Ahmad Royani, S.Ag., M.Hum

Psikologi Belajar
Bahasa/Psikolinguistik
(Ilm Lughah an-Nafsi)
Dosen:
Ahmad Royani, S.Ag., M.Hum

Kajian Bahasa
 Bahasa dapat dikaji secara internal dan

eksternal
1. Secara internal kajian dilakukan terhadap
struktur internal bahasa itu, mulai dari
struktur fonologi, morfologi, sintaksis, sampai
struktur wacana
2. Kajian secara eksternal berkaitan dengan
hubungan bahasa itu dengan faktor-faktor
atau hal-hal yang ada di luar bahasa, seperti
faktor sosial, psikologi, etnis, seni, dan
sebagainya.

Kajian Eksternal Bahasa

 Kajian eksternal bahasa melahirkan disiplin

baru yang merupakan kajian antara dua
bidang ilmu atau lebih (Interdisiplin).
Umpamanya:
 Sosiolinguistik yang merupakan kajian antara
sosiologi dan linguistik.
 Psikolinguistik yang merupakan kajian antara
psikologi dan linguistik.
 Neurolinguistik yang merupakan kajian
antara neurologi dan linguistik

Pembelajaran Bahasa
 Pembelajaran bahasa, sebagai salah satu masalah

kompleks manusia, selain berkenaan dengan
masalah bahasa, juga berkenaan dengan masalah
kegiatan berbahasa. Sedangkan kegiatan berbahasa
itu bukan hanya berlangsung secara mekanistik,
tetapi juga berlangsung secara mentalistik. Artinya,

kegiatan berbahasa itu berkaitan juga dengan
proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu,
dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, studi
linguistik perlu dilengkapi dengan studi
antardisiplin antara linguistik dan psikologi, yang
lazim disebut psikolinguistik.

Pengertian Psikolinguistik
 Psikolinguistik berasal dari dua kata, yakni Psikologi

dan Linguistik.
 Secara umum, Psikologi sering didefnisikan sebagai
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dengan cara
mengkaji hakikat stimulus, hakikat respon, dan hakikat
proses‑proses pikiran sebelum stimulus atau respon itu
terjadi. Pakar psikologi sekarang ini cenderung
menganggap psikologi sebagai ilmu yang mengkaji
proses berpikir manusia dan segala manifestasinya
yang mengatur perilaku manusia itu. Tujuan mengkaji
proses

berpikir
itu
ialah
untuk
memahami,
menjelaskan, dan meramalkan perilaku manusia

Pengertian Psikolinguistik
 Linguistik secara umum dan luas merupakan satu

ilmu yang mengkaji bahasa (Bloomfeld, 1928:1).
Bahasa dalam konteks linguistik dipandang sebagai
sebuah sistem bunyi yang arbriter, konvensional,
dan dipergunakan oleh manusia sebagai sarana
komunikasi.
 Hal ini berarti bahwa linguistik secara umum tidak
mengaitkan bahasa dengan fenomena lain. Bahasa
dipandang sebagai bahasa yang memiliki struktur
yang khas dan unik. Munculnya ilmu yang bernama
psikolinguistik tidak luput dari perkembangan

kajian linguistik

Istilah Psikolinguistik
 Pada mulanya istilah yang digunakan untuk

psikolinguistik adalah linguistic psychology
(psikologi linguistik) dan ada pula yang
menyebutnya sebagai psychology of language
(psikologi bahasa).
 Kemudian sebagai hasil kerja sama yang lebih
terarah dan sistematis, lahirlah satu ilmu
baru
yang
kemudian
disebut
sebagai
psikolinguistik (psycholinguistic).

Pengertian Psikolinguistik
 Psikolinguistik


merupakan
ilmu
yang
menguraikan proses‑proses psikologis yang
terjadi apabila seseorang menghasilkan
kalimat
dan
memahami
kalimat
yang
didengarnya
waktu
berkomunikasi
dan
bagaimana
kemampuan
berbahasa
itu
diperoleh manusia (Simanjuntak, 1987: 1)

 Aitchison (1984), membatasi psikolinguistik
sebagai studi tentang bahasa dan pikiran
(minda).

3 Hal Kajian
Psikolinguistik
 Aicthison (1984) menyederhanakan menjadi

tiga hal yang menarik perhatian
psikolinguistik, yakni:
(1) Pemerolehan bahasa;
(2) Hubungan antara bahasa dan penggunaan
bahasa;
(3) Proses produksi dan pemahaman tuturan.

Pemerolehan Bahasa
 Apakah manusia memperoleh bahasa karena

dia
dilahirkan

dengan
dilengkapi
pengetahuan khusus tentang kebahasaan?
Atau mereka dapat belajar bahasa karena
mereka adalah binatang yang sangat pintar
sehingga mampu memecahkan berbagai
macam masalah?

Hubungan antara pengetahuan
bahasa dan penggunaan bahasa
 Linguis sering menyatakan bahwa dirinya adalah orang

yang memerikan representasi bahasa internal
seseorang (pengetahuan bahasanya). Ia kurang tertarik
untuk memerikan bagaimana penutur menggunakan
bahasanya. Kemudian bagaimanakah hubungan antara
penggunaan dengan pengetahuan bahasa tersebut?
Seseorang yang belajar bahasa melakukan tiga hal:
 (a) Memahami kalimat (dekode) > penggunaan bahasa
 (b) Menghasilkan kalimat (enkode) > penggunaan

bahasa
 (c) Menyimpan pengetahuan bahasa > pengetahuan
bahasa

 Linguis lebih tertarik pada butir c daripada

butir (a) dan (b). Apa yang perlu diketahui
seseorang psikolinguis ialah sebagai berikut:
benarkah mengasumsikan bahwa tipe tata
bahasa yang disampaikan oleh linguis
sesungguhnya mencerminkan pengetahuan
individual yang terinternalisasikan tentang
bahasanya? Bagaimanakah pengetahuan itu
digunakan ketika seseorang menghasilkan
tuturan (enkode) atau memahami tuturan
(dekode)?

Menghasilkan dan memahami tuturan
 Dengan mengasumsikan bahwa penggunaan


bahasa tidak berbeda dengan pengetahuan
bahasa, apakah sesungguhnya yang terjadi
ketika seseorang itu menghasilkan tuturan
(berenkode) atau memahami tuturan
(berdekode)?

Tujuan
 Tujuan utama seorang psikolinguis ialah

menemukan struktur dan proses yang
melandasi kemampuan manusia untuk
berbicara dan memahami bahasa.
Psikolinguis tidak tertarik pada interaksi
bahasa di antara para penutur bahasa. Yang
mereka kerjakan terutama adalah menggali
apa yang terjadi ketika individu yang
berbahasa.

Pentingnya
Psikolinguistik

 Pembelajaran bahasa, sebagai salah satu masalah

kompleks manusia, selain berkenaan dengan
masalah bahasa, juga berkenaan dengan masalah
kegiatan berbahasa. Sedangkan kegiatan berbahasa
itu bukan hanya berlangsung secara mekanistik,
tetapi juga berlangsung secara mentalistik. Artinya,
kegiatan berbahasa itu berkaitan juga dengan
proses atau kegiatan mental (otak). Oleh karena itu,
dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, studi
linguistik perlu dilengkapi dengan studi
antardisiplin antara linguistik dan psikologi, yang
lazim disebut psikolinguistik

 Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku

berbahasa, baik prilaku yang tampak maupun perilaku
yang tidak tampak: resepsi, persepsi, pemerolehan
bahasa dan pemproduksian bahasa serta proses yang
terjadi di dalamnya.

 Contoh perilaku yang tampak dalam berbahasa adalah
perilaku manusia ketika  berbicara dan menulis atau
ketika dia memproduksi  bahasa, sedangkan contoh
prilaku yang tidak tampak adalah perilaku manusia
ketika memahami yang  disimak atau dibaca sehingga
menjadi sesuatu yang dimilikinya atau memproses
sesuatu yang akan diucapkan atau ditulisnya atau ketika
di amemahami bahasa.

 Peran Psikolinguistik dalam pembelajaran

bahasa sangat penting karena dengan
memamahami psikolinguistik seorang guru
memahami proses yang terjadi dalam diri
siswa ketika siswa menyimak, berbicara,
membaca, ataupun menulis sehingga
manakala kemampuan dalam keterampilan
berbahasa bermasalah, guru dapat  melihat
dari sudut pandang psikologi sebagai
alternative solusinya.

 Seseorang yang belajar bahasa melakukan

tiga hal:
 (a) Memahami kalimat (dekode) >
penggunaan bahasa
 (b) Menghasilkan kalimat (enkode) >
penggunaan bahasa
 (c) Menyimpan pengetahuan bahasa >
pengetahuan bahasa

 Linguis lebih tertarik pada butir c daripada

butir (a) dan (b). Apa yang perlu diketahui
seseorang psikolinguis ialah sebagai berikut:
benarkah mengasumsikan bahwa tipe tata
bahasa yang disampaikan oleh linguis
sesungguhnya mencerminkan pengetahuan
individual yang terinternalisasikan tentang
bahasanya? Bagaimanakah pengetahuan itu
digunakan ketika seseorang menghasilkan
tuturan (enkode) atau memahami tuturan
(dekode)?

 Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua

kata 'psikologi' dan 'linguistik'. Psikolinguistik
mempelajari faktor-faktor psikologis dan
neurobiologis yang memungkinkan manusia
mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa
. Kajiannya semula lebih banyak bersifat flosofs,
karena masih sedikitnya pemahaman tentang
bagaimana otak manusia berfungsi. Oleh karena itu
psikolinguistik sangat erat kaitannya dengan
psikologi kognitif. Penelitian modern menggunakan
biologi, neurologi, ilmu kognitif, dan teori informasi
untuk mempelajari cara otak memroses bahasa.

Deskripsi Mata Kuliah
 Mata kuliah dengan bobot 2 sks ini membahas:
1. Hubungan antara ilmu jiwa bahasa dan
2.
3.
4.
5.

pengajaran bahasa
Hubungan antara bahasa dan berfkir
Fase-fase pemerolehan bahasa
Faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan
bahasa ibu bagi anak,
Berbagai macam teori pengajaran bahasa
khususnya bahasa asing, yaitu teori
behaviorisme, kognitivisme dan fungsionalisme

6. Teori/Hipotesis Kesamaan, Kontrastif, dan analisis

Kesalahan
7. Struktur lahir/luar dan struktur batin/dalam
8. Gangguan berbahasa dalam belajar bahasa
9. Usia yang layak untuk belajar bahasa asing
disamping
10. pembahasan antara guru pribumi dan guru asing
dalam pengajaran bahasa asing,
11. Kesulitan belajar bahasa, sehingga kelak dapat
dipraktekkan dalam kegiatan belajar mengajar
bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan di
Indonesia

Mata Kuliah Prasyarat
 Telah mengikuti dan lulus dalam mata kuliah

1. Muqaddimah 'Ilm al-Lugah
2. Psikologi Umum
 Memahami istilah-istilah yang terdapat
dalam Muqaddimah 'Ilm al-Lugah dan
Psikologi Umum

‫‪Materi Pokok Perkuliahan‬‬
‫‪ -1‬العقاة بين علم النفس اللغوي وتعليم اللغة‬
‫‪ -2‬اللغة والفكر‬
‫‪ -3‬مراحل اكلساب اللغة (السن المقامة للعلم اللغات اجأنبية)‬
‫‪ -4‬عوامل اكلساب اللغة‬
‫‪ - 5‬نظريات اكلساب اللغة (النظرية السلوكية و النظرية الممعرفية و‬
‫النظرية الوظيفية)‬
‫‪ -6‬نظريات تعلم اللغات اجأنبية (نظرية اللطابق)‬
‫‪ -7‬نظريات تعلم اللغات اجأنبية (نظرية اللباين)‬
‫‪ -8‬نظريات تعلم اللغاتم اجأنبية (نظرية تحليل اجخطاء)‬
‫‪ -9‬البنية العميقة والسطحية‬

‫‪Materi Pokok Perkuliahan‬‬
‫‪ -10‬بين المعلم الوطني والمعلم اجأنبي‬
‫‪ -11‬مراا الكقما‬
‫‪ -12‬المككقت اللى يواأهها دارس اللغة العربية‬

Materi Pokok Perkuliahan
1. Menjelaskan hubungan psikolinguistik dengan
2.
3.
4.
5.

6.
7.

pengajaran bahasa
Bahasa dan Berfkir
Menjelaskan Fase-fase Pemerolehan Bahasa
Menjelaskan Faktor-faktor Pemerolehan Bahasa
Menjelaskan Teori belajar bahasa yang terdiri dari alnazhariyah al-sulukiyah (teori behaviorisme) dan alnazhariyah al-ma'rifyah (teori kognitivisme) dan alnazhariyah al-wazhifyyah (teori fungsional)
Menjelaskan nazhariyah al-tathabuq (identity
hypotesis)
Menjelaskan nazhariyah al-tabayun (teori kontrastif)

Materi Pokok Perkuliahan
8. Menjelaskan nazhariyah tahlil al-akhtha
(teori analisa kesalahan)
9. Struktur Batin dan Lahir
10. Menjelaskan perbedaan guru pribumi
dengan guru asing
11. Menjelaskan Gangguan Berbahasa
12. Menjelaskan problematika yang dihadapi
siswa dalam mempelajari bahasa Arab

Tujuan Mata Kuliah
1. Mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori

linguistik dan psikolinguistik dan kaitannya
dengan pembelajaran bahasa Arab
2. Mampu menjelaskan segi-segi positif dan
negatif teori-teori di atas ketika diterapkan
dalam pengajaran bahasa Arab, dan
mempraktekkannya dalam pembelajaran
bahasa Arab di Indonesia

Metode Pembelajaran






Lecturing
Diskusi
Kerja Kelompok
Penugasan
Problem based learning

Tugas Mahasiswa
 Membuat Makalah Perkuliahan secara berkelompok

(12 kelompok)
 Makalah berisi tentang: Pendahuluan, Pembahasan
(disertai contoh dan hasil kajian), Penutup, Daftar
Pustaka, Penjelasan kata-kata sukar.
 Daftar Pustaka minimal terdiri dari 4 buah buku (2
berbahasa asing, 2 lagi berbahasa Indonesia),
Jurnal Bahasa atau hasil penelitian.
 Seluruh Makalah diserahkan paling lambat minggu
terakhir bulan Maret, kecuali yang akan tampil di
minggu ke-2, 3, dan 4.

Peraturan Perkuliahan
 Kehadiran minimal 75%
 Keterlambatan hadir lebih dari 15 menit tidak

dianggap masuk/hadir
 Tugas makalah harus diserahkan ke teman
diskusi sehari sebelum kuliah.
 Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat,
transparan, kaos, sandal.
 Selama perkuliahan hp harus
dinonaktifkan/dimatikan.

Penilaian
 Formatif (30%) : Pembuatan makalah,

Presentasi, Partisipasi Aktif dalam disikusi
 UTS (30%)
 UAS (40%)

‫‪Daftar Pustaka‬‬
‫أنبيمةم تممعليمهمما وتعلمهمما ‪1-‬‬
‫نايفخرما وعلىامملحجماجم‪ ،‬ا ملغماتا مج‬
‫نسانوامملطفل‪2-‬‬
‫علىعبمد امملوامحد وامفمى‪ ،‬نممكأة ا ملغمةم عنمد اممل‬
‫مى علم ا ملغمةم ‪3-‬‬
‫علىعبمد امملومامحد وامف ‪،‬‬
‫سسا ملنفسيمةم لمملعليم ا ملغمةم امملعمربيمةم ‪4-‬‬
‫مسماعل اممج‬
‫‪،‬‬
‫نبيهم امبرامهيم ا‬
‫‪ .‬لممغيمر ا منلماطقينبممهمما‬
‫قاسمي امتجماهاتحديثمةم فممىتممعليم ا ملغمةم امملعمربيمةم ‪5-‬‬
‫‪،‬‬
‫علىممحمد اممل‬
‫لمملنماطقين‬
‫باللغات اجخرى‬
‫مسان ا مللمهيمد فممىامكملسابا ملغمةم امملعمربيمةم لممغيمر ا منلماطقين‪6-‬‬
‫تممماما ح ‪،‬‬
‫بممهمما‬
‫ماني تممطومر ا ملنظرياتوا مفجمكار ا ملمربويةم ‪7-‬‬
‫ميمملكيب ‪،‬‬
‫عمر ممحمد ا ملماوم ا‬

Daftar Pustaka
 Abdul Chaer, Psikolinguistik (Kajian

Teoritik)
 Mangantar Simanjuntak, Pengantar
Psikolinguistik Modern

BIODATA












Nama : Ahmad Royani, S.Ag., M.Hum
Alamat : Vila Pamulang Sawangan Dpk
Telp. : (021) 7491804/ 08129926316
E-mail : ahmadroyani@uinjkt.ac.id
TTL : Jakarta, 28 april 1969
Pendidikan : S1 PBA IAIN Jakarta
S2 UI Linguistik
S3 UIN Malang (sedang Disertasi)
Tugas : Dosen PBA FITK UIN Jakarta
: Kepala Lab FITK
Status : Nikah
Istri : Umie Kalsum
Anak : Sultan Farras, Fauzan Anshari,

Qurratu Fatiha Rizkia