});
return false;
}

Kode Program 2 merupakan perintah untuk menampilkan rute perjalanan
wisata yang terdiri dari beberapa titik (baris perintah ke 7). Rute dibentuk dengan
menggunakan layanan Google Direction (baris 11-14). Rute ini kemudian
ditampilkan melalui variabel directionDisplay (baris 13-14).
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil
implementasi. Blackbox Testing, dilakukan untuk mengetahui bahwa semua
fungsi dan fitur pada sistem bekerja dengan tepat. Pengujian dilakukan dengan
cara melihat fungsi-fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil
pengujian dengan hasil yang diharapkan. Hasil dari blackbox testing ditampilkan
pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Blackbox Testing

Test
ID

Deskripsi

Hasil yang Diharapkan

Hasil yang
Diberikan Sistem
1. User
memilih Pada peta dimunculkan Sesuai
yang
lokasi
hotel lokasi hotel yang dipilih
diharapkan.
sebagai titik awal
2. User
memilih Pada peta dimunculkan Sesuai
yang
kategori wisata
titik-titik wisata yang diharapkan.
sesuai dengan kategori
terpilih.
11

Pada bagian bawah peta
ditampilkan detail lokasilokasi wisata.
rute perjalanan wisata
otomatis ditampilkan
3. User mengubah Rute perjalanan wisata di Sesuai
susunan lokasi peta disesuaikan secara diharapkan.
wisata
otomatis

yang

User mengganti Rute perjalanan wisata Seusai
yang
salah satu lokasi diperbarahui
diharapkan
wisata
dengan
wisata yang lain
Berdasarkan hasil blackbox testing pada Tabel 1, disimpulkan bahwa
fungsi-fungsi pada sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian kedua yang dilakukan terhadap aplikasi sistem berupa User
Acceptance Test (UAT) untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini mencakup
kebutuhan user, pada tahapan ini diminta tanggapan user tentang aplikasi sistem
informasi ini sebagai bahan evaluasi. Berikut ini adalah hasil prosentasi dari
kuesioner yang telah dibagikan pada 30 orang responden. Hasil pengujian
ditunjukkan pada Tabel 2.
4.

Tabel 2 Hasil Pengujian Pengguna

No
Pertanyaan
Aplikasi sistem rute perjalanan wisata ini mudah
1
digunakan atau dioperasikan.
27
a. setuju
3
b. ragu-ragu
0
c. tidak setuju
2

3

4

Sistem rute perjalanan wisata memberikan
informasi yang bermanfaat.
a. setuju
b. ragu-ragu
c. tidak setuju
Sistem rute perjalanan wisata ini dapat
mempromosikan wisata-wisata di Pulau Ambon.
a. setuju
b. ragu-ragu
c. tidak setuju
Tampilan aplikasi sistem rute perjalanan
wisataini menarik.
a. setuju
b. ragu-ragu
c. tidak setuju

12

27
2
1

30
0
0

30
0
0

Jumlah

Keseluruhan aplikasi sistem rute perjalanan
wisataini bagus.
a. setuju
26
b. ragu-ragu
4
c. tidak setuju
0
Hasil kuesioner menujukkan bahwa aplikasi rute perjalanan wisata pada
sistem informasi pariwisata ini dapat diterima oleh user.

5

5.

Simpulan

Berdasarkan perancangan dan pengujian diperoleh kesimpulan yaitu: (1)
aplikasi rute perjalanan wisata pada Sistem Informasi Pariwisata berbasis web
dapat dikembangkan dengan menggunakan teknologi ASP.Net MVC; (2)
Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi rute perjalanan wisata dapat bekerja sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat, dan dapat diterima oleh pengguna. Saran
yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut adalah: (1)
Aplikasi rute perjalanan wisata dapat dikembangkan dalam bentuk aplikasi mobile
(Android, iOS, dll).

13

6.

Daftar Pustaka

[1].

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2013. Proyeksi Penduduk
Indonesia 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia.
[2]. BPS Kota Ambon 2014. Kota Ambon dalam Angka. Badan Pusat Statistik
Kota Ambon
[3]. Pan, B. In press. Developing Web-Based Tourist Information Tools Using
Google Map 2 Recent Developments on Ubiquitous Computing and
Mapping.
[4]. Touselak, M. 2012. Aplikasi Rencana Studi Menggunakan Metode Model
View Controller (Studi Kasus: FTI UKSW). Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya
Wacana
[5]. Emanuel, A. W. R. & Wiraguna, A. 2011. Aplikasi Perencanaan
Perjalanan Kota Bandung dengan Memanfaatkan OpenStreetMap XML
dan. NET Compact Framework di PDA dengan Teknologi Pencarian Rute
Algoritma A*. Jurnal Informatika 3, pp–1.
[6]. Putra, C., Iriani, A. & Manuputty, A. D. 2011. Perancangan dan
Implementasi E-Tourism pada Sistem Informasi Pariwisata Salatiga.
[7]. Mulyanto, A. 2009. Sistem Informasi: Konsep & Aplikasi.
[8]. Pan, B., Crotts, J. C. & Muller, B. 2007. Developing web-based tourist
information tools using google map. Information and Communication
Technologies in Tourism 2007 , 503–512.
[9]. Google
Developers
2012.
Direction
Service.
https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/directions.
Diakses tanggal 1 Mei 2012.
[10]. Google Developers 2015. Google Maps Distance Matrix API.
https://developers.google.com/maps/documentation/distancematrix/.
Diakses pada 4 April 2015
[11]. Beizer, B. & Vinter, O. 1990. Software testing techniques: Bug Taxonomy
and Statistics (Amended Appendix). Appendix

14

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22