BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Penggunaan Model Problem Based Learning Kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015

25

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre-Eksperimental. Menurut
Sugiyono (2010 : 9) Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan
berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamian (natural setting) obyek yang diteliti.
Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian
dasar (basic research), penelitian terapan dan penelitian pengembangan.
Selanjutnya

berdasarkan

tingkat

kealamian,

metode


penelitian

dapat

dikelompokan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.
Jenis penelitian ekperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental yang
masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhdap terbentuknya variabel
dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini terjadi karena tidak
adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono 2010:
109).
3.1.2 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Penelitian
onegroup pretest-posttest design dapat membandingkan keadaan sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan”. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan
metode penelitian one-group pretest-posttest design, dengan diberikan tes awal
(pretest) sebelum mendapat perlakuan atau pengajaran dan di akhir program siswa
juga diberikan tes akhir (post-test) (Sugiyono 2010: 110)

26


Penulis menggunakan desain penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian (Sugiyono, 2010 : 111)
Sebelum

Perlakuan

Sesudah

O1

X

O2

Keterangan :
O1 = nilai pre-test (sebelum diberikan perlakuan)
O2= nilai post-test (sesudah diberikan perlakuan)
X = Perlakuan yang diberikan

Model eksperimen ini melalui tiga langkah :
1. Memberikan pre-test untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar)
sebelum treatment atau perlakuan dilakukan
2. Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian yaitu yang diajar
dengan menggunakan model problrm based learning
3. Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah treatment
atau perlakuan dilakukan.
3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N 01 Wolo Kecamatan Penawangan
Kabupaten Grobogan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015 dan
waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan sampai pelaporan.
Dimulai dari bulan Februari-April 2015, seperti terlihat pada tabel 3.2 di
bawah ini.


27

Tabel 3.2
Jadwal Pelaksanaan
Waktu/Mingguke
JenisKegiatan

Februari 2015
1

2

3

4

Maret 2015
1

2


3

April 2015
4

1

2

3

4

Persiapan
Pelaksanaan
Analisis Data
PenulisanLaporan

3.3


Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai penelitian adalah siswa kelas

IV SD N 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan dengan jumlah
siswa 31, yakni laki-laki berjumlah 12 dan perempuan berjumlah 19.

3.4

Variabel Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2010:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya terhadap dua variabel dalam penelitian. Variabel-variabel tersebut
adalah :
3.4.1

Variabel Independen (bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang


menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,
2010:61). Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah
model problem based learning. Penggunaan model problem based learning
merupakan salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa agar lebih aktif
mengungkapkan pendapatnya tentang permasalahan yang ada sehingga siswa
akan terbiasa untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata yang

28

berkaitan dengan materi. Serta dapat membantu siswa dalam penguasaan materi
dan informasi dalam pembelajaran yang merupakan kegiatan dalam ranah
kognitif. Sehingga jelas berdasarkan pernyataan tersebut model problem based
learning akan membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di
dalamnya mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
3.4.2

Variabel Dependen (terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang


menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel
dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dilakukan salah satunya menggunakan
teknik tes. Tes dilakukan untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa. Tes
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar. Hasil belajarnya berupa tes
dalam bentuk pilihan ganda pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
dengan Kompetensi Dasar “Menjelaskan Kenampakan Pada Bumi”
3.5

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono,
2010: 308). Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 265) pengumpulan data dapat
dilakukan dengan metode tes, observasi, kuisioner, dokumentasi, dan sebagainya.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi, observasi, dan tes sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010: 274). Metode
dokumentasi dalam penelitian ini, digunakan untuk mendapatkan daftar
sampel dan nilai UAS siswa kelas IV Semester I mata pelajaran IPA tahun
pelajaran 2014/2015.

29

2. Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument
(Suharsimi Arikunto, 2010: 272). Teknik Obsevasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengamati kegiatan dan tingkah laku guru pada saat
mengajar dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning di
dalam kelas. Saat guru mengajar di kelas dengan menerapkan pembelajaran
Problem Based Learning, guru lain sebagai observer mengamati dan mengisi

lembar observasi dari perlakuan yang diberikan.
3. Tes
Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
dasar dan pencapaian atau prestasi (Suharsimi Arikunto, 2010: 266). Teknik
pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan menyelesaikan soal IPA
siswa yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning
bagi siswa kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten
Grobogan

Semester

II

Tahun

Pelajaran

2014/2015

adalah


dengan

menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk pilihan ganda.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan
data adalah sebagai berikut:
1. Menentukan subyek penelitian yaitu SD Negeri 01 Wolo Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan.
2. Membuat kisi-kisi pretest.
3. Peneliti membuat instrumen pretest- postest berdasarkan kisi-kisi.
4. Mengujicobakan instrumen pretest- postest pada kelas V SD Negeri Jipang
Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.
5. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal.
6. Melakukan pretest pada kelas eksperimen.
7. Menganalisis data hasil pretest yang telah dilakukan pada kelas IV SD Negeri
01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

30

8. Melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) pada kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan.
9. Melakukan postest pada kelas kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kecamatan
Penawangan Kabupaten Grobogan.
10. Menganalisis data hasil postest yang telah dilakukan pada kelas IV SD Negeri
01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.
11. Menghitung perbedaan antara hasil pretest dan postest (sebelum perlakuan
dan sesudah perlakuan).
12. Membandingkan hasil pretest dan postest dan menganalisis data dilakukan
dengan bantuan software SPSS 16.
3.5.2

Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, disusun instrumen dalam

bentuk observasi, dan tes. Sebelum digunakan maka disusun terlebih dahulu kisikisinya dan butir-butir soalnya. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel
yang sudah ditentukan peneliti.
1. Variabel X (Bebas)
Instrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi.
Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru dalam
pembelajaran dengan menerapkan Problem Based Learning dengan memberi
tanda cek () pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap aspek yang
diamati. Kisi-kisi pembelajaran dengan menerapkan Problem Based Learning
yaitu:

31

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Observasi Problem Based Learning
No

Fase

1.

Orientasi
siswa kepada
masalah

2.

Mengorganis
asikan siswa
untuk belajar

3.

Membimbing
penyelidikan
individu
maupun
kelompok

4.

Mengembang
kan dan
menyajikan
hasil karya

5.

Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah

Tingkah Laku
Guru
Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran
Guru menjelaskan logistik/alat
/bahan yang dibutuhkan
Guru memotivaasi siswa agar
terlibat nanti dalam kegiatan
pemecahan masalah yang dipilih
Guru
membantu
siswa
mendefinisikan tugas belajar
yang
berhubungan
dengan
masalah
Guru
membantu
siswa
mengorganisasikan tugas belajar
yang
berhubungan
dengan
masalah
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan
informasi
yang relevan
Guru
membimbing
siswa
melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan
pemecahan/
penjelasan atas masalah
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
hasil karya seperti laporan,
poster, video, atau model
Guru
membantu
siswa
berbagi tugas
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi terhadap
penyelidikan mereka
Guru
membantu
siswa
melakukan refleksi prosesproses yang telah mereka
lakukan dalam memecahkan
masalah

Tidak
Dilaksana
kan

Dilaksana
kan

32

2. Variabel Y (Terikat)
Instrumen yang akan digunakan dalam variabel Y adalah tes dalam bentuk
pilihan ganda. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar siswa sebagai
data kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal IPA. Jenis tes yang digunakan
tes obyektif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pretest dan posttest.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam perbedaan hasil belajar IPA ditinjau dari penggunaan model problem
based learning kelas IV. Adapun kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar
kognitif siswa kelas IV SD N 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten
Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut :

33

Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest dan Postest
SK

KD

Indikator

9. Memahami .1 Mendeskripsikan 1.
perubahan
perubahan
kenampakan
permukaan
kenampakan bumi
bumi dan benda
langit

Bentuk

Nomor

Soal

Soal

Siswa mampu

Obyektif

1,2,13,21

mengidentifikasi

“pilihan

,22

perubahan

ganda”

kenampakan
bumi.

2. Siswa mampu
menjelaskan

4,5,7,9,
16

pengaruh erosi.
3. Siswa mampu
menjelaskan

3,6,8,10,
19,20

pengaruh air laut
pasang dan surut.
4. Siswa mampu

11,12,14,

mengidentifikasi

15,17,18,

kedudukan bulan

23,24,25

dalam periode 1
bulan

3.6 Uji Prasyarat
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya jika
tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah

34

instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti. Dalam penelitian ini uji validitas ditunjukan untuk menguji instrumen dari
variabel terikat (Y) yang berupa tes uraian. Uji validitas instrumen uraian pada
penelitian ini menggunakan validitas isi dan teknik untuk mengetahui kesejajaran
yaitu teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson.
Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas maka instrumen yang telah
dibuat diujicobakan di sekolah yang tidak menjadi subjek penelitian, dalam
penelitian ini SD N Jipang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan kelas V
adalah SD yang dipakai untuk ujicoba soal dengan jumlah siswa 42 siswa.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan bantuan SPSS window’s version 16. Uji validitas instrumen
dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang
nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran menggunakan
model problem based learning.
Uji validitas isi yang dilakukan dengan pengisian angket uji validitas isi
instrumen oleh tiga validator. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji
validitas isi adalah membuat kisi-kisi soal, menyusun soal tes, dan menelaah soal
tes. Validitas isi ini ditinjau dari kesesuaian isi tes dengan isi kurikulum KTSP
2006 dengan prosedur sebagai berikut:
1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai
dengan materi dan tujuan kurikulum KTSP 2006.
2) Menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang
dipilih.
3) Menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
4) Melakukan analisis butir soal.
Sedangkan untuk uji validitas yang kedua adalah teknik untuk mengetahui
kesejajaran yaitu teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson
(Suharsimi Arikunto, 2010: 213).

35

Menurut Sugiono (2010:455) kriteria validitas instrumen dapat dilihat di
Tabel Nilai-Nilai r Produck Moment yakni dengan jumlah N 42 taraf signifikan
5% validitas instrumen 0,304.
Tabel 3.5
Output Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

VAR00001

13.10

28.625

.428

.858

VAR00002

12.62

28.827

.522

.855

VAR00003

12.67

29.154

.392

.859

VAR00004

13.12

30.400

.087

.868

VAR00005

13.17

29.264

.325

.861

VAR00006

13.17

28.337

.521

.855

VAR00007

12.62

28.729

.547

.855

VAR00008

12.95

28.046

.519

.854

VAR00009

12.62

28.827

.522

.855

VAR00010

12.76

28.771

.417

.858

VAR00011

13.14

28.711

.429

.857

VAR00012

12.95

28.046

.519

.854

VAR00013

12.76

29.015

.367

.859

VAR00014

12.95

28.046

.519

.854

VAR00015

12.76

28.527

.468

.856

VAR00016

13.02

28.560

.424

.858

VAR00017

13.17

28.337

.521

.855

VAR00018

12.76

29.405

.287

.862

VAR00019

13.05

28.290

.482

.856

VAR00020

12.62

28.729

.547

.855

VAR00021

12.98

29.877

.172

.866

VAR00022

13.17

28.337

.521

.855

VAR00023

12.76

28.527

.468

.856

VAR00024

12.83

30.093

.139

.867

VAR00025

13.14

28.760

.419

.858

Dari tabel 3.5 dapat dilihat di Corrected Item Total Corelation yakni
instrumen yang tidak valid pada nomor 4 dengan 0,087, nomor 18 dengan 0,287,
nomor 21 dengan 0,172, dan nomor 24 dengan 0,139.

36

3.6.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010: 221). Dalam penelitian
ini uji reliabilitas adalah untuk menguji atau mengetahui instrumen dari variabel.
Tabel 3.6
Kriteria Penafsiran Reliabilitas
Interval
Jika 0,000 ≤ r11< 0,200
Jika 0,200 ≤ r11< 0,400
Jika 0,400 ≤ r11< 0,600
Jika 0,600 ≤ r11< 0,800
Jika 0,800 ≤ r11≤ 1,000

Klasifikasi Koefisien Realibilitas
reliabilitas sangat rendah
reliabilitas rendah
reliabilitas cukup
reliabilitas tinggi
reliabilitas sangat tinggi
Tabel 3.7

Reliabilitas Instrumen Soal Pretest dan Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.863

25

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel 3.6 di atas ditunjukkan pada
Cronbach’s Alpha menunjukkan 0,863 hal ini membuktikan bahwa soal sudah
reliabel. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan maka instrumen pretest dan
postest sudah dapat digunakan dalam penelitian.

3.6.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dengan indeks (Zainal
Arifin, 2014: 134). Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan setelah soal di uji
validitas. Analisis tingkat kesukaran soal ini dilakukan untuk pemilihan
instrument soal yang baik. Menurut Zainal Arifin (2014: 134) untuk menghitung

37

tingkat kesukaran soal bentuk pilihan ganda dapat menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut.

I=
Keterangan
I
: Indeks kesukaran
B
: Jumlah benar setiap soal
N
: Jumlah peserta tes
Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut:
Tabel 3.8
Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran
0,00 - 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00

Kategori Soal
Soal kategori sukar
Soal kategori sedang
Soal kategori mudah

Kriteria indeks kesulitan soal apabila hasil uji tingkat kesukaran 0 sampai 0.30
maka soal tersebut dikategorikan sukar, 0,31 sampai 0,70 dikategorikan sebagai
soal kategori sedang, dan 0,71 sampai 1,00 dapat dikatakan soal kategori mudah.

38

Tabel 3.9
Analisis Kesukaran Instrumen soal Pretest dan Posttest
Pretest dan Posttest
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Jumlah Siswa yang
Menjawab Benar
15
35
33
14
12
12
35
21
35
29
13
21
29
21
29
18
12
29
17
35
20
12
29
26
13

Analisis Kesukaran Soal

Kriteria

0,36
0,83
0,79
0,33
0,29
0,29
0,83
0,50
0,83
0,69
0,31
0,50
0,69
0,50
0,69
0,43
0,29
0,69
0,40
0,83
0,48
0,29
0,69
0,62
0,31

Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Sukar
Sukar
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Sukar

3.6.4 Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang pandai (menguasai materi) dengan peserta didik yang
kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi) (Zainal Arifin, 2014: 133).
Menurut Zainal Arifin (2014: 133) untuk menguji daya pembeda (DP) perlu
menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.
b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor
terkecil.

39

c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah.
d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas
maupun kelompok bawah).
Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan
menggunakan rumus berikut ini.

DP=
Keterangan:
DP = daya pembeda soal,
BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas,
BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah,
N =jumlah siswa yang mengerjakan tes.

Kriteria indeks daya pembeda adalah pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.10
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda

Kualifikasi

0,19 ke bawah

Kurang baik, soal harus dibuang

0,20 – 0,29

Cukup, soal perlu diperbaiki

0,30 – 0,39

Baik (good)

0,40 ke atas

Sangat baik (excellent)

40

Tabel 3.11
Analisis Daya Pembeda Instrumen Soal Pretest dan Posttest
Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Daya Pembeda
0,24
0,33
0,33
0,29
0,48
0,48
0,33
0,62
0,33
0,33
0,43
0,62
0,33
0,62
0,33
0,38
0,48
0,24
0,33
0,33
0,29
0,48
0,33
0,29
0,33

Kriteria
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Sangat Baik
Baik
Cukup
Baik

3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1

Teknik Analisis Data Sebelum Perlakuan

a. Uji Prasyarat Analisis untuk Uji Keseimbangan
Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
1.

Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan analisis data yang digunakan,

apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik, dan
apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik.
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (chi-square),
bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal. Uji

41

normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS ( statistical product and
service solutions ) yaitu Analyze – non parametrik test – one sampel KSmasukkan variabel pada jendela variabel – klik normal pada test distribution.
2.

Uji Hipotesis
Paired Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan

rata-rata

antara

dua

kelompok

sampel

yang

berpasangan

(berhubungan), maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua
perlakuan yang berbeda.

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22