LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI GREEN HOUSE

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIK
PENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)

Oleh :
1. Bayu Wicaksana

F14110003

2. Stevanus Andika Putra

F14110014

3. Bukhari

F14110024

4. Jaka Permana N

F14110031


5. Reza Fahrizal Fahmi

F14110039

6. Mordiati Ugik Farista

F14110049

7. Saephul Rohman

F14110050

8. Mohammad Zahwan

F14110077

9. Yusuf Faizhal

F14110085


10. Muhammad Fajar nur Iman

F14110087

11. Andrie Priandri

F14110090

12. Yaya Hidayat

F14110092

13. Muhammad Muzakir

F14110110

14. Muhammad Akmal

F14110113


15. Muhammad Rizky A

F14110123

16. M Hakim Nur Huda

F14110132

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu sektor yang penting bagi kehidupan
masyarakat Indonesia. Sektor ini berperan sebagai penunjang ketersediaan pangan
bagi rakyatnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, sektor pertanian juga
ikut mengalami perkembangan. Salah satu perkembangannya adalah

pengembangan pola cocok tanam tanpa media tanah. Pola cocok tanam ini dikenal
dengan nama hidroponik. Hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan
ponos yang berarti daya. Dengan demikian hidroponik dapat diartikan sebagai
proses memberdayakan air. Pola cocok tanam sistem hidroponik merupakan pola
cocok tanam yang memberdayakan air sebagai dasar pembangunan tubuh
tanaman dan berperan dalam proses fisiologi tanaman. Tumbuhan yang biasa
ditanam secara hidroponik adalah sayuran dan buah-buahan yang berumur pendek
seperti caisim, kailan, selada, bayam, tomat, paprika, mentimun, dan lain-lain.
Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan budidaya secara konvensional, yaitu pertumbuhan tanaman
dapat di kontrol, tanaman dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang
tinggi, tanaman jarang terserang hama penyakit karena terlindungi, pemberian air
irigasi dan larutan hara lebih efisien dan efektif, dapat diusahakan terus menerus
tanpa tergantung oleh musim, dan dapat diterapkan pada lahan yang sempit
(Susila, 2013). Kailan merupakan salah satu sayuran yang popular di Indonesia.
Kailan mempunyai rasa yang khas dan enak. Tanaman ini merupakan sumber
makanan yang bergizi dan banyak mengandung vitamin serta mineral. Selain itu
kalian segar mengandung air, protein, lemak, kalsium dan vitamin A. Namun
tanaman ini rentan terhadap penyakit soft rot pada daerah tropis yang disebabkan
oleh Erwinia carotovora dan hama Plutella xylostella (diamond-back moth) serta

kutu daun. Salah satu cara untuk menghadapi kendala budidaya kailan adalah
dengan menggunakan metode hidroponik sistem rakit apung.
Sistem rakit apung atau Floating Hidroponic System (FHS) yaitu budidaya
tanaman dengan cara menempatkan tanaman pada styrofoam yang mengapung di
atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak, sehingga akar-akar tanaman
terendam dan dapat menyerap nutrisi dan air. Batang tanaman dijepitkan pada
lubang styrofoam yang dipersiapkan lebih dahulu. Karakteristik sistem ini antara
lain adalah terisolasinya lingkungan perakaran, sehingga fluktuasi suhu larutan
nutrisi tergolong rendah. Fluktuasi suhu larutan nutrisi dalam sistem ini
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar, umur tanaman, dan kedalaman
Larutan nutrisi. Larutan nutrisi dapat didaur ulang sesudah dievaluasi kepekatan
larutannya kurang lebih setiap minggu.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari tatacara budidaya kailan
menggunakan metode hidroponik sistem rakit apung dengan memperhatikan
beberapa parameter pertumbuhan, yaitu jumlah daun, tinggi tanaman, nilai EC,
dan pH pada larutan nutrisi.

METODOLOGI
Waktu dan Tempat

Praktikum Teknologi Greenhouse dan Hidroponik dilaksanakan setiap
hari Selasa pukul 07.00 – 10.00 WIB di Laboratorium greenhouse dan hidroponik
Lapang Siswadhi Soepardjo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pengamatan dilakukan setiap hari
sejak 17 November sampai dengan 6 Desember 2014.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Nutrisi
2. Tangki Nutrisi
3. Bak penampungan
4. Alat ukur Electrical Conductivity (EC) dan PH
5. Penggaris
6. Gelas ukur
7. Ember/Bak distibusi campuran nutrisi dengan air
8. Tabel pengamatan
9. Alat tulis
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Benih kailan
2. Rockwool

3. Air
4. Nutrisi A & B
Metode Praktikum
1. Bawa tanaman yang disemai dan siap pindah tanam ke tempat budidaya
2. Cabut tanaman sampai akar dari baki semai dengan tangan. Akar yang
sangat panjang diusahakanagar tidak ada yang putus
3. Bungkus hipokotil, bagian antara kotil di atas dengan pangkal akar sampai
batang dengan sepotong rockwool yang sudah dibasahi dengan air pada
sistem hidroponik Rakit Apung (floating raft)
4. Buat lubang tanam pada styrofoam untuk sistem hidroponik Rakit Apung
(floating raft)
5. Letakkan tanaman ke dalam lubang tanam pada styrofoam dengan akar
terurai bebas di bawah helaian pada sistem hidroponik Rakit Apung
(floating raft).
6. Setiap media styrofoam disediakan empat sampel tanaman yang sama.
7. Setiap media tanam diberikan perlakuan sama pada nilai PH dan nilai EC
8. PH yang digunakan adalah 7 sedangkan nilai EC yang digunakan berkisar
antara 13.00-15.00

9. Pada tanaman kailan ini dilakukan pendinginan pada pengakaran.

10. Penambahan nutrisi A dan B serta air ke tanaman di atur mulai dari pukul
07.00 – 16.00 apabila kekurangan nutrisi.
11. Selama proses perawatan tanaman dilakukan pengukuran pada tinggi
tanaman, jumlah daun, nilai EC, dan nilai pH.

TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Kailan (Brassica alboglabra)
Kailan atau Brassica alboglabra. Bentuknya yang mirip dengan
sawi/caisim atau kembang kol atau biasa disebut dengan sawi cina. Berasal dari
Mediterania Timur dan merupakan bahan makanan utama sejak 4000 tahun lalu.
Meskipun di Indonesia kailan tergolong jenis sayuran baru, dan termasuk sayuran
daun yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Daunnya panjang dan melebar seperti
caisim. Sedangkan warna daun dan batangnya mirip dengan kembang kol. Kailan
merupakan sayuran dataran tinggi yang dapat tumbuh sepanjang tahun, semusim
atau berumur pendek, tumbuh baik pada suhu udara 15-25 0C dan pada ketinggian
300-1900 meter di atas permukaan laut (dpl). Kailan sebaiknya ditanam pada
akhir musim hujan antara bulan Maret sampai bulan April. Pagi atau sore hari
adalah waktu yang tepat untuk penanaman dari bibit ke lapang. Kailan
menghendaki keadaan tanah yang gembur dan subur dengan pH 5,5-6,5. Kailan
mulai dipanen umur 25 hari setelah tanam, tingginya berkisar 35-45 cm

(www.cherryfarms.co.uk/kailan.html.). Adapun pemanenan dilakukan dengan
cara dicabut.
Larutan Hara
Larutan hara untuk sistem hidroponik adalah larutan yang mengandung
ion anorganik terbentuk dari garam terlarut yang merupakan elemen terpenting
bagi pertumbuhan tanaman. Larutan hidroponik standar yang biasa digunakan
adalah larutan AB mix yang terdiri dari stok A (berisi larutan hara A)
mengandung KNO3, Ca(NO3)2, NH4NO3 dan FeEDTA, stok B (berisi larutan
hara stok B) mengandung KNO3, K2SO4, KH2PO4, MgSO4, MnSO4, CuSO4,
ZnEDTA, H3BO3 dan NH4-M0O4 dan asam dengan jumlah 15-20 % dari total
larutan stok A dan B (Resh 2004). Toshiki (2012) mengemukakan bahwa larutan
hara menjadi salah satu faktor yang penting bagi produksi dan kualitas tanaman
secara hidroponik. Tanaman memerlukan sejumlah besar unsur makro (N, P, K,
Ca, Mg, dan S) dan juga memerlukan sejumlah kecil unsur mikro (Cl, Fe, B, Mn,
Zn, Cu, Ni dan Mo). Unsur makro dan mikro tersebut terkandung di dalam larutan
hidroponik standar (AB mix).
Parks dan Murray (2011) menyatakan konsentrasi yang terkandung dalam
larutan hara perlu diperhatikan dengan menggunakan konduktivitas listrik (EC)
yang tepat. Nilai EC yang digunakan pada sayuran daun berkisar 1.5-2.5 mS/cm.
Kelebihan nilai EC menyebabkan toksisitas dan plasmolisis sel-sel tanaman.


Sistem Hidroponik
Hidroponik dapat didefinisikan sebagai sistem budidaya tanaman dengan
menggunakan media selain tanah, tetapi menggunakan media bersifat inert seperti
kerikil, pasir, gambut, vermikulit, rockwoll, perlite, batu apung atau serbuk
gergaji dan ditambahkan larutan hara yang berisi seluruh unsur yang diperlukan
bagi pertumbuhan tanaman (Resh 2004).
Media tanam yang digunakan untuk sistem hidroponik harus terhindar dari
bakteri, racun, jamur, dan virus yang dapat menjadi penyebab patogen tanaman.
Terdapat dua jenis media tanam hidroponik yaitu media tanam bahan organik
terdiri dari: arang sekam, serbuk kayu, gambut, batang pakis, dan sabut kelapa.
Media tanam bahan anorganik terdiri dari: pasir, kerikil, batu apung, pecahan
batu, perlit, dan zeolit. Pemilihan media tanam yang baik sesuai dengan metode
hidroponik yang akan digunakan dapat memberikan pertumbuhan tanaman yang
optimal (Resh 2004).
Fertigasi merupakan sistem irigasi bersamaan dengan pemberian hara yang
umum digunakan pada sistem budidaya secara hidroponik. Aplikasi fertigasi dapat
dilakukan dengan menggunakan pupuk baik dalam bentuk pupuk padat yang
dilarutkan dalam air maupun pupuk cair yang dicampurkandalam air irigasi.Untuk
dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman perlu diketahui kebutuhan pupuk

optimal tanaman pada setiap tahap pertumbuhan untuk memperoleh kualitas
tanaman yang baik (Hermantoro 2003).
Nitrogen
Sumber nitrogen untuk tanaman adalah gas N2 di udara yang menempati
78% dari kandungan gas atmosfer. Nitrogen dalam bentuk unsur tidak dapat
digunakan oleh tanaman. Nitrogen harus diubah menjadi bentuk nitrat (NO3-) dan
amonium (NH4+) melalui proses-proses tertentu. Pengadaan nitrogen di dalam
tanah terjadi melalui proses mineralisasi N dari bahan organik dan immobilisasi,
fiksasi N dari udara oleh mikroorganisme, melalui hujan dan bentuk-bentuk
presipitasi lain, serta pemupukan.
Ketersediaan nitrogen berarti nitrogen harus berada dalam bentuk siap
diabsorpsi tanaman , selain itu nitrogen berada di sekitar perakaran, dan berada di
lingkungan yang baik bagi proses absorpsi tanaman (Tisdale et al., 1999). Jumlah
nitrogen N (NO3- dan NH4+) dalam larutan tanah dipengaruhi oleh dari sifat
perakaran tanaman, kehilangan N melalui penguapan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses penguapan, selain itu adanya pergerakan vertikal dan
pencucian NO2-, serta ada tidaknya sisa-sisa tanaman yang dapat
mengimobilisasikan nitrogen (Tisdale et al., 1999).
Fosfor
Fosfor merupakan unsur hara kedua yang penting bagi tanaman setelah
nitrogen. Fosfor umunya diserap tanaman sebgai orto-fosfat primer (H2PO4-) atau
bentuk sekunder (HPO42). Fosfor kadarnya di dalam tanaman lebih rendah dari N,
K, dan Ca. Hal ini disebabkan retensi yang tinggi terhadap unsur P di dalam tanah
menyebabkan konsentrasinya di dalam larutan tanah cepat sekali berkurang
(Leiwakabessy et al., 2003). Tanaman memerlukan P pada semua tingkat

pertumbuhan terutama pada awal pertumbuhan dan pembungaan (Rubatzky dan
Yamaguchi, 1999). Apabila terjadi kekurangan P akibat retensi di dalam tanah,
tanaman akan menunjukkan gejala di dalam jaringan yang tua terlebih dahulu
baru diangkut ke bagian-bagian meristem atau jaringan yang lebih muda (Tisdale
et al., 1999). Peranan fosfor (P) menurut Rismunandar (1990) dalam tanaman
digunakan dalam pembentukan protein terutama dalam transfer metabolik ATP,
ADP, fotosintesis dan respirasi, serta termasuk komponen dari fosfolipid, selain
itu, peranan fosfor lainnya dalam pembentukan akar, mempercepat matangnya
buah, dan memperkuat tubuh tanaman.
Kalium
Kalium merupakan unsur hara paling dibutuhkan tanaman setelah nitrogen
dan fosfor. Kalium diabsorpsi oleh tanaman dalam bentuk ion K+, dan
dijumlahkan dalam berbagai kadar di dalam tanah. Bentuk dapat ditukar atau
bentuk tersedia bagi tanaman biasanya dalam bentuk pupuk K yang larut dalam
air, seperti KCl, K2SO4, KNO3, K-Mg-Sulfat dan pupuk-pupuk majemuk.
Kalium yang cukup dalam tanaman menghasilkan bahan terlarut buah tinggi
Rubatzky dan Yamaguchi (1999), sangat berpengaruh besar terhadap proses
fisiologi tanaman (Sutandi dan Leiwakabessy, 2004). Kekurangan K pada
tanaman maka yang akan terjadi adalah terjadi translokasi K dari bagian-bagian
tua ke bagian-bagian yang muda atau dari bagian bawah bergerak ke bagian ujung
tanaman (Tisdale et al., 1999). Unsur kalium memegang peranan relatif banyak
dalam kehidupan tanaman, transportasi unsur hara dari akar ke daun, maupun
dalam proses kerja berbagai enzim pertumbuhan (Masdar, 2003).
Tanah-tanah di daerah tropik basah termasuk Indonesia umumnya
mempunyai kandungan K sangat rendah. Kalium tanah berasal dari dekomposisi
mineral primer, yang ketersediaannya kecil. Berdasarkan ketersediaannya bagi
tanaman K-tanah dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu K tidak dapat
dipertukarkan (non-exchangeable), yaitu K-mineral yang pelepasannya lambat
dan K-difiksasi oleh mineral tipe liat 2 : 1 seperti vermikulit, mineral intergrade,
illit (hidus mika) dan khlorit biasanya lebih aktif dan lebih cepat dilepaskan,
sedangkan K dapat dipertukarkan (exchangeable) yaitu bentuk K tersedia dan
merupakan bentuk yang labil yang cepat tersedia (readily available) serta ada
yang lambat tersedia (relatif tersedia), dan bentuk terakhir yaitu K-larutan,
tanaman menyerap k dalam bentuk larutan.
Faktor-faktor yan mempengaruhi ketersediaan K bagi tanaman antara lain
faktor tanah seperti jenis mineral liat, Kapasitas Tukar Kation (KTK), jumlah
Kdapat dipertukarkan, kapasitas untuk fiksasi K, K-lapisan bawah dan kedalaman
perakaran, kelembaban tanah, aerasi, suhu tanah, reaksi tanah, pengaruh Kalsium
dan Magnesium, pengaruh unsur lain dan pengaruh pengolahan tanah. Sedangkan
faktor tanaman yang mempengaruhi ketersediaan K , antara lain kapasitas tukar
kation akar, sistem perakaran, varietas atau hibrida, populasi tanaman dan jarak
tanam, tingkat produksi, faktor waktu, dan konsumsi mewah atau pengambilan K
melampaui kebutuhan tanpa penambahan produksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
a. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-1
Tabel 1 pertumbuhan Jumlah Daun
Jumlah daun

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
rata2

Hari
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

3

4

2

2.5

2

3

3

3

3

3

3

4

4

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

4

4

4

2

2

3

2

3

3

3

3

3

3

4

4

3

3

2

3

3

3

3

4

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

3

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

4

4

2

2

2

2

3

3

2

3

3

3

4

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

4

4

2

2

2

2

2

2

2

3

3

3

4

4

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

2

2.5

3

2

3

3

3

3

3

3

4

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

3

3

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

3

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

4

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

4

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

4

4

2

2

2

2

2

2

2

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

2.1

2.15

2.15

2.75

3.05

4

3.8

2.15 2.8 2.75

3 3.1

Tabel 2 pH Pada Larutan Nutrisi
PH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
rata-rata
Table 3 EC

1

2

3

Hari
4

5

6

7

8

9

7.70

7.70

7.76

7.40

6.90

7.73

7.73

7.84

7.76

7.74

7.74

7.65

7.37

7.00

7.76

7.73

7.76

7.80

7.73

7.75

7.66

7.30

7.10

7.60

7.74

7.74

7.81

7.76

7.82

7.64

7.30

7.20

6.98

7.72

7.74

7.79

7.74

7.84

7.68

7.30

7.25

7.40

7.73

7.82

7.76

7.74

7.75

7.70

7.30

7.28

7.50

7.75

7.857.79

7.79

7.72

7.78

7.74

7.29

7.35

7.50

7.60

7.82

7.76

7.72

7.79

7.78

7.31

7.36

7.57

7.58

7.87

7.79

7.71

7.82

7.77

7.24

7.33

7.51

7.58

7.73

7.72

7.73

7.78 7.71 7.31 7.20 7.51 7.68

7.79 7.78

1

2

3

4

5

Hari
6

7

8

9

10

11

1421

1300

1422

1337

1381

1074

1022

1291

1224

1367

1451

1401

1335

1267

1368

1376

1136

1000

1391

1228

1332

1470

1309

1308

1292

1366

1383

1123

1140

1393

1222

1316

1476

1232

1277

1308

1367

1392

1105

1110

1401

1382

1360

1477

1350

1267

1335

1388

1390

1123

1137

1320

1396

1320

1475

1239

1225

1475

1455

1405

1160

1106

1300

1345

1280

1460

1127

1356

1363

1425

1392

1321

1043

1336

1279

1282

1473

1366

1366

1415

1396

1240

1054

1260

1275

1330

1480

1338

1367

1395

1384

1400

1120

1270

1275

1345

1471

1308
.00

1355
.00

1390
.67

1388
.78

1186
.89

1081
.33

1329
.11

1291
.78

1325
.78

1470
.33

EC
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ratarata

1297
.00

Tabel 4 tinggi Tanaman
Tinggi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
rata-rata

Hari
5
6

1

2

3

4

7

8

9

10

11

12

3

3.8

3.5

2.9

4

4.4

2

4

3

4.2

2.5

2.5

4.5

5

5

4.3

5.4

5.9

4.1

5.8

5

5

4

4

3

3.1

3.5

1.2

3.8

4

2

4

3

2.8

2.5

2.5

4

4.3

4.2

3.5

4.6

5

3.8

5

4

3.7

3

3

3

3.5

3.2

3

4

4.9

1.9

4.9

4.5

4.3

3

3

4.5

4.7

5

4.5

5.3

6.2

3.9

5.9

5

5.1

4

4

4

4.8

4.5

4

4.5

5

2.2

5.2

4

4.7

3.5

3.5

3.5

3

3.7

3.2

4.8

5.1

2.5

4.9

3.5

3

2.5

2.5

3

3.2

3.3

2.5

4

4

2

3.6

3

3.4

2

2

3

3

3

2

4.2

4.4

1.5

4.2

3

4.3

2.5

2.5

3.5

3.9

3.9

3

4.3

4.5

2.2

5.1

4

4.2

3

3

3.5

4.2

3.6

3

4.6

5

3

5.4

4

4.6

3

3

4.5

4.8

5

4

5.5

5.7

3.6

6.8

6

3.6

4.5

4.5

4.5

5

5

3.8

5.7

6

3.5

7

5

7.4

3.5

3.5

2

2.8

2.5

1.8

2.8

3

1.5

3

2

2.8

1.5

1.5

3

3.1

3.2

2.5

3.6

3.9

1.5

3.8

3

3

2.5

2.5

2

2.1

2.2

0.8

2.8

3

0.6

2.8

2

3.2

1

1

4

4.9

4.1

3

5.1

5.5

3.2

5.3

5

5.9

4

4

3

3

3.1

1.8

3.3

3.5

1.6

3.3

3

3.1

2

2

3

3

3.8

2

4.6

4.8

2.7

3.8

4.5

5.5

4

3

3.43

3.76

3.77

2.84

4.35

4.69

2.47

4.69

3.83

4.19

4.00

2.88

Jumlah daun rata - rata sampel

Grafik 1 Hubungan Jumlah Daun dengan Jumlah
Hari
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Jumlah Hari

pH rata - rata sampel

Grafik 2 Hubungan pH dan Jumlah Hari
7.90
7.80
7.70
7.60
7.50
7.40
7.30
7.20
7.10
7.00
6.90
1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jumlah Hari

Nilai Rata - rata EC

Grafik 3 Hubungan EC dan Jumlah Hari
1500.00
1450.00
1400.00
1350.00
1300.00
1250.00
1200.00
1150.00
1100.00
1050.00
1000.00
950.00
1

2

3

4

5

6

jumlah hari

7

8

9

10

11

Grafik 4 Hubungan Tinggi Tanaman dan Jumlah
Hari
5.00

Axis Title

4.50

4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Axis Title

b. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-2
Tabel 5 Pertumbuhan Jumlah daun
Jumlah daun

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
rata2

Hari
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

3

4

4

4

4

4

4

5

5

5

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

4

4

4

4

4

5

5

5

5

5

5

3

3

3

3

3

4

4

4

4

5

5

3

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

3

3

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

3

3

3

3

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

3

3

3

3

4

4

5

5

5

5

5

4

4

4

4

4

5

5

4

5

5

5

3.7

4

3.8

3.9

4

4.1

4.2

5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4.4

5

4

4.4

4.6

5

4.9

Tabel 6 pH pada Larutan Nutrisi
PH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
rata-rata

1

2

3

4

7.70

7.60

7.48

7.64

7.74

7.65

7.73

7.65

7.75

7.66

7.74

7.82

7.64

7.84
7.75

Hari
5

6

7

8

9

7.43

7.94

7.73

7.84

7.76

7.75

7.88

7.73

7.76

7.80

7.67

7.58

7.82

7.74

7.74

7.81

7.72

7.67

7.57

7.77

7.72

7.74

7.79

7.68

7.77

7.71

7.64

7.71

7.73

7.82

7.76

7.70

7.76

7.72

7.55

7.75

7.75

7.857.79

7.79

7.78

7.74

7.78

7.70

7.80

7.73

7.60

7.82

7.76

7.79

7.78

7.77

7.59

7.58

7.73

7.58

7.87

7.79

7.82

7.77

7.80

7.41

7.59

7.72

7.58

7.73

7.72

7.78

7.69

7.73

7.64

7.61

7.78

7.68

7.79

7.78

Tabel 7 EC
EC
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ratarata

1

2

3

4

5

Hari
6

1337

1381

1357

1424

1397

1437

1022

1291

1325

1367

1356

1368

1376

1355

1419

1397

1434

1000

1391

1228

1332

1470

1366

1383

1380

1423

1431

1432

1140

1393

1222

1316

1476

1367

1392

1380

1428

1431

1428

1286

1401

1382

1276

1311

1388

1390

1380

1423

1433

1427

1137

1320

1396

1320

1203

1455

1405

1380

1129

1454

1427

1106

1231

1345

1280

1225

1425

1392

1382

1426

1454

1421

1043

1336

1279

1282

1011

1415
1395
1390
.67

1396

1395

1433

1442

1423

1054

1260

1275

1330

1480

1384

1385

1436

1436

1427

1120

1270

1275

1345

1471

1388
.78

1377
.11

1393
.44

1430
.56

1428
.44

1100
.89

1321
.44

1303
.00

1316
.44

1333
.67

7

8

9

10

11

Tabel 8 Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Tinggi
1
2
3
4
5
2.5
2.5
4
4.5
5
1
4
4
5
5.2
5.6
2
2.5
2.5
3.5
4
4.5
3
3
3
3.5
4.4
5
4
3
3
3.7
4
6.9
5
4
4
5
5.4
7.4
6
3.5
3.5
5
5.8
6.5
7
2.5
2.5
3.5
4
5.9
8
2
2
3
3.5
4
9
2.5
2.5
4
4.2
5.7
10
3
3
4
5.6
6
11
3
3
4.2
5
6.7
12
4.5
4.5
6
5.3
6.5
13
3.5
3.5
4.5
5.5
7.8
14
1.5
1.5
3
4.9
5.2
15
2.5
2.5
3.5
4.9
5.3
16
1
1
3
4.1
5.9
17
4
4
5.3
6.9
8
18
2
2
3
4.3
6.4
19
3
3
5.5
4.9
5.1
20
rata-rata 2.88 2.88 4.11 4.82 5.97

6

7

8

9

10

11

12

5.5

5.4

5.6

5.8

6

6.5

6.7

5.7

7

6.9

7.8

9

8.3

8.2

4.8

5.3

4

5.5

6.3

6

6.8

5.9

6.5

6.5

6.5

7

6.7

8.6

7.3

6.7

7.6

7.9

8.5

8

9.2

8

6.9

9.4

9.2

9

8.3

9.2

8.7

7.1

8

8.6

9

8.5

8.3

8

5.6

5.6

6.8

8

7

7.7

4.6

4.8

5.5

5.6

5.8

5

6

6

7

7

8

8.6

8

9.2

6.3

5.5

4.8

5.6

6.5

6.3

6.6

7.2

7.2

7.2

7.8

8.9

8.2

8.9

8.3

10

10

10.3

10.5

11

11

9.2

8.4

8.3

9.3

10.5

10

10

4.8

5

5.1

5.1

5.4

5

6.1

5.8

4

4

5.7

6

5

6.1

7.8

4.6

4.6

4.7

9

6.5

6.7

7.8

6

6

6.3

5

6

7.6

7.8

7.5

7.3

7

8.5

5

5.7

5.2

8

7.9

7.9

5.2

5

8.7

6.74

6.43

6.57

7.07

7.64

7.02

7.87

Jumlah daun rata - rata sampel

Grafik 5 Hubungan Rata-rata Jumlah Daun dengan
Jumlah Hari
5.5
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1

2

3

4

5

6

7

Jumlah Hari

8

9

10

11

12

Grafik 6 Hubungan pH dan Jumlah Hari
7.85

pH rata - rata sampel

7.80
7.75
7.70
7.65
7.60
7.55
7.50
1

2

3

4

5

6

7

8

Jumlah Hari

Nilai Rata - rata EC

Grafik 7 Hubungan EC dan Jumlah Hari
1500.00
1450.00
1400.00
1350.00
1300.00
1250.00
1200.00
1150.00
1100.00
1050.00
1000.00
950.00
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

jumlah hari

Grafik 8 Hubungan Tinggi Tanaman dan Jumlah
Hari
9.00
8.00

Axis Title

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1

2

3

4

5

6

7

Axis Title

8

9

10

11

12

11

9

c. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-3
Tabel 9 Pertumbuhan Jumlah daun
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
rata-rata

1
5
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5

2
5
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5

3
6
6
6
5
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5.15

4
6
6
6
5
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5.2

5
6
6
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5.25

6
6
6
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5.25

Hari
7
6
6
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5.25

8
6
6
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5.25

9
6
6
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5.25

12
6
5
6
6
5
5
5
5
7
6
6
6
6
5
6
5
5
5
5
5
5.5

13
7
6
7
7
6
6
6
5
6
6
6
6
6
6
6
5
6
6
6
2
5.85

14
7
6
7
7
6
6
6
5
6
6
6
6
6
6
6
5
6
6
6
2
5.85

Tabel 10 pH pada larutan Nutrisi
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ratarata

1
6.7
7.25
7.45
7.58
7.64
7.67
7.71
7.5
7.52

2
7.4
7.94
7.97
7.93
7.98
7.92
7.97
7.49
7.36

4
7.46
7.45
7.37
7.37
7.37
7.36
7.35
7.37
7.4

5
7.51
7.5
7.5
7.47
7.47
7.47
7.47
7.5
7.52

6
7.9
7.49
7.48
7.49
7.49
7.52
7.49
7.49
7.36

Hari
7
7.48
7.5
7.55
7.51
7.49
7.47
7.42
7.48
7.42

7.45

7.77

7.39

7.49

7.52

7.48

8
7.1
7.22
7.32
7.32
7.35
7.35
7.34
7.4
7.36

9
7.58
7.58
7.57
7.57
7.55
7.55
7.56
7.58
7.6

12
7
7.05
7.1
7.09
7.1
7.03
7
7.1
7.06

13
6.98
7.06
7.05
7.04
7.06
7.05
7.11
7.13
7.14

14
7.24
7.2
7.15
7.12
7.08
7.03
7.2
7.4
7.2

7.31

7.57

7.06

7.07

7.18

Tabel 11 EC
Samp
el
1
1 1398
2 1437
3 1424
4 1430
5 1448
6 1442
7 1447
8 1447
9
10
rata- 1434
rata
.13

2
1440
1432
1433
1251
1437
1432
1477
1448

1418
.75

4
1091
1063
1057
1057
1043
1067
1097
1097
1093
1098
1076
.30

5
1411
1280
1300
1275
1519
1560
1285
1260
1560

6
1340
1321
1304
1361
1312
1297
1378
1332
1295

Hari
7
1379
1376
1374
1370
1365
1470
1470
1475
1465

1383
.33

1326
.67

1416
.00

8
1388
1372
1376
1377
1390
1384
1414
1408
1415
1391
.56

9
1386
1390
1393
1391
1395
1409
1406
1411
1392
1394
1396
.70

12
1385
1380
1370
1330
1430
1430
1330
1307
1325

13
1411
1415
1410
1406
1410
1421
1425
1428
1428

14
1448
1420
1430
1428
1426
1436
1434
1433
1433

1365
.22

1417
.11

1432
.00

Tabel 12 Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
rata-rata

Hari
1
6,6
8,5
6,1
7
8,2
8,6
8,8
7,2
6
8,3
7,5
8,5
12
11
7
5,5
7
9,2
4,8
8,4
8.33

2
6,6
8,5
6,1
7
8,2
8,6
8,8
7,2
6
8,3
7,5
8,5
12
11
7
5,5
7
9,2
4,8
8,4
8.33

3
6,5
8,8
7,3
6,5
8,2
9
8,7
7,3
6,3
8,4
7,5
8,7
12
11,3
6,5
5,7
7,3
9,3
4,3
8,3
10.50

4
6,5
9
7,5
6,5
8,5
9
8,9
7,5
6,5
8,5
7,5
8,8
12
11,5
6,7
6
7,5
9,5
4,5
6,5
9.00

5
7
9,5
7,6
7
9,2
9,5
9
7,8
6,6
10
7,6
8,9
12,2
11,7
6,8
6
7,7
9,7
4,7
6,8
7.80

6
7
10
7,7
7,2
9,3
9,6
9,3
7,6
6,8
10,4
7,9
9,1
12,4
11,8
6,9
6,2
7,7
10
4,8
7
8.50

7
7
10
7,8
7,2
9,4
9,6
9,3
7,7
6,9
10,5
8,1
9,1
12,5
11,9
7
6,3
7,8
10,2
4,9
7,2
8.00

8
7,2
10
7,8
7,5
9,5
9,8
9,5
7,8
7
10,5
8,3
9,1
12,5
12,2
7,2
6,5
7,8
10,2
5
7,5
7.33

9
7,5
10,5
7,9
7,5
9,5
10
9,4
9
7
10,5
8,5
9,2
12,6
12,3
7,3
6,7
7,9
10,5
5,2
7,2
8.67

12
8
11
8
7,6
10
10,2
9,8
9,5
7
10,5
8,5
9,5
12,9
12,5
7,7
7,5
8
10,8
5,8
8.67

13
9,1
11,2
9
8,9
11,3
11
9,8
12,3
10,1
10,5
8,8
10,5
13
12,3
8,2
8
11,3
13
6
6
9.43

14
9,1
11,2
9
8,9
11,3
11
9,8
12,3
10,1
10,5
8,8
10,5
13
12,3
8,2
8
11,3
13
6
6
9.43

Grafik 9 Hubungan Jumlah daun dengan jumlah
hari
6

Jumlah daun rata2

5.8
5.6

5.4
5.2
5
4.8
4.6
4.4
1

2

3

4

5

6

7

8

9

12

13

14

jumlah hari

Grafik 10 Hubungan pH dengan jumlah hari
8.00
7.80

pH

7.60
7.40
7.20
7.00
6.80
6.60
1

2

4

5

6

7

8

9

12

13

14

Jumlah Hari

EC

Grafik 11 Hubungan EC dengan jumlah
hari
1600.00
1400.00
1200.00
1000.00
800.00
600.00
400.00
200.00
0.00
0

2

4

6

8

Jumlah Hari

10

12

14

16

Grafik 12 Hubungan Tinggi Tanaman dengan
Jumlah hari
Tinggi tanaman rata2

11.00
10.50
10.00
9.50
9.00
8.50
8.00
7.50
7.00
1

2

3

4

5

6

7

8

9

12

13

14

Jumlah Hari

d. Pertumbuhan Tanaman Pada Minggu ke-4
Tabel 13 Pertumbuhan Daun
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Rata-rata

hari
1
7
6
7
7
5
6
6
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
2
5.85

4
7
7
7
7
5
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
7
6
6
6
2
6.00

5
5
7
7
7
6
6
7
6
7
6
7
7
7
6
7
7
7
7
7

6
5
7
7
7
6
6
7
6
7
6
7
7
7
7
7
7
7
7
7

7
5
7
7
7
6
6
7
6
7
6
7
7
7
6
7
7
7
7
7

8
5
7
7
7
6
6
7
6
7
6
7
7
7
7
7
7
7
7
7

9
5
6
7
7
6
6
6
6
6
6
7
7
7
6
7
7
7
7
6

13
6
7
6
8
6
7
5
6
7
7
7
6
8
7
7
6
7
7

6.63

6.68

6.63

6.68

6.42

6.67

Tabel 14 pH pada Larutan Nutrisi
Hari

Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
rata- rata

1
6.95
6.98
7.02
7.01
7.03
7.06
7.07
7.08
7.1
7.03

4
7.08
7.07
7.03
7.02
7.09
7.02
7.08
7.1
7.06

5
7.08
7.04
7.1
7.04
7.09
7.06
7.06
7.03
6.97
7.05

6
7.15
7.16
7.14
7.15
7.17
7.17
7.17
7.15
7.13
7.15

7
7.14
7.16
7.11
7.14
7.17
7.15
7.13
7.17
7.16
7.15

8
7.24
7.25
7.28
7.27
7.29
7.28
7.29
7.3
7.3
7.28

9
7.43
7.48
7.44
7.4
7.4
7.36
7.37
7.37
7.36
7.40

8
1453
1456
1460
1458
1458
1456
1462
1465
1467
1459.4
4

9
1469
1485
1480
1473
1476
1493
1506
1517
1478
1486.3
3

13
7.17
7.16
7.18
7.16
7.03
7.05
7.15
7.14
7.06
7.12

Tabel 15 EC
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Ratarata

Hari
1
1447
1435
1426
142
1416
1420
1421
1423
1436
1285.1
1

4
1448
1439
1453
1441
1436
1450
1444
1452
1448
1445.6
7

5
1420
1450
1400
1410
1420
1460
1560
1530
1540
1465.5
6

6
1564
1548
1573
1542
1532
1435
1515
1448
1460
1513.0
0

7
1542
1538
1572
1550
1565
1487
1470
1553
1548
1536.1
1

13
1145
1417
1485
1377
1460
1242
1282
1487
1407
1366.8
9

Tabel 16 Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
rata

1
9.1
11.4
9.2
9.1
12
11
10.1
12.3
10.2
10.5
8.9
10.7
13
12.6
8.8
8.1
11.5
8.8
8.1
11.5
10.345

4
9.3
11.5
9.5
9.5
12.3
11.5
10.5
12.7
10.5
10.9
9.3
11
13.5
13
9.3
8.6
11.9
13.5
6.7
6
10.55

5
9.5
11.6
9.7
9.7
12.5
11.6
10.7
12.8
10.6
10.9
9.3
11.1
13.6
13.2
9.4
8.8
12
13.6
6.8
6.1
10.675

6
9.5
11.6
9.7
9.8
12.6
11.6
11.1
13.2
10.6
11.6
9.5
11.2
14.1
13.5
11.1
8.9
12.2
12.8
7
6.1
10.885

Hari
7
9.8
12
10.2
10
12.7
11.8
11.7
13.9
10.7
9.8
11.4
14.5
13.5
11.5
9.2
12.4
13
7.2
6.8

8
9.8
12
10
10
12.8
11.8
11.6
13.5
11
12
10.2
11.8
14.5
14
11.3
9.5
12.6
13.4
7
6.1
11.245

11.16316

9
10
12
10.2
10.1
12.8
12
11.8
13.7
11.5
12.2
10.2
11.9
14.6
14.2
12
9.6
12.7
13.5
9

13
6.5
6.5
9.8
10
11.9
6.9
10.1
15
9.6
11.9
10.1
11.1
13.5
11.5
12.4
8.1
11
11.4

11.78947

10.40556

Grafik 13 Hubungan Rata - rata jumlah daun
dengan jumlah hari
Rata - rata jumlah daun

6.80
6.60

6.40
6.20
6.00
5.80
1

4

5

6

7

Jumlah Hari

8

9

13

Grafik 14 Hubungan pH dengan Jumlah Hari
7.50
7.40

pH

7.30
7.20
7.10
7.00
6.90
6.80
1

4

5

6

7

8

9

13

Jumlah Hari

Grafik 15 Hubungan EC dengan Jumlah Hari
1600.00
1550.00
1500.00

EC

1450.00
1400.00
1350.00
1300.00
1250.00
1200.00
1150.00
1

4

5

6

7

8

9

13

Jumlah Hari

Grafik 16 Hubungan Tinggi Tanaman dengan
Jumlah Hari

Tinggi tanaman

12
11.5
11
10.5
10
9.5
1

4

5

6

7

Jumlah Hari

8

9

13

Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan budidaya kailan di dalam
greenhouse dengan metode rakit apung (floating raft). Tanaman kailan sebelum
ditanam di greenhouse terlebih dahulu disemai dalam wadah yang berisi media
arang sekam. Waktu semai dilakukan sekitar 1 minggu. Setelah tanaman selesai
disemai dan cukup umur dan kondisinya sudah baik, lalu tanaman dipindahkan ke
dalam media rakit apung. Tanaman terlebih dahulu diselimuti oleh rockwool dan
kemudian diletakan dalam Styrofoam yang sudah dilubangi untuk lubang tanam
tanaman kailan. Media rakit apung ini terbuat dari bahan semen yang memanjang
sepanjang greenhouse. Media tanam diisi oleh air dan juga larutan nutrisi A dan
larutan nutrisi B atau biasa disebut larutan AB mix.
Parameter yang diamati adalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Variabel yang diamati di antaranya adalah jumlah daun, tinggi tanaman,
kandungan pH dari larutan nutrisi dan air, serta nilai electric conductivity (EC).
Pengamatan sudah dilakukan selama 4 minggu, semua variabel dicatat
mulai dari jumlah daun, tinggi tanaman, nilai pH, dan nilai EC. Semua variabel
tersebut diolah dan diplot ke dalam beberapa grafik sehingga menggambarkan
parameter-parameter yang diamati seperti pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Variabel jumlah daun selama 4 minggu pengamatan menunjukan jumlah
daun cenderung meningkat secara keseluruhan. Hal ini menunjukan bahwa
tumbuh kembang tanaman baik. Namun, ada beberapa sampel tanaman yang
justru semakin bertambah umurnya, jumlah daun berkurang. Sampel tersebut
adalah sampel 9 dan 20 dan ada juga sampel yang jumlah daunnya stagnant dari
hari ke hari, yakni sampel 2. Pertumbuhan yang stagnant tersebut kemungkinan
diakibatkan pasokan nutrisi yang kurang pada tanaman tersebut.
Variabel tinggi tanaman selama 4 minggu pengamatan menunjukan trend
positif, artinya pertumbuhan tinggi tanaman semakin baik dengan bertambah
tingginya tanaman. Hal ini menunjukan pertumbuhan tanaman baik. Namun, ada
beberapa sampel yang tanamannya menjadi rebah sehingga hal ini agak
menyulitkan dalam hal mengukur tinggi tanaman.
Variabel pH merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjaga
pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar mencapai hasil yang diharapkan.
Dari hasil pengamatan selama 4 minggu menunjukan nilai pH sangat fluktuatif
dari hari ke hari. Nilai rata-rata pH pada minggu ke-3 adalah 7.38. Nilai ini
sebenarnya jika dilihat berdasarka literature sangat tinggi, sehingga cenderung
tanaman akan merasa kurang nyaman dengan kondisi pH yang memasuki kondisi
basa. Pengaturan pH memang agak sulit untuk dikontrol karena tidak adanya
larutan untuk penurun pH. Cara termudah yang praktikan lakukan adalah dengan
menambah air dan berharap dengan penambahan air tersebut nilai pH akan turun
ke kondisi set point. Nilai set point yang disarankan adalah sekitar 5.5-7.
Variabel electric conductivity EC) merupakan nilai konsentrasi kandungan
ion-ion yang terkandung dalam media tanam yakni larutan nutrisi dan air. Ion-ion
ini terkait dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Nilai EC yang disarankan sekitar 1000. Dari
hasil pengamatan selama 4 minggu, nilai EC rata-rata pada minggu ke-3 sekitar
1349. Nilai ini masih dalam batas wajar. Nilai EC dapat dikontrol dengan

menambahkan air jika nilai EC terlalu tinggi dan menambahkan larutan nutrisi
jika nilai EC terlalu rendah.
Dari hasil variabel-variabel di atas, menunjukan bahwa tanaman kailan
mengalami tumbuh dan kembang cukup baik. Namun, secara kenampakan warna
daun kailan hijau kurang segar. Hal ini berkaitan dengan beberapa unsur nutrisi
mikro dan makro yang dibutuhkan tanaman.
Beberapa kendala yang dialami selama praktikum budidaya kailan adalah
sulit mengatur nilai EC agar tetap stabil. Pengontrolan nilai EC juga dilakukan
secara manual sehingga pengontrolan nilai menjadi realatif bagi setiap orang yang
bertugas untuk mengukur variabel-variabel tersebut. Kendala lain adalah sulit
menurunkan pH yang terlalu tinggi atau mendekati basa. Seharusnya digunakan
larutan penetral agar kondisi pH menjadi mendekati yang diinginkan.

KESIMPULAN
Praktikan berhasil mempelajari tatacara budidaya kailan menggunakan
metode hidroponik sistem rakit apung. Beberapa kendala yang dialami selama
praktikum budidaya kailan adalah sulitnya mengatur nilai EC agar tetap stabil,
dan sulitnya menurunkan pH yang terlalu tinggi dikarenakan air sebagai pelarut
yang mengandung tawas. Hasil pengamatan pertumbuhan kailan menunjukan
bahwa tanaman kailan mengalami tumbuh dan kembang cukup baik. Namun,
secara kenampakan warna daun kailan hijau kurang segar. Hal ini berkaitan
dengan beberapa unsur nutrisi mikro dan makro yang dibutuhkan tanaman.

DAFTAR PUSTAKA
Hermantoro. 2003. Efektivitas sistem fertigasi kendi kasus pada tanaman lada
perdu [disertasi]. Bogor (ID): Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Leiwakabessy, F. M., U. M. Wahjudin dan Suwarno. 2003. Kesuburan Tanah.
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Leiwakabessy, F. M. dan A. Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Departemen
Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Masdar. 2003. Pengaruh Lama dan Beratnya Defisiensi Kalium terhadap
Pertumbuhan Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.). Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu. Jurnal Akata Agrosia Vol 6 No. 2/JuliDesember
2003.
Hal
60-66.
http://bdpunib.org/akta/artikelakta/2003/60.pdf. Diakses tanggal 15
Desember 2014.
Parks S, Murray C. 2011. Leafy Asean Vegetables and Their Nutrion in
Hydroponics. Australian: State of New South Wales (AUS).

Resh HM. 2004. Hydroponic Food Production 6thEdition : A Definitife Guide
Book for The Advance Home Gardener and The Comercial Hydroponic
Grower. Mahwah, New Jersey: New Concept Press.
Rubatzky, V. E., dan Mas Yamaguchi. 1999. Sayuran Dunia 3 Prinsip, Produksi,
dan Gizi. Edisi kedua. Penerbit ITB. Bandung.
Tisdale, S. L., J. L. Havlin, J. D. Beaton, and W. L. Nelson. 1999. Soil Fertility
and Fertilizer 6th Ed. Prentice Hall, Inc. New Jersey.
www.cherryfarms.co.uk/kailan.html. Diakses tanggal 15 Desember 2014.

LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal piket pengamatan
PIKET

Pagi

Sore

Senin

Huda

Andrie

Selasa

Reza

Saepul

Rabu

Steve

Yusup

Kamis

Jaka

Zahwan

Jumat

Rizky dan Fajar

Bayu dan Bukhari

Sabtu

Akmal

Yaya

Ahad

Ugik

Muzakkir

Lampiran 2 Foto Perkembangan tnaman Kailan